Anda di halaman 1dari 40

AGRO

FORESTRY
Keanekaragaman Hayati di Lahan Agroforestry
Sukadana Ham, Kecamatan Tanjung Karang Barat
Bandar Lampung

Prepared By :
Kelompok 6
Kehutanan A
Daftar
Isi
Sanwacana
01

Pendahuluan
02

Tally Sheet
05

Hasil
07

Kesimpulan
32

Daftar Pustaka
33

Anggota Kelompok
36

Lampiran 37
SANWACANA

Segala puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga tim penulis mampu menyusun dan menyelesaikan
booklet ini dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di Sukadana Ham,
kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung pada tanggal 11 Mei 2023

Booklet yang berjudul "Keanekaragaman Hayati di Lahan Agroforestry


Sukadana Ham, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Booklet ini
menjadi salah satu kegiatan turun lapang dari praktikum mata kuliah
Agroforestri. Penulis menyadari bahwa booklet ini dapat disusun dengan baik
atas dukungan dan motivasi dari berbagai pihak yang tidak pernah berhenti.
Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu


memberikan nikmat sehat dan
kemudahan dalam segala kegiatan
yang penulis lakukan;
2. Dian Iswandaru, S.Hut., M.Sc, selaku
Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas
Pertanian, universitas Lampung;
3. Rekan-rekan kelompok 6 Agroforestri
yang selalu memberi dukungan dan
turut membantu sehingga penulisan
booklet ini dapat terselesaikan
dengan baik.

01
PENDAHULUAN

Agroforestri merupakan salah satu bentuk penggunaan lahan secara


multitajuk yang terdiri dari campuran pepohonan, semak dengan atau
tanaman semusim yang sering disertai dengan ternak dalam satu bidang
lahan. Komposisi yang beragam tersebut menjadikan agroforestri
memiliki fungsi dan peran yang lebih dekat dengan hutan dibandingkan
dengan pertanian, perkebunan, lahan kosong atau lahan terlantar.
Agroforestri berperan penting dalam menunjang aspek ekologi, ekonomi
dan sosial. Sistem agroforestri dapat diterapkan untuk mengurangi
hilangnya keanekaragaman hayati (Afifah et.al, 2021).

Terdapat dua macam agroforestri, yaitu agroforestri sederhana dan


kompleks. Agroforestri sederhana yaitu perpaduan dari unsur unsur kecil
yang biasanya ditanami tumbuhan perkebunan campuran antara tanaman
semusim dan tanaman hutan (Pepohonan). Agroforestri kompleks yaitu
pola penanaman semusim yang terlihat menyerupai hutan pada
umumnya, pada sistem agroforestri menunjang kehidupan makhluk hidup
lainnya seperti penyedia tempat bertenggernya burung di dahan dan
menjadi food ground bagi binatang binatang yang berada di lahan
tersebut, serta pohon yang tajuknya lebar dapat menjadi naungan bagi
pohon yang lebih kecil maupun tumbuhan bawah (Roziaty et.al, 2020).

02
MISSION
PENDAHULUAN
COMPANY
Agroforestri diharapkan dapat
memberikan solusi terhadap sejumlah
masalah, termasuk membatasi
sebaran lahan terdegradasi dan
melestarikan sumber daya hutan.
Tujuan utama agroforestri adalah
untuk memaksimalkan hasil dari jenis
penggunaan lahan yang berkelanjutan
untuk memastikan dan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Sistem berkelanjutan ini dicirikan
Dengan menerapkan sistem agroforestri dapat
dengan tidak adanya penurunan
meningkatkan produktivitas yang berkontribusi
produksi tanaman dari waktu ke waktu
terhadap pendapatan petani dan menjaga
(meningkatkan mutu pertanian) dan
keanekaragaman flora dan fauna yang sesuai
tidak adanya pencemaran lingkungan.
dengan lahannya. Penggunaan lahan pada lokasi
Situasi ini mencerminkan seberapa
pengamatan sudah sesuai ditandai dengan
baik skema penggunaan lahan yang
adanya tanaman kehutanan dan pertanian yang
dipilih melestarikan sumber daya
tumbuh secara baik serta hasil panen yang
alam. Agroforestri juga diharapkan
bekerlanjutan bagi masyarakat sekitar. Lokasi
untuk meningkatkan intensifikasi dan
praktikum agroforestri berada di Sukadana Ham,
diversifikasi silvikultur (Irmasari et.al,
Bandar Lampung dengan titik koordinat
2018).

03
TUJUAN

01
Mengidentifikasi jenis keanekaragaman hayati
pada lahan agroforestry di lokasi pengamatan

02
Mengelompokkan jenis flora dan fauna dan
menganaisis aktivitas jenis keanekaragaman
hayati di lokasi pengamatan

03
Mendeskripsikan dan menganalisis peran
keanekaragaman hayati yang di temukan pada
lahan agroforestry di lokasi pengamatan

04
Tallysheet Lokasi
Pengamatan

05
Tallysheet Lokasi
Pengamatan

06
HASIL

JATI
Pohon jati (Tectona grandis) adalah salah satu jenis pohon yang banyak
ditemukan di Indonesia dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pohon ini
biasanya tumbuh di daerah tropis dengan iklim lembab. Tinggi pohon jati
bisa mencapai 30 meter dengan diameter batang mencapai 1,5 meter.
Dataran rendah dan dataran tinggi. Pohon jati juga membutuhkan kondisi
iklim yang lembab dengan curah hujan sekitar 1000-2000 mm per tahun
dan suhu sekitar 25-35 derajat Celsius. Pohon jati dapat ditemukan di
daerah tropis seperti Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan. Di
Indonesia persebaran jati berada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa
Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Status CITES Non
appendix dan IUCN Terancam (EN) (Hidayat et.al., 2014).

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae Ordo: Lamiales
Subkingdom: Tracheobionta
Famili: Lamiaceae
Superdivisi: Spermatophyta
Genus: Tectona
Divisi: Magnoliophyta
Spesies: Tectona grandis
Kelas: Magnoliopsida

07
RAMBUTAN
Pohon rambutan (Nephelium lappaceum) adalah tanaman buah tropis yang dapat tumbuh hingga
mencapai ketinggian 10-20 meter dengan diameter batang sekitar 30-40 cm. Daunnya berbentuk
daun majemuk dan tersusun secara menjari dengan jumlah daun per tangkai sekitar 2-6 helai. Bunga
pohon rambutan berwarna hijau kekuningan dan sangat kecil. Buah rambutan sendiri tumbuh di
tangkai-tangkai yang berasal dari ranting-ranting pohon. Kulit buahnya berduri dan berwarna merah
terang dengan bulu-bulu halus yang menutupi permukaannya. Daging buahnya berwarna putih
transparan dan berbiji tunggal yang berwarna coklat. (Purbasari, 2018).

Pohon rambutan umumnya ditanam di daerah tropis dan subtropis, seperti di dataran rendah,
perbukitan, dan pegunungan yang tidak terlalu tinggi. Rambutan banyak terdapat didaerah tropis
seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri
Lanka. Penyebaran rambutan di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Status CITES
Non appendix dan IUCN Risiko rendah (LC)

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae Ordo: Sapindales
Subkingdom: Tracheobionta Famili: Sapindaceae
Superdivisi: Spermatophyta Genus: Nephelium

08
Divisi: Magnoliophyta

Spesies: Nephelium lappaceum
Kelas: Magnoliopsida
LENGKUAS
Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 2-3 meter dan memiliki daun yang panjang
dan lebar dengan warna hijau tua. Tanaman ini juga memiliki bunga yang kecil dan berwarna putih
atau merah muda, serta buah yang berbentuk kapsul berwarna merah atau oranye. Akar lengkuas
atau laos yang sering digunakan sebagai rempah-rempah memiliki aroma harum dan rasa pedas dan
pahit.

Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi lebih memilih tanah berpasir atau berhumus
dengan drainase yang baik dan cenderung tidak tumbuh dengan baik di tanah yang tergenang air.
Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dengan curah hujan yang cukup dan
suhu yang relatif hangat. Lengkuas dapat ditemukan di berbagai negara di Asia Tenggara dan India,
termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan India. Di Indonesia, lengkuas biasanya
ditemukan di daerah Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan. Tanaman ini dapat ditanam secara komersial
atau ditemukan di alam liar di hutan atau kebun-kebun. Status CITES yaitu Non appendix dan IUCN
belum terdaftar (Alfin et.al., 2022).

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae Subkelas: Zingiberidae
Subkingdom: Tracheobionta Ordo: Zingiberales
Superdivisi: Spermatophyta Famili: Zingiberaceae

09
Divisi: Magnoliophyta

Genus: Alpinia
Kelas: Liliopsida Spesies: Alpinia galangal
KELAPA
SAWIT
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan
bakar (biodiesel). Tanaman sawit dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-30 meter dengan batang
yang tegak dan tegap serta berdiameter sekitar 30-50 cm. Daunnya berukuran besar, panjangnya bisa
mencapai 5-6 meter dengan daun paling tua berbentuk seperti kipas. Buah sawit berbentuk oval dengan
diameter sekitar 3-5 cm dan warnanya yang bisa bervariasi dari hijau, kuning, hingga merah gelap.
Daging buah sawit terdiri dari endosperma yang kaya akan minyak dan biji sawit di dalamnya. (Haryanti
et.al., 2014).
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika basah dengan ketinggian 0-400 m dari
permukaan laut, namun yang terbaik adalah pada ketinggian 0-300 m. Saat ini, tanaman sawit telah
dibudidayakan dan menjadi tanaman perkebunan utama di beberapa negara di Asia Tenggara dan
Afrika, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, Ghana, dan Kamerun. Sebaran sawit di Indonesia meliputi
provinsi Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan,
Jambi, Aceh, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat. Status CITES Non appendix dan IUCN Risiko rendah (LC)

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae Kelas: Liliopsida
Subkingdom: Tracheobionta Ordo: Arecales
Superdivisi: Spermatophyta Famili: Arecaceae
Divisi: Magnoliophyta Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis

10
AREN
Aren (Arenga pinnata) adalah tanaman tropis yang tergolong dalam keluarga Arecaceae. Tanaman ini
memiliki batang tunggal yang tegak dengan tinggi mencapai 20 meter dan diameter mencapai 50 cm.
Daunnya berukuran besar dan menjari seperti paku dengan panjang mencapai 5 meter. Buahnya
berbentuk bulat dengan diameter sekitar 4 cm dan berwarna merah atau hitam ketika matang. Daging
buah aren yang berwarna putih dapat dimakan langsung atau diolah menjadi gula merah atau arak.
Selain itu, bagian lain seperti daunnya juga dapat digunakan untuk atap rumah tradisional dan produksi
sapu ijuk (Lempang, 2012).

Habitat asli pohon aren adalah lingkungan beriklim tropis, dengan suhu rata-rata sekitar 27-28 derajat
Celsius dan curah hujan antara 1.500-4.500 mm per tahun. Pertumbuhan aren akan optimal jika ditanam di
kawasan perbukitan, lereng atau tebing sungai dengan tingkat kelembaban tinggi. Aren (Arenga pinnata)
dapat ditemukan tumbuh liar di daerah hutan tropis basah seperti di Indonesia, Malaysia, Thailand,
Filipina, Papua Nugini, dan Australia utara. Selain itu, tanaman ini juga dapat ditanam di kebun-kebun dan
kebun rakyat.Sebaran pohon aren di Indonesia cukup tinggi. Mulai dari Banten, Lombok, Nusa Tengara
Timur-Barat, sampai Papua. Status CITES yaitu Non appendix dan IUCN belum terdaftar.

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae Kelas: Liliopsida
Subkingdom: Tracheobionta Ordo: Arecales
Superdivisi: Spermatophyta Famili: Arecaceae
Divisi: Magnoliophyta Genus: Arenga
Spesies: Arenga pinnata
11
LEMPUYANG
GAJAH
Lempuyang gajah merupakan tanaman semak berumur tahunan dan berumbi batang besar. Di
bagian luar, umbinya kelihatan berwarna kuning jeruk dan beraroma harum. Jika rimpang atau
umbi akarnya disuling akan menghasilkan minyak atsiri yang berwarna kuning dan berbau
menyengat. Akarnya berdaging serupa cacing. Diperlukan tempat yang lembap agar lempuyang
dapat tumbuh atau pada bekas batang pohon yang basah

Habitat asli tumbuhan ini adalah hutan jati, tetapi sekarang sudah banyak yang
mengembangkannya di pekarangan sebagai tanaman obat keluarga. Tumbuhan berupa terna
berbatang semu dengan tinggi sekitar 1 m.Daunnya berbentuk lanset dengan panjang sekitar 14
cm – 40 cm dan lebar3 cm – 8,5 cm serta permukaan atas daunnya berambut. Perbungaan
berupa mayang tersembul di atas tanah berwarna merah, mahkota bunga berwarna kuning
terang kuning gelap atau putih kekuning-kuningan dengantinggi 2 cm – 3 cm, berbentuk bundar
telur sampai jorong, tajam atau runcing (Sufi, 2022).

KLASIFIKASI
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta Suku: Zingiberaceae
Kelas: Liliopsida Marga: Zingiber
Bangsa: Zingiberales Jenis: Zingiber zerumbet

12
SIPUT
KEBUN
Siput kebun banyak dijumpai di kebun-kebun dan daerah perkotaan, dan sering dianggap
sebagai hama tanaman karena kebiasaannya memakan daun, buah, dan bunga. Namun, siput
kebun juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan tradisional. Biasanya
ditemukan di daerah yang lembap dan memiliki banyak sumber air, seperti di kebun, ladang,
taman, hutan, dan tempat-tempat yang memiliki vegetasi yang lebat. Mereka biasanya hidup di
tempat yang lembab dan gelap, seperti di bawah batu, ranting, atau dedaunan yang membusuk
(Leu et.al., 2021).
Siput kebun (Cornu aspersum) berasal dari wilayah Mediterania dan telah menyebar ke banyak
negara di seluruh dunia, termasuk di daerah beriklim sedang dan tropis. Siput kebun banyak
ditemukan di wilayah Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Australia. Status CITES
Non appendiX dan IUCN Risiko rendah (LC).

KLASIFIKASI
Kingdom: Animalia
Famili: Helicidae
Filum: Mollusca

13
Genus: Cornu
Kelas: Gastropoda
Spesies: Cornu aspersum
Ordo: Stylommatophora
BAMBU
Bambu (Bambusoideae) merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang termasuk ke dalam
famili Gramineae dan merupakan bagian dari komoditas hasil hutan bukan kayu. bambu
merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai daur yang relatif pendek yaitu 3 – 4 tahun
sudah bisa dipanen. Bambu sebagai salah satu bahan baku yang mudah dibelah, dibentuk dan
mudah pengerjaannya, disamping itu harganya relatif murah dibandingkan bahan baku kayu.

Bambu merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia terutama di Jawa, Bali, Sulawesi
Selatan, dan Sumatera. Secara alami, bambu dapat tumbuh di berbagai tempat baik di tepi
sungai, tepi pantai, lembah, lereng bukit bahkan di daerah pegunungan dengan ketinggian 2.000
m dpl. Tanaman ini belum terdaftar di UICN dan CITES (Arsad, 2015).

KLASIFIKASI
Kerajaan: Plantae tanpa takson): Commelinids
(tanpa takson): Angiospermae Ordo: Poales
(tanpa takson): Monokotil Famili: Poaceae
Subfamili: Bambusoideae

14
PISANG
Pisang (Musa paradisiaca) adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna berukuran besar
dengan daun memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang bersifat
lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang yang agak keras berada
di bagian permukaan tanah. Ukuran daun pada tiap spesies pisang juga berbeda-beda. Tangkai pisang
menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak. Bagian bunga pada pisang akan membentuk buah
yang disebut sisir.
Wilayah sebaran pertumbuhan tanaman pisang umumnya mempunyai iklim tropis dan sub-tropis.
Habitat tumbuh tanaman pisang tidak harus pada lahan khusus, karena flora ini dapat beradaptasi di
wilayah dataran tinggi ataupun dataran rendah. Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang
berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke
Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Tanaman ini belum terdaftar di UICN dan CITES
(Ritonga et al., 2022).

KLASIFIKASI
Nama Lokal : Pisang Class: Monocotyledonae
Nama Ilmiah : Musa paradisiaca L Ordo : Musales
Kingdom : Plantae Familia : Musaceae
Phylum : Spermatophyta Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca L
15
PAKU SARANG
BURUNG
Asplenium nidus adalah paku pepifitk yang mempunyai daun tunggal dan kumpulan daunnya
erbentuk roset, tumbuhan kini sering dinamakan sebagai paku sarang burung, karena bentuknya
seperti sarang burung. Asplenium nidus memilikik jumlah kromosom 2n=144, umumnya tumbuh di hutan.
Namun demikian tumbuhan ini terkadang juga ditemukan di kebun-kebun atau pekarangan dengan
menempel pada batang atau cabang pohon inang untuk mendapatkan cahaya dan perlindungan dari
terik cahaya matahari. Tumbuh mulai dari daerah pantai hingga daerah pegunungan sampai dengan
ketinggian 2500 mdpl

Di habitat aslinya, hutan hujan tropis, paku sarang burung tumbuh menempel pada batang pohon
besar. Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India tropis, Indocina,
Malesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik. Tanaman ini belum terdaftar di UICN dan CITES
(Hasibuan, 2020).

KLASIFIKASI
Nama ilmiah: Asplenium nidus Famili: Aspleniaceae
Kerajaan: Plantae Klasifikasi lebih tinggi: Asplenium
Kelas: Polypodiopsida Tingkatan takson: Spesies
Ordo: Polypodiales

16
KOPI
Kopi (coffea sp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam family Rubiaceae dan
genus Coffea.Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem
percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang
yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Kopi adalah pohon berumur panjang, sehingga menyediakan
lingkungan yang stabildan terus-menerus tidak berubah secara signifikan dari musim ke musim sehingga
merupakan habitat yang cocok bagi berbagai jenis serangga pada tanaman kopi diketahui ada 3000
spesies serangga yang berasosiasi dengan pertanaman kopi, baik berperansebagai hama maupun musuh
alami. Tanaman kopi di Indonesia tersebar terutama di Sumatra , Jawa, Bali, Sulawesi Nusa Tenggara.

Ditinjau dari segi medis, kopi dapat merangsangpernapasan, membantu asimilasi dan pencernaan
makanan, menurunkan sirkulasidarah di otak, menenangkan perasaan mental yang berkepanjangan dan
badan letih,sebagai obat penolong diare, serta pencegah muntah sesudah operasi. Status IUCN : Least
Concern (LC: Risiko Rendah). (Rosniar et al., 2019).

Kingdom : Plantae KLASIFIKASI Kelas : Magnoliopsida


Sub Kelas : Asteridae
Subkingdom : Tracheobionta
Ordo : Rubiales
Super Divisi : Spermatophyta
Famili : Rubiaceae
Divisi : Magnoliophyta
Genus : Coffea

17
Spesies : Coffea sp.
BURUNG
WALET
Burung walet (Collocalia vestita) merupakan burung dengan sayap meruncing, berekor panjang,
berwarna hitam dengan bagian bawahtubuhnya berwarna coklat. Burung walet hidup di pantai serta
daerah permukiman, menghuni gua atau ruang besar, seperti bubungan kosong. Burung Walet tidak
dapat bertengger karena memiliki kaki yang sangat pendek sehingga sangat jarang berdiri di atas tanah
tetapi bisa menempel pada dinding tembok.

Habitat atau kumpulan komunitas Burung walet hanya ditemui di lingkup Asia Tenggara burung walet
banyak sekali dijumpai di Indonesia, Malaysia,Thailand, Vietnam, Filipina Kamboja, dan Laos, Burung Walet
tidak di temui dinegara Eropa, Amerika, ataupun di benua afrika. Hal ini dikarenan perkembangbiakan
burung walet harus di daerah yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. karena berpengaruh
dengan unsur kelembapan sebagai faktor berkembang biaknya habitat spesies atau populasi dari burung
walet. Jenis burung ini belum terdaftar di UICN dan CITES (Ramadhani dan Chairiana, 2021).

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia Ordo : Apodidae
Filum: Chordata Family : Apodidae
Sub fillum : Vertebrata Spesies : Collocalia vestita

18
Kelas: Aves
KELAPA
Pohon kelapa adalah tanaman tropis yang memiliki batang tinggi dan ramping dengan daun panjang
yang menjuntai. Buah kelapa memiliki cangkang keras dan berbulu yang berisi air kelapa segar dan
daging kelapa yang lezat. Habitat pohon kelapa adalah daerah tropis yang lembab. Tanaman kelapa
cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu. Pohon kelapa banyak tumbuh di daerah tropis
seperti Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Tengah dan Selatan. Beberapa daerah yang
dikenal sebagai sentra produksi kelapa di Indonesia antara lain Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Bali. Pohon kelapa tidak terdaftar dalam
Appendices (lampiran) CITES dan IUCN. Hal ini menunjukkan bahwa pohon kelapa tidak dianggap sebagai
spesies yang terancam oleh perdagangan internasional (Riono et.al., 2022).

KLASIFIKASI:
Kingdom: Plantae Ordo : Arecales
Subkingdom: Viridiplantae Famili : Arecaceae
Superdivisi: Embryophyta Genus: Cocos L.
Divisi: Tracheophyta

Spesies : Cocos nucifera L
Kelas: Magnoliopsida

19
SENGON
Pohon sengon memiliki daun yang majemuk dan terdiri dari beberapa daun kecil yang berbentuk
bulat telur. Pohon sengon tumbuh cepat dan dapat mencapai ketinggian 20-30 meter dengan
diameter batang mencapai 60-100 cm. Pohon sengon tumbuh dengan baik di tanah berpasir dan
berbatu, dan cocok untuk tumbuh di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan suhu rata-rata
20-30 derajat Celsius. Pohon sengon (Albizia falcataria) merupakan jenis tanaman asli Asia
Tenggara, dan tersebar luas di wilayah Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Malaysia, dan Thailand.
Di Indonesia, pohon sengon banyak ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
Maluku. Beberapa daerah yang terkenal sebagai sentra produksi sengon di Indonesia antara lain
Kabupaten Ciamis di Jawa Barat, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, dan Kabupaten Flores Timur
di Nusa Tenggara Timur. Status Konservasi sengon menurut CITES Non appendix dan IUCN Risiko
rendah (LC) (Hardiatmi et.al., 2010).

KLASIFIKASI:
Kingdom: Plantae Ordo: Fabales
Subkingdom: Tracheobionta Famili: Fabaceae
Superdivisi: Spermatophyta Genus: Paraserianthes
Divisi: Magnoliophyta

Spesies: Paraserianthes falcataria


Kelas: Magnoliopsida

20
JAMBU AIR
Buah jambu air berbentuk bulat atau lonjong dengan kulit tipis berwarna hijau atau kuning muda
yang dapat dikupas dengan mudah. Daging buah jambu air berwarna putih, juicy, dan memiliki
rasa manis dan segar dengan sedikit rasa asam. Jambu air banyak dikonsumsi sebagai buah
segar atau diolah menjadi jus, selai, atau dodol. abitat alami pohon jambu air adalah daerah
dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Pohon jambu air
dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu sekitar 1.500-
3.000 mm per tahun, dengan suhu rata-rata sekitar 20-30 derajat Celsius. Di Indonesia, pohon
jambu air dapat ditemukan di berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua. Jambu air (Syzygium aqueum) tidak masuk ke dalam daftar CITES atau dalam kategori
terancam punah yang ditetapkan oleh IUCN. (Sari et.al., 2020).

KLASIFIKASI:
Kingdom : Plantae Ordo : Myrtales
Divisi : Magnoliophyta Famili : Myrtaceae
Kelas : Magnoliopsida Genus : Syzygium
Subkelas : Rosidae

Spesies : Syzygium aqueum

21
KAKAO
Pohon ini memiliki tinggi sekitar 4-8 meter dan memiliki daun hijau yang lebar serta bunga yang
kecil dan berwarna merah muda atau ungu. Buahnya berbentuk lonjong, memiliki kulit tebal
berwarna coklat atau kuning kehijauan, dan di dalamnya terdapat biji-biji coklat yang menjadi
bahan dasar pembuatan cokelat. Kakao tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup
tinggi, suhu yang relatif stabil, dan tanah yang subur. Pohon ini biasanya tumbuh di daerah-
daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 meter di atas permukaan laut. Habitat alami
pohon kakao adalah hutan hujan tropis di Amerika Selatan, terutama di daerah-daerah seperti
Brasil, Kolombia, Venezuela, dan Ekuador. Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi penghasil
cokelat dari buah pohon kakao adalah Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan
Papua. Pohon kakao (Theobroma cacao) tidak terdaftar dalam CITES. Sementara itu, menurut
International Union for Conservation of Nature (IUCN), pohon coklat belum dievaluasi untuk status
konservasi secara terperinci. (Saleh, 2020).

KLASIFIKASI:
Kingdom :Plantae Famili: Costaceae
Divisi : Tracheophyta Genus: Cheilocostus
Kelas: Magnoliopsida Spesies: Cheilocostus speciosus
Ordo :Zingiberales

22
Pacing
Tawar
Pacing tawar merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5m - 3m dan menyukai
tempat lembap dan teduh, terdapat sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.
Batangnya berwarna kuning kecoklatan, sebesar jari orang dewasa dan banyak mengandung air
serta mudah dipatahkan, selaras dengan atang, daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkainya
pendek dan berhelai memanjang sampai bentuk lanset Pacing mrupakan tumbuhan asli Asia
Tenggara, mulai India ke Cina sampai Queensland. Tersebar luas di Mauritius, Réunion, Fiji, Hawaii,
Kosta Rika, Belize, Melanesia, Mikronesia, dan Hindia Barat. Di Indonesia umum dijumpai di
Kepulauan Sunda Besar dan banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Pacing Tawar, tidak
terdaftar dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna
and Flora) atau IUCN (International Union for Conservation of Nature) sebagai spesies yang
dilindungi atau terancam punah. (Sabtaulina, 2021).

KLASIFIKASI:
Kingdom :Plantae Famili: Costaceae
Divisi : Tracheophyta Genus: Cheilocostus
Kelas: Magnoliopsida Spesies: Cheilocostus speciosus
Ordo :Zingiberales

23
LABA-LABA
Laba-laba memiliki dua bagian tubuh utama, yaitu cephalothorax dan abdomen. Tubuhnya
dilengkapi dengan delapan kaki, dua kelicap, dan sepasang pedipalpus. Laba-laba memiliki
kemampuan untuk membuat jaring laba-laba yang rumit dan beragam, yang digunakan untuk
menangkap mangsa. Laba-laba ditemukan di seluruh dunia, dari daerah tropis hingga kutub.
Laba-laba dapat hidup di berbagai habitat, seperti hutan, padang rumput, dan bahkan di dalam
rumah. Di Indonesia, laba-laba dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis
hingga daerah pertanian dan perkotaan. Beberapa spesies laba-laba yang umum di Indonesia
antara lain seperti laba-laba wolf, laba-laba pohon, dan laba-laba tarantula. Tidak semua spesies
laba-laba memiliki status konservasi di CITES atau IUCN, karena sebagian besar spesies laba-laba
dianggap sebagai spesies yang melimpah dan tidak terancam kepunahan (Kurniawan et.al., 2014).

KLASIFIKASI:
Kingdom : Animalia Famili : Lycosidae
Filum : Arthropoda Genus : Lycosa
Kelas : Arachnida
Spesies : Lycosa sp.
Ordo : Araneae

24
LUWING
Hewan kaki seribu atau keluwing termasuk dalam kelas Diplopoda. Tubuh hewan ini berbentuk
silinder, jumlah segmennya sekitar 25-100 dan jumlah kakinya sebanyak ± 224 atau 112 pasang
kaki, setiap segmennya hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen mempunyai lima
pasang kaki dan dua pasang spirakel. Hewan ini berkembang biak dengan bertelur. Habitat
hewan ini ada di tempat yang lembap dan gelap di dalam tanah.
Mereka bisa ditemukan di beberapa tempat lain, misal di bawah rumah hewan, bebatuan, kebun,
kayu mati, dan tumpukan daun mati. mereka banyak ditemukan di wilayah pedesaan. Hewan ini
dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hewan kaki seribu biasanya hidup di
tempat-tempat yang lembab dan gelap seperti di bawah batu atau kayu, di tanah, atau di bawah
serasah. Beberapa jenis kaki seribu dapat ditemukan di hutan-hutan atau di dekat sungai. Hewan
kaki seribu (centipede) tidak masuk dalam daftar CITES (Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora) karena tidak diperdagangkan secara internasional
secara signifikan (Azizah et.al., 2021).

KLASIFIKASI:
Kingdom: Animalia Ordo: Polydesmida
Filum: Arthropoda Famili: Eurymerodesmidae
Kelas: Diplopoda Genus:

Eurymerodesmus

25
JAHE
Jahe merah merupakan jenis tanaman rempah yang terkenal memiliki berbagai manfaat untuk masakan
dan obat-obatan herbal. Habitat jahe merah berada di ketinggian 0-1500 meter di atas permukaan
laut. Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 25003000 mm per tahun. Cocok ditanam
pada tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, dan kandungan air cukup (Fadli, 2020).

Habitat tanaman Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 - 2.000 m dpl.
Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl. Terdapat di seluruh Indonesia,
ditanam di kebun dan di pekarangan. Jahe diperkirakan merupakan tumbuhan pribumi Asia Tenggara.
Penyebarannya diperkirakan mengikuti migrasi yang dilakukan oleh Suku Bangsa Austronesia pada
abad ke-4 SM menyeberangi Kepulauan Melayu dari CIna Tenggara sampai ke Taiwan. Jahe pun
menjadi tumbuhan khas wilayah tersebut bersamaan dengan lengkuas, temu putih dan lempuyang.
Status CITES non apendix dan IUCN belum terdaftar.

KLASIFIKASI:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta Famili : Zingiberaceae;
Kelas : Magnoliopsida Genus

: Zingiber
Ordo : Zingiberales; Spesies : Zingiber officinale

26
RANDU
Kapuk randu adalah salah satu tanaman perkebunan non pangan yang memiliki potensi ekonomi tinggi
dengan pemanfaatan hampir seluruh bagian tanaman untuk keperluan industri. Pohon ini bisa tumbuh
hingga setinggi 60–70 m. Batang pohon dapat mencapai diameter 3 meter. Akar pohon kapuk
menyebar secara hozontal di permukaan tanah. Batang dapat menjulang dengan atau tanpa cabang.
Sering juga ditemui duri-duri di batang pohon kapuk.

Pohon randu dapat tumbuh dengan baik pada daratan yang berada di ketinggian maksimal 3.500
meter di atas permukaan laut dan memiliki kelembaban sedang hingga tinggi. Selain itu, pohon ini juga
rentan dari terpaan angin kencang karena dapat tumbuh dengan sangat tinggi. Jenis Ceiba ini memiliki
jangkauan sebaran yang luas sehingga populasinya sangat besar. Banyak dibudidayakan di wilayah
tropis Afrika dan Asia Tenggara, terutama Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Status
Konservasi IUCN : Least Concern Resiko rendah dari kepunahan (Hidayati, 2020).

KLASIFIKASI:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophytha Famili : Malvaceae
Kelas : Magnoliopsida Genus

: Ceiba
Ordo : Malvales Spesies : Ceiba pentandra

27
JAGUNG
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang
terpenting di dunia, selain gandum dan padi.. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber
minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung
menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia. Jagung dapat
ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki
ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl
merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. Terdapat 10 provinsi
penghasil jagung terbesar di Indonesia yaitu : 1). Jawa Timur; 2).Jawa Tengah; 3).Lampung;
4).Sumatera Utara; 5). Sulawesi Selatan; 6).Nusa Tenggara Barat; 7). Jawa Barat; 8).Sulawesi
Utara; 9). Gorontalo; 10). Sumatera Selatan (Hamsinar et al., 2019). Status IUCN Resiko rendah
(Least Coern/LC) (Hamsinar et al., 2019).

KLASIFIKASI:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Famili : Poaceae
Kelas : Angiosperma Genus

: Zea
Ordo : Poales Spesies : Zea mays

28
KETELA POHON
Ketela pohon adalah jenis pangan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sejak
lama, ketela pohon disukaiuntuk dibudidayakan di berbagai daerah karena tanaman ini selain
mudah ditanam juga memiliki daya adaptasi tumbuh di kondisi lahan apapun. Ketela Pohon
termasuk tumbuhan berbatang lunak. Batang Ketela Pohon panjang (tingginya sekitar 1-5 m,
tergantung varietas), bulat (diameter bervariasi bedasarkan umur, sekitar 3-6 cm) dan lurus,
serta berbuku, wama batang biasanya bervariasi dari merah kecoklatan sampai hijau, daun
ketela pohon memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan.
Ketela Pohon memerlukan curah hujan 150-200 mm pada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada
umur 4-7 bulan, dan 100-150 mm pada fase menjelang dan saat panen Suhu udara minimal
bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10°C. Tanaman ini belum terdaftar di IUCN dan
CITES (Rahman, 2021).

KLASIFIKASI:
Nama Lokal : Ketela pohon Divisi : Spermatophyta
Nama Ilmiah : Manihot Kelas : Dicotyledonae
utilissima Ordo : Euphorbiales
Kingdom : Plantae

Famili : Euphorbiaceae

29
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima
KUPU-KUPU
PUTIH

Pieris brassicae adalah genus kupu-kupu putih dari keluarga Pieridae, yang warnanya putih
dan kuning. Banyak jenis dari genus ini yang sewaktu masa larvanya memakan tumbuhan
kubis-kubisan (Brassica). Banyak spesies yang dianggap sebagai hama karena memusnahkan
hasil panen. Kupu-kupu ini banyak tersebar dari Eropa hingga Asia. Dalam persebarannya,
kupu-kupu turut andil dalam menjaga keseimbangan ekositem. Persebaran kupu-kupu ini)
mencakup diseluruh permukaan bumi, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah.

Hutan merupakan habitat dari kupu-kupu putih seperti kebun buah-buah, kebun bunga, areal
pertanian, pinggiran sungai, hutan primer dan sekunder, karena hutan merupakan tempat
untuk berlindung dan juga tempat mencari makanan baik untuk serangga muda maupun
serangga dewasa. Status IUCN : LE (Darnilawati et al., 2019).

KLASIFIKASI:
Kerajaan: Animalia Subfamili: Pierinae
Filum: Arthropoda Tribus: Pierini
Kelas: Insekta Genus: Pieris brassicae
Ordo: Lepidoptera

30
Famili: Pieridae
MELINJO

Melinjo merupakan tanaman yang dapat dikonsumsi baik pada bagian buah, biji, dan
daunserta memiliki manfaat sebagai antioksidan. Ekstrak biji melinjo kaya akan senyawa-
senyawastilbenoid seperti resveratrol seperti gnetin C dan kandungan senyawa glikosidanya,
gnemonosida Adan gnemonosida D, dan juga mengandung trans-resveratrol dan
glikosidanya, trans-piceid.Senyawa-senyawa ini dapat bertindak sebagai antioksidan serta
aman untuk dikonsumsi karena tidakmenunjukkan toksisitas secara signifikan.

Melinjo ialah tanaman berbiji terbuka yang berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Daerah tumbuh tanaman ini, dapat tumbuh pada daerah 0-1200 m. Penyebaran jenis ini
meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan menggunakan biji. Di Jawa, orang menanam melinjo dari biji yang
diletakkan di dalam tanah setelah kulit mengalami pembusukan. dpl . Tanaman ini belum
terdaftar di IUCN dan CITES (Azim et al., 2022).

KLASIFIKASI:
Nama Lokal : Melinjo ordo : Gnetales
Nama Latin :Gnetum Gnemon L. Famili : Gnetaceae
Kingdom : Plantae Genus : Gnetum
Divisi : Spermatophyta
Spesies : Gnetum gnemon

31
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Gnetiae
KESIMPULAN
1. Pada lahan agroforestry yang diamati menggunakan sistem agroforestri kompleks yang merupakan suatu
sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja
ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola
tanam dan ekosistem menyerupai hutan. Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka jenis pohon juga
tanaman perdu, tanaman memanjat (liana), tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak.
2. Jenis flora dan fauna yang didapatkan yaitu jati, sawit, rambutan, aren, lengkuas, tepus, bambu, pisang,
melinjo, aren, kopi, jahe, randu (kapuk), jagung, ketela pohon, pepaya, kelapa, sengon, jambu air, coklat,
pacing tawar . Sedangkan fauna kupu-kupu, burung walet, siput kebun, laba-laba dan luwing. Ativitas
fauna yang didapatkan yaitu terbang, hinggap, dan bertengger.
3. Flora dan fauna yg ada di lahan agroforestri mempunyai peran masing-masing, dimana hal tersebut
membentuk adanya interaksi antara berbagai keanekaragaman hayati, juga sebagai tempat hidup,
bersarang, berlindung serta sebagai sumber pakan. Adapun jenis keanekaragaman hayati yang ditemukan
pada lokasi pengamatan terdiri dari 5 jenis fauna dan 21 jenis flora.

32
Daftar Pustaka
Alfin, E., Marliani, N., Ningsih, R., Kaernirawati, D. T. 2022. Pemberdayaan Ibu Rumah
Tangga Dalam Pembudidayaan Lengkuas. Abdimas Galuh. 4(1). 233-243.

Arsad, E. 2015. Teknologi pengolahan dan manfaat bambu. Jurnal Riset Industri Hasil
Hutan. 7(1). 45-52.

Azizah, N., Hamidah, S., Mufidah, R., Rahayu, K. P. S., Nindhica, R. 2021. Observasi Hewan
Invertebrata di Pantai Bandengan Jepara. In Seminar Nasional Sains &
Entrepreneurship. 1(1). 139-150.

Darnilawati, D., Arifah, N., Al-Bariq, H., Kamal, S. 2019. Pola distribusi kupu-kupu
(Lepidoptera) Di Desa Deudap Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.
In Prosiding Seminar Nasional Biotik 6(1). 79-85.

Eliah, H. (2022). Aktivitas farmakologi dan fitokimia akar, tangkai daun, buah, dan biji
+123-456-7890
aren (Arenga pinnata): Review tanaman obat. Jurnal Buana Farma. 2(3), 52-60.

Hamsinar, H., Musadat, F., Rahayu, R. 2019. Penerapan metode backward chaining pada
sistem123 Anywhere
pakar St., Any
untuk mendeteksi City,tanaman
penyakit ST 12345
jagung. Jurnal Informatika. 8(1). 60-
64.

Hardiatmi, J. S. 2010. Investasi tanaman kayu sengon dalam wanatani cukup menjanjikan.
INNOFARM: Jurnal Inovasi Pertanian. 9(2). 17-21.

Haryanti, A., Norsamsi, N., Sholiha, P. S. F., Putri, N. P. 2014. Studi pemanfaatan limbah
padat kelapa sawit. Konversi. 3(2). 57-66.

Hasibuan, N. M. 2020. Inventarisasi insecta pada tanaman paku sarang burung


(Asplenium nidus) di Taman Wisata Alam Danau Sicikeh-cikeh Desa Lae Hole
Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan).

Hidayat, R., Yusran, Y., Irmasari, I. 2014. Hama pada tegakan jati (Tectona grandis Lf) di
desa Talaga kecamatan Dampelas kabupaten Donggala. Jurnal Warta Rimba 2(1). 25-34.

Hidayati, N. I. 2020. Analisis SWOT agribisnis kapuk randu di Desa Sekarmojo


Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Agromix, 11(1), 87-100.

33
Daftar Pustaka
Kurniawan, C., Setyawati, T. R., Yanti, A. H. 2014. EksplorasiLaba-laba (Araneae) di Hutan
Sebelah Darat Desa LinggaKecamatan Sungai Ambawang. Jurnal Protobiont. 3(2).218-
224.

Lempang, M. 2012. Pohon aren dan manfaat produksinya. Buletin Eboni. 9(1), 37-54.

Leu, P. L., Naharia, O., Moko, E. M., Yalindua, A., Ngangi, J. 2021. Karakter morfologi dan
identifikasi hama pada tanaman dalugha (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di
Kabupaten Kepulauan Talaud Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal ilmiah sains. 21(1). 96-112.

Purbasari, K. 2018. Variasi morfologi rambutan (Nephelium Lappaceum L.) berdasarkan


ketinggian tempat di Kabupaten Ngawi. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik
Widya Mandala Madiun. 42(02). 217-231.

Rahman, F. 2021. Bertumbuh dan Mengakar: Sejarah Pembudidayaan Ketela Pohon di


Indonesia. Metahumaniora. 11(2). 222-235.
123 Anywhere St., Any City, ST 12345
Ramadhani, R., Chairiana Nur Lubis, S. 2021. Legalitas Pendirian Sarang Burung Walet Di
Kota Medan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Doctoral dissertation, UMSU).

Riono, Y., Marlina, M., Yusuf, E. Y., Apriyanto, M., Novitasari, R., Mardesci, H. 2022.
Karakteristik dan analisis kekerabatan ragam serta pemanfaatan tanaman kelapa (Cocos
nucifera) oleh masyarakat di Desa Sungai Sorik Dan Desa Rawang Ogung Kecamatan
Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. 8(1). 57-66.

Ritonga, Z., Broto, B. E., Safri, H., Hanum, F. 2022. Manfaat pelepah pisang sebagi
makanan ringan (kripik krispy pelepah pisang). Ika Bina En Pabolo: Pengabdian
Kepada Masyarakat. 2(1), 16-21.

Rosniar, N., Perdana, I., Hamama, S. F. 2019. Klasifikasi jenis serangga dan peranannya
pada tanaman kopi di Kampung Kenawat–Bener Meriah. Seminar Nasional Multi Disiplin
Ilmu UNAYA. 3(1). 264-272.

34
Daftar Pustaka
Sabtaulina, H. G. 2021.Uji formulasi dan efektivitas antibakteri sediaan mouthwash
ekstrak daun dan buah pacing tawar Costus speciosus (Koenig) Je Smith terhadap
bakteri staphylococcus aureus. (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun).

Saleh, A. R. 2020. Agroforestri dan Pengelolaan Kebun Kakao Berkelanjutan. Agropet.


13(1). 1-11.

Sari, E. Wahyuni, S. 2020. Sosialisasi Pemanfaatan Jambu Air Menjadi Nata De Syzigium.
Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 4(2), 209-213.

Sufi, N. 2022. Profil metabolit sekunder 3 jenis lempuyang menggunakan metode


ultrasonic assisted extraction dengan pendekatan principal component analysis.
(Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

35
ANGGOTA
KELOMPOK

Melviani Agatha Shelly A.S


Saya menyukai tantangan, berjelah ke alam Ingin mencoba banyak hal-hal baru, namun
serta ketenangan alam dalam mendapatkan terkadang masih takut keluar dari zona
pelajaran dengan mencoba hal-hal baru nyaman

Raden Aji Rahmad Kurniawan


Orang yang suka keramaian, namun sering Tetap berdiri tegak meski kaki tak mampu
tertekan dalam berbagai keadaan menopang

36
LAMPIRAN

Lahan Agroforestry Tajuk Pohon

Titik Koordinat Lokasi Pengamatan

37
THANK
YOU!

Prepared By :
KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai