Anda di halaman 1dari 12

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:

2614 – 1930.

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi


Informasi dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
Pertanggungjawaban BOP pada TK Swasta di Kabupaten Buleleng

Kadek Mas Kharismayani1, Putu Sukma Kurniawan2


Program Studi S1 Akuntansi
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:{ kadekmaskharismayani@gmail.com, putusukma@undiksha.ac.id}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia,
pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan
pertanggungjawaban Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pada TK swasta di Kabupaten
Buleleng. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang sumber datanya berasal dari data
primer berupa penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh lembaga TK swasta yang telah mendapatkan dana Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) di Kabupaten Buleleng. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
menggunakan rumus Slovin sehingga mendapatkan jumlah sebanyak 66 sampel. Teknik analisis data
terdiri dari : analisis deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Dimana dalam uji
hipotesis meliputi uji regresi linier berganda, uji t dan uji koefisien determinasi dengan bantuan SPSS
versi 20 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban BOP, pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban BOP dan pengendalian
internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban BOP.

Kata Kunci: kompetensi SDM, teknologi informasi, pengendalian internal dan dana BOP.

Abstract

This study aims to determine the effect of human resource competence, the use of information
technology and internal control on the quality of the Operational Assistance Operational Assistance
(BOP) accountability report on private kindergartens in Buleleng Regency. This type of research is a
quantitative study whose source of data comes from primary data in the form of distributing
questionnaires directly to respondents. The population in this study are all private kindergartens
institutions that have received Operational Assistance Operational Assistance (BOP) funds in Buleleng
Regency. The sample chosen in this study is using the Slovin formula so as to get a total of 66 samples.
Data analysis techniques consist of: descriptive analysis, data quality test, classic assumption test, and
hypothesis testing. Where in the hypothesis test includes multiple linear regression test, t test and test the
coefficient of determination with the help of SPSS version 20 for windows. The results of this study
indicate that the competence of human resources has a positive effect on the quality of the BOP
accountability report, the use of information technology has a positive effect on the quality of the BOP
accountability report and internal control has a positive effect on the quality of the BOP accountability
report.

758
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

Keywords: human resource competency, utilization of information technology, internal control


and BOP funds.

PENDAHULUAN TK Aura Sukma Insani, TK Widya Kumara


dan TK Tunas harapan. Dan juga ada
Pendidikan pra-sekolah atau yang beberapa lembaga dalam melaporkan
populer disebut sebagai PAUD yang lebih pertanggungjawaban masih adanya
komprehensif, inklusif dan bermutu kesalahan atau belum sesuai dengan
merupakan hal yang positif bagi Petunjuk Teknis (JUKNIS) penggunaan
kepentingan pegembangan potensi dan dana BOP dan ada juga yang menolak
karakter yang dimiliki anak sejak dini serta dana Bantuan Operasional
mempersiapkan anak untuk mengikuti Penyelenggaraan (BOP) dengan membuat
jenjang pendidikan selanjutnya, berbagai surat pernyataan seperti tidak mempunyai
hasil penelitian menunjukkan Tata Usaha (TU) yang bisa membantu
perkembangan anak usia dini merupakan dalam mengurus administrasi sekolah hal
tahap perkembangan yang paling penting ini dikarenakan berubahnya secara terus
dalam masa hidup manusia. PAUD menerus peraturan pemerintah tentang
merupakan pendidikan yang paling Petunjuk Teknik (JUKNIS) penggunaan
mendasar dan PAUD yang berkualitas dana BOP. Pada tahun 2016 pemerintah
akan sangat berkontribusi terhadap kualitas mencairkan dana BOP sekali dalam satu
pendidikan pada jenjang selanjutnya dalam tahun tetapi mulai pada tahun 2019
hal ini Pemerintah Pusat Kementrian pemerintah mengeluarkan peraturan baru
Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun lagi yang menyatakan bahwa dana BOP
2016 berupaya membantu penyediaan BOP akan di cairkan melalui dua tahap dalam
PAUD melalui Dana Alokasi Khusus satu tahun sehingga secara langsung
Nonfisik (DAK Nonfisik) dengan lembaga harus mengurus program BOP
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,47 secara dua tahap mulai dari menyusun
triliun untuk Pendidikan Anak Usia Dini Rencana Kegiatan Anggaran Satuan
(PAUD) pada tahun 2019 jumlah tersebut (RKAS) PAUD hingga pelaporan
naik 10 persen dibanding dengan tahun pertanggungjawaban. Jika lembaga
2018 dan diberikan kepada 7.459.167 anak menolak untuk diberikan dana BOP maka
dengan nominal sebesar Rp 600.000 per akan berdampak pada proses operasional
peserta didik per tahun, besaran dana BOP belajar mengajar siswa seperti siswa akan
yang diterima di tiap sekolah berbeda-beda kekurangan fasilitas dalam proses
disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada operasioanal sekolah karena tidak ada
di sekolah tersebut dengan ketentuan anak sumber dana masuk yang digunakan untuk
didik sudah terdaftar dalam Data Pokok ikut berpartisipasi dalam kegiatan di luar
PAUD dan Pendidikan Masyarakat sekolah seperti mengikuti perlombaan yang
(DAPODIK), penyaluran dana dari Kas diselenggarakan oleh pemerintah. Sehingga
Umum Daerah ke rekening satuan PAUD hal ini akan mengakibatkan kurang
dilakukan 2 kali tahapan dalam 1 tahun. optimalnya program pemerintah tentang
Berdasarkan data dari Dinas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang
Kabupaten Buleleng yang menyatakan menyatakan bahwa peningkatan akses dan
bahwa ada beberapa lembaga Taman kualitas PAUD secara Holistik dan Integratif
Kanak- Kanak (TK) yang menolak dana merupakan pondasi terwujudnya pendidikan
Bantuan Operasional Penyelenggaraan dasar 12 tahun yang berkualitas.
(BOP) PAUD. Berikut ini adalah data terkait Dalam pemaparan diatas terdapat
lembaga yang menolak dana BOP pada perbedaan atau kesenjangan antara teori
tahun 2019. Yaitu TK Window to the word, dengan kenyataan yang ada di lapangan,

759
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

dimana Teori Keagenan menjelaskan dua yang menolak diberikan Bantuan


orang individu sebagai pelaku utama yaitu Operasional Penyelenggaraan (BOP)
prinsipal dan agen. Prinsipal didefinisikan dikarenakan belum sepenuhnya bisa untuk
sebagai pihak yang memberikan amanah menyusun laporan pertanggungjawaban
kepada pihak lain yang disebut agen untuk dan masih ada beberapa lembaga yang
bertindak atas nama prinsipal. agen sebagai masih terdapat kesalahan atau belum
pihak pemberi amanah untuk menjalankan sesuai dengan Petunjuk Teknis (JUKNIS)
dan mengelola dana dari pihak pemberi penggunaan dana BOP dalam menyusun
(prinsipal), dalam kenyataan yang ada laporan pertanggungjawban, dan didukung
dilapangan yang sebagai prinsipal yaitu dengan masih adanya beberapa guru yang
pemerintah yang memeberikan dana BOP pendidikan terakhirnya masih SMA dengan
dan yang bertindak sebagai agen yaitu adanya kasus seperti ini, sehingga dapat
lembaga Taman Kanak-Kanak (TK) dimana menyebabkan kurangnya kompetensi
dalam kenyataan yang terjadi dilapangan sumber daya manusia yang dimiliki masing-
ada beberapa lembaga Taman Kanak- masing guru untuk menyusun laporan
Kanak (TK) yang menolak untuk diberikan pertanggungjawaban pengelolaan dana
amanah atau mandat oleh pemerintah untuk BOP hal ini dapat menyebabkan kurang
mengelola dana Bantuan Operasional optimalnya kualitas laporan
penyelenggaraan (BOP). Karna dalam pertanggungjawaban yang dihasilkan untuk
Teori Keagenan pihak pemegang amanah pengambilan keputusan.
(agen) harus memberikan Berdasarkan hasil penelitian yang
pertanggungjawaban, menyajikan, dilakukan oleh Sri Loksyana (2019)
melaporkan, dan mengungkapkan segala mengatakan bahwa kompetensi sumber
aktivitas dan kegiatan yang menjadi daya manusia berpengaruh terhadap
tanggungjawab atas dana yang sudah kualitas laporan leuangan. Dan penelitian
dikelola kepada pihak pemberi amanah yang dilakukan Desiana (2014) juga
(prinsipal). Sedangkan pada kenyataanya mengatakan kompetensi sumber daya
lembaga tidak bersedia untuk menyajikan, manusia berpengaruh terhadap kualitas
melaporkan, dan mengungkapkan segala laporan keuangan. Artinya semakin baik
aktivitas yang dilakukan karena belum kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
sepenuhnya mampu untuk membuat atau masing-masing lembaga maka semakin
menyelesaikan Laporan berkualitas laporan Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban (LPJ) atas dana yang akan dihasilkan. Tetapi lain hal
Bantuan Operasional Penyelenggaraan dengan penelitian Ihsan Amrullah (2019)
(BOP) sudah dikelolanya yang diberikan menyatakan bahwa kualitas sumber daya
oleh pemerintah tersebut. Pemerintah manusia tidak memepengaruhi kualitas
sangat mengharapkan kesediaan lembaga laporan pertanggungjawaban keuangan,
untuk mengelola dana BOP yang efektif, Inkonsistensi hasil penelitian tentang
efesien, transparan dan akuntabel untuk kualitas sumber daya manusia terhadap
meningkatkan layanan pendidikan PAUD kualitas laporan pertanggungjawaban
yang bermutu, sehingga siap untuk menjadi dasar peneliti ingin meneliti kembali
mengikuti pendidikan ke jenjang kualitas sumber daya manusia terhadap
selanjutnya. kualitas laporan pertanggungjawaban.
Salah satu faktor yang dapat H1 : Kompetensi Sumber Daya Manusia
mempengaruhi kualitas laporan Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas
pertanggungjawaban adalah kompetensi Laporan Pertanggungjawaban BOP Pada
sumber daya manusia, berdasarkan TK Swasta.
dengan masalah yang ada di lapangan Faktor lain yang mempengaruhi
pada observasi awal di Dinas Pendidikan di adalah kurangnya pemanfaat teknologi
Kabupaten Buleleng peneliti mendapatkan informasi Berdasarkan data yang peneliti
informasi mengenai ada beberapa lembaga dapatkan pada saat obeservasi awal di

760
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyimpan dan menghasilkan informasi


Kabupaten Buleleng pada tanggal 11 Maret yang akurat dan dapat dipercaya.
2020 ada kasus yang menyatakan bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang
ada beberapa lembaga yang terlambat dilakukan oleh Sri Loksaya (2019)
dalam melakukan singkronisasi data siswa menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi
di Data Pokok Satuan PAUD Pendidikan informasi berpengaruh terhadap kualitas
dan Masyarakat (DAPODIK) dengan laporan keuangan. Hal ini juga serupa
menggunakan aplikasi di komputer, jika dengan penelitian yang dilakukan oleh
dengan batas waktu yang telah di tentukan Ihsan Amrullah (2019) menyatakan bahwa
lembaga masih belum mensingkronkan data pemanfaatan teknologi informasi
siswanya maka lembaga tersebut terancam mempengaruhi kualitas laporan leuangan.
tidak mendapatkan dana BOP, dan di Artinya pemanfaatan teknologi informasi
dukung dengan guru yang sudah senior sangat penting di terapkan atau dilakukan
kebanyakan tidak bisa mengoperasikan demi terwujudnya kualitas laporan
teknologi informasi sehingga akan keuangan yang efektif dan efesien sehingga
merambat pada penyusunan laporan nantinya dapat dipergunakan untuk
pertanggungjawaban. Dalam hal ini ada mengambil keputusan oleh pemangku
berapa lembaga yang belum memahami kepentingan. Tetapi lain halnya dengan
atau memiliki keterampilan dalam Riedy Riandani (2017) menyatakan bahwa
mengoperasikan komputer dimana pemanfaatan teknologi informasi tidak
pemanfaatan teknologi sangat penting berpengaruh terhadap kualitas laporan
dilakukan agar dapat membantu dalam keuangan Inkonsistensi hasil penelitian
kecepatan pemrosesan dan penyiapan tentang pemanfaatan teknologi informasi
laporan sehingga tercapainya kualitas terhadap kualitas laporan keuangan
laporan keuangan yang sesuai dengan menjadi dasar peneliti ingin meneliti kembali
harapan pemerintah. Penguasan teknologi pengaruh pemanfaatan teknologi informasi
informasi kini menjadi bagian dari tuntutan terhadap kualitas laporan keuangan.
kompetensi guru baik guna mendukung H2 : Pemanfaatan Teknologi Informasi
pelaksanaan tugasnya antara lain dalam Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas
membuat pertanggungjawaban bantuan Laporan Pertanggungjawaban BOP Pada
dana yang diberikan oleh pemerintah. TK Swasta.
Seperti yang kita ketahui Mentri Pendidikan Kualitas laporan pertanggungjawaban
dan Kebudayaan Republik Indonesia sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara
menganggarkan Bantuan Operasional pemimpinnya dalam mengelola suatu dana
Penyelenggaraan (BOP) mengalami yang diberikan, dalam hal ini pengendalian
peningkatan setiap tahunnya untuk itu pihak internal memiliki peran yang sangat penting
guru berkewajiban untuk mengembangkan agar dana BOP mampu terserap dengan
dan memanfaatkan kemajuan teknologi baik. Suatu organisasi jika menerapkan
untuk meningkatkan kemampuan mengelola pengendalian internal yang buruk maka
informasi keuangan untuk masyarakat dan akan berdampak pada kegagalan bahkan
pihak yang berkepentingan. Teknologi terjadinya kecurangan, di kutip dari Media
informasi secara umum telah banyak Kendari.com telah terjadi kasus
diketahui manfaat yang ditawarkan antara penyelewengan dana BOP PAUD di
lain kecepatan pemrosesan, penyiapan Sulawesi Tenggara hal ini disebabkan
laporan, keakuratan perhitungan dan karena belum diterapkannya pengendalian
penyimpanan data dengan jumlah yang internal secara optimal. Pengendalian
besar. Menurut Bugishp (2010) informasi internal berberfungsi untuk memberikan
merupakan sebuah penglolahan data keyakinan yang memadai tentang
berupa informasi dengan menggunakan keandalan laporan pertanggungjawaban
perangkat komputer atau alat elektronik lain dengan adanya hal ini pengendalian internal
yang berfungsi memproses termasuk sangat mempengaruhi kualitas laporan

761
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

pertanggungjawaban. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada


penelitian yang dilakukan oleh Sakriaty responden. Skala dalam penyusunan
(2018) menyatakan bahwa pengendalian kuesioner menggunakan ukuran likert.
internal berpengaruh terhadap keandalan Penelitian ini dilakukan pada Sekolah
laporan keuangan. Dan penelitian yang Taman Kanak-kanak Swasta di Kabupaten
dilakukan oleh Hutomo (2015) juga Buleleng. Penelitian ini menggunakan jenis
mengatakan bahwa pengaruh sistem data primer dimana hasilnya didapat dari
pengendalian internal berpengaruh positif responden melalui kuesioner. Populasi
terhadap keandalan laporan keuangan. dalam penelitian ini adalah 196 TK Swasta
Tetapi berbeda dengan penelitian Herawati yang telah mendapatkan Bantuan
(2014) menyatakan bahwa aktivitas Operasional Penyelenggaraan (BOP) di
pengendalian internal tidak berpengaruh Kabupaten Buleleng. Sampel dalam
terhadap kualitas laporan keuangan. penelitian ini adalah 66 TK Swasta yang
Sehingga inkonsistensi hasil penelitian telah mendapatkan Bantuan Operasional
tentang sistem pengendalian internal Penyelenggaraan (BOP) di Kabupaten
terhadap kualitas laporan keuangan Buleleng, penentuan sampe dalam
menjadi dasar peneliti ingin meneliti kembali penelitian ini menggunakan rumus slovin.
pengaruh sistem pengendalian internal Adapun studi data yang dipakai yakni
terhadap kualitas laporan keuangan. (1) analisis deskriptif, (2) uji kualitas data
H3 : Sistem Pengendalian Internal terdiri dari uji validitas serta uji reliabilitas
Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas instrumen, (3) Uji asumsi klasik yang
Laporan PErtanggungjawaban BOP Pada meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,
TK Swasta uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi
dan (4) uji hipotesis yang terdiri dari uji
Berdasarkan pemaparan di atas, koefesien determinasi (Adjusted-R2), uji
tujuan dilakukannya penelitian ini (1) Untuk regresi linier berganda dan uji parsial (Uji t).
mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertanggungjawaban Pengelolaan BOP.
(2) Untuk mengetahui pengaruh Kuesioner yang dibagikan kepada
Pemanfaatan Teknologi Informasi responden sejumlah 198 kuesioner dengan
terhadap Kualitas Laporan tingkat pengembalian 100%. Pengujian
Pertanggungjawaban Pengelolaan BOP. pertama yang dilakukan yaitu pengujian
(3) Untuk mengetahui pengaruh validitas, tujuan dari pengujian ini yaitu
Pengendalian Internal terhadap Kualitas untuk mengukur kualitas dari data yang
Laporan Pertanggung jawaban Pengelolaan diperoleh dalam penelitian. Pengujian
BOP. validitas berfungsi untuk mengetahui valid
atau tidaknya setiap butir pertanyaan pada
METODE kuesioner, melaui teknik korelasi yaitu jika
koefisiennya relasi r hitung r tabel dengan
Penelitian ini menggunakan teknik tingkat signifikansi 5% maka item
penelitian kuantitatif. Adapaun variabel pernyataan tersebut dalam instrument
bebas dalam penelitian ini yaitu kompetensi dinyatakan valid dan begitupun sebaliknya.
sumber daya manusia, pemanfaatan sehingga semua pernyataan dalam
teknologi informasi dan pengendalian kuisioner pada variabel kompetensi sumber
internal. Sedangkan variabel terikat dalam daya manusia, pemanfaatan teknologi
penelitian ini adalah kualitas laporan informasi, pengendalian internal dan
pertanggungjawaban bantuan operasional kualitas laporan pertanggungjawaban BOP
penyelenggaraan (BOP) pada TK swasta. dinyatakan valid.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan instrumen berupa

762
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

Selanjutnya yaitu pengujian Uji normalitas bertujuan untuk menguji


reliabilitas, dimana pengujian ini digunakan apakah dalam model regresi, variabel
dalam menguji kusioner dimana apabila kita pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Uji Kolmogorov-Smirnov
menggunakan untuk mengukur objek, data
untuk mengetahui data yang digunakan
yang dihasilkan antara objek yang satu berdistribusi normal atau tidak, kriteria
dengan yang lainnya menghasilkan data pengujian normalitas menggunakan
yang sama. Nilai dari suatu kuisioner dapat probabilitas yang diperoleh dengan level
dikatakan reliabel apabila nilai Alpha signifikan sebesar 0,05. Hasil uji normalitas
Cronbach > 0,70. Berdasarkan data yang pada penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai
dianalisis maka dapat diambil kesimpulan Kolmogorov Smirnov sebesar 1,223 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,101 > 0,05 yang
bahwa kuisioner pada variabel kompetensi
berarti nilai residual berdistribusi secara
sumber daya manusia, pemanfaatan normal.
teknologi informasi, pengendalian internal Uji multikolinearitas bertujuan untuk
dan kualitas laporan pertanggungjawaban mengetahui ada tidaknya hubungan antara
BOP adalah reliabel. variabel bebas yang satu dengan variabel
yang lainnya. Untuk mendekati adanya
Berdasarkan hasil statistik deskriptif multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Variabel Kompetensi Sumber Daya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai
Manusia (X1) mempunyai skor minimum 28, Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas
variabel bebas yang terpilih yang tidak
skor maksimum 50, skor rata-rata 43,32
dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi,
dengan standar deviasi 3,932. Hal ini nilai tolerance rendah sama dengan nilai
menunjukkan bahwa terjadi perbedaan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/tolerance) dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia menunjukkan adanya kolinearitas yang
terhadap nilai rata-rata sebesar 3,932. tinggi. Berdasarkan aturan Variance
Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi Inflation Factor (VIF) dan tolerance, maka
(X2) mempunyai skor minimum 36, skor apabila VIF melebihi angka 10 atau
tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan
maksimum 50, skor rata-rata 43,52 dengan
terjadi gejala multikolinearitas. Sebaiknya
standar deviasi 3,642. Hal ini menunjukkan apabila nilai VIF kurang dari 10 atau
bahwa terjadi perbedaan nilai Pemanfaatan tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan
Teknologi Informasi terhadap nilai rata-rata tidak terjadi gejala multikolinearitas.
sebesar 3,642.Variabel Pengendalian Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
Internal (X3) mempunyai skor minimum 28, dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa
skor maksimum 50, skor rata-rata 44,02 semua variabel independen mempunyai
nilai VIF lebih kecil daripada 10 dan nilai
dengan standar deviasi 3,535. Hal ini tolerance lebih besar 0,10, sehingga dapat
menunjukkan bahwa terjadi perbedaan nilai disimpulkan bahwa model bebas dari
Pengendalian Internal terhadap nilai rata- multikolinearitas.
rata sebesar 3,535. Variabel Kualitas Uji hetereoskesdasitas digunakan
Laporan Pertanggungjawaban (Y) untuk menguji penyimpangan asumsi klasik
mempunyai skor minimum 32, skor heteroskedastisitas yaitu terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu
maksimum 50, skor rata-rata 44,25 dengan
pengamatan ke pengamatan lain pada
standar deviasi 2,817. Hal ini menunjukkan model regresi. Untuk mendeteksi ada
bahwa terjadi perbedaan nilai Kualitas tidaknya heteroskedastisitas, dalam
Laporan Pertanggungjawaban terhadap penelitian ini menggunakan Uji Glejser.
nilai rata-rata sebesar 2,817. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka terjadi
homoskedastisitas dan ini yang seharusnya

763
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

terjadi, namun jik a sebaliknya nilai dapat disimpulkan model regresi tidak
signifikansi < 0,05 maka terdapat mengandung adanya heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji Pengujian hipotesis dilakukan dengan
dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa menggunakan model regresi berganda.
masing-masing variabel independen tidak Model regresi berganda digunakan untuk
signifikan secara statistik mempengaruhi memecahkan rumusan masalah yang ada,
variabel dependen nilai Absolut Residual yaitu untuk melihat pengaruh diantara dua
(Abs1). Semua variabel mempunyai variabel atau lebih. Hasil analisis regresi
probabilitas signifikansi > 0,05, sehingga berganda disajikan pada tabel 1 berikut.

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Unstandardized Standardized t
Coefficients Coefficients tabel
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 2,573 1,237 - 2,08 0,039
Kompetensi
Sumber Daya 0,307 0,021 0,428 14,449 0
Manusia
Pemanfaatan
Teknologi 0,359 0,023 0,464 15,776 0
Informasi
Pengendalian
0,29 0,023 0,364 12,456 2,259 0
Internal
Sumber: Data Diolah, 2020

Berdasarkan perhitungan regresi Informasi sebesar 0,359 berarti bahwa


linear berganda pada tabel 1, maka apabila terdapat penambahan Pemanfaatan
didapatkan hasil persamaan regresi sebagai Teknologi Informasi sebesar 1 satuan,
berikut. maka Kualitas Laporan
Y = 2,573 + 0,307 X1 + 0,359 X 2 + 0,290 X3 Pertanggungjawaban akan meningkat
+ ε sebesar 0,359 satuan. (4) Koefisien regresi
Berdasarkan model regresi yang terbentuk, Pengendalian Internal sebesar 0,290 berarti
dapat diinterpretasikan hasil sebagai bahwa apabila terdapat penambahan
berikut: Pengendalian Internal sebesar 1 satuan,
(1) Konstanta 2,573 menunjukan bahwa maka Kualitas Laporan
apabila variabel Kompetensi Sumber Daya Pertanggungjawaban akan meningkat
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi sebesar 0,290 satuan.
dan Pengendalian Internal bernilai konstan, Uji t pada dasarnya menunjukkan
maka rata-rata nilai variabel Kualitas seberapa jauh pengaruh variabel
Laporan Pertanggungjawaban adalah independen terhadap variabel dependen
sebesar 2,573. (2) Koefisien regresi dengan menganggap variabel lainnya
Kompetensi Sumber Daya Manusia sebesar konstan. Penetapan untuk mengetahui
0,307 berarti bahwa apabila terdapat hipotesis diterima atau ditolak pada
penambahan Kompetensi Sumber Daya penelitian ini yaitu dengan melihat nilai
Manusia sebesar 1 satuan, maka Kualitas signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:
Laporan Pertanggungjawaban akan Apabila nilai signifikansi > 0,05, maka
meningkat sebesar 0,307 satuan. (3) Hipotesis ditolak yang artinya variabel
Koefisien regresi Pemanfaatan Teknologi independen tidak berpengaruh terhadap

764
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

variabel dependen. Apabila nilai signifikansi diterima yaitu Pemanfaatan Teknologi


< 0,05, maka Hipotesis diterima yang Informasi berpengaruh positif dan signifikan
artinya variabel independen berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
terhadap variabel dependen. Pertanggungjawaban. (3) Pengujian
Berdasarkan hasil uji statistik t yang hipotesis ketiga (H3) dapat dilihat pada tabel
telah dilakukan, maka dapat ditarik 4.7 bahwa nilai signifikansi variabel
simpulan sebagai berikut: (1)Pengujian Pengendalian Internal sebesar 0,000 <
hipotesis pertama (H1) dapat dilihat pada 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
tabel 4.7 bahwa nilai signifikansi variabel variabel X3 mempunyai pengaruh terhadap
Kompetensi Sumber Daya Manusia sebesar Y. dilihat dari nilai t didaptkan juga bahwa t
0,000 < 0,05, maka dapat dinyatakan hitung lebih besar dari t tabel (12,456 ˃
bahwa variabel X1 mempunyai pengaruh 2,259) artinya bahwa variabel X3
terhadap Y. dilihat dari nilai t didaptkan juga mempunyai pengaruh terhadap Y. Nilai t
bahwa t hitung lebih besar dari t tabel positif menunjukkan bahwa variabel X3
(14,449 ˃ 2,259) artinya bahwa variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan
mempunyai pengaruh terhadap Y. Nilai t Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa H3
positif menunjukkan bahwa variabel X1 diterima yaitu Pengendalian Internal
mempunyai hubungan yang searah dengan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 Kualitas Laporan Pertanggungjawaban.
diterima yaitu Kompetensi Sumber Daya Koefisien determinasi mengukur
Manusia berpengaruh positif dan signifikan seberapa jauh kemampuan model dalam
terhadap Kualitas Laporan menjelaskan variasi variabel dependen.
Pertanggungjawaban.(2) Pengujian Menurut Ghozali (2016), nilai koefisien
hipotesis kedua (H2) dapat dilihat pada tabel determinasi digunakan untuk mengukur
4.7 bahwa nilai signifikansi Pemanfaatan seberapa jauh kemampuan model dalam
Teknologi Informasi sebesar 0,000 < 0,05, menerangkan variasi variabel terikat.
maka dapat dinyatakan bahwa variabel X2 Koefisien determinasi pada penelitian ini,
mempunyai pengaruh terhadap Y. dilihat menggunakan nilai dari Adjusted R2.
dari nilai t didaptkan juga bahwa t hitung Dikarenakan nilai Adjusted R2 digunakan
lebih besar dari t tabel (15,776 ˃ 2,259) untuk penelitian dengan lebih dari dua
artinya bahwa variabel X2 mempunyai variabel bebas serta Adjusted R2 dapat naik
pengaruh terhadap Y. Nilai t positif atau turun apabila satu variabel ditambah
menunjukkan bahwa variabel X2 kedalam model. Hasil analisis koefisien
mempunyai hubungan yang searah dengan determinasi disajikan pada tabel 4.8 berikut.
Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa H2

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Std.
Adjusted
R Error of
Model R R
Square the
Square
Estimate
1 0,926a 0,857 0,855 1,074
Sumber: Data Diolah, 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.8, variasi variabel Kompetensi Sumber Daya
dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi
sebesar 0,855 yang menunjukkan bahwa dan Pengendalian Internal hanya mampu

765
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

menjelaskan 85,5% variasi variabel Kualitas kualitas laporan pertanggungjawaban


Laporan Pertanggungjawaban. Sisanya Bantuan Operasional Penyelenggaraan
sebesar 14,5% dipengaruhi oleh faktor lain (BOP).
di luar penelitian ini. Jika dikaitkan dengan teori
keagenan, kompetensi sumber daya
PEMBAHASAN manusia erat kaitanya dengan teori
keagenan. Sehingga dalam teori keagenan
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya kompetensi sumber daya manusia sangat
Manusia terhadap Kualitas Laporan berpengaruh untuk meningkatkan kulitas
Pertanggungjawaban BOP laporan pertanggungjawaban pengelolaan
dana BOP karena dalam teori keagenan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyatakan principal yang diibaratkan
menguji pengaruh antara kompetensi sebagai pihak pemangku kepentingan dan
sumber daya manusia terhadap kualitas agent sebagai pengelola dana BOP, dalam
laporan pertanggungjawaban Bantuan teori ini agent harus mengambil keputusan
Operasional Penyelenggaraan (BOP). atas segala aktivitas yang dilakukan dalam
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, hal pengelolaan dana BOP. Sehingga
dapat dilihat bahwa variabel kompetensi dalam mengambil suatu keputusan untuk
sumber daya manusia (X1). mempunyai pihak pemangku kepentingan agent
skor minimum 28, skor maksimum 50, skor (pengelola dana BOP) harus mempunyai
rata-rata 43,32 dengan standar deviasi kompetensi sumber daya manusia agar
3,932. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi dalam melaporakan pertanggugjawaban
perbedaan nilai kompetensi sumber daya pengelolaan dana BOP dapat dipahami
manusia terhadap nilai rata-rata sebesar untuk semua yang membutuhkan. Sehingga
3,932. Sementara itu, variabel kualitas pengelola dana BOP tidak salah dalam
laporan pertanggungjawaban (Y) mengambil keputusan untuk pemangku
mempunyai skor minimum 32, skor kepentingan.
maksimum 50, skor rata-rata 44,25 dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan
standar deviasi 2,817. Hal ini menunjukkan penelitian Sri Loksyana (2019), Nurfitri
bahwa terjadi perbedaan nilai Kualitas Ayuning Putri (2019), Sakriaty,dkk (2018),
Laporan Pertanggungjawaban terhadap Kasmini,dkk (2017) dan Ariastini,dkk (2017)
nilai rata-rata sebesar 2,817. Dari uji regresi yang menunjukkan bahwa semakin
linier berganda menunjukkan bahwa pengelola keuangan mempunyai
koefisien regresi variabel kompetensi kompetensi sumber daya manusia yang
sumber daya manusia sebesar 0,307 baik maka kualitas laporan
berarti bahwa apabila terdapat penambahan pertanggungjawaban pengelolaan dana
kompetensi sumber daya manusia sebesar sekolah akan semakin optimal. Kompetensi
1 satuan, maka Kualitas Laporan merupakan suatu karakteristik dari
Pertanggungjawaban akan meningkat seseorang yang memiliki keterampilan
sebesar 0,307 satuan. Berdasarkan hasil uji (skill), pengetahuan (knowledge), dan
t secara parsial menunjukkan nilai kemampuan (ability) untuk melaksanakan
signifikansi variabel kompetensi sumber suatu pekerjaan (Hevesi, 2015). Jika
daya manusia manunjukkan hasil t hitung seseorang memiliki keterampilan,
lebih besar dari t tabel (14.449 ˃ 2,259 ) pengetahuan dan kemampuan yang
dengan signifikansi 0,000. Hal ini memadai biasanya mudah untuk mengelola
menunjukkan bahwa variabel kompetensi dana dan mempertanggungjawabkan
sumber daya manusia (X1) berpengaruh kewajibanya kepada pihak pemangku
secara signifikan terhadap kualitas laporan kepentingan. Kompetensi sumber daya
pertanggungjawaban . maka hipotesisi (H1) manusia juga dapat diartikan sebagai
dapat diterima yaitu kompetensi sumber sebuah karakteristik dasar seseorang yang
daya manusia berpengaruh positif terhadap mengindikasikan cara berpikir, bersikap dan

766
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

bertindak serta mengambil kesimpulan yang sebesar 0,359 berarti bahwa apabila
dapat dilakukan dan dapat dipertahankan terdapat penambahan pemanfaatan
oleh seseorang pada watu periode tertentu. teknologi informasi sebesar 1 satuan, maka
Sumber daya mnusia merupakan elemen kualitas laporan ertanggungjawaban akan
organisasi yang sangat penting, karenannya meningkat sebesar 0,359 satuan.
harus dipastikan sumber daya manusia ini Berdasarkan hasil uji t secara parsial
harus dikelola sebaik mungkin agar mampu menunjukkan nilai signifikansi variabel
memberikan kontribusi secara optimal pemanfaatan teknologi informasi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. manunjukkan hasil t hitung lebih besar dari t
Pengelola dana BOP dituntut untuk memiliki tabel (15,776 ˃ 2,259) dengan signifikansi
kompetensi sehingga dapat mengelola dana 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
BOP dengan baik, kompetensi tersebut pemanfaatan teknologi informasi (X2)
meliputi: 1) Input Dapodik (data pokok berpengaruh secara signifikan terhadap
pendidikan) yang meliputi data individu kualitas laporan pertanggungjawaban. maka
peserta didik, data pendidik dan tenaga hipotesisi (H2) dapat diterima yaitu
pendidik, serta data sekolah yang pemanfaatan teknologi informasi
merupakan dasar alokasi dana BOP 2) berpengaruh positif terhadap kualitas
menyusun Rencana Kegiatan Anggaran laporan pertanggungjawaban Bantuan
Sekolah (RKAS) yang memuat penerimaan Operasional Penyelenggaraan (BOP).
dan rencana penggunaan dana 3) Hasil penelitian ini sejalan dengan
melaksanakan administrasi setiap transaksi penelitian Sri Loksyana (2019), Ihsan
yang bersumber dari dana BOP dengan Amrullah (2019), dan Sakriaty (2018) yang
tertib 4) menyusun laporan realisasi dana menunjukkan bahwa jika suatu masing-
BOP setiap semester untuk dilaporkan ke masing lembaga memanfaatkan teknologi
Dinas Pendidikan. informasi dan memiliki sarana dan prasaran
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi yang memadai maka semakin optimal
Informasi Terhadap Kualitas Laporan kualitas laporan pertanggungjawaban dana
Pertanggungjawaban BOP BOP yang akan dihasilkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Dalam teori Keagenan berkaitan
menguji pengaruh antara pemanfaatan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
teknologi informasi terhadap kualitas Dalam teori agensi akuntanbilitas publik
laporan pertanggungjawaban Bantuan dapat dimaknai dengan adanya pihak
Operasional Penyelenggaraan (BOP) pemegang amanah untuk memberikan
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, perta.nggungjawaban, menyajikan,
dapat dilihat bahwa variabel pemanfaatan melaporkan dan mengungkapkan segala
teknologi informasi (X2) mempunyai skor aktivitas dan kegiatan yang menjadi
minimum 36, skor maksimum 50, skor rata- tanggungjawab kepada pihak pemberi
rata 43,52 dengan standar deviasi 3,642. amanah (faristina, 2011). Dalam hal ini
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengelola keuangan sekolah atau yang
perbedaan nilai pemanfaatan teknologi disebut dengan (agent) harus
informasi terhadap nilai rata-rata sebesar memanfaatkan teknologi informasi untuk
3,642. Sementara itu, variabel kualitas bisa memeberikan informasi dan
laporan pertanggungjawaban (Y) mempertanggungjawabkan hingga
mempunyai skor minimum 32, skor melaporkan segala aktivitas yang dilakukan
maksimum 50, skor rata-rata 44,25 dengan pada pengelolaan dana BOP tersebut
standar deviasi 2,817. Hal ini menunjukkan kepada pihak pemangkun kepentingan.
bahwa terjadi perbedaan nilai kualitas Dalam lembaga TK belum semuanya
laporan pertanggungjawaban terhadap nilai menyediakan teknologi informasi seperti
rata-rata sebesar 2,817. Hasil uji linier computer dan alat komunikasi lainnya untuk
berganda menunjukkan bahwa Koefisien mengidentifikasi data transaksi, mengelola
regresi pemanfaatan teknologi informasi data transaksi dan menghasilkan informasi

767
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

secara elektronik. Tidak semua sekolah Hasil penelitian ini sejalan dengan
menyediakan perangkat computer yang penelitain Ihsan Amrulah (2019), Lisa
baik dan sarana dan prasarana kerja yang Rahmadhani (2019), Nurfitri Ayuning Putri
memadai sehingga mempermudah (2019), Sakriaty,dkk (2018), Ariastini,dkk
pengelola dana BOP dalam pembuatan (2017), Sudarmika,dkk (2017), Suryo
laporan keuangan. Irawan (2016), Hutomo,dkk (2015) dan
Yustina Umi Sapitri (2015) yang
Pengaruh Pengendalian Internal menunjukkan bahwa semakin tinggi sistem
terhadap Kualitas Laporan pengendalian internal yang diterapkan
Pertanggungjawaban BOP masing-masing lembaga sekolah maka
Tujuan penelitian ini adalah untuk semakin optimal kulitas laporan
menguji pengaruh antara pengendalian pertanggungjawaban pengelolaan dana
internal terhadap kualitas laporan BOP yang dikelola oleh masing-masing
pertanggungjawaban Bantuan Operasional sekolah.
Penyelenggaraan (BOP) Berdasarkan hasil Untuk variabel pengendalian
uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa internal, jika dikaitkan dengan teori
variabel pengendalian internal (X3) keagenan memiliki keterkaitan satu dengan
mempunyai skor minimum 28, skor yang lainnya seperti yang sudah di jelaskan
maksimum 50, skor rata-rata 44,02 dengan sebelumnya bahwa prinsip utama teori ini
standar deviasi 3,535. Hal ini menunjukkan menyatakan adanya hubungan kerja antara
bahwa terjadi perbedaan nilai pengendalian pihak yang memberi wewenang dengan
internal terhadap nilai rata-rata sebesar pihak yang menerima wewenang dimana
3,535. Sementara itu, variabel kualitas dalam teori keagenan (agency teory)
laporan pertanggungjawaban (Y) mengatakan makhluk ekonomi yang
mempunyai skor minimum 32, skor mempunyai sifat dasar mementingkan diri
maksimum 50, skor rata-rata 44,25 dengan sendiri dan sulit untuk mempercayai bahwa
standar deviasi 2,817. Hal ini menunjukkan manajemen (agent) akan selalu bertindak
bahwa terjadi perbedaan nilai kualitas berdasarkan kepentingan pemberi amanah
laporan pertanggungjawaban terhadap nilai (principal) sehingga oleh karena itu principal
rata-rata sebesar 2,817. Hasil uji regresi perlu merancang sistem pengendalian
linier berganda menunjukkan bahwa internal yang memonitoring prilaku agent
koefisien regresi variabel pengendalian sehingga menghalangi tindakan yang
internal sebesar 0,290 berarti bahwa meningkatkan kekayaan agent dengan cara
apabila terdapat penambahan mengorbankan kepentingan principal
Pengendalian Internal sebesar 1 satuan, (Weston dan Copeland, 1992). Sehingga
maka Kualitas Laporan dengan diterapkannya pengendalian
Pertanggungjawaban akan meningkat internal yang memadai dana yang sudah
sebesar 0,290 satuan. . Berdasarkan hasil dikelola dapat tepat sasaran, efektif,
uji t secara parsial menunjukkan nilai efesien, transparan dan akuntabel serta
signifikansi variabel pengendalian internal tercapainya akuntanbilitas publik dan
manunjukkan hasil t hitung lebih besar dari t tercapainya tujuan organisasi
tabel (12,456 ˃ 2,259) dengan signifikansi
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kesimpulan
pengendalian internal (X3) berpengaruh Berdasarkan hasil analisis data dan
secara signifikan terhadap kualitas laporan pengujian analisis regresi linier berganda
pertanggungjawaban. maka hipotesisi (H3) maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
dapat diterima yaitu pengendalian internal berikut: Kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kualitas berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan pertanggungjawaban Bantuan laporan pertanggungjawaban Bantuan
Operasional Penyelenggaraan (BOP). Operasional Penyelenggaraan (BOP),
pemanfaatan teknologi informasi

768
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 12 No : 01 Tahun 2020 e- ISSN:
2614 – 1930.

berpengaruh positif terhadap kualitas operasional sekolah daerah (survey


laporan pertanggungjawaban Bantuan pada sekolah pengelola dana BOSDA
Operasional Penyelenggaraan (BOP) dan di kabupaten Boul)”.vol.6.No.2.
pengendalian internal berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan Amrullah,Ihsan.2019.”pengaruh kualitas
pertanggungjawaban Bantuan Operasional sumber daya manusia dan
Penyelenggaraan (BOP). pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kualitas laporan
Saran pertanggungjawaban keuangan
Saran yang dapat diberikan dari dengan pengendalian internal sebagai
penelitia ini yaitu bagi pemerintah variabel intervening (studi empiris
disarankan agar meningkatkan atau BOS SMA/SMK kota Cilegon)”.Vol.04
memperbanyak mengadakan pelatihan No.01.
terkait pengelolaaan dana Bantuan
Operasional Penyelenggaraan (BOP), Ariastini,Dwi.dkk.2017.”pengaruh
selalu menjalin komunikasi yang baik kompetensi sumber daya
terhadap pihak terkait seperti contohnya manusia,sistem pengendalian
pengelola dana sekolah dan juga internal,proactive fraud audit,dan
diharapkan tidak selalu mengubah Petunjuk whistleblowing system terhadap
Teknis (JUKNIS) secara terus menerus pencegahan fraud pada pengelolaan
agar pihak pengelola dana BOP tidak dana Bos se-kabupaten
kebingungan sehingga dapat mempemudah klungkung”.Vol.8 No.2.
dalam menyusun laporan Ayuning, nurfitri.2019.”pengaruh
pertanggungjawaban sehingga dapat kompetensi sumber daya
menghasilkan kualitas laporan manusia,sistem pengendalian internal
pertanggungjawaban yang optimal dan pemerintah, proactive fraud audit,
memadai sehingga dapat dipergunakan budaya organisasi dan whistleblowing
untuk mengambil keputusan oleh pihak system terhadap pencegahan fraud
terkaitt. pada pengelolaan dana bos”.fakultas
Bagi lembaga TK disarankan ekonomi dan bisnis.universitas
mentaati peraturan yang sudah di buat oleh sakti.jakarta.skripsi.
pemerintah dan selalu mejaga informasi Damayanti,hutomo.2015.”pengaruh sistem
dan komunikasi baik dengan pihak pengendalian internal pemerintah
pemerintah sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap keterandalan pelaporan
dalam menyusun laporan keuangan dana bantuan operasional
pertanggungjawaban dana Bantuan sekolah(BOS)”.vol.2 No.1.fakultas
Operasional penyelenggaraan (BOP). Dan ekonomi.universitas Djuanda
juga disarankan selalu mengikuti petunjuk-
petunjuk yang sudah ditetapkan dalam Loksyana,sri.2019.”pengaruh kompetensi
mengelola dana sekolah sehingga sumber daya manusia, tingkat
tercapainya kualitas laporan
pendidikan, masa kerja, pelatihan
pertanggungjawaban secara optimal.
serta pemanfaatan teknologi terhadap
Daftar Pustaka kualitas pelaporan keuangan bantuan
operasional sekolah (studi empiris
Abdul,kahar,dkk.2018.”pengaruh
pada SMA dan SMK provinsi
kompetensi,pemanfaatan teknologi
informasi dan pengendalian internal Kalimantan Barat)”.Fakultas
terhadap keterandalan laporan Ekonomi.Universitas
keuangan pengelolaan dana bantuan Tanjungpura.skripsi

769

Anda mungkin juga menyukai