Anda di halaman 1dari 4

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN


NARKOTIKA
No.Dokumen : CPY/VII/SOP/FRM-10
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juli 2019
Halaman :1/4
PUSKESMAS
drg. Rini Muharni
KECAMATAN
NIP: 196705051992032009
CIPAYUNG

Suatu proses pemantauan, pengawasan dan pengendalian jumlah obat narkotika,


1. Pengertian
psikotropika dan obat-obat tertentu (OOT)

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kengiatan pengawasan dan mengendalikan


penggunaan narkotika, psikotropika dan OOT di Puskesmas Kecamatan Cipayung.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Nomor 261 Tahun 2019 tentang
Pelayanan Farmasi Puskesmas Kecamatan Cipayung

4. Referensi 1. Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.


2. Undang-undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekusor Farmasi
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
6. Peraturan Badan POM No 23 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan

5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan bahan :


langkah- 1.1. Alat tulis
langkah 1.2. Blanko resep
1.3. Formularium Puskesmas

2. Petugas yang melaksanakan :


Petugas Farmasi Puskesmas Kecamatan Cipayung

3. Langkah- langkah :
3.1. Penerimaan Resep Obat
3.1.1. Petugas farmasi menerima resep obat
psikotropika/narkotika/OOT dari dokter/ dokter gigi dalam bentuk
resep manual atau resep di rekam medis elektronik.
3.1.2. Petugas farmasi memeriksa kesesuaian administrasi (nama
pasien, umur/tanggal lahir, poli asal, tanggal) dan farmasetik
(bentuk sediaan, dosis, jumlah obat dan aturan pakai)
3.1.3. Petugas farmasi menggarisbawahi item obat narkotika dengan
garis merah, sementara psikotropika/OOT dengan garis biru.
3.1.4. Petugas farmasi mengkomunikasikan ke penulis resep tentang

1
masalah resep apabila diperlukan.
3.1.5. Petugas farmasi melakukan pencatatan pengeluaran pada
formulir pengeluaran obat harian (lidian)
3.1.6. Petugas memberi cap di belakang resep (identitas pengambil
obat dan petugas verifikator).
3.1.7. Petugas farmasi menyerahkan resep ke petugas racik
3.2. Penyiapan Sediaan Farmasi
3.2.1. Petugas racik membuka lemari narkotika/psikotropika bersama
petugas pemegang kunci lainnya
3.2.2. Petugas racik langsung menulis pengeluaran di kartu stok
(tanggal, jumlah pengeluaran, nomor resep, sisa stok dan paraf
petugas racik.
3.2.3. Petugas racik menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan
permintaan pada resep.
3.2.4. Petugas racik menyerahkan obat ke petugas verifikator obat.
3.3. Penyerahan Sediaan Farmasi
3.3.1. Petugas verifikator memeriksa kesesuaian obat dengan
resepnya (jenis, jumlah dan aturan pakai)
3.3.2. Petugas memeriksa waktu kadaluarsa obat.
3.3.3. Petugas memanggil nama pasien 3 (tiga) kali dengan jelas
3.3.4. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien (nama dan
umur/tanggal lahir)
3.3.5. Petugas menyerahkan obat beserta informasi yang diperlukan.
3.3.6. Petugas meminta nama, status, paraf, no telepon, dan alamat
pengambil obat.
3.4. Penyimpanan Resep
3.4.1. Petugas menyusun resep narkotika/psikotropika/OOT disusun
per tanggal dan perbulan.
3.4.2. Petugas menyimpan resep narkotika/psikotropika/OOT terpisah
pada lemari khusus selama 5 (lima) tahun
3.5. Pencatatan dan Pelaporan
3.5.1. Petugas farmasi melakukan stok opname setiap bulan dengan
mencocokan kartu stok, pengeluaran harian, dan kondisi fisik
obat.
3.5.2. Petugas farmasi membuat laporan LPLPO.
3.5.3. Petugas farmasi membuat laporan Sistem Pelaporan Narkotika
dan Psikotropika (SIPNAP) ke website Departemen Kesehatan
RI tiap bulannya.

2
6. Bagan alir Petugas farmasi menerima resep obat narkotika/psikotropika/OOT
dari dokter/dokter gigi (manual/elektronik)

Petugas penerima resep memeriksa kesesuaian administrasi dan farmasetik

Petugas penerima resep menggarisbawahi item obat narkotika (merah),


psikotropika/OOT (biru)

Petugas penerima resep mengkomunikasikan ke penulis resep jika ada


permasalahan obat

Petugas penerima resep mencatat pengeluaran obat pada formulir


pengeluaran harian (lidian)

Petugas penerima resep memberi cap di belakang resep dan menyerahkan


resep ke petugasracik

Petugas racik membuka lemari narkotika psikotropika bersama petugas


pemegang kunci lainnya

Petugas racik menulis pengeluaran di kartu stok dan menyiapkan obat sesuai
resep

Petugas racik menyerahkan obat ke petugas verifikator

Petugas verifikator memeriksa kesesuaian obat dengan resep

Petugas verifikator memeriksa kesesuaian obat dengan resep serta kadaluarsa


obat

Petugas verifikator memanggil nama pasien 3(tiga) kali dengan jelas

Petugas verifikator mengkonfirmasi identitas pasien

Petugas verifikator menyerahkan obat dan informasinya

Petugas verifikator meminta nama, status, paraf dan telepon pasien

Petugas farmasi menyusun resep per tanggal dan per bulan

Petugas farmasi menyimpan resep pada lemari khusus selama 5 tahun

Petugas farmasi melakukan stok opnme dengan mencocokan kartu stok,


pengeluaran harian dan kondisi fisik obat

Petugas farmasi membuat laporan LPLPO dan SIPNAP

3
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait Farmasi Kecamatan Cipayung

9. Dokumen Formulir Penyerahan Obat Rusak/Kadaluarsa


Terkait

No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai


10. Rekaman diberlakukan
historis
perubahan 1 Format SOP Ditambahkan bagian bagan 13 Juli 2019
alir, hal-hal yang perlu
diperhatikan, dokumen
terkait dan rekaman historis
perubahan
2 Masa simpan Ditambahkan masa simpan 13 Juli 2019
resep resep
narkotika/psikotropika/OOT
5 (lima) tahun
3 Langkah Langkah pemusnahan obat 13 Juli 2019
pemusnahan narkotika/psikotropika/OOT
obat dipindahkan ke Prosedur
Penanganan Obat
Rusak/Kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai