Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Penyakit


Hipotensi dan Hipertensi
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1

Disusun oleh kelompok 5


Kelas 3A
Anggota Kelompok 5:
1. Ailul ikhmah (173210001)
2. Dwi kartika putri (173210007)
3. Ernia putri (173210012)
4. Hengky wahyudi (173210014)
5. Lulus indra s (173210019)
6. Nindia Exanti A (173210024)
7. Peny (173210030)
8. Sania krismonita M (173210036)
9. Desi tisna dinda (173210041)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Insan Cendekia Medika Jombang
Tahun Ajaran 2018-2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata
kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “hipotensi dan hipertensi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jombang, 10 oktober 2018


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................................


B. Rumusan masalah ............................................................................................................
C.Tujuan pembahasan ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan teori .................................................................................................................


B. Etiologi ............................................................................................................................
C. Patofisiologi beserta pathway ..........................................................................................
D. Tanda dan gejala...............................................................................................................
E. Komplikasi .......................................................................................................................
F. Pemeriksaan penunjang ...................................................................................................
G. Konsep asuhan keperawatan ............................................................................................
BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotensi adalah tekanan darah rendah. Jantung memompa keluar
darah ke sirkulasi umum dengan elastisitas dinding pembuluh, kapasitas
pembuluh darah dan impuls saraf membantu menjaga tekanan darah. Bila
tekanan darah sangat rendah, dan sirkulasi terganggu, pasien dikatakan
shock.
Darah adalah media transportasi nutrisi ,gas. Ini membawa oksigen dari
paru paru ke sel dimana ia digunakan dalam respirasi aerobik.ini
mengangkut karbon dioksida ke paru paru untuk di keluarkan dari tubuh
oleh pernafasan . penyebab tekanan darah rendah adalah dua variabel
pertama dalam pengendalian perfusi. Banyak hal seperti jantung ,paru paru
,ginjal,syok . mengobati tekanan darah rendah bisa diatas dengan
pengaturan cairan intravena ,adrenalin,noradrenalin.
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di atas normal untuk usia
dan status klinis . teknan darah biasanya naik seiring bertambahnya usia
karena hilangnya elastisitas pembuluh darah ,ini disebut hipertensi esensial
. penyebab tekanan darah naik /tinggi karena serum tinggi tiroksin,gagal
ginjal,gagal ginjal ,obat obatan tertentu menyebabkan darah tinggi naik
.tekanan darah tinggi memberikan sebuah ketegangan pada jantung
menyebabkan gagal jantung ,pembesaran otot jantung ,tekanan darah
tinggi dapat menimbulkan pecah pembuluh darah kecil didalam otak . hal
ini menimbulkan stroke hemoragik. Mengobati tekanan darah tinggi bisa
dengan inhibitor ACE,diuretik,tiazid .
Perbedaan hipotensi dan hipertensi :
1. Hipertensi tidak menimbulkan gejala pada tahap awal,tetapi
hipotensi segera menunjukkan gejala .
2. Hipotensi tidak menyebabkan kejang selama kehamilan

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipotensi ?
2. Apa pengertian hipertens ?
3. Bagaimana pengobtan pada orang yang terkena hipotensi?
4. Bagaimana penyebab hipertensi ?
5. Bagaimana penyebab hipotensi ?
6. Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi ?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan umum
Mengetahui dan memahami bagaimana menyembuhkan penyakit
hipertensi dan hipotensi
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui dan memahami pengertian hipotensi
b) Mengetahui dan memahami pengertian hipertensi
c) Mengetahui dan memahami pengobatan pada hipotensi dan
hipertensi
d) Mengetahui dan memahami penyebab hipertensi
e) Mengetahui dan memahami hipotensi
f) Mengetahui dan memahami pencegahan dari hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN

1. HIPOTENSI
A. PENGERTIAN HIPOTENSI

Menurut Stedman’s Medical Dictionary for the Health Professions


and Nursing,tekanan darah adalah tekanan pada darah dalam arteri
sistemik, yang dipengaruhi oleh kontraksi pada vertikel kiri, resistensi
pdarteriol dan kapilari,elastisitas dinding arteri, viskositas serta volume
darah.Tekanan darah adalah ukuran dari tekanan sistolik
yang berpengaruh pada darah karena kontraksi otot jantung dan
kekuatan atau tekanan diastolic pada dinding pembuluh darah yang
lebih kecil yang mengalirkan darah dan yang mempercepat kan jalan
darah pada waktu jantung mengendur antar denyut (TomSmith,
1991).tekan darah rendah adalah keadann ketika tekanan darah di arteri
lebih rendah di bandingkan dengan darah normal

B. ETIOLOGI HIPOTENSI
Penyebab dari hipotensi sebagai berikut :

a. Penyakit jantung
Pada penyakit jantung memang mudah ditemukan juga
serangan darah rendah kondisi ini uga mungkin ditemukan pada
gagal jantung dan serangan jantung . hal ini disebabkan oleh
darah yang tidak dapat di pompa balik oleh jantung yang
bermasalah ,sehingga terjadi penurunan darah rendah .
b. Kehamilam
Pada saat hamil peredaran darah wanita berkembang sangat
cepat ,hal ini terjadi selama kehamilan terdapat perubahan
hormonal yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan
tekanan darah menurun
c. Dehidrasi
Dehidrasi ketika tubuh anda kekurangan cairan . selama
dehidrasi darah yang bergantung pada air tidak dapat memasok
peredarah darah ke seluruh tubuh sehingga volume darah pada
arteri dan vena menyebabkan darah rendah terjadi
d. Kondisi neurologis
Kondisi ini melibatkan penyakit parkinson sebagai penyebab
darah rendah parkinson adalah penyakit yang menyebabkan
kondisi mempengruhi sistem saraf . sedangkan tekanan darah
rendah terjadi jika bagian sistem saraf yang dinamkan sistem
saraf otonom sudah terganggu
e. Anemia
Pada saat seseorang mengalami anemia yag akan terjadi tubuh
akan kekuranga darah dimana HB didalam tubuh berada dalam
jumlah dibawah angka normal .

C. Patofisiologi

Tekanan pada perubahan posisi tubuh misalnya dari tidur ke berdiri


maka tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh
gravitasi. Pada orang dewasa normal, tekanan darah arteri rata-rata
pada kaki adalah 180-200 mmHg. Tekanan darah arteri setinggi kepada
adalah 60-75 mmHg dan tekanan venyanya 0. Pada dasarnya,darah
akan mengumpul pada pembuluh kapasitas vena ekstremitas inferior
650 hingga 750ml darah akan terlokalisir pada satu tempat. Pengisisan
atrium kanan jantung akan berkurang,dengan sendirinya curah jantung
juga berkurang sehingga pada posisi berdiri akan terjadi penurunan
sementara tekanan darah sistolik hingga 25mmHg sedang,tekanan
diastolic tidak berubah atau mrningkat ringan hingga 10mmHg (Adhini
Alfiani putri.2012)
Penurunan curah jantung akibat pengumpulan darah pada anggota
tubuh bagian bawah akan cenderung mengurangi darah ke otak.
Tekanan arteri kepala akan turun menjadi 20-30 mmHg . penurunan
tekanan ini akan diikuti kenaikan tekanan persial Co2(pCO2) dan
penurunan tekanan persial O2 (pCO2) serta Ph jaringan otak (Adhini
Alfiani putri 2012)
Secara reflektoris , hal ini akan merangsang barror reseptor yang
terdapat di dalam dinding dan hamper setiap arteri besar di daerah
dada dan leher, namun dalam jumlah banyak di dapatkan dalam
dinding arteri parotis interna sedikit diatas bifurcation carotis, daerah
yang di kenal sebagai sinus carotikus dan dinding artus aorta. Respon
yang ditimbulkan barror reseptor berupa peningkatan tahanan
pembuluh dari perifer, peningkatan tekanan jaringan pada otot kaki dan
abdomen, peningkatan frekuensi respirasi,kenaikan frekuensi denyut
jantung serta sekresi zat-zat faso aktif sekresi zat paso aktif berupa
katekolamin,pengaktifan system renin-Angiostensin aldosterone,
pelepasan ADH dan neurohipofisis kegagalan fungsi reflek autonomi
inilah yang menjadi penyebab timbulnya hipotensi otostatik, selain
oleh factor penurunan curah jantung akibat berbagai sebab dan
kontraksi volume intravascular baik yang relative maupun absolute.

D. PHATWAY

Umur jenis kelamin gaya hidup obesitas

Elastisitas, arteriosklerosis

Hipertensi
D. TANDA DAN GEJALA HIPOTENSI

 Penglihatan kabur atau berkunang kunang


 Merasa ousing
 Kepala terasa ringan
 Tubuh lemas dan lemah
 Pandangan buram

E. Komplikasi Hipotensi

1) Pingsan : hipotensi yang menyebabkan tidak cukupnya darah


yang mengalir ke otak, sel sel otak tidak menerima cukup
oksigen dan nutrisi nutrisi. Sehingga mengakibatkan pening
bahkan pingsan
2) Stroke : hipotensi yang menyebabkan berkurangnya aliran
darah dan oksigen yang menuju otak sehingga mengakibatkan
kerusakan otak sehingga menimbulkan kematian jaringan otak
karena arteri otak tersumbat (infrak selebral) arteri pecah
(pendarahan)
3) Anemia : hipotensi pada tekanan darah 90/80 menyebabkan
produksi sel darah merah yang minimal atau produksi sel darah
merah yang rendah seningga mengakibtkan anemia.
4) Serangan jantung : hipotensi yang mengakibatkan kurangnya
tekanan darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke
arteri coroner (arteri yang menyuolai darah ke otot jantung)
sehingga menyebabkan nyeri dada yang mengakibtkan
serangan jantung .

F. PENGOBATAN HIPOTENSI
Pada prinsipnya tekanan darah rendah tidak memerlukan
pengobatan. Bila anda merasakan gejala, segeralah berbaring dan biasakan
mengubah posisi duduk ke berdiri secara perlahan. Berlawanan dengan
pengidap hipertensi, penderita tekanan darah rendah justru dianjurkan
menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin bergaram.
Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan setara dengan 10-20
gram (1-2 sendok makan).

Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi


kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu,
mentega, keju dan jahe merah. Sebaliknya hindari makanan yang pahit,
asam, dan ketimun.

 Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10
gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup
jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
 Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis untuk
melancarkan peredaran darah.

G.PENCEGAHAN HIPOTENSI
1) Olahraga secara teratur
Siapa pun pasti sadar bahwa olahraga teratur adalah salah satu kunci
dalam pola hidup sehat. Ada sangat banyak penyakit yang bias dihindari
dengan melakukan olahraga secara teratur, salah satunya adalah tekanan
darah rendah. Berolahraga bias membantu memperlancar aliran darah
anda, dan aliran darah yang teratur sangat diperlukan untuk mengatasi
darah rendah.
Walaupun terdengar mudah. Melakukan olahraga secara teratur sulit bagi
sebagian besar masyarakat modern. Ini karena terbatasnya waktu yang
dimiliki oleh kebanyakan masyarakat modern, dimana jam kerja yang
padat membuat kita tak sempat berolahraga. Namun setidaknya,
temukanlah waktu luang di akhir pecan atau saat liburan.
2) Banyak minum air putih
Selain murah dan mudah didapatkan, air putih dipercaya sebagai obat
alami untuk mengatasi dan mencegah berbagai macam penyakit, termasuk
darah rendah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi
banyak air putih setiap harinya setidaknya sebanyak 8 gelas perhari.
Jangan khawatir, taka da efek negative karena terlalu banyak minum air
putih.
Salah satu fungsi dari air putih adalah untuk dektofikasi atau membuang
racun dalam tubuh anda. Air putih juga membantu memperlancar
perdarahan darah, sehingga tensi anda secara perlahan-lahan akan lebih
mudah meningkat.
3) Monitor tekanan darah anda
Jika anda memiliki tekanan darah rendah atau menyadari tanda-tandanya,
maka secara rutin anda harus memonitornya. Belilah alat pengukur
tekanan darah (tensimeter) yang banyak dijual di pasaran dan mudah
digunakan.
Setiap kali bangun pagi anda merasa tibuh benar-benar lemas, segera cek
tekanan darah. Jika memang tensi anda sangat rendah, atasi ini dengan
minumkopi, makan-makanan bergizi, atau mengkonsumsi pilpenambah
mineral.
4) Hindari mengangkat beban yang terlalu berat
Bagi orang yang memiliki tekanan darah rendah, mengangkat beban
terlalu berat bisa berakibat fatal. Sama seperti bangun secara mendadak,
perubahan titik gtavitasi secara mendadak pada tubuh kita bisa
menyebabakan pusing dan pandangan berkunang kunang. Pada orang yang
memiliki tekanan darah rendah akut, hal ini bahkan bisa mengakibatkan
pingsan.
Jika anda berniat mengangkat beban yang berat, mintalah bantuan orang
lain. Jika anda harus mengangkatnya sendirian, lakukan secara perlahan-
lahan. Jangan ragu untuk meletakan beban tersebut di tengah perjalanan
untuk beristirahat.

5) Tidur berkualitas
Bagi penderita darah rendah, kurang tidur bisa menjadi sesuatu yang
sangat berbahaya. Orang yang memiliki darah rendah cenderung
memrlukan lebih banyak istirahat untuk mengisi energinmereka. Apabila
istirahat kurang, otomatis energi yang terisi pun menjadi sangat minimal.
Tentu saja hal ini bisa berakibat ke peforma sehari-hari anda dalam bekerja
dan beraktivitas.
Oleh karena itu, cobaan untuk tidur selama 8 jam sehari. Usahan tidur
tersebut benar-benar nyenyak, dan anda sama sekali tidak terbangun dalam
8 jam tersebut.

3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan jika gejala gejala
hipotensi terus menerus berulang namun sulit untuk mendokumentasi
kelainan kelainan dalam pembacaan tekanan darah. Tes mungkin
berguna dalam membedakan hipotensi orthostatik dari gangguan hadir
dengan gejala ortostasis seperyo sinkop neurocardiogenic dan
mengevaluasi bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi.
Langkah-langkah yang dilakukan sesaat dilakukan pemeriksaan:
1) Tes ini dilakukan diruangan yang tenang dan suhu 680F
hingga 750F (200C-240C)
2) Pasien harus beristirahat sementara terlentang selama 5
menit sebelum tes dimulai.
3) Sewaktu tes pasien diikat diatas meja yang rata, kemudian
meja secara berangsur-angsur dimiringkan kesudut 70/80
derajat, pembacaan tekanan darah dan denyut jantung terus
menerus diambil
4) Pasien dibiarkan diatas meja selama lebih dari 10 menit
untuk mencari perubahan-perubahan orthostatic tachycardia
syndrome.
Tes ini dianggap positif jika tekanan darah sistolik turun
20mmHg bawah dasar atau jika tekanan darah diastolic
turun 10mmHg bawah baseline. Jika gejala terjadi selama
pengujian, pasien harus dikembalikan ke posisi terlentang
segera
2. HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan
darah atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu
berada. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan
tekanan darah di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan,Tensi artinya
tekanan/tegangan; jadi, hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran
darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.


Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari
Klasifikasi tekanan darah

No Klasifikasi Sistolik Diastolik


1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
3 Normal tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
4 Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
5 Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg
B. ETIOLOGI HIPERTENSI
Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder. :
a) Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak
diketahui penyebabnya . Ada 10-16% orang dewasa mengidap tekanan
darah tinggi
b) Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab sebabnya .
hipertensi jenis ini hanya sebagian kecil yakni hanya 10%

1. Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :


1) Keturunan

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang


tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka
kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar.
Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang
diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

2) Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa


seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan
meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah
Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun
Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang
normal.

3) Garam

Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan


darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi
penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia
tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4) Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih
dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah
menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

5) Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di
atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih
besar menderita tekanan darah tinggi.
6) Stres

Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak
stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.

7) Rokok

Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan


tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat
meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena
itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki
tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya
yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
jantung dan darah.

8) Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan


juga menyebabkan tekanan darah tinggi.

9) Kurang Olahraga

Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa


menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga
teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun
jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita
tekanan darah tinggi.
C. Patofisiologi dan Patway
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan
tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi,
yang berusaha untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah
dalam jangka panjang reflek kardiovaskular melalui sistem saraf
termasuk sistem kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan
darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur
jumlah cairan tubuhyang melibatkan berbagai organ terutama ginjal.
1) Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah
Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai
dengan penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Aterosklerosis
merupakan proses multifaktorial. Terjadi inflamasi pada dinding
pembuluh darah dan terbentuk deposit substansi lemak, kolesterol,
produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya
dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini disebut plak.
Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil
lumen pembuluh darah, obstruksi luminal, kelainan aliran darah,
pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu.
Sel endotel pembuluh darah juga memiliki peran penting dalam
pengontrolan pembuluh darah jantung dengan cara memproduksi
sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit dan peptida
endotelium. Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus
hipertensi primer
2) Sistem renin-angiotensin
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting
enzyme (ACE). Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci
dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
a. Meningkatkan sekresi Anti-Diureti Hormon (ADH) dan rasa
haus. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang
diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat
dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan
ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari
bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada
akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Untuk
mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi
ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus
ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan
cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya
akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
3) Sistem saraf simpatis
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
phatway

Umur jenis kelamin gaya hidup obesitas

Elastisitas, arteriosklerosis

Hipertensi

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan struktur

Penyumbangan pembuluh darah

Vasokonstriksi

Gangguan sirkulasi

Otak ginjal pembuluh darah Retina


vasokonstriksi
resistensi suplai O2 pembuluh darah ginjal Sitemik Coroner Spasme
pembuluh otak arteroid
darah otak menurun Blood flow Vasokonstriksi Iskemia Diplopia
menurun miocard
sinkop Afterload Resti injuri
Nyeri Gangguan Nyeri dada
kepala pola tidur Respon RAA meningkat

Gangguan
perfusi jaringan Rangsang Penurunan fatique
aldosteron curah jantung
Intoleransi
aktifitas
Retensi Na

Edema Kelebihan volume cairan


Asupan Jumlah Stres Perubahan Obesitas Bahan-bahan
garam nefron s genetic n yang berasal
berlebi berkurang dari endotel
h

Retensi Penurunan Aktivitas Renin Perubahan hiperinsulinemia


natrium permukaan berlebih angiotensin membrane
ginjal filtrasi saraf berlebih sel
simpatis

volume
cairan Konstriksi vena

Konstriksi fungsionil Hipertrofi struktural


pretoad Kontrakbilitas

Tekanan darah = curah jantung x tahanan perifer

Hipertensi = peningkatan CJ dan / atau peningkatan TP

Otoregulasi
D. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya
tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
a. Sebagian besar tidak ada gejala.
b. Sakit pada bagian belakang kepala.
c. Leher terasa kaku.
d. Kelelahan.
e. Mual.
f. Sesak napas.
g. Gelisah.
h. Muntah.
i. Mudah tersinggung.
j. Sukar tidur.
k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh
seorang penderita hipertensi. Sering juga seseorang dengan keluhan
sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika
diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang
normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi
hanya dengan mengukur tekanan darah.
E. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut
dapat menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata,
jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian
pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan
bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui
akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena
efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap
reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-
lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan
sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya
kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat
meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β).
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-
organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak
a. Stroke atau transient ischemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati

F. Pemeriksaan Penunjang
Urin alisis, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto
toraks, EKG; sesuai penyakit peserta: asam urat, aktivitas renin
plasma, aldosterone, katekolaminurin, USG pembuluh darah
besar,USG ginjal, ekokardiografi.
G. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :
a. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan
memeriksakan diri ke dokter.
b. Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.
c. Mengurangi konsumsi garam.
d. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
e. Mematuhi nasihat dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang
tradisisonal yaitu dengan :

1). Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga


menjadi satu gelas belimbing dan diminum setiap pagi.

2). Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1


gelas, minum 2 gelas/hari.

3). Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus

1. Pencegahan Hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang


esensial), dapat dikurangi dengan cara :
a. Memeriksa tekanan darah secara teratur.
b. Menjaga berat badan ideal.
c. Mengurangi konsumsi garam.
d. Jangan merokok.
e. Berolahraga secara teratur.
f. Hidup secara teratur.
g. Mengurangi stress.
h. Jangan terburu-buru.
i. Menghindari makanan berlemak.
Pencegahan Primer :
 Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
 Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas
fisik untuk mengurangi berat badan.
 Kurangi konsumsi alkohol.
 Konsumsi minyak ikan.
 Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan
darah tapi kalsium juga cukup membantu.
Pencegahan Sekunder
 Pola makanam yamg sehat.
 Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
 Fisik aktif.
 Mengurangi Akohol intake.
 Berhenti merokok.

Pencegahan Tersier
 Pengontrolan darah secara rutin.
 Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi

I. Konsep Asuhan Keperawatan hipertensi


A. Pengkajian
I. BIODATA PASIEN
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 55 tahun
3. Jenis Kelamin : Wanita
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Tani
7. Golongan Darah :-
8. No Register : 02.98.01
9. Alamat : Damuli
10. Status : Kawin
11. Keluarga Terdekat : Anak
12. Diagnosa Medis : Hipertensi
II. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : penny
2. Umur : 20 tahun
3. Hubungan dengan pasien : Anak
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan :-
6. Alamat : Selorejo ampel gading
III. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama(alasan MRS)
- Keluhan saat masuk : klien mengatakan badannya lemah,
kepalanya pusing, dadanya sesak dan nafsu amkan menurun.
- Keluhan saat pengkajian : klien mengatakan dadanya sesak
ketika bernafas,kepalanya pusing.
B. Riwayat penyakit sekarang
Paliatif : klien datang dengan riwayat HT dan gastritis
Quality : klien dengan keadaan pingsan
Regio : kepala pusing dan dada sesak
Saverity : skala nyeri 5
Time : ± 1 minggu yang lalu
C. Riwayat penyakit yang lalu
Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi ± 3 bulan
dan hanya berobat di PUSKESMAS saja.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam keluarga klien tidak ada
yang mempunyai riwayat penyakit yang sama seperti klien.

ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Medulla Peningkatan
Klien mengatakan klien Saraf simpatis tekanan darah
mempunyai riwayat hipertensi Ganglia simpatis
Do : Tekanan darah
Tekanan darah klien meningkat Kontriksi
TD: Peningkatan tekanan darah
175/100 mmHg
2. Ds : Saraf simpatis kontraksi sakit Nyeri /sakit kepala
Keluarga klien mengatakan kepala
klien merasa sakit kepala yang
sangat hebat
Do :
Klien meringis menahan sakit
kepala yang dirasakan
TD : 175/100 mmHg.
3 Ds : Peningkatan tekanan vaskuler Gangguan pola
Keluarga klien mengatakan selebral saraf simpatis tidak istirahat tidur
klien tidak tidur semalam dan mampu mengatasi nyeri
terus merasakan sakit gangguan pola istirahat
kepalanya
Do :
TD: 175/100mmHg

B. diagnosa keperawatan
1. peningkatan tekanan darah b/d curah jantung ditandai dengan karena
punya riwayat hipertensi dengan tekanan darah 175/100mmHg
2. Nyeri b/d peningkatan veskuler d/d kepala sakit yang dirasakan oleh
pasien
3. gangguan pola tidur b/d ketidak mampuan mengatasi nyeri d/d mata
klien tampak cekung .tekanan darah 175/100mmHg
C. Rencana Keperawatan

N Diagnosa NOC NIC


o keperawatan
1 Peningkatan Label NOC :
tekanan darah
b/d curah Indicator :
jantung Indeks
No Indicator
ditandai 1 2 3 4 5
dengan karena
punya riwayat
hipertensi
dengan
tekanan darah
175/100mmH
g
2 Nyeri b/d Label NOC : kontrol nyeri 1. Lakukan pengkajian
peningkatan nyeri komperhensif yang
veskuler d/d Indicator :setelah dilakukan tindakan meliputi lokasi,
kepala sakit kontrol nyeri 1x24 jam terdapat karakteristik, onset/durasi,
yang berubahan frekuensi, kualitas,
dirasakan indeks intensitas, atau factor
No Indicator
oleh pasien 1 2 3 4 5 pencetus.
Mengenali 2. gali pengetahuan pasien
1 kapan nyeri 5 mengenai nyeri.
terjadi 3. kolaborasi dengan pasien
Mengenali orang terdekat dan tim
apa yang kesehatan lainya untuk
2 terkait 5 memilih tindakan
dengan penurunan nyeri.
gejala nyeri 4. dukung istirahat yang
Melaporkan adekuat yang membantu
3 nyeri yang 5 penurunan nyeri.
terkontrol 5. dorong pasien untuk
mendiskusikan pengalaman
nyerinya.
3 gangguan Label NOC : Tidur
1. tentukan pola tidur atau
pola tidur
aktivitas pasien
berdasarkan Indicator : Setelah dilakukan tindakan 2. perkiraan tidur/siklus
bangun pasien di dalam
ketidak 1x24 jam perawatan perencanaan
mampuan Indeks 3. tentukan efek dari obat
No Indikator (yang dikonsumsi) pasien
mengatasi 1 2 3 4 5 terhadap pola tidur
nyeri d/d mata Suhu 4. ajurkan pasien untuk
1 5 memantau pola tidur.
klien tampak ruangan 5. diskusikan dengan pasin dan
cekung ,TD: keluarga mengenai teknik
Kepuasan
untuk meningkatkan tidur
175/100mmH dengan
2 4
g lingkungan
fisik
Tempat
3 tidur yang 4
nyaman

IV. Asuhan keperawatan penyakit hipotensi


Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Paya Meuligo
Tanggal masuk : 9-2-2016
Pukul masuk : 18.00 WIT
1. ANAMNESA
a. Alasan kunjungan : Ingin Memeriksa penyakit dan berobat
b. Keluhan utama : pasien datang dengan keluhan: demam, sakit kepala,
c. Riwayat penyakit : Hipotensi
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. TD : 90/ 60 mmHg
N : 80 x/m
RR : 24 x/i
Tempt : 37 ⁰C
Hb : 11,9
b. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: pasien dalam keadaan lemas
c. Analisis data
no Data Etiologi Masalah
1 Ds : Kondisi penyakit Penurunan
Klien mengatakan klien klien – cardiac tekanan darah
mempunyai riwayat hipotensi output menurun-
Do : suplai darah
Tekanan darah klien menurun keotak turun
TD:
90/65 mmHg
2 Ds : Saraf simpatis Nyeri/sakit kepala
Keluarga klien mengatakan kontraksi sakit
klien merasa sakit kepala kepala
yang sangat hebat
Do :
Klien meringis menahan sakit
kepala yang dirasakan
TD : 90/65 mmHg.

d. diagnosa keperawatan
1. penurunan tekanan darah b/d cardiac output menurun suplai darah ke
otak menurun
2. nyeri sakit kepala b/d saraf simpatis kontraksi sakit kepala
Diagnosa
No NOC NIC
keperawatan
1 Penurunan tekanan Label NOC : keparahan hipotensi 1. monitor tekanan darah suhu,
darah b/d cardic Indikator : nadi,pernafasan dengan tepat.
menurun suplai Indeks 2. monitor tekanan darah pada
No Indicator
darah ke otak 1 2 3 4 5 saat pasien berbaring duduk,
menurun 1 pucet 3 dan sebelum berdiri dan setelah
Pernafasan perubahan posisi
2 4
dangkal 3. monitor tekanan darah,
Nadi denyut nadi, dan pernafasan
3 3
lemah sebelumdan setelah beraktifitas
4 Pusing 3 dengan tepat

Tekanan 4. monitor keberadaan dan

5 darah 4 aktifitas nadi

sistol 5. monitor pernafasan


abnormal
2 Nyeri sakit kepala Label NOC : tingkat nyeri 1. lakukan pengkajian nyeri
b/d saraf simpatis Indikator: komperhensif yang meliputi
kontraksi sakit No Indicator Indeks lokasi,karakteristik,frekuensi,
kepala 1 2 3 4 5 atau beratnya nyeri
1 Suhu 4 2, observasi adanya petunjuk
tubuh nonverbal, mengenai
2 Tekanan 4 ketidaknyamanan terutama
nadi kepada mereka yang tidak bisa
3 Tekanan 3 berkomunikasi secara efektif
darah 3. berikan informasi mengenai
sistolik nyeri seperti penyebab nyeri
4 Tekanan 3 dan antisipasi dari
darah ketidaknyaman akibat prosedur
diastolik 4. kendalikan faktor

5 Kedalaman 4 lingkungan yang dapat

inspirasi mempengaruhi respon pasien


terhadap ketidaknyamanan
5. ajarkan metode marvakologi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang mana dapat dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada
didunia maupun di Indonesia.
Penyakit hipotensi merupakan keadaan ketika tekanan darah di
arteri lebih rendah di bandingkan dengan darah normal
B. Saran

Agar pembaca bisa memahami dan mengerti apa itu hipotensi dan hipertensi
DAFTAR PUSTAKA

Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien


Indonesia. “Penuntun Diet”;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka
Utama
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI,
Jakrta, 1999

Anda mungkin juga menyukai