TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu mengenai “Penyakit
Hipertensi”dengan lancar dan tepat waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
D. Manfaat....................................................................................................
E. Prosedur Makalah....................................................................................
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.....................................................................
A. Pengertian Penyakit Hipertensi................................................................
B.
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Apa saja klasifikasi hipertensi?
3. Kenapa bisa menyebabkan hipertensi?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi?
5. Bagaimana mengatasi penyakit hipertensi?
6. Kriteria makanan seperti apa yang baik untuk penderita penyakit hipertensi?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu hipertensi
2. Dapat memahami penyebab hipertensi
3. Dapat mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi
4. Mengetahui dan menerapkan kepada penderita hipertensi tentang makanan
yang baik sesuai penyakitnya.
D. Manfaat
E. Prosedur Makalah
Menurut sejarah, pengobatan yang dsebut "penyakit nadi keras (hard pulse
disease)" terdiri dari penurunan jumlah darah melalui pengeluaran darah atau
penggunaan lintah. Yellow Emperor dari Cina, Cornelius Celsus, Galen, dan
Hippocrates menyarankan pengeluaran darah. Pada abad ke-19 dan ke-20,
sebelum adanya terapi farmakologi yang efektif untuk hipertensi, digunakan tiga
modalitas pengobatan, semuanya dengan berbagai efek samping. Modalitas ini
mencakup pembatasan ketat konsumsi natrium (contohnya, diet nasi),
simpatektomi (ablasi bedah pada bagian sistem saraf simpatis), dan terapi pirogen
(penyuntikan zat yang menyebabkan demam, secara tidak langsung menurunkan
tekanan darah).
Zat kimia pertama untuk hipertensi yaitunatrium tiosianat, digunakan pada
1900 namun memiliki banyak efek samping dan kurang disukai.Beberapa jenis
obat lainnya dikembangkan setelah Perang Dunia Kedua. Yang paling disukai dan
cukup efektif adalah tetrametilamonium klorida dan turunannya heksametonium,
hidralazin, dan reserpin (turunan dari tumbuhan obat Rauwolfia serpentina).
Terobosan besar dicapai dengan penemuan obat oral pertama yang dapat
ditoleransi dengan baik. Yang pertama klorotiazid, diuretiktiazid pertama, yang
dikembangkan dari antibiotik sulfanilamid dan mulai tersedia pada 1958. Obat ini
meningkatkan ekskresi garam dan mencegah akumulasi cairan. Uji klinik acak
terkontrol yang disponsori oleh Veterans Administration membandingkan
hidroklorotiazid plus reserpin plus hidralazin versus plasebo. Penelitian ini
dihentikan lebih awal karena pada kelompok tekanan darah tinggi yang tidak
mendapatkan pengobatan terjadi lebih banyak komplikasi dibandingkan pasien
yang diobati, dan dirasakan tidak etis untuk tidak memberikan pengobatan kepada
mereka. Penelitian tersebut dilanjutkan pada kelompok pasien dengan tekanan
darah yang lebih rendah dan menunjukkan bahwa bahkan pada pasien dengan
hipertensi ringan, pengobatan dapat mengurangi hampir lebih dari setengah risiko
kematian akibat penyakit kardiovaskuler.Pada 1975, LaskerSpecial Public Health
Award diberikan kepada tim yang telah mengembangkan klorotiazid. Hasil
penelitian ini mendorong kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran terhadap hipertensi dan mempromosikan pengukuran dan pengobatan
tekanan darah tinggi. Pengukuran ini tampaknya telah memegang sebagian
peranan dalam penurunan angka stroke dan penyakit jantung iskemik sebesar 50%
antara 1972 dan 1994
B. Definisi dan Klasifikasi Hipertensi
Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah
terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan
elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan
volume darah atau elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume
darah akan menurunkan tekanan darah (Ronny et al, 2010).
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di
arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi
terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.(Wikipedia,
2013).
Gambar b.2 http://cara-alami-mengobatipenyakit.com
Tabel b.2. Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari WHO-ISH 1999
Hipertensi Primer adalah suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada
banyak orang yaitu 90% dari semua orang yang mengidap penyakit hipertensi
primer ini. Penyebab dasar yang mendasarinya tidak selalu diketahui, namun
terdiri dari berbagai faktor antara lain ;
- Tekanan darah tidak terdeteksi (diastolik < 90 m Hg, sistolik > 105 mm Hg)
- Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)
- Kebiasaan merokok / alkohol
- Kelebihan berat badan, kegemukan atau obesitas
- Kurang olahraga
- Penggunaan garam yang berlebihan
- Peradangan ditandai peningkatan C reactive
- Gagal ginjal
- Faktor genetik
Jika orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka ia
memiliki resiko yang lebih besar. Ada pula, statistik yang menunjukan bahwa
masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identic dibandingkan
dengan kembar yang tidak identik.
- Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukan seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Tidak ada harapan,
ketika bertambah tua akan sama tekanan darahnya ketika saat muda.Yang
hanya bisa dilakukan adalah mengendalikan agar jangan melewati batas yang
normal.
b. Hipertensi sekunder
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif atau mala berolahraga.
Stress, alkohol atau garam dalam makanan, bisa memicu terjadinya hipertensi
pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunka. Stress cenderung
meyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah
berlalu maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
- Penyakit ginjal
- Kelainan hormonal
- Obat-obatan
- Penyebab lainnya, seperti : preeklamsi pada kehamilan.
E. Hipertensi pada Kehamilan
- Kerusakan mata
- Stroke (kerusakan otak)
G. Diagnosis Hipertensi
Pemeriksaan pasien hipertensi memiliki tujuan, yaitu untuk menilai gaya
hidup dan faktor risiko kardiovaskular lainnya atau bersamaan gangguan yang
mungkin mempengaruhi prognosis dan pedoman pengobatan, untuk mengetahui
penyebab tekanan darah tinggi, untuk menilai ada atau tidaknya kerusakan target
organ dan penyakit kardiovaskular (National Institutes of Health, 2003).
Pemeriksaan pada hipertensi menurut PERKI (Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia) (2003), terdiri atas:
1. Riwayat penyakit
a. Lama dan klasifikasi hipertensi
b. Pola hidup
c. Faktor-faktor risiko kelainan kardiovaskular
d. Riwayat penyakit kardiovaskular
e. Gejala-gejala yang menyertai hipertensi
f. Target organ yang rusak
g. Obat-obatan yang sedang atau pernah digunakan
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah minimal 2 kali selang dua menit
b. Periksa tekanan darah lengan kontra lateral
c. Tinggi badan dan berat badan
d. Pemeriksaan funduskopi
e. Pemeriksaan leher, jantung, abdomen dan ekstemitas
f. Refleks saraf
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Urinalisa
b. Darah : platelet, fibrinogen
4. Pemeriksaan tambahan
b. EKG 12 lead
c. Mikroalbuminuria
d. Ekokardiografi
I. Pengobatan Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi bukanlah penyakit yang tidak bisa
disembuhkan, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan. Namun ada beberapa cara
pengobatan tradisional maupun secara pengobatan modern atau medis.
a. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional didapat dari bahan makanan yang dapat merdakan
tekanan darah tinggi, diantaranya :
- Sayuran: cincau hijau (olahan), seledri, bayam, brokoli, cabai, bawang putih,
sambiloto
- Umbi-umbian : buah bit, kentang ungu, ubi ungu
- Hewani :ceker ayam, telur ayam, chitosan (limbah kulit udang), ikan laut segar,
susu skim
- Bunga : roselia, dandelion
- Kacang dan biji-bijian : biji bunga matahari, kedelai, kedelai hitam, gandum oat
- Buah-buahan : mengkudu, kismis, berries, cokelat hitam, semangka, kiwi, pisang,
kurma, anggur, leci
Namun bahan makanan yang dapat meredakan ini tergantung juga dari cara
pengolahan, penambahan bahan lainnya dan penyajiannya pula.
b. Pengobatan Medis
Selama beberapa tahun terakhir ini ada kemajuan pesat yang dicapai dalam
bidang pengobatan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, dilihat dari
keseluruhan sudah berkurang komplikasi yang berat.
Sudah jelas bahwa merawat penderita tekanan darah tinggi dengan baik
akan menurangi akibat-akibat buruk bagian yang belum mendapat perawatan
sedangkan tanpa perawatan ersebut akibat-akibat buruk itu tidak dapat
dihindarkan. Perawatan yang mutakhir yang digunaka diseluruh dunia adalah
beta-blockers.
1. Beta-blockers
Yang pertama ditemukan dalam seri ini adalah propranolol yang dipakai
mengukur yang alin-lain itu.
Propranolol pertama dipakai untuk mengurangi seringnya dan beratnya
angina jantung. Juga berguna mengurangi ketidak-teraturan pada jantung.
Kemudian terasa juga kegunaannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kini
beta blockers dipergunakan secara luas untuk perawatan tekanan darah tinggi.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah acebutolol, betaxolol, bisoprolol,
esmolol, atenol, metaprolol, alpremenolol, oxprenolol, pindolol, dan yang lain-
lain. Namun setiap sekian bulannya sering variasi obat-obatan ini bermunculan
pada daftar percobaan klinik yang dilaporkan pada jurnal kesehatan dunia,
khususnya inggris dan pusat-pusat kesehatan lainnya.
2. Diuretik oral
Pada mulaya ini digunakan untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh.
Faedahnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi segera terasa, dan
penggunaanya sudah meluas. Dan chiorothiazide adalah yang pertama muncul
pada tahun 1950-an. Banyak dokter yang mengatakan bahwa itu adalah yang
paling mantap untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Penenang
Gambar i.3 obat penenang diazepam
Untuk efek samping pengobatan ini beta-blockers dan diuretik adalah yang
paling tipis efek sampingnya, walaupun menimbulkan masalah bag orang-orang
yang peka. Diuretik ini tidak populer karena sering kencing. Tetapi inilah
sebagian dari modus operandi, dan memberikan keterangan pada umumnya para
pasien menerimanya.
Para penderita tekanan darah tinggi yang tidak mempunyai komplikasi
disarankan untuk mengikuti suatu cara hidup tertentu. Orang-orang yang gemuk
disarankan supaya mengurangi berat badannya sampai normal. Menghentikan
rokok lebih baik bagi kelompok yang menghadapi resiko komplikasi. Senam
sederhana disarnkan.
BAB III
A. Kesimpulan
Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah
terhadap pembuluh darah. Hipertensi berdasarkan penyebabnya ada dua, yaitu
hipertensi primer atau bisa dikatan juga esensial yang tidak diketahui
penyebabnya dan kebanyak penderita hipertensi sebanyak 90 % termasuk pada
kategori ini, sedangkan hipertensi sekunder hipertensi yang diketahui
penyebabnya.
Gejala yang biasa timbul diantaranya sebagai berikut : sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang
terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Namun ada pula yang tidak mendapatkan gejala-gejala tersebut, maka dari
itu hipertensi dapat dikatakan the silent killer karena bisa tanpa terketahui oleh
yang dideritanya. Dan dampak yang timbul oleh hipertensi bisa menyebabkan
penyakit lain, diantaranya :
- Gangguan jantung
- Pengerasan arteri-arteri
- Gangguan ginjal (renal)
- Kerusakan mata
- Stroke (kerusakan otak)
B. Saran
Walaupun penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan, namun jika dapat
mengatasi dan mengontrol penyakit ini dengan baik tekanan darah akan tetap
normal dan terhindar dari komplikasi yang berawal dari hipertensi.
Tak hanya demikian, gaya hidup seperti : berolahraga, makanan sesuai
yang dibutuhkan, menghindari rokok, alkohol, menghindari stress dan istirahat
yang cukup dapat mengontrol tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, Maya, 2012. Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi Penderita
Darah Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter%20II.pdf)