Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

• Hardianto lumbantoruan (2074201068)


• Dwi tya ramadhana (2074201069)
• M.Alif firsandaya (2074201070)
• Nola dwi arepa (2074201073)
• Cipta septian putra (2074201074)
• Gusti diannata sahputra (2074201092)
• Reza dwi nofriadi tampubolon (2074201099)
Dasar Hukum Lembaga Keuangan Asuransi

Dasar hukum lembaga keuangan asuransi di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Undang-undang ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip
dasar perasuransian, persyaratan untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaan asuransi, serta
hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam industri asuransi.
Selain itu, ada juga peraturan-peraturan turunan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) sebagai regulator industri asuransi. Peraturan-peraturan ini bertujuan untuk memastikan
bahwa lembaga keuangan asuransi beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Lembaga keuangan asuransi
Permasalahan Aturan Hukum
Pengenalan tentang Hukum pada pada Lembaga
Asuransi di Lembaga Keuangan Keuangan Asuransi
Indonesia Asuransi

Tantangan dalam Solusi untuk


Menghadapi Mengatasi Kesimpulan
Permasalahan Permasalahan
Hukum dan Aturan Hukum dan Aturan
Hukum Hukum
Pengenalan tentang Asuransi di Indonesia

Indonesia memiliki banyak lembaga keuangan asuransi yang beroperasi di dalamnya.


Asuransi sendiri adalah suatu bentuk perlindungan finansial yang ditawarkan oleh perusahaan
Asuransi kepada para nasabahnya. Dalam hal ini, nasabah akan membayar premi pada
perusahaan asuransi untuk mendapatkan perlindungan atas risiko tertentu.
Namun, meskipun asuransi memberikan manfaat besar bagi masyarakat, namun seringkali
terdapat permasalahan hukum dan aturan hukum yang terjadi pada lembaga keuangan asuransi
Di Indonesia.
Permasalahan Hukum pada Lembaga
Keuangan Asuransi

A. Permasalahan Hukum Terkait Ketidakpatuhan Regulasi


Entitas keuangan asuransi sering menghadapi tantangan hukum karena tidak
mengikuti regulasi. Biasanya ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan peraturan\
yang berlaku atau untuk mencapai keuntungan bisnis yang lebih tinggi.
Penyalahgunaan peraturan yang dapat menyebabkan lembaga asuransi keuangan
menerima sanksi administratif atau bahkan pidana, tentu saja tidak baik. Selain itu,
hal ini juga dapat berdampak buruk bagi pelanggan karena penanganan klaim yang
tidak sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang telah ditetapkan.
B. Permasalahan Hukum Terkait Praktik Bisnis yang Tidak Etis

Lembaga keuangan asuransi dapat menghadapi bukan hanya pelanggaran terhadap aturan, tetapi
juga masalah hukum yang berkaitan dengan praktik bisnis yang tidak jujur. Sebagai contoh,
memberikan informasi yang salah atau menyesatkan kepada nasabah, atau menggunakan praktik
penjualan yang paksa untuk mencapai target bisnis.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan kode etik untuk ditaati oleh semua pelaku
Industri asuransi karena praktik bisnis yang tidak etis dapat menyebabkan kerugian bagi nasabah
dan
menurunkan reputasi lembaga keuangan asuransi. Apabila ada pelanggaran terhadap kode etik ini,
OJK akan memberikan sanksi.
C. Permasalahan Hukum Terkait Pembayaran Klaim Nasabah

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk melindungi risiko finansial dari masyarakat, lembaga keuangan
asuransi harus mampu membayar klaim nasabah dengan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Namun, terkadang lembaga keuangan asuransi mengalami kesulitan dalam membayar klaim nasabah
karena alasan keuangan atau teknis.
Ketidakmampuan untuk membayar klaim nasabah dapat menyebabkan lembaga keuangan asuransi dikenakan
sanksi administratif atau bahkan pidana. Selain itu, hal ini juga dapat merusak reputasi lembaga keuangan asuransi
dan mengurangi kepercayaan masyarakat pada industri asuransi secara keseluruhan.
Aturan Hukum pada
Lembaga Keuangan
Asuransi
Untuk mengatasi permasalahan hukum yang terjadi pada lembaga keuangan asuransi,
terdapat beberapa aturan hukum yang harus dipatuhi oleh perusahaan asuransi. Salah
satunya adalah aturan hukum yang berkaitan dengan kewajiban perusahaan asuransi dalam
memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada nasabah.
Selain itu, terdapat pula aturan hukum yang berkaitan dengan perlindungan hak nasabah.
Hal ini termasuk di dalamnya adalah kewajiban perusahaan asuransi untuk memberikan
ganti rugi yang wajar dan adil kepada nasabah yang mengajukan klaim.
Perlindungan Konsumen
Salah satu hal yang menjadi fokus utama dalam aturan hukum pada
lembaga keuangan asuransi adalah perlindungan konsumen. Hal ini terlihat
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang
menegaskan bahwa perusahaan asuransi wajib memberikan perlindungan
kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memiliki peraturan yang
mengatur hak dan kewajiban nasabah serta prosedur penyelesaian sengketa
antara nasabah dan perusahaan asuransi. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa nasabah mendapatkan perlindungan yang optimal dari
lembaga keuangan asuransi.
Tantangan dalam Menghadapi Permasalahan Hukum
dan Aturan Hukum

Meskipun terdapat aturan hukum yang harus dipatuhi oleh


perusahaan asuransi, namun masih terdapat tantangan dalam
menghadapi permasalahan hukum dan aturan hukum yang terjadi pada
lembaga keuangan asuransi di Indonesia. Salah satunya adalah
minimnya kesadaran dari masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai
nasabah asuransi.
Selain itu, terdapat pula tantangan dalam menghadapi permasalahan
hukum dan aturan hukum yang terjadi pada lembaga keuangan
asuransi yang bersifat lintas negara. Hal ini membutuhkan koordinasi
yang baik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara lain
yang terlibat.
Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Hukum
dan Aturan Hukum

● Untuk mengatasi permasalahan hukum dan aturan hukum yang terjadi pada lembaga keuangan
asuransi di Indonesia, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai nasabah asuransi melalui
kampanye edukasi yang intensif.
● Selain itu, perusahaan asuransi juga dapat meningkatkan kualitas layanan dan transparansi
informasi untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah. Pemerintah Indonesia juga
dapat melakukan kerja sama dengan pemerintah negara lain untuk meningkatkan koordinasi
dalam mengatasi permasalahan hukum dan aturan hukum yang bersifat lintas negara.
Kesimpulan
“Dalam kesimpulannya, permasalahan hukum dan aturan hukum yang
terjadi pada lembaga keuangan asuransi di Indonesia memang masih
menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat, meningkatkan kualitas layanan dan
transparansi informasi, serta melakukan kerja sama dengan
pemerintah negara lain, diharapkan dapat mengatasi permasalahan
hukum dan aturan hukum tersebut.
Dengan upaya yang komprehensif dari semua pihak, diharapkan dapat tercipta
Industri asuransi yang lebih baik dan dapat memberikan perlindungan yang optimal
Bagi masyarakat.Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
nasabah, serta menjadikan industri asuransi di Indonesia semakin maju
dan berkembang.”

Anda mungkin juga menyukai