Anda di halaman 1dari 20

Danish Pastry

Materi Sejarah & Pengertian

Danish Pastry
Sejarah & Pengertian

Danish Pastry
Faktor-Faktor yang

Harus diperhatikan
SEJARAH & PENGERTIAN

DANISH PASTRY

SEJARAH DANISH

PASTRY

Sejarah mengisahkan bahwa pada tahun 1850, Denmark

dilanda pemogokan besar-besaran dari pekerja di industri

bakery. Untuk menutupi Kebutuhan pekerja, roti-roti di

Denmark kemudian mempekerjakan tukang roti Dari Wina,

Austria. Roti dari Vienna membuat pastry dengan resep

mereka sendiri yang kemudian berangkat dengan

menambahkan lebih banyak telur untuk menyesuaikan

dengan selera warga Denmark.Jenis pastry ini kemudian

berkembang menjadi apa yang kita kenal dengan Danish

Pastry.

PENGERTIAN DANISH

PASTRY

Danish pastry adalah adonan beragi dan lemak rollin,

dan biasanya memiliki topping atau isi yang manis.

Dengan kata lain hampir sama dengan adonan roti

manis (karena rasanya yang manis). Jumlah lapisan pada

adonan danish tergantung pada kandungan bahannya.

Semakin banyak jumlah lemak roll-in makin banyak

lapisan danish.Pada dasarnya, lipatan pada adonan

Danish Pastry menggunakan prinsip yang sama dengan

Puff pastry.
Bedanya bahan pengembang yang digunakan dalam

pembuatan danish pastry adalah ragi sehingga hasilnya

menjadi lunak, tidak garing seperti puff. Danish pastry


dapat dibentuk beraneka ragam, seperti amplop, kincir,

dan lain-lain. Pada saat fermentasi, suhu pengembangan

yang digunakan tidak boleh melebihi 35°C dan


kelembapan 85%. Suhu pemanggangan makin rendah.

Oleh karena itu untuk mendapatkan Danish pastry

dengan aerasi yang baik dicapai dengan melakukan

teknik yang benar.


ALAT & BAHAN YANG
DIGUNAKAN

Bahan Yang Digunakan

Lemak roll in,sebagai suatu batasan,lemak

Tepung Bahan utama untuk membuat pastry


roll in yang dipakai harus mempunyai

adalah tepung terigu. Ada beberapa jenis,


kepadatan yang sesuai dengan adonannya

tergantung pada kandungan protein/glutennya.


seperti yang pada waktu melipat lipat

Namun khusus untuk adonan pastry yang


membuat lapisan tidak terjadi penekanan

dipakai adalah: hard flour (tepung terigu


yang berlebihan terhadap adonanya
protein tinggi) akibat adonan bisa pecah-pecah
Gula Fungsi gula dalam pembuatan pastry

ragi atau yeast adalah salah satu bahan baku


adalah makanan bagi ragi (adonan yang

roti yang paling utama. Ragi adalah


memakai ragi), memberi rasa manis,

mikroorganisme hidup yang berkembang


memberi cita rasa, memberi warna kulit,

biak dengan cara memakan gula. Fungsi


memberi kelembutan, dan

utama ragi adalah mengembangkan adonan. memperpanjang kualitas penyimpanan.


Telur adalah pembentuk kerangka

yang mengembangkan kue selama


proses pembakaran,selain itu telur juga

memperbaiki warna kerak kue lebih

kuning, aroma yang gurih dan kue

lebih bergizi karena terdapat

kandungan protein yang tinggi.


Alat Yang digunakan

Measuring glass : untuk


Measuring spoon :

Digital acale : untuk

mengukur bahan cair


digunakan untuk mengukur

menimbang bahan

atau bahan kering


bahan kering dan cair dalam

kering atau bahan cair.


tersedia berbagai ukuran. jumlah kecil.

Alat Yang digunakan

Measuring cup : untuk

Bread knife : untuk

bahan kering berbentuk


Rolling pin : untuk

memotong roti adonan dan

seperti sendok besar dan


menggilis adonan

mendekor.
umumnya juga dijual
menjadi tipis.

dalam satuan set.

Alat Yang digunakan

Mixing bowl : untuk

Dough cutter : untuk


mencapur bahan kering

Ballon whisk : alat untuk

mengeruk/memotong
atau cair, terdapat dalam

mengaduk adonan.
adonan beberapa ukuran dan


bahan .
Alat Yang digunakan

Rubber spatula : untuk


oven : untuk

Loyang : untuk meletkkan

mengumpulkan sisa-sisa
memanggang
adonan lunak.
adonan lunak.

FAKTOR-FAKTOR YANG

HARUS DI PERHATIKAN

Pengadukan adonan tidak sampai kalis


Konsistensi adonan harus sama dengan

FAKTOR-FAKTOR

YANG HARUS DI

konsistensi lemak roll in fat.


PERHATIKAN
Adonan harus selalu dalam keadaan

dingin untuk adonan dannish.


Adonan harus diistirahatkan yang cukup

setelah pengadukan untuk memudahkan

proses pelipatan.
Jangan mengeroll adonan pastry terlalu

tipis karena akan menghilangkan lapisan

pastry margarine.
Jangan memberikan penekanan yang

berlebihan saat penipisan lembaran

adonan.
Bila menggunakan mesin dough
sheeter,penipisan adonan harus bertahap
FAKTOR-FAKTOR

YANG HARUS DI

Adonan diistirahatkan setelah proses


PERHATIKAN
pelipatan di tempat yang dingin untuk

adonan dannish
Pengolaran pastry dilakukan pada arah
yang berlainan setiap selesai pelipatan
Tutup adonan pastry dengan plastic
setiap adonan diistirahatkan umtuk
mencegah permukaan adonan kering
Bersihkan taburan terigu dari
permukaan adonan yng akan dilipat.
Suhu ruang proofing untuk Danish yang
harus dibawah titik leleh pastry margarin
yang digunakan.
Pengembang adonan pastry harus tidak
boleh over fermentasi sebelum dibakar.
FAKTOR-FAKTOR

YANG HARUS DI

Suhu oven harus tinggi saat awal


PERHATIKAN
pembakaran

Gunakan pisau yang tajam untuk


pemotongan adonan Danish.
Jangan memakai terlalu banyak tepung
sawur karena akan menyebabkan
pengerasan dan pengeringan yang akan
terlihat pada produk terakhir.
Temperatur ruang proofing harus lebih
rendah dari titik cair/leleh lemak in roll-
in supaya lemak in roll-in tidak mencair
pada waktu proofing.
Overproved dari danish juga
FAKTOR-FAKTOR

YANG HARUS DI

Jika temperatur oven terlalu rendah


PERHATIKAN
maka lemak in roll-in akan keluar

diantara lapisan sebab pengembangan


adonan yang berlebihan didalm oven dan
pembentukan kulit akan lambat, suhu
180ᴼC-190ᴼC.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai