Anda di halaman 1dari 1

 yang pertama / puasa mendidik kita untuk merasakan perasaan orang lain / itu tidak diajarkan mengontrol emosi

mengontrol emosi bila orang yang dalam keadaan lapar dalam keadaan haus
dididik secara teori / Apa itu lapar menurut bahasa / apa itu lapar menurut istilah / mampu mengontrol emosinya / apalagi orang yang dalam keadaan kenyang / suasananya
bagaimana itu lapar / Bagaimana Itu rasa lapar / tapi langsung kita rasakan begitu tenang / maka kita amat sangat dididik dalam sebulan penuh ramadhan ini.
rasanya lapar / Kalau saudara kita lapar / kita lapar / beda lapar kita dengan lapar mereka
/ lapar kita masih ada batas waktunya nanti adzan maghrib berkumandang kita akan  yang keempat / kita diajarkan bagaimana orang-orang beriman itu melawan hawa
makan / kita akan minum / dengan makanan yang nikmat / minum yang menghilangkan nafsunya / mata ingin melihat / telinga ingin mendengar / jiwa ingin berontak / pikiran
dahaga / tapi sudahlah kita melihat yang jauh disana / bahkan mungkin di dekat dari ingin merenungkan segala sesuatu yang haram haram / hati ingin berkata-kata / tapi saat
tempat tinggal kita / mereka yang lapar Tanpa Batas / lapar pagi / lapar petang / lapar itu dia lawan kantuknya / dia lawan marahnya / dia lawan nafsu makan-nya / dia lawan
siang / lapar besok / lapar berikutnya / tidak ada gunanya kita bicara lapar / seminar nafsu minumnya / dan lawan nafsu syahwat nya / padahal makanannya halal / minuman
tentang lapar / tapi yang membicarakannya orang-orang kenyang / narasumbernya yang halal / istrinya halal / tapi dia mampu menahan / kalau pada saat ramadhan siang
kenyang / panitianya kenyang / itu hanya akan menghasilkan teori-teori semata / Oleh puasa dia mampu menahan diri dari yang halal / maka setelah keluar bulan romadhon
sebab itu Islam mengajarkan layukminun ahadukum kamu belum beriman, kamu tidak Insyaallah dia punya self-control / mampu menahan dari segala diharamkan Allah
beriman / hatta yuhibbaal liakhiihi Sampai engkau merasakan perasaan saudara Mu / Subhanahu Wa Ta'ala
kalau makanan itu enak terasa mengalir di tenggorokanmu / begitu jugalah mengalir di
tenggorokan mereka kalau makanan itu terasa lezat dikunyahan mulutmu begitu juga
makanan itu berada dalam mulut mereka / perasaan ini yang terus dipupuk selama satu  kemudian terakhir yang kelima / adalah merasakan muraqabatullah pengawasan Allah
bulan penuh. subhanahuwata'ala / ma'iyatullah kebersamaan dengan Allah subhanahuwata'ala / anda
tidak diawasi kamera CCTV / tidak diawasi oleh petugas / tapi yang mengawasi adalah
 yang kedua ramadhan / Siam/ puasa mendidik kita bagaimana konsisten dengan waktu / Allah subhanahu wata'ala / siapa dia / lata buduhu sinatun walaa naum yang tidak
siapapun orangnya kalau sudah azan berkumandang waktu fajar terbit kulu Makanlah mengantuk yang tidak tidur dia tetap bersama wa huwa ma'akum ainama kuntum
kau wasstrobu minumlah hatta yatabayyana lakumul khoitol abyadu minal khoiti kebersamaan itu dirasakan pada saat melaksanakan siam / di dalam kamar mandi pintu
aswadu minal fajr sampai terbit fajar / tidak bisa ditawar-tawar / siapa yang terlambat terkunci / air ada melimpah ruah / siapapun tidak melihat / tapi pada saat itu dia sedang
lalu kemudian dia makan / pada saat matahari Sudah terbit / lalu dia ingin tambah merasakan kebersamaan / rumah terkunci semua orang tidak ada / pembantu tidak ada /
menjadi malam di tunda malamnya / tidak bisa karena ini waktu sudah ditetapkan Allah anak-anak sudah pergi / suami bekerja / tinggal seorang diri pada saat itu dia sedang
Subhanahu Wa Ta'ala / harinya tertentu hanya pada awal Romadhon sampai akhir merasakan kebersamaan dengan Allah / Andai rasa itu yang kita bawa keluar ramadhan /
ramadhan tidak lebih dari 30 hari tidak kurang daripada 29 hari./ harinya tertentu insya Allah kita akan menjadi insan-insan yang dekat dengan Allah / semoga bermanfaat
ayyamam mangdudaat batas waktu yang sudah ditetapkan ditentukan oleh siapa / Allah semoga kita menjadi karakter pembentukan diri menjadi insan yang bertakwa kepada
subhanahu wata'ala. Allah Subhanahu Wa Ta'ala terima kasih wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
ya

 yang ketiga / puasa mendidik Kita penuh dengan kesabaran / pada saat panas terik / haus
mulai terasa menyengat di tenggorokan / pada saat itu emosi mulai naik / gula darah
turun / emosi mulai naik / mau marah / tapi saat itu kita sudah dididik / misalkan ada ada
orang yang mencaci makinya / ada orang yang mengajaknya berkelahi / falyakul inni
sooim inni soiim aku sedang puasa / Saya sedang puasa / pada saat itu kita sedang

Anda mungkin juga menyukai