1. Candi
Candi merupakan peningalan artefak
pada masa Hindu–Buddha yang masih
dapat disaksikan hingga saat ini. Candi
dibedakan menjadi dua, yaitu candi Hindu
dan candi Buddha.
Candi Hindu
• Konsep candi Hindu juga muncul dari
kata cinandi yang berarti makam. Dengan
demikian, candi Hindu merupakan tempat
pemakaman para raja atau tokoh terkenal.
• Contoh candi bercorak Hindu antara lain
candi Prambanan, Sukuh, dan Gedongsongo
Candi Gedongsongo
Fotografer: Ringo Rahata
Candi Buddha
• Candi dalam konsep Buddha
berarti tempat pemujaan terhadap
Sang Buddha.
• Contoh candi bercorak Buddha
antara lain candi Borobudur,
Mendur, Sewu, dan Plaosan.
Candi Plaosan
Fotografer: Ringo Rahata
2. Stupa
Stupa merupakan bangunan yang terdapat pada candi-candi bercorak Buddha. Stupa menjadi
ciri khas bangunan suci umat Buddha. Dalam kepercayaan agama Buddha, stupa melambangkan
nirwana. Stupa berasal dari bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti tumpukan atau
gundukan. Berdasarkan asal-usulnya, stupa merupakan bangunan yang digunakan sebagai
tempat abu jenazah. Para penganut agama Buddha tidak membuat patung bagi raja yang telah
wafat. Abu jenazah raja atau biksu disimpan dalam bangunan stupa.
3. Keraton
Istilah keraton memiliki kesamaan dengan kedatwan (sekarang disebut kedhaton). Istilah ini
dapat diartikan sebagai tempat kedudukan pemimpin desa yang berasal dari periode akhir
masa praaksara. Pada masa Hindu–Buddha istilah kedatwan mengalami penyesuaian dengan
konsep kerajaan sehingga menjadi keraton. Keraton berasal dari kata ”keratuan” yang artinya
tempat kediaman ratu atau raja. Dengan demikian, keraton (istana) merupakan tempat tinggal
raja dan keluarganya. Selain itu, keraton digunakan sebagai pusat pemerintahan dan budaya
sehingga dipandang sebagai lambang kekuasaan raja. Dalam perkembangannya, bangunan
keraton memiliki ciri-ciri khusus yang menjadi identitas kerajaan.
Keraton peninggalan masa Hindu–Buddha yang masih dapat ditemui pada masa kini adalah
keraton Ratu Boko. Keraton Ratu Boko terletak kira-kira 2 km sebelah selatan candi Prambanan.
Para ahli mengaitkan keberadaan keraton ini dengan raja-raja Mataram Kuno yang membangun
candi Prambanan. Bangunan ini tidak dapat disebut candi karena di sekitarnya terdapat bekas
benteng dan kanal atau selokan.
4. Gapura
Gapura merupakan bangunan berupa
pintu gerbang. Di Indonesia dikenal
dua bentuk gapura. Pertama kori agung
(gapura beratap) merupakan bangunan
seperti candi yang di tengahnya terdapat
pintu untuk keluar masuk. Contoh kori
agung adalah kompleks Ratu Boko,
candi Prambanan, dan gapura Bajang
Ratu. Kedua, candi bentar merupakan
gapura berbentuk seperti bangunan
candi yang terbelah dua. Contoh candi
bentar adalah gerbang Wringin Lawang
di Trowulan dan gerbang candi Cetho.
Patung Airlangga
Sumber: Otto Sukatno/Nusamedia/2018