Anda di halaman 1dari 16

KSCT KABUPATEN MAROS I-1

Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengertian KSCT berdasarkan Permendagri Nomor 29 Tahun 2008


adalah merupakan bagian kawasan strategis yang telah
berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki
keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Acuan utama dalam
lingkup dan definisi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)
adalah Permendagri No.29 Tahun 2008 tentang Pengembangan
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Daerah.

Pembangunan pada dasarnya diselenggarakan oleh masyarakat


bersama pemerintah. Oleh karena itu peranan masyarakat dalam
pembiayaan pembangunan harus ditumbuhkan dengan mendorong
kesadaran, pemahaman, dan penghayatan bahwa pembangunan
adalah hak serta kewajiban dan tanggung jawab bersama seluruh
rakyat. Sesuai dengan prinsip otonomi daerah, penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan secara bertahap akan lebih
banyak dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Setiap daerah
yang disebut daerah otonom diberi wewenang oleh pemerintah
pusat untuk mengurus rumah tangganya sendiri.

Dalam rangka mempersiapkan dan mendukung otonomi daerah


tersebut, khususnya di dalam Penyusunan Rencana Pengembangan

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-2
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros yang


merupakan upaya pemerataan pertumbuhan, maka penyiapan
pedoman bagi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) sangat diperlukan, tidak saja bagi
pengembangan kawasan itu sendiri namun juga bagi upaya
pemberdayaan daerah untuk menjalankan wewenangnya yang
semakin luas.

Konsepsi Perencanaan Penyusunan Rencana Pengembangan


Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros dirintis
melalui gagasan awal dengan mengembangkan Small Growth
Center dan dikembangkan lagi dengan konsep Kecamatan Pusat
Pertumbuhan, kemudian melalui berbagai tahapan pembahasan
konsep tersebut dikembangkan menjadi Perencanaan
Pengembangan Kawasan Strategis yang skala penanganannya
adalah kawasan dimana di dalam Perencanaan Penyusunan
Rencana Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)
Kabupaten Maros terdiri atas Kecamatan Pusat dan Kecamatan
Penyangga (hinterland) . Kerangka dasar KSCT pada intinya adalah
dalam rangka :
 Mendorong percepatan pengembangan kawasan yang berpotensi
sebagai pusat pertumbuhan wilayah,
 Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan
 Mendorong pertumbuhan daerah tertinggal dan perbatasan.

Selain itu, dalam pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh


di daerah, perlu dioptimalkan pemanfaatan keunggulan komparatif
dan kompetitif produk unggulan daerah dan daya tarik kawasan di
pasar domestik dan internasional.

Kegiatan Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Cepat Tumbuh


(KSCT) Kabupaten Maros ini perlu disusun dengan menempatkan

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-3
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

prinsip peningkatan kapasitas pada tataran


operasional/implementasi melalui cara pemberdayaan/perkuatan
yang lebih komprehensif dan terintegrasi kepada seluruh pelaku
(stakeholders), dengan tetap mengacu pada beberapa dokumen
perencanaan dan studi terkait rencana pengembangan wilayah.

B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


1. Maksud
Maksud pekerjaan adalah menyusun dokumen Rencana
Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT)
Kabupaten Maros sebagai acuan dalam pelaksanaan
pengembangan dan pembangunan wilayah secara merata di
Kabupaten Maros dalam rangka mendorong percepatan
pengembangan kawasan yang berpotensi sebagai pusat
pertumbuhan wilayah, mengurangi kesenjangan pembangunan
antar wilayah dan mendorong pertumbuhan daerah tertinggal
dan perbatasan yang diselenggarakan sebagai aksi sinergitas
antar pemangku kepentingan dan pendampingan pemerintah
Kabupaten Maros secara berkelanjutan.

2. Tujuan
Sedangkan yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya
pekerjaan ini adalah :
 Merumuskan konsep untuk meningkatkan nilai tambah dan
daya saing produk unggulan di kawasan;
 Merumuskan konsep perencanaan untuk mendorong
peningkatkan pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan;
 Merumuskan konsep perencanaan guna mendorong
peningkatan kerjasama pembangunan antar wilayah secara
fungsional, dan antar daerah yang relatif sudah berkembang
dengan daerah tertinggal di sekitarnya dalam suatu
keterpaduan sistem wilayah pengembangan ekonomi;

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-4
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

 Menyusun konsep untuk mengoptimalkan pengelolaan


potensi sumberdaya spesifik di Kabupaten Maros bagi
peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan
masyarakat, yang berwawasan kelesatrian lingkungan;
 Menyusun konsep sebagai upaya perwujudan keterpaduan,
keseimbangan, dan keserasian pertumbuhan wilayah.

3. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
 Tersedianya Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan
Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros sebagai
acuan pelaksanaan pengembangan wilayah dan kawasan
strategis bagi seluruh pelaku (stakeholders).
 Tersedianya strategi dan kebijakan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan.
 Tersedianya rencana potensi ekonomi pada sektor unggulan
yang prospektif dan mampu menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang didalamnya terdapat arahan kebijakan dan
strategi serta indikasi program.

C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Adapun ruang lingkup kegiatan dalam Penyusunan Rencana
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Kabupaten Maros, Provinsi
Sulawesi Selatan mencakup beberapa kegiatan di antaranya adalah
:
1. Tahap persiapan yang meliputi :
a. Melakukan diskusi untuk mendapatkan data sekunder serta
pemahaman terhadap maksud kegiatan ini.
b. Identifikasi kebutuhan data dan informasi yang terkait
penyusunan rencana kawasan startegis dan cepat tumbuh
(KSCT)

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-5
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

c. Menyusun rencana kerja tim, termasuk pembagian peran


tiap tenaga ahli dalam melibatkan partisipasi aktif kelompok
swadaya masyarakat.
d. Menyusun desain survei mengenai pengembangan Kawasan
Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Maros.
e. Menyiapkan format-format kegiatan secara lengkap yang
dapat mengakomodasi tahapan perencanaan dalam
menunjang penyusunan profil kawasan mencakup fungsi
dan deliniasi struktur ruang kawasan strategis yang
disepakati.

2. Pembuatan peta dasar terbaru dengan tingkat ketelitian


minimum 1:50.000

3. Tahap pengumpulan dan pengolahan data, meliputi :


a. Melakukan studi literatur dan pendalaman terhadap teori,
kebijakan, dan lesson learned, yang berkaitan dengan
pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di
Kabupaten Maros.
b. Mengumpulkan data-data primer maupun sekunder terkait
isu strategis, potensi, dan permasalahan mengenai
pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di
Kabupaten Maros.
c. Melakukan verifikasi lokasi pengembangan Kawasan
Strategis Cepat Tumbuh sesuai dengan potensi yang dimiliki
pada kawasan tersebut.
d. Melakukan wawancara semi-terstruktur dengan beberapa
narasumber utama yang memiliki kompetensi yang terkait
dengan pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di
Kabupaten Maros.
e. Melakukan overview terhadap dokumen-dokumen
perencanaan dan pengaturan/studi yang terkait seperti

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-6
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Induk


Pembangunan Ekonomi Daerah, Dokumen Input Output
Kabupaten Maros dan dokumen penunjang lainnya.
f. Melakukan kajian terhadap konsep, strategi pengembangan
di kawasan terpilih, serta penetapan sasaran output dan
outcome.
g. Melakukan analisis dan sintesis yang melibatkan partisipasi
aktif stakeholder terkait dalam merumuskan indikasi
program pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di
Kabupaten Maros.

D. DASAR HUKUM
Beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
hukum pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana
Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Kabupaten
Maros, antara lain :
 Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 Tentang Pengelolaan Sumberdaya
Alam
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009
 Perpres No. 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-7
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerja Sama Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2017 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
 Perpres No.55 Tahun 2011 Tentang Rencana Struktur Ruang
Kawasan Perkotaan MAMMINASATA
 Permendagri Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pengembangan
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah
 Perda Provinsi Sulawesi Selatan No. 9 Tahun 2009 tentang
RTRW Provinsi Sulawesi Selatan
 Perda Nomor 2 Tahun 2007 Tentang RPJPD Kabupaten Maros
2005-2025
 Perda Nomor 4 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Maros
2012-2032
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerha (RPJMD)
Kabupaten Maros 2016-2021

E. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan yang diajukan oleh Konsultan adalah
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sebagaimana
yang tercantum dalam KAK. Lingkup kegiatan yang dilakukan
tersebut secara garis besar terdiri dari 5 (lima) tahapan. Tahap-
tahap tersebut adalah :
 Persiapan;
 Survey dan Pengumpulan Data;
 Kompilasi Data, Analisis dan Interpretasi;
 Penyusunan Rancangan Rencana;
 Penyusunan Rencana.

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-8
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

Untuk lebih jelasnya tahapan kegiatan tersebut, akan diaikan


mengenai metodologi pelaksanaan kegiatan, akan dijelaskan
berikut ini dan diuraikan mengenai masing-masing kegiatan yang
akan dilakukan.

1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, beberapa hal yang akan dilakukan
konsultan sebagai berikut :
 Pemahaman substansi Rencana Wilayah KSCT yang akan di
implementasikan dan dilaksanakan sesuai kerangka acuan
yang telah ditetapkan.
 Persiapan literatur dan referensi sebagai bahan melaksanakan
pekerjaan.
 Persiapan peta dasar yang menjadi acuan kegiatan
perencanaan.
 Pembuatan model-model untuk pengumpulan data di
lapangan.
 Persiapan personil
 Persiapan bahan dan peralatan
 Penyusunan program survey.
 Persiapan mobilisasi

2. Tahap Survey dan Pengumpulan Data


a. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan dipergunakan untuk mendapatkan data-
data yang diperlukan dalam kegiatan Penyusunan Rencana
Pengembangan KSCT Kabupaten Maros sebagai berikut :
 Observasi lapangan, yaitu teknik yang dipergunakan
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan melalui
pengamatan langsung terhadap lokasi kawasan perkotaan
yang telah ditetapkan.

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I-9
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

 Penyebaran Kuesioner atau angket, yaitu suatu daftar


pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya, yang dibagikan
ke responden/masyarakat untuk diisi dan dijawab sesuai
kebutuhan perencanaan.
 Interview, yaitu teknik yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi dari informan secara mendalam
guna melengkapi data hasil kuesioner berisi; opini
masyarakat, dan aspirasi pemerintah setempat untuk
mendukung upaya pengembangan KSCT Kabupaten
Maros.
 Kunjungan instansi, yaitu metode yang dilakukan dalam
mengumpulkan data-data sekunder melalui pencatatan
data intansional, ataupun wawancara dengan pejabat yang
berwenang

b. Jenis Data
Jenis data yang dibutuhkan meliputi data kualitatif dan data
kuanitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk
deskripsi ataupun uraian-uraian yang menjelaskan tentang
lokasi/kawasan perencanaan, data ini dapat berupa kondisi
tutupan lahan (pola guna lahan), kondisi sosial dan budaya
masyarakat, jenis fasilitas yang ada, dan lain sebagainya.
Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang bebentuk
angka-angka (numerik), yang dapat tersaji dalam bentuk
angka, tabulasi, dan diagram. Data kuantitatif yang
dibutuhkan dapat berupa luas wilayah, kependudukan,
jumlah sarana dan prasarana, panjang, jarak, waktu, dan
lain sebagainya.

c. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data dapat bentuk data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 10
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

dari survey/observasi lapangan, pengukuran, wawancara,


pengambilan sampel dan penyebaran questioner. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari hasil kunjungan instansi,
ataupun data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh
instansi atau lembaga yang berwenang.

d. Pelaksanaan Survey
1) Pengumpulan data sekunder
Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan
informasi yang telah terdokumentasikan dalam buku,
laporan dan statistik yang umumnya terdapat di instansi
terkait. Di samping pengumpulan data, pada kegiatan ini
dilakukan pula wawancara atau diskusi dengan pihak
instansi mengenai permasalahan-permasalahan tiap
bidang/aspek yang menjadi kewenangannya serta
menyerap infromasi mengenai kebijakan dan program yang
sedang dan akan dilakukan.

2) Pengumpulan data primer


Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data terbaru/
terkini langsung dari lapangan atau obyek kajian.
Pengumpulan data primer ini sendiri akan dilakukan
melalui 2 metode, yaitu metode observasi langsung ke
lapangan, metode penyebaran kuesioner atau wawancara.
Penetuan penggunaan kedua metode ini dilakukan
berdasarkan jenis data yang dibutuhkan. Namun demikian
keduanya diharapkan dapat saling menunjang
pengumpulan informasi dan fakta yang diinginkan. Survey
primer yang akan dilakukan dalam penyusunan Rencana
Pengembangan KSCT Kabupaten Maros terdiri dari
beberapa tipe survey, yaitu :

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 11
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

a) Survey tata guna lahan dan bangunan


Survey yang dilakukan adalah pengecekan di lapangan
mengenai guna lahan eksisting serta bangunan penting
yang ada di wilayah perencanaan. Data-data yang
diperoleh dari survai ini digunakan untuk menganalisis
struktur ruang eksisting dan kemudian menetapkan
struktur tata ruang dan penggunaan lahan pada tahun
yang direncanakan.

b) Survey infrastruktur
Survey ini dilakukan untuk memperoleh data
infrastruktur dengan cara pengamatan lapangan guna
menangkap/ menginter-pretasikan data-data sekunder
lebih baik. Di samping itu survey ini dilakukan untuk
memperoleh masukan dari para stakeholders terkait
mengenai permasalahan dan kondisi infrastruktur kota
yang bersangkutan. Masukan tersebut dapat diperoleh
melalui wawancara maupun penyebaran kuesioner.

c) Survey Transportasi
Survey ini dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai sistem transportasi. Bentuk survey
yang dilakukan adalah:
 Pengamatan lapangan untuk mengamati kondisi dan
permasalahan jaringan dan sistem transportasi
sehingga dapat menginterpretasikan data-data
sekunder lebih baik
 Traffic counting, untuk memperoleh data volume lalu
lintas harian rata-rata (LHR) pada jalan-jalan utama
dan persimpangan penting.

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 12
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

d) Survey Pelaku ekonomi


Data dan infromasi yang ingin didapat dari kegiatan
survai ini adalah data pelaku, lokasi, kecenderungan
dan potensi pasar, rencana, permasalahan dan
keinginan para pelaku tersebut. Pengumpulan data
pelaku ekonomi dilakukan dengan cara Pengamatan
lapangan untuk mengamati pola penyebaran dan jenis
intensitas kegiatan ekonomi tersebut serta wawancara/
kuesioner terhadap pelaku aktivitas

e) Survey Sosial Kependudukan


Pengumpulan data mengenai sosial kependudukan
dilakukan dengan survai primer dan sekunder, dengan
materi yang dikumpulkan adalah data penduduk dan
distribusinya, struktur penduduk, serta sosial
kemasyarakatan. Untuk pengumpulan data yang
bersumber langsung dari masyarakat akan digunakan
wawancara semi-terstruktur.

Data yang akan dikumpulkan meliputi jenis data:


 Data fakta, yaitu data faktual berupa data demografis
dan data status lainnya yang melekat pada
masyarakat, baik secara individual maupun kolektif;
 Data sikap, yaitu mengenai sikap preferensi
masyarakat terhadap kondisi dan aspek pelayanan,
suasana lingkungan, kebijakan yang berlaku dan
program pembangunan yang akan dilaksanakan,
dengan berbagai nilai, seperti suka atau tidak suka,
serta puas atau tidak puas;
 Data pendapat, yaitu mengenai pendapat masyarakat
terhadap persoalan yang ada pada sistem

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 13
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

lingkungan. Pernyataan dari masyarakat


mengungkapkan ide serta gagasan masyarakat.
 Data perilaku, yaitu data mengenai perilaku dan
tindakan yang dilakukan masyarakat secara individu
terhadap suatu hal.

Dalam teknik wawancara akan menggunakan cara :


 Teknik wawancara langsung pada tempat alamat
responden
 Teknik wawancara pada tempat kegiatan masyarakat
seperti kampus, jalan, tempat-tempat umum
 Teknik seminar dengan mengundang responden yang
kompeten
Masing-masing teknik di atas akan dipergunakan
sesuai dengan karakteristik responden, efektivitas
dan relevansinya dengan variabel pertanyaan.

F. OUTPUT PERENCANAAN
1. Muatan Subtansi Perencanaan
Muatan Subtansi perencanaan yang akan dihasilkan pekerjaan
ini, minimal memenuhi beberapa pokok fikiran sebagai berikut :
a. Tujuan Penataan Bagian Wilayah
 Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
unggulan di kabupaten maros;
 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten
Maros;
 Mendorong Peningkatan Kerjasama Pembangunan
Antarwilayah Secara Fungsional, Dan Antardaerah Yang
Relatif Sudah Berkembang Dengan Daerah Tertinggal Di
Sekitarnya Dalam Suatu Keterpaduan Sistem Wilayah
Pengembangan Ekonomi;

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 14
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

 Mengoptimalkan Pengelolaan Potensi Sumberdaya Yang


Ada Di Kabupaten Maros Bagi Peningkatan Perekonomian
Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat, Yang Berwawasan
Kelestarian Lingkungan;
 Menciptakan Perwujudan Keterpaduan, Keseimbangan
Dan Keserasian Pertumbuhan antar wilayah.

b. Rencana pola ruang


Rencana pola ruang dalam KSCT merupakan rencana
distribusi peruntukan ruang yang antara lain meliputi hutan
lindung, zona yang memberikan perlindungan terhadap zona
di bawahnya, zona perlindungan setempat, perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, dan industri. Rencana
pola ruang dimuat dalam peta yang juga berfungsi sebagai
zoning map. Rencana pola ruang dalam KSCT Kabupaten
Maros diharapkan dapat menggambarkan arahan
pengembangan potensi yang dimiliki oleh kawasan strategis.

c. Rencana Jaringan Prasarana


Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan
hirarki sistem jaringan prasarana yang ditetapkan dalam
rencana struktur ruang yang termuat dalam RTRW
Kabupaten/Kota. Rencana Pengembangan Jaringan
Pergerakan (sistem transportasi aksesibilitas kawasan
perbatasan), Rencana Pengembangan Jaringan
Energi/Kelistrikan, Rencana Pengembangan Jaringan
Telekomunikasi, Rencana Pengembangan Jaringan Air
Minum, Rencana Pengembangan Jaringan Drainase, Rencana
Pengembangan Jaringan Air Limbah, Rencana
Pengembangan Prasarana Lainnya. Rencana jaringan
prasarana dalam KSCT Kabupaten Maros dapat menjadi
acuan pembangunan prasarana sebagai kebutuhan yang

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 15
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

diprioritaskan untuk kepentingan pengembangan Kawasan-


kawasan Strategis

2. Dokumen Keluaran
Keluaran dari Pekerjaan Penyusunan KSCT Kabupaten Maros,
antara lain:
a. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Strategis Cepat
Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros yang berisikan strategi
pengembangan kawasan strategis dan indikasi program bagi
semua pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama.
b. Dokumentasi berupa foto kegiatan.
c. Masterplan/Desain umum pengembangan Kawasan Strategis
Cepat Tumbuh.
d. Peta Perencanaan skala 1:50.000, Dokumentasi Visual dan
Dokumen Perencanaan.

G. SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan Antara ini secara keseluruhan disajikan dalam 5 bab
dengan rincian sebagai berikut :
 Bab I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran, Ruang
Lingkup Pekerjaan, Dasar Hukum, Metode Pelaksanaan,
Output Perencanaan dan Sistematika Laporan.
 Bab II Tinjauan Kebijakan
Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT)
berisi Tinjauan Rencana Pembangunan Nasional, Tinjauan
Rencana Pembangunan Provinsi, Tinjauan Rencana
Pembangunan Kabupaten/Kota, dan Tinjauan Kebijakan Lain
Yang Berpengaruh Terhadap Penataan Ruang KSCT Kabupaten
Maros.
 Bab III Gambaran Umum Wilayah

LAPORAN AKHIR
KSCT KABUPATEN MAROS I - 16
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Maros

Berisi Tinjauan Wilayah Kabupaten Maros berupa kondisi fisik


wilayah, topografi dan kelerengan, kependudukan, sarana dan
prasarana, system transportasi, penggunaan lahan dan kondisi
ekonomi yang ada di kabupaten maros serta tinjauan terhadap
isu strategis yang ada saat ini.
 Bab IV Konsep Pengembangan KSCT
Pada BAB ini berisi mengenai konsep untuk pengembangan
Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) di Kabupaten
Maros dengan beberapa pendekatan analisa, dan deleniasi
kawasan strategis berdasarkan karakteristik wilayah (Kawasan
Strategis Perkotaan, Pesisir, Pariwisata dan Kawasan Strategis
Agropolitan).
 Bab V Indikasi Program
Pada BAB ini akan dibahas mengenai program yang akan
dilakukan pada setiap Kawasan Strategis dengan membagi
program berdasarkan instansi terkait dengan pengembangan
KSCT di Kabupaten Maros. Pada BAB ini juga akan dirincikan
biaya pada setiap program yang telah disusun berdasarkan
Kawasan Strategis yang sudah di tentukan.

LAPORAN AKHIR

Anda mungkin juga menyukai