DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
DAFTAR TABEL...................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. 3
2
DAFTAR GAMBAR
3
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PERTEMUAN KE 2
I.I KONSEP DAN RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis adalah sebuah studi yang bertujuan mengukur kelayakan
suatu proyek bisnis. Studi ini berfokus pada identifikasi potensi masalah.
Harapannya, usaha yang akan Anda jalankan nanti dapat bertahan lama dan jauh
dari potensi rugi. Bukan hanya mengidentifikasi potensi masalah, studi kelayakan
bisnis juga membahas bagaimana solusi atas masalah tersebut. Misalnya seperti
Banyaknya masalah yang mengakibatkan suatu usaha atau bisnis ternyata tidak
menguntungkan (gagal) di kemudian hari. Kondisi ini terjadi karena adanya
kesalahan perencanaan, kesalahan menaksirkan pasar yang tersedia, kesalahan
dalam memperkirakan teknologi yang dipakai oleh perusahaan. Kondisi faktor
lingkungan yang berubah, baik lingkungan ekonomi, sosial, bahkan politik akan
mempengaruhi atas pelaksanaana usaha yang dijalankan.Pada sisi yang lain
usaha yang dilakukan telah berjalan maka studi kelayakan tetap memberikan
manfaat yang besar terhadap perkembangan usaha dengan harapan dapat
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
usaha yang ternyata tidak layak atau tidak menguntungkan.
Berikut ini merupakan pengertian studi kelayakan bisnis dari beberapa sumber
buku dan pendapat para ahli :
Menurut (Arifudin. O. & Rusmana. F., 2020) bahwa organisasi akan berusaha
untuk meningkatkan kemampuannya menyelenggarakan semua fungsi organisasi
dengan tingkat efesiensi dan efektivitas yang tinggi perwujudan situasi demikian,
setiap organisasi menghadapi berbagai tantangan internal yang tidak kalah
pentingnya dengan berbagai tantangan yang sifatnya eksternal.
1
Menurut (Husein Umar, 2007), Studi kelayakan bisnis atau usaha merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam
rangka pencapaian keuntungan yang maksimal dalam waktu yang tidak ditentukan,
misalnya rencana peluncuran produk baru.
Menurut (Rangkuti, 2012), studi kelayakan bisnis dan investasi adalah analisis
kelayakan tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan. Dimana proyek yang
dianalisis berupa proyek bisnis atau proyek investasi dengan tujuan separuh bisnis
dan separuh sosial, seperti proyek investasi pembangunan jalan tol, kawasan
industri, terminal, serta berbagai proyek investasi lainnya.
Menurut (Ibrahim, 2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai
sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan
usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya
suatu bisnis. Keberhasilan ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis.
Menurut (Jumingan, 2011), Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat
tidaknya suatu proyek dilaksanakan berhasil. Istilahnya proyek mempunyai arti
suatu pendirian usaha baru atau pengenalan suatu (barang atau jasa) yang baru
ke dalam suatu produk mix yang sudah ada selama ini.
Menurut (Sunyoto, 2014), studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun,
tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Studi kelayakan bisnis mempunyai keterkaitan yang erat dengan rencana disebuah
ide bisnis setelah dilakukan studi dan dinyatakan layak untuk dijalankan maka
langkah selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Jika reneana bisnis dapat
dilaksanakan maka dilakukanlah pelaksanaan bisnis. Jika ide bisnis tidak layak
atau rencana bisnis tidak dapat dilaksanakan maka kembalikan proposal bisnis
dalam ide bisnis yang mungkin ditunda atau ditolak. Adapun gambar dibawah ini
menampilkan perbandingan antara aktivitas studi kelayakan di bawah konsep teori
reneana bisnis (Ali Hadi Jebrin 1,2017).
2
I.I studi kelayakan bisnis
Aspek Hukum
Aspek Lingkungan
Aspek pasar menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang
dapat dicapai, serta menganalisis strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk
mencapai market share yang diharapkan. Aspek teknis dan teknologi.
Aspek Teknis
Aspek Keuangan
3
menganalisis besarnya biaya investasi dan modal kerja serta tingkat pengembalian
investasi dari bisnis yang akan dijalankan. Disamping itu terdapat beberapa
metode untuk membantu menganalisis kriteria suatu investasi.
Aspek keuangan ini dianalisis dengan menggunakan teknik penganggaran modal
yang memperhitungkan periode pengembalian, nilai bersih sekarang, tingkat
pengembalian internal, dan indeks keuntungan. Hasil perhitungan teknik capital
budgeting dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk mengambil
keputusan.
Namun selain dari hasil perhitungan, diperlukan juga pengendalian penganggaran
modal agar harapan yang telah dibuat dapat tercapai.
Kata Kunci : Studi Kelayakan, Payback Period, Internal Rate of Return, Net Present
Value, Profitability Index. Seperti grafik dibawah ini :
Aspek Hukum
Menurut Suliyanto (2010:16), suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide bisnis
tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Analisis aspek hukum pada studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk: a. Menganalisis legalitas usaha yang akan
dijalankan. b. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang
akan dilaksanakan. c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
4
memenuhi persyaratan perizinan. d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa
disediakan jika bisnis akan dibiayai dengan pinjaman.
Suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi
lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut dapat
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah
tersebut. Analisis aspek lingkungan memiliki tujuan:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pesaing, pemasok,
pelanggan, kreditor, dan pegawai untuk memperoleh jawaban apakah kondisi
lingkungan operasional memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide
bisnis.
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri yang terdiri dari persaingan antar
perusahaan, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang substitusi, dan
hambatan masuk untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan industri
memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.
c. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi,
sosial, politik, teknologi, dan global untuk memperoleh jawaban apakah kondisi
lingkungan jauh memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.
d. Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap
lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun lingkungan
jauh.
e. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan
industri, maupun lingkungan jauh.
Aspek Pasar dan Pemasaran
Menurut Suliyanto (2010:83), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang
dapat diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan
tingkatpenjualan yang menguntungkan.
Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis bertujuan
untuk:
a. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
d. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan.
5
Menurut Suliyanto (2010:83), bauran pemasaran merupakan kombinasi dan empat
variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok utama yang dikenal dengan 4P, yaitu product (produk), price (harga),
promotion (promosi), place (tempat/distribusi).
a. Product (produk) Menurut Kotler dan Amstrong (2010:248), produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
b. Price (harga) Menurut Kotler dan Amstrong (2010:314), harga adalah sejumlah
uang yang dikenakan kepada produk. Harga merupakan nilai yang dikorbankan
oleh konsumen untuk memperoleh manfaat dari pengorbanan tersebut.
c. Promotion (promosi) Menurut Kotler dan Amstrong (2010:76), promosi
merupakan semua bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai yang ditawarkan perusahaan dan memengaruhi
pelanggan untuk membeli barang yang ditawarkan.
d. Place (tempat atau distribusi) Menurut Kotler dan Amstrong (2010:14), Place
adalah berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Lokasi sering pula disebut saluran
distribusi yaitu suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam
penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen atau pengguna bisnis.
Menurut Suliyanto (2010:134), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan
dijalankan dengan baik. Analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin dan peralatan untuk menjalankan proses
produksi.
d. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
Menurut Suliyanto (2010:158), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
sumber daya manusia jika memiliki kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan
bisnis dan bisnis tersebut dapat dibangun sesuai waktu yang telah diprediksi.
Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia memiliki tujuan:
6
a. Menganalisis jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis.
b. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan
yang diperlukan untuk pembangunan bisnis.
Aspek Keuangan
Menurut Ridwan S. Sundjaja (2013a:75), keuangan adalah ilmu dan seni dalam
mengelola uang, yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap
organisasi. Menurut Suliyanto (2010:184), suatu ide bisnis disebut layak
berdasarkan aspek keuangan jika sumber dana untuk membiayai ide bisnis
tersebut tersedia serta bisnis tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian
yang menguntungkan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang logis. Aspek
keuangan dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha.
b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan.
c. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan.
d. Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan
berdasarkan beberapa analisis kelayakan investasi, seperti Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV), Profitabilitas Indeks (PI).
7
Banyak faktor yang dapat mengakibatkan suatu bisnis ternyata kemudian menjadi
tidak menguntungkan ataupun gagal karena terjadi berbagai kesalahan. Kesalahan
terjadi seperti ini: kesalahan dalam perencanaan, kesalahan dalam penafsiran
pasar, kesalahan dalam pengunaan teknologi, kesalahan dalam menentukan
kontinuitas bahan baku, maupun kesalahan dalam memperkirakan jumlah tenaga
kerja. Selain itu, ada juga disebabkan oleh faktor - faktor yang sering berubah
seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan faktor lingkungan seperti bencana alam
atau kebakaran pada lokasi perencanaan.
Bisnis yang diteliti dalam studi kelayakan bisa berbentuk bisnis besar seperti
pengembangan bisnis atau hanya bisnis sederhana seperti membuka usaha servis
motor. Semakin besarnya bisnis yang dijalankan maka semakin besar resiko yang
akan dialami. Dampak yang terjadi dapat berupa dampak ekonomi ataupun
dampak sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan dengan cost and
benefit analysis termasuk didalamnya social cost and social benefit. Maka dengan
demikian studi kelayakan akan menyangkut :
1. Manfaat finansial, yaitu manfaat ekonomis bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri
yang berarti bisnis itu dipandang menguntungkan jika dibandingkan dengan resiko
dari bisnis itu sendiri.
2. Manfaat Sosial, yaitu manfaat sosial bisnis tersebut bagi masyarakat sekitar
proyek. Hal ini merupakan studi yang relatif kompleks dan sulit dilakukan.
3. Manfaat ekonomi nasional, yaitu manfaat ekonomis bisnis bagi negara tempat
bisnis tersebut dijalankan, yang menunjukkan manfaat bisnis tersebut bagi
ekonomi makro suatu negeri.
Adapun pihak – pihak yang membutuhkan laporan studikelayakan bisnis itu dapat
dijelaskan dengan bahwa ini :
1. Pihak investor. Apabila hasil studi kelayakan bisnis yang akan dikerjakan itu
layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari, dan
pelaksanaan operasional juga dapat dimulai. Melalui studi kelayakan pihak investor
dapat melihat target – target yang akan dicapai perusahaan di masa yang akan
datang dan rencana upaya – upaya yang dilakukan agar dapat mencapai target
tersebut. Pihak kreditor. Permodalan bisnis dapat juga didapatkan dengan
meminjam dari pihak Bank sebagai kreditor. Pihak bank sebelum memutuskan
untuk memberikan pinjaman perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah
dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi lain, misalnya manajemen perusahaan
yang baik dan tersedianya bangunan yang dimiliki perusahaan. Cara ini tentunya
akan membuat suatu perusahaan terikat dengan bank dan akan terus mencoba
memperkecil jumlah pinjaman kepada bank dengan terus berusaha untuk dapatkan
keuntungan dan seiring dengan itu maka bunga bank juga terus bergerak.
2. Pihak manajemen. Studi kelayakan dapat dibuat oleh pihak luar (eksternal)
perusahaan maupun pihak internal perusahaan (sendiri). Sebagai pihak yang
8
menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi
kelayakan itu, misalnya di dalamnya hal pendanaan, berapa yang akan
dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dari pihak
kreditor.
3. Pihak pemerintah dan masyarakat. Penyusun studi kelayakan harus perhatikan
beberapa kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena secara langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.
9
Bagaimana proses pemilihan teknologi tersebut jelas bagaimana menetukan
kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik
dalam pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peningkatan
pangsa pasar bagaimana menetukan letak dan tataletak pabrik, letak dan tata letak
kantor, menetukan perencanaan operasional,misalnya dalam hal jumlah produksi,
bagaimana menentukan rencana pengendalian persediaan bahan baku dan
persediaan barang jadi. Bagaimana pengawasan kualitas produk dapat dilakukan
dengan sebaik mungkin. .
4. Hasil Studi Kelayakan Bisnis Aspek Sumber Daya Manusia
Dari studi kelayakan bisnis aspek
sumber daya manusia setidaknyamemberikanhasil, mampu membedakan antara
merencanakan sumber daya manusia dalam pembangunan proyek bisnis dan
sumber daya manusia dalam implementasi bisnis menetukan kelayakan tiap unsur
manajemen sumber daya manusia.
I.2 GLOSARIUM
I.3 SOAL :
1. Sebutkan dan berikan penjelasan tentang siapa saja yang bisa memanfaatkan hasil
dari suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
2. Menurut Saudara hal-hal atau masalah apa saja yang perlu dianalisa dalam suatu
laporan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
3. Apa penyebab terjadinya kegagalan usaha walaupun telah dilakukan studi
kelayakan?
4. Untuk mengetahui suatu produk layak atau tidak di mata konsumen maka langkah
yang dilakukan adalah?
I.4 SUMBER :
https://www.academia.edu/36014576/MAKALAH_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS
10
https://digitallibrary.ump.ac.id/871/2/Bab%20I.pdf
http://114.7.153.31/index.php/jam/article/view/1932
https://journal.trunojoyo.ac.id/jsmb/article/view/10819https://journal.trunojoyo.ac.id/
jsmb/article/view/10819
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Bisnis/article/view/4715
http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/view/3114/2044
https://journal.shantibhuana.ac.id/index.php/bee/article/download/134/73
http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/ekobis/article/download/547/367
STUDI KELAYAKAN BISNIS DIDIT HERLIANTO TRIANI PUJIASTUTI, GRAHA
ILMU 2009 YOGYAKARTA
http://eprints.upnyk.ac.id/13414/1/Studi%20Kelayakan%20Bisnis-5.pdf
studi kelayakan bisnis Sulasih, Sardjana Orba Manullang, Bonaraja Purba,
Mardia Pratiwi Bernadetta Purba, Nina Mistriani, Janner Simarmata Idah
Kusuma Dewi, Hasdiana S, Irdawati Muhammad Fitri Rahmadana, yayasan
kita menuli,2021
11
BAB II
PERTEMUAN KE 3
12
dibedakan menjadi pasar pemerintah, pasar industry, pasar reseller (penjual
kembali) dan pasar konsumen.
d. Mengukur serta meramalkan permintaan; yaitu seni memperkirakan
kemungkinankemungkinan yang akan terjadi dimasa mendatang di saat sekarang
dengan cara melakukan riset dan pengumpulan data serta informasi dari masa
lampau, ke udian melakukan pengolahan data, kemudian menentukan metode
peramalan, sebelum kemudian memproyeksikan hasil data yang telah diperoleh
hingga melakukan pengamblan keputusan peramalan dengan metode regresi
(Metode ramalan yang disusun atas dasar pola data dari masa lampau).
Mengukur Dan Meramalkan Permintaan Peramalan merupakan pengetahuan dan
seni untuk memperkirakan apa yang terjadi di masa yang akan datang pada saat
sekarang. Dalam melakukan peramalan, peramal harus mencari data dan informasi
masa lalu. Langkah-langkah peramalan :
1. Mengumpulkan data
2. Mengolah data
3. Menentukan metode peramalan
4. Memproyeksikan data
5. Mengambil keputusan
Peramalan dengan metode regresimerupakan salah satu metode ramalan yang
disusun atas dasar pola data masa lalu.Ada dua pendekatan untuk melakukan
peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu dengan metode regresi
sederhana, yaitu:
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier.
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana yang nonlinier.
2. Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang mana baik
individu maupun kelompok dapat memperoleh apa yang mereka inginkan ataupun
butuhkan dengan cara melakukan pertukaran produk maupun nilai dengan pihak
yang lainnya. Beberapa hal pokok yang penting untuk dianalisis dalam aspek
pemasaran ialah:
a. Segmentasi pasar; yakni pembagian pasar kedalam beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang tentunya mempunyai atau memerlukan produk dan marketing
mix yang juga berbeda. Beberapa aspek seperti geografis, demografi, psikografis,
dan perilaku merupakan bebrapa aspek utama didalam mensegmentaskan pasar
b. Sasaran pasar analisis; Dapat dilakukan dengan cara menelaah tiga faktor
prnting dalam aspek pemasaran yakni: Ukuran dan pertumbuhan segmen,
Kemenarikan structural segmen, serta Sasaran dan sumber daya.
13
c. Menentukan posisi pasar; dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah yakni
Mengidentifikasi keunggulan kompetitif, Memilih keunggulan kompetitif, serta
Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.
d. Analisis persaingan pasar didalam menetapkan strategi pemasaran kompetitif
yang efektif; dalam studi kelayakan bisnis, tentunya perlu bagi kita untuk
mencermati produk,
e. Bauran Pemasaran Manajemen Pemasaran akan dipecah menjadi empat
kebijakan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran(marketing mix) atau
4P dalam pemasaran yang terdiri dari empat komponen, yaitu produk (product),
harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Sedangkan, untuk produk
jasa dikenal dengan 7P, sama dengan marketing mix produk tetapi ditambah
dengan process, people dan physical.
Tujuan Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis aspek pasar dan pemasaran sangatlah penting dalam menetutakan
sasaran sehingga dapat ditargetkan melalui berbagai strategi pemasaran yang
dirancang dan akan diterapkan kedepannya. Perusahaan yang sukses haruslah
menggunakan analisis pemasaran dengan strategi yang baik sehingga mencapai
tujuan yang diinginkan, strategi ini pun bisa bersifat jangka pendek, menengah,
hingga jangka panjang sesuai dengan strategi perencanaan yang dibangun.
Pemasaran berperan untuk mencapai keuntungan dengan menciptakan hubungan
dengan menciptakan hubungan dengan pelanggan yang berkelanjutan
berdasarkan kepuasan pelanggan (Rostwentivaivi and Fizriani 2019).
Menurut Kasmir dan Jakfar (Afiyah, Saifi and Dwiatmanto 2015), tujuan utama dari
aspek pasar dan pemasaran yaitu untuk mengetahui berapa besar pasar yang
akan dimasuki, strktur dan peluang yang ada serta prosepekmpasar, hingga
bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Secara khusus perusahaan
atau organisasi membuat analisis pasar dan pemasaran dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan laba dan penjualan, yaitu cara sebuah perusahaan atau
organisasi memperbanyak omset dari setiap penjualan, maka akan didapatkan
laba atau keuntungan sesuai dengan target dan perencanaan dari suatu
perusahaan
2. Mendominasi pasar, yaitu cara perusahaan bagaimana untuk mendominasi
pasar dengan cara meningkatkan dan memperluas market share-nya dibeberapa
wilayah tertentu.
3. Memperkecil daftar pesaing, yaitu suatu cara yang digunakan untuk
memperkecil kemungkinan adanya pesaing dibidang yang sama dan memiliki
produk yang sejenis yang dapat menyaingi atau bahkan membuat perusahaan atau
usaha menjadi tidak dilirik oleh masyarakat. Untuk menghindari hal tersebut
perusahaan harus menciptkatan poduk dengan mutu yang tinggi namun dengan
harga yang masih terjangkau dan tidak terlalu mahal dikalangan masyarakat
menengah.
14
4. Menaikkan prestise produk dan perusahaan dipasar, dengan cara membuat
promosi yang menarik bagi pelanggan. Selain itu juga dapat dilakukan peningkatan
mutu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
5. Memenuhi pihak-pihak tertentu, tujuan ini lebih mengarah pada puhak-pihak
tertentu seperti pemerintah ataupun lembaga tertentu (Kasmir and Jakfar 2013).
Strategi Pemasaran
Dalam studi kelayakan bisnis dalam hal ini analisis aspek pasar dan pemasaran
bahwa u tuk menciptakan pasar yang baik dan stabil maka diperlukan untuk
merancang dan membuat sebuah strategimdemi menghasilakan pemasaran yang
baik pula, serta efekti dan efisien untuk mencapai target pasar yang diinginkan
perusahaan (Rostwentivaivi and Fizriani 2019).
Salah satu strategi yang digunakan dalam aspek pasar dan pemasaran adalah
bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P (Product, price, place, dan
promotion).
1. Product (produk)
Produk adalah barang yang diproduksi untuk mencukupi kebutuhan konsumen.
Produk bisa berwujud dan bisa tidak berwujud dikarenakan produk bisa berupa
barang ataupun jasa. Menurut (Musfar 2020), suatu produk memiliki siklus hidup
tertentu yang mencakup fase pertumbuhan, fase kematangan, dan fase penurunan
penjualan. Secara sederhana ada beberapa yang menjadi pertanyaan yang harus
dijawab perusahaan dalam membuat dan merancang sebuah produk, yaitu:
a. Apa keinginan konsumen terhadap layanan atau barang/produk?
b. Bagaimana konsumen menggunakan produk?
c. Dimana konsumen bisa menggunakan produk?
d. Layanan atau fitur yang dimiliki produk sehingga konsumen harus menggunakan
atau memiliki produk tersebut?
e. Apakah ada layanan/ fitur yang mungkin kita lupa atau lewatkan?
f. Apakah ada layanan/ fitur yang dibuat yang tidak sesuai dengan kebutuhan?
g. Apa nama produknya sehingga dapat menarik dan mudah diingat oleh
konsumen? h. Apa yang membedakan produk tersebut dengan produk lain?
2. Price (harga)
Harga adalah jumlah yang harus dibayar konsumen untuk dapat emenikmati
produk yang ditawarkan. Ada tiga strategi dalam penetapan harga, yaitu; harga
terobosan pasar, pasar menggelapkan harga, dan harga netral.
2. Place (tempat)
15
Perusahaan harus mengetahui cara memposisikan tempat agar bisa
mendistribusikan produknya segingga dapat dijangkau dengan mudah oleh
pembeli potensial. Ada tiga strategi didalam mendistribusikan produk, yaitu;
distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan distribusi selektif.
3. Promotion (promosi)
Promosi adalah hal yang penting dimana peusahaan harus mampu menarik
perhatian para pembeli potensial sehingga dapat meningkatkan brand dan
penjualan. Ada beberapa elemen dalam mempromosikan produk, yaitu:
a. Periklanan
b. Promosi penjualan
c. Hubungan sosial
d. Publisitas
e. Sponsor
f. Penjualan langsung
16
dapat melakukan perkembangan pada kegiatan produksi mereka dengan
melakukan berbagai inovasi dan kreasi karena diperkirakan kondisi pasar akan
memgalami perkembangan pesat seiring berjalannya waktu sesuai dengan
perkembangan teknologi yang juga mulai canggih dan kapasitas penduduk yang
juga mempengaruhi berkembangnya pasar. Sehingga sistem ini akan memberi
dampak positif kepada masyarakat dengan menjadikan kebebasan dalam hal
perdagangan.
Islam sudah mengakui kebebasan dalam bertransaksi pada mekanisme harga
untuk mendorong efisiensi, tetapi islam tidak beranggapan bahwa kekuatan pasar
menjadi hal yang sakral. Diperlukannya operasi pasar guna menyeimbangkan
usaha-usaha secara social.
Dalam ilmu ekonomi pada pembahasan teori ekonomi mikro kita akan mempelajari
penawaran dan permintaan. Dalam kegiatan sehari-hari permintaan dan
penawaran terjadi ketika kita ingin memenuhi kebutuhan produksi, penawaran,
harga, keuntungan, produsen, kegiatan pemasaran dibahas dalam konsep
penawaran. Konsep permintaan yang membahas tentang konsumsi, konsumen,
permintaan, kebutuhan hidup, harga yang selalu menjadi prioritas utama. Dalam
ekonomi perspektif Islam konsep permintaan dan penawaran membahas produksi,
penawaran, permintaan, harga, keuntungan, produsen, pemasaran, pasar, zakat
dan lain-lain tetapi memiliki batasan dalam ekonomi yaitu syariat yang
berhubungan langsung dengan sumber-sumber dari Al-qur'an, as-sunah dan ijtihad
para ulama atau ekonom Islam. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas
penduduk muslim, sehingga permintaan dan penawaran ekonomi syariah yang
merupakan konsep yang baik dalam meningkatkan kegiatan ekonomi harus
dilaksanakan agar kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat tercapai.
17
Jenis Pasar
Pasar Nyata Sebuah pasar yang terdapat berbagai jenis barang secara nyata yang
diperjual belikan secara langsung serta dapat dibeli oleh konsumen. Contoh :
Swalayan dan pasar tradisional.
Pasar Abstrak Sebuah pasar diamana pembeli tidak bisa melakukan tawar
menawar jenis barangyang dijual serta proses pembelian tidak dilakukan secara
langsung, namun cara transaksi hanya dilakukan dengan surat dangang saja.
Contoh : Online shop, pasar modal, pasar saham, dan pasar valuta asing.
Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah proses penentuan harga dari suatu barang berdasarkan
tingkatan penawaran dan permintaan dari konsumen. Pengertian lain dari
mekanisme pasar adalah proses berubahnya harga dari suatu barang untuk
menyeimbangkan sistem pasar sehingga jumlah penawaran bisa sama dengan
jumlah permintaan. Mekanisme pasar dibangun atas dasar kebebasan dari setiap
individu untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa sebagaimana yang ia
inginkan.
Mekanisme pasar berjalan atas dasar saling membutuhkan antara
konsumenkonsumen (demand) dan produsen-produsen (suplay) yang bertemu di
dalam lingkup jual beli. Proses tersebut membentuk suatu harga dari barang dan
faktor yang mempengaruhi produksinya.
Harga yang dibentuk oleh mekanisme pasar pada dasarnya memiliki keleluasaan
dalam penentuannya yang didasari oleh hukum penawaran dan permintaan. Jika
supplay lebih naik daripada semand , maka harga suatu barang akan rendah.
Sebaliknya jika demand mengalami peningkatan sementara supplaynya terbatas,
maka barang akanmengalami kelangkaan yang menyebabkan harga
barangvtersebut menjadi mahal.
Mekanisme pasar yang berjalan secara rapi dan sesuai alurnya mempengaruhi
berhasilnya kondisi seimbang antara permintaan dan penawaran, yaknibkondisi
aman dimana tidak ada stok berlebih dan kurang. Hal itu menyebabkan barang
yang disupplay dalam periode tertentu akan sama dengan permintaan konsumen
akan barang tersebut. Kondisi ini disebut mekanisme pasar yang dinilai aman
karena keseimbangan teebentuk.
PERMINTAAN (DEMAND)
Permintaan (demand) adalah suatu hasrat keinginan konsumen untuk memiliki
suatu barang dengan car membelinya pada tingkat harga tertentu yang beragam.
18
Permintaan ada dua yakni, permintaan efektif dan tidak efektif. Yang dimaksud
permintaan efektif adaalah konsumen yang melakukan permintaan memiliki
kemampuan untuk mebeli. Sedangkan permintaan tidak efektif adalah konsumen
melakukan permintaan namun tidak mempunyai kemampuan untuk membeli
barang tersebut. Karena permintaan berhubungan dengan kemampuan konsumen
untuk membeli, maka dari sinilah harga dari suatu barang akan terbentuk.
Jumlah permintaan akan sangat dipengaruhi oleh harga barang, sehingga
dibentukklah yang namanya hukum permintaan.
HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan menerangkan hubungan antara permintaan konsumen dengan
harga barang yang ditawarkan. Hukum permintaan menyatakan, “ semakin rendah
harga dari suatu barang dan jasa, maka semakin banyak permintaan akan barang
dan jasa tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga dari suatu barang dan jasa,
maka semakin sedikit permintaan dari konsumen akan barang dan jasa tersebut”.
Hukum permintaan memiliki keterkaitan yang menyimpang, yaitu permintaan dan
penawaran yang tidak seimbang. Seperti yang telah dijelaskan oleh hukum
permintaan bahwa jika harga dari suatu produk melonjak maka permintaan akan
produk tersebut akan sepi dan jika harga dari produk menurun maka permintaan
konsumen akan produk tersebut akan melonjak.
Dimisalkan harga dari suatu barang adalah simbol P, dan permintaan dari suatu
barang adalah simbol Q. Maka dapat dirumuskan jika awalnya harga P1, maka
permintaan barang adalah Q2. Namun, ketika harga barang menjadi P2 maka
permintaan akan naik pada Q1. Hal ini mengakibatkan melonjaknya permintaaan
dari suatu barang dari Q2 menjadi Q1 yang biasanya disebut sikap radional dari
pembeli, yaitu apabila harga barang mengalami kenaikan maka mereka akan
meminimalisirkan kebutuhan mereka terhadap barang tersebut. Begitupun
sebaliknya, jika harga barang mengalami penurunan mereka akan meningkatkat
tingkat pemakaiannya.
PENAWARAN (SUPPLY)
19
berbeda pada satu kata. Jika permintaan menggunakan katamembeli, maka
penawaran menggunakan kata menjual. Seperti juga dalam permintaan,
penawaran juga sama menganalisis serta mengasumsikan suatu periode waktu
tertentu, dan factor faktor penentu penawaran selain harga barang dianggap
tidak berubah (ceteris paribus).
Tidak berbeda dengan permintaan, dalam ekonomi islam penawaran memiliki
definisi bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan harus transparan dan
terperinci
spesifikasinya,bagaimana keadaan barang tersebut, apa kelebihan dan
kekurangan dari
barang tersebut, jangan sampai penawaran yang kita lakukan dapat merugikan
pihak lain
dalam arti ini pihak yang mengajukan permintaan akan barang dan jasa
tersebut.
Seperti halnya permintaan definisi penawaran dalam ilmu ekonomi
konvensional maupun ilmu ekonomi islam relatif sama. Hanya saja ada
prinsip-prinsip tertentu ada yang harus diperhatikan oleh individu khususnya
individu muslim dalam keinginannya dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Dalam
penawaran, ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi dalam hal menentukan
penawaran diantaranya:
Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain.
Adapun yang dimaksud dengan biaya adalah sesuatu yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang dan jasa, yang mencakup biaya ketenaga kerjaan, biaya
bahan baku, biaya sewa mesin, biaya administrasi, serta biaya bunga atas
pinjaman modal. Sedangkan teknologi adalah penemuan dan
peningkatan yang diterapkan
untuk menurunkan biaya produksi. Contohnya: otomatisasi produksi, atau
penggunaan robot. Jika diterapkan akan mengakibatkan biaya produksi akan
menjadi lebih rendah, sehingga dengan penerapan tersebut akan meningkatkan
suatu penawaran.
2. Jumlah Penjual
Faktor ini mencakup dugaan mengenai perubahan harga barang dari barang
tersebut di kemudian hari. Contohnya: jika seorang penjual baju menduga
20
bahwa harga baju akan meningkat dimasa depan, maka sipenjual tersebut
akan mengurangi penawaran harga baju pada saat ini yang akan
mengakibatkan penawaran akan berkurang.
4. Kodisi Alam
HUKUM PERMINTAAN
Para ahli ekonomi berupaya untuk menganalisis sistem harga, dalam hal ini
membutuhkan pendekatan terhadap masalah yang terdapat dalam unsur
pembentukan harga. Para ahli ekonomi membatasi unsur-unsur yang dapat
mempengaruhi mekanisme dalam pembentukan harga dengan menggunaakan dua
faktor saja yaitu permintaan dan penawaran. Permintaan, itu sendiri memiliki
hukum dalam ilmu ekonomi.
1.Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi
rancanganproduk atau jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar
di pasar, makarancangan produk atau jasa dari studi ini akan menjadi pelopor di
pasar.
21
2.Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen
maupundari sisi konsumen. Dengan penentuan ini, maka manajemen
selanjutnya akanmempersiapkan strategi dan kebijakannya.
Related
Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan
Sistematika Pengeloalaan Lingkungan
Di Mana Bisnis Akan Dilaksanakan
II.2 GLOSARIUM
Implikasi : Suatu akibat yang muncul atau terjadi karena suatu hal
Supply :Persediaan barang-barang yang dibutuhkan dan dapat diperoleh.
Demand : jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai macam tingkat harga
II.3 SOAL
1. Mengapa aspek pasar dan pemasaran perlu diteliti dan dianggap perlu ? Berikan
contohyang konkrit
2. Hal apa yang mendasar atau dapat dijadikan pertimbangan mengenaiaspek
pasar padabisnis atau usaha yang akan di jalankan ?
3. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika kinerja pemasaran itu tidak
lagi sesuaidengan target pemasaran perusahaan?
22
4. Sbutkan factor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan !
II.4 SUMBER
http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/view/747
https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/visa/article/view/945/837
http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/view/747/602
http://eprints.umsida.ac.id/7042/1/191020700110%20-%20PENGARUH
%20KONDISI%20PANDEMI%20PADA.pdf
http://eprints.umsida.ac.id/7042/
https://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/adlh/article/view/420
https://osf.io/preprints/8czse/
https://www.ocr2edit.com/result#j=f7d1ac0e-1268-4112-973c-
1a306a3247a6
23
BAB III
PERTEMUAN 4-5
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada gambar 1 adalah untuk memasarkan suatu produk,
apakah itu barang atau jasa, menggunakan pola rencana dan taktik tertentu
sehingga penjualan menjadi lebih tinggi. Dikatakan juga bahwa strategi pemasaran
merupakan serangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada
jumlah orang tang mengetahui ini. Strategi perusahaan memiliki peran penting
dalam suatu perusahaan atau bisnis karena berfungsi untuk menentukan nilai
perusahaan, baik harga barang maupun jasa. Strategi pemasaran (Boon, 2008)
adalah program keseluruhan dalam menentukan target pasar dan memuaskan
24
konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran, produk,
distribusi, harga. Tujuan strategi pemasaran 1. Untuk meningkatkan kualitas
koordinasi antar individu dalam tim pemasaran, 2. Sebagai ukuran hasil pemasaran
atas dasar standar pencapaian yang sudah ditentukan. 3. Sebagai dasar logis
dalam langkah pengambilan keputusan pemasaran. 4. Untuk meningkatkan
kemampuan beradaptasi apabila terdapat perubahan. Langkah-langkah dalam
strategi pemasaran.
Penerapan Segmentasi
Segmentasi adalah proses pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok yang
berbeda karakteristik maupun kebutuhan. Firmansyah (2019) segmentasi
merupakan proses mengelompokkan pasar yang heterogen kedalam satu
kelompok yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang sama. Salah satu
metode dalam melaksanakan segmentasi pasar adalah dengan cara
membedahkan segmen pasar berdasarkan 4 (empat) kategori diantaranya adalah,
Geografis, segmentasi ini membagi pasar dalam beberapa bagian seperti negara,
bagian, wilayah, kota dan desa yang dipandang sangat potensial., Demografis,
dalam demografis pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan agama guna untuk
memudahkan jangkauan dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasi pasar
sasaran, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang
terjadi, meski tidak bisa digunakan untuk meramalkan perilakukonsumen namun
penggunaan informasi Demografi ini dapat melihat perubahan permintaan aneka
produk dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye
pemasaran. Psikografis, Dalam segmentasi psikografis ini konsumen dapat di
25
observasi dalam kelas social (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai
kehidupan yang dianut (value), dan kepribadian (personality), dan Segmentasi
perilaku, segmentasi perilaku konsumen dibagi menjadi beberapa kelompok-
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel perilaku kejadian,
manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahapan kesiapan
pembeli dan sikap merupakan titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar.
Maliki, (2018), kelas sosial dapat dibedakan menurut kekayaan, kekuasaan,
kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Menurut (Keller & Kotler, 2012), gaya hidup
dapat dicerminkan melalui aktivitas, hobby, dan pendapat.
Penetapan Targeting
Merupakan proses evaluasi dan pemilihan beberapa segmen (Kotler, 2011) pasar
dari hasil segmentasi. Ada 4 macam strategi dalam menerapkan segmen pasar
yaitu 1) Undifferentiated Marketing, dalam strategi ini perusahaan mencoba untuk
mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginansemua
konsumen atau segmen pasar yang terbesar 2) Differentiated Marketing, dalam
strategi ini, perusahaan berusaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok
konsumen tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih.
Kemudian perusahaan memproduksi barang dan program pemasaran yang
berbeda untuk setiap kelompok. 3) Concentrated marketing adalah suatu strategi
dimana perusahaan hanya melayani satu atau beberapa kelompok konsumen.
Alternatif ini sangat menarik terutama jika sumber daya perusahaan terbatas.
Selain strategi yang diatas tadi perusahaan juga dapat memilih pasar sasaran yang
optimal dengan melihat karakteristik yang dapat dipenuhi untuk mendapatkan
pasar sasaran diantaranya adalah a) Responsif b) Potensi penjualan harus cukup
luas c) Pertumbuhan memadai d) Jangkauan media. Mata rantai konsumsi dikenal
dengan proses AIDA, yaitu Awareness (konsumen dasar terhadap keberadaan
suatu produk/merk), Inters (menaruh minat), Desired (menghendaki, merasa
membutuhkan) dan action (membeli).
Positioning
Merupakan cara menempatkan produk ditempat yang jelas, berbeda dan
diinginkan oleh pangsa pasar yang dituju (Kotler, 2012). Ada 3 tahap dalam
menentukan positioning, yakni mengumpulkan perbedaan nilai pelanggan untuk
membangun posisi dan memilih keseluruhan. Fandy (2011) menyatakan ada tujuh
pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu :
1) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute
positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan manfaat
bagi pelanggan.
2) Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning), yaitu
positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga
tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indicator nilai.
26
3) Positioning yang dilandasi dengan aspek penggunaan atau aplikasi (use
application) yaitu seperangkat nilai-nilai penggunaan yang digunakan sebagai
unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya.
4) Positioning berdasarkan pemakai produk (use positioning) yaitu mengaitkan
produk dengan kepribadian atau tipe pemakai
5) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning),
misalnya permen Kopiko yang diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen,
bukan permen rasa kopi.
6) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning) yaitu menghubungkan
merek dengan salah satu karakteristik atau fitur produk yang diharapkan bisa
dirasakan sebagai keunggulan yang diinginkan oleh konsumen.
7) Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning) yaitu dikaitkan
dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama
Strategi Pemasaran denganMengembangkan Bauran Pemasaran Bauran
Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2012). Ada empat
unsur dalam elemen bauran pemasaran tersebut adalah;
1. Product (Produk) Merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar dan
biasanya penawaran berwujud kualitas, keanekaragaman produk, desain, bentuk,
merk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, pengembalian produk
2. Place (Tempat) Termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Variabel
tempat ini biasanya meliputi saluran, ruang lingkup, penyortiran, lokasi, persediaan,
dan pengangkutan
3. Promotion (Promosi) Meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran, yang
dimana variabel ini terdiri dari promosi penjualan, iklan, usaha penjualan,
hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Promosi dilakukan untuk
mendukung penjualan. Promosi mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat
tentang suatu produk atau jasa mempengaruhi pembeli potensial. Produk atas jasa
yang dihasilkan dapat diketahui pelanggan perlu upaya untuk mengkomunikasikan
produk atau jasa tersebut melalui kegiatan promosi. Oleh karena itu, (Kotler, 2011)
mengartikan promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan produk pada pasar sasaran. Tujuan promosi adalah
memberitahukan (informing), membujuk (persuading), mengingatkan (remainding)
dan pemantapan (reinforcement). Fungsi promosi adalah mencari dan
mendapatkan perhatian dari calon pembeli, menumbuhkan ketertarikan atau jasa
kepada calon pembeli dan mengembangkanhasrat calon pembeli untuk memilih
produk atau jasa yang ditawarkan. Bauran promosi (promotion mix) terdiri dari
iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
pemasaran langsung. Faktor- Sebfaktor yang menjadi pertimbangan perusahaan
27
dalam memilih bauran promosi adalah jumlah dana yang tersedia, jenis produk,
sifat pasar, dan tahap daur hidup produk (Kotler, 2012)
28
Penelitian Malonda (2019), “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran Pada Rumah Makan Bakso Baper Jogja”. Penelitian ini Bertujuan
untuk menentukkan strategi pemasaran yang cocok berdasarkan analisis SWOT
pada rumah makan Bakso Baper Jogja. Metode penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif kualtitatif. Hasil penelitian dengan analisis SWOT
menunjukkan bahwa dari hasil analisis melalui tahap matriks EFE, IFE, SWOT
Kualitatif dam SWOT Kuantitatif didapatk an bahwa jenis-jenis strategi yang sesuai
untuk Bakso Baper Jogja adalah Strategi pengembangan produk, Strategi
pengembangan pasar, Strategi integrasi mundur, Strategi penetrasi pasar, Strategi
integrasi ke depan, Strategi diversifikasi konsentris.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi apa yang sesuai untuk Rumah
Makan Bambuden Boulevard Manado di masa yang akan datang. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa dari analisis matriks EFE, IFE, Matriks SWOT
kualitatif dan Kuantitatif menunjukkan bahwa strategi yang cocok untuk Rumah
Makan Bambuden Boulevard adalah strategi pengembangan produk,
pengembangan pasar, penetrasi pasar, integrasi mundur, integrasi kedepan, dan
diversifikasi konsentris. Sebaiknya rumah makan Bambuden Boulevard Manado
harus menjaga kualitas produk dan pelayaanan agar dapat membuat konsumen
puas dan loyal.
29
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi mereka berada dalam
posisi di mana kekuatan internal dapat dipakai untuk memanfaatkan tren dan
peristiwa eksternal. Organisasi umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau
WT supaya mereka dapat masuk ke dalam situasi di mana mereka dapat
menerapkan strategi SO. Jika perusahaan mempunyai kelemahan besar,
perusahaan akan berusaha keras untuk mengatasinya dan membuatnya menjadi
kekuatan. Kalau menghadapi ancaman besar, sebuah organisasi akan berusaha
menghindarinya agar dapat memusatkan perhatian pada peluang (David, 2004).
Strategi WT bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Kadang-kadang peluang eksternal yang besar ada, tetapi
kelemahan internal sebuah perusahaan membuatnya tidak mampu memanfaatkan
peluang itu (David, 2004).
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini tidak berarti bahwa organisasi
yang kuat pasti selalu menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal
(David, 2004). Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk
mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah
organisasi yang dihadapkan pada berbagai ancaman eksternal dan kelemahan
internal, sesungguhnya dalam posisi yang berbahaya. Faktanya, perusahaan itu
mungkin harus berjuang agar dapat bertahan, atau melakukan merger,
rasionalisasi, menyatakan pailit atau memilih dilikuidasi (David, 2004).
Menurut Kertajaya, et al (2005:72) Kenapa TOWS, bukannya SWOT seperti
yang biasa kita dengar. Penjelasannya sangat fundamental, karena
analisis dimulaidengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan
melakukan analisis threat-opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian
kondisi internal perusahaan berupa strength-weakness. Urutan analisis semacam
ini dilandasi oleh adanya kenyataan bahwa di era 1990-an perubahan dan
turbulensi lingkungan menjadi semakin penting, jauh melebihi perubahan
lingkungan internal, karena itu kita harus mulai dari luar, baru ke dalam.
Dengan kata lain kita menggunakan pendekatan outside-in, bukan inside-out.
30
lingkungan internal, karena itu kita harus mulai dari luar, baru ke dalam.
Dengan kata lain kita menggunakan pendekatan outside-in, bukan inside-
out.Menurut Kertajaya (2010:262) ada perubahan paradigma yang mendasar.
Kalau anda menggunakan SWOT, biasanya akan lebih presentatau bahkan
bisajadi past oriented. Daftar S (strength)-nya bisa saja sangat panjang
karena mengenang kejayaan masa lalu. W (weak)-nya tidak banyak karena
bias pada pandangan ke belakang. Apalagi kalau ada agency problemartinya,
manajer yang sekarang takut disalahkan kalau menulis S-nya sedikit dan W-
nya banyak. Padahal, S dan W yang presentatau past orienteditu tidak akan
relevan untuk masa depan. Tapi, kalau kita mulai dengan identifikasi T
(threat) dan O (opportunities), otomatis akan terpaksa berorientasi pada masa
depan.
Pada saat melakukan analisis SWOT, perusahaan bisa saja terjebak dengan
terlalu memberikan tekanan pada faktor-faktor internal serta
membatasiidentifikasi threats(ancaman) dan opportunities(peluang) hanya pada
yang sesuai dengan kapabilitas perusahaan. Ini bukan berarti bahwa perusahaan
tidak perlu menyesuaikan lingkungan eksternal dengan kondisi internalnya, justru
hal inilah yang terpenting yang harus dilakukan perusahaan. Dengan mengkaji
segala kemungkinan ancaman dan peluang sebelum menelaah kelemahan
dan kekuatan perusahaan, maka kita akan cenderung lebih mampumerumuskan
dan menjalankan langkah-langkah strategis perusahaan yang sering kali
dijalankan secara radikal. Analisis TOWS tersebut akan memberikan
paradigma masa depan sehingga strategi yang di buat juga bisa dipakai untuk
masa depan.
David (2004:285) perpendapat setelah menentukan faktor-faktor eksternal dan
internal dalam perusahaan, hal yang perlu dilakukan adalah membuat matrik
TOWS dan memasukkan semua unsur faktor eksternalmaupun internal
perusahaan. Sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah mengetahui
faktor eksternal maupun internal perusahaan.
Sebelummenggunakan matrik TOWS, terlebih dahulu melakukan analisis EFE
dalam matrik EFE dan juga analisis EFI dalam matrik EFI.
31
Tetapi, ancaman juga menerima bobot tinggi, jika sangat mengancam. Bobot
yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dan
yang gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencapai tingkat
kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama
dengan 1,0.
c.Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal untuk
menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu merespon faktor
tersebut, dengan cacatan: 4= respon luar biasa, 3= respon diatas rata-rata, 2=
respon rata-rata, 1= respon jelek. Peringkat didasarkan pada efektifitas strategi
perusahaan.
d.Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang di
bobot.
e.Jumlah nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai
bobot total bagi organisasi.
Berapa pun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam
matrik EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah
4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5.
Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0. Menunjukkan bahwa
suatuorganisasi memberi respon yang sangat bagus terhadap peluang-peluang
dan ancaman yang ada dalam industrinya.
2.Evaluasi Faktor Internal (EFI)
Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha.
Matrik EFI dapat dikembangkan dalam lima langkah sebagai berikut.
a.Tulislah faktor-faktor internal termasukkekuatanmaupun kelemahannya.
Tuliskan kekuatan terlebih dahulu dan kemudian kelemahannya.
b.Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (paling
penting) pada setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor
menunjukkan seberapa penting faktor itu menunjang keberhasilan
perusahaan dalam industri yang digelutinya. Jumlah dari semua bobot harus
sama dengan 1,0.
c.Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah
faktor itu merupakan kelemahan besar (peringkat=1), kelemahan kecil
(peringkat=2), kekuatan kecil (peringkat=3), atau kekuatan besar (peringkat=4).
Ingat bahwa peringkat 4 dan 3 hanya untuk kekuatan, sedangkan 1 dan 2
hanya untuk kelemahan.
d.Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot untuk setiap variabel.
e.Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total
nilai yang dibobot untuk organisasi.
32
Berapapun faktor yang dirumuskan dalam matriks EFI, jumlah nilai yang
dibobot dapat berkisar 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tinggi dengan rata-
rata 2,5. Total nilai yang dibobot jauh dibawah 2,5merupakan ciri organisasi yang
lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5
menggambarkan posisi internal yang kuat. Pemberian bobot ditentukan
dengan skor 0,0 sampai dengan 1,0 yang akan dijelaskan setiap bobot yang
telah ditentukan untuk setiapfaktor yang ada dalam analisis TOWS ini.
3.MatrikTOWS
Matrik TOWS terdiri dari Sembilan sel. Seperti yang terlihat, terdapat empat
sel faktor kunci, empat sel faktor strategi. Empat sel strategi, dengan label SO,
WO, ST, dan WT. dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor
kunci, berlabel S, W, O, dan T.
Tujuan dari setiap pencocokan adalah mengasilkan strategi alternatif yang
dapat dijalankan, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi mana yang
terbaik. Oleh karena itu, tidak semua strategi yang dikembangkan dalam
matriks TOWS akan dipilih untuk dijalankan.
Matrik TOWSmenjelaskan bahwa ada empat strategi yang bisa kita
kembangkan:
a.Strategi SOS
Strategi yang memanfaatkan kekuatan agar peluang yang ada bisa kita
manfaatkan.
b.Strategi WO
Strategi yangmencoba meminimalkan kelemahan atau memperbaiki
kelemahan dalam rangka mencoba meraih peluang yang ada.
c.Strategi ST
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mencoba mengatasi atau
memperkecil ancaman yang kita hadapi.
d.Strategi WT
Strategi yang mencoba meminimalkan atau mengurangi kelemahan dalam rangka
mencegah ancaman yang harus dihadapi.
33
sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya.
Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang berupa
inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen
Tull dan Kahle mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran tersebut.
Sasaran pemasaran diartikan sebagai suatu pernyataan yang akan dicapai melalui
kegiatan-kegiatan pemasaran. Sedangkan bauran pemasaran diartikan sebagai
kombinasi yang unikdari distribusi produk, promosi dan strategi harga yang
didisain untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar
sasaran.
Bauran pemasaran syariah tidak jauh berbeda dengan bauran pemasaran
pada umumnya, perbedaannya hanya terletak padaimplementasinya, karena
setiap variabel dalam bauran pemasaran syariah pelaksanaanya didasarkan
atas perspektif Islam).20Dan untuk keberhasilan suatu bisnis, terdapat 4 unsur
bauran pemasaran (Marketing Mix-4p) yaitu: Produk (Product), Harga (Price),
Tempat (Place), dan Promosi (Promotion).
Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1.Produk (Product)
Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.Sedangkan Tjiptono (2008)
mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman
Roni Mohamad dan Endang Rahim. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Dalam Perspektif Syariah.
Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong, dalam merencanakan produk
atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir
melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran pasar. Lima
tingkatan produk tersebut terdiri dari: 1) Manfaat Inti (core benefit). Yaitu jasa atau
manfaatfundamental yang benar-benar di beli oleh pelanggan. 2) Produk dasar
(basic product). Para pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk
generik (generic product), yaitu versi dasar dari produk tersebut. 3) Produk
yang diharapkan (expected product).Produk merupakan keseluruhan konsep objek
atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen, konsumen tidak
hanya membeli fisik dari produk saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari
produk tersebut yang disebut “the offer”. Yaitu manfaat yang ditawarkan oleh
produk tersebut. Konsep tersebut dikenal sebagai konsep total produk yang terdiri
atas: a) Produk inti/generik (core product) merupakan fungsi inti dari produk
34
tersebut, b) Produk yang diharapkan (expected product), c) Produk
tambahan( augmented product), d) Produk potensial (potential product).
2.Harga (Price)
Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu
unsur penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan
perusahaan. Dalam memutuskan srategi penentuan harga maka harus
diperhatikan tujuannya. Berikut adalah tujuan dari penentuan harga: a)
Bertahan, b) Memaksimalkan laba, c) Memaksimalkan penjualan, d) Gengsi
dan prestise, e) Tingkatpengembalian investasi ( return on investement-ROI).
Harga merupakan satu elemen marketing mix yang memiliki peranan penting
bagisuatu perusahaan, karena harga menempati posisi khusus dalam
marketing mix, serta berhubungan erat dengan elemen lainnya. Agar suatu
produk dapat bersaing dipasaran maka pengusaha dapat melakukan strategi
penetapan harga dalam hubungannya dengan pasar, yaitu apakah mengikuti
harga dibawah pasaran atau diatas pasaran.
3.Lokasi (Place)
Salah satu elemen Tempat (place)yang masuk dalam Marketing mix bukan hanya
diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun lebih luas lagi
dimana “place” tersebut merupakan segala kegiatan penyaluran produk berupa
barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen (distribusi).
Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The various the company undertakes to
make the product accessible and available to target customer”. Berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknyamudah diperoleh
dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang digunakan biasanya
akan mampu menjangkau populasi yang lebih luas. Semakin mudah produk
didapatkan berarti proses distribusi semakin baik, dan penjualan produk
berpeluang besar untuk meningkat. Untuk itulah saluran distribusi penting
direncanakan dengan matang oleh pemasar.
4.Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat
produk tersebut.32Pada hakikatnyapromosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran, yaitu aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi / membujuk, dan/atau mengingatkan pasarsasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Promosi adalah salah
satu unsur dalam bauran pemasaran (marketing mix) perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk danmengingatkan
tentang produk perusahaan”.
35
III.2 GLOSARIUM
TOWS :Merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melihat faktor
eksternal dan internal perusahaan.
EFE : Evaluasi Faktor Eksternal
EFI : Evaluasi Faktor Internal
MARKETING MIX : Bauran pemasaran
Lifestyle : gaya hidup
Personality : karakter diri
Value : Nilai sesuai objek
III.3 SOAL
1. Sebutkan contoh analisis tows
2. Setiap perusahaan harus memilih segmentasi pasar yang tepat. Menurut Anda
mengapa perusahaan harus melakukan pemilihan segmentasi pasar?
III.4 SUMBER
https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/MUTAWAZIN/article/
view/113/76
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/37568
https://journal.stieken.ac.id/index.php/ritmik/article/view/235/339
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jbi/article/view/306
https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/5307
https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/visa/article/view/945/837
36
BAB IV
PERTEMUAN KE 6
IV.I ASPEK EKSTERNAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Saat melakukan studi kelayakan bisnis, ada banyak aspek yang harus diteliti.Pada
dasarnya aspek-aspek tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun
dikurangi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika
analisis studi kelayakan bisnis dilakukan, antara lain:
Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis.Aspek Ekonomi itu sendiri membahas tentang bagaimana perusahaan
berkembang yang tentunya impactnya positif terhadap pendapatan yang
diperoleh.Bukan hanya itu sumber daya manusia (SDM) juga harus sesuai dengan
keadaaan tempat kita memulai sebuah usaha karena peningkatan ekonomi
berpengaruh terhadap hal tersebut.
Data makro ekonomi banyak yang dapat di jadikan sebagai indicator ekonomi yang
dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan
bisnis,misalnya: PDB, Investasi,Kurs Valuta Asing, Kredit Perbankan, Anggaran
Pemerintah, Penganggaran Pembangunan, Perdagangan Luar Negeri, Dan Neraca
Pembayaran.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek di tinjau di sisi ini,di maksudkan agar proyek dapat:
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
b. Menggunakan sumber daya local
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
d. Menumbuhkan industry lain
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan
kemampuan.
f. Menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan di bangun memiliki nilai tambah, nilai
tambah hendak nya dapat di hitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut,
agar lebih mudah, dapat di asumsikan bahwa proyek dapat berproduksi dengan
kapasitas normal.
3. Sisi Nilai investasi pertenaga kerja
37
Penialaian berikut nya adalah bahwa proyek mampu meningkat kan kesempatan
kerja. salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karyaadalah
dengan berbagai investasi (modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja
yang terlibat sehingga di dapat nilai investasi pertenaga kerja.
4. Hambatan di Bidang Ekonomi
a. Kebijakan Bisnis Pemerintah Berkaitan dengan izin usaha dan legalitas
lainnya yang mendukung suatu bisnis. Juga berkaitan dengan pajakk, karena
selain pajak daerah, pajak pribadi, sumber dana negara adalah pajak dari badan
usaha.
b. Pertumbuhan Penduduk 1 Erizal Jamal Forum Penelitian Agro Ekonomi 9(2-
1), 11-20,1992 Berkaitan dengan pertumbuhan penduduk suatu daerah tertentu
untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia. Bisa di analisis dari
perbedaan gender, umur produktif, dan tingkat pendidikan.
c. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita Pendapatan nasional
merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu negara.
Pendapatan perkapita merup[akan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan
diperoleh dari suatu penduduk di dalam suatu daerah.
Aspek Sosial
Aspek Sosial merupakan hasil daripada aktivitas manusia dengan alam
sekitar/lingkunganyang dimana salah satu bentuknya itu meliputi penindasan.
Menegnai penindasan tersebut adalah suatu kekerasan,ancaman dan paksaan
yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang melibatkan ketidakseimbangan
kekuasaan sosial atau orang lain. Tujuan utama perusahaan adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, perusahaan tidak dapat hidup
sendirian, perusahaan hidup bersamasama dengan komponen lain, salah satu
komponen lain yang di maksud adalah lembaga social sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi, hendak nya perusahaan memiliki tanggung jawab social.
Analisis dalam bidang sosial adalah sebagai berikut :
1. Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antaara
masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai
lemabaga sosial.
2. Perubahan Keadaan Sosial yang Kompleks Perubahan sosial merupakan
kondisi struktur sosial yang terdiri dari masyarakat dan lingkungan sekitar didalam
suatu daaerah tertentu.
3. Perubahan dalam Masyarakat Fluralistics Masyarakat pluralistic adalah
sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan
38
dalam mendapatkan harapan-harapan social,ekonomi dan politik.,masing-masing
kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi system itu efektif.
Aspek Politik
Aspek Politik adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya isu,spekulasi,dan
rumor karena kondisi politik dari pemerintah yang bisa mempengaruhi permintaan
dan penawaran konsumen. Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi
politik yang di ciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisis
kelayakan bisnis hendak nya aspek politik perlu pula dikaji untuk untuk
memperkirakan bahwa situasi politk saat bisnis di bangun dan di implementasikan
tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian menjadi layak,situasi politik dapat
di ketahui melalui berita-berita dan media massa.
Analisis dalam bidang poitik adalah sebagai berikut :
1. Isu Strategis Isu Strategis merupakan suatu informasi pemberitaan sosial
yang mencakup informasi publik yang berkaitan dengan perubahan lingkungan,
masyrakat dan pemerintahan.
2. Penyelenggaraan Pemerintah Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan
suatu rangkaian atau struktur kepemerintahan didalam suatu wilayah tertentu.
3. Kerjasama Pemerintah Kerjasama Pemerintah merupakan suatu perjanjian
pemerintah suatu wilayah dengan pihak – pihak lainya. agar pemerintah mau
bekerjasama dengan perusahaan.
Aspek Hukum Atau Legalitas
Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan bisnis dilakukan adalah
aspek hukum atau legalitas.Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan
dengan legalitas atau ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan.
Dalam aspek hukum, poin-poin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat tanda daftar
perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha
perdagangan (SIUP), dan lain-lain.
Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan pada kondisi sekitar.Dari sisi budaya, studi kelayakan
bisnisakan menganalisis bagaimana perusahaan mempengaruhi adat istiadat di
daerah sekitar.
39
Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan
bisnis. Analisis yang dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah
produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki peluang pasar.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yakni potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi
persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.
Aspek Manajemen
Studi kelayakan bisnis juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek
dasar yang harus dianalisis.Aspek ini berkaitan erat dengan operasional
perusahaan baik itu pembangunan maupun pengembangan.Dari semua aspek
yang dianalisis, aspek manajemen memiliki cangkupan yang sangat luas.
Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan
ikut ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen usaha, sumber
daya hingga finansial perusahan.
Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum
membangun sebuah bisnis.Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang
menentukan bisnis Anda berjalan lancar atau tidak kedepannya. Proses
penganggaran adalah hal yang harus dilakukan jika Anda ingin melakukan
perencanaan bisnis yang matang.
40
Analisis dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Secara kuantitatif misalnya adalah dengan metode statistika berupa
teknik regresi dan forecasting.
1. Related
2. Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan
3. Sistematika Pengeloalaan Lingkungan
4. Di Mana Bisnis Akan Dilaksanakan
IV.2 GLOSARIUM
1. Aspek Ekonomi adalah aspek geografi social yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis.
2. Aspek Sosial merupakan hasil daripada aktivitas manusia dengan alam
sekitar/lingkunganyang dimana salah satu bentuknya itu meliputi penindasan.
IV.3 SOAL
IV.4 SUMBER
https://www.jurnal.id/id/blog/aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis-sbc/
41
BAB IV
PERTEMUAN 7
Pengertian laporan cash flow atau dikenal juga dengan nama laporan arus kas
adalah jenis laporan keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu.
Fungsi dari laporan ini yaitu untuk memberikan informasi serta revisi dari mana
uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka
membelanjakannya.Sederhananya, laporan ini digunakan untuk melacak catatan
pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.
Tujuan dari laporan arus kas yaitu adalah untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi.Selain
bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga memiliki manfaat untuk investor,
kreditor, dan lainnya.
42
VI.I Arus Kas
Dengan laporan ini, Anda bisa membuat prediksi mengenai kemampuan entitas
suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan.
Selain itu, dengan laporan ini investor bisa melihat gambaran arus kas dalam
kegiatan bisnis perusahaan Anda.
43
4. Keterangan atas Perbedaan antara Angka Laba Bersih & Kas Bersih
Informasi laba bersih dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan laporan
keuangan.
Terdapat 3 komponen atau jenis aktivitas yang terdapat pada laporan arus kas
(cash flow statement), yaitu:
Direct Method
Pada metode langsung merupakan metode membuat laporan cash flow dengan
mengelompokkan kegiatan operasi ke dalam berbagai kategori.
44
Untuk membuat laporan cash flow dengan metode ini, Anda harus menyiapkan
buku kas bank dan buku kas kecil.
Selanjutnya Anda dapat memilih untuk melakukan pemeriksaan silang antar buku
kas bank, rekening koran, bonggol check atau buku kas kecil.
Indirect Method
Berbeda dengan metode langsung, metode tidak langsung memusatkan perhatian
pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi.
Nah, karena datanya sudah tersedia langsung dalam perusahaan, maka metode ini
lebih murah dibandingkan metode langsung.
Dalam metode ini arus kas operasi, investasi, dan pendanaan disusun berdasarkan
laporan laba rugi dan neraca.
Selain itu, Anda juga dapat menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan
melihat buku kas bank dan buku kas kecil.
Pada langkah kedua ini Anda harus memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan
operasi.
Kemudian, hitunglah jumlahnya dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas operasional.
Langkah ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan
jenis kegiatannya yakni kegiatan investasi.Kegiatan investasi misalnya,
45
pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.Perhatikan
kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah berapa
jumlah kas bersih yang digunakan.
5. Hitung dan jumlahkan kas bersih dari ketiga aktivitas arus kas
Langkah terakhir yakni menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Jika langkah 2, 3, dan 4 sudah Anda lakukan, maka langkah terakhir akan lebih
mudah dilakukan.
Anda hanya perlu membuat laporannya saja.Jangan lupa untuk memasukkan saldo
kas awal periode pada perhitungannya.
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang
tentu memerlukan sejumlah modal (uang),disamping keahlian lainnya. Modal yang
digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva
tetap, hingga modal kerja. Untuk memenuhi kebutuhan investasi , modal dapat
dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih,
apakah dengan cara mengunakanmodal sendiri atau modal pinjaman (modal
asing). Penggunaan masing-masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan
modal, jangka waktu serta jumlah yang diingankan perusahaan. Masing-masing
modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari segi biaya,
waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi,maka biasanya diperlukan dana yang relative
cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari
modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah
modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah
untung ruginya jika menggukan salah satu modal atau modal gabungan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas
berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
46
untuk membiayai suatu usaha akan terkena biaya, yaitu biaya administrasi, provisi
dan komisi, serta bunganya yang besar relative. Kemudian adanya kewajiban
untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-
syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakanmodal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh
mengerjakan uasaha yang dijalankan.
1. Pinjaman dari dunia perbankan
2. Pinjaman dari lembaga keuangan
3. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
menggunakan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya
dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan
menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri
untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal
pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba, atau
c. Dari laba yang belum dibagi.
Menurut (Umar, 2009) kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan
salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Aliran kas
dikelompoknya menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aliran kas permulaan (initial cash flow)
2. Aliran kas operasional (operational cash flow)
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow)
47
V.I.I.8 BIAYA MODAL
Biaya modal menurut (Umar, 2009) dimaksudkan untuk menentukan berapa besar
biaya riil dari masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi. Perlu
untuk mementukan biaya penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana yang
akan dipakai, sehingga berdasarkan hal ini patokan tingkat keuntungan yang layak
dari proyek bisnis dapat diketahui.
48
3. Analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan
terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan atau
ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat.
Dalam analisis sensitivitas, perubahan-perubahan variabel yang terjadi pada
sistem atau proses produksi dapat dijadikan indikator dalam perhitungan ketidak
pastian. Berikut adalah analisis variabel yang menjadi indikator tersebut, ialah :
1. Harga
2. Keterlambatan pelaksanaan
3. Kenaikan biaya (“cost over run“)
V.2 GLOSARIUM
1. Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
2. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara menggunakan saham baik secara tertutup atau terbuka.
3. Biaya modal dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari
masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi.
V.3 SOAL
49
V.4 SUMBER :
Kedua. Jakarta : Kencana Dewi Astuti, M. 2004. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia
Ibrahim Yacob, 2003. H. M. Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta : PT.
Rineka Cipata. Studi-kelayakan-bisnisuniversitas.blogspot.co.id/2011/12/studi-
kelayakan- binis.htm
50
BAB VI
PERTEMUAN 9
Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru masuk kedalam suatu industri
yang sering disebut dengan Hambatan Masuk :
1. Skala Ekonomi
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka akan
dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan yang ada
tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi
yang terus menerus diefisienkan sehingga harga per unit barang menjadi lebih
rendah.
2. Diferensiasi Produk
Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang baru untuk
mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para pelanggan yang
loyal kepada perusahaan utama. Usaha besar itu misalnya adalah dengan iklan
yang gencar dan pelayanan yang baik. Pada tahap awal, usaha-usaha ini
membutuhkan biaya yang besar dan bahkan mendatangkan kerugian. Sering kali
kondisi ini berjalan cukup lama.
3. Kecukupan Modal
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan yang besar
bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang memerlukan biaya yang besar
untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.
4. Biaya Peralihan
Hambatan masuk akan tercipta dengan adanya biaya peralihan pemasok, yaitu
biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok
tertentu ke produk pemasok lainnya. Biaya peralihan ini dapat berupa biaya
pelatihan kembali karyawan, biaya pelengkap yang baru, dan desain ulang produk.
51
Pada akhirnya, biaya- biaya ini akan ditanggung oleh konsumennya. Apabila biaya
peralihan yang diperlukan cukup besar, pesaing baru harus memberikan
penawaran yang jauh lebih menarik terutama soal harga.
5. Akses Kesaluran Distribusi
Jalur distribusi sangat menentukan penyebaran produk. Perusahaan yang
mempunyai jalur distribusi yang luas dan bekerja secara baik akan sangat
menghambat masuknya produk baru kedalam pasar. Pendatang baru mungkin sulit
memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk
membangun saluran sendiri.
6. Ketidakunggulan Biaya Independen
Keunggulan biaya yang dipunyai oleh perusahaan yang sudah ada sulit ditiru oleh
pendatang baru. Keunggulan itu mungkin timbul dari teknologi yang telah
dipatenkan perusahaan, konsensi bahan baku, atau subsudi pemerintah.
7. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang- bidang
tertentu seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat
Daftra Investasi Negatif (DIN). Peraturan pemerintah dapat menimbulkan
hambatan masuk bagi pendatang baru.
52
VI.I. 5 KEKUATAN TAWAR-MENAWAR PEMBELI
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga,
meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor
melalui kekuatan yang mereka miliki.
Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara lain adalah:
1. Pembeli membeli dalam jumlah yang besar.
2. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.
3. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok.
4. Switchingcost pemasok adalah kecil.
5. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi
biaya produksi pembeli
6. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah.
7. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli.
Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip Wheelen adalah
berupa kekuatan diluar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan
secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara lain
adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang
saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi di antara
industri yang satu dengan yang lain.
Pentingnya peran stakeholder terhadap perusahaan membuat perusahaan perlu
melakukan analisis stakeholder. Mitchell, Agle, dan Wood (1997) dalam Clement
53
(2005) menyatakan bahwa terdapat tiga karasteristik yang menunjukkan seberapa
penting suatu stakeholder bagi perusahaan, yaitu kekuatan
(power), urgensi (urgency), dan hak kekuasaan (legitimacy). Di sisi lain, urgensi
menunjukkan seberapa cepat perusahaan perlu berupaya terkait dengan
permintaan atau tindakan stakeholder. Sedangkan stakeholder memiliki legitimasi
ketika tindakannya terhadap perusahaan secara luas dianggap sesuai dengan
norma.
VI.2 GLOSARIUM
VI.3 SOAL
VI.4 SUMBER :
Adnyana, I. M. (2020). Studi Kelayakan Bisnis. Lembaga Penerbitan Universitas
Nasional (LPU-UNAS).
Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. In LaGood’s
Publishing.
54
BAB VII
PERTEMUAN 10
A. 1. Latar Belakang
Studi kelayalan bisnis adalah sebuah aktivitas yang mempelajari secara
mendalam tentang bisnis yang akan dijalankan, yang terkait layak atau tidaknya
bisnis itu untuk dijalankan ( Kasmir & Jakfat, 2003). Menurut Ibrahim (2003) studi
kelayakan bisnis adalah aktivitas suatu penilaian manfaat yang akan didapatkan
dalam suatu aktivitas bisnis atau proyek yang akan direncanakan. Dalam studi
kelayakan bisnis kita harus menilai kelayakan usaha secara komperhensifdengan
memeperhatikan dua aspek, yaitu aspek fungsi manajemen dan aspek
lingkunganeksternal. Aspek lingkungan eksternal meliputi akses, tempat, dan
manusia.Aspek lingkungan industry lebih mengarah pada aspek persaingan di
mana bisnis perusahaan benda. Akibatnya, factor-faktor yang mempenagruhi
kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang dimiliki
perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri,menjadi penting dianalisis
untuk study kelayakan bisnis jasa.
Tabel 1.
No Faktor Studi Kelayakan Rencana Bisnis
Pembeda Bisnis
1 Jenis Data Data Estimasi Data Empiris
2 Sumber Data Data Eksternal Data Internal
3 Penyusun Pihak Eksternal, agar Pihak Internal, lebih
lebih independen mengetahui kondisi
perusahaan
4 Tujuan Menilai kelayakan Membantu merencanakan
sebuah ide bisnis yang akan datang
5 Waktu Memakan waktu elative Memakan waktu elative
lama pendek
6 Biaya Relatif besar Relatif tidak terlalu besar
55
Studi kelayakan bisnis memiliki hubungan yang erat dengan rencana bisnis. Ide
bisnis setelah dipelajari dan dideklarasikan layak untuk dijalankan maka langkah
selanjutnya adalah membuat rencana bisnis. Jika rencana bisnis dapat dijalankan
kemudianmelakukan bisnis. Jika tidak layak ide bisnis atau rencana bisnis tidak
dapat dijalankan maka kembalikan proposal bisnis ide bisnis yang mungkin ditunda
atau ditolak. Setiap bisnis saat ini membutuhkan studi kelayakan bisnis memulai
usaha meskipun dengan intensitas yang berbeda. Intensitas penyusunan studi
kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal berikut:
a) Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan, semakin besar dampak yang
bisa dihasilkan dari sebuah ide bisnis itu akan dieksekusi, semakin tinggi akurasi
yang dibutuhkan dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Di sisi lain, semakin kecil
dampaknya yang dapat timbul dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin
suatu bisnis, semakin tinggi intensitas dalam menyusun studi kelayakan bisnis, di
sisi lain semakin kecil tingkat ketidakpastian usaha, semakin rendah intensitas
dalam menyusun studi kelayakan Contoh : Studi kelayakan bisnis di industri itu
sudah banyak pesaing, selera pasar yang selalu berubah, dan teknologi yang
mendalam dari studi kelayakan kelayakan dalam bisnis dengan sedikit pesaing,
56
investasinya diinvestasikan, semakin sederhana studi kelayakan bisnis selesai.
Contoh :Studi kelayakan mendirikan usaha warung bakso dengan rumah makan.
Studi kelayakan bisnis tidak hanyadibutuhkan oleh bisnis atau pebisnis, tetapi juga
dibutuhkan oleh sebagian orang pihak lain. Lalu R.E.Freeman sebagaimana dikutip
oleh Wheelen merekomendasikan aspek yang keenam untuk melengkapinya.
Berikut penjelasanya:
mempengaruhi tingkat persaingan pesaing harus dilihat dari beberapa sisi seperti
57
b) Tingkat pertumbuhan industri. Pertumbuhan industri yang besar biasanya
perluasan pasar kecuali jika perusahaan mampu mengambil bagian dari pasar
persaingan.
58
d) Biaya Pengalihan. Biaya peralihan (switching cost) ini dapat berupa biaya
pelatihan ulang karyawan, biaya peralatan pelengkap baru, dan desain ulang
produk. Pada akhirnya biaya ini akan ditanggung oleh konsumen.
VII.I 4 ANCAMAN DARI PRODUK PENGGANTI.
59
kekuatan mereka. Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara
lain:
Pemasok dapat menjadi ancaman dalam suatu industri, karena pemasok dapat
menaikkan harga produk yang dijual atau menurunkan kualitas produknya. Jika
harga produk supplier (koran) naik maka biaya produksi yang harus ditanggung
oleh perusahaan media surat kabar kita juga ikut naik, sehingga kita terpaksa
menaikkan harga jual produk kita. surat kabar kita akan menurun. Begitu juga jika
pemasok menurunkan kualitas produk. Misalnya, produk kertas koran yang mudah
sobek atau warnanya kusam, kurang cerah, dan tidak menarik. Sehingga kualitas
fisik produk (koran) yang dihasilkan oleh perusahaan media kita juga akan
menurun sehingga mengurangi kepuasan konsumen.
60
Penting bagi pemasok ini Ketika pemasok memiliki kendali lebih atas pasokan dan
harga mereka, segmen pasar ini menjadi kurang menarik. Cara terbaik adalah
dengan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan (win-win relation)
dengan pemasok. Sebaiknya memiliki banyak sumber pasokan, sehingga
mengurangi ketergantungan pada pemasok tertentu. Contoh: Dalam industri media
surat kabar, kita membutuhkan persediaan kertas koran, tinta cetak, dan jasa
percetakan itu sendiri (bagi media surat kabar yang tidak memiliki percetakan
sendiri). Jika kertas koran hanya dapat disuplai oleh pabrik kertas tertentu,
sedangkan pemerintah tidak diperbolehkan mengimpor kertas koran dari luar,
maka pemilik pabrik kertas dapat menentukan harga kertas yang dijual kepada
industri media surat kabar.
Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip oleh Wheelen
adalah berupa kekuatan-kekuatan di luar perusahaan yang memiliki pengaruh dan
kepentingan langsung terhadap perusahaan. stakeholder yang dimaksud meliputi
pemerintah, serikat pekerja, masyarakat, kreditur, pemasok, asosiasi perdagangan,
kelompok yang memiliki kepentingan lain, dan pemegang saham. Pengaruh dari
masing-masing stakeholder bervariasi antara satu industri dengan industri lainnya.
61
kepentingan internal dan eksternal adalah kunci keberhasilan bisnis jangka
panjang.
Dikutip dari Investopedia, secara umum stakeholder dibagi menjadi dua bagian
yaitu
internal dan eksternal. Mereka memiliki peranan yang berbeda dalam bisnis. Jadi
siapa saja mereka? Berikut penjelasan mengenai jenis stakeholder beserta
contohnya,
Stakeholder internal
Stakeholder internal adalah pihak yang memiliki kepentingan langsung dalam
perusahaan, seperti pekerjaan, kepemilikan, atau investasi.
3. Pemegang saham
Dalam aktivitas bisnis, pemegang saham, kepala eksekutif dan dewan direksi
termasuk ke dalam internal stakeholder dari sebuah perusahaan. Biasanya mereka
akan menjadi bagian penting terkait proyek besar yang dilakukan perusahaan
seperti, pengawasan,pemberi saran, dan pengambilan keputusan, Sehingga
dengan kata lain, pihak yang memiliki pengaruh tinggi selain pemilik perusahaan
adalah pemegang saham itusendiri.
3. Karyawan
Karyawan juga termasuk dalam stakeholder internal. Adapun karena mereka
berinteraksi dengan pelanggan, mendapatkan uang untuk menghidupi diri , dan
memberikan dukungan untuk operasi bisnis. Karyawan memiliki tanggung jawab
untuk menjalankan fungsi manajerial, pengawasan atau fungsi lainnya. Sehingga
dari
usaha yang telah dilakukan, mereka mengharapkan manfaat seperti insentif,
pertumbuhan karir dan kepuasan kerja.
Stakeholder eksternal
1. Pelanggan
Sederhananya pelanggan adalah pihak yang membeli produk bisnis. Produk yang
didapatkan, membuat mereka tertarik dengan kinerja dari sebuah bisnis.
Pelanggan mengharapkan bisnis untuk menyediakan produk dan layanan yang
62
efisien dan berkualitas tinggi. Schingga memperhatikan kebutuhan pelanggan
merupakan hal penting dari keberhasilan bisnis.
2. Suppliers/Vendor
Suppliers atau pemasok adalah pihak yang menjual barang kebutuhan dari sebuah
bisnis. Mereka mengandalkan penjualanyang dilakukan untuk memperoleh
pendapatan. Tanpa pemasok, bisnis tidak akan bisa berproduksi. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan untuk menjaga hubungan dengan para _pemasok
maupun vendor. Sehingga mereka juga merupakan stakeholder khususnya pada
bagian ceksternal.
3. Pemerintah
Pemerintah juga dapat dianggap sebagai stakeholder dalam bisnis. Karena mereka
menghasilkan undang-undang yang dapat mempengaruhi bisnis dan_perusahaan.
Misalnya saja, mengenai pajak penghasilan perusahaan serta dari semua orang
yang dipekerjakan. Selain itu, pemerintah juga mendapat manfaat dari Produk
Domestik Bruto (PDB) keseluruhan yang disumbangkan oleh perusahaan,
4. Masyarakat umum
Masyarakat umum juga merupakan stakeholder dalam bisnis. Walaupun tidak
terlibat
langsung, tapi mereka dipengaruhi oleh berbagai hal terkait aktivitas bisnis. Mulai
dari
penciptaan lapangan kerja, pembangunan ekonomi, kesehatan, hingga
keselamatan. Ketika sebuah perusahaan besar masuk atau keluar dari komunitas
keeil, ada dampak
langsung dan signifikan terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di
daerah
tersebut. Di beberapa industri, ada potensi dampak kesehatan juga, karena
perusahaan dapat mengubah lingkungan. Karena hal tersebut, membuat
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat umum.
1. Mengarahkan manajemen
Para pemangku kepentingan seperti, dewan direksi dapat membantu perusahaan
dalam mengambil tindakan. Mereka dapat memberikan rekomendasi atau
keputusan tertentu terhadap operasional sebuah departemen seperti layanan,
sumber daya manusia atau penelitian-pengembangan untuk dikelola agar bisa
memastikan kesuksesannya.
2. Mendukung keuangan
Stakeholder seperti, investor utama bisa kapan saja membawa atau mengambil
uang mereka dari perusahaan. Sehingga keputusan mereka akan tergantung pada
kinerja perusahaan Khususnya mengenai keuangan. Oleh Karena itu, mereka
63
dapat menekan.Kinerja perusahaan dan bahkan mengubah strategi bisnis jika
perlu.
1. Cara mempelajari dan kondisi (ancaman) bagi pendatang baru untuk masuk.
Jika rencana bisnis yang ditinjau adalah untuk pendatang baru, maka untuk
memasuki suatu industri tertentu perlu diketahui kondisi dan kelemahannya.
Apabila diperkirakan perusahaan tidak dapat masuk ke dalam industri tersebut,
maka perusahaan disarankan untuk mengundurkan diri.
64
persaingan antar perusahaan dalam industri yang sama dapat dilihat dari faktor-
faktor yang menurut Porter adalah: jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan industri,
karakteristik produk, biaya tetap, kapasitas produksi, dan hambatan keluar
perusahaan.
3. Ancaman dari produk dan jasa pengganti. Petunjuk: Jika rencana bisnis
adalah memproduksi produk pengganti untuk produk yang sudah ada, perkirakan
bagaimana hal ini akan mengancam produk tersebut?
5. baik bagi perusahaan yang sudah ada maupun bagi perusahaan yang sedang
diuji kelayakan usahanya.
VII. 2 GLOSARIUM
65
Stakeholder : Semua pihak dalam masyarakat, termasuk individu atau
kelompok yang memiliki kepentingan atau peran dalam suatu perusahaan atau
organisasi yang saling berhubungan dan terikat. Menurut
KBBI, stakeholder adalah pihak yang memiliki kepentingan atau pemangku
kepentingan suatu perusahaan atau organisasi.
Exit Barriers : Hambatan keluar
Fixed Cost : Biaya tetap
VII.3 SOAL
VII.4 SUMBER
http://www.ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/lab/article/view/231/203
66
https://www.academia.edu/49150015/
Studi_Kelayakan_Bisnis_Pertemuan_10_Ancaman_Masuk_Pendatang_Baru_Pers
aingan_Sesama_Perusahaan_dalam_Industri_Ancaman_dari_Produk_Pengganti_
Kekuatan_Tawar_Menawar_Pembeli_Buyers_dan_Pemasok_Suppliers_Pengaruh
_Kekuatan_Stakeholders_Implikasi_pada_SKB
UPP AMP YKPN
Umar, Husein. (2003) “Study Kelayakan dalam Bisnis Jasa” PT. Gramedia
Pustaka Utama.Jakarta.
67
BAB VIII
PERTEMUAN 11
Dalam kamus bahasa Indonesia kata “bisnis” diadaptasi dari kata bahasa Inggris
“business” yang berarti kesibukan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud
dengan sibuk adalah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang bermanfaat
bagi seseorang. Dalam konteks kegiatan, pengertian bisnis adalah kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau organisasi yang melibatkan produksi, penjualan,
pembelian, atau pertukaran barang atau jasa, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Allan Affuah (2004) menjelaskan bahwa bisnis adalah usaha
individu yang terorganisasi untuk memproduksi dan menjual untuk mendapatkan
keuntungan, barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan masyarakat. istilah umum
bisnis merujuk pada semua upaya semacam itu dalam suatu industri. Bisnis
biasanya bergerak dalam berbagai tujuan,baik dalam bentuk bisnis maupun
proyek, hal itudisesuaikan dengan tujuan bisnis yang diinginkanselesai. Dilihat dari
tujuannya, bisnis bisadikelompokkan menjadi dua kelompok (Suliyanto,2010),
yaitu:
68
Bisnis yang tidak berorientasi pada keuntungan adalah bisnis didirikan dengan
tujuan semata mata untuk mendapatkan keuntungan lembaga sosial seperti
yayasan yatim piatu, yayasan sosial orang lanjut usia, yayasan sosial yang cacat.
Bisnis bergerak dalam berbagai kegiatan baik kegiatankeuntungan, sosial atau
alam keduanya (profit dan sosial). Namun berdasarkan jenisnya kegiatan bisnis
secara umum dapat dibedakan menjadi empat jenis (Suliyanto, 2010) yaitu :
Bisnis ekstraktif. Bisnis ekstraktif adalah bisnis yang beroperasi di penggalian
bahan galian. Bisa dicontoh seperti perusahaan pertambangan minyak,
perusahaan pertambangan emas, perusahaan pertambangan batu kapur, dan
sejenisnya.
Bisnis Pertanian. Usaha agraris adalah usaha yang bergerak di bidang
pertanian, termasuk perikanan, perkebunan, kehutanan, dan sejenisnya. Dapat
dicontohkan seperti perkebunan teh, perkebunan tembakau, perkebunan karet,
peternakan peternakan sapi, peternakan ayam, tambak udang, dan sejenisnya
Bisnis Industri. Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak masuk pengolahan
(manufaktur), yaitu usaha dengan tujuan mengubah barang yang kurang berdaya
menjadi efisien. Bisa dicontohkan seperti pabrik sepeda motor, pabrik pakaian,
pabrik baja, pabrik makanan, pabrik kerajinan rumah tangga, dan sejenisnya.
Bisnis Jasa. Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak masuk penyediaan
produk tidak berwujud, seperti layanan di bidang kesehatan, pelayanan di bidang
pendidikan, jasa di bidang konsultasi bisnis. Bisa dicontohkan oleh rumah sakit,
kantor akuntan, kantor konsultasi bisnis, agen perjalanan, agen pendidikan, dan
sejenisnya. Berikut perbedaan pembisnis dengan karyawannya sebagai berikut
No Pembisnis Karyawan
1 Penghasilan bervariasi atau tidak Memiliki pengahasilan pasti atau
teratur teratur
2 Memiliki peluang besar jadi orang peluang relatif
kaya
3 Pekerjaan bersifat tidak rutin Berkerja bersifat rutin
4 Bebas menggunakan waktu Waktu tidak bebas
5 Kreatif dan inovatif Bersifat mengunggu instruksi
6 Beresiko sangat tinggi Risiko relative
69
7 Tanggung jawab besar Tanggung jawab relative
70
Perbedaan antara didirikan, berkedudukan dan melakukan kegiatan adalah
didirikan berkaitan erat dengan badan hukum, misalnya perseroan terbatas yang
berdasarkan anggaran dasarnya didirikan di Indonesia, sedangkan domisili lebih
luas cakupannya daripada didirikan. Istilah domisili tidak hanya melekat pada
badan hukum, tetapi juga pada bukan badan hukum, baik perorangan maupun
kelompok orang. Informasi mengenai tempat tinggal dapat dilihat pada tanda
pengenal seperti KTP atau surat izin praktek.
71
menghemat banyak uang, dan hindari bekerja di saat-saat yang sudah kritis, dan
dapat meningkat secara meyakinkan peluang untuk berhasil dalam bisnis.
Konsep dasar manajemen waktu adalah penggunaan waktu yang efisien dalam
mewujudkannyamengerjakan tugas. Para ahli percaya bahwa poin-poin berikut ini
penting untuk dipertimbangkan desain manajemen waktu yang baik. Pertama,
memprioritaskan tugas-tugas penting, dan berdasarkan sumber daya yang
tersedia. Kedua, mengembangkan perencanaan dan penggunaan waktu yang
tersedia dengan cara yang seefisien mungkin. Ketiga, tetap memantau
penyimpangan dan gangguan yang terjadi yang mengganggu jalannya pekerjaan
sesuai jadwal. Keempat, mengembangkan efisiensi dan mengurangi tekanan
terhadap jadwal yang telah dibuat termasuk tekanan pada individu yang terlibat
dalam proyek Pemimpin proyek idealnya harus memprioritaskan penugasan
pekerjaan proyek berdasarkan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang
tersedia baginya. Kembangkan rencana adalah kunci keberhasilan pengelolaan
sumber daya yang tersedia. Sumber daya dan waktu manajemen dapat dikelola
secara efisien melalui jadwal yang terprogram dengan baik.
Davenport (1993) Aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output
tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang
kuat pada “bagaimana” pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti
fokus dari produk yang berfokus pada aspek “apa”. Persiapan dan rasa juga tidak
terburu-buru direncanakan dapat memberikan kesempatan untuk pengusaha untuk
dapat mengatur analisis bisnis mereka dengan baik. Menurut Suliyanto (2010),
72
dalam melakukan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan pembelajaran yang
harus dilakukan. Tahapan Pekerjaan ini bersifat umum, meliputi: sebuah.
a) Penemuan Ide
Produk yang akan dibuat harus laris manis dan menguntungkan. Oleh karena itu
penemuan ide tentang kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus
dilakukan. Dimana produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih
ada tidak terpenuhi. Distribusi yang tidak merata atau tidak sesuai dengan
kebutuhan konsumen dapat menghasilkan ide bisnis meningkatkan produk atau
membuatproduk baru. Kemudian dengan memperhatikan potensi konsumen
terutama kebutuhan dan keinginan mereka, makadapat menghasilkan ide bisnis
yang baik untuk produk baru atau penyempurnaan produk yang sudah ada sudah
tersedia
b) . Tahapan Penelitian
Dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data berdasarkan teori yang
relevan menganalisis dan menginterpretasikan hasil memproses data dengan alat
analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil pekerjaan membuat laporan hasil
penelitian. Melalui penelitian memungkinkan munculnya ide-ide produk baru atau
penyempurnaan produk yang sudah ada. Contohnya adalah penelitian tentang
penyakit flu menghasilkan jenis obat flu yang tidak memiliki efek mengantuk.
c) Tahap Evaluasi
Mengevaluasi proposal bisnis yang dibuat. Apakah masih ada faktor yang belum
dianalisis dan perlu disempurnakan sebelum berbisnis. Mengalami stagnasi dalam
bisnis tentu sesuatu itu tidak diinginkan dan tidak diinginkan. Yakin semua orang
ingin selalu mengalami kemajuan bisnis dari waktu ke waktu. Stagnasi dan
stagnasi bisnis terkadang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari, bahkan
terkadang harus mundur beberapa langkah. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
kondisi bisnis kami, pasar mulai lesu, persaingan semakin meningkat ketat,
produktivitas menurun, biaya produksi naik meningkat dan lain-lain. Cara membuat
bisnis selalu berkembang, atau setidaknya tidak surut ke belakang? Setelah
73
business plan yang kita buat dengan baik, apakah cukup? Itu pentingnya perlu
untuk mengevaluasi dan pemantauan sebelum melakukan bisnis.
d) Tahap Pengurutan
Setelah dievaluasi, maka akan muncul proposal yang pada awalnya layak
dipertimbangkan untuk direalisasikan. Bisa dilanjutkan dengan memprioritaskan di
antara banyak rencana bisnis yang dievaluasi. Dengan menciptakan skala prioritas,
maka kita dapat mengatur alurnya perjalanan bisnis yang lebih baik.
f) Tahap Implementasi
74
VIII.I.4 Jadwal Kegiatan
75
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan
dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku;
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang
yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Undang-undang ini terdiri atas 12 bab dan 129 pasal. Paparannya ringkasannya
seperti berikut ini.
Bab 1 .Ketentuan Umum Secara umum bab ini menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan Perseroan Terbatas, Organ Perseroan, RUPS, Direksi,
Komisaris, Perseroan Terbukti danMenteri. Menteri dalam hal ini adalah Menteri
Kehakiman Republik Indonesia, (Pasal 1-6).
(Pasal 7-23).
Bab 3. Modal dan Saham Bab ini menjelaskan tentang modal, antara lain bahwa
modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham atas nama dan
76
atau atas unjuk, minimal sebesar 200 juta rupiah tetapi dapat saja ditentukan lain
tergantung dari PP-nya. Selanjutnya diatur pula tentang perlindungan terhadap
modal dan kekayaan perseroan, penambahan modal, dan pengurangan modal.
(Pasal 24-41). Bab ini juga menjelaskan saham, mulai dari nilai nominal dan mata
uang yang dipakai, daftar pemegang saham, klasifikasi saham, pemindahan ha
katas saham sampai pada penggadaian saham.
(Pasal 42-45).
Bab 4. Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba Bab ini menjelaskan dua hal,
untuk laporan tahunan, setelah 5 bulan setelah tahun buku perseroan ditutup,
direksi menyusun laporan tahunan untuk diajukan kepada RPUS yang
ditandatangani oleh semua anggota direksi dan komisaris. Juga dijelaskan tentang
aturan mekanisme penilaian dan setelah penilaian laporan tahunan oleh RPUS.
Untuk penggunaan laba, antara lain diatur mengenai kewajiban menyisihkan
jumlah tertentu dari laba yang diputuskan oleh RPUS serta aturan mengenai
pembagian dividen. (Pasal 56-
Bab 5. Rapat Umum Pemegang Saham Bab ini menjelaskan tentang tatacara
pelaksanaan RPUS. Penjelasan RPUS antara lain mengenai siapa dan kapan
dilaksanakannya. siapa pemberi izin RPUS, pemanggilan/undangan kepada
pemegang saham, hak suara, syarat minimal anggota yang hadir dalam RPUS.
(Pasal 63-78).
RPUS,
Bab 6. Direksi dan Komisaris Bab ini menjelaskan tentang direksi sebagai
pengurus perusahaan dan jumlah minimal anggota direksi. Juga menjelaskan
tentang syarat menjadi anggota, tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, serta
penghasilan. Juga dijelaskan mengenai hal-hal kepailitan perusahaan serta
pemberhentian direksi baik secara permanen maupun sementara. Mengenai
perihal Komisaris, dijelaskan kewajiban perusahaan memiliki komisaris, bagaimana
pengangkatannya, jangka waktu menjabat, tugas, kewajiban dan wewenangnya.
Juga perihal pengaturan pencalonan, pengangkatan dan pemberhantiannya.
(Pasal 79-101).
102-109).
77
terlebih dahulu mengajukan permohonan ke pengadilan negeri setempat. (Pasal
110-113).
Bab 9. Pembubaran Perseroan dan Likuidasi Bab ini antara lain menjelaskan
tentang pembubaran persero, mulai dari alasan-alasan pembubaran, proses
pembubaran, penundaan pembubaran, penunjukan likuidator, proses likuidasi
sampai kepada pemberitahukan kepada kreditor. (Pasal 114-124).
Pasal 10 :. Ketentuan Peralihan Bab ini berisi tentang akibat-akibat yang terjadi
dengan diberlakukannya undang-undang ini terhadap undang-undang sebelumnya.
(Pasal 125-126).
VIII.2 GLOSARIUM
VIII.3 SOAL:
1) Sebutkan dan Jelaskan Hak dan Kewajiban seorang pelaku usaha dalam
Pasal 6 UUPK?
2) Bagaimana cara Pelaksanaan Bisnis dalam Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
3) Menurut kamu hal hal apa saja yang ada kendala dalam melakukan
pelaksanaan bisnis?
4) Apa yang dimaksud dengan pemahaman bisnis dan jelaskan!
VIII.4 SUMBER
http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/
Proceeding/Humaniora/Vol%205%20no%202%20Oktober
%202014/22_CB_Antonius.pdf
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=mOC2DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=pengertian+pemahaman+bi
snis&ots=qLgTITsvoM&sig=WZmx57JYKFPm8XzauAytxpUBHtY&redir_esc=y#v=o
nepage&q=pengertian%20pemahaman%20bisnis&f=false
78
https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/isbank/article/view/55/46
https://fauziahnisa.blogspot.com/2011/01/pemahaman-tentang-bisnis.html
https://text-id.123dok.com/document/ky6l1n14y-peraturan-dan-perundangan-
studi-kelayakan-dan-bisnis-2.html
https://www.jurnal.id/id/blog/cara-menjalankan-proses-bisnis/
Study kelayakan bisnis, Rochmat Aldy Purnomo, Riawan ,La Ode Sugianto.
UNMUH Ponorogo Press. 2002
BAB IX
PERTEMUAN 12
79
5. Menganalisa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
bisnis terhadap lingkungan
80
2. Peran AMDAL dalam manajemen proyek. Amdal merupakan salah satu studi
kelayakan lingkungan yang diperlukan untuk mendapatkan izin. Bagian AMDAL
yang diharapkan dari aspek teknis dan ekonomi biasanya adalah sejauh mana
kondisi lingkungan dapat mendukung terwujudnya proyek, terutama sumber daya
yang dibutuhkan oleh proyek.
AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang diperlukan untuk
mendapatkan izin selain aspek studi kelayakan lainnya seperti aspek teknis dan
ekonomi. AMDAL harus dilakukan secara bersama-sama, dimana setiap aspek
dapat memberikan masukan bagi aspek lainnya sehingga dapat diperoleh penilaian
yang optimal terhadap proyek tersebut. Pernyataan yang lazim adalah bahwa hasil
studi kelayakan untuk aspek lingkungan tidak dapat menghasilkan kesesuaian
dengan studi kelayakan untuk aspek lainnya. Bagian dari AMDAL yang diharapkan
dari aspek teknis dan ekonomi biasanya sejauh mana kondisi lingkungan dapat
mendukung realisasi proyek, terutama sumber daya yang dibutuhkan oleh proyek
seperti air, energi, manusia dan ancaman alam sekitarnya.
81
Laporan AMDAL merupakan sumber penting informasi rinci mengenai keadaan
lingkungan pada saat penelitian proyek dan gambaran umum keadaan lingkungan
setelah proyek dibangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk
membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat
legalitas.
82
PP 51 Tahun 1993 menetapkan 4 jenis kajian AMDAL, yaitu:
1. Proyek AMDAL, yaitu AMDAL yang berlaku untuk suatu kegiatan yang
menjadi kewenangan suatu instansi sektoral. Misalnya, rencana kegiatan pabrik
tekstil yang memiliki kewenangan memberikan izin dan mengevaluasi kajian
amdalnya ada di Kementerian Perindustrian.
83
terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi seluruh kegiatan pembuatan 5
(lima) dokumen yang terdiri dari
1. PIL ( Penyajian Informasi Lingkungan)
2. KA ( Kreangka Acuan)
3. ANDAL ( Analisis Dampak Lingkungan)
4. RPL ( Rencana Pemantauan Lingkungan )
5. RKL ( Rencana Pengelolaan Lingkungan)
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah kajian yang cermat dan
mendalam mengenai dampak penting dari suatu kegiatan yang direncanakan.
Yang dimaksud dengan dampak penting disini adalah perubahan lingkungan yang
sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Yang perlu digarisbawahi
dari pengertian di atas adalah tidak semua rencana kegiatan harus disertai dengan
AMDAL karena hanya berlaku untuk kegiatan yang diperkirakan akan berdampak
penting terhadap lingkungan. Hal ini akan disajikan grafik komponen AMDAL
sebagai berikut:
84
Sebagaimana telah dievaluasi oleh banyak pihak, proses AMDAL di Indonesia
memiliki banyak kelemahan, yaitu:
Pihak pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL,
pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
85
2. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan.
Berikut ini adalah salah satu contoh dari komponen AMDAL yaitu ANDAL yang
dimana memiliki manfaat bagi SKB, dapat dilihat dari tabel berikut :
Dapat kita ketahui banyak peran ANDAL dalam komponen AMDAL. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ANDAL ini untuk menemukan kumpulan – kumpulan data
tekanis tambahan yang dapat meningkatkan akurasi informasi dalam ANDAL. Dan
bisa juga untuk menentukan saat-saat dimana pengambilan sampel yang harus
dilakukan contohnya : tergantung musim yang akan terjadi. ANDAL juga dapat
menetukan lokasi-lokasi pemngambilan sampel untuk pengumpulan data ranah
86
lingkungan awal, bahkan ANDAL dapat menentukan metode laboratorium, metode
penyimpan sampe pada lingkungan.
IX.2 GLOSARIUM
IX.3 SOAL
2) Apa- apa saja komponen yang terdapat dalam AMDAL, serta jelaskan!
IX.4 SUMBER
hlm.45.
http://www.ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/lab/article/view/231/203
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-amdal/
87
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=EiFJG_g8XXYC&oi=fnd&pg=PA1&dq=komponen+AMDAL+pada+skb
&ots=wFdpo08dzI&sig=0-
zNJuAEQyw92HBshqdAuKQuDXY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/blj/article/view/14873
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/blj/article/view/3393/2949
https://www.academia.edu/38235140/
Aspek_Lingkungan_Hidup_AMDAL_Studi_Kelayakan_Bisnis
88
BAB X
PERTEMUAN 13
Lingkungan hidup adalah suatu kawasan alam yang di dalamnya mencakup unsur-
unsur hayati dan non hayati seta hubungan timbal balik antaraunsur-unsur
tersebut. Hubungan timbal balik yang terjadi dalam Jingkungan hidup merupakan
hubungan yang fungsional sebab prosesnya berjalan secara harmonis dan stabil
antara komponen-komponen berintegrasi. Lingkungan hidup dapat dikatakan
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan, minum dan
kebutuban hidup lain karena lingkungan hidup sebagai sumber pertama dan
terpenting bagi pemenuhan
berbagai kebutuhan.
89
tersebut, Konferensi Stockholm mengaji ulang pola pembangunan konvensional
yang selama ini cenderung merusak bumi yang berkaitan erat dengan masalah
kemiskina tingkat pertumbuhan ekonomi, tekanan kependudukan di negara
berkembang,pola konsumsi yang berlebihan di negara maju, serta ketimpangan
tata ekonomi internasional,
90
X.I.1 SISTEMATIK PENGELOLAAN LINGKUNGAN
91
berwawasan lingkungan. Prinsip-prinsip tersebut telah ditambahkan pada proses
amandemen UUD 45 yang ke empat pada tahun 2002. Falsafah dan makna yang
terkandung dalam pasal tersebut sangat dalam, yaitu adanya filosofi “inter
generasi”.
Pada tahun 1983 telah dibentuk Kantor Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (Kantor MENKLH) melalui Keppres No. 25 Tahun 1983.
Pembentukan institusi ini menunjukkan pengelolaan lingkungan yang dikaitkan
dengan pengendalian penduduk. Peraturan Pemerintah (PP) di bidang lingkungan
hidup yang pertama kali disusun dalam periode ini adalah PP No. 29 Tahun 1986
tentang AMDAL. Adalah suatu titik puncak perkembangan institusi lingkungan
ketika pada tahun 1990 dibentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(Bapedal) melalui Keppres No. 23 Tahun 1990.
92
Dalam perkembangannya, MENKLH kemudian difokuskan kepada penanganan
masalah lingkungan hidup dengan pembentukan institusi Menteri Negara
Lingkungan Hidup (MENLH) pada tahun 1993. Perkembangan ini menunjukkan
adanya pemisahan pengelolaan aspek kependudukan dari masalah lingkungan
hidup. Perkembangan politik selanjutnya terjadi pada tahun 2002, yaitu
penggabungan fungsi Bapedal ke dalam Kantor MENLH. Dengan kata lain, institusi
Bapedal dibubarkan dan seluruh fungsinya dilebur ke dalam fungsi Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH).
Ada tiga macam dokumen AMDAL, yaitu dokumen ANDAL, RPL, dan RKL.Salah
satu dokumen tersebut adalah Dokumen RKL yang akan dijabarkan sebagaiberikut
:
DOKUMEN
RENCANA KELOLA LINGKUNGAN (RKL)
94
1) Pemrakarsa Orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha/kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam penyusunan studi Amdal,
pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen Amdal.
Penyusun dokumen Amdal harus telah memiliki sertifikat penyusunan Amdal dan
ahli di bidangnya.
Adapun kriteria uji untuk penilaian dokumen Amdal (KA, Amdal, RKL dan RPL)
yang bersifat praktis, logis-sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabel), yaitu:
1) Uji Administratif
3) Uji Mutu yang meliputi Uji Mutu Aspek Konsistensi, Uji Mutu Aspek Keharusan,
Uji Mutu Aspek Relevansi, dan Uji Mutu Aspek Kedalaman. Enam kriteria uji
tersebut secara sengaja disusun berjenjang (hierarkis), dengan maksud sekaligus
menunjukkan teknik penilaian yang digunakan. Pengujian dimulai dari Uji
Administratif kemudian ke tahap Uji Fase Kegiatan Proyek dan selanjutnya tahap
Uji Mutu. Uji Mutu juga diawali dari Uji Konsistensi kemudian secara bertahap naik
ke tahap Uji Keharusan, Uji Relevansi dan hingga kemudian Uji Kedalaman. Jadi
pengujian dimulai dari taraf yang amat mudah (Uji Administratif) hingga ke taraf uji
yang memerlukan kompetensi keilmuan tertentu (Uji Kedalaman). Hal tersebut
diilustrasikan pada gambar sebagai berikut
95
X.I.1 Kriteria dan Jenjang Uji
1) Mengapa AMDAL diperlukan, dan apa manfaat AMDAL dikaitkan dengan studi
kelayakan bisnis.
3) Bagaimana isi dari laporan RKL yang merupakan salah satu dari laporan-
laporan lain, yaitu ANDAL dan RPL, di mana ketiganya merupakan satuan
kesatuan dari laporan AMDAL.
4) Jenis proyek bisnis seperti apa yang dikenakan wajib lapor AMDAL yang
lengkap.
X.2 GLOSARIUM
X.3 SOAL
96
2. Mengapa sebelum dilakukan penyusunan AMDAL perlu dilakukan sosialisasi
kepada masyarakat?
3. Apakah dokumen AMDAL dapat dikatakan kadaluarsa dan bagaimana jika benar
dokumen tersebut kadaluarsa?
4. Apakah yang membedakan antara dokumen KA-andal, Andal, RKL, dan RPL?
X.4 SUMBER
http://repository.ut.ac.id/4339/1/PWKL4404-M1.pdf
https://www.google.co.id/books/edition/
Analisis_Mengenai_Dampak_Lingkungan/9OXWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
http://repository.uinsu.ac.id/14527/1/SKRIPSI%20INDAH%20MAYANG
%20SARI%20DALIMUNTHE%20%282%29.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/14527/1/SKRIPSI%20INDAH%20MAYANG
%20SARI%20DALIMUNTHE%20%282%29.pdf
https://www.academia.edu/38235140/
Aspek_Lingkungan_Hidup_AMDAL_Studi_Kelayakan_Bisnis
https://www.google.co.id/books/edition/
Analisis_Mengenai_Dampak_Lingkungan/9OXWDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Isi+Laporan+AMDAL&printsec=frontcover
Utama
https://www.academia.edu/38235140/
Aspek_Lingkungan_Hidup_AMDAL_Studi_Kelayakan_Bisnis
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrPrCSAoa5jPa4lryfLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2Vj
A3Ny/RV=2/RE=1672417793/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fjournal.universitassuryadarma.ac.id%2findex.php%2fjihd%2farticle
%2fdownload%2f255%2f230/RK=2/RS=CsHU7vqUfV1l.k3RrdsJ2s39HC8-
97
https://www.ahmadamir.com/2021/06/amdal-tujuan-fungsi-regulasi.html
BAB XI
PERTEMUAN 14
98
ekstenal perusahaan dimana segala risiko yang terkait dengan fluktuasi hasil
usaha perusahaan akibat pengaruh dari halhal yang terkait dengan kegagalan
sistem atau pengawasan dan peristiwa yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.
c. Risiko Strategis, yaitu risiko yang dapat mempengaruhi korporat dan eksposur
strategis sebagai akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan
eksternal dan internal usaha.
Sumber risiko internal terletak lebih langsung dalam bidang kontrol sendiri karena
terjadi dalam lingkungan tertentu pada organisasi. Contohnya, termasuk risiko ini
yang terkait dengan menggunakan peralatan yang sudah aus, risiko yang
ditimbulkan dengan menggunakan tenaga kerja yang tidak kompeten, dan risiko
yang terkait dengan politik organisasi. Terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan operasi, dapat ditekan dengan menetapkan sumber masalah.
Peralatan yang aus/tua bisa diganti, karyawan dapat dilatih, dan pekerja yang
kompeten dapat disewa. Bahkan dalam lingkungan organisasi yang ditetapkan,
bagaimanapun, ada risiko internal yang sulit untuk ditangani secara langsung
seperti politik kantor. Namun, ada langkah-langkah defensif yang dapat diambil
untuk menangani hal itu secara tidak langsung. Seperti membina hubungan baik
dengan dua pihak yang berselisih paham politik, sehingga menghindari
99
menguntungkan atau merugikan. Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan kerugian disebut dengan istilah risiko (risk).
a. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian); chance of loss
digunakan untuk menunjukkan keadaan yang di dalamnya terdapat keterbukaan
terhadap kerugian atau kemungkinan.
b. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian); Istilah
possibility berarti bahwa probabilitas suatu peristiwa yang berada di antara nol dan
satu. Definisi ini sangat mendekati pengertian risiko yang dipakai sehari-hari
sehingga tidak cocok dipakai dalam analisis kuantitatif.
c. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian); tampaknya ada kesepakatan
bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Dengan demikian, risiko
mengandung kemungkinan kerugian dan ketidakpastian. Hermanto Darmawi
(1997) menegaskan, ada dua pendekatan dasar dalam menangani risiko, yaitu
pengendalian risiko (risk control) dan pembiayaan risiko (risk financing).
Macam-macam Risiko
1) risiko murni, yaitu risiko yang terjadi secara tidak sengaja yang pasti akan
menimbulkan kerugian;
2) risiko spekulatif, yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan untuk memberikan
keuntungan bagi pihak tertentu;
3) risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
c. Menurut dapat tidaknya risiko dialihkan Menurut dapat tidaknya risiko dialihkan
kepada pihak lain, risiko dibedakan atas:
100
1) perubahan permintaan; keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,
modal, dan selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan
permintaan;
2) perubahan konjungtur; perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu
sehingga memengaruhi keadaan usaha;
3) persaingan; situasi antarwirausaha yang melakukan usaha sejenis/ sama;
4) perkembangan iptek, terjadinya perubahan teknologi tepat guna;
5) perubahan peraturan;
6) bencana alam.
Tipe Risiko
Secara umum, risiko dikenal dalam dua tipe, yaitu sebagai berikut.
a. Risiko murni (pure risk) Risiko murni dapat dikelompokkan pada tiga tipe, yaitu
sebagai berikut.
1) Risiko aset fisik, yaitu risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik
suatu perusahaan/organisasi. Contohnya, kebakaran, banjir, gempa, tsunami, dan
gunung meletus.
2) Risiko karyawan, yaitu risiko karena sesuatu yang dialami oleh karyawan yang
bekerja di perusahaan/organisasi tersebut. Contohnya, kecelakaan kerja sehingga
aktivitas perusahaan terganggu.
3) Risiko legal, yaitu risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak
tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contohnya, perselisihan dengan
perusahaan lain sehingga memunculkan persoalan seperti ganti rugi.
1) Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar.
Contohnya, harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.
2) Risiko kredit, yaitu risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya, timbulnya kredit macet, persentase
piutang meningkat.
3) Risiko likuiditas, yaitu risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas.
Contohnya, kepemilikan kas menurun yang menyebabkan perusahaan tidak
mampu membayar utang secara tepat sehingga perusahaan harus menjual aset
yang dimilikinya.
4) Risiko operasional, yaitu risiko yang disebabkan oleh kegiatan operasional yang
tidak berjalan dengan lancar. Contohnya, kerusakan komputer karena terkena
virus.
101
Enterprise risk management meningkatkan kemampuan organisasi untuk :
Menyelaraskan risk appetite dan strategi Risk appetite adalah tingkat resiko, pada
aras yang berbasis luas, yang dapat diterima oleh suatu perusahaan atau entitas
dalam mengejar sasaransasarannya. Manajemen terlebih dahulu
mempertimbangkan risk appetite entitas dalam mengevaluasi alternatif strategik,
kemudian dalam menetapkan objektif yang diselaraskan dengan strategi yang telah
ditetapkan dan dalam mengembangkan mekanisme untuk mengelola resiko-resiko
terkait.
102
Lima hal utama yang akan dipaparkanberkaitan dengan risiko-risiko dalam aspek
SDM dalam hubungannya dengan perencanaan strategi perusahaan yaitu
103
hendaknya memiliki mekanisme untuk memastikanbahwa_ keluhan-keluhan
karyawan didengar dan
ditanggapi secara serius. Manajemen harus berusaha menyampaikan alasan-
alasan untuk perbaikan dan memperoleh persetujuan dari serikat tenaga kerja
sebelum perubahan-perubahan dilaksanakan.
Kebanyakan perselisihan dapat diramalkan, hal ini dapat terlihat dari hubungan
antara manajemen danserikat kerja yang secara perlahan lahan
memburuk.Keluhan-keluhan dapat menumpuk selama bertahun-tahun.
104
Ketegangan, bersamaan dengan kebiasaan makanyang buruk dan merokok, dapat
menyebabkan penyakit
jantung koroner. Kebiasaan bolos kerja menjadi suatu indikator dari seorang
tenaga kerja yang merasa kecewa. Tingkat kekecewaan dikatakan disebabkan
olehkomunikasi yang buruk dan kegagalan untuk memotivasi para karyawan.
5. Etika
Pelanggaran etika makin lama makin dirasakansebagai suatu risiko bisnis yang
utama. Berita banyak melansir perihal pelanggaran etika selain kasus
pelanggaran pidana atau perdata lainnya yang memiliki konsekuensi serius bagi
reputasi perusahaan serta keuntungan-keuntungan masa depan. Di bawah ini
dapat dilihat bagaimana perusahaan dapat meningkatkan dan menangani etika-
etika perusahaannya.
Banyak isu mengenai konflik di dalam bisnis. Sepertidiketahui bahwa tujuan bisnis
adalah memperbesar keuntungan dan memoperkecil biaya. Bila dijabarkansecara
dangkal hal ini berarti perusahaan memberikan kualitas produk/layanan termurah
bagi harga tertinggi.Berikut adalah 2 contoh faktor-faktor yang
mendukungperusahaan untuk melalaikan etika.
105
Adapun aspek risiko sumber daya manusia yang perlu dicermati, yaitu:
a. risiko antara para eksekutif puncak dan pekerja inti;
b. risiko dalam hubungan industri;
c. risiko para karyawan;
d. risiko tidak beretika dalam bekerja dan berbisnis.
106
biaya perusahaan bisa menjadi beban. Oleh karena itu, cost cutting perlu
dilakukan, namun sebaiknya diprioritaskan pada biaya-biaya kegiatan yang tidak
signifikan untuk menghasilkan penjualan meskipun tidak mudah dilakukan.
c) Utang
Salah satu penyebab krisis yang berlarut-larut di Indonesia sejak pertengahan
tahun 1997 adalah utang swasta kepada kreditur luar negeri yang tidak dilunasi
pada saat jatuh tempo. Selain utang swasta tersebut, ada kelompok utang lain
yang juga mengakibatkan krisis berkepanjangan, yaitu utang pemerintah kepada
pihak asing. Dengan adanya dua masalah tersebut, perusahaan perlu
mengendalikan utangnya agar terhindar dari kebangkrutan.
Pencegahan utang. Selama ekonomi tumbuh, banyak perusahaan ingin
memperluas bisnis mereka secepat mungkin, karena takut tertinggal oleh pesaing
mereka. Terkadang kebijakan perusahaan yang ada dilanggar oleh semangat
spekulasi yang mempengaruhi sistem kerja yang ada. Kondisi seperti ini sangat
berisiko bagi kebijakan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kebijakan keuangan yang ketat cenderung bertahan daripada yang lemah, karena
lebih baik membatalkan bisnis yang berisiko daripada menanggung hutang nanti.
Penagihan hutang. Penagihan utang yang tidak sensitif dapat menyebabkan
kerugian bagi perusahaan. Itu sebabnya penagihan utang diserahkan kepada agen
" debt collector" bukanlah solusi sederhana. Lebih baik meminta beberapa tenaga
penjualan mengunjungi pembayar yang terlambat, mendiskusikan situasinya dan
menyusun kebijakan bagaimana melanjutkan pembayaran. Cara lain untuk
mencegah utang ini misalnya dengan asuransi kredit.
107
XI.I.2 Risiko Aspek Keuangan
4 Pemalsuan
Pemalsuan produk dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Merek adalah salah
satu dari sekian banyak target pemalsuan, terutama jika merek tersebut terkenal.
Merek palsu selain menurunkan pendapatan juga akan menurunkan reputasi
perusahaan karena biasanya kualitas barang yang menggunakan merek palsu
tidak sebaik aslinya.
109
sedangkan konsumen yang telah melakukan pembelian perlu terus dibina agar
melakukan pembelian ulang atau bahkan bisa menjadi pemasar tidak langsung.
7. Masalah Merek
Perusahaan yang mempromosikan merek produk yang tidak sesuai dengan
kenyataan akan merugikan produk itu sendiri. Sebaliknya, produk yang kualitasnya
sesuai dengan isi pesan dari promosi yang dilakukan, atau merek produk yang
merupakan produk pionir (pertama kali muncul), akan melekat kuat di benak
konsumen sebagai merek yang paling diingat dan menjadi andalan. pilihan untuk
dikonsumsi atau digunakan. Jadi kegagalan memperkenalkan suatu produk
biasanya disebabkan oleh promosi yang lemah atau kinerja produk yang buruk.
9.Masalah Distribusi
Perusahaan yang memproduksi merek terkenal mengetahui semua outlet yang
menyediakan barangnya, sementara beberapa perusahaan tidak terlalu
memperhatikan outlet tersebut. Selain itu, banyak perusahaan yang hanya berpikir
untuk menjual produknya secara lokal ketika produknya memiliki potensi yang baik
jika dijual dalam skala nasional atau ekspor.
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banyak risiko
yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut antara lain adalah mengenai:
110
komitmen yang sudah mereka buat, misalnya komponen- komponen yang
dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun rusak.
XI.2 GLOSARIUM
XI.3 SOAL
XI.4 SUMBER
https://www.google.co.id/books/edition/Studi_Kelayakan_Bisnis/
x8cnEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Risiko+pada+Aspek+SDM&pg=PA204&printsec=frontcove
r
http://digilib.uinsgd.ac.id/18980/7/Buku-SKB_Full%20Cover.pdf
https://semnas.univbinainsan.ac.id/index.php/escaf/article/view/268/140
111
https://web.archive.org/web/20180416074831id_/http://ejournal.upi.edu/
index.php/JAPSPs/article/viewFile/8295/pdf
https://repository.its.ac.id/52481/1/09211650013001_Masther%20Thesis.pdf
https://itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/20/18
BAB XII
PERTEMUAN 15
112
a. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian); chance of loss
digunakan untuk menunjukkan keadaan yang di dalamnya terdapat keterbukaan
terhadap kerugian atau kemungkinan.
b. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian); Istilah
possibility berarti bahwa probabilitas suatu peristiwa yang berada di antara nol dan
satu. Definisi ini sangat mendekati pengertian risiko yang dipakai sehari-hari
sehingga tidak cocok dipakai dalam analisis kuantitatif.
c. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian); tampaknya ada kesepakatan
bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Dengan demikian, risiko
mengandung kemungkinan kerugian dan ketidakpastian. Hermanto Darmawi
(1997) menegaskan, ada dua pendekatan dasar dalam menangani risiko, yaitu
pengendalian risiko (risk control) dan pembiayaan risiko (risk financing).
Pendapat para ahli mengenai risiko cukup banyak. Salah satunya adalah pendapat
Silalahi (dalam Husein Umar), yang mengartikan bahwa:
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, dan perlindungan harta
benda, hak milik, dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas
kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko, di mana
ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan perusahaan, arus keluar
masuk uang, dan harta benda yang telah ada atau yang dibutuhkan di masa
datang (Silalahi dalam Husein Umar, 2008).
113
2. Risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Risiko ini dapat
terjadi misalnya pada saat perusahaan membangun pabrik baru, meluncurkan
produk baru, atau membeli perusahaan lain.
1. Identifikasi Risiko
Proses ini dilakukan untuk melihat variasi serta kerumitan risiko yang harus diukur
dan dianalisis pada kegiatan berikutnya.
2. Analisis Risiko
Pengukuran memerlukan validitas metode maupun alat ukur yang digunakan.
Seluruh persyaratan pengukuran tersebut ditujukan untuk menghilangkan
kesalahan yang dapat merusak hasil analisis.
3. Perencanaan Risiko
Setelah urutan dan prioritas risiko dimiliki maka pengelolaan risiko dilanjutkan
dengan menyusun rencana mitigasi (penanggulangan) dan rencana kontingensi,
terutama bagi risiko dengan prioritas utama. Adanya rencana menjamin kestabilan
operasi entitas yang melaksanakan manajemen risiko karena seluruh risiko telah
distrukturkan hingga ke tingkatseluruh risiko telah distrukturkan hingga ke tingkat
rencana tindakan saat kejadian risiko dialami.
4, Pengawasan Risiko
Keseluruhan proses manajemen risiko harus terus disempurnakan karena sistem
dan lingkungan secara dinamis menimbulkanperubahan. Pengawasan dilakukan
untuk melihat kemungkinan penyempurnaan tahapan analisis risiko yang
diakibatkan perubahan lingkungan. Langkah tersebut dilanjutkan dengan
penambahan serta penyempurnaan perencanaan risiko.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitandengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang
dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenisancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi,manusia, organisasi dan politik.
114
3. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan
dalam cara yang benar.
Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe. Tipe pertama dan yang lebih
tradisional adalah risiko yang sulit dikendalikan manajemen perusahaan, seperti
risiko
kebakaran karena hubungan pendek arus listrik dan penipuan pihak-pihak tertentu.
Perusahaan biasanya melindungi dirinya misalnya dengan cara membeli asuransi.
Tipe kedua adalah risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
Risiko ini dapat terjadi misalnya pada saat perusahaan membangun pabrik baru,
meluncurkan produk baru, atau membeli perusahaan lain.
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasacukup banyak risiko yang
perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut antara lain adalah mengenai:
115
Berikut ini akan disajikan Gambar Kurva tentang Aspek Produksi sebagai berikut:
116
XII.I Contoh Risiko Aspek Produksi
RISIKO OPERASIONAL
Menurut Djohanput (2006) dalam Normaria Mustiana Sirait (2016), Risiko
operasional disebabkan oleh kegagalan atau tidak memadai proses internal,
manusia dan sistem atau dari kejadian eksternal. Risiko ini akan memberikan
dampak kepada seluruh bisnis. Risko operasional dapat timbul antara lain karena
adanya tidak berfungsinya proses internal. Selain itu juga, risiko dapat timbul
karena adanya kesalahan atau kecurangan manusia, kegagalan sistem, proses
dan faktor eksternal.
KLASIFIKASI RISIKO OPERASIONAL
Menurut Darmawan (2011), Klasifikasi risiko operasional secara umum dibagi
menjadi 4 (empat) kategori yaitu sumber daya manusia (SDM), teknologi, proses,
dan faktor eksternal. Berikut rincian klasifikasi risiko operasional sebagai berikut :
A. Risiko Sumber Daya Manusia
Risiko sumber daya manusia (SDM) didefinisikan sebagai risiko yang terkait
dengan pekerja. Sumber daya manusia dalamhal ini karyawan merupakan aset
yang paling berharga di perusahaan. Namun demikian karyawan yang sering kali
menjadi penyebab kejadian risiko operasional. Bagian-bagian yang umumnya
terkait dengan risiko sumber daya manusia adalah:
1. Permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal tersebut berkaitan dengan
mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan kerja. Sasaran tempat kerja, mencakup
proses produksi dan distribusi (barang dan jasa). Peranan keselamatan kerja
117
ditujukan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat
kerja. Faktor penyebab kejadian kecelakan di industri antara lain :
a. Kegagalan komponen, misalnya alat yang tidak memadai dan tidak mampu
menahan tekanan, suhu atau bahan kimia.
b. Penyimpangan dari kondisi operasi normal, seperti kegagalan
dalampemantauan proses, kesalahan prosedur, terbentuknya produk samping.
c. Kesalahan manusia (human error), seperti mencampur bahan kimia tanpa
mengetahui jenis dan sifatnya, kurang terampil,dan salah komunikasi. Kemudian,
faktor lain misalnya sarana yang kurang memadai, bencana alam, sabotase, dan
kerusuhan massa.
2. Pelatihan karyawan tidak memadai yaitu terdapat beberapa fenomena
organisasional yang dapat dikategorikan sebagai gejala pemicu munculnya
kebutuhan pelatihan dan pengembangan yaitu antara lain ; tidak tercapainya
standar pencapaian kerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, dan
karyawan tidak produktif. Gelaja-gejala yang umum terjadi pada organisasi antara
lain gejala yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut, sehingga menimbulkan gejala
utama dalam organisasi yang membutuhkan penanganan kerja yaitu : rendahnya
produktivitas, tingginya kelalaian, tingginya perputaran, rendahnya moral pekerja.
3. Aktivasi dimaksudkan untuk memanfaatkan dengan sebaik- baiknya sumber
daya manusia yang ada. Saat ini masi banyak sumber daya manusia yang tidur,
setengah bekerja atau tidak bekerja sama sekali tetapi masih tetap mendapat upah
atau gaji. Peran serta manusia sebagai tenaga kerja merupakan unsur dominan
dalam proses industri perlu mendapat perhatian khusus guna menghasilkan suatu
produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
b. Risiko terkomputerisasi
118
Berikut ini adalah lima resiko utama pada komputer yang datanya banyak
menimbulkan masalah, yaitu:
Pencurian komputer.
Pengguna yang tidak sah mengakses computer
Penggunaan disk tidak dicentang
Kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak
Kesalahan pengguna3.
d. Tetapkan kebijakan
Manajemen perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas tentang sistem
komputerisasi mereka. Kebijakan tersebut meliputi:
Garis tanggung jawab untuk sistem TI
Perlindungan data dan sistem cadangan
Penggunaan disket yang benar dan
Akses data Kebijakan ini harus didukung dengan prosedur tertulis, terutama yang
perlu lebih spesifik dalam hal perlindungan data. Untuk memastikan bahwa
prosedur dilakukan, perlu dilakukan inspeksi rutin.
119
peristiwa ini sangat kecil, maka risiko bisa dianggap tidak ada, namun jika Anda
takut menghadapi risiko tersebut, ada perusahaan asuransi yang berani mengambil
resiko ini.
f. Risiko Teknis
Risiko ini terjadi karena ketidakmampuan pengelola/pengusaha dalam mengambil
keputusan. Risiko yang sering terjadi adalah:
Biaya produksi tinggi (tidak efisien)
Penggunaan sumber daya yang tidak seimbang, misalnya terlalu banyak
pekerja.
Pencurian sering terjadi, karena pengawasan/penjagaan yang kurang baik.
Kebakaran sering terjadi, target produksi tidak tercapai, penempatan personel
tidak sesuai/tidak sesuai.
Ancaman adalah suatu aksi atau kejadian yang dapat merugikan perusahaan.
Kerugian bisa berupa uang, tenaga, kemungkinan berbisnis (business opportunity),
reputasi organisasi bahkan mungkin dapat menyebabkan pailit. Menurut W.
Stallings ada beberapa kemungkinan ancaman, yaitu :
120
1) Interruption, perangkat sistem rusak atau menjadi tidak tersedia, merupakan
ancaman terhadap aspek availability (ketersediaan).
4) Fabrication, penyisipan objek palsu ke dalam sistem oleh pihak yang tidak
berwenang. Berikut ini beberapa kasus yang berhubungan dengan ancaman
terhadap keamanan sistem informasi di Indonesia antara lain:
1) Pada Januari 2000, beberapa sistus web di Indonesia diacak-acak oleh cracker
yang menamakan dirinya"fabianclone" dan "aisenodni" (Indonesia dibalik). Situs
yang diserang termasuk Bursa Efek Jakarta, BCA, Indosatnet, dan beberapa situs
besar lain yang tidak dilaporkan .
2) September dan Oktober 2000, setelah membobol Bank Lippo, kembali Fabian
Clone beraksi dengan menjebol web milik Bank Bali
3) 16 April 2001, Polda DIY meringkus seorang carder (pembobol kartu kredit).
Tersangka diringkus di Bantul dengan barang bukti sebuah paket berisi lukisan
berharga 30 juta rupiah
Keamanan sistem informasi merupakan hal yang perlu mendapat perhatian saat
membangun sebuah sistem informasi. Bayangkan kita membuat sebuah rumah
yang lengkap dengan jendela dan pintu, tetapi kita tidak membuat kunci untuk pintu
dan jendela. Hal ini dapat menyebabkan seseorang bisa dengan mudah memasuki
121
rumah kita, bahkan mungkin melakukan pencurian. Sama halnya dengan
membangun sistem informasi, keamanan sistem informasi digunakan untuk
menghindari seseorang yang tidak memiliki akses untuk dapat masuk ke dalam
sistem.
2) Integrity (Integritas) Aspek yang menjamin bahwa data tidak diubah tanpa ada
ijin pihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan
informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3) Availability (Ketersediaan) Aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat
dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan
perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan) .
122
Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan adalah:
Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan
hardware atau software, daya listrik, maupun akibat vandalisme. Ini semua sudah
tentu merugikan perusahaan. Perusahaan harus menaksir nilai data komputernya
dan dampak apa yang akan ada pada bisnis jika komputer yang ada ternyata tidak
dapat
digunakan, Perusahaan harus menyadari bagaimana kini perusahaan sangat
tergantung pada komputer merekasehingga perlu diambil tindakan untuk
melindunginya dengan pengendalian yang baik.
2. Risiko komputerisasi
Berikut ini adalah lima risiko utama pada computer yang data menyebabkan
banyak masalah, yaitu:
a. Pencurian komputer.
b. Pemakaian yang tidak diizinkan mengakses computer
c. Penggunaan disket yang tidak diperiksa
d. Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak
e. Kesalahan pemakai
XII.2 GLOSARIUM
123
Vandalisme :Sebagai perbuatan merusak dan menghancurkan karya seni
dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya), atau
perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas
Risk is the chance of loss :Risiko adalah kans kerugian
physical security :Keamanan yang bersifat fisik
Confidentiality : Kerahasiaan
XII.3 SOAL
XII.4 SUMBER
https://www.google.co.id/books/edition/Studi_Kelayakan_Bisnis/x8cnEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Risiko+pada+Aspek+SDM&pg=PA204&printsec=frontcover
http://informasi.stmik-im.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/04-Chalifa.pdf
http://journal.umg.ac.id/index.php/matriks/article/view/1112/1005
https://repository.its.ac.id/52481/1/09211650013001_Masther%20Thesis.pdf
https://itrev.kemenkeu.go.id/index.php/ITRev/article/view/20/18
https://www.coursehero.com/file/p1jotu7e/7-IMPLIKASI-PADA-SKB-Hasil-studi-
aspek-persaingan-hendaknya-memberikan/
Sri Handuru Yuliati. “ Studi Kelayakan Bisnis”. Tangerang Selatan. Universitas
Terbuka. Edisi kedua cetakan pertama
Kasmir, Jakfar. (2013). “ Studi Kelayakan Bisnis”. Jakarta. Kencana Prenada Media
Group, cetakan kesembilan
124
BAB XIII
PENUTUP
XII. KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis adalah sebuah studi yang bertujuan mengukur kelayakan
suatu proyek bisnis. Studi ini berfokus pada identifikasi potensi masalah.
Harapannya, usaha yang akan Anda jalankan nanti dapat bertahan lama dan jauh
125
Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menilai peluang proyek
bisnis, apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Jika memang proyek
layak diteruskan, maka bisa ditentukan upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi
Studi kelayakan bisnis yang dilakukan secara mendalam bahkan dapat membantu
Anda menjalankan elemen penting usaha seperti pemasaran. Sebab, studi ini
Bisa disimpulkan secara garis besar , studi kelayakan bisnis adalah cara mengetahui
layak atau tidaknya sebuah ide usaha untuk diwujudkan menjadi usaha sungguhan.
Dengan demikian, Anda pun bisa tahu apakah usaha Anda bisa berjalan dengan
XIII.2 SARAN
1. Studi Kelayakan suatu bisnis diharapkan lebih fokus pada setiap aspek-aspek
dalam Studi Kelayakan Bisnis. Mulai dari aspek Pemasaran sampai aspek AMDAl,
apa saja yang menjadi indikator bahwa bisnis tersebut layak dilakukan. Dalam
penelitian ini, hanya mengacu pada aspek keuangan saja yang menjadi indikator
bahwa bisnis ini layak dilakukan. Seharusnya semua aspek dalam SKB harus
mempunyai kriteria kelayakan, mulai dari pemilihan tempat usaha apakah layak
untuk didirikan usaha sampai pada aspek aspek lainnya.
3.Proses pembuatan Studi Kelayakan Bisnis membutuhkan waktu yang lebih lama
daripada pembuatan tugas akhir lainnya. Hal ini dikarenakan banyak aspek-aspek
126
yang harus ditinjau secara terperinci. Sehingga penelitian selanjutnya diharapkan
harus mempersiapkan mental dan fisik serta banyak mendapatkan referensi baik
dari buku ataupun orang yang sudah berpengalaman dalam studi kelayakan bisnis
ini.
127