Anda di halaman 1dari 28

Tinjauan Kebijakan II-1

BAB 2
TINJAUAN KEBIJAKAN

Salah satu azas dalam penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RZWP-3-K) Provinsi Kalimantan Utara adalah azas keterpaduan, untuk itu dalam
penyusunannya perlu dilakukan kajian terhadap seluruh kebijakan yang telah ditetapkan
terkait dengan pemanfaatan sumberdaya alam terutama sumberdaya kelautan dan
perikanan. Selain tinjauan terhadap hal tersebut, dalam penyusunan RZWP-3-K ini juga
dilakukan kajian terhadap perencanaan pembangunan di daerah perencanaan. Oleh
karenanya, tinjauan yang dilakukan dalam dokumen ini adalah tinjauan terhadap kebijakan
non-spasial dan kebijakan spasial.

2.1 Kebijakan Non Spasial


Tinjauan terhadap kebijakan non-spasial dilakukan dengan cara mencermati kebijakan yang
terkait dengan rencana pembangunan daerah dan rencana umum pengembangan kawasan,
seperti : Rencana Strategis (Renstra) Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3-K);
Dokemen Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) maupun dokumen-dokumen kebijakan
lain yang terkait.

2.1.1 Rencana Strategis WP3K

Dalam Rencana Strategis wilayah Pesisisi dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Kalimantan Utara
visi pengelolaan WP3K Kalimantan Utara adalah “Sumberdaya Pesisir Kalimantan Utara
terkelola secara terpadu dan berkelanjutan sebagai pilar utama percepatan
pembangunan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat sejahtera yang mandiri, aman
dan damai”

Misi rencana strategis pengelolaan dan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Provinsi Kalimantan Utara, adalah:

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-2

1. Membangun data potensi dan kondisi kelautan dan perikanan yang dinamis dan masyarakat, meningkatkan penegakan hukum, HAM, pengembangan tanggap darurat
terintergrasi; di WP3K, serta pengembangan teknologi perikanan ramah lingkungan.
2. Meningkatkan mutu SDM dan memperkuat kelembagaan;
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
3. Menjadikan Sumberdaya WP3K sebagai pilar utama akselerasi pertumbuhan
spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 20 [dua
ekonomi;
puluh] Tahun tahun kedepan.
4. Membangun infrastruktur untuk membangun wilayah pesisir dan pulau;
 Misi 1 ”Membangun data potensi dan kondisi kelautan perikanan yang dinamis dan
5. Memperluas akses pasar dan interkoneksitas antar daerah dan negara tetangga; dan
terintergrasi” dengan beberapa sasaran sebagai berikut:
6. Membangun kapasitas mitigasi dan adaptasi bencana dan pencemaran di WP3K
1) Pengembangan database berbasis spasial kondisi dan potensi kelautan dan
perikanan WP3K, sasarannya adalah: (a) peningkatan pengetahuan teknologi
Tujuan pembangunan dalam RSWP3K dikelompokkan dalam setiap misi sebagai berikut:
spasial melalui pembangunan sistem basis data berbasis spasial tentang
Misi 1 ” Membangun data potensi kondisi kelautan perikanan yang dinamis dan
kondisi dan potensi kelautan perikanan WP3K;
terintergrasi” dengan tujuan membangun basis data kondisi dan potensi kelautan dan
2) Tersedianya basis data spasial yang dinamis dan terintegrasi, sasarannya
perikanan, dan tersedianya basis data yang dinamis dan terintegrasi serta dapat
adalah: (a) data menjadi acuan dalam penyusunan program dan kebijakan, (b)
diakses publik
mempercepat dan mempermudah dalam perolehan dan pengelolaan data.
Misi 2 “Meningkatkan mutu SDM dan memperkuat kelembagaan” dengan tujuan:
 Misi 2 “Meningkatkan mutu SDM dan memperkuat kelembagaan” dengan beberapa
meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja, meningkatkan
sasaran sebagai berikut:
efektivitas dan sinergi program pemberdayaan masyarakat, memperkuat
1) Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Sasarannya
kelembagaan dan kearifan local, meningkatkan kerjasama [lintas agama, suku, ras,
adalah; (a) Meningkatnya pengamalan nilai-nilai budaya, dan kearifan lokal
swasta, perguruan tinggi, LSM dan antar pemerintah]
dan adat istiadat; (b) Meningkatnya jumlah sekolah TK, SD, SMP, dan SMA
Misi 3 “Menjadikan Sumberdaya WP3K sebagai pilar utama akselerasi pertumbuhan
khususnya sekkolah kejuruan unggulan [SMK Kelautan dan Perikanan]; (c)
ekonomi” dengan tujuan: meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di WP3K,
Meningkatnya jumlah pemberian bantuan pendidikan untuk S1, S2, dan S3.; (d)
meningkatkan kegiatan ekonomi di desa pesisir dan pulau, meningkatkan mutu
Meningkatnya jumlah kapasitas dan kapabilitas tenaga pengajar; (e)
produksi dan efisiensi usaha perikanan.
Meningkatnya jumlah nelayan yang memiliki sertifikasi nahkoda kapal diatas
Misi 4 ”Membangun infrastruktur di wilayah pesisir dan pulau” dengan tujuan:
30GT; (f) Meningkatnya pengetahuan masyarakat nelayan khususnya
meningkatnya infrastruktur pendukung sektor penangkapan dan budidaya,
perikanan tangkap dalam penggunaan teknologi GPS; (g) meningkatnya
infrastruktur industri dan keamanan.
kemampuan dan kemandirian PPL dalam perolehan data lapangan yang
Misi 5 “ Memperluas akses pasar dan interkoneksitas antar daerah dan negara
berbasis spasial
tetangga” dengan tujuan : meningkatkan keterkaitan dengan kawasan terdekat dan
2) Meningkatkan efektivitas dan sinergi program pemberdayaan masyarakat.
kawasan pusat-pusat pertumbuhan baik lokal, regional dan negara tetangga.
Sasarannya adalah; (a) Terbentuknya lembaga keuangan mikro; (b)
Misi 6 “Membangun kapasitas mitigasi dan adaptasi bencana dan pencemaran di
Meningkatnya akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga keuangan
WP3K” dengan tujuan: meningkatkan pengawasan wilayah pesisir dan pulau berbasis
(perbankan/non perbankan); (c) Meningkatnya jumlah sertifikasi usaha

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-3

perikanan; (d) Meningkatnya mata pencaharian alternatif; (e) Meningkatnya  Misi 4 ”Membangun infrastruktur di wilayah pesisir dan pulau”. Sasarannya adalah;
pemberdayaan perempuan. (a) Bertambahnya kauntitas dan kualitas pelabuhan perikanan dan pelabuhan rakyat;
3) Memperkuat kelembagaan dan kearifan lokal. Sasarannya adalah (a) (b) Meningkatnya dan berfungsinya jumlah infrastruktktur pembangkit tenaga listrik
Meningkatkan jumlah dan kapasitas Pokmaswas; (b) Meningkatnya jumlah dan dan air bersih; (c) Meningkatnya jumlah pos kemanan WP3K; (d) Dibangunnya
kapasitas kelompok pemuda anti narkoba; (c) Meningkatnya jumlah dan perumahan nelayan; (e) Meningkatnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan
kapasitas Lembaga Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Terumbu Karang; (SPBN).
4) Meningkatkan kerjasama [lintas agama, suku, ras, swasta, perguruan tinggi,
 Misi 5 “Memperluas akses pasar dan interkoneksitas antar daerah dan negara
LSM dan antar pemerintah]. Sasarannya adalah; Meningkatkan keharmonisan
tetangga”. Sasarannya adalah; (a) Dibangunnya kawasan pasar perikanan; (b)
hubungan antar ummat beragama, antar suku, ras, dan antar pemerintah
Meningkatnya jumlah frekuensi pelayaran kapal/ferry antar pulau dan daerah; (c)
dengan lembaga pendidikan, swasta, LSM serta lembaga lainnya.
Dibangunnya kemitraan perdagagan dengan negera tetangga; (d) Meningkatnya
promosi produk perikanan dan wisata bahari; (e) Dibangunnya rumah kemasan
 Misi 3 “Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Mutu SDM”, dengan beberapa
produk perikanan.
sasaran sebagai berikut:
1) Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di WP3K. Sasarannya  Misi 6 “Membangun kapasitas mitigasi dan adaptasi bencana dan pencemaran di
adalah; (a) Menyusun dan menetapkan Perda RZWP3K, (b) Meningkatnya WP3K” dengan beberapa sasaran sebagai berikut:
pengelolaan kawasan wisata, kawasan agrobisnis, kawasan pendidikan, 1) Meningkatkan pengawasan berbasis masyarakat wilayah pesisir dan pulau.
kawasan usaha, dan kawasan konservasi ekosistem; (c) Meningkatnya sistem Sasarannya adalah: (a) Meningkatkan jumlah dan fungsi kelompok pengawasa
keamanan dan kenyamanan di WP3K. masyarakat [Pokmaswas] dan Kelompok desa Tangguh Bencana [KTB]; (b)
2) Meningkatkan kegiatan ekonomi di desa pesisir dan pulau. Sasarannya adalah; Peningkatan kapasitas anggota Pokmaswas dan KTB.
(a) Meningkatnya jumlah armada tangkap nelayan tradisional dibawah 5GT 2) Pengembangan tanggap darurat di WP3K sasarannya, adalah : (a) Melakukan
dan alat tangkap diatas 30 GT; (b) Meningkatnya kegiatan budidaya lobster; (c) penyusunan basis data kebencanaan & daerah rawan bencana di WP3K; (b)
Dibangunnya sarana penunjang untuk kegiatan wisata bahari; (e) Peningkatan Meningkatkan kegiatan simulasi bencana kepada masyarakat yang bermukim di
agenda riset pengembangan ekonomi di WP3K WP3K; (c) Meningkatkan pelatihan atau pembinaan stakeholder penanggulangan
3) Meningkatkan mutu produksi dan efisiensi usaha perikanan. Sasarannya, bencana dan perubahan iklim di WP3K; (d) Meningkatkan pembangunan tanggul
adalah; (a) Terbangunnya gudang penyim-panan/penampungan rumput laut; pemecah ombak dan tanggul/talut serta pengerukan sungai; (e) Pemasangan
(b) Terbangunnya beberapa industri pengolahan perikanan dan berbasis rambu suar sungai dan pesisir; (f) Peningkatan jumlah asuransi nelayan
industri rumah tangga; (c) Dibangunnya cold storage di WP3K; (d) 3) Pengembangan teknologi perikanan ramah lingkungan sasarannya, adalah:
Pemanfaatan system informasi lokasi penangkapan ikan [fishing ground); (e) melakukan kerajsama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Investasi dan
Pelatihan navigasi dan keselamatan kerja; (f) dirumuskannya Rencana strategi Industri.
pengembangan dan pengelolaan budidaya rumput laut dan budidaya tambak;
(g) introduksi alat penangkapan ikan yang sesuai dengan daerah ekosistem di
Kalimantan Utara

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-4

2.1.2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) (Utara) sebagai berikut:
Dari rencana teknokratis yang ada, pembangunan nasional saat ini pada tahapan RPJP 2005- a. Indonesia memiliki kawasan perbatasan dengan negara tetangga salah satunya di
2025 dengan visi: "Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur” Mandiri berarti Kalimantan Utara, baik perbatasan darat maupun perbatasan laut dan hal ini menjadi
mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju berarti berarti SDM, kemakmuran, potensi konflik apabila tidak dikelola.
sistem dan kelembagaan politik dan hukum berkualitas tinggi. Adil berarti tidak ada b. Dirumuskan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi
diskriminasi; dan makmur berarti seluruh kebutuhan hidup terpenuhi sehingga dapat untuk mendukung distribusi logistik nasional yang relevan antara lain pembangunan
memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain. perkereta-apian Kalimantan (termasuk Kalimantan Utara).

Delapan misi untuk mewujudkan visi pembangunan nasional adalah: (1) Mewujudkan Sasaran pengembangan Wilayah Pulau Kalimantan tahun 2015-2019 untuk Provinsi
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan Kalimantan Utara diantaranya adalah pembangunan kota baru publik yang mandiri dan
falsafah Pancasila; (2) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; (3) Mewujudkan masyarakat terpadu sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan perkotaan;
demokratis berlandaskan hukum; (4) mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu; (5) selanjutnya, pembangunan pusat-pusat kegiatan strategis nasional baru dalam rangka
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan; (6) Mewujudkan Indonesia asri mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya
dan lestari; (7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, saing, dan aman dalam upaya untuk mendorong pengembangan pusat pertumbuhan
dan berbasiskan kepentingan nasional; (8) Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam ekonomi kawasan perbatasan negara. Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan merupakan
pergaulan dunia internasional. wilayah yang memiliki indeks resiko bencana yang tinggi, sehingga kedua wilayah ini
merupakan Wilayah Pulau Kalimantan yang ditetapkan sebagai sasaran penanggulangan
Sasaran pokok pembangunan nasional 2015-2019 diarahkan untuk mencapai:
bencana untuk mengurangi resiko bencana.
a. Perekonomian yang tumbuh relatif tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, yang didukung
dengan terjaganya ketahanan pangan, energi, dan air, pengembangan sektor ekonomi Food Estate merupakan salah satu potensi dan keunggulan wilayah Kalimantan Utara
utama, ketersediaan infrastruktur, dan percepatan pembangunan kelautan. (Kabupaten Bulungan) yang dalam pengembangannya membuka kesempatan bagi investor
b. Pembangunan yang berkelanjutan mengamankan kualitas lingkungan hidup dan untuk terlibat dalam membangun ketahanan pangan nasional. Dalam dokumen ini dijelaskan
keberlanjutan dan penanganan bencana pada tingkat daerah terus ditingkatkan. pula mengenai pemenuhan standar pelayanan minimum desa terutama di desa-desa
c. Penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak atas keadilan bagi warga negara. perbatasan, seperti meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
d. Pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif, efisien dan mampu memberikan (sekolah dasar dan sekolah menengah), meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
pelayanan publik yang berkualitas. kesehatan (Poskesdes, Pustu, Puskesmas Keliling), serta meningkatkan distribusi dan
e. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dalam taraf pendidikan, derajat kesehatan kualitas tenaga pendidikan dan kesehatan.
dan gizi masyarakat, menguatnya karakter dan jati diri bangsa, serta menurunnya
Kota Tarakan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) merupakan lokasi prioritas kota sedang
kesenjangan kesejahteraan antar kelompok masyarakat.
yang berfokus pada upaya pemerataan wilayah di Kalimantan berfungsi sebagai pintu
f. Menurunnya tingkat kesenjangan antarwilayah (menurunnya jumlah kabupaten
gerbang kedua pulau Kalimantan dan pusat transit perdagangan dengan sektor produksi
tertinggal).
wilayah seperti : perkebunan, perikanan, dan pertambangan. Lain halnya dengan Tanjung
Selor yang merupakan salah satu pembangunan kota baru publik mandiri dan terpadu di
Secara khusus RPJMN menyebutkan beberapa hal khusus yang berkait dengan Kalimantan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-5

wilayah Kalimantan yang difungsikan sebagai pusat permukiman baru yang layak huni dan PKSN Sei Simanggaris dan PKSN Long Midang; mengembangkan sekolah kejuruan berbasis
didukung oleh fasilitas ekonomi dan sosial budaya yang lengkap guna mencegah terjadinya sumber daya lokal berasrama di Kabupaten Nunukan; serta pembangunan Rumah Sakit
permukiman tidak terkendali (urban sprawl) akibat urbanisasi di kota otonom terdekatnya. Pratama di perbatasan (Lokpri Kayan Selatan, Krayan, dan Lumbis Ogong).

Selanjutnya, dalam upaya penguatan konektivitas dan sislognas di kawasan perbatasan pada 2.1.3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
khususnya telah disusun prioritas kegiatan untuk Provinsi Kalimantan Utara diantaranya
Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 sebagaimana yang tertulis dalam RPJMN
adalah pembangunan infrastruktur jalan dan sarana transportasi di desa-desa terisolir dan
Tahun 2015-2019 adalah "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
kawasan perbatasan; pembangunan rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana bandara
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Upaya untuk mewujudkan visi tersebut
perintis; pembangunan dan peningkatan kapasitas jalan penghubung nasional di kawasan
adalah melalui tujuh misi pembangunan, yaitu:
perbatasan menuju pusat pertumbuhan (Nunukan dan Malinau) dengan ruas Malinau-
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
Binuang-Long Bawan, Tabur Lestari dan Wasan di Kecamatan Sei Manggaris, ruas Malinau-
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
Binuang-Long Bawan, ruas Long Umung-Long Bawan-Long Midang (Kabupaten Nunukan),
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
serta ruas Long Ampung-Long Nawang-Batas, ruas jalan Malinau Kota-Paking-Semamu-
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
Binuang-Long Bawan-Long Midang (Kabupaten Malinau).
negara hukum.
Arah kebijakan untuk pengembangan kawasan perbatasan di fokuskan untuk meningkatkan 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
peran sebagai halaman depan negara yang maju dan berdaulat dengan negara Malaysia di negara maritim.
perbatasan darat dan laut, dengan fokus pengembangan di Provinsi Kalimantan Utara 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
diarahkan pada Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yakni PKSN Long Nawan, PKSN 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Simanggaris, PKSN Nunukan, PKSN Tanlumbis, dan PKSN Tarakan. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
Pengembangan ekonomi lokal secara terpadu pada kawasan perbatasan dilakukan dengan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
beberapa strategi, diantaranya adalah meningkatkan nilai tambah produk hasil perkebunan
dan pertanian (PKSN Sei Simanggaris dan PKSN Long Midang); pengembangan program
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
transmigrasi di Provinsi Kalimantan Utara dalam bentuk Kota Terpadu Mandiri;
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,
mengembangkan kegiatan ekowisata hutan melalui kegiatan konservasi dan pembangunan
dirumuskan sembilan agenda prioritas pembangunan, yakni:
sarana dan prasarana pariwisata (Long Nawang dan PKSN Long Midang).
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia diarahkan agar mampu mengelola sumber daya rasa aman kepada seluruh warga negara.
alam di kawasan perbatasan darat dan laut, mampu melakukan aktivitas perdagangan 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
dengan negara tetangga, dan turut mendukung upaya peningkatan kedaulatan negara dengan terpercaya.
pemanfaatan IPTEK yang berkualitas, dengan penjabaran strategi diantaranya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan kejuruan dan dalam kerangka negara kesatuan.
ketrampilan berbasis sumber daya lokal (perkebunan, pariwisata, maupun pertambangan) di 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-6

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Long Nawang, PKSN Simanggaris, PKSN Long Midang, PKSN Nunukan, PKSN Tanlumbis, dan
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. PKSN Tarakan. Strategi pengembangan kawasan perbatasan diarahkan untuk mewujudkan
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional kemudahan aktivitas masyarakat kawasan perbatasan dalam berhubungan dengan negara
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis tetangga dan pengelolaan sumber daya darat dan laut untuk menciptakan kawasan
ekonomi domestik. perbatasan yang berdaulat, yakni:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 1. Penguatan pengelolaan dan fasilitasi penegasan, pemeliharaan, pengamanan kawasan
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. perbatasan Kalimantan, diantaranya dengan strategi:
a. Mengembangkan pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan
Dalam agenda pembangunan bidang ekonomi, Provinsi Kalimantan Utara diarahkan untuk
terpadu (satu atap) di PKSN Long Nawang, PKSN Simanggaris, PKSN Long Midang, dan
lokasi pengembangan kawasan industri, yakni kawasan industri Tanah Kuning (Kabupaten
PKSN Nunukan.
Bulungan) dengan komoditi utama perokimia; pembangunan ekowisata bahari dengan titik
b. Merevitalisasi membenahi aktivitas lintas batas di pintu-pintu alternatif (ilegal) di
labuh jalur pelayaran pelabuhan masuk Tarakan yang berakhir di Biak, Papua; serta
kawasan perbatasan Provinsi Kalimantan Utara.
pembangunan science park sebagai bagian dari pembangunan 100 techno park di
c. Penegasan, pemeliharaan, dan pengawasan batas wilayah negara di darat dan laut.
kabupaten/kota setiap provinsi. Sementara dalam agenda pembangunan wilayah dan tata
d. Mengembangkan pusatkegiatan pertahanan dan keamanan negara di beberapa
ruang, sebagai provinsi yang terletak di perbatasan negara, kawasan perbatasan Provinsi
wilayah yang memiliki Outstanding Boundary Problem (OBP) dan PKSN di wilayah
Kalimantan Utara termasuk dalam lokasi prioritas (lokpri) penanganan kawasan perbatasan
perbatasan Kalimantan.
yakni: Lokpri Kayan Hulu, Pujungan, Kayan Hilir, Bahau Hulu (Kabupaten Malinau); Lokpri
e. Meningkatkan upaya perundingan dalam penetapan dan penegasan batas wilayah
Kayan Selatan, Sebatik Barat, Krayan Selatan, Krayan, Lumbis, Sebuku, Sebatik, Lumbis
negara RI- Malaysia dalam penyelesaian sembilan Outstanding Boundary Problem
Ogong, Simanggaris, Tulin Onsoi, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara (Kabupaten
(OBP).
Nunukan).
f. Meningkatkan kapasitas tim perunding dari tingkat teknis, strategi, hingga kebijakan
(pengambilan keputusan) dan didukung dengan data dan arsip.
Selanjutnya, dalam agenda pengembangan wilayah, perekonomian wilayah Pulau Kalimantan
g. Memperkuat pertahanan dan pengamanan perbatasan wilayah laut baik dengan
ditopang oleh tiga sektor utama, yakni pertambangan dan penggalian, pertanian terutama
penambahan sarana dan prasarana alutsista maupun non alutsista.
perkebunan dan industri pengolahan, serta sektor perikanan dan kehutanan. Dalam agenda
h. Pembentukan kerjasama patroli pertahanan dan keamanan batas wilayah Negara RI-
pembangunan tersebut Provinsi Kalimantan Utara dikembangkan sebagai kawasan food
Malaysia.
estate (Kabupaten Bulungan). Selain itu Provinsi Kalimantan Utara direncanakan untuk
i. Mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pertahanan dan keamanan
pembangunan kawasan ekonomi khusus.
yang profesional bagi aparatur pengaman perbatasan.
2. Pengembangan ekonomi lokal, dengan strategi sebagai berikut:
Dalam rangka mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang
a. Meningkatkan nilai tambah produk hasil perkebunan dan pertanian melalui
berdaulat, berdaya saing, dan aman di wilayah Pulau Kalimantan maka dikembangkan Pusat
pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan
Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusat pertumbuhn ekonomi kawasan perbatasan
PKSN Sei Simanggaris, PKSN Long Midang, dan PKSN di perbatasan Kalimantan.
negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan sekitarnya, diantaranya yakni PKSN
b. Mengembangkan program transmigrasi di kawasan perbatasan Kalimantan Barat,

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-7

Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara dalam bentuk Kota Terpadu Mandiri. terisolir di Kalimantan Utara.
c. Mengembangkan kegiatan ekowisata hutan, melalui kegiatan konservasi dan g. Mengembangkan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional di PKSN
pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di Long Nawang dan PKSN Long Perbatasan Kalimantan Utara.
Midang melalui pengelolaan pariwisata yang optimal (promosi dan penyediaan h. Menyediakan infrastruktur dasar kewilayahan terutama jalan, dan air bersih.
infrastruktur penunjang pariwisata). i. Penyediaan listrik yang bersumber bahan baku dari dalam negeri untuk menegakan
d. Mengembangkan pusat perdagangan skala internasional, nasional, dan regional kedaulatan energi.
berbasis komoditas lokal berorientasi pasar ke Negara Malaysia serta secara bertahap j. Menyediakan dan menata telekomunikasi dan informasi yang masif untuk menegakan
menurunkan jumlah pelintas batas tradisional dititik lintas batas. kedaulatan telekomunikasi dan informasi yang selama ini dipengaruhi dari negara
e. Mengembangkan balai-balai latihan kerja untuk meningkatkan mengelola komoditas tetangga.
unggulan lokal yang berorientasi pasar ke negara Malaysia. 4. Penguatan Kemampuan SDM dan Iptek, yakni dengan strategi :
3. Penguatan konektivitas dan sislognas, yakni dengan strategi: a. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
a. Mempercepat penyelesaian jalan strategis perbatasan menuju perbatasan dan jalan kejuruan dan keterampilan berbasis sumber daya lokal (perkebunan,
paralel penghubung perbatasan negara di Kalimantan Utara, khususnya mendorong pariwisata, maupun pertambangan) di PKSN Sei Simanggaris, PKSN Long
percepatan pembangunan jalan strategis ruas Malinau - Binuang - Long Bawan, Tabur Midang dan PKSN lain di Perbatasan Kalimantan.
Lestari dan Wasan di Kecamatan Sei Manggaris, ruas Malinau 6-35- Binuang - Long b. Mengembangkan sekolah kejuruan (SMK, politeknik) berbasis sumber daya
Bawan, ruas Long Umung - Long Bawan - Long Midang (Kabupaten Nunukan), serta lokal berasrama di PKSN Nunukan, dan PKSN lain di Perbatasan Kalimantan.
ruas jalan Long Bagun (Mahulu) - Mahak Baru - Long Ampung - Long Nawang - Batas, c. Meningkatkan akses pelayanan sosial dasar (pendidikan dan kesehatan) di
ruas jalan Malinau Kota - Paking - Semamu - Binuang - Long Bawan - Long Midang kawasan perbatasan negara, khususnya di desa-desa terdepan dan terisolir
(Kabupaten Malinau). dengan penyediaan sarana prasarana sesuai karakteristik geografis wilayah
b. Pembangunan jalan non status pembuka akses menuju kampung, desa-desa di (sekolah berasrama, poskesdes, mobile clinic).
kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri). d. Pembangunan Rumah Sakit Pratama di perbatasan, khususnya Provinsi
c. Meningkatkan konektivitas dengan membangun sistem jaringan jalan lokal di Kalimantan Utara di Lokpri Kayan Selatan, Krayan, dan Lumbis Ogong.
kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) dan antar Lokpri yang saling terhubung dengan e. Menyediakan tenaga pendidikan dan kesehatan yang handal serta penyedian
pusat kegiatan ekonomi. insentif, serta sarana prasarana penunjang yang memadai, khususnya di desa-
d. Mengembangkan pusat aktifitas perdagangan dan gudang logistik untuk desa terdepan dan terisolir dalam kecamatan Lokpri terutama rumah guru,
meningkatkan distribusi hulu-hilir perdagangan antar negara, khususnya di Lokasi fasilitas telekomunikasi dan informasi bagi guru.
Prioritas yang memiliki aktifitas perdagangan tinggi. f. Meningkatkan kapasitas aparatur wilayah perbatasan melalui penerapan
e. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelayanan keperintisan (Angkutan Sungai dan kebijakan wajib tugas belajar dan pelatihan teknis, agar diperoleh sumberdaya
Penyeberang) yang menghubungkan Lokasi Prioritas (Lokpri) di kawasan perbatasan aparatur yang memiliki kemampuan dan merumuskan kebijakan pengelolaan
negara dengan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) maupun pusat kawasan perbatasan dan pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat
pertumbuhan/aktivitas ekonomi. perbatasan.
f. Menjamin ketersedian logistik, khususnya untuk kecamatan-kecamatan Lokpri g. Mengembangkan teknologi tepat guna dalam menunjang pengelolaan sumber

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-8

daya alam/potensi lokal di kawasan perbatasan. pengembangan bandara Juwata, Tarakan; pembangunan bandara Maratua; peningkatan
5. Penguatan regulasi dan insentif, yakni dengan strategi: bandara perintis Binuang, Kecamatan Krayan Selatan; pembangunan bandara Sebatik.
a. Kemudahan masyarakat perbatasan yang tinggal di kawasan lindung untuk 2. Perhubungan laut: Pengembangan pelabuhan Nunukan; pengembangan pelabuhan
memanfaatkan sumber daya alam bukan kayu yang ada di dalamnya, serta Tarakan; pengembangan pelabuhan bongkar muat barang di Pesawan, Tanjung Selor;
untuk kemudahan pembangunan infrastruktur yang melalui hutan lindung. pengembangan pelabuhan Tunon Taka; pengembangan pelabuhan Malundung;
b. Regulasi pengelolaan lintas batas. pengembangan pelabuhan Sebatik; pembangunan pelabuhan internasional di Tanah
c. Regulasi perdagangan lintas batas perjanjian kerjasama antara RI Malaysia Kuning; dan pembangunan pelabuhan Bebatu, Kabupaten Tana Tidung.
dalam pengembangan kawasan perbatasan negara. 3. Jalan: Pembangunan jalan perbatasan Long Nawang - Long Pujungan - Long Kemuat -
d. Regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan dryport. Langap - Malinau; pembangunan jalan Mesalong - Sasipu - Tou Lumbis; pembangunan
e. Regulasi untuk memberikan kewenangan yang lebih luas (asimetrik) kepada jalan perbatasan
Pemerintah Pusat untuk menyediakan sumber daya air, pengelolaan jalan non Malinau - Punan - Long Bawan - Long Midang; pembangunan jalan Long Nawang -
status, dan pelayanan pendidikan dan kesehatan di kawasan perbatasan, Metulang - Long Boh - Batas Kaltim; pembangunan jalan penghubung Kabupaten
khususnya di desa-desa terdepan dan terisolir (kecamatan lokpri). Bulungan - Tarakan; pembangunan jembatan pendukung pengembangan Kota
f. Penciptaan iklim investasi yang kondusif di kawasan perbatasan. Baru Tarakan.
g. Pembagian kewenangan atau urusan antar jenjang pemerintah: pusat, 4. ASDP: Pengembangan dermaga penyeberangan Nunukan; pengembangan dermaga
provinsi, dan kabuapaten/kota dalam pengelolaan kawasan perbatasan. penyeberangan Sebatik; pengembangan pelabuhan penyeberangan/ferry Tarakan;
h. Kelembagaan pengelola perbatasan yang memiliki otoritas penuh untuk peningkatan pelabuhan ferry Ancam.
mengelola pos-pos lintas batas negara. 5. Ketenagalistrikan: PLTMG Tanjung Selor 15 MW; PLTMG Nunukan 2 10 MW;
i. Pengkhususan pemberian kewenangan bagi pemerintahan kecamatan di pengembangan jaringan transmisi dan distribusi; PLTA Besahan (Kayan 3) dan PLTA
wilayah perbatasan (Lokpri) dalam bentuk desentralisasi asimetrik dengan Long Sempajang total kapasitas 1000 MW.
penetapan daerah khusus untuk akselerasi pembangunan dan efektivitas 6. Telekomunikasi dan Informatika: Pembangunan tower telekomunikasi di daerah
peningkatan kualitas pelayanan publik. pedalaman dan perbatasan; pembangunan serat optik antar seluruh kabupaten/kota;
j. Penyusunan Rencana Tata Ruang termasuk Detail Tata Ruang Kawasan pengembangan transmisi penyiaran TVRI.
Perbatasan di Kalimantan Utara. 7. Sumber daya air: Pembangunan DR. Sepunggur Kabupaten Bulungan; pembangunan DR.
k. Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Salim batu Kabupaten Bulungan; pembangunan DR. Teras Baru Kabupaten Bulungan;
Tahun 2015-2019 menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga dan pembangunan Pengendalian Banjir Tanjung Belimbing (Kanal, Retarding Basin dan
Pemerintahan Daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Drainase) Kota Malinau Kabupaten Malinau; pembangunan/peningkatan jaringan irigasi
kawasan perbatasan negara. DR. Tanjung Buka; pembangunan/peningkatan jaringan irigasi DR. Sepunggur;
pembangunan/peningkatan jaringan irigasi DR. Salim Batu; pembangunan/peningkatan
Prioritas program pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana yang jaringan irigasi DR. Teras Baru;
disebutkan dalam kaidah pelaksanaan pengembangan wilayah Kalimantan, yaitu: 8. pembangunan/peningkatan jaringan irigasi DR. selang ketok;
1. Perhubungan udara: Pengembangan bandara Tanjung Harapan, Bulungan; pembangunan/peningkatan jaringan irigasi DR tanah kuning; persiapan pembangunan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-9

lima Bendungan di Sungai Kayan (Kabupaten Bulungan) dan tiga bendungan di Sungai Dalam misi kedua RPJPD Provinsi Kalimantan Utara, Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya
Mentarang (Kabupaten Malinau); pembangunan embung di Kota Tarakan; pembangunan Alam dan Lingkungan Hidup yang Ramah dan Berkelanjutan memiliki beberapa sasaran
waduk PLTA Besahan (Kayan-K3) dan pembangunan waduk PLTA Long Sempajang pokok, yakni sebagai berikut:
(Mentarang 3) sebesar 1000 MW.
1. Peningkatan Kelestarian Kawasan Lindung. Arah kebijakan dari sasaran pokok ini
9. Pendidikan: Pembangunan sekolah baru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK; pengembangan
adalah:
sarana dan prasarana pendidikan; dan pembangunan asrama sekolah.
a. Mengembangkan pola collaborative management dalam pengelolaan kawasan
10. Kesehatan: Pembangunan untuk RS Pratama di Kabupaten Tana Tidung (Tana Lia,
lindung
Bebatu), Kabupaten Nunukan (Sebayu dan Krayan), Kabupaten Malinau (Long Ampung,
b. Mengembangkan regulasi daerah yang mendukung kelestarian hutan lindung
RS Langap); penyediaan alkes, jaringan, untuk RS Pratama di Pratama di Kabupaten Tana
2. Terwujudnya Tata kelola Sumber Daya Alam yang Baik (Good Natural Resources
Tidung (Tana Lia, Bebatu), Kabupaten Nunukan (Sebayu dan Krayan), Kabupaten
Governance). Arah kebijakan dari sasaran pokok ini adalah:
Malinau (Long Ampung), RSUD Tarakan beserta pembangunan gedung radioterapi;
a. Mengembangkan regulasi daerah yang menjamin terselenggaranya pengelolaan
pembangunan RS tipe D di Kota Tana Tidung (pengembangan dari Puskesmas menjadi
sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
RS); pengadaan tenaga kesehatan di Kabupaten Malinau (dokter spesialis, bidan,
b. Meningkatkan upaya penegakan hukum pengelolaan sumber daya alam yang tidak
perawat, ahli gizi); pembangunan baru RS Provinsi tipe A di Tanjung Selor (Kabupaten
ramah lingkungan dan berkelanjutan
Bulungan).
3. Peningkatan Kualitas dan Tata Kelola Lingkungan pada Kawasan Budidaya. Arah
11. Perumahan: Pembangunan rumah khusus daerah perbatasan 230 KK di Kecamatan
kebijakan dari sasaran pokok ini adalah:
Krayan Selatan dan 845 KK di Kecamatan Lumbis Ogong; pembangunan infrastruktur
a. Mengembangkan regulasi daerah tentang kualitas lingkungan hidup dan
kawasan permukiman untuk rumah khusus di daerah perbatasan; pembangunan konsep
membangun budaya hidup sehat pada kawasan budidaya
persampahan ramah lingkungan untuk ibukota Provinsi Kalimantan Utara).
b. Meningkatkan upaya penegakan hukum dan kesadaran masyarakat umum dan
pengusaha tentang pentingnya Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
2.1.4 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Utara Lingkungan Hidup yang Ramah dan Berkelanjutan
RPJMD
4. Terpulihkannya Lingkungan Hidup yang Telah Mengalami Degradasi. Arah kebijakannya
RPJPD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan yang adalah sebagai berikut:
menggambarkan tentang perspektif kebijakan pembangunan yang akan dilakukan selama 20 a. Mengembangkan pola partisipatif dan berkelanjutan dalam pemulihan lahan kritis
tahun dan akan saling melengkapi dengan dokumen perencanaan lainnya. Penyusunan atau lingkungan yang telah terdegradasi
RPJPD harus berpedoman pada Rencana Tata. Ruang Wilayah (RTRW), agar kebijakan dan b. Mengembangkan sistem mitigasi bencana lokal dan regional secara alami maupun
sasaran pokok dalam RPJPD selaras dengan atau tidak menyimpang dari arah kebijakan pemanfaatan teknologi
RTRW Provinsi Kalimantan Utara. RTRW Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu
Dalam misi ke-empat yakni mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan,
dokumen perencanaan yang mengatur pemanfaatan ruang wilayah bagi upaya perwujudan
adapun sasaran pokoknya adalah sebagai berikut:
kemajuan, peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran daerah.

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-10

1. Terstrukturnya Wilayah Pengembangan dan Pusat Pelayanan Sesuai Rencana Tata Ruang b. Mengimplementasaikan rencana pusat perekonomian/CBD
Wilayah dan Pemantapan Otonomi Daerah. Arah kebijakannya adalah sebagai berikut: c. Mengimplementasaikan rencana perpasaran masyarakat di pusat dan lingkungan
a. Meningkatkan peran kota sebagai pusat pelayanan wilayah sesuai dengan fungsi wilayah
dalam penataan ruang 3. Terbangunnya lingkungan permukiman ibukota pemerintahan dengan mereview dan
b. Mengendalikan wilayah pengembangan bagian timur (pulau kecil) merencanakan kembali serta melaksanakan pembangunan permukiman berbagai tipe
c. Memantapkan wilayah pengembangan bagian tengah dan pantai timur dan jenis sesuai rencana tata ruang yang ada. Arah kebijakan dari sasaran pokok ini
d. Mengembangkan wilayah pengembangan yang berada di perbatasan adalah :
e. Mempersiapkan daerah otonomi baru yang memungkinkan a. Menyiapkan rencana detail kawasan permukiman
2. Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur, Utilitas dan Fasilitas yang Merata. Arah b. Mengimplementasikan rencana pembangunan lingkungan permukiman perkotaan
kebijakannya adalah sebagai berikut: berbagai tipe dan jenis di ibukota perkotaan (mengikuti pentahapan RTRW/RDTRK
a. Mengutamakan pembangunan infrastruktur yang terpadu (darat, sungai, laut, dan sesuai dengan indikasi program yang disusun dalam RTRW dan RDTR ibukota
udara) provinsi)
b. Mendorong pembangunan utilitas untuk pemenuhan kebutuhan dasar 4. Terbangunnya infrastruktur pendukung kota pusat pemerintahan dengan mereview dan
c. Memeratakan pembangunan dan pengelolaan fasilitas fisik, sosial, ekonomi dasar merencanakan kembali serta melaksanakan pembangunan infrastruktur yang diperlukan
bagi perkotaan ibukota provinsi sesuai dengan rencana struktur ruang yang berlaku.
Dalam misi ke 6, yakni mewujudkan Pembangunan Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan
Arah kebijakan dari sasaran pokok ini adalah
Utara. Sasaran pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Mereview dan menyusun rencana detail infrastruktur yang diperlukan bagi
1. Terbangunnya pusat pemerintahan dengan menyiapkan perencanaan dan implementasi perkotaan ibukota provinsi sesuai dengan rencana struktur ruang yang berlaku
pembangunan perkantoran pemerintahan dan infrastruktur serta utilitas pendukung b. Mengimplementasikan pembangunan infrastruktur pendukung ibukota provinsi
secara bertahap sesuai RTRW dengan sumber dana sesuai ketentuan. Arah kebijakan sesuai dengan indikasi program yang aka disusun dalam RTRW dan RDTR ibukota
dari sasaran pokok ini adalah : provinsi
a. Menyiapkan perencanaan RDTR ibukota provinsi
b. Mengimplementasikan rencana pusat perkantoran eksekutif
c. Mengimplementasikan rencana pusat perkantoran legislatif 2.1.5 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Utara
d. Mengimplementasikan rencana perkantoran instansi lainnya
e. Mengimplementasikan rencana kelengkapan infrastruktur dan utilitas perkantoran Visi Pembangunan JangkaMenengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara untuk tahun 2016-
pemerintah 2021, adalah sebagai berikut:
2. Terbangunnya pusat perekonomian dengan menyiapkan perencanaan dan implementasi
“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan
pembangunan pusat perdagangan dan fasilitas perpasaran masyarakat perkotaan secara
Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”
bertahap sesuai RTRW/RDTRK dengan dana dari berbagai sumber diutamakan dana
masyarakat. Arah kebijakan dari sasaran pokok ini adalah: Dalam misi II RPJMD Provinsi Kalimantan Utara, mewujudkan provinsi kalimantan utara

a. Menyiapkan perencanaan detail pusat perekonomian yang aman dan damai. Misi kedua ini dijabarkan kedalam upaya-upaya yang mendukung

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-11

terjaganya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan penegakan hukum. Kedua hal ini diarahkan untuk menguatkan strategi fasilitasi perwujudan wilayah perbatasan
hal ini penting dalam rangka mewujudkan visi keamanan daerah dan suasana yang damai. yangmendukung wilayah yang tertib dan tentram dengan arahan meningkatkan kondisi
Oleh karena itu dirumuskan berbagai hal yang harus dilakukan untuk menjabarkan misi ke tertib dan aman di wilayah perbatasan; meningkatkan koordinasi antar lembaga yang
dua ini antara lain menjaga kedaulatan negara dan mewujudkan penegakan hukum. mendukung wilayah perbatasan yang tertib dan aman; serta meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan wilayah perbatasan yang tertib dan aman
1. Menjaga Kedaulatan Negara
Kewenangan tentang pertahanan dan kemanan dalam menjaga kedaulatan negara sesuai 3. Mewujudkan Penegakan Hukum
ketentuan yang berlaku memang bukan tugas pokok pemerintahan provinsi, namun Kewenangan terkait penegakan hukum dan perundangan yang menjadi kewenangan dan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah yanag berbatasan langsung dengan tugas daerah diutamakan pada regulasi yang berlaku di daerah seperti yang diatur dalam
negara lain tetap perlu berperan untuk mendukung kedaulatan negara sesuai dengan peran ketentuan yang ada. Untuk mewujudkan penegakan hukum diarahkan pada upaya
provinsi yang diatur dalam ketentuan yang berlaku. Sedangkan di wilayah keseluruhan menyiapkan berbagai ketentuan penegakan hukum dan implementasi ketentuan tersebut di
diarahkan untuk mendukung peciptaan keamanan dan ketertiban wilayah. lapangan. Berbagai hal untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan upaya terkait
kelengkapan dan intensitas pemanfaatan ketentuan, sumberdaya dan sarana penegakan
a. Peningkatan terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan
hukum lainnya; serta upaya perwujudan aturan penegakan hukum yang memadai mulai dari
dengan upaya peningkatan sistem penjagaan kedaulatan negara sehingga terwujud
peraturan daerah, peraturan kepala daerah samapai dengan aturan pelaksanaannya.
sistem yang terpadu antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota beserta
perangkatnya sesuai peran dan kewenangan masing-masing; upaya penguatan 2.2 Kebijakan Spasial
implementasi kerjasama antar negara sebagai upaya menjaga kedaulatan secara Tinjauan terhadap kebijakan spasial merupakan analisis terhadap rencana umum tata ruang
kooperatif dan bukan yang konfrontatif; upaya peningkatan peran desa perbatasan yang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun berdasarkan pendekatan
dalam menjaga keutuhan NKRI dengan lebih miningkatkan kesadaran kebangsaan dan wilayah administrasi yang secara hirarki terdiri atas RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan
sebagai bagian dari NKRI melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan yang RTRW Kabupaten/Kota. Berikut merupakan hasil tinjauan terdap RTRW Nasional, RTRW
memperkuat nuansa kehadiran negara dan pemerintah terutama di daerah perbatasan. Provinsi dan RTRW Kabupaten di wilayah perencanaan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
b. Peningkatan terjaganya keamanan wilayah baik secara umum maupun terkait dengan Pulau Kecil (RZWP-3-K) Provinsi Kalimantan Utara.
kemajemukan masyarakat Kalimantan Utara, dilakukan dengan upaya peningkatan
pencegahan, penanganan, gangguan kemanan beserta pembinaan pasca gangguan
2.2.1 RTRW Nasional
keamanan.
Dalam sistem perkotaan nasional seperti tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (PP No. 26 Tahun 2008) beberapa perkotaan di Provinsi Kalimantan Utara
2. Membangun Daerah Perbatasan yang Aman
diarahkan dengan fungsi sebagai PKN, PKW dan PKSN. Kota Tarakan diarahkan dengan
Perbatasan merupakan salah satu keunikan dari Provinsi Kalimantan Utara dengan
fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Nunukan, Tanjung Selor, Malinau dan
terbentangnya 1.038 kilometer garis perbatasan. Oleh karena itu menuju kondisi
Tanlumbis diarahkan dengan fungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Sedangkan
terbangunnya daerah perbatasan yang aman adalah unsur penting dalam membangun
pekotaan yang ditetapkan dengan fungsi sebagai Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN)
Kalimantan Utara yang aman dan damai. Penjabaran lebih lanjut berupa upaya untuk
yang diperuntukan untuk percepatan pengembangan kota-kota utama di kawasan
mewujudkan sasaran berupa daerah perbatasan yang tertib dan tentram. Secara lebih rinci

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-12

perbatasan, yakni Nunukan dan Simanggaris di Kabupaten Nunukan. Kedua kota tersebut Provinsi Kalimantan Utara ditetapkan memiliki dua kawasan andalan, yakni (1) Kawasan
diarahkan dengan fungsi sebagai kawasan strategis cepat tumbuh, Long Midang di Andalan Tarakan, Tanjung Palas, Nunukan, Bunyu, Malinau (Tatapanbuma) dan sekitarnya
Kabupaten Malinau sebagai pusat pertumbuhan perbatasan, dan Long Nawang di Kabupaten yang memiliki sektor unggulan seperti perikanan, pariwisata, perkebunan, kehutanan,
Malinau sebagai kawasan perbatasan. pertambangan, dan industri; (2) Kawasan Andalan Laut Bontang – Tarakan dan sekitarnya
yang memiliki sektor unggulan seperti perikanan, pertambangan, dan pariwisata.
Dalam rencana sistem jaringan transportasi nasional, yang terkait dengan Provinsi
Kalimantan Utara adalah: Dalam RTRWN juga disebutkan bahwa Provinsi Kalimantan Utara memiliki wilayah sungai
lintas negara, yakni Sungai Sesayap yang melintasi Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana
a. Sistem jaringan transportasi darat, meliputi:
Tidung. Sungai Sesayap berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia sehingga disebut
1. Rencana jaringan strategis nasional (Malinau, Long Midang, Nunukan dan
dengan wilayah sungai lintas negara. Selanjutnya, kawasan lindung nasional yang terdapat di
Simanggaris);
wilayah Provinsi Kalimantan Utara yakni Suaka Alam Laut Sebatik dan Taman Nasional
2. Rencana jaringan jalan lintas nasional (Tanjung Selor, Malinau, Long Midang, Lumbis,
Kayan Mentarang. Kawasan perbatasan darat RI dan Jantung Kalimantan (heart of Borneo)
Nunukan dan Simanggaris);
serta Pulau Sebatik sebagai kawasan perbatasan laut RI yang termasuk dalam 18 pulau kecil
3. Rencana lintas penyeberangan sabuk tengah (Tarakan-Sebatik);
terluar yang berbatasan dengan Malaysia ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional.
4. Rencana lintas penyeberangan sabuk utara (Tarakan-Nunukan);
5. Rencana jaringan jalur kereta api antar kota (Bontang-Tanjung Redeb-Tanjung Selor-
MalinauSimanggaris). 2.2.2 RTRW Provinsi
b. Sistem jaringan tranportasi laut, meliputi: Sementara dalam RTRW Provinsi Kalimantan Utara 2015-2035 yang sedang disusun,
1. Pelabuhan laut internasional, yakni pelabuhan Tarakan. disebutkan bahwa tujuan penataan ruang Provinsi Kalimantan Utara adalah: "Mewujudkan
2. Pelabuhan laut nasional, yakni pelabuhan Nunukan dan Tanjung Selor. kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan sesuai potensi fisiogeografis
c. Sistem jaringan transportasi udara, berupa bandar udara sebagai pusat penyebaran Provinsi Kalimantan Utara sebagai pintu gerbang internasional dengan tetap menjaga
tersier yakni bandar udara Juwata Tarakan dan Nunukan. kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia." Kebijakan untuk mewujudkan tujuan
penataan ruang tersebut dengan:
Dalam rencana sistem jaringan energi nasional, terdapat jaringan energi nasional yang
(1) Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
melintasi Tanjung Selor – Tarakan dan Tanjung Selor – Malinau dengan kekuatan 150 KV.
masyarakat berbasis kelestarian lingkungan hidup;
Sistem jaringan transmisi tenaga listrik yang akan dikembangkan untuk menyalurkan tenaga
(2) Peningkatan fungsi kawasan perbatasan untuk pertahanan dan keamanan
listrik antar sistem yang menggunakan kawat saluran udara, kabel bawah tanah, atau kabel
negara;
bawah laut.
(3) Penguatan sistem perkotaan dan sinergi hubungan fungsional kota-desa;
Provinsi Kalimantan Utara juga dilewati oleh batas ZEE Indonesia (unilateral) yang terdapat (4) Pembangunan kawasan berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana;
di Pulau Sebatik dan batas laut teritorial yang juga terdapat di Pulau Sebatik. Selain itu, (5) Pembangunan kawasan berbasis kearifan lokal;
Provinsi Kalimantan Utara dilewati oleh jaringan energi nasional yang melewati wilayah (6) Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah; dan
Tanjung Selor – Tarakan dan Tanjung Selor – Malinau dengan kekuatan 150 KV. (7) Penguatan kelembagaan pembangunan wilayah.

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-13

A. Rencana Struktur Ruang Sekatak dan Bunyu di Kabupaten Bulungan; pelabuhan Tengkayu I di Kota
1. Sistem Perkotaan Tarakan; pelabuhan Nunukan, Sebuku, Simanggaris, Sembakung, Mansalong,
Sistem perkotaan wilayah Provinsi Kalimantan Utara, terdiri dari rencana pengembangan Binter, Tau Lumbis dan Sungai Ular di Kabupaten Nunukan; pelabuhan Malinau
sistem perkotaan yang meliputi: Hilir di Kabupaten Malinau; pelabuhan Sesayap dan Sesayap Hilir di Kabupaten
a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN), di Kota Tarakan; Tana Tidung), pelabuhan dan alur pelayaran lintas penyeberangan (pelabuhan
b. Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp) di Tanjung Selor. Kayan II, Ancam, Bunyu, dan Sungai Ancam Tanjung Palas Utara di Kabupaten
c. Bulungan; Pelabuhan Juwata di Kota Tarakan, dan pelabuhan Nunukan di
d. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), meliputi: Nunukan dan Tau Lumbis di Kabupaten Nunukan; Pulau Nunukan) dan pelabuhan dan alur pelayaran khusus (Pelabuhan khusus
dan Malinau Kota di Kabupaten Malinau. Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp), meliputi di Bandar Juwata Tarakan).
Sebatik dan Long Bawan di Kabupaten Nunukan; Long Nawang di Kabupaten Malinau; dan b. Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian
Tidung Pale di Kabupaten Tana Tidung. (1) Jaringan jalur kereta api meliputi jaringan jalur kereta api (KA) umum
e. (jaringan jalur KA nasional dan jaringan jalur KA provinsi) dan jaringan jalur
f. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), meliputi: Bunyu, Long Bia, Karang Agung, Sekatak Buji, dan KA khusus.
Tanah Kuning di Kabupaten Bulungan; Long Layu, Mansalong, dan Pembeliangan di (2) Stasiun kereta api terdapat di Sekatak, Tanjung Selor, dan Tanjung Palas Timur
Kabupaten Nunukan; Data Dian, Long Berang, Long Loreh, Long Pujungan, dan Mahak Baru di di Kabupaten Bulungan; Kota Tarakan; Mansalong dan Simanggaris di
Kabupaten Malinau; dan Tanah Merah di Kabupaten Tana Tidung. Kabupaten Nunukan; Malinau Kota di Kabupaten Malinau dan Sesayap di
g. Kabupaten Tana Tidung.
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), meliputi: Nunukan, Simanggaris, dan Long Midang c. Sistem Jaringan Transportasi Laut
h. (Kabupaten Nunukan); dan Long Nawang (Kabupaten Malinau). (1) Tatanan kepelabuhan terdiri dari pelabuhan utama (Pelabuhan Malundung di
Kota Tarakan); pelabuhan pengumpul (Pelabuhan Tanjung Selor, Bunyu, dan
2. Sistem Jaringan Prasarana Utama Pidada di Kabupaten Bulungan, serta Pelabuhan Tunon Taka dan Sungai
a. Sistem Jaringan Transportasi Darat Nyamuk di Kabupaten Nunukan); dan pelabuhan pengumpan (Pelabuhan
(1) Sistem jaringan jalan meliputi jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan Ancam di Kabupaten Bulungan dan Pelabuhan Tana Lia di Kabupaten Tana
kolektor primer 1, jaringan jalan kolektor primer 2, jaringan jalan kolektor Tidung).
primer 3, jaringan jalan strategis nasional, jaringan jalan strategis provinsi, dan (2) Terminal meliputi terminal di Kabupaten Bulungan (7 terminal), Kabupaten
jembatan. Nunukan (3 terminal), Kabupaten Malinau (3 terminal) dan Kabupaten Tana
(2) Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan meliputi terminal Tidung.
penumpang tipe A (Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan) dan tipe B di (Long (3) Alur pelayaran meliputi pelayaran kapal barang dan pelayaran kapal
Midang, Mansalong, Simanggaris di Kabupaten Nunukan, Boom Panjang di Kota penumpang.
Tarakan, Sesua di Kabupaten Malinau dan Tidung Pale di Tana Tidung). d. Sistem Jaringan Transportasi Udara
(3) Sistem jaringan sungai, danau dan penyeberangan meliputi pelabuhan dan alur Tatanan kebandarudaraan terdiri dari: bandar udara pengumpul dengan skala
pelayaran angkutan sungai dan danau (pelabuhan Tanjung Selor, Ancam, pelayanan sekunder (bandar udara Juwata di Kota Tarakan dan Tanjung Harapan di

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-14

Kabupaten Bulungan); bandar udara pengumpul skala pelayanan tersier (bandar radius pengembangan.
udara Nunukan di Kabupaten Nunukan); bandar udara pengumpan (bandar udara b. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Long Layu, Yuvai Semaring, dan Sebatik di Kabupaten Nunukan, Long Ampung dan RA. Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas jaringan terestrial,
Bessing di Kabupaten Malinau, Sesayap dan Buang Baru di Kabupaten Tana Tidung); jaringan nirkabel, dan jaringan satelit diarahkan pada peningkatan jangkauan
bandar udara khusus (perbatasan darat dan penanganan bencana); dan bandar udara pelayanan dan kemudahan akses diharapkan menjangkau wilayah pelosok
perintis. perdesaan melalui desa berdering (ringing village) dan desa pintar (smart village),
3. Sistem Prasarana Lainnya pengembangan tower BTS (Base Transceiver Station) secara bersama-sama, dan
a. Sistem Jaringan Energi pengembangan dan kemudahan jaringan telematika di daerah terpencil.
(1) Pembangkit tenaga listrik meliputi: PLTU (di Kabupaten Malinau, Kabupaten
c. Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan), PLTD (di Kabupaten
(1) Sumber air terdiri atas air permukaan pada sungai dan air tanah mencakup
Malinau, Kabupaten Bulungan, dan Kabupaten Nunukan), PLTA (di Kabupaten
sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Bulungan dan Kabupaten Malinau), PLTG di Pulau Bunyu dan PLTS serta
Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.
PLTMH.
(2) Prasarana sumber daya air meliputi sistem pengelolaan banjir, sistem
(2) Gardu induk terdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan
jaringan irigasi dan sistem jaringan air baku. Sistem jaringan irigasi berupa
Kabupaten Tana Tidung.
daerah irigasi (DI) terdiri atas DI kewenangan nasional (Sesayap, Tana Lia,
(3) Jaringan transmisi tenaga listrik terdiri atas pembangunan jaringan transmisi,
Sesayap Hilir) dan DI kewenangan provinsi (Kaliamok, Sajau Hilir dan
transmisi kabel bawah laut (PLTG Sebaung-Sei Lancang dan Sedadap-Liang
Selimau).
Bunyu), dan pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi yang
d. Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan
berkapasitas 150 KV di Kabupaten Malinau.
Sistem jaringan prasarana terdiri atas sistem penyediaan air minum (SPAM)
(4) Jaringan pipa minyak dan gas bumi terdiri atas jaringan pipa gas bumi nasional,
regional dan sistem pengelolaan persampahan regional. SPAM dilaksanakan
jaringan distribusi gas kota yang tersebar di seluruh Kota Tarakan serta
melalui pengembangan SPAM regional untuk wilayah kabupaten/kota yang
rencana pengembangan jaringan pipa gas nasional diatur sesuai dengan
berdekatan dilakukan kerjasama lintas wilayah secara terpadu dalam hal lokasi
ketentuan peraturan perundang-undangan.
maupun sistem pengelolaan Sistem pengelolaan persampahan dilaksanakan
(5) Rencana pengembangan energi baru dan terbarukan meliputi sumber energi
melalui:
biomassa, tenaga surya dan angina yang terdapat di pantai Tarakan. Selain itu
juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan (1) Pengembangan sistem persampahan untuk wilayah kabupaten/kota yang
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik berupa PLTS komunal maupun berdekatan dilakukan kerjasama lintas wilayah melalui sistem pengelolaan
PLTS SHS (unit rumah tangga) yang tersebar di seluruh kecamatan di sampah secara terpadu dalam hal lokasi maupun sistem pengelolaan.
Kabupaten Nunukan dan Pembangkit Listrik Tenaga Biodiesel (PLTBio) di (2) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan untuk kabupaten/kota akan
Kabupaten Bulungan. dikembangkan pada masing-masing kabupaten dengan lokasi tempat
(6) Rencana pengelolaan sumber daya energi diantaranya membatasi kegiatan pengelolaan jauh dari permukiman atau dengan melakukan sistem
pengembangan di sekitar lokasi SUTT/SUTET dan menetapkan ketentuan pengelolaan daur ulang.

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-15

(3) Pengelolaan persampahan untuk daerah yang belum terjangkau oleh sistem Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten
pelayanan ini, terutama yang ada di pulau-pulau diarahkan penanganannya Tana Tidung), kawasan rawan dampak kebakaran hutan (Kabupaten Bulungan,
melalui pengelolaan secara individu atau secara komunal setempat atau Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan
pengembangan pengelolaan daur ulang seperti pembuatan pupuk kompos. rawan banjir (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
B. Rencana Pola Ruang f. Kawasan lindung geologi meliputi:
1. Kawasan Lindung (1) Kawasan cagar alam geologi yang terdiri atas kawasan keunikan batuan dan fosil
Rencana kawasan lindung terdiri atas: (Kabupaten Bulungan), kawasan keunikan bentang alam (Kabupaten Bulungan),
a. Kawasan hutan lindung (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, kawasan keunikan proses geologi (Kabupaten Bulungan);
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung). (2) Kawasan rawan bencana alam geologi yang terdiri atas: kawasan rawan gempa
b. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, yang bumi (terdapat di sepanjang pantai provinsi Kalimantan Utara), kawasan
terbagi menjadi kawasan bergambut (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana liquifaksi (terdapat di kecamatan yang berada di sepanjang pantai timur
Tidung) dan kawasan resapan air (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Provinsi Kalimantan Utara serta termasuk pulau-pulau yang berada di sekitar
Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung). pantai), kawasan yang terletak di zona patahan aktif (terdapat di Kabupaten
c. Kawasan perlindungan setempat meliputi: kawasan sempadan pantai (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tindung), kawasan rawan
Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan tsunami (terdapat di sepanjang pantai timur termasuk pulau-pulau yang berada
sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk (Kabupaten Bulungan, Kota di sekitar pantai), kawasan rawan abrasi (Kabupaten Bulungan, Kabupaten
Tarakan, dan Kabupaten Nunukan), kawasan sempadan mata air (menyebar di Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung).
seluruh wilayah provinsi), dan kawasan ruang terbuka hijau (menyebar di kawasan (3) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, terdiri dari:
permukiman perkotaan). kawasan imbuhan air tanah (ditetapkan di CAT Tanjung Selor), dan kawasan
d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas: kawasan sempadan mata air (ditetapkan di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan,
suaka alam laut yang ditetapkan di Kabupaten Bulungan (Kawasan suaka alam Pulau Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
Burung, Kawasan suaka alam Pulau Keris, dan Kawasan suaka alam Peso) dan g. Kawasan lindung lainnya, yang terdiri dari kawasan koridor bagi jenis satwa atau
Kabupaten Nunukan (Kawasan suaka alam Pulau Sebatik), kawasan pantai berhutan biota laut (Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan), dan kawasan konservasi
bakau (meliputi Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan perairan daerah (Kabupaten Nunukan).
Kabupaten Tana Tidung), taman nasional yang ditetapkan di Taman Nasional Kayan 2. Kawasan Budidaya
Mentarang (Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau), taman hutan raya yang Rencana kawasan budidaya terdiri atas:
ditetapkan di Taman Hutan Raya Gunung Rian, Kecamatan Sesayap (Kabupaten Tana a. Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri dari: kawasan peruntukan hutan
Tidung), taman wisata alam (Kabupaten Bulungan), serta cagar budaya dan ilmu produksi terbatas (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,
pengetahuan (ditetapkan di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan peruntukan hutan produksi tetap
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung). (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten
e. Kawasan bencana alam terdiri dari: kawasan rawan tanah longsor (Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-16

(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan).C. Kawasan Strategis Nasional
b. Kawasan peruntukan hutan rakyat (Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau). Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Provinsi Kalimantan Utara ditetapkan di
c. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi kawasan pertanian tanaman pangan Kawasan Perbatasan Darat RI dan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo) dan Kawasan
(Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Perbatasan Laut RI di sekitar pulau-pulau kecil terluar Provinsi Kalimantan Utara meliputi
Tana Tidung), kawasan hortikultura (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Pulau Sebatik dan Gosong Makasar. Selanjutnya, Kawasan Strategis Provinsi (KSP) di
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), kawasan Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari:
peternakan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten (1) Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang
Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung). berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi, diantaranya kawasan
d. Kawasan peruntukan perkebunan (Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, perbatasan dengan kegiatan utama ekonomi (Long Bawan dan dan Long Layu di
Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung). Kabupaten Nunukan, Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, dan Long Nawang di
e. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas: kawasan budidaya perikanan Kabupaten Malinau), kawasan Food Estate dan Rice Estate di Kabupaten
(Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Bulungan, Kawasan Tanjung Palas Timur di Kabupaten Bulungan, dan koridor
Kabupaten Tana Tidung), kawasan perikanan tangkap (Kabupaten Bulungan, Kota perkotaan Tarakan - Tanjung Selor.
Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung), dan kawasan (2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya di dalam wilayah
pengolahan ikan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan). provinsi (warisan budaya Kerajaan Bulungan).
f. Kawasan peruntukan pertambangan, terdiri dari: kawasan peruntukan (3) Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
pertambangan mineral dan batubara (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dukung lingkungan hidup di dalam wilayah provinsi (Koridor Sungai Sesayap dan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung), dan Delta Tanjung Palas di Kabupaten Bulungan).
kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi (Kabupaten Bulungan, (4) Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan teknologi tinggi
Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung). (PLTA Peso di Kabupaten Bulungan).
g. Kawasan peruntukan industri (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten
Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung).
2.2.3 Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota
h. Kawasan peruntukan pariwisata, terdiri dari: kawasan pariwisata alam
A. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan
(Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan
1. Struktur Ruang
Kabupaten Tana Tidung), kawasan pariwisata budaya (Kabupaten Bulungan, Kota
a. Perwujudan pusat kegiatan terdiri dari lima indikasi program, yakni:
Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung),
(1) Revitalisasi kota telah berfungsi (PKW) di Tanjung Selor;
kawasan pariwisata buatan (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten
(2) Pengembangan/peningkatan fungsi (PKW) di Tanjung Selor;
Tana Tidung).
(3) Mendorong pengembangan kota-kota sentra produksi yang berbasis otonomi
i. Kawasan peruntukan permukiman, terdiri atas permukiman perkotaan,
daerah (PPK ke PKL) di Gunung Putih, Tanjung Palas, Gunung Sari, Tanah
permukiman perdesaan, dan permukiman pada kawasan khusus.
Kuning, Karang Agung, Kota Bunyu;
j. Kawasan peruntukan lainnya, terdiri dari kawasan peruntukan instalasi
(4) Revitalisasi dan pengembangan/peningkatan fungsi (PPL ke PPK) di Sekatak
pembangkit tenaga listrik, instalasi militer, dan instalasi lainnya.

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-17

Buji, Salimbatu, Long Beluah, Long Tungu, Long Bia; dan rehabilitasi kawasan mangrove.
(5) Pengembangan/peningkatan fungsi (PPL) di beberapa desa semua kecamatan. b. Perwujudan kawasan budidaya terdiri atas:
b. Perwujudan sistem prasarana yang terdiri dari transportasi, sumber daya air, (1) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor perkebunan
jaringan transmisi tenaga listrik, dan sistem jaringan telekomunikasi. (Tatapanbuma);
(1) Program indikasi transportasi terdiri dari: (2) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor kehutanan
a) Transportasi darat : pemantapan jaringan lintas tengah Pulau Kalimantan (Tatapanbuma, Tanjung Redep dan sekitarnya);
(Trans Kalimantan); pengambangan jalan kolektor primer menghubungkan (3) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor perikanan
antar wilayah di pulau: jaringan jalan pengumpan Pulau Kalimantan (Tatapanbuma, Tanjung Redep dan sekitarnya);
(Tanjung Redep - Tanjung Selor - Malinau); pengembangan jalur KA antar (4) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor
kota : jaringan jalur KA lintas Pulau Kalimantan bagian timur (Tanjung pertambangan (Tatapanbuma, Tanjung Redep dan sekitarnya);
Redep - Tanjung Selor - Malinau); (5) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor pariwisata
b) Transportasi laut : pengembangan pelabuhan nasional (Mangkupadi/ (Tatapanbuma, Tanjung Redep dan sekitarnya);
Pidada); pengembangan pelabuhan penyeberangan/ferry (Ancam/Tanjung (6) Pengembangan dan pengendalian kawasan andalan untuk sektor industri
Palas Utara); pengolahan (Tatapanbuma, Tanjung Redep dan sekitarnya);
c) Transportasi udara : pemantapan bandar udara pusat penyebaran skala (7) Pengembangan dan pengendalian kawasan untuk sektor pertanian (dataran
pelayanan sekunder (Tanjung Selor); pengembangan bandar udara pusat rendah dan kawasan pasut).
penyebaran skala pelayanan sekunder (Sajau); serta pengembangan bandar 3. Kawasan Strategis Kabupaten
udara pusat penyebaran skala pelayanan tersier (Bunyu, Kabarau, Long Bia). a. Pengembangan sentra-sentra pertanian (pangan dan hortikultura) yang berlokasi
(2) Program indikasi sumber daya air terdiri dari : di Sekatak, Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Selor, Tanjung
a) Pembuatan sarana dan prasarana konservasi sumberdaya air baku Palas Timur;
nasional/SWS Strategi Nasional (Sekatak, Peso, Peso Hilir); dan b. Pengembangan sentra-sentra perkebunan (Sekatak, Tanjung Palas Tanjung Palas
b) Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai dan danau (sungai dan Utara, Tanjung Palas Tengah Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Timur, Peso Hilir,
anak sungai). Peso);
(3) Program indikasi jaringan transmisi tenaga listrik terbagi menjadi jaringan c. Pengembangan sentra-sentra perikanan/tambak (Bunyu, Sekatak, Tanjung Palas
transmisi Pantai Timur Kalimantan dan pengembangan sistem jaringan Tengah, Tanjung Palas Timur);
prasarana energi kabupaten. d. Pengembangan kawasan pertambangan (Bunyu, Sekatak, Tanjung Palas Timur,
(4) Sistem jaringan telekomunikasi, yang terdiri atas jaringan pelayanan pusat Peso Hilir, Peso);
pertumbuhan di wilayah Utara dan pembangunan infrastruktur pendukung e. Pengembangan kawasan industri berikat (Tanjung Palas Timur); Jalan Tol (Tanah
pelayanan telekomunikasi kabupaten. Kuning - Tanjung Selor); Jembatan penyeberangan (Tarakan - Pulau Payau).
2. Pola Ruang f. Jalan Tol (Tanah Kuning - Tanjung Selor)
a. Perwujudan kawasan lindung terdiri atas rehabilitasi hutan lindung, pemantapan g. Jembatan penyeberangan (Tarakan - Pulau Payau)
kawasan laut/suaka alam laut, rehabilitasi kawasan resapan air nasional, dan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-18

B. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nunukan Bandara perintis di lapangan terbang Longbawan dan Sebuku.
1. Struktur Ruang (2) Telekomunikasi
a. Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan a) Perencanaan menara bersama di perbatasan (Krayan dan Krayan Selatan)
(1) Pusat Kegiatan Strategis Nasional Sistem Provinsi (PKSN) b) Pembangunan kantor radio komunitas di Nunukan
a) Pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh di PKSN Nunukan dan (3) Sumberdaya Air
PKSN Simanggaris a) Pengeloaan waduk, embung dan situ: pengembangan, pengelolaan dan
b) Pengembangan wilayah perbatasan di PKSN Long Midang konservasi sungai, danau dan sumber daya air; perencanaan dan
(2) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) pemeliharaan embung air baku; pembangunan, peningkatan dan
a) Pembangunan dan peningkatan sarana perkantoran pemerintahan skala pemeliharaan jaringan irigasi.
kabupaten di Perkotaan Nunukan. b) Pengembangan sistem jaringan air baku untuk minum air, pertanian dan
b) Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana perekonomian, pendidikan, industri : perencanaan dan pengawasan SPAM.
kesehatan di Perkotaan Nunukan. c) Sistem pengendalian banjir: pembangunan reklamasi pantai dan penahan
(3) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) gelombang di Tanjung Aru Sebatik, Kabupaten Nunukan.
a) Peningkatan prasarana kesehatan, infrastruktur dasar, pengembangan agro d) Sistem drainase: pengembangan kelembagaan dalam pengelolaan drainase.
cluster industry, pembangunan fasilitas perdagangan, jasa keuangan, dan (4) Persampahan
perkantoran di PKL Binalawan. a) Perencanaan dan pembangunan transfer Depo di Kabupaten Nunukan
b) Pembangunan puskesmas, sarana pendidikan, dan fasilitas keuangan, b) Pembangunan TPA di Tanjung Harapan.
perdagangan, perbankan di PKL Long Bawan, PKL Pembeliangan. 2. Pola Ruang
c) Pembangunan puskesmas, sarana pendidikan, dan fasilitas keuangan, a. Kawasan Lindung
perdagangan, perbankan, pembangunan, pemecah gelombang dan reklamasi (1) Pengembangan Kawasan Hutan Lindung
Pantai Tanjung di PKLp Sei Nyamuk. a) Penetapan batas kawasan lindung di dalam kawasan hutan
b. Pengembangan Prasarana Wilayah b) Perlindungan kawasan dan peningkatan kualitasnya melalui rehabilitasi,
(1) Pengembangan Jaringan Transportasi (Darat, Laut, Udara) reboisasi, pengembangan hutan dan tanaman tahunan
a) Transportasi Darat dicapai melalui pembebasan lahan and pembangunan (2) Pengembangan Kawasan yang memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya
terminal di Kecamatan Sebatik dan Lumbis, subsidi angkutan perintis di a) Penetapan kawasan resapan air
wilayah perbasan, pedalaman, dan daerah tertinggal, serta pengadaan dan b) Perlindungan, pemeliharaan dan penetapan kawasan resapan air
operasional bus air angkutan perairan pedalaman c) Penetapan kawasan perlindungan setempat
b) Transportasi Laut dicapai melalui pembangunan dolphin dermaga di PLBL d) Penataan ruang kawasan sempadan pantai
Liem Hie Djung, penyusunan raperda kepelabuhan, pembangunan dermaga e) Penataan ruang kawasan sekitar waduk atau danau
permanen di Desa Tabur Lestari dan Desa Sinanti serta pembangunan f) Penataaan ruang kawasan sekitar situ
dermaga speed pangkalan II di Desa Tabur Lestari g) Pengembangan RTH perkotaan serta penetapn batas wilayah
c) Transportasi Udara dicapai melalui studi kelayakan (FS), DED, dan AMDAL. (3) Pengembangan kawasan suaka alam

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-19

a) Penetapan kawasan (5) Kawasan peruntukan pertambangan


d) Mempertahankan flora dan fauna a) Penataan dan penelitian potensi zona pertambangan
e) Reboisasi kawasan b) Pengembangan kawasan pertambangan secara kewilayahan
f) Pelestarian kawasan pantai berhutan bakau c) Penetapan kawasan pertuntukan pertambangan
g) Pelestarian wisata alam dan wisata alam laut d) Penyusunan peraturan, perizinan, kegiatan pertambangan
h) Pelestarian cagar budaya dan ilmu pengetahuan e) Pendataan ulang izin pertambangan; reklamasi kawasan pasca tambang
(4) Pengembangan kawasan rawan bencana alam f) Reboisasi tanaman di sekitar kawasan pertambangan
a) Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana (6) Kawasan peruntukan industri
b) Penetapan zona evakuasi bencana alam a) Pembangunan kawasan industri Ciambar
c) Pemasangan tanda atau peringatan dini terhadap daerah rawan bencana b) Penataan dan pengembangan kawasan industri
d) Program reboisasi dan menghutankan kawasan rawan bencana alam c) Pengembangan kegiatan industri menengah
e) Normalisasi sungai di kawasan rawan banjir d) Penataan dan pengembangan kegiatan industri kecil dan menengah sesuai
f) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana potensi wilayah
b. Kawasan Budidaya e) Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan industri
(1) Kawasan peruntukan hutan produksi f) Pengembangan aneka produk olahan
a) Penetapan tata batas kawasan hutan produksi g) Promosi kepada calon investor
b) Pemanfaatan hutan produksi terbatas secara lestasi (7) Kawasan peruntukan pariwisata
c) Pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat serta peningkatan a) Penataan dan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata
pemasaran hasil produksi b) Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan wisata
(2) Kawasan peruntukan hutan rakyat c) Promosi ke daerah-daerah potensial wisata
a) Identifikasi dan penetapan sebaran kawasan hutan rakyat d) Pengembangan manajemen pengelolaan
b) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan e) Optimalisasi pengelolaan wilayah pengembangan pariwisata
c) Pengembangan manajemen pengelolaan (8) Kawasan peruntukan permukiman
(3) Kawasan peruntukan pertanian a) Penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan
a) Kawasan pertanian lahan basah, lahan kering, hortikultura, perkebunan b) Penataan ruang dan pengembangan kawasan permukiman perdesaan;
b) Kawasan peruntukan peternakan pengendalian pertumbuhan pembangunan permukiman
(4) Kawasan peruntukan perikanan c) Penataan dan rehabilitas kawasan permukiman
a) Penetapan kawasan pengembangan perikanan d) Peningkatan sanitasi lingkungan
b) Insentifikasi dan kemitraan dalam kegiatan perikanan e) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana permukiman
c) Pengembangan perikanan unggulan (9) Kawasan peruntukan lainnya
d) Pengembangan tempat pembenihan ikan a) Kawasan perdagangan dan jasa,
e) Peningkatan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan b) Kawasan pesisir dan laut

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-20

c) Kawasan pertahanan dan keamanan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
d) Kawasan pemerintahan (3) Program pengembangan sub pelayanan kota, terdiri atas :
e) Pengembangan sosial dan fasilitas umum. a) Penyusunan rencana detail tata ruang (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan
3. Penanganan Kawasan Strategis Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
a. KSK Coastal Road Nunukan b) Penyusunan peraturan zonasi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
b. KSP PPN Mansapa Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
c. KSK KTM Bahari Sebatik c) Penyunan rencana tata bangunan dan lingkungan (Kecamatan Tarakan Barat,
d. KSK KTM Simanggaris Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
d) Penyusunan panduan rancang kawasan perkotaan (Kecamatan Tarakan
C. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
1. Struktur Ruang b. Sistem Jaringan Prasarana Kota
a. Pengembangan Struktur Pelayanan (1) Sistem jaringan transportasi
(1) Program pengembangan fasilitas pelayanan regional, terdiri atas: a) Program peningkatan dan pengembangan prasarana transportasi darat,
a) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, serta peraturan zonasi terdiri atas :
kawasan perdagangan dan jasa (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Utara, 1) Rencana peningkatan jalan kolektor sekunder (Kecamatan Tarakan Barat,
Tarakan Tengah, Tarakan Timur). Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
b) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, serta peraturan zonasi 2) Rencana pembangunan jalan kolektor sekunder (Kecamatan Tarakan
kawasan pendidikan (Kecamatan Tarakan Tengah, Tarakan Timur). Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
c) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, serta peraturan zonasi 3) Rencana pemeliharaan jalan kolektor sekunder (Kecamatan Tarakan Barat,
kawasan industri (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Utara dan Tarakan Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Timur). 4) Pembangunan jembatan penyeberangan (Kecamatan Tarakan Utara).
d) Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, serta peraturan 5) Pembangunan jembatan Pulau Tarakan-Pulau Sadau-Kabupaten Bulungan
zonasi kawasan perkantoran (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, (Kecamatan Tarakan Utara).
Tarakan Utara dan Tarakan Timur). b) Program pembangunan jaringan jalan pejalan kaki, yakni pembuatan jaringan jalan
(2) Program pengembangan pusat pelayanan kota, terdiri atas : pejalan kaki (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan
a) Program pengembangan pusat pelayanan kota (Kecamatan Tarakan Barat, Timur).
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). c) Program pembangunan jalur dan ruang evakuasi bencana, terdiri dari :
b) Penyusunan peraturan zonasi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, 1) Penetapan jalur evakuasi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan
Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Utara dan Tarakan Timur).
c) Penyunan rencana tata bangunan dan lingkungan (Kecamatan Tarakan Barat, 2) Pengembangan ruang evakuasi.
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). a) Program peningkatan dan pengembangan prasarana sarana transportasi udara, yakni
d) Penyusunan panduan rancang kawasan perkotaan (Kecamatan Tarakan peningkatan Bandara Juwata (Kecamatan Tarakan Barat).

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-21

b) Program peningkatan dan pengembangan prasarana transportasi laut, terdiri atas : 2) Pemantauan dan inventarisasi penyediaan penyaluran BBM (Kecamatan
1) Pembangunan Pelabuhan Tanjung Simaya; pembangunan Pelabuhan Tanjung Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Selayung (Kecamatan Tarakan Utara). 3) Sosialisasi kelistrikan dan penyaluran gas kota (Kecamatan Tarakan Barat,
2) Pembangunan Pelabuhan Pantai Amal; Pembangunan Pelabuhan Tanjung Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Binalatung; pembangunan Pelabuhan Tanjung Batu; pembangunan Pelabuhan 4) Kajian pembangunan SPBG (Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan Utara).
Tanjung Pasir (Kecamatan Tarakan Timur). 5) Instalasi Penyaluran Gas Rumah Tangga (Kecamatan Tarakan Barat,
3) Pembangunan Pelabuhan Rakyat Juata Laut (Kecamatan Tarakan Utara). Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
4) Pembangunan Dermaga Rakyat Pantai Amal; pembangunan Dermaga Rakyat 6) PLTU (Kecamatan Tarakan Utara).
Mamburungan; pembangunan Dermaga Rakyat Tanjung Pasir; pembangunan b) Program pembinaan dan pengembangan bidang migas, yakni studi kelayakan
Dermaga Rakyat Tanjung Binalatung (Kecamatan Tarakan Timur). pembangunan kilang BBG (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Timur,
5) Pengembangan Pelabuhan Malundung dan Tengkayu (Kecamatan Tarakan Barat). Tarakan Utara).
c) Program pembinaan teknis kegiatan penataan bangunan dan lingkungan (Kecamatan (4) Sistem jaringan telekomunikasi
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, terdiri atas:
d) Program penataan lahan parkir di koridor jalan se Kota Tarakan (Kecamatan Tarakan 1) Jaringan kabel primer (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
(2) Sistem jaringan sumberdaya air 2) Jaringan kabel sekunder.
a) Program pengembangan dan pengelolaan irigasi, rawa dan jaringan 3) Bangunan pengelolaan jaringan telpon.
pengairan lainnya, terdiri atas : 4) Jaringan nirkabel.
1) Pembangunan jaringan air bersih/air minum (Kecamatan Tarakan Barat, 5) Penataan menara telekomunikasi bersama (Kecamatan Tarakan Barat,
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
2) Pembangunan instalasi pengolahan air. (5) Sistem jaringan sampah, air limbah, drainase
b) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan a) Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, terdiri atas :
sumber daya air lainnya, yakni pembangunan embung dan bangunan 1) Penyusunan program pengelolaan drainase dan sumber daya air
penampung air lainnya (Kecamatan Tarakan Tengah, Tarakan Barat, Tarakan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan
Timur dan Tarakan Utara). Timur).
c) Program pembuatan sumur umum dan sumur bor (Kecamatan Tarakan Barat, 2) Perencanaan dan pengawasan pembangunan saluran drainase/gorong-
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). gorong.
(3) Sistem jaringan energi dan listrik 3) Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
a) Program pembinaan dan pengembangan bidang energi dan listrik, terdiri atas 4) Perencanaan pembangunan perkuatan tebing sungai dan saluran
: drainase/gorong-gorong.
1) Pembinaan dan pengawasan perijinan kelistrikan dan SPBU (Kecamatan b) Pembangunan perkuatan tebing sungai.
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). c) Program rehabilitasi dan pemeliharaan drainase, yakni rehabilitasi dan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-22

pemeliharaan Drainase/gorong-gorong (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan konstruksi (Kota Tarakan).


Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). c) Program pembinaan dan pengawasan ijin usaha pemanfaatan SDA, terdiri
d) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, terdiri atas : atas:
1) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan 1) Pembinaan dan dan pengawasan ijin usaha pertambangan gol C, air bawah
persampahan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara tanah dan permukaan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
dan Tarakan Timur). Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
2) Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan. 2) Pembinaan industri dan pedagang kayu.
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. d) Sarana pelayanan masyarakat (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
4) Peningkatan/pemeliharaan Kebersihan kota. Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
5) Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan. e) Sarana perdagangan: program pengendalian pemanfaatan ruang, yakni
e) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, yakni penertiban dan pengawasan izin mendirikan bangunan, tempat usaha dan
operasional prasarana dan sarana air limbah (Kecamatan Tarakan Barat, reklame (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Tarakan Timur).
f) Program pengelolaan data dan informasi geologi sumber daya, yakni studi f) Sarana rekreasi dan olah raga: program pengembangan destinasi pariwisata,
kelayakan geologi teknik dalam menunjang tempat pembuangan sampah terdiri atas :
(Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Utara). 1) Pengembangan daerah tujuan wisata (Kecamatan Tarakan Timur,
c. Sarana Kota Kecamatan Tarakan Utara, Tarakan Barat dan Tarakan Tengah).
(1) Sarana pendidikan: program pembangunan dan penyediaan fasilitas umum dan 2) Pengembangan objek pariwisata unggulan (Kecamatan Tarakan Timur,
sosial, yakni pembangunan sarana lingkungan kampus Universitas Borneo Kecamatan Tarakan Utara, Tarakan Barat dan Tarakan Tengah).
(Kecamatan Tarakan Timur).
(2) Sarana kesehatan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan 2. Pola Ruang
Tarakan Timur). a. Kawasan Lindung
(3) Sarana peribadatan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan (1) Ruang Terbuka Hijau
Tarakan Timur). a) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH), terdiri atas:
(4) Sarana bina sosial 1) Pengembangan taman rekreasi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan
a) Program pengembangan kapasitas pengelolaan SDA, terdiri atas : Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
1) Pelatihan bagi penyuluh kehutanan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan 2) Pengawasan dan pengendalian RTH (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan
Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
2) Pelatihan kader konservasi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, 3) Penataan Persemaian (Kecamatan Tarakan Barat).
Tarakan Utara dan Tarakan Timur). b) Program pengelolaan areal pemakaman, terdiri atas :
3) Pelatihan, pendidikan lingkungan ke sekolah (TK,SD,SMP,SMU/SMK). 1) Pembuatan tata batas dan pemetaan pemakaman se Kota Tarakan
b) Program pengendalian pemanfaatan ruang, yakni pembinaan usaha jasa (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-23

Timur). 2) Pemeliharaan dan pemasangan patok garis sempadan sungai.


2) Pembuatan data base pemakaman se Kota Tarakan (Kecamatan Tarakan 3) Pemasangan patok batas mendirikan bangunan di kawasan pantai barat
Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara).
3) Penataan dan pengelolaan areal pemakaman (Kecamatan Tarakan Barat, (3) Kawasan perdagangan dan jasa
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). a) Pasar : skala pelayanan, yakni skala lokal dan kota (Kecamatan Tarakan
4) Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). b) Gudang (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
5) Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) 4 (empat) kecamatan (4) Kawasan industri
(Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Program pengembangan industri kecil dan menengah.
Timur). Industri menengah, diantaranya pengolahan kayu (Kecamatan Tarakan Barat,
6) Pembebasan lahan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur); industi pengembangan udang
Utara dan Tarakan Timur). (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Utara dan Tarakan Timur); industri kerajinan
7) Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman (Kecamatan Tarakan kayu (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). (5) Kawasan peternakan
8) Penghijauan pemakaman (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Program peningkatan hasil produksi peternakan, yakni pengembangan kawasan
Tarakan Utara dan Tarakan Timur). peternakan (Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Utara).
b. Kawasan Budidaya (6) Kawasan perikanan
(2) Kawasan Permukiman Program pengembangan budidaya perikanan, terdiri atas :
a) Program pengembangan permukiman, terdiri atas : a) Kawasan minapolitan Pelabuhan Tengkayu II dan Karang Harapan
1) Permukiman kepadatan tinggi (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan (Kecamatan Tarakan Barat).
Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). b) Pembibitan udang (Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan Barat dan Tarakan
2) Permukiman kepadatan sedang. Utara).
3) Permukiman kepadatan rendah (Kecamatan Tarakan Tengah, Tarakan c) Pengolahan hasil perikanan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
Timur). Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
4) Permukiman yang diatur dan dibatasi pertumbuhannya (Kecamatan (7) Kawasan pertambangan
Tarakan Barat dan Tarakan Tengah). Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan, yakni wilayah
5) Permukiman yang didukung pertumbuhannya (Kecamatan Tarakan Utara kerja pertambangan 1 (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan
dan Tarakan Timur). Utara dan Tarakan Timur).
b) Program pengendalian pemanfaatan ruang, terdiri atas : (8) Kawasan perkantoran (Pusat pemerintahan)
1) Pemeliharaan dan pemasangan patok garis sempadan bangunan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, yakni pembangunan
(Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan gedung kantor (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan
Timur). Tarakan Timur).

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-24

(9) Kawasan pendidikan (2) Pembangunan pencegah abrasi pantai kritis Tarakan Timur (Kecamatan
a) Program pendidikan usia dini, yakni pengembangan pendidikan usia dini Tarakan Timur).
(Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan (3) Pendelinesian dan penetapan kawasan berisiko tinggi dampak perubahan iklim
Timur). (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan
b) Program pendidikan dasar, yakni pengembangan pendidikan sekolah dasar Timur).
(Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan (4) Pembangunan seawall dan green belt di seluruh Pantai Tarakan (Kecamatan
Timur). Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
c) Program pendidikan menengah, yakni pengembangan pendidikan d. Kawasan strategis Lantamal (Kecamatan Tarakan Timur).
menengah atas (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara e. Kawasan strategis hutan lindung
dan Tarakan Timur). (1) Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan, terdiri atas :
d) Program pendidikan tinggi, yakni pengembangan pendidikan tinggi a) Manajemen hutan lindung (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
(Kecamatan Tarakan Timur). Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
(10) Kawasan olah raga dan kegiatan komersial lainnya b) Pengembangan hutan tanaman (Kecamatan Tarakan Utara, Tarakan Tengah
Program pembangunan dan penyediaan fasilitas umum dan sosial, terdiri atas : dan Tarakan Timur).
a) Pembangunan fasilitas umum dan sosial (Kecamatan Tarakan Barat, (2) Program rehabilitasi hutan dan lahan, terdiri atas :
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). a) Operasional pengelolaan persemaian (Kecamatan Tarakan Barat).
b) Pembangunan kawasan sport center (Kecamatan Tarakan Timur). b) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerhan/GNRHL (Kecamatan
(11) Kawasan pertahanan keamanan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
Program pembangunan kawasan pertahanan dan keamanan, terdiri atas : c) Pemeliharaan kawasan hutan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah,
a) Pembangunan pangakalan TNI AU (Kecamatan Tarakan Barat). Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
b) Pembangunan pangkalan TNI AL (Kecamatan Tarakan Tengah, Tarakan d) Penghijauan (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan
Timur). Tarakan Timur).
(12) Pembangunan TPA e) Sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan (Kecamatan
a) Program pembangunan TPA Juata Kerikil (Kecamatan Tarakan Utara). Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
b) Program pembangunan TPA Mamburungan (Kecamatan Tarakan Timur). (3) Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan, terdiri atas :
3. Kawasan Strategis a) Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Kecamatan
a. Kawasan strategis high control, yakni program perencanaan dan pengembangan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur).
wilayah strategis dan cepat tumbuh (Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah b) Pemeliharaan dan pemagaran hutan (Hutan lindung, Hutan Kota, Hutan
dan Tarakan Timur). Mangrove) berlokasi di Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan
b. Kawasan strategis Pantai Amal Utara dan Tarakan Timur.
c. Program pembangunan sarana pengaman pantai, terdiri atas : (4) Program perencanaan dan pengembangan hutan, yakni pengembangan hutan
(1) Pembangunan revetment Pantai Amal (Kecamatan Tarakan Timur). masyarakat (Kecamatan Tarakan Utara, Tarakan Tengah dan Tarakan Timur).

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-25

(5) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), yakni a) Pengembangan jalur rel kereta api nasional
pengembangan tanaman perkebunan masyarakat (Kecamatan Tarakan Barat, b) Pembangunan stasiun kereta api di Kecamatan Sesayap
Tarakan Tengah, Tarakan Utara dan Tarakan Timur). (3) Perwujudan sistem jaringan transportasi laut
Tatanan Kepelabuhanan: pengembangan pelabuhan kapal cepat (speedboat) di
D. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tana Tidung Kecamatan Tana Lia, pembangunan pelabuhan di Kecamatan Tana Lia, dan
1. Struktur Ruang pembangunan pelabuhan khusus di Kecamatan Tana Lia.
a. Sistem Pusat Layanan Perwujudan sistem jaringan transportasi udara
(1) Perwujudan PKWp di Perkotaan Tideng Pale Pengembangan Bandar udara pengumpan di Kecamatan Sesayap Hilir
a) Penyusunan rencana rinci tata ruang (4) Perwujudan sistem jaringan prasarana energi
b) Penyusunan peraturan zonasi a) Pengembangan pembangkit tenaga listrik dengan pembangunan gardu induk
c) Peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang fungsi PKW (GI) Sesayap, GI Sesayap Hilit dan GI Tana Lia.
(2) Perwujudan PKL di Perkotaan Sesayap b) Pembangunan jaringan transmisi tenaga listrik yang menghubungkan GI
a) Penyusunan rencana rinci tata ruang Tanjung Selor-PLTA Kayan-PLTA Sesayap-PLTA Sebakung, GI Tanjung Selor
b) Penyusunan peraturan zonasi PLTA Sesayap.
c) Peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang fungsi PKL (5) Perwujudan sistem jaringan prasarana telekomunikasi
(3) Perwujudan PKL di Perkotaan Tana Lia Peningkatan kualitas pelayanan telepon di Kabupaten Tana Tidung
a) Penyusunan rencana rinci tata ruang (6) Perwujudan sistem jaringan prasarana sumberdaya
b) Penyusunan peraturan zonasi a) Penyediaan sistem air bersih perpipaan di Kawasan perkotaan di Kabupaten
c) Peningkatan dan pengembangan sarana prasarana penunjang fungsi PKL Tana Tidung
b. Sistem Prasarana Utama b) Pemanfaatan air permukaan intake di sungai/mata air yang terdekat; di Kawasan
(1) Perwujudan sistem jaringan transportasi darat perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Tana Tidung
a) Pemeliharaan dan pengembangan jalan kolektor primer-1 sebagai bagian jalan (7) Perwujudan sistem jaringan drainase
nasional di kabupaten (AP-1) di ruas jalan Sekatak Buji-Malinau a) Pembangunan dan peningkatan saluran drainase perkotaan di Kawasan
b) Pembangunan dan pemeliharaan jalan Kolektor Primer perkotaan di Kabupaten Tana Tidung
c) Pembangunan dan pemeliharaan jalan Kolektor Sekunder b) Normalisasi peningkatan saluran primer dan sekunder;
1) Ruas jalan poros utara kabupaten; ruas jalan Tana Merah - Tanjung c) Normalisasi saluran sungai;
Keramat (Sambungan) - Tengku Dacing. (8) Perwujudan sistem jaringan persampahan
2) Ruas jalan Tideng Pale Sebawang-Seludau-Dermaga Sesayap a) Peningkatan dan pengembangan TPA dengan sistem sanitary landfill (TPA di Desa
a) Terminal penumpang Tipe B di Tideng Pale Kecamatan Sesayap Gunawan Kecamatan Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir dan Tana Lia)
b) Pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan b) Peningkatan dan pengembangan TPS dan/atau TPST
c) Pengembangan pelabuhan sungai dan danau dan penyeberangan c) Program pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat;
(2) Perwujudan sistem jaringan transportasi perkeretaapian (9) Perwujudan jalur dan ruang evakuasi bencana

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-26

a) Identifikasi potensi alur kejadian bencana c) Pengembangan jalur dan ruang evakuasi
b) Penyusunan jalur evaluasi bencana d) Program pembinaan, penyuluhan di kawasan rawan bencana
c) Sosialisasi jalur dan ruang evakuasi bencana b. Perwujudan Kawasan Budidaya
2. Pola Ruang (1) Perwujudan kawasan peruntukan hutan produksi
a. Perwujudan Kawasan Lindung a) Penetapan kawasan dan strategi penanganan kawasan hutan produksi tetap
(1) Perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan (Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sesayap Hilir) dan hutan produksi terbatas
bawahannya di Kawasan resapan air, Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sesayap (Kecamatan Tana Lia)
Hilir. b) Sosialisasi dan workshop pengelolaan kawasan hutan produksi
(2) Perwujudan kawasan perlindungan setempat (2) Perwujudan kawasan peruntuhan pertanian
a) Sempadan pantai dengan indikasi program penempatan sempadan pantai, a) Pengembangan agribisnis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
pemanfaatan ruang sempadan pantai, penempatan batas kawasan pasang surut, peternakan;
penghijauan dan sosialisasi dan workshop pengelolaan kawasan sempadan b) Peningkatan produksi tanaman perkebunan;
pantai di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Tana Tidung. c) Penetapan batas kawasan pertanian pangan berkelanjutan;
b) Sempadan sungai dengan indikasi program penetapan sempadan sungai dan d) Pengembangan dan peningkatan saprotan dan pemasaran hasil pertanian;
irigasi, pemanfaatan ruang sempadan sungai & irigasi, penertiban bangunan di e) Sosialisasi dan workshop pengelolaan pertanian pangan berkelanjutan.
atas saluran irigasi, penghijauan, dan program pembinaan, penyuluhan (3) Perwujudan kawasan peruntukan perikanan
pelestarian kawasan. a) Pengembangan agribisnis perikanan
c) Kawasn sekitar mata air dengan indikasi program penetapan batas sempadan b) Pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan
mata air di Gunung Rian Desa Rian Kecamatan Sesayap, penghijauan dan Kecamatan Tana Lia
program pembinaan penyuluhan pelestarian kawasan di Kabupaten Tana c) Pengembangan sarana dan prasarana produksi dan pemasaran hasil perikanan
Tidung. (4) Perwujudan kawasan peruntukan pertambangan
d) RTH kawasan perkotaan dengan indikasi program penetapan batas RTH a) Identifikasi potensi tambang;
kawasan, penghijauan, dan program pembinaan, penyuluhan pelestarian b) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan tambang;
kawasan. c) Rehabilitasi lahan pasca tambang
(3) Perwujudan kawasan lindung suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya d) Pengelolaan kawasan pertambangan secara berkelanjutan;
a) Penetapan batas kawasan, kawasan pantai berhutan bakau di Kecamatan e) Sosialisasi dan workshop pengelolaan tambang
Sesayap Hilir, Kecamatan Tana Lia dan Kecamatan Sesayap. (5) Perwujudan kawasan peruntukan industri
b) Pengawasan dan pemantauan pelestarian kawasan a) Pengembangan dan peningkatan jaringan infrastruktur penunjang
c) Program pembinaan, penyuluhan pelestarian kawasan. b) Pengembangan dan pengelolaan kawasan peruntukan industri secara
(4) Perwujudan kawasan rawan bencana alam berkelanjutan
a) Penetapan batas kawasan rawan bencana c) Pemberian insentif industri non polutif
b) Pengendalian pembangunan di kawasan rawan bencana (6) Perwujudan kawasan peruntukan pariwisata

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-27

a) Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah d. Program pembinaan, penyuluhan kepada masyarakat pada kawasan strategis.
b) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan
c) Penataan dan pengendalian pembangunan kawasan obyek wisata
E. Grand Design Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan 2011-
(7) Perwujudan kawasan peruntukan permukiman 2025
a) Penyusunan masterplan di kawasan permukiman Sesuai arah RPJPN 2004-2025 kebijakan pembangunan untuk pengelolaan batas wilayah
b) Pengembangan dan peningkatan jaringan infrastuktur penunjang permukiman negara dan kawasan perbatasan berorientasi pada outward looking, ini menjadikan kawasan
(8) Perwujudan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan perbatasan sebagai pintu gerbang akivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara
a) Penetapan batas kawasan tetangga. Pendekatan pembangunan yang dilakukan memadukan pendekatan kesejahteraan
b) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana sekitar (prosperity approach), pendekatan keamanan (security approach) dan pendekatan
c) Pengendalian perkembangan kegiatan di sekitar kawasan lingkungan (environment approach). Berdasarkan pendekatan tersebut beberapa kota
d) Sosialisasi and workshop pengelolaan kawasan kecamatan di kawasan perbatasan ditetapkan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
3. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten untuk mengakomodasi aspek
a. Perwujudan kawasan strategis kepentingan ekonomi di Kawasan Strategis
pertahanan dan keamanan serta peningkatan pertumbuhan ekonomi, oleh karena PKSN
Kabupaten (KSK) Agropolitan di Kecamatan Sesayap Hilir dan Kecamatan Tana Lia,
tersebut memiliki nilai strategis dalam menjaga integritas wilayah Negara dan kesejahteraan
KSK Minapolitan di Kecamatan Sesayap Hilir dan KSK Pengambangan kawasan di
rakyat Indonesia. Pengembangan PKSN merupakan entry point pembangunan kawasan
sekitar Jalan Trans Kalimantan.
perbatasan secara terpadu. PKSN di Provinsi Kalimantan Utara yakni Long Nawang, Long
(1) Deliniasi dan penyusunan rencana rinci kawasan strategis
Midang, Simanggaris dan Nunukan. Pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan
(2) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang
perbatasan dilakukan dengan prinsip manajemen berbasis wilayah, dengan mengembangkan
(3) Pengembangan kegiatan ekonomi pada sektor unggulan
potensi kawasan dan memecahkan permasalahan strategis perbatasan di wilayah-wilayah
(4) Pengaturan pengembangan pengendalian pemanfaatan ruang
konsentrasi pengembangan secara terpadu.
(5) Penyediaan fasilitas and prasarana penunjang kegiatan ekonomi pada kawasan
strategis Sasaran wilayah pengelolaan kawasan perbatasan diarahkan pada Wilayah Konsentrasi
b. Perwujudan kawasan strategis kepentingan sosial budaya Pengembangan (WKP) dengan fokus lokasi penanganan prioritas (Lokpri). Di Provinsi
(1) Delineasi dan penyusunan rencana rinci kawasan strategis di KSK Pengembangan Kalimantan Utara terdapat 12 Lokpri, yakni: Sebatik, Krayan, Nunukan sebagai Lokpri I,
Budaya Lokal di Tideng Pale Krayan Selatan (Lokpri II), Sebuku dan Sebatik Barat (Lokpri III) di Kabupaten Nunukan;
(2) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang Kayan Hulu, (Lokpri I), Long Pujungan (Lokpri II), Kayan Hilir, Bahau Hulu dan Kayan Selatan
c. Perwujudan kawasan strategis kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di (Lokpri III) di Kabupaten Malinau.
KSK Kawasan Lindung Gunung Rian Kecamatan Sesayap dan KSK Suaka Alam, Mangrove
Terwujudnya perbatasan negara sebagai wilayah yang aman, tertib dan maju merupakan visi
dan Sempadan Pantai berada di Kecamatan Sesayap Hilir.
pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan, dengan misi: (1) Mewujudkan
(3) Delineasi dan penyusunan rencana rinci kawasan strategis
perbatasan negara sebagai wilayah yang aman, melalui peningkatan kondisi pertahanan dan
(4) Pemanfaatan untuk pendidikan dan penelitian berbasis ramah lingkungan hidup
keamanan yang kondusif bagi berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta penguatan
(5) Pengendalian perkembangan kegiatan yang dapat mengganggu kawasan strategis

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017
Tinjauan Kebijakan II-28

sistem pertahanan perbatasan darat dan laut; (2) Mewujudkan perbatasan negara sebagai
wilayah yang tertib, melalui peningkatan kerjasama internasional, penegakan hukum,
kesadaran politik serta penegasan dan penetapan tata batas Negara; (3) Mewujudkan
perbatasan negara sebagai wilayah yang maju, melalui peningkatan kegiatan ekonomi,
pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tujuan utama pengelolaan perbatasan,
yakni: (1) Menjaga integrasi NKRI sebagai amanat konstitusi, (2) Membangun kawasan
perbatasan secara berimbang, terpadu, dan komprehensif untuk kesejahteraan rakyat; (3)
Mengukuhkan kapasitas Indonesia di wilayah perbatasan dalam konteks persaingan global.

Agenda prioritas pengelolaan batas negara dan kawasan perbatasan yang terkait dengan
pengembangan ekonomi kawasan perbatasan darat adalah: (1) Optimalisasi dan
pengendalian pemanfaatan Sumber daya Alam, (2) Percepatan pembangunan infrastruktur
ekonomi dan peningkatan iklim investasi di perbatasan darat, (3) Penataan ruang di kawasn
perbatasan darat, (4) Percepatan pengembangan sarana dan prasarana PKSN di kawasan
perbatasan darat, (5) Pengembangan kegiatan usaha produktif masyarakat, (6) Perintisan
model transmigrasi kawasan perbatasan darat, (7) Pengembangan perdagangan lintas batas
dan kerja sama ekonomi sub regional. Agenda prioritas yang terkait dengan percepatan dan
peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan sosial dasar perbatasan, adalah: (1)
Pengembangan sistem pelayanan khusus kawasan perbatasan, (2) Percepatan pembangunan
infrastruktur pelayanan sosial dasar. Agenda prioritas yang terkait dengan pengembangan
kapasitas kelembagaan pengelola kawasan darat, adalah: (1) Pengembangan manajemen
berbasis wilayah, (2) Pengembangan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Pengelolaan
perbatasan, (3) Pengembangan infrastruktur pemerintahan di kawasan perbatasan darat,
dan (4) Pengembangan sistem pendukung pengelolaan perbatasan dan adopsi teknologi
informasi.

DOKUMEN FINAL RZWP3K PROVINSI KALIMANTAN UTARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai