Anda di halaman 1dari 2

AAJI: Agen Asuransi Nakal Bakal Masuk

"Blacklist", Tak Bisa Kembali ke Industri


JAKARTA, KOMPAS.com - Agen asuransi yang nakal dapat mendatangkan kerugian kepada
nasabah asuransi.

Hal tersebut terjadi pada oknum agen PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG
Life) yang menggelapkan polis nasabah di Manado. Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh
Pengadilan Negeri Manado.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas
kepada agen asuransi yang berbuat curang.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, AAJI akan memasukkan nama
agen asuransi nakal atau curang tersebut ke dalam daftar hitam (blacklist).

"Kami tidak akan menoleransi tindakan agen yang nakal. Mereka harus dihukum, oleh AAJI
pasti langsung akan di-blacklist dan tidak bisa kembali ke industri," ujar dia dalam konferensi
pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I-2023, dikutip Kamis (25/5/2023).

Baca juga: AAJI: Pengaturan Modal Minimum Bikin Perusahaan Asuransi Lebih Punya
Ketahanan

Agen asuransi wajib bersertifikat

Demi memitigasi risiko adanya agen yang nakal, AAJI mewajibkan seluruh agen asuransi yang
tergabung dalam AAJi untuk memiliki sertifikat.

"Hanya boleh terdaftar pada satu perusahaan," imbuh dia.

Tak hanya itu, para agen asuransi juga wajib mengikuti pelatihan berulang kali untuk
memastikan kecakapan sebagai agen pemasar. Pelatihan agen dapat berasal dari AAJI maupun
perusahaan masing-masing.

Namun demikian, Budi membeberkan, meskipun agen asuransi telah memenuhi kewajiban
tersebut, praktik curang agen masih kerap ditemui.

Baca juga: Viral Agen Asuransi Punya Penghasilan Rp 1 Miliar, Pengamat: Tidak Bisa
Instan

Untuk itu, ia mengimbau nasabah selalu berhati-hati ketika mengajukan permohonan asuransi
melalui agen pemasar.
Budi menegaskan, pada formulir permohonan asuransi sudah tercantum informasi yang
menyatakan pembayaran premi dibayarkan langsung ke perusahaan, bukan melalui agen
pemasar.

“Nomor pembayaran premi sudah ada. Jadi, seharusnya itu bisa dicegah,” tegas Budi.

Baca juga: Buntut Pemalsuan Polis Eks Agen Sinarmas MSIG, OJK Minta Review Tata
Kelola Pemasaran

Welcoming call

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI
Elin Waty mengungkapkan, Surat Edaran (SE) OJK No. 5 tentang PAYDI membahas salah satu
langkah mitigasi untuk menanggulai aksi nakal agen, salah satunya welcoming call.

Welcoming call ini bertujuan untuk memastikan apakah produk yang dibeli oleh nasabah telah
sesuai dan dapat dipahami dengan baik. Serta perusahaan memastikan bahwa nasabah
memahami manfaat, risiko, dan prosedur pengajuan klaim.

"Ada welcoming call. Kalau dia (nasabah) tidak terima welcoming call kan mestinya
mempertanyakan, saya ini sebenarnya punya polis atau tidak," ujar dia.

"Tapi menurut saya yang paling gampang pastikan kalau transfer uang transfernya ke rekening
perusahaan," tandas dia.

Anda mungkin juga menyukai