Anda di halaman 1dari 3

Nara dan Manik-manik Ajaib

(Oleh: Elza Puji Rahayu)

(Dokumentasi: Naranitha Marwany)

Ada pepatah bahasa Inggris yang selalu dilontarkan oleh pembawa acara salah
satu acara televisi yang dulu sering saya tonton bahkan saya tunggu jam tayangnya,
yaitu do what you love, love what you do. Pepatah ini mengajarkan bahwa kita harus
melakukan apa yang kita suka, dan menyukai apa yang kita lakukan, terdengar klise
akan tetapi pada beberapa orang pepatah ini bekerja. Namun, pernahkah anda
menyadari bahwa segala yang kita lakukan akan berpengaruh pada hidup? Terlebih
lagi berpengaruh pada kesehatan mental kita, atau yang saat ini lebih populer dengan
nama mental health.
Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia hampir 2 tahun lamanya
memang menyebabkan perubahan drastis pada beberapa sektor kehidupan.
Melakukan social distancing dengan berdiam diri di rumah tentu menyebabkan
orang-orang mengalami peningkatan stress, kecemasan bahkan tak sedikit yang
mengalami gejala-gejala seperti depresi, putus asa dsb. yang tentu saja mengganggu
kesehatan mental kita. Jika kita bisa melakukan kegiatan yang disukai sekaligus
menjaga kesehatan mental maka sungguh mengasyikan bukan? Begitupun yang
dilakukan oleh Nara yang saat ini sering melakukan hobinya. Alih-alih melakukan
kegiatan unfaedah, Nara lebih suka melakukan kegiatan yang menurutnya dapat
menjadi sarana healing bagi dirinya dan tentu saja banyak nilai tambah dari kegiatan
itu.
Perbincangan kami dimulai beberapa saat setelah adzan maghrib tiba, sekitar
pukul 18.29 WIB. Melalui room chat aplikasi sejuta umat, Whatsapp, kami berbicara
ngalor ngidul mengenai hobi yang saat ini rutin dijalaninya, yaitu membuat hand craft
dari manik-manik atau bahasa gaulnya beads. Naranitha Marwany, atau yang sering
dipanggil Nara itu kini tercatat sebagai mahasiswa tingkat 3 program studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Universitas Siliwangi. Adanya pandemi COVID-19 yang
menyebabkan beberapa orang merasa jenuh dan stress menyebabkan mereka mencari
kesibukan baru yang dijadikan hobi untuk menenangkan pikiran, salah satunya hobi
membuat hand craft yang dilakukan oleh Nara ini.
Sebenarnya, perempuan berzodiak Virgo ini
sudah cukup lama memiliki hobi membuat hand craft
dari manik- manik, “Emang dulu dari SD, dasarnya
aku udah suka bikin gelang gitu, nah waktu SMA
mulai lagi suka bikin hand crafting, DIY barang apa
aja, soalnya ada teman yang punya kesukaan yang
sama. Puncak nya tuh waktu lagi pandemi, aku
bingung mau ngapain, gak ada kegiatan, jenuh juga
kalo lama-lama di rumah, main hp, rebahan, denger
musik, kuliah, tidur ah mumet gitu, disana mulai lah
aku suka lagi, main yang gitu, DIY, bikin gelang dll.
Dan aku suka banget ngelakuin itu HEHEH” jelasnya.
Nara juga menambahkan bahwa pada saat melakukan kegiatan tersebut ia merasa
senang, ada satu moment ketika ia merasa kesal, bad mood, gabut, banyak tugas,
bahkan marah dan sedih lalu ia melakukan kegiatan yang disukainya itu perasaanya
akan lebih tenang. “Jadi healing buat aku sendiri gitu, meskipun kaya habis itu
bakalan kepikiran lagi masalahnya, tapi setidaknya kayak tenang sebentar gitu”
tuturnya melalui voice note.
Pandemi COVID-19 memang menyebabkan dampak yang kurang mengenakkan
bagi seluruh lapisan masyarakat, hal ini juga berdampak bagi Nara. “Pandemi yang
berdampak sama pendidikan/ perkuliahan itu sih yang lebih mempengaruhi mental,
rasanya tuh ya setiap hari cape banget, padahal kalo secara kasat mata, kuliah daring
itu kayak yang santuy, gampang, kuliah bisa sambil makan/ bisa sambil rebahan. Tapi
nyatanya gak gitu. Hal itu yang kadang bikin overthinking, capek fisik engga, tapi
malah jadi capek hati, otak, capek pikiran :((, pengen banget pandemi ini cepet beres,
cuma untuk 1 hal, yaitu kuliah normal lagi.” keluhnya.
Dengan menekuni hobinya, perempuan kelahiran Tasikmalaya ini pun dapat
mengurangi beban pikirannya sedikit demi sedikit. Selain sarana healing hobinya juga
berkembang menjadi salah satu sumber penghasilan, ibaratnya sekali mendayung dua
tiga pulai terlampaui. Pada awalnya ia tak berniat untuk menjual hasil kerajinannya
itu, namun saat berkunjung ke rumah saudaranya ia diberi tahu untuk mencoba
menjual kerajinan tersebut.
Berawal dari posting snap di Instagram dan Whatsapp, kini Nara resmi menjual
hasil hand craft buatannya dengan label Kupakay.id. Respon konsumennya pun baik,
meskipun kini ketika ia menjalani hobinya ada tanggung jawab yang harus
diselesaikan namun ia tetap bisa menikmati kegiatannya itu. “aku tuh kaya ngerasa
aduh yang awalnya itu hobi pelarian aku dari kesel, marah, dan bete, sekarang kadang
malah aku sendiri yang bete karena ngerjain pesenan tapi itu kan tanggung jawab ya,
jadi kadang aku siasatin dengan adanya estimasi waktu pembuatan jadi aku bisa tetep
kerjain.” tuturnya.
Mengasyikan bukan menjalankan hobi yang dapat menjaga kesehatan mental
sekaligus memiliki nilai plus lain? Anda pun bisa melakukannya. Ada kalimat yang
menjadi favorit saya pada perbincangan ini, yaitu “satu yang bikin aku gak gengsi
untuk coba dagang itu, ada kata-kata yang aku baca di belakang angkot dan itu
nempel sampe sekarang, katanya tuh gini ‘Hidup itu sederhana, yang mahal itu
gengsi’ Itu ngena banget sih di aku.” katanya.
Nara pun berpesan untuk pembaca sekalian yang masih ragu untuk memiliki hobi,
ia berkata “Iya, hidup itu bukan perlombaan, setiap orang udah punya waktunya
masing-masing. Tapi mau sampai kapan ngeluh? Mau sampai kapan ‘diem aja’?
Sampai kapan terus lihat kekurangan diri? Waktu terus berputar loh. Semangat!! biar
bisa ceklis goals nya satu persatu” tandasnya.
Segala sesuatu yang kita lakukan tentu berdampak pada diri kita. Jika kita
melakukan hal positif, tentu akan berdampak positif pula. Pandemi COVID-19
memang belum usai, tapi tidak ada salahnya kita mencari cara agar kesehatan mental
kita tetap terjaga dengan menjalankan hobi. Sudah siapkah anda mencoba?

Anda mungkin juga menyukai