Anda di halaman 1dari 5

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate KodePos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

Nama : Yuki Indayanti


NIM : 4181111004
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika

A. Judul
Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Geogebra
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
VIII SMP Nurul Islam Indonesia Medan.

B. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan
pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa. Pendidikan berperan penting
dalam menciptakan masyarakat terpelajar. Dimana pendidikan bertujuan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membentuk karakter
seseorang. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas pula. Hal inilah yang mendorong seluruh lapisan
masyarakat sangat memperhatikan perkembangan dunia pendidikan.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dan sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang
menyatakan bahwa “Tiap - tiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan”, dan pada Pasal 31 ayat (3) menyatakan bahwa “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”.
Salah satu unsur yang ada didalam pendidikan ialah matematika,
matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini. Hal ini terbukti bahwa pelajaran
matematika dipelajari disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA
hingga perguruan tinggi. Peran penting matematika juga dijelaskan oleh
Lubis, Surya dan Minarni (2015; 99) Matematika merupakan ilmu universal
yang mendasari perkembangan teknologi modern. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini sangat pesat sehingga informasi
darimanapun dapat diketahui segera dan waktu serta batas negara sudah tidak
ada perbedaan lagi, akibatnya lahirlah suatu masa atau era yang dikenal
dengan globalisasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Aminy dkk
(2021:45) Pada era 4.0, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
memungkinkan semua pihak untuk mendapatkan informasi secara melimpah,
cepat dan mudah dari berbagai sumber dan segala penjuru dunia. Oleh karena
itu, di era sekarang manusia dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
memperoleh, menyeleksi, mengelola informasi itu agar dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan yang dinamis, penuh tantangan, dan kompetitif. Hal itu
menuntut dimilikinya kemampuan berpikir kreatif.
Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Pentingnya meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam dunia pendidikan diungkapkan oleh
Soeviatulfitri dan Kashardi (2020 : 36) bahwa Kemampuan berpikir kreatif
merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan dan perlu dilatihkan pada
siswa mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan
menengah. Berpikir kreatif yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengeluarkan dan menghasilkan ide –ide atau gagasan yang baru, sehigga
menghasilkan cara yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan berbagai
solusi.
Rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa disebabkan oleh
suatu proses pembelajaran yang hanya menekankan kepada aspek kognitif

siswa saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik siswa diabaikan.


Kebanyakan guru hanya mementingkan hasil daripada proses, memberikan
pengetahuan hanya dari isi buku pelajaran, menggunakan metode mengajar
yang pasif, dan tidak menggunakan media pembelajaran. Dengan hal ini,
proses pembelajaran pun menjadi tidak efektif dimana pembelajaran hanya
berpusat pada guru (teacher oriented), sedangkan siswa hanya mendengarkan
dan mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa, peran guru dalam mengelola pembelajaran
sangatlah penting. Salah satu model pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan berusat pada siswa
adalah model Problem Based Learning.
Model pembelajaran problem based learning merupakan pembelajaran
yang disampaiakan dengan memberikan permasalahan kontekstual terlebih
dahulu, kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan dan membuka diskusi.
Seperti yang dinyatakan oleh Savery (2006) yaitu:
“PBL is student-centered learning that facilitates students to conduct
research, integrate theory and practice, and apply knowledge and skills in
determining the best solution of certain problems that can develop problem-
solving skills, critical thinking, communication, and working cooperatively”.
“PBL adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memfasilitasi
siswa untuk melakukan penelitian, mengintegrasikan teori dan praktik, serta
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan solusi terbaik
dari masalah tertentu yang dapat mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah, berpikir kritis, komunikasi, dan bekerja secara kooperatif”.
Selain peran model pembelajaran, dukungan media pembelajaran juga
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media berupa
software membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
informasi pada tahap awal pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
matematika yang dapat membantu memvisualisasikan hal –hal yang abstrak
dalam matematika akan mampu menarik minat dan kreatifitas berpikir siswa.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
adalah software Geogebra. Geogebra merupakan software yang diciptakan
untuk digunakan dalam geometri, aljabar, dan kalkulus secara geometri.
Seperti yang dijelaskan oleh Siregar, Mansyur, Lumongga, dan Ramadani
(2021: 108) Geogebra merupakan aplikasi yang dapat memvisualisasikan,
mendemonstrasikan, dan mengkonstruksikan konsep-konsep matematika.
Aplikasi yang dibuat dengan prinsip penggabungan ilmu geometri, aljabar
dan kalkulus ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengatasi
kesulitan dalam belajar matematika.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik uantuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Problem Based Learning Berbantuan Media Geogebra Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP Nurul Islam
Indonesia Medan”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa Kelas VIII SMP Nurul Islam Indonesia
Medan dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan
media Geogebra?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan bepikir kreatif matematis siswa
Kelas VIII SMP Nurul Islam Indonesia Medan setelah menggunakan
model Problem Based Learning berbantuan media Geogebra?

D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, adapun tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa Kelas VIII SMP Nurul Islam Indonesia
Medan dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan
media Geogebra.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
Kelas VIII SMP Nurul Islam Indonesia Medan setelah menggunakan
model Problem Based Learning berbantuan media Geogebra.
Medan, 01 November 2021
Diketahui, Disetujui,
Ketua Prodi P. Matematika Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa

Nurhasanah Siregar, M.Pd. Prihatin Ningsih Sagala, S.Pd., M.Si. Yuki Indayanti
NIP. 19831111 200812 2 001 NIP. 19810823 200801 2 007 NIM. 4181111004

Anda mungkin juga menyukai