MAKALAH
Disusun Oleh :
Tia Herlani
1102389
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang.........................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................
Tujuan......................................................................................................
Manfaat....................................................................................................
Prosedur Makalah....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang unik, karena mudah diseteksi tapi
sering muncul tanpa gejala yang jelas. Satu-satunya cara untuk megetahui apakah
mengalami hipertensi yaitu dengan mengukur tekanan darah secara teratur.
Di zaman modern seperti sekarang ini hampir 1 miliar penduduk
mengalami penyakit tersebut, dan menjadi PR besar bagi kta semua untuk
mewaspadai penyakit ini. Penelitian pun menunjukkan, pada populsi normal saja
diperkirakan satu dari empat orang mengalami hipertensi dan belum lagi, yang
mengalami ini akan bertambah seiring bertambahnya usia. Hipertensi adalah
penyakit kronis yang dapat merusak organ tubuh seperti jantung, otak, ginjal
bahkan jika mengalami stroke hal ini dapat melumpuhkan tubuh.Penderitanya
mengalami pusing, mual, mimisan.Namun pada sebagian besar, justru muncul
tanpa keluhan, sehingga penyakit ini dapat dikatakan sebagai the silent killer.
Maka untuk mencegah dan mengatasi hipertensi atau di Indonesia dikenal
dengan istilah darah tinggi, sebaiknya kita perlu memahami penyakit ini dan
perlu juga tahu bagaimana cara untuk mencegahnya dan mengatasi hipertensi baik
dari segi makanan, lingkungan, aktivitas, dengan kata lain gaya hidup (life style)
yang sehat sehingga menunjang bagi kehidupan kita menjadi lebih baik lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Apa saja klasifikasi hipertensi?
3. Kenapa bisa menyebabkan hipertensi?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi?
5. Bagaimana mengatasi penyakit hipertensi?
6. Kriteria makanan seperti apa yang baik untuk penderita penyakit hipertensi?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu hipertensi
2. Dapat memahami penyebab hipertensi
3. Dapat mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi
4. Mengetahui dan menerapkan kepada penderita hipertensi tentang makanan
yang baik sesuai penyakitnya.
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada
penulis sebagai bahan memperdalam ilmu mengenai kesehatan dan ilmu penyakit
khususnya penyakit hipertensi yang sangat bermanfaat bagi penulis dan bagi
dosen sebagai bahan informasi dan penilaian terhadap kemampuan penulis.
E. Prosedur Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif,
yaitu dengan cara penulis menguraikan dari judul pembahasan. Data-data yang
terdapat disini merupakan data yang diambil dengan cara studi pustaka, yang
mana pembahasan ini diambil dari berbagai sumber buku bacaan. Dan tak hanya
itu, data juga diambil dari media lain yaitu internet.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Penyakit Hipertensi
Pemikiran modern tentang sistem kardiovaskuler dimulai dengan karya
dokter William Harvey (15781657). Harvey menjelaskan tentang sirkulasi darah
di dalam bukunya yang berjudul De otu ordis (Pergerakan Jantung dan Darah).
Seorang pendeta Inggris Stephen Hales membuat publikasi pertama mengenai
pengukuran tekanan darah pada tahun 1733. Deskripsi hipertensi sebagai suatu
penyakit datang dari dikemukakan olehThomas Young pada tahun 1808 dan
Richard Bright pada tahun 1836. Laporan pertama tentang tekanan darah yang
meningkat pada seseorang tanpa bukti adanya penyakit ginjal dibuat oleh
Frederick Akbar Mahomed (18491884). Namun, hipertensi sebagai sebuah
entitas
klinis
baru
muncul
pada
1896
dengan
ditemukannya
Nikolai
Korotkoff
mengembangkan
teknik
tersebut
dengan
Terobosan besar dicapai dengan penemuan obat oral pertama yang dapat
ditoleransi dengan baik. Yang pertama klorotiazid, diuretiktiazid pertama, yang
dikembangkan dari antibiotik sulfanilamid dan mulai tersedia pada 1958. Obat ini
meningkatkan ekskresi garam dan mencegah akumulasi cairan. Uji klinik acak
terkontrol yang disponsori oleh Veterans Administration membandingkan
hidroklorotiazid plus reserpin plus hidralazin versus plasebo. Penelitian ini
dihentikan lebih awal karena pada kelompok tekanan darah tinggi yang tidak
mendapatkan pengobatan terjadi lebih banyak komplikasi dibandingkan pasien
yang diobati, dan dirasakan tidak etis untuk tidak memberikan pengobatan kepada
mereka. Penelitian tersebut dilanjutkan pada kelompok pasien dengan tekanan
darah yang lebih rendah dan menunjukkan bahwa bahkan pada pasien dengan
hipertensi ringan, pengobatan dapat mengurangi hampir lebih dari setengah risiko
kematian akibat penyakit kardiovaskuler.Pada 1975, LaskerSpecial Public Health
Award diberikan kepada tim yang telah mengembangkan klorotiazid. Hasil
penelitian ini mendorong kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran terhadap hipertensi dan mempromosikan pengukuran dan pengobatan
tekanan darah tinggi. Pengukuran ini tampaknya telah memegang sebagian
peranan dalam penurunan angka stroke dan penyakit jantung iskemik sebesar 50%
antara 1972 dan 1994
Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah
terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas
pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan volume
darah atau elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan
menurunkan tekanan darah (Ronny et al, 2010).
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di
arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi
terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.(Wikipedia,
2013).
WHO-ISH
(World
Health
Organization-International
Society
of
Kategori
Normal
Sistolik (mmHg)
< 120
Dan
Diastolik (mmHg)
< 80
Prehipertensi
Hipertensi
120-139
Atau
80-89
Derajat 1
140-159
atau
90-99
Derajat 2
160
atau
100
Tabel b.2. Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah dari WHO-ISH 1999
Kategori
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Hipertensi Derajat 1
(ringan)
Sistolik (mmHg)
< 120
< 130
130-139
140-159
Diastolik (mmHg)
< 80
< 85
85-89
90-99
140-149
90-94
160-169
100-109
(berat)
180
110
(berat)
Isolated Systolic
140
< 90
Isolated Systolic
140-149
< 90
Hypertension
Subgrup: borderline
Hipertensi Derajat 2
(sedang)
Hipertensi Derajat 3
Hypertension
Subgrup : borderline
Kategori
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Hipertensi Derajat 1
(ringan)
Subgrup: borderline
Hipertensi Derajat 2
(sedang)
Hipertensi Derajat 3
Subgrup : borderline
Tabel b.2 Klasifikasi Tekanan Darah Normal Sesuai pada Rentang Usia
Kategori
Bayi
Anak-anak
Remaja
Dewasa muda
Lanjut usia
Diastolik
50
60
60
60 sampai 70
80 sampai 90
Sistolik
70 sampai 90
80 sampai 100
90 sampai 110
110 sampai 125
130 sampai 150
D. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah tidak terdeteksi (diastolik < 90 m Hg, sistolik > 105 mm Hg)
meyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah
berlalu maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
-
Penyakit ginjal
Kelainan hormonal
Obat-obatan
Penyebab lainnya, seperti : preeklamsi pada kehamilan.
dapat
disebut
juga
dengan
transient
sebelumnya
sehingga
merupakan
hipertensi
gentasional,
dan
Meningkatnya kretinin serum lebih besar dari 1.2 mg/dL kecuali pada
sebelumnya sudah ada riwayat pada gangguan ginjal.
perubahan kimia total pada reaksi yang tidak bisa diadaptasi yang bisa
menyebabkan kejang dan kematian pada wanita hamil.
Hipertensi gestasional bisa mengakibatkan antara lain :
-
Efek kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah wanita hamil yang akan
merusak vascularasi darah,sehingga dapat mengganggu bertukarnya oksigen
dan nutrisi melalui placenta dari ibu ke janin. Ini dapat mengakibatkan
premturitas placenta dengan akibat pertumbuhan janin yang tidak normal
dalam rahim.
Hipertensi juga dapat menurunkan produksi jumlah seni janin sebelum lahir.
Padahal air seni janin merupakan cairan yang paling penting untuk
pembentukan amnion,sehingga bisa terjadi oligohydromnion atau minimnya
jumlah air ketuban.
Hipertensi yang terjadi pada wanita yang sedang hamil bisa mengganggu
pertukaran nutrisi pada janin dan bisa menbahayakan ginjal pada janin.
F. Dampak Hipertensi
Gangguan jantung
Kerusakan mata
G. Diagnosis Hipertensi
Pemeriksaan pasien hipertensi memiliki tujuan, yaitu untuk menilai gaya
hidup dan faktor risiko kardiovaskular lainnya atau bersamaan gangguan yang
mungkin mempengaruhi prognosis dan pedoman pengobatan, untuk mengetahui
penyebab tekanan darah tinggi, untuk menilai ada atau tidaknya kerusakan target
organ dan penyakit kardiovaskular (National Institutes of Health, 2003).
Pemeriksaan pada hipertensi menurut PERKI (Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia) (2003), terdiri atas:
1. Riwayat penyakit
a. Lama dan klasifikasi hipertensi
b. Pola hidup
c. Faktor-faktor risiko kelainan kardiovaskular
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah minimal 2 kali selang dua menit
b. Periksa tekanan darah lengan kontra lateral
c. Tinggi badan dan berat badan
d. Pemeriksaan funduskopi
e. Pemeriksaan leher, jantung, abdomen dan ekstemitas
f. Refleks saraf
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Urinalisa
b. Darah : platelet, fibrinogen
c. Biokimia : potassium, sodium, creatinin, GDS, lipid profil, asam urat
4. Pemeriksaan tambahan
a. Foto rontgen dada
b. EKG 12 lead
c. Mikroalbuminuria
d. Ekokardiografi
Tekanan darah setiap orang sangat bervariasi. Pengukuran tunggal yang
akurat adalah awal yang baik tetapi tidak cukup: ukur tekanan darah dua kali dan
ambil rata-ratanya. Hipertensi didiagnosis jika rata-rata sekurang-kurangnya 2
pembacaan per kunjungan diperoleh dari masing-masing 3 kali pertemuan selama
2 sampai 4 minggu diperoleh tekanan darah sistolik 140 mmHg atau 90 mmHg
untuk diastolik. Menurut JNC 7, tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg atau
kurang. Prehipertensi bila tekanan darah 120/80 samapi 139/89 mmHg. Hipertensi
stadium 1 bila tekanan darah sistolik 140 sampai 159 mmHg atau tekanan darah
diastolik 90 sampai 99 mmHg. Serta hipertensi stadium 2 bila tekanan darah
sistolik 160 mmHg atau tekanan darah diastolik 100 mmHg (Cohen, 2008).
Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan darah
tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.
Kurangi gula.
Perbanyak makan sayur dan buahyang berserat tinggi seperti sayuran hijau,
pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
Relaksasi
Kelola stress
Meditasi
Menjauhi kafein
Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi
atau hipertensi.
Kendalikan diabetes.
I. Pengobatan Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi bukanlah penyakit yang tidak bisa
disembuhkan, tetapi dapat dicegah dan dikendalikan. Namun ada beberapa cara
pengobatan tradisional maupun secara pengobatan modern atau medis.
a. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional didapat dari bahan makanan yang dapat merdakan
tekanan darah tinggi, diantaranya :
-
Sayuran: cincau hijau (olahan), seledri, bayam, brokoli, cabai, bawang putih,
sambiloto
Hewani :ceker ayam, telur ayam, chitosan (limbah kulit udang), ikan laut segar,
susu skim
Kacang dan biji-bijian : biji bunga matahari, kedelai, kedelai hitam, gandum oat
b. Pengobatan Medis
Selama beberapa tahun terakhir ini ada kemajuan pesat yang dicapai dalam
bidang pengobatan tekanan darah tinggi. Dengan demikian, dilihat dari
keseluruhan sudah berkurang komplikasi yang berat.
Sudah jelas bahwa merawat penderita tekanan darah tinggi dengan baik
akan menurangi akibat-akibat buruk bagian yang belum mendapat perawatan
sedangkan tanpa perawatan ersebut akibat-akibat buruk itu tidak dapat
dihindarkan. Perawatan yang mutakhir yang digunaka diseluruh dunia adalah
beta-blockers.
1. Beta-blockers
Yang pertama ditemukan dalam seri ini adalah propranolol yang dipakai
mengukur yang alin-lain itu.
Propranolol pertama dipakai untuk mengurangi seringnya dan beratnya
angina jantung. Juga berguna mengurangi ketidak-teraturan pada jantung.
Kemudian terasa juga kegunaannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kini
beta blockers dipergunakan secara luas untuk perawatan tekanan darah tinggi.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah acebutolol, betaxolol, bisoprolol,
esmolol, atenol, metaprolol, alpremenolol, oxprenolol, pindolol, dan yang lainlain. Namun setiap sekian bulannya sering variasi obat-obatan ini bermunculan
pada daftar percobaan klinik yang dilaporkan pada jurnal kesehatan dunia,
khususnya inggris dan pusat-pusat kesehatan lainnya.
2. Diuretik oral
Pada mulaya ini digunakan untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh.
Faedahnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi segera terasa, dan
penggunaanya sudah meluas. Dan chiorothiazide adalah yang pertama muncul
pada tahun 1950-an. Banyak dokter yang mengatakan bahwa itu adalah yang
paling mantap untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Penenang
Untuk efek samping pengobatan ini beta-blockers dan diuretik adalah yang
paling tipis efek sampingnya, walaupun menimbulkan masalah bag orang-orang
yang peka. Diuretik ini tidak populer karena sering kencing. Tetapi inilah sebagian
dari modus operandi, dan memberikan keterangan pada umumnya para pasien
menerimanya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tekanan darah atau hipertensi adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah
terhadap pembuluh darah. Hipertensi berdasarkan penyebabnya ada dua, yaitu
hipertensi primer atau bisa dikatan juga esensial yang tidak diketahui
penyebabnya dan kebanyak penderita hipertensi sebanyak 90 % termasuk pada
kategori
ini,
sedangkan
hipertensi
sekunder
hipertensi
yang
diketahui
penyebabnya.
Gejala yang biasa timbul diantaranya sebagai berikut : sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang
terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Namun ada pula yang tidak mendapatkan gejala-gejala tersebut, maka dari
itu hipertensi dapat dikatakan the silent killer karena bisa tanpa terketahui oleh
yang dideritanya. Dan dampak yang timbul oleh hipertensi bisa menyebabkan
penyakit lain, diantaranya :
-
Gangguan jantung
Pengerasan arteri-arteri
Kerusakan mata
B. Saran
Walaupun penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan, namun jika dapat
mengatasi dan mengontrol penyakit ini dengan baik tekanan darah akan tetap
normal dan terhindar dari komplikasi yang berawal dari hipertensi.
Tak hanya demikian, gaya hidup seperti : berolahraga, makanan sesuai
yang dibutuhkan, menghindari rokok, alkohol, menghindari stress dan istirahat
yang cukup dapat mengontrol tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, Maya, 2012. Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi
Penderita Darah Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Univeristas Sumatera Selatan, 2011. Chapter II [pdf]
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter
%20II.pdf)
Jawa, Noni, 2012. Hipertensi Pada Kehamilan [online]
(http://darahtinggi.info/hipertensi-pada-kehamilan.html. Diakses pada tanggal 14
Mei 2012)
Dokter Sehat, 2011. Mencegah dan Mengatasi Hipertensi [online]
(http:/doktersehat.com/mencegah-dan-mengatasihipertensi. Diakses pada tanggal 18
Juli 2011)