Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN MUSEUM “MUSEUM BAJRA

SANDHI’

Oleh:

Selma Indah Prameswari


XI MIPA 4
30
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan laporan ini
dapat tersusun hingga selesai Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sidoarjo, 16 November 2018
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................. i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
D. Manfaat .............................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Museum Bajra Sandhi .............................................................2
B. Arsitektur Museum Bajra Sandhi ....................................................... 2
C. Nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan .............................................. 3
Bab III Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................ 4
B. Saran .....................................................................................................4
Lampiran ..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8
iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kunjungan museum merupakan bentuk pencarian informasi dari luar lingkungan


sekolah SMAN 1 Gedangan. Dengan dilaksanakannya kunjungan museum ini maka
salah satu manfaatnya untuk mengamati dan mempelajari sejarah secara langsung.

Dipilihnya Museum Bajra sandhi karena untuk mengetahui sejarah perjuangan rakyat
Bali. Monumen ini menyimpan serangkaian diorama yang menggambarkan
perjuangan rakyat Bali dalam menegakkan kedaulatan dan ikut memperjuangkan
Berdirinya Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah monumen Bajra Sandhi?
2. Bagaimana arsitektur monumen Bajra Sandhi?
3. Bagaimana nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan di monumen Bajra Sandhi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah monumen Bajra Sandhi
2. Untuk mengetahui nilai-nilai kebangsaan di monumen Bajra sandhi
3. Untuk mengetahui nilai-nilai perjuangan di monumen Bajra Sandhi

D. Manfaat
1. Penulis:
 Menambah wawasan dan pengetahuan
 Sarana menambah nilai sosial
 Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air
2. Pembaca:
 Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
 Membangkitkan kepedulian pembaca terhadap musem Bajra Sandhi
1
BAB II
PEMBAHASAN MUSEUM BAJRA SANDHI

A. Sejarah Museum Bajra Sandhi

Pencetus ide pembangunan monumen ini adalah Prof Ida Bagus Matra saat itu
menjabat sebagai Gubernur Bali, pada tahun 1980. Arsitektur dari monumen ini
adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, beliau yang memenangkan kompetisi arsitektur
monumen ini pada tahun 1981. Design arsitektur dari Ir. Ida Bagus Gede Yadnya
memiliki arti hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, dengan design
17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama dan ketinggian monumen 45 meter.

Monumen Bajra Sandhi Renon, awal pembangunan di mulai pada tahun 1981
kemudian sempat terhenti dan dilanjutkan pada tahun 1987. Peresmian dari Monumen
Bajra Sandhi dilakukan oleh Presiden menjabat saat itu, Ibu Megawati Soekarno Putri,
pada tanggal 14 Juni 2013. Di depan Monumen Bajra Sandhi inilah diadakannya
parade pesta kesenian Bali setiap tahunnya, yang biasanya dibuka oleh Presiden
Indonesia.

Monumen ini berdiri di lapangan Niti Mandala Renon. Lapangan yang yang sangat
hijau dan kawasan Niti Mandala Renon setiap hari digunakan oleh masyarakat kota
Denpasar, sebagai tempat untuk berolahraga seperti joging dan bermain sepakbola.
Terutama saat sore hari, lapangan Niti Mandala Renon sangat ramai pengunjung.

Kawasan Renon Denpasar adalah kawasan pusat pemerintahan provisi Bali. Di


kawasan Renon inilah kantor Gubernur Bali berada dan tepat berada di
belakang Monumen Bajra Sandhi. Selain kantor Gubernur Bali, dikawasan Renon
banyak terdapat kantor administratif lain dan kantor konsulat negara lain. Tentunya
kami tidak akan membahas mengenai kantor pemeritahan di halaman ini.

Nama Bajra Sandi berasal dari kata Bajra dan Sandhi. Bajra artinya Genta dan Sandhi
artinya suci. Jika dilihat dari bentuk bangunan monumen, memang terlihat seperti
Genta Suci yang digunakan oleh para pendeta agama Hindu, saat mengucapkan
mantra dalam upacara persembahyangan.

B. Arsitektur Bajra Sandhi

Bajra Sandhi dibagi menjadi 3 (tiga) area utama, Utama Mandala (gedung utama),
Madya Mandala (halaman yang mengeilingi Utama Mandala), dan Nista Mandala
(halaman luar yang mengelilingi Madya Mandala).
Gedung Utama (Utama Mandala) dibagi menjadi 3 (tiga) lantai :
2
Nisataning Utama Mandala
Ini merupakan lantai dasar dari monumen yang dilengkapi dengan pusat informasi
(information center), perpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan dan tempat
istirahat.
Madyaning Utama Mandala
Lantai 2 dari monumen terdiri dari 33 diorama yang mengisahkan sejarah tentang Bali,
dimulai dari awal terbentuknya kerajaan di Bali dan perkenalan agama Hindu, semua
yang berjalan sampai saat ini.
Utamaning Utama Mandala
Setelah melewati tangga yang melingkar anda akan sampai di Lantai 3 dari monumen
dimana anda dapat menikmati pemandangan indahnya kota Denpasar

C. Nilai- Nilai Kebangsaan dan perjuangan Museum Bajra Sandhi


Tempat ini merupakan tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat Bali
melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal dengan sebutan “Perang Puputan”
yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan untuk memberi
penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang penghormatan atas
perjuangan rakyat Bali.

Bangunan memiliki 17 buah anak tangga yang menuju pintu masuk (Kori Agung)
yang berada di pelataran tengah, 8 buah Tiang Agung yang terdapat di kolam tengah
bagunan inti, serta memiliki tinggi monumen 45 m. Angka-angka ini melambangkan
Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Di lantai bawah atau yang biasa disebut Nistaning Utama Mandala ini terdapat Ruang
Pameran, Ruang Perpustakaan, Ruang Souvenir, dan ruang pertemuan untuk
keperluan masyarakat umum. Sedangkan di lantai tengah (Madianing Utama
Mandala) terdapat 33 diorama yang menceritakan perjuangan rakyat Bali dari masa
pra sejarah hingga kemerdekaan. Di lantai atas (Utamaniang Utama Mandala)
terdapat Ruang Peninjauan yang bisa melihat keindahan Kota Denpasar dari
ketinggian.

Untuk mencapai ruang ini, pengunjung harus melalui 69 anak tangga yang memutar
keatas. Tangga ini melambangkan proses Pendakian Suci untuk menuju puncak
Gunung Mandara Giri yang di dalamnya terdapat nuansa kedamaian serta proses
keseimbangan.
3

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencetus ide pembangunan monumen ini adalah Prof Ida Bagus Matra saat itu
menjabat sebagai Gubernur Bali, pada tahun 1980. Design arsitektur dari Ir. Ida
Bagus Gede Yadnya memiliki arti hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus
1945, dengan design 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama dan ketinggian monumen
45 meter. Peresmian dari Monumen Bajra Sandhi dilakukan oleh Presiden menjabat
saat itu, Ibu Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 14 Juni 2013. Monumen ini
berdiri di lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali.
Bajra Sandhi dibagi menjadi 3 (tiga) area utama, Utama Mandala (gedung utama),
Madya Mandala (halaman yang mengeilingi Utama Mandala), dan Nista Mandala
(halaman luar yang mengelilingi Madya Mandala).

B. Saran
Dengan terselesainya Laporan kunjungan Museum Bajra Sandhi, ada beberapa saran
yang kiranya berguna. Adapun sarannya yaitu
1. Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di
objek
2. Berhati-hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan
sampai merusak barang.
3. Mengikuti tata tertib museum
Demikianlah saran dari saya semoga bermanfaat.

LAMPIRAN
Bagian lantai 1 Museum Bajra Sandhi
4

Pemandangan denpasar dilihat dari lantai 3 Museum Bajra Sandhi


Anak tangga menuju lantai 2 Museum Bajra Sandhi

Salah satu diorama yang ada di dalam lantai 2, setiap diorama di ceritakan secara
singkat dengan 3 bahasa, Bahasa aksara bali (kiri), Bahasa Indonesia (tengah), dan
Bahasa Inggris (kanan)

Salah satu cerita singkat diorama menggunakan Bahasa Indonesia


Peninggalan rakyat Bali berupa keris

Salah satu diorama yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali (pembangunan pura
dasar Gel-gel pada masa abad ke-14.
Penjelasan peninggalan perjuangan rakyat Bali berupa keris.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ardee/IndonesiaKaya/jelajah-indonesia/detail/monumen-bajra-sandhi-lonceng-raksa
sa-simbol-pejuangan-rakyat-bali
Sudewa Ari 11 Oktober 2010
arisudev.wordpress.com/2010/10/11/museum-bajra-sandi/
Jtv madiun 23 september 2017
jtvmadiun.com/2017/09/23/makna-filosofi-ajaran-hindu-dan-simbol-kemerdekaan-d
i-monumen-bajra-sandhi/
Kemal Jayanegara 4 juni 2017
kemaljayanagara.blogspot.com/2017/06/httpswww.html
8

Anda mungkin juga menyukai