Anda di halaman 1dari 3

Investasi

Semua orang bisa melakukan investasi sesuai kemampuan keuangan masingmasing.Uang memang bukan segalanya, namun segalanya butuh uang. Itulah istilah yang menggambarkan kebutuhan kita akan uang. Dan memang untuk mencukupi kebutuhan hidup, kita pasti membutuhkan uang. Namun tidak banyak yang menyadari bahwa sebanyak apapun uang yang dimiliki, nilainya akan tergerus oleh inflasi. Semakin tinggi angka inflasi, maka semakin kecil nilai tukar uang kita terhadap suatu harga barang.Karenanya, untuk mengantisipasi tergerusnya nilai tukar uang tersebut perlu dilakukan investasi. Menyisihkan uang dalam investasi dinilai sebagai jalan yang tepat untuk melampaui angka inflasi. Selain menjaga uang dari inflasi, berinvestasi juga membuat pemilik uang mendapatkan keuntungan. Konsultan Investasi dari PT Mitra Ren cana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutik no, mengatakan selain menghindari inflasi, dengan berinvestasi pemilik uang juga dapat mencapai tujuannya, yaitu melipatgandakan kepemilikan uang dari keuntungan investasinya. Berinvestasi seha rus nya dilakukan oleh semua orang. Karena ini adalah pilihan masuk akal dalam merenca nakan keuang an di masa yang akan datang, ujarnya kepada Republika.Berinvestasi bukanlah pilihan yang tidak mungkin dilakukan. Semua orang bisa melakukan investasi dengan kemampuan keuangan masing-masing. Mike memaparkan, kebutuhan atau keinginan ekonomi yang terus berkembang memang sulit ditampik, apalagi pemenuhan hasrat ekonomi itu hanya mengandalkan gaji semata. Maka investasi adalah jalannya. Karena itu saat yang paling tepat berinvestasi adalah ketika memiliki kelebihan uang, imbuhnya.Lalu bagaimana bila kita memiliki keterbatasan dana? Mike mengingatkan, tidak selamanya berinvestasi harus menunggu kelebihan uang. Berapapun keuang an yang kita miliki seharusnya dapat digunakan untuk investasi. Karena kunci dalam berinvestasi bukan saja pada jumlah

Menggabungkan Asuransi dan Investasi


Investasi Unit link memberikan jaminan proteksi dan pengembalian investasi.Asuransi dan investasi adalah dua produk keuangan yang memiliki fungsi dan karakter yang berbeda. Secara fungsinya, asuransi menekankan pada layanan proteksi sedangkan investasi pada kegiatan menanamkan modal untuk mencari keuntungan.Namun belakangan muncul produk keuangan yang menggabungkan kedua fungsi layanan tersebut. Produk ini pun menjadi salah satu andalan bagi perusahaan asuransi untuk ditawakan ke pasar produk keuangan. Menurut Kepala Bisnis Syariah PT AIA Financial, Ade Bungsu, pada dasarnya asuransi dapat dimanfaatkan sebagai instrumen investasi. Walaupun secara hakikat asuransi adalah instrumen proteksi diri namun saat ini telah hadir penambahan instrumen investasi.Dengan adanya produk gabungan ini, pemegang polis bisa mendapatkan dua kelebihan

yaitu instrumen proteksi dan investasi, katanya kepada Republika.Menurut Ade, salah satu produk keuangan hasil gabungan kedua instrumen tersebut adalah unit link. Secara konsep asuransi, unit link sama dengan berbagai layanan proteksi lainnya. Hanya saja, produk ini memberikan berbagai jenis layanan investasi, sesuai dengan profil risiko dari pemegang polis asuransi.Kepala Pengembangan Bisnis PT AJ Sequis Life, Mirza S Othmansyah, mengatakan kelebihan unit link ini antara lain memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi nasabah. Misalnya polis unit link mengizinkan nasabah untuk menambah dana investasi ke dalam polisnya. Juga adanya keleluasaan bagi nasabah untuk menarik dana, fleksibilitas untuk mengalihkan dana dari subdana investasi ke yang lain.Bahkan beberapa program asuransi unit link memberikan fasilitas cuti premi untuk waktu tertentu, di mana selama periode tersebut nasabah diizinkan untuk tidak membayar premi asuransi tanpa polis harus gugur. Bagi pemegang polis asuransi dengan mengambil layanan unit link ini mereka juga mendapatkan layanan investasi dan proteksi secara bersamaan. Namun, ke ku rangannya adalah biaya yang dikena-kan kepada pemegang polis akan lebih besar karena biaya administrasi investasi terpisah dengan asuransi

Investasi dalam Asuransi Jiwa


Sekarang ini Jasa Asuransi Jiwa menjadi salah satu kebutuhan penting terkait perencanaan keuangan. Belakangan ini, produk unit link termasuk kategori asuransi jiwa yang semakin bertumbuh dan memberikan banyak penawaran. Sebaiknya teliti sebelum memiliki investasi yang juga punya proteksi ini. Dalam menentukan produk yang memberi ruang bagi nasabah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Ada produk yang menggiurkan, karena hanya dengan menyisihkan 10 ribu rupiah perhari, Anda bisa membayar premi untuk proteksi dan investasi jangka panjang. Namun bukan sekadar murah, Anda perlu juga meneliti seberapa luas penyesuaian yang bisa Anda lakukan. Misalkan, mengubah manfaat investasi, dalam hal ini menaikkan, mengurangi, atau bahkan menghilangkan manfaat proteksi, disesuaikan dengan besaran premi. Apakah kemudian premi juga akan bertambah atau mengikuti premi sebelumnya, jika kemudian nasabah melakukan penyesuaian manfaat sesuai kebutuhan misalnya karena kerja. Syafriadi Hutagalung, manager agen asuransi sebuah Jasa Asuransi Jiwa mengatakan, produk asuransi sebaiknya representatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah. "Nasabah sebaiknya dilibatkan dalam mengatur keuangannya. Model lama, institusi keuangan bertindak sepihak dalam kepemilikan produk sudah tidak relevan lagi melihat kondisi kekinian," papar pria yang kerap disapa Adhie kepada Kompas Female.

Demi memastikan produk Jasa Asuransi Jiwa tetap aman, teliti juga institusi keuangan penerbit produk. Hal ini bisa dilihat dari profesionalisme agen Jasa Asuransi Jiwa. Tanyakan saja, apakah si agen memiliki sertifikasi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) misalkan. Bisa juga dengan mengenali kinerja perusahaan yakni dengan mengukur pengakuan industri asuransi terhadapnya. Penghargaan dari sejumlah media ekonomi atas performance perusahaan bahkan pengakuan dunia perlu menjadi pertimbangan. Sementara, perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid mengatakan sebaiknya pilih Jasa Asuransi Jiwa murni. Artinya tidak ada pembayaran dari perusahaan Jasa Asuransi Jiwa selama nasabah masih hidup untuk proteksi penyakit tertentu, yang bisa diklaim ke penerbit produk unit link. "Asuransi jiwa murni artinya pembayaran dilakukan jika nasabah meninggal," papar Akbar. Akbar mengakui banyak kemudahan yang diberikan oleh investor jika memiliki unit link. Namun keuntungan yang bisa diperoleh relatif kecil. Diakuinya, produk yang masuk kategori advance ini bisa jadi sangat bagus sebagai investasi proteksi. Namun belum tentu cocok dengan setiap orang. Akbar menyarankan orang dengan penghasilan 2-3 juta per bulan sebaiknya memilih produk investasi lain. Produk investasi seperti emas logam mulia atau deposito lebih tepat. Namun pilihan ini tetap dikembalikan kepada kebutuhan Anda, jangka pendek, menengah, panjang, dan risikonya. Sebaiknya pilih produk asuransi dengan lebih dahulu mendiskusikan secara detil keunggulan dan kelemahannya. Agen asuransi profesional semestinya menyediakan ruang untuk berdiskusi dan tidak sekadar "menjual" produk.

Anda mungkin juga menyukai