Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KORPORAT

INVESTASI PADA ENTITAS LAIN DAN PELAPORAN


KEUANGAN

KELOMPOK 4

1. I Made Agus Adi Kurniawan (120211704)


2. Ida Bagus Bramasta Nawasika Manuaba (120211691)
3. Joylyn (120211641)
4. Ni Putu Eka Damayanti (120211638)
5. Marcelino Bintang Silaban (120211612)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama
berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa
yang akan datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu
perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan.
Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan ekonomi secara
keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan investor juga harus
memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan menghasilkan laba

Dalam praktek sehari-hari, tidak jarang ditemukan keragu-raguan dari praktisi


akuntansi perusahaan dalam membukukan penyertaan saham perusahaan. PSAK 15
mengatur mengenai pencatatan akuntansi atas penyertaan saham suatu entitas.
Terdapat ketentuan yang harus diperhatikan agar tidak keliru dalam menerapkan
metode akuntansi, sebelumnya juga akan dijelaskan mengenai PSAK 66 terkait
pengaturan bersama pada investasi pada entitas lain.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PSAK 66
1. Tujuan

PSAK 66 merupakan pernyataan yang bertujuan untuk menetapkan pengaturan


dalam pengoperasian suatu usaha atau pekerjaan secara bersama yang mana ketika
entitas melakukan kerja sama secara kontraktual untuk melakukan suatu pekerjaan.
Pengoperasian bersama ini dilakukan antara dua entitas atau lebih.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh entitas yang merupakan pihak dalam
pengaturan bersama

3. Definisi

-Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dilakukan olehdua pihak atau lebih
untuk melakukan pengendalian bersama.

-Pengendalian bersama adalah persetujuan kontrakrtual untuk berbagi pengendalian


atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan
mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi
pengendalian.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Pengaturan bersama dan pengendalian


bersama

Pengaturan Bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki
pengendalian Bersama.

Karakteristik pengaturan Bersama adalah sebagai berikut :

1. Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual

2. Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian Bersama (joint control)


kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengaturan P engendalian
Kontraktual Bersama

Pengaturan
bersama

Operasi Bersama Ventura Bersama

Penjelasan dari ilustrasi tersebut dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

1. Pengaturan Kontraktual

Pengaturan kontraktual yang dimaksud disini sama dengan kontrak kerja/perjanjian


kerjasama yang umumnya dibuat dalam kerjasama bisnis. Pengaturan kontraktual
merupakan titik awal dari terbentuknya pengaturan Bersama. Dari pengaturan kontraktual
akan muncul hak untuk pengendalian terhadap suatu kerjasama. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa aktivitas ekonomi yang tidak memiliki pengaturan kontraktual
bukanlahpengaturan Bersama. Jadi jika bekerjasama dengan pihak lain tanpa
menggunakan kontrak maka ini hanya dianggap sebagai kerjasama biasa bukan pengaturan
Bersama. Isi dari pengaturan kontraktual biasanya terdisri dari hal berikut ini:

1. Tujuan, aktivitas, dan durasi pengaturan Bersama

2. Penunjuk anggota direksi dan badan pengelola lainnya

3. Proses pengambilan keputusan (operasional dan keuangan)

4. Modal atau kontribusi lain

5. Pembagian aset, liabilitas, pendapatan, beban, atau laba rugi terkait

Efek yang ditimbulkan dari adanya pengaturan kontraktual akan menghasilkan satu
elemen yang menjadi syarat untuk pengaturan Bersama yaitu adanya pengendalian
Bersama. Bermula dari perjanjian kontraktual lalu muncul pengendalian, pengendalian
mayoritas, dan jika digabungkan dengan melihat sisi dari pengaturan kontraktual maka
muncullah pengendalian Bersama.
Operasi Bersama

Pengaturan Bersama

Ventura Bersama
2. Pengendalian, pengendalian mayoritas/kolektif, dan pengendalian Bersama

a. Pengendalian

Dalam PSAK 65 disebutkan bahwa suatu investor mempunyai pengendalian


terhadap suatu entitas apabila memiliki unsur :

1. Kekuasaan (power)

Memiliki hak dalam mengarahkan aktivitas relevan:

- Hak suara
- Hak menentukan personel kunci
- Hak menentukan suatu perjanjian kerja

2. Imbal hasil (returns)

Imbal hasil yang jumlahnya tergantung kepada performa yang dihasilkan

- Deviden
- Remunerasi
- Penghematan biaya
- Sinergi
- Pemanfaatan ekonomi
;

3. Hubungan antara kekuasaan dan imbal hasil

Apabila disederhanakan. Pengendalian itu ada ketika suatu investor memiliki suatu
kekuasaan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi imbal hasil yang diinginkan.

b. Pengendalian mayoritas/kolektif, dan pengendalian Bersama

Jika dilihat jumlah pihak yang memiliki pihak pengendalian dapat dibagi menjadi :

Pengendalian
1. Satu Pihak

2. Lebih dari satu pihak

a. Pengendalian Mayoritas/Kolektif

b. Pengendalian Bersama

Untuk pengendalian bersama tidak diperkenankan adanya pengendalian oleh satu pihak,
pengendalian yang ada harus melibatkan pihak lain. Pengendalian yang membutuhkan
lebih satu pihak bisa dibagi menjadi dua, yaitu :

Pengendalian Mayoritas dan pengendalian Bersama. Perbedaan dari dua jenis


pengendalian tersebut bisa dilihat dari ilustrasi berikut ini :

Ilustrasi 1

Pengendalian mayoritas A B
C

25% 50% 25%

Syarat tercapai kesepakatan : 75%

Pengendalian mayoritas, terjadi ketika dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain


untuk mencapai suara mayoritas sebagai syarat kesepakatan. Misalnya dalam ilustrasi
untuk mencapai kesepakatan dibutuhkan suara 75%. Untuk mencapai nilai ini perlu
dilakukan kerjasama entah itu antara pihak A-B, atau B-C.

Pengendalian Bersama, apabila digambarkan dengan ilustrasi gambar tersebut,


hampir memiliki konsep yang sama dengan pengendalian mayoritas, yaitu dibutuhkannya
kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan pengendalian. Namun perbedaannya dalam
pengendalian Bersama tidak diperkenankan adanya lebih dari satu kombinasi kerjasama.

Pengendalian hanya muncul dari satu kombinasi, missal kombinasi A-B. Dalam kontrak
biasanya akan disebutkan siapa saja yang bisa memiliki pengendalian Bersama.
Berdasarkan ilustrasi tersebut bisa saja terjadi pengendalian Bersama apabila dalam
kontrak disebutkan pihak yang mana saja yang memiliki pengendalian Bersama.
Contohnya disebutkan dalam kesepakatan bahwa kombinasi yang relevan hanyalah
kombinasi A-B.
3. Operasi Bersama dan Ventura Bersama

PSAK 66 adalah pengelompokan kerjasama berdasarkan pemakai kendaraan


terpisah atau tidak. Kendaraan terpisah yang dimaksud disini adalah entitas yang terpisah
dari pihak investor yang terlibat dalam kerjasama operasi Bersama/ventura Bersama.
Contohnya PT A dan PT B bekerjasama dengan membentuk badan pengelola yang
bernama AB, maka AB disini dianggap sebagai kendaraan terpisah. Bentuk kendaraan
terpisah ini tidaklah harus PT, asalkan badan ini terpisah dari investor maka ia diakui
sebagai kendaraan terpisah. Selain kendaraan terpisah juga perlu diperhatikan hukum, isi
kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya.

Isi kontraktual dari suatu kerjasama menjadi salah satu hal yang krusial dalam
penentuan bentuk dari pengaturan Bersama sesuai dengan pernyataan PSAK 66 yang
menyebutkan bahwa pihak dari pengendalian Bersama mengakui hak dan kewajibannya
berdasarkan isi dari pengaturan kontraktual, terlepas dari bentuk hukum/usaha kerjasama
yang dibentuk.

Pengakuan hak dan kewajiban ini yang menjadi dasar perbedaan untuk operasi
Bersama dan ventura Bersama.

Operasi Bersama (joint operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur


bahwa para pihak yang memiliki pengendalian Bersama atas pengaturan memiliki hak atas
aset, dan kewajiban atas liabilita, terkait dengan pengaturan tersebut.

Ventura Bersama adalah pengaturan Bersama yang mengatur bahwa para pihak
yang memiliki pengendalian Bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut ventura Bersama.

4. Jenis Pengaturan Bersama

Entitas menentukan jenis pengaturan bersama yang entitas tersebut terlibat didalamnya.
1. Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas asset, dan kewajiban
terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Pihak-pihak tersebut disebut
operator bersama.

2. Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memilki hak atas asset neto pengaturan
tersebut. Para pihak tersebut disebut venture bersama.

5. Laporan Keuangan Para Pihak dalam Pengaturan Bersama


Operasi bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam
operasi bersama:

a) Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama

b) Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama

c) Pendapatan dari penj

d) ualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama

e) Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama

f) Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama.

Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai


investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas sesuai
dengan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, kecuali entitas
dikecualikan dari penerapan metode ekuitas seperti yang ditentukan dalam pernyataan
tersebut.

6. Penerapan

7. Klasifikasi Pengaturan Bersama


Klasifikasi pengaturan bersama mensyaratkanpara pihak untuk menilai hak dan
kewajiban yang timbul dari pengaturan.

Ketika pengaturan bersama dibentuk melalui kendaraan terpisah:

a) Bentuk hukum dari kendaraan terpisah

b) Persyaratan pengaturan kontraktual

c) Dan melihat relevansi, fakta dan keadaan lain

8. Laporan Keuangan Para Pihak dalam Pengaturan Bersama

Akuntansi untuk penjualan atau kontribusi aset kepada operasi bersama, ketika
entitas melakukan transaksi dengan operasi bersama yang entitas tersebut bertindak
sebagai salah satu operator bersamanya, seperti penjualan atau kiontribusi aset, entitas
melakukan transaksi dengan pihak lain dalam operasi bersama, dengan demikian operator
bersama mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi tersebut hanya
sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi bersama.
Akuntansi untuk pembelian aset dari operasi bersama, ketika entitas melakukan
transaksi dengan operasi bersama yang entitas tersebut bertindak sebagai salah satu
operator bersamanya, seperti pembelian aset, entitas tidak mengakui bagian keuntungan
dan kerugiannya sampai entitas menjual kembali aset tersebut kepada pihak ketiga. Ketika
transaksi yang demikian memberikan bukti pengurangan atas nilai realisasi neto aset yang
akan dibeli atau bukti rugipenurunan nilai aset tersebut, operator bersama mengakui
bagiaannya atas kerugian tersebut.

9. Tanggal Efektif

Tanggal efektif untuk PSAK 66 ini mulai periode tahun buku yang dimulai atau
setelah tanggal 1 januari 2015
B. PSAK 15
1. Tujuan

Untuk mengatur perlakuan akuntansi investasi pada entitas asosiasi dan


mengatur persyaratan penerapan metode ekuitas atas akuntansi investasi pada
entitas asosiasi dan ventura bersama.

2. Latar Belakang

Diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan investor dengan


pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

3. Definisi
1. Entitas Asosiasi
Merupakan entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
2. Ventura Bersama
Pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan
3. Metode Ekuitas
Metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat sebesar harga perolehan
selanjutnya disesuaikan atas perubahan pasca perolehan, laba atau rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari
investee +/- penghasilan komprehensif
Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan
disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan
konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan
bagian rugi yang telah diakui.

4. Investasi Pada Entitas Lain

Tidak ada Pengaruh Pengendalian


Pengendalian
pengaruh signifikan Bersama
signifikan

<20% 20<50% ≤50% >50%


Aset Entitas Ventura Entitas
keuangan Asosiasi Bersama Anak

Nilai wajar Metode Ekuitas Konsolidasi


Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dijelaskan bahwa jika investor
mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% maka metode pencatatan akuntansi
dicatat menggunakan metode biaya sebesar nilai wajar dan dianggap tidak memiliki
pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan
jelas.
Selanjutnya perusahaan asosiasi sebagai suatu perusahaan yang investornya
mempunyai pengaruh yang signifikan (memiliki wewenang untuk berpartisipasi
dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investee, tetapi
bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut). Dapat dilihat dari hak
suara dari kepemilikan saham 20% atau kurang dari 50%.
Sedangkan untuk ventura bersama adalah entitas yang mempunyai
kepemilikan saham sama dengan atau kurang dari 50% dan secara detail dijelaskan
dalam pengaturan kontraktual/perjanjian kerjasama antara dua perusahaan atau lebih
maka timbul adanya pengendalian bersama.
Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Pengendalian dianggap ada bila entitas induk memiliki secara langsung atau tidak
langsung melalui entitas anak lebih dari 50% kepemilikan entitas dan dilaporkan
dalam laporan konsolidasi.

5. Pengaruh signifikan

Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (contohnya


melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka entitas dianggap
memiliki pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas
bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika entitas memiliki,
secara langsung maupun tidak langsung (contohnya melalui entitas anak), kurang
dari 20% hak suara investee, maka entitas dianggap tidak memiliki pengaruh
signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan jelas.
Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak menghalangi entitas
untuk memiliki pengaruh signifikan.
Keberadaan pengaruh signifikan oleh entitas umumnya dibuktikan dengan
satu atau lebih cara berikut ini:

a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee,

b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam


pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lain,
c. Adanya transaksi material antara entitas dengan investee,

d. Pertukaran personil manajerial, atau

e. Penyediaan informasi teknis pokok.

Entitas dapat memiliki waran, opsi beli saham, instrumen utang atau
instrumen ekuitas yang dapat dikonversi menjadi saham biasa, atau instrumen
sejenis lain yang memiliki potensi (jika dilaksanakan atau dikonversi) untuk
menambah hak suara entitas atau mengurangi hak suara pihak lain atas kebijakan
keuangan dan operasional entitas lainnya (yaitu hak suara potensial). Keberadaan
dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau
dikonversi, termasuk hak suara potensialyang dimiliki oleh entitas lain,
dipertimbangkan ketika menilai apakah entitas memiliki pengaruh signifikan. Hak
suara potensial saat ini tidak dapat dilaksanakan atau dikonversi ketika, sebagai
contoh, hak suara tersebut tidak dapat dilaksanakan atau dikonversi sampai dengan
suatu tanggal di masa depan atau sampai terjadinya suatu peristiwa di masa depan.

Dalam menilai apakah hak suara potensial berkontribusi terhadap pengaruh


signifikan, entitas menguji seluruh fakta dan keadaan (termasuk syarat pelaksanaan
hak suara potensial dan pengaturan kontraktual lain apakah dipertimbangkan secara
individual atau dalam kombinasi) yang mempengaruhi hak potensial, kecuali intensi
manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan atau mengkonversi hak
potensial tersebut.
Entitas kehilangan pengaruh signifikan atas investee ketika entitas
kehilangan kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan
dan operasional investee. Hilangnya pengaruh signifikan dapat terjadi dengan atau
tanpa perubahan dalam tingkat kepemilikan secara absolut atau relatif. Hal ini dapat
terjadi, sebagai contoh, ketika entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian
pemerintah, pengadilan, administrator, atau regulator. Hal ini dapat juga terjadi
sebagai hasil dari suatu pengaturan kontraktual.
6. Metode Ekuitas

Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut
ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas laba rugi investee
setelah tanggal perolehan. Bagian investor atas laba rugi investee diakui dalam laba
rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat
investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan
untuk perubahan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang
timbul dari penghasilan komprehensif lain investee. Perubahan tersebut termasuk
perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing.
Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif
lain investor.

Pengakuan penghasilan yang didasarkan pada distribusi yang diterima tidak


dapat menjadi ukuran yang cukup atas penghasilan yang diperoleh oleh investor atas
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama karena distribusi yang diterima
memiliki hubungan yang rendah dengan kinerja entitas asosiasi atau ventura
bersama. Karena investor memiliki pengendalian bersama atau pengaruh signifikan
atas investee, maka investor memiliki andil dalam kinerja entitas asosiasi atau
ventura bersama, dan sebagai hasilnya, memperoleh imbal hasil atas investasinya.
Investor mencatat bagiannya dengan memperluas lingkup laporan keuangannya
dengan mencakup bagiannya atas laba rugi investee. Sebagai hasilnya, penerapan
metode ekuitas memberikan pelaporan yang lebih informatif atas aset neto dan laba
rugi investor.

Ketika terdapat hak suara potensial atau derivatif lain yang mengandung hak
suara potensial, kepentingan entitas dalam entitas asosiasi atau ventura bersama
ditentukan semata-mata berdasarkan bagian kepemilikan yang ada dan tidak
mencerminkan kemungkinan pelaksanaan atau konversi hak suara potensial dan
instrumen derivatif lain, kecuali paragraf 13 diterapkan.

Dalam beberapa keadaan, entitas memiliki, secara substansi, kepemilikan


yang saat ini sebagai hasil dari suatu transaksi yang saat ini memberinya akses
kepada imbal hasil yang berhubungan dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan
tersebut, proporsi yang dialokasikan kepada entitas ditentukan dengan
memperhitungkan pelaksanaan akhir hak suara potensial dan instrumen derivatif lain
yang saat ini memberikan entitas akses terhadap imbal hasil.
7. Penerapan metode ekuitas

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee


mencatat investasinya pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas.

Pengecualian penerapan metode ekuitas

Ketika investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimiliki oleh,
atau dimiliki secara tidak langsung melalui, entitas yang merupakan organisasi
modal ventura atau reksa dana, unit perwalian dan entitas serupa termasuk dana
asuransi terkait investasi entitas dapat memilih untuk mengukur investasi pada
entitas asosiasi dan ventura bersama tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi
sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran.

Ketika entitas memiliki investasi pada entitas asosiasi, yang sebagiannya


dimiliki secara tidak langsung melalui organisasi modal ventura, atau reksa dana,
unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi, entitas
tersebut dapat memilih untuk mengukur bagian dari investasi pada entitas asosiasi
tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran terlepas dari apakah organisasi modal
ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi
terkait investasi, memiliki pengaruh signifikan atas bagian dari investasi tersebut.
Jika entitas membuat pilihan tersebut, maka entitas menerapkan metode ekuitas
untuk setiap bagian yang tersisa dari investasi pada entitas asosiasi yang tidak
dimiliki melalui organisasi modal ventura atau reksa dana, unit perwalian dan
entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi.

Klasifikasi sebagai dimiliki untum dijual


Entitas menerapkan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan untuk investasi, atau sebagian dari investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual. Sisa bagian dari investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang belum diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual terjadi.
Setelah pelepasan terjadi entitas mencatat bagian yang tersisa dalam entitas asosiasi
atau ventura bersama sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran kecuali bagian yang tersisa tetap menjadi entitas asosiasi atau ventura
bersama, dalam kasus ini entitas menggunakan metode ekuitas.
Ketika investasi, atau bagian dari investasi, pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
tidak lagi memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dujial,
investasi tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas secara retrospektif
sejak tanggal klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Laporan keuangan untuk
periode sejak klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual harus disesuaikan.

8. Prosedur Metode Ekuitas

Banyak prosedur yang sesuai untuk penerapan metode ekuitas yang serupa
dengan prosedur konsolidasi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 65: Laporan
Keuangan Konsolidasian. Selanjutnya, konsep yang mendasari prosedur yang
digunakan dalam pencatatan perolehan entitas anak digunakan dalam pencatatan
untuk perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

Bagian kelompok usaha pada entitas asosiasi atau ventura bersama


merupakan penggabungan kepemilikan entitas induk dan entitas anaknya pada
entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kepemilikan entitas asosiasi lain
atau ventura bersama dalam kelompok usaha diabaikan untuk tujuan ini. Jika entitas
asosiasi atau ventura bersama memiliki entitas anak, entitas asosiasi, atau ventura
bersama, maka laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan aset neto yang dicatat
dengan menerapkan metode ekuitas merupakan jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama (termasuk bagian entitas asosiasi
atau ventura bersama atas laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dan aset neto
dari entitas asosiasi ventura bersama), setelah penyesuaian yang diperlukan
terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi.
Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi “hilir” dan “hulu”
antara entitas (termasuk entitas anak yang dikonsolidasi) dan entitas asosiasinya
atau ventura bersamanya diakui dalam laporan keuangan entitas tersebut hanya
sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi atau ventura bersama. Transaksi
“hilir” adalah, sebagai contoh penjualan aset dari entitas asosiasi atau ventura
bersama kepada investor. Transaksi “hulu” adalah, sebagai contoh, penjualan atau
kontribusi aset dari investor kepada entitas asosiasinya atau ventura bersamanya.
Bagian investor atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama
yang dihasilkan dari transaksi tersebut dieleminasi.

Ketika transaksi “hulu” memberikan bukti penurunan nilai realisasi neto dari
aset yang akan dijual atau dikontribusikan, atau kerugian penurunan nilai aset
tersebut, maka kerugian tersebut diakui secara penuh oleh investor. Ketika transaksi
“hilir” memberikan bukti kerugian penurunan nilai realisasi neto dari aset yang
akan dibeli atau penurunan nilai aset tersebut, investor mengakui sebesar bagiannya
dalam kerugian tersebut.

Kontribusi aset nonmoneter untuk entitas asosiasi atau ventura bersama


dalam pertukaran dengan kepemilikan ekuitas dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama dicatat, kecuali jika kontribusi tersebut tidak memiliki substansi komersial,
sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 16: Aset Tetap. Jika kontribusi tidak memiliki
substansi komersial, maka keuntungan atau kerugian dianggap belum direalisasi dan
tidak diakui. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tersebut dieliminasi
dari investasi tercatat dengan menggunakan metode ekuitas dan tidak disajikan
sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian entitas atau dalam laporan posisi keuangan entitas yang di dalamnya
investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Jika entitas menerima aset moneter maupun nonmoneter, selain menerima


kepemilikan ekuitas di entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas mengakui
secara penuh dalam laba rugi bagian dari keuntungan atau kerugian atas kontribusi
nonmoneter yang terkait dengan aset moneter maupun nonmoneter yang diterima.

Investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal


investasi tersebut memenuhi definisi entitas asosiasi atau ventura bersama. Pada
saat perolehan investasi, setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan
bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari investee
dicatat dengan cara sebagai berikut:

a) Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama termasuk
dalam jumlah tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak
diperkenankan.
b) Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas
teridentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan
sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi entitas
asosiasi atau ventura bersama pada periode investasi diperoleh.
Penyesuaian terhadap bagian entitas atas laba rugi entitas asoisasi atau
ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk mencatat, sebagai contoh,
penyusutan dari aset yang tersusutkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal
perolehan. Serupa dengan hal tersebut, penyesuaian terhadap bagian entitas atas
laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk
rugi penurunan nilai yang diakui oleh entitas asosiasi, misalnya goodwill atau aset
tetap.
Laporan keuangan terkini entitas asosiasi atau ventura bersama yang
tersedia digunakan oleh entitas dalam menerapkan metode ekuitas. Jika akhir
periode pelaporan entitas berbeda dengan entitas asosiasi atau ventura bersama,
maka entitas asosiasi atau ventura bersama menyajikan (untuk digunakan oleh
entitas) laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan
entitas, kecuali hal tersebut tidak praktis.
Ketika laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama yang
digunakan dalam menerapkan metode ekuitas disusun berbeda dari tanggal entitas,
maka penyesuaian dilakukan terhadap dampak dari transaksi atau peristiwa
signifikan yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan entitas asosiasi atau
ventura bersama dengan tanggal laporan keuangan entitas. Dalam setiap kasus,
perbedaan antara akhir periode pelaporan entitas asosiasi atau ventura bersama
dengan akhir periode pelaporan entitas tidak lebih dari tiga bulan. Jangka waktu
periode pelaporan dan setiap perbedaan antara akhir periode pelaporan adalah sama
dari periode ke periode.

Laporan keuangan entitas disusun dengan menggunakan kebijakan


akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa. Jika
entitas asosiasi atau ventura bersama menggunakan kebijakan akuntansi yang
berbeda dengan entitas untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa, maka
penyesuaian dilakukan untuk menyamakan kebijakan akuntansi entitas asosiasi atau
ventura bersama dengan kebijakan akuntansi entitas ketika laporan keuangan entitas
asosiasi atau ventura bersama tersebut digunakan oleh entitas dalam menerapkan
metode ekuitas.

Jika entitas asosiasi atau ventura bersama menerbitkan saham preferen


kumulatif yang dimilikioleh pihak selain entitas dan diklasifikasikan sebagai
ekuitas, maka entitas menghitung bagiannya atas laba rugi setelah penyesuaian
dividen atau saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah atau belum
diumumkan.

Rugi penurunan nilai

Setelah menerapkan metode ekuitas, termasuk pengakuan kerugian entitas


asosiasi atau ventura bersama, entitas menerapkan persyaratan dalam PSAK 55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah
dibutuhkan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai dengan memperlihatkan
investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
Entitas juga menerapkan persyaratan dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah setiap tambahan rugi
penurunan nilai diakui dengan memperhatikan bagian entitas pada entitas asosiasi
atau ventura bersama yang bukan merupakan bagian dari investasi neto dan jumlah
rugi penurunan nilai.

Karena goodwill yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama tidak diakui secara terpisah, maka tidak
dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah dengan menerapkan
persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill dalam PSAK 48: Penurunan Nilai
Aset. Sebagai gantinya, seluruh nilai tercatat investasi penurunan nilai berdasarkan
PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal, dengan membandingkan antara jumlah
terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual) dengan jumlah yang tercatatnya, kapanpun penerapan
persyaratan dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
mengindikasikan bahwa investasi mungkin telah mengalami penurunan nilai. Rugi
penurunan nilai yang diakui dalam keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap
aset, termasuk goodwill, yang membentuk bagian dari nilai tercatat pada entitas
asosiasi atau ventura bersama.

Dengan demikian, pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan


PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
Dalam menentukan nilai pakai investasi, entitas mengestimasi:

a. Bagiannya atas nilai kini arus kas masa depan estimasian yang diharapkan
akan dihasilkan oleh entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk arus kas dari
operasional entitas asosiasi atau ventura bersama dan hasil dari pelepasan investasi,
dan

b. Nilai kini arus kas masa depan estimasian yang diharapkan timbul dari
dividen yang akan diperoleh dari investasi dan pelepasan investasi.

Dengan asumsi yang tepat, kedua metode tersebut akan memberikan hasil
yang sama. Jumlah terpulihkan dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura
bersama dinilai untuk setiap entitas asosiasi atau ventura bersama, kecuali entitas
asosiasi atau ventura bersama tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk dari
pemakaian berkelanjutan yang sebagian besar independen dari aset lain.

9. Penghentian penggunaan metode ekuitas


Entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika
investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama
sebagai berikut:

a. Jika investasi menjadi entitas anak, maka entitas mencatat investasinya


sesuai dengan PSAK 22: Kombinasi Bisnis dan PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian.

b. Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama


merupakan aset keuangan, maka entitas mengukur sisa kepentingan tersebut pada
nilai wajar. Nilai wajar dari sisa kepentingan dianggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Entitas mengakui dalam laba rugi selisih
antara:

a. Nilai wajar sisa kepentingan dan hasil dari pelepasan sebagian kepentingan
pada entitas asosiasi atau ventura bersama; dan

b. Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode ekuitas dihentikan.

c. Ketika entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas, entitas mencatat


seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif
lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang
sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung
aset dan liabilitas terkait.

Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh investee akan direklasifikasi ke
laba rugi pada saat pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka entitas
mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai
penyesuaian reklasifikasi) ketika penggunaan metode ekuitas dihentikan. Sebagai
contoh, jika entitas asosiasi atau ventura bersama memiliki jumlah kumulatif dari
selisih kurs yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri dan entitas
menghentikan penggunaan metode ekuitas, maka entitas mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri tersebut ke laba
rugi.

Jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama
atau sebaliknya investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas
asosiasi, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur
kembali kepentingan yang tersisa.

Perubahan dalam bagian kepemilikan

Jika bagian kepemilikan entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama
berkurang, tetapi entitas tetap menerapkan metode ekuitas, maka entitas
mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan atau kerugian yang telah diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan
bagian kepemilikan tersebut jika keutungan atau kerugian tersebut disyaratkan
untuk direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset liabilitas yang terkait.

10. Tanggal Efektif

Tanggal efektif untuk PSAK 66 ini mulai periode tahun buku yang dimulai
atau setelah tanggal 1 januari 2015

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. PSAK 66 mengatur tentang pengaturan bersama. Pengaturan bersama merupakan
pengaturan entitas dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Dalam
pengaturan bersama dibagi menjadi dua yaitu operasi bersama dan ventura bersama.
Untuk operasi bersama di atur pada PSAK 66, sedangkan ventura bersama diatur
pada PSAK 15. Operasi bersama merupakan pengaturan bersama yang mengatur
bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki
hak atas asset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut.
2. PSAK 15 mengatur tentang investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.
Untuk entitas yang mempunyai kepemilikan saham lebih dari 20% atau kurang dari
50% mempunyai pengaruh signifikan untuk entitas asosiasi. Sedangkan kepemilikan
saham kurang atau sama dengan 50% mempunyai suatu pengendalian bersama
selama ada suatu pengaturan kontraktual. Keduanya menggunakan metode
pencatatan ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai