3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Nomor 261 Tahun 2019 tentang
Pelayanan Farmasi Puskesmas Kecamatan Cipayung
3. Langkah- langkah :
3.1. Penerimaan Resep Obat
3.1.1. Petugas farmasi menerima resep obat
psikotropika/narkotika/OOT dari dokter/ dokter gigi dalam bentuk
resep manual atau resep di rekam medis elektronik.
3.1.2. Petugas farmasi memeriksa kesesuaian administrasi (nama
pasien, umur/tanggal lahir, poli asal, tanggal) dan farmasetik
(bentuk sediaan, dosis, jumlah obat dan aturan pakai)
3.1.3. Petugas farmasi menggarisbawahi item obat narkotika dengan
garis merah, sementara psikotropika/OOT dengan garis biru.
3.1.4. Petugas farmasi mengkomunikasikan ke penulis resep tentang
1
masalah resep apabila diperlukan.
3.1.5. Petugas farmasi melakukan pencatatan pengeluaran pada
formulir pengeluaran obat harian (lidian)
3.1.6. Petugas memberi cap di belakang resep (identitas pengambil
obat dan petugas verifikator).
3.1.7. Petugas farmasi menyerahkan resep ke petugas racik
3.2. Penyiapan Sediaan Farmasi
3.2.1. Petugas racik membuka lemari narkotika/psikotropika bersama
petugas pemegang kunci lainnya
3.2.2. Petugas racik langsung menulis pengeluaran di kartu stok
(tanggal, jumlah pengeluaran, nomor resep, sisa stok dan paraf
petugas racik.
3.2.3. Petugas racik menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan
permintaan pada resep.
3.2.4. Petugas racik menyerahkan obat ke petugas verifikator obat.
3.3. Penyerahan Sediaan Farmasi
3.3.1. Petugas verifikator memeriksa kesesuaian obat dengan
resepnya (jenis, jumlah dan aturan pakai)
3.3.2. Petugas memeriksa waktu kadaluarsa obat.
3.3.3. Petugas memanggil nama pasien 3 (tiga) kali dengan jelas
3.3.4. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien (nama dan
umur/tanggal lahir)
3.3.5. Petugas menyerahkan obat beserta informasi yang diperlukan.
3.3.6. Petugas meminta nama, status, paraf, no telepon, dan alamat
pengambil obat.
3.4. Penyimpanan Resep
3.4.1. Petugas menyusun resep narkotika/psikotropika/OOT disusun
per tanggal dan perbulan.
3.4.2. Petugas menyimpan resep narkotika/psikotropika/OOT terpisah
pada lemari khusus selama 5 (lima) tahun
3.5. Pencatatan dan Pelaporan
3.5.1. Petugas farmasi melakukan stok opname setiap bulan dengan
mencocokan kartu stok, pengeluaran harian, dan kondisi fisik
obat.
3.5.2. Petugas farmasi membuat laporan LPLPO.
3.5.3. Petugas farmasi membuat laporan Sistem Pelaporan Narkotika
dan Psikotropika (SIPNAP) ke website Departemen Kesehatan
RI tiap bulannya.
2
6. Bagan alir Petugas farmasi menerima resep obat narkotika/psikotropika/OOT
dari dokter/dokter gigi (manual/elektronik)
Petugas racik menulis pengeluaran di kartu stok dan menyiapkan obat sesuai
resep
3
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan