Anda di halaman 1dari 4

Position paper:

 Posisi negara kita terhadap suatu isu


 Apa yang negara kita sudah lakukan terhadap isu tersebut (domestik/internasional)
 Solusi apakah yang kita tawarkan untuk isu yang sedang dibahas tersebut

Perubahan iklim menjadi isu lingkungan yang paling banyak dibicarakan baik dalam tatarn
ilmiah dan kehidupan sehari-hari. Kegiatan manusia berkontribusi pada pemanasan global
melalui perubahan pada jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer. Dari gas rumah kaca
tersebut dapat mempengaruhi iklim dan menyebabkan pemanasan global. Naiknya
permukaan laut akibat perubahan iklim mengancam wilayah pesisir. Menurut
intergovernmental panel on climate change (IPCC, 2007) menyatakan bahwa dalam 100
tahun terakhir terjadi peningkatan permukaan air laut 25-59 cm. greenpeace juga
memperkirakan pada tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 15-95
cm. peningkatan air laut dengan 1m sudah dapat menyebabkan hilangnya 6% Belanda.
Belanda melihat kenaikan air sebagai bahaya tetapi lebih sebagai peluang dan tantangan.
'Leven met water' atau hidup bersama air mencerminkan strategi baru dalam perencanaan
teknik sipil di Belanda. 

Belanda adalah negara yang terletak di dataran rendah delta, yang dibentuk oleh aliran tiga
sungai utama: Rhine, Meuse dan Scheldt. Sepertiga wilayah Belanda berada di bawah
permukaan laut, dan dua pertiganya rentan terhadap banjir.

Sebagian Belanda yang berada di bawah permukaan laut sudah bersiap-siap dengan
membangun rumah apung dan membelokkan sungai. Layaknya kapal besar melabuh, setiap
rumah diikat ke empat titik tambatan kapal. Fondasi bangunan diisi semen dan busa
pemberat. Gelang-gelang yang tertempel pada palang-palang yang terbenam dalam laut
memastikan rumah tidak terbawa arus. Bangunan juga dapat bergerak naik turun, tergantung
tingkat permukaan air.

Perencanaan khusus bagi rumah apung adalah salah satu cara adaptasi pemerintah Belanda
terhadap dampak kenaikan permukaan laut dan curah hujan yang meningkat akibat perubahan
iklim. Bagi Belanda, perubahan kecil pada fluktuasi permukaan air membawa masalah yang
hanya akan bertambah parah.

Upaya Belanda dalam melawan naiknya permukaan laut juga mulai menarik perhatian dunia.
Delegasi dari Thailand, Vietnam, Australia dan Amerika Serikat telah mengunjungi Belanda
untuk bertemu dengan para insinyur sipil negeri oranye, untuk membahas metode
penanggulangan masalah yang disebabkan oleh kenaikan permukaan laut.

Terdapat sebuah kasus dampak climate change di belanda yang dibawa oleh Friends of the
Earth Belanda, Milieudefensie, mengaitkan sikap mayor minyak tentang perubahan iklim
dengan hak asasi manusia. Keputusan itu juga akan berdampak pada rekan-rekan Shell di
Eropa karena tekanan meningkat pada perusahaan energi yang berpolusi untuk meningkatkan
perang melawan pemanasan global.

Kasus tahun 2015 di mana kelompok lingkungan Urgenda berhasil menggugat pemerintah
Belanda karena tidak mencapai tujuan pengurangan karbonnya sendiri telah menjadi titik
fokus. Pengadilan kemudian memutuskan bahwa negara Belanda menyebabkan “bahaya yang
tidak dapat diterima” bagi masyarakat, yang menjadi tanggung jawabnya. Shell memiliki
“posisi kekuasaan khusus” dalam transisi energi, membuatnya bertanggung jawab atas
perubahan iklim seperti kebanyakan negara bagian. Belanda berjanji untuk menghilangkan
emisi bersih dari operasinya sendiri dan sebagian besar gas rumah kaca dari bahan bakar yang
dijualnya kepada pelanggan pada tahun 2050. 

Pernah terjadi juga demo yang dilakukan oleh pelajar yang menuntut kebijakan climate
change. Ribuan pelajar bolos sekolah, berpawai melewati gedung parlemen Belanda,
menyerukan kebijakan iklim Belanda yang lebih baik. Demonstrasi yang ramai namun damai
oleh para pelajar Belanda. Mereka berharap pemerintah dapat mengambil Langkah yang lebih
baik dan lebih cepat dalam untuk iklim. Mereka melakukan aksi demo supaya pemerintah
belanda agar mencari cara terbaik untuk mengendalikan emisi gas rumah kacaNamun dalam
melakukan perubahan iklim tidak semudah yang dibayangkan, karena pengaruh yang
keluarkan selama ini telah memiliki dampak yang besar bagi seluruh dunia. Maka belanda
berusaha melakukan perubahan dengan sebijak mungkin.

Belanda memiliki cara dalam menangani climate change di negaranya sendiri dengan
melakukan upaya seperti bagaimana menanggulangi dan mencegah banji, melakukan
pengurangan polusi udara yang diakibatkan oleh banyaknya gas berbahaya yang dikeluarkan
oleh pabrik, kendaraan dan juga upaya pada emisi gas rumah kaca yang memiliki dampak
besar bagi seluruh dunia.

Pada abad XIII, setelah puluhan tahun dilanda bencana banjir dan badai, penduduk Belanda
mulai mengatur kebutuhan bersama untuk menjaga agar air tetap mengalir, dan
mengembangkan strategi serta teknologi untuk mengatasi banjir.
Salah satu inovasi pengelolaan air itu adalah kincir angin polder pada abad XV yang sekarang
menjadi ikon Belanda. Kincir angin itu memompa air keluar dari rawa, dan menciptakan
polder atau petak lahan kering. Seiring berjalannya waktu, sekitar 3.000 polder yang
dikelilingi tanggul berhasil dibuat. Belanda kemudian menjadi terkenal karena penguasaan
awal mereka dalam teknik pesisir dan pengelolaan air, yang selama berabad-abad membuat
mereka hidup dengan aman di balik dinding pembatas dan tanggul.

Setelah banjir besar itu, Belanda melipatgandakan upaya mereka untuk mengatasi ancaman
dari laut, dan menciptakan sistem pengendalian banjir raksasa yang dikenal sebagai Delta
Works. Delta Works, dibangun antara akhir 1950-an dan 1990-an, terdiri dari sembilan
bendungan dan empat penghalang badai yang telah menutup muara dan secara substansial
mengurangi garis pantai Belanda sekitar 700 kilometer. Delta Works telah melindungi
Belanda dengan baik selama beberapa decade

Otoritas pengelola air Belanda kemudian melihat keterbatasan pada pendekatan "rekayasa
keras" seperti pembangunan tanggul dan penghalang dalam kondisi iklim yang berubah
dengan cepat dan semakin tidak terduga. Pada akhirnya belanda mengambil pendekatan baru
yaitu selain membangun lebih banyak tembok dan tanggul, Belanda juga mulai menerapkan
perspektif holistik jangka panjang tentang banjir yang diperhitungkan dalam data ilmiah
tentang perubahan iklim. Tanggul dan penghalang lainnya disingkirkan, dan saluran banjir
serta dataran banjir diperluas dan diperdalam. ada sebuah proyek Namanya proyek Room for
the River bekerja dengan cara menurunkan dataran banjir, memperlebar sungai dan saluran
samping, yang pada dasarnya memberi sungai ruang untuk menampung lebih banyak air.

Kemudian pada 23 September hingga 6 Oktober 2019, Uni Eropa bersama negara-negara
anggotanya menyelenggarakan "Climate Diplomacy Week", merupakan rangkaian kegiatan
kampanye mencegah perubahan iklim di kawasan Uni Eropa dan di seluruh dunia. Dengan
tema  "Anak Muda dan Aksi Iklim", mengingat semakin banyak orang muda memimpin
aksi perubahan iklim, membuat suara mereka didengar, dan secara lebih tegas menuntut
pemerintah, dunia usaha dan kita semua, untuk mengambil sikap. Menyajikan berbagai
kegiatan lain seperti lokakarya, kompetisi dan permainan, demo masak, program
pembersihan lingkungan dan masih banyak lagi. Pemerintah Belanda menegaskan untuk
terlibat aktif dalam upaya penyelamatan Bumi. Pada pembukaan Climate Diplomacy Week
2019 ini, dengan membuktikannya mengundang para pegiat lingkungan untuk berbagi cerita
mereka kepada public. Bahkan di Belnda sendiri telah melakukan pengurangan dampak dari
climate change seperti contoh adanya event besar bersepeda untuk dapat menyelamtkan bumi
dari kebanyak orang-orang yang melakukan perjalan menggunkaan kendaraan yang
mengandung polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai