Anda di halaman 1dari 2

Konsep Rancangan Kawasan Wisata Sejarah Perkotaan di Kota Metro

Ahmad Fauzan Andika Harmawan (118220113)


Fran Sinatra, S.P., M.T., Hafi Munirwan, S.T., M.Sc.

ABSTRAK

Misi Undang-Undang Perlindungan Cagar Budaya dalam Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 11 tentang Perlindungan Cagar Budaya Tahun 2010 menekankan
pentingnya perlindungan cagar budaya sebagai hasil dari peradaban masa lalu. Sebab,
dari perspektif pentingnya perlindungan cagar budaya bagi kepentingan daerah atau
nasional, keberadaan perlindungan cagar budaya erat kaitannya dengan sejarah masa
lalu bangsa itu sendiri. Hal ini karena perlindungan cagar budaya mengandung
informasi dari masa lalu, terutama hasil peradaban dan budaya yang mencerminkan
nilai-nilai dan luhur bangsa. Oleh karena itu, melalui perlindungan cagar budaya,
masyarakat yang hidup pada masa kini dan massa depan harus mampu mengenali dan
mempelajari nilai dari proses budaya yang diwariskan.
Paradigma perlindungan cagar budaya saat ini tidak hanya sebatas tindakan
mempertahankannya saja, tetapi juga mengharuskan dalam tahap pengembangan dan
pemanfaatan untuk kesejahteraan rakyat. Bukan hanya pewarisan benda, tetapi juga
pengelolaan harta warisan dalam bentuk pembangunan, yang berdampak pada seluruh
aspek kesejahteraan masyarakat. Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan
dibangunnya sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo, yang diperuntukkan
untuk menampung para kolonis dalam Kolonisasi Sukadana. Kedatangan kolonis
pertama pada hari Sabtu 4 April 1936 dan ditempatkan/ditampung pada bedeng-
bedeng yang sudah disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Tugas akhir dengan judul “Konsep Rancangan Kawasan Wisata Sejarah
Perkotaan di Kota Metro” berlokasi di jantung Kota Metro yang terletak di
Kelurahan Metro dan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat dan Kelurahan Yosorejo,
Kecamatan Metro Timur.
Tugas akhir ini meneliti tentang perancangan kawasan wisata sejarah Kota Metro
dengan wisata sejarah yang bertemakan “Kota Pertama di Indonesia yang Dibangun
Dengan Tujuan Sebagai Wilayah Tujuan Transmigrasi”. Diteliti dengan
menggunakan aspek rancang kota, pariwisata, dan perlindungan warisan budaya.
Kata Kunci : Wisata Sejarah, Wisata Perkotaan, Rancang Kota, Cagar Budaya,
Transmigrasi

Anda mungkin juga menyukai