Anda di halaman 1dari 20

Silvikultur

Pertemuan 2
Materi: Hutan Lestari
Topik Bahasan

Ê Pengertian Kelestarian Hutan


Ê Perkembangan Konsep Kelestarian
Hutan
Ê Syarat Terwujudnya Kelestarian Hutan

Ê Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan


Pengertian Kelestarian Hutan (1)
Ê  Asas kelestarian hutan (sustained yield
principles)àadanya hasil kayu tahunan yang sama dan
kekal dari kawasan produksi (Heinrich Von Cotta 1816)

ü Pengertian yang masih sangat sederhana


ü Maka potensi kayu di dalam hutan harus tidak
mengalami penurunan/potensi hutan masih lestari
Pengertian Kelestarian Hutan (2)

Ê  Suatu pengelolaan hutan dapat dikatakan lestari apabila


dapat menyediakan suplai kayu selama bertahun-tahun
dari tebangan yang dilakukan terhadap tegakan yang
telah mencapai kondisi masak tebang (Knucel abad 19
dalam Simon 1994)

Tidak hanya mempertahankan voulume hasil yang


tetap jumlahnya, tetapi juga harus memasukkan bentuk
dan kualitas batang serta nilai uang yang dihasilkan
Pengertian Kelestarian Hutan (3)
Ê  Kelestarian hasil adalah pengelolaan kawasan hutan tertentu
yang jelas status pemilikannya, dengan luas wilayah yang
ekonomis dan memiliki sistem pengelolaan yang jelas
berdasarkan rencana kerja yang rasional (Conversation Code
dalam Simon 1994)

Sisitem pengelolaan hutan harus pula dilengkapi dengan petunjuk kerja yang lengkap dan
baik, seperti:
Ø  metode inventore,
Ø  sistem perhitungan etat,
Ø  cara permudaan dan penjarangan,
Ø  sistem penebangan dan pengangkutan,
Ø  organisasi teritorial dan personalia,
Ø  sistem administrasi dan keuangan,
Ø  sistem pemasaran dll.
Pengertian Kelestarian Hutan (4)

Ê  Asosiasi rimbawan Amerika (Society of American Foresters)


tahun 1958

Ê  Kelestarian hutan sebagai suatu pengelolaan hutan untuk


menghasilkan kayu yang berkesinambungan dengan selalu
menyeimbangkan antara pertumbuhan dan panenan.

Ê  Namun, perbandingan antara pertumbuhan dan pemanenan


tidak harus bersifat tahunan, tetapi bisa dilakukan untuk
satu periode tertentu, misal 3 atau 5 tahun
Pengertian Kelestarian Hutan (5)
Ê  Suplai hasil hutan yang teratur dan berkesinambungan
(continue) sesuai dengan kapasistas maksimal atau kawasan
hutan (Osmaston dalam Simon 1994)

Ê  Memasukkan semua hasil hutan yang dapat dimanfaatkan


oleh manusia, baik yang dapat dinilai dengan uang (tangibel)
maupun tidak (intangibel)
Perkembangan Konsep Kelestarian Hutan
Tiga fase perkembangan konsep kelestarian hutan:
1. Kelestarian Hasil Hutan
ü Hanya menitik beratkan pada hasil kayu tahunan atau periodik yang sama
2. Kelestarian Potensi Hasil Hutan
ü Orientasi hutan sebagai pabrik kayu, pengelola hutan memperoleh kesempatan untuk
memaksimumkan produktifitas kawasan hutan dengan cara tidak hanya menghasilkan
produk konvensional sehingga diperoleh keuantungan uang sebesar-besarnya
3. Kelestarian Sumber Daya Hutan
ü Menuntut ekosistem hutan yang mendekati bentuk hutan asli di tempat sekarang
hutan-hutan monokultur berada
ü Orientasi hutan sebagai ekosistem yag menghasilkan kayu maupun non kayu,
pelindung tata air, dan kesuburan tanah, penjaga kelestarian lingkungan, serta sebagai
gudang untuk kelangsungan hidup berbagai macam sumber genetik flora dan fauna
Syarat Terwujudnya Kelestarian Hutan

Ê  Ada jaminan kepastian batas kawasan hutan yang tetap dan


diakui oleh semua pihak (rakyat, lembaga swasta maupun
badan-badan pemerintah).

Ê  Telah dirumuskan sistem perhitungan etat yang menjamin


tidak terjadi over-cutting, untuk kemudian dapat disusun
rencana tebangan tanhunan yang konsekuen dengan jiwa
dan tujuan asas kelestarian.

Ê  Telah dirumuskan sistem permudaan yang menjamin


permudaan kembali kawasan bekas tebangan yang berhasil
baik.
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan

Ê  Kriteria dalam Pengelolaan Hutan Lestari (PHL): suatu


aspek yang dipandang penting untuk memungkinkan
penilaian atas PHL

Ê  Indikator: atribut kuantitatif dan/atau kualitatif dan/


atau deskriptif yang apabila diukur atau dipantau secara
periodik menunjukkan adanya arah perubahan

Ê  Konsep PHL à dinamis

Dapat berubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan dan


kondisi pada waktu tertentu
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan

a.  Montreal Process

b.  Forest Stewardship Council (FSC)

c.  Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI)

d.  International Tropical Timber Organization (ITTO)


Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
a. Montreal Process

Ê  Merupakan lembaga yang didirikan oleh para ahli bidang


kehutanan dan lingkungan dari berbagai negara yang
mempunyai hutan beriklim sedang (temperate) dan hutan
daerah kutub (boreal) yang mengajukan kriteria dan
indikator pengelolaan hutan lestari

Ê  Terdiri dari 12 negara: Argentina, Australia, Kanada, Chili,


Cina, jepang, Republik Korea, Meksiko, Selandia Baru,
Federasi Rusia, Uruguay, dan Amerika Serikat

Ê  Terdapat 7 kriteria dengan 67 indikator dan sub indikator


Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
a. Montreal Process
Kriteria 1: Konservasi Keanekaragaman Hayati
Indikator:
1.1. Kenekaragaman ekosistem
1.2. Keanekaragaman Jenis
1.3. Keanekaragaman Genetis

Kriteria 2: Pemeliharaan Kepastian Prduktifitas Ekosistem Hutan
Indikator
a.  Luas lahan hutan yang tersedia untuk produksi kayu
b.  Jumlah tegakan total
c.  Luas dan tegakan yang masih tumbuh di hutan tanaman, yaitu
jenis eksotis dan asli
d.  Penebangan hasil kayu tahunan dibandingkan dengan volume
yang dianggap lestari
e.  Pemanenen HHBK tahunan
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
a. Montreal Process

Kriteria 3: Pemelihataan kesehatan dan vitalitas ekosistem hutan (3


indikator)
Kriteria 4: Konservasi dan Pemeliharaan Tanah dan Sumber Daya
Air (8 indikator)
Kriteria 5: Pemeliharaan Kontribusi Hutan terhadap Siklus Karbon
di Tingkat Global (2 indikator)

Kriteria 6: Pemeliharaan dan Peningkatan Berbagai Manfaat Sosial


Ekonomi Jangka Panjang untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
(5 indikator)
Kriteria 7: Kerangka Kerja Legal dan ekonomi untuk Konservasi
Htan dan Pengelolaan secraa Lestari (5 indikator)

Notes: Kriteria 4-7, silakan gunakan pustaka untuk


mencari indikator tiap kriteria
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
b. Forest Stewardship Council (FSC)
Prinsip:
1.  Kepatuhan pada Hukum dan Prinsip FSC
2.  Kepemilikan serta Penggunaan Hak dan Tanggung
Jawab
3.  Hak Masyarakat Adat
4.  Hubungan Masyarakat dan Hak-Hak Pekerja
5.  Manfaat dari Hutan
6.  Dampak Lingkungan
7.  Rencana Pengelolaan
8.  Monitoring dan evaluasi
9.  Pemeliharaan Hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi
10. Perkebunan

Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
c. Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI)

Tiga aspek kelestarian hutan


1.  Kelestarian fungsi produksi
a. Kepastian pengguaan lahan sebagai kawasan hutan
b. Perencanaan dan implementasi penataan hutan
menurut tipe dan fungsi hutan
c.  Besaran perubahan penutupan lahan hutan akibat
perambahan dan alih fungsi kawasan hutan, kebakaran,
dan gangguan lainnya
d. Sistem manajemen kebakaran hutan
e. Pemilihan dan penerapan sistem silvikultur yang sesuai
dengan ekosistem hutan setempat, dst…. (terdapat 21
indikator)
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
c. Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI)
2. Kelestarian fungsi ekologi
a.  Proporsi luas kawasan dilindungi yang berfungsi baik terhadap
keseluruhan kawasan yang seharusnya dilindungi serta telah
dikukuhkan dan/atau keberadaannya diakui pihak-pihak terkait
b.  Proporsi luas kawasan dilindungi yang tertata baik terhadap
keseluruhan kawasan yang seharusnya dilindungi dan sudah
ditata
c.  Intensitas gangguan terhadap kawasan dilindungi, termasuk
dari bahaya kebakaran
d.  Kondisi keanekaragaman spesies flora dan/atau fauna di dalam
kawasan dilindungi pada berbagai formasi/tipe hutan yang
ditemukan di dalam unit menajemen
e.  Intensitas kerusakan struktur hutan dan komposisi spesies
tumbuhan, dst (terdapat 19 indikator)
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
c. Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI)

3. Kelestarian fungsi sosial


a.  Batas kawasan konsesi dengan kawasan komunitas setempat
terdelineasi secara jelas, dan diperoleh melalui persetujuan
antarpihak yang terkait di dalamnya
b.  terjaminnya akses dan kontrol penuh masyarakat secara lintas
generasi terhadap kawasan hutan adat
c.  Terjaminnya akses pemanfataan hasil hutan oleh komunitas
secara lintas generasi dalam kawasan konsesi
d.  Digunakannnya tata cara atau mekanisme penyelesaian sengketa
yang tepat pada pertentangan kliam atas hutan yang sama
e.  Sumber-sumber ekonomi komunitas minimal tetap mampu
mendukung kelangsungan hidup komunitas secara lintas gereasi,
dst (terdapat 17 indikator)
Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
d. International Tropical Timber Organization (ITTO)

Kriteria 1: MengaktiOan Kondisi untuk Pengelolaan Hutan Lestari


ü  Kebijakan dan Kerangka Hukum
ü  Kerangka Ekonomi
ü  Kerangka Kelembagaan

Kriteria 2: Keamanan Sumber Daya Hutan
ü  Deskripsi Dasar Sumber Daya
ü  Prosedur Perlindungan

Kriteria 3: Kesehatan dan Kondisi Ekosistem Hutan
ü  Luas Hutan Rusak oleh Kegiatan Manusia dan Tingkat Kerusakannya
ü  Luas dan Tingkat Kerusakan Hutan oleh Penyebab Api
ü  Prosedur Perlindungan dan Konservasi

Kriteria 4: Penilaian sumber Daya


ü  Prosedur Perencanaan
ü  Pedomeman Manajemen
ü  Monitoring dan Evaluasi

Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan
d. International Tropical Timber Organization (ITTO)

Kriteria 5: Keanekaragaman Hayati


ü  Keanekaragaman Ekosistem
ü  Keanekaragaman Spesies
ü  Keanekaragaman Genetik
ü  Pedoman Manajeman
ü  Monitoring dan Evaluasi

Kriteria 6: Tanah dan Air
ü Kadar Perlindungan
ü Prosedur Konservasi dan Perlindungan
ü Monitoring dan Evaluasi

Kriteria 7: Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya
ü  Aspek Sosial-ekonomi
ü  Aspek Budaya

Anda mungkin juga menyukai