BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipotensi adalah tekanan darah rendah. Jantung memompa keluar
darah ke sirkulasi umum dengan elastisitas dinding pembuluh, kapasitas
pembuluh darah dan impuls saraf membantu menjaga tekanan darah. Bila
tekanan darah sangat rendah, dan sirkulasi terganggu, pasien dikatakan
shock.
Darah adalah media transportasi nutrisi ,gas. Ini membawa oksigen dari
paru paru ke sel dimana ia digunakan dalam respirasi aerobik.ini
mengangkut karbon dioksida ke paru paru untuk di keluarkan dari tubuh
oleh pernafasan . penyebab tekanan darah rendah adalah dua variabel
pertama dalam pengendalian perfusi. Banyak hal seperti jantung ,paru paru
,ginjal,syok . mengobati tekanan darah rendah bisa diatas dengan
pengaturan cairan intravena ,adrenalin,noradrenalin.
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi di atas normal untuk usia
dan status klinis . teknan darah biasanya naik seiring bertambahnya usia
karena hilangnya elastisitas pembuluh darah ,ini disebut hipertensi esensial
. penyebab tekanan darah naik /tinggi karena serum tinggi tiroksin,gagal
ginjal,gagal ginjal ,obat obatan tertentu menyebabkan darah tinggi naik
.tekanan darah tinggi memberikan sebuah ketegangan pada jantung
menyebabkan gagal jantung ,pembesaran otot jantung ,tekanan darah
tinggi dapat menimbulkan pecah pembuluh darah kecil didalam otak . hal
ini menimbulkan stroke hemoragik. Mengobati tekanan darah tinggi bisa
dengan inhibitor ACE,diuretik,tiazid .
Perbedaan hipotensi dan hipertensi :
1. Hipertensi tidak menimbulkan gejala pada tahap awal,tetapi
hipotensi segera menunjukkan gejala .
2. Hipotensi tidak menyebabkan kejang selama kehamilan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipotensi ?
2. Apa pengertian hipertens ?
3. Bagaimana pengobtan pada orang yang terkena hipotensi?
4. Bagaimana penyebab hipertensi ?
5. Bagaimana penyebab hipotensi ?
6. Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan umum
Mengetahui dan memahami bagaimana menyembuhkan penyakit
hipertensi dan hipotensi
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui dan memahami pengertian hipotensi
b) Mengetahui dan memahami pengertian hipertensi
c) Mengetahui dan memahami pengobatan pada hipotensi dan
hipertensi
d) Mengetahui dan memahami penyebab hipertensi
e) Mengetahui dan memahami hipotensi
f) Mengetahui dan memahami pencegahan dari hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
1. HIPOTENSI
A. PENGERTIAN HIPOTENSI
B. ETIOLOGI HIPOTENSI
Penyebab dari hipotensi sebagai berikut :
a. Penyakit jantung
Pada penyakit jantung memang mudah ditemukan juga
serangan darah rendah kondisi ini uga mungkin ditemukan pada
gagal jantung dan serangan jantung . hal ini disebabkan oleh
darah yang tidak dapat di pompa balik oleh jantung yang
bermasalah ,sehingga terjadi penurunan darah rendah .
b. Kehamilam
Pada saat hamil peredaran darah wanita berkembang sangat
cepat ,hal ini terjadi selama kehamilan terdapat perubahan
hormonal yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan
tekanan darah menurun
c. Dehidrasi
Dehidrasi ketika tubuh anda kekurangan cairan . selama
dehidrasi darah yang bergantung pada air tidak dapat memasok
peredarah darah ke seluruh tubuh sehingga volume darah pada
arteri dan vena menyebabkan darah rendah terjadi
d. Kondisi neurologis
Kondisi ini melibatkan penyakit parkinson sebagai penyebab
darah rendah parkinson adalah penyakit yang menyebabkan
kondisi mempengruhi sistem saraf . sedangkan tekanan darah
rendah terjadi jika bagian sistem saraf yang dinamkan sistem
saraf otonom sudah terganggu
e. Anemia
Pada saat seseorang mengalami anemia yag akan terjadi tubuh
akan kekuranga darah dimana HB didalam tubuh berada dalam
jumlah dibawah angka normal .
C. Patofisiologi
D. PHATWAY
Elastisitas, arteriosklerosis
Hipertensi
D. TANDA DAN GEJALA HIPOTENSI
E. Komplikasi Hipotensi
F. PENGOBATAN HIPOTENSI
Pada prinsipnya tekanan darah rendah tidak memerlukan
pengobatan. Bila anda merasakan gejala, segeralah berbaring dan biasakan
mengubah posisi duduk ke berdiri secara perlahan. Berlawanan dengan
pengidap hipertensi, penderita tekanan darah rendah justru dianjurkan
menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin bergaram.
Disarankan total asupan garam sehari diperkirakan setara dengan 10-20
gram (1-2 sendok makan).
Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10
gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup
jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis untuk
melancarkan peredaran darah.
G.PENCEGAHAN HIPOTENSI
1) Olahraga secara teratur
Siapa pun pasti sadar bahwa olahraga teratur adalah salah satu kunci
dalam pola hidup sehat. Ada sangat banyak penyakit yang bias dihindari
dengan melakukan olahraga secara teratur, salah satunya adalah tekanan
darah rendah. Berolahraga bias membantu memperlancar aliran darah
anda, dan aliran darah yang teratur sangat diperlukan untuk mengatasi
darah rendah.
Walaupun terdengar mudah. Melakukan olahraga secara teratur sulit bagi
sebagian besar masyarakat modern. Ini karena terbatasnya waktu yang
dimiliki oleh kebanyakan masyarakat modern, dimana jam kerja yang
padat membuat kita tak sempat berolahraga. Namun setidaknya,
temukanlah waktu luang di akhir pecan atau saat liburan.
2) Banyak minum air putih
Selain murah dan mudah didapatkan, air putih dipercaya sebagai obat
alami untuk mengatasi dan mencegah berbagai macam penyakit, termasuk
darah rendah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi
banyak air putih setiap harinya setidaknya sebanyak 8 gelas perhari.
Jangan khawatir, taka da efek negative karena terlalu banyak minum air
putih.
Salah satu fungsi dari air putih adalah untuk dektofikasi atau membuang
racun dalam tubuh anda. Air putih juga membantu memperlancar
perdarahan darah, sehingga tensi anda secara perlahan-lahan akan lebih
mudah meningkat.
3) Monitor tekanan darah anda
Jika anda memiliki tekanan darah rendah atau menyadari tanda-tandanya,
maka secara rutin anda harus memonitornya. Belilah alat pengukur
tekanan darah (tensimeter) yang banyak dijual di pasaran dan mudah
digunakan.
Setiap kali bangun pagi anda merasa tibuh benar-benar lemas, segera cek
tekanan darah. Jika memang tensi anda sangat rendah, atasi ini dengan
minumkopi, makan-makanan bergizi, atau mengkonsumsi pilpenambah
mineral.
4) Hindari mengangkat beban yang terlalu berat
Bagi orang yang memiliki tekanan darah rendah, mengangkat beban
terlalu berat bisa berakibat fatal. Sama seperti bangun secara mendadak,
perubahan titik gtavitasi secara mendadak pada tubuh kita bisa
menyebabakan pusing dan pandangan berkunang kunang. Pada orang yang
memiliki tekanan darah rendah akut, hal ini bahkan bisa mengakibatkan
pingsan.
Jika anda berniat mengangkat beban yang berat, mintalah bantuan orang
lain. Jika anda harus mengangkatnya sendirian, lakukan secara perlahan-
lahan. Jangan ragu untuk meletakan beban tersebut di tengah perjalanan
untuk beristirahat.
5) Tidur berkualitas
Bagi penderita darah rendah, kurang tidur bisa menjadi sesuatu yang
sangat berbahaya. Orang yang memiliki darah rendah cenderung
memrlukan lebih banyak istirahat untuk mengisi energinmereka. Apabila
istirahat kurang, otomatis energi yang terisi pun menjadi sangat minimal.
Tentu saja hal ini bisa berakibat ke peforma sehari-hari anda dalam bekerja
dan beraktivitas.
Oleh karena itu, cobaan untuk tidur selama 8 jam sehari. Usahan tidur
tersebut benar-benar nyenyak, dan anda sama sekali tidak terbangun dalam
8 jam tersebut.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan jika gejala gejala
hipotensi terus menerus berulang namun sulit untuk mendokumentasi
kelainan kelainan dalam pembacaan tekanan darah. Tes mungkin
berguna dalam membedakan hipotensi orthostatik dari gangguan hadir
dengan gejala ortostasis seperyo sinkop neurocardiogenic dan
mengevaluasi bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi.
Langkah-langkah yang dilakukan sesaat dilakukan pemeriksaan:
1) Tes ini dilakukan diruangan yang tenang dan suhu 680F
hingga 750F (200C-240C)
2) Pasien harus beristirahat sementara terlentang selama 5
menit sebelum tes dimulai.
3) Sewaktu tes pasien diikat diatas meja yang rata, kemudian
meja secara berangsur-angsur dimiringkan kesudut 70/80
derajat, pembacaan tekanan darah dan denyut jantung terus
menerus diambil
4) Pasien dibiarkan diatas meja selama lebih dari 10 menit
untuk mencari perubahan-perubahan orthostatic tachycardia
syndrome.
Tes ini dianggap positif jika tekanan darah sistolik turun
20mmHg bawah dasar atau jika tekanan darah diastolic
turun 10mmHg bawah baseline. Jika gejala terjadi selama
pengujian, pasien harus dikembalikan ke posisi terlentang
segera
2. HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan
darah atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu
berada. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan
tekanan darah di dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan,Tensi artinya
tekanan/tegangan; jadi, hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran
darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.
2) Usia
3) Garam
4) Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih
dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah
menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5) Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di
atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih
besar menderita tekanan darah tinggi.
6) Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak
stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
7) Rokok
8) Alkohol
9) Kurang Olahraga
Elastisitas, arteriosklerosis
Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Gangguan
perfusi jaringan Rangsang Penurunan fatique
aldosteron curah jantung
Intoleransi
aktifitas
Retensi Na
volume
cairan Konstriksi vena
Otoregulasi
D. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya
tidak ada ).
Gejala-gejala hipertensi, antara lain :
a. Sebagian besar tidak ada gejala.
b. Sakit pada bagian belakang kepala.
c. Leher terasa kaku.
d. Kelelahan.
e. Mual.
f. Sesak napas.
g. Gelisah.
h. Muntah.
i. Mudah tersinggung.
j. Sukar tidur.
k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh
seorang penderita hipertensi. Sering juga seseorang dengan keluhan
sakit belakang kepala, mudah tersinggung dan sukar tidur, ketika
diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tekanan darah yang
normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi
hanya dengan mengukur tekanan darah.
E. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut
dapat menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata,
jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak
terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi
rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian
pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan
bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui
akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena
efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap
reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-
lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan
sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya
kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat
meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β).
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-
organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak
a. Stroke atau transient ischemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
F. Pemeriksaan Penunjang
Urin alisis, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto
toraks, EKG; sesuai penyakit peserta: asam urat, aktivitas renin
plasma, aldosterone, katekolaminurin, USG pembuluh darah
besar,USG ginjal, ekokardiografi.
G. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :
a. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan
memeriksakan diri ke dokter.
b. Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.
c. Mengurangi konsumsi garam.
d. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
e. Mematuhi nasihat dokter.
Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang
tradisisonal yaitu dengan :
1. Pencegahan Hipertensi
Pencegahan Tersier
Pengontrolan darah secara rutin.
Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi
ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Medulla Peningkatan
Klien mengatakan klien Saraf simpatis tekanan darah
mempunyai riwayat hipertensi Ganglia simpatis
Do : Tekanan darah
Tekanan darah klien meningkat Kontriksi
TD: Peningkatan tekanan darah
175/100 mmHg
2. Ds : Saraf simpatis kontraksi sakit Nyeri /sakit kepala
Keluarga klien mengatakan kepala
klien merasa sakit kepala yang
sangat hebat
Do :
Klien meringis menahan sakit
kepala yang dirasakan
TD : 175/100 mmHg.
3 Ds : Peningkatan tekanan vaskuler Gangguan pola
Keluarga klien mengatakan selebral saraf simpatis tidak istirahat tidur
klien tidak tidur semalam dan mampu mengatasi nyeri
terus merasakan sakit gangguan pola istirahat
kepalanya
Do :
TD: 175/100mmHg
B. diagnosa keperawatan
1. peningkatan tekanan darah b/d curah jantung ditandai dengan karena
punya riwayat hipertensi dengan tekanan darah 175/100mmHg
2. Nyeri b/d peningkatan veskuler d/d kepala sakit yang dirasakan oleh
pasien
3. gangguan pola tidur b/d ketidak mampuan mengatasi nyeri d/d mata
klien tampak cekung .tekanan darah 175/100mmHg
C. Rencana Keperawatan
d. diagnosa keperawatan
1. penurunan tekanan darah b/d cardiac output menurun suplai darah ke
otak menurun
2. nyeri sakit kepala b/d saraf simpatis kontraksi sakit kepala
Diagnosa
No NOC NIC
keperawatan
1 Penurunan tekanan Label NOC : keparahan hipotensi 1. monitor tekanan darah suhu,
darah b/d cardic Indikator : nadi,pernafasan dengan tepat.
menurun suplai Indeks 2. monitor tekanan darah pada
No Indicator
darah ke otak 1 2 3 4 5 saat pasien berbaring duduk,
menurun 1 pucet 3 dan sebelum berdiri dan setelah
Pernafasan perubahan posisi
2 4
dangkal 3. monitor tekanan darah,
Nadi denyut nadi, dan pernafasan
3 3
lemah sebelumdan setelah beraktifitas
4 Pusing 3 dengan tepat
Agar pembaca bisa memahami dan mengerti apa itu hipotensi dan hipertensi
DAFTAR PUSTAKA