Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

PERBEDAAN BAHASA KOMUNIKASI ANTARA


MAHASISWA PAPUA DENGAN MAHASISWA JAWA

OLEH:
SARI MUSTIKA
20105040098
PERBEDAAN BAHASA KOMUNIKASI ANTARA
MAHASISWA PAPUA DENGAN MAHASISWA JAWA

Abstrak
Artikel ini membahas tentang cara komunikasi dari Mahasiswa Jawa dengan Mahiswa
Papua terhadap perbedaan budaya dan perilaku komunikasi. Artikel ini ditulis adalah untuk
mengetahui cara adapatasi mahasiswa yang memiliki bedaya budaya dengan cara dalam
berperilaku komunikasi. Hasil dari pembahasan arrtikel adalah adanya perbedaan budaya
sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam berkomunikasi, tetapi dengan adanya
perbedaan - perbedaan itu tidak menjadikan mahasiswa sebagai individu yang tidak
menghargai sesama, menjatuhkan sesame karena hal itu dapat menimbulkan kegagalan dalam
berkomunikasi. Melainkan komunikasi membuat para mahasiswa saling mengenal dan saling
memahami budaya – budaya lain.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dari berbagai pulau – pulau
di Indonesia yang saling sambung menyambung mulai dari sabang sampai merauke dan
masing-masing daerahnya memiliki kebudayaan yang beraneka ragam (Nuraeni et al., 2021).
Budaya merupakan pamdangan dan pola hidup yang bersifat kompleks, abstrak dan memiliki
pengertian luas yang dilestarikan dan di wariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya
dapat hilang jika budaya tersebut tidak dilestarikan dan tidak di jaga oleh generasi-generasi
muda. Menurut Kaswadi (2018) mengatakan kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan
kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah di Indonesia, hampir di setiap pulau memiliki suku
dan ras yang berbeda-beda yang memiliki ciri khas dan keunikannya masing masing. Dengan
beragamnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia juga memberikan keuntungan dan pengaruh
terhadap cara komunikasi individu yang berbeda-beda (Nuraeni et al., 2021). Menurut Wijaya
(2013) mengatakan bahwa dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya
dibutuhkan pengertian atau pemahaman yang lebih komprehensif. Komunikasi merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan sosial karena dengan adanya komunikasi manusia dapat
berinteraksi dengan orang lain dan menjadi sesuai kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang
menandakan manusia makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan bergantung kepada orang
lain (Kaswadi et al., 2018). Komunikasi antar budaya dengan latar belakang yang berbeda beda
memberikan interaksi yang berbeda pula sehingga diperlukan pemahaman terhadap orang yang
berbeda budaya maka komunikasi pun dapat berjalan dengan efektif. Menurut Darmanwan
(2016) mengatakan komunikasi antar budaya merupakan proses pertukaran pikiran dan makna
antara orang orang yang beda budaya. kebudayaan seseorang juga sangat berpengaruh terhadap
proses keberlangsungan komunikasi. Setiap budaya mengajarakan seseorang cara berpikir dan
bererilaku hal ini juga tentu berpengaruh terhadap perilaku komunikasi. Seperti kebudayaan
orang jawa yang memiliki bahasa lemah lembut gemulai dan santun dalam bertutur kata
berbanding terbalik dengan bahasa dari orang papua yang cenderung menggunakan bahasa
yang kasar, suaranya lantang dan keras dalam berkomunikasi, hal tersebut menunjukkan bahwa
budaya memiliki pengaruh besar terhadap perilaku seseorang dalam berkomunikasi.
Berdasarkan hal tersebut maka dibahas mengenai perbedaan bahasa dari mahasiswa asal jawa
dengan mahasiswa papua dalam berkomunikasi sehari-hari dalam dunia perkuliahan.

PEMBAHASAN
Diliat dari aspek agama perbedaan agama tidak memberikan dampak dari perbedaan
bahasa antara mahasiswa jawa dengan mahasiswa papua, adanya perbedaan agama tidak
membuat mahasiswa-mahasiswa tersebut terkendala dalam berkomunikasi dan tetap menjalin
komunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Jika ditinjau dari segi bahasa, perbedaan bahasa
mahasiswa jawa dengan mahasiswa papua bisa berkomunikasi dengan baik namun karena
adanya perbedaan bahasa membuat beberapa mahasiswa sulit untuk mengerti bahasanya.
Beberapa mahasiswa Papua menyatakan, ketika berkomunikasi dengan temannya yang
merupakan mahasiswa Jawa yang sudah akrab dan saling mengenal lama, mereka tidak segan
menanyakan arti kata-kata yang tidak dipahami dan tidak segan untuk mempelajari bahasa-
bahasa yang tidak mereka ketahui. Tetapi ketika mahasiswa tersebut berada di tengah orang
yang belum akrab, mereka dihinggapi rasa malu atau enggan menanyakan hal yang kurang
mereka pahami secara terus terang sehingga komunikasi antar mahasiswa beda etnis tersebut
sering tidak nyambung dan terkesan canggung. Dalam komunikasi formal, mahasiswa Papua
juga sering tidak melakukan klarifikasi jika kurang memahami pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Menurut mahasiswa jawa yang berkomunikasi dengan mahasiswa papua
mengatakan jika orang papua jika berbicara menggunakan aksen dan dialek yang unik, cepat
dan tegas sehingga biasanya menimbulkan kesalahpahaman namun untuk mencegah adanya
kesalahana yang terjadi biasanya mahasiswa-mahasiswa tersebut mengklarifikasi,
mempertanyakan dan meminta dengan sopan untuk mengurangi kecepatannya dalam
berbicara. Dalam dunia perkuliahan mahasiswa jawa menilai jika mahasiswa papua paling
banyak suka berkumpul antar sesame mereka, sering tampil tidak percaya diri, pendiam dan
kurang bersosialisasi dengan mahasiswa lain begitu juga dalam lingkup perkuliahan biasanya
mahasiswa papua jarang memberikan tanggapan atau mengajukan pertanyaan.
Adanya perbedaan budaya menyebabkan mahasiswa Papua kesulitan membaur dan
menjalin komunikasi secara lebih intens dengan mahasiswa jawa karena sulit beradaptasi
dengan lingkungan baru, namun karena adanya pergaulan teman-teman Jawa yang lebih luas
sehingga perbedaan latar belakang tersebut lambat laun mencair dan membuat mahasiswa
Papua lebih percaya diri, terbuka, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Kaswadi, D. A., Wulandari, E., & Trisiana, A. (2018). Pentingnya Komunikasi Sosial Budaya
Di Era Globalisasi Dalam Perspektif Nilai Pancasila. Jurnal Global Citizen: Jurnal
Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2)

Nuraeni, M., Pratama, M. I. F., & Ananda, R. (2021). PENGARUH PERBEDAAN BUDAYA
TERHADAP PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWA. ProListik, 6(1).

Utami I.H, Wisadirana D, NasutionZ. 2019. Analisis Model Komunikasi Antarbudaya: Studi
Kasus Komunikasi Mahasiswa Papua dan Jawa di Universitas Brawijaya. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Negeri Malang

Wijaya, I. S. (2013). Komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi. Jurnal
Dakwah Tabligh, 14(1), 115–126.

Darmawan, D., & Fadjarajani, S. (2016). Hubungan antara pengetahuan dan sikap pelestarian
lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan (studi di
kawasan objek wisata alam gunung galunggung desa linggajati kecamatan sukaratu
kabupaten tasikmalaya). Jurnal Geografi, 4(1)

Anda mungkin juga menyukai