Anda di halaman 1dari 11

‫ اللهم صل وسلم وبارك على نبيه‬،‫الحمد هلل الذي من علينا برمضان وما يصب فيه على عباده المؤمنين

من عظيم وجزيل اإلمتنان‬


‫ سيدنا وموالنا محمد وعلى آله وصحبه أما بعد‬،‫وحبيبه‬:

AlhamduliLLaah kita semua ummat Islam sebentar lagi kita Ingsyaa aLLoh Dipertemukan
kembali oleh Alloh dengan Romadlon yang penuh Rohmat dan Barokah, Ampunan dan
Ijabah, semoga kita semua bisa mendapatkan semuanya..
sedikit alfaqiir ingin berbagi Ilmu Fiqih Ibadah Shaum Romadlon dalam Madzhab Imam
Asy-Syafi'i RA  bagi siapa saja yang membutuhkannya  semoga manfa'at..

Pertama mengenal hal-hal yang menjadi sebab-sebab wajibnya Shaum Romadlon bagi
Muslim yang mukallaf (baligh & berakal) dan bagi wanita yang suci dari hed dan nifas,
1. Jika kita yaqin bahwa hari ini tgl 30 Sya'ban maka besoknya wajib Shaum krn pasti tanggal
1 Romadlon

2. Jika tadak diketahui poin pertama? Maka selanjutnya jika kita pribadi melihat hilal (bulan
yang nampak di awal bulan diwaktu magrib) maka esoknya wajib Shaum.

3. Jika tadak diketahui poin 1 & 2? Maka selanjutnya jika kita mendengar bahwa pemerintah
sudah Itsbat ya'ni menetapkan hilal atas dasar Ru'yat seorang Muslim yang adil dalam
riwayat maka bagi semuanya wajib Shaum, adapun dalam itsbat hilal syawwal maka saksi
matanya harus atas dasar ru'yat dua orang Muslim yang adil dalam riwayat.

4. Jika tadak diketahui semua poin diatas ? Maka selanjutnya jika kita mendengar dari
seseorang muslim yang terpercaya bahwa dia melihat hilal walau kita tadak percaya
kepadanya maka tetap kita wajib Shaum

5. Jika tidak diketahui semua poin diatas ? Maka selanjutnya jika kita mendengar dari
seseorang bahwa dia melihat hilal dan kita percaya kepadanya walaupun dia bukan orang
yang terpercaya maka kita wajib Shaum karena kita percaya.

6.Jika tidak diketahui semua poin diatas ?maka selanjutnya  kita wajib ijtihad sendiri dalam
menentukan tanggal satu Romadlon seperti dengan cara hisab jika bisa hisab, adapun jika
tidak bisa? maka kita wajib taqlid kepada Ijtihadnya orang lain walau dengan hisab , dan jika
tidak menemukan Ijtihad yang lain? maka wajib menentukan  sebisannya dengan tanda-tanda
yang menguatkan sangka beratnya kepada penanggalan Romadlon, maka wajib Shaum
karenanya.
Syarat-syarat Wajib Shaum
1. Jika Muslim, jadi kafir asli tidak wajib Shaum walau karena tidak Shaumnya tetap
mendapat Adzab Alloh, adapun bagi yang murtad "na'uudzu biLLaah mindzaalik" maka tetap
wajib Shaum atas yang murtad walau tidak sah Shaumnya jika ia melakukannya dalam
keadaan murtadnya .

2.Wajib Shaum jika Baligh, jadi yang belum baligh tidak wajib Shaum, tapi kalau sudah
tamyidz (anak yang sudah mengerti yang bisa membedakan warna atau sudah bisa makan &
cebok sendiri kira-kira rata-rata umur 4 tahun ) maka sah Shaumnya namun belum wajib
Shaum atasnya..

3. Wajib Shaum jika berakal sehat, jadi kalau yang hilang akalnya karena gila maka tidak
wajib Shaum atasnya, dan tidak sah jika Shaum dalam keadaan gilanya, dan batal Shaumnya
karena gila disiang harinya walaupun gilanya sejenak , dan tidak wajib qodlo Shaum atasnya
kecuali jika gilanya disengaja seperti karena mengkonsumsi makanan atau minuman atau
obat-obatan yang mengakibatkan kegilaan maka wajib qodlo atasnya jika sudah sembuh dari
gilanya ..

begitu pula orang yang hilang akal karena ayan atau pinsan atau mabuk seharian full dari
Subuh sampai Magrib seperti mabuk karena disengat binatang, atau karena sakit atau karena
keracunan obat atau karena memakan atau meminum sesuatu yang memabukkan baik sengaja
atau tidak maka bagi mereka tidak wajib Shaum dan tidak sah Shaumnya,
namun wajib mengqodlo dari hari-hari selama ayan atau pinsan atau mabuknya nanti di bulan
Syawal dan seterusnya

4.Wajib Shaum jika mampuh fisiknya, jadi kalo benar-benar tidak mampu Shaum walau
sehat seperti orang yang sudah tua renta maka diganti dengan fidyah dari perharinya 1 mud
beras (6 ons seperempat )lalu diniatkan dulu lalu diberikan ke faqir atau miskin,
Begitu pula jika tidak kuat Shaum seperti pekerja berat jika dia disaat kerjanya benar-benar
tidak mampuh karena haus atau lapar yang sangat maka tidak wajib Shaum ya'ni boleh buka
puasa.

5. Wajib Shaum jika sehat, jadi kalau lagi sakit yang mengakibatkan boleh digati dengan
tayammum dalam wudlu/mandi wajibnya,
atau sakit yang jika dibawa Shaum maka tambah sakitnya maka tidak wajib shaum baginya
walau sah Shaumnya,
namun jika  menimbulkan bahaya kematian atau hilangnya fungsi anggota tubuhnya jika
memakskan Shaum maka haram baginya Shaum dan wajib buka,
Bagi yang sakitnya terus menerus semalaman maka tidak wajib niat di malam harinya tapi
disunnahkan niat, adapun yang sakitnya terjadi kadang-kadang di malam harinya maka wajib
niat di malam harinya walau disiang harinya tetap buka ketika terasa sakitnya,
dan nanti wajib qodlo jika sudah sehat dan memungkinkan untuk qodlo.

6. Wajib Shaum jika tidak dalam keadaan hed atau nifas . Jadi kalo yang lagi hed atau nifas
tidak wajib shaum Romadlon bahkan tidak sah bahkan haram niat Shaumnya dalam keadaan
hed atau nifas , tapi nanti wajib mengqodonya jika sudah memungkinkan untuk qodlo di
bulan syawal dan seterusnya.

7. Wajib Shaum jika tidak dalam keadaan hamil. Jadi kalau lagi hamil maka tidak wajib
shaum Romadlon walaupun boleh dan sah Shaumnya dengan syarat tidak menimbulkan efek
kerusakan ke bayinya secara adat, tapi jika menurut kebiasaanya bisa menimbulkan
kerusakan kepada bayinya makanya harom memaksakan Shaumnya, namun wajib diqodo
nanti kalau sudah memungkinkan untuk qodlo dan wajib bayar kifarat dengan fidyah dari
perhari yang tidak dishauminya dengan satu mud beras (6 ons saperempat ) yang harus
diniatkan dulu lalu diberikan ke faqir atau miskin.

8. Wajib Shaum jika tidak dalam keadaan menyusui, jadi wanita yang sedang menyusui tidak
wajib shaum Romadlon saat menyusui walau boleh dan sah Shaumnya dengan syarat tidak
menimbulkan efek kerusakan ke bayinya ,adapun jika menurut kebiasaanya bisa
menimbulkan kerusakan kepada bayinya maka harom memaksakan Shaumnya, namun wajib
diqodlo kalau sudah beres menyusuinya dan wajib bayar kifarat dengan fidyah dari perhari
yang tidak disauminya dengan 1mud beras (6 ons seperempat ) yang harus diniatkan dulu lalu
diberikan kepada faqir atau miskin.

9. Wajib Shaum jika tidak dalam keadaan safar yang sah diqosor dalam Solatnya yaitu yang
jarak tempuhnya kira-kira 82km keatas. Jadi kalo dalam keadaan safar qosor tidak wajib
shaum Romadlon walau sah shaumnya bahkan Sunnah melaksanakan Shaum dalam Safar
selagi kuat, tapi jika tidak Shaum maka wajib diqodo jika sudah memungkinkan untuk qodlo
di bulan syawal dan seterusnya tanpa fidyah..

Syarat-syarat sahnya Shaum:


1. Harus Islam.. adapun bagi yang kafir asli, dan yang musyrik, juga yang munafiq dan yang
murtad maka tidak sah jika melaksanakan Shaum baik Romadlon maupun Shaum Sunnah,
dan jika mereka berpuasa dalam keadaan kufur, syirik atau nifaq maka tetap Shaumnya
dianggap tidak Shaum dan tetap mendapat Adzab, begitu pula semua amal kebaikannya
kepada sesama seolah tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun karena tidak ada Imannya
yang menjadi azaz semua amalnya, maka pada Hari Qiyamah semua kaum kafirin tidak akan
ditegakkan timbangan amal bagi mereka.
2. Harus sudah Tamyiz yaitu anak yang sudah ngerti, sudah bisa makan sendiri, cebok
sendiri, sudah bisa mengenal warna, kebiasaan umurnya kira-kira sudah 4 tahun keatas.
Jadi kalau anak yang belum tamyidz maka Shaumnya tidak sah, begitu pula Solatnya seperti
halnya orang yang hilang akalnya karena gila maka tidak sah Shaumnya begitu pula Solatnya
dan tidak kena hukum apa-apa bagi anak yang belum tamyiz dan orang yang hilang akalnya
karena penyakit kegilaan.

3. harus suci dari hed atau nifas juga melahirkan, jadi bagi wanita yang hed atau nifas atau
melahirkan maka jika Shaum maka Shaumnya tidak sah bahkan haram hukumnya.

4. Harus di hari yang bisa menerima Shaum yaitu hari yang sudah ditentukan masuknya
kepada Romadlon dengan ketentuan diatas, jadi kalo hanya sangka berat saja atau masih ragu
maka tidak sah shaumnya,
Adapun hari-hari yang diharomkan Shaum di hari-hari tersebut dan tidak sah shaumnya baik
Shaum Wajib atau Sunnah yaitu di hari 'idil fithri dan di hari 'idil Adlha dan di 3 hari tasyriq
ya'ni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, juga di hari syakk (yang diragukan) yaitu tangal 30
Sya'ban jika belum ditentukan dengan ketentuan diatas apakah hari itu tanggal 30 Sya'ban
atau tanggal 1 Romadlon? .. adapun jika sudah ditentukan dengan ketentuan diatas bahwa
hari itu tanggal 30 Sya'ban maka sah Shaum dihari tersebut atau sudah tentu tanggal 1
Romadlon maka sah Shaum Romadlon di hari tersebut..

Rukun-rukun Shaum ada 3:


1. Harus Niat Melaksanakan Shaum dengan cara (tabyit ) ya'ni Niat di tiap malam harinya
dalam Shaum Wajib seperti Shaum Romadlon, Qodlo Romadlon, Shaum nadzar, Shaum
Sumpah, Shaum Kifarat-kifarat seperti kifarat nadzar yang tidak dilakukan, kifarat sumpah
yang tidak dilakukan, kifarat karena Jima dibulan Romadlon, kifarat Dzihar, kifarat dalam
haji dan Umroh sebagai pengganti dari dam atau fidyah wajib.
Adapun dalam Shaum Sunnah maka tidak wajib tabyit niat ya'ni sah niat disiang hari dengan
syarat sebelum dzuhur dan sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan Shaum.

2. Harus meninggalkan seluruh hal-hal yang membatalkan Shaum yang 10 perkara yang akan
dibahas selanjutnya.

3. Harus ada Orangnya yang mengerjakan Shaumnya.

Hal-hal yang membatalkan Shaum ada 10:


1. Karena memasukkan benda dzahir walau asap (dengan sengaja dalam keadaan sadar dan
tau akan haramnya hal itu ) ke salah satu lubang yang terbuka yang 5 yang menerus ke otak
atau ke usus atau ke dalam susu wanita yang sedang menyusui :
A. mulut jika masuk tenggorokan bagian dalam (jaof) ya'ni sampai ke batas makhroj hamzah
atau Ha besar maka batal Shaumnya , itulah batas bagian dalam, adapun bagian luarnya
adalah makhroj ha kecil atau kho menurut sebahagian Ulama maka tidak batal jika sampai
makhroj ha kecil atau kho karena masih batas luar..

B.hidung jika melewati lubang hidung yang kelihatan jika berhadapan,.

C. Telinga jika melewati lubang kelihatan ketika dilihat dari pinggir.. adapun menurut Imam
Ghazali Ra bahwa yang membatalkan adalah jika melewati gendang telinga.

D. Lubang puting wanita yang sedang menyusui walau sedikit yang masuknya.

E. Lubang qubul dan dubur walau sedikit yang masuknya, adapun bagi wanita yang sudah
pernah bersetubuh adalah jika melewati batas yang wajib dibasuh.

2. Jima walau tidak keluar mani (sperma) ya'ni memasukkan helm dzakarnya atau
seukurannya bagi dzakar yang samasekali tidak ada helmnya ( kira-kira 3cm ) ke qubul atau
dubur manusia walau mayyit atau hewan walau bangkai ,
Ini bagi laki-laki, adapun bagi wanita jika  memasukkan dzakar lakinya ke qubulnya walau
duburnya walau tidak masuk seluruh helm dzakarnya maka batal shaumnya seperti
memasukkan benda apapun yang dzahir.

3. Sengaja mengeluarkan mani dengan cara onani dengan tangannya sendiri atau dengan
tangan istrinya walaupun dengan penghalang..

Dan batal Shaum jika keluar mani karena menyentuh kulit dengan yang sekiranya batal
wudlu jika bersentuhan dengannya seperti lawan jenis yang bukan mahromnya atau kemaluan
yang sudah terpisah dari jasadnya,

Adapun keluar mani karena menyentuh kulit yang sekiranya tidak batal wudlu jika
menyentuhnya seperti mahromnya maka tidak batal Shaumnya kecuali jika diabarengi
dengan syahwat maka tetap batal Shaumnya.
Adapun keluar mani karena menyentuh anggota tubuh yang sudah terpisah selain kemaluan
maka hukmumnya seperti menyentuh wanita yang masih kecil yang cantik yang bukan
mahrom maka tidak batal Shaumnya walau dibarengi dengan syahwat baik pake penghalang
atau tidak sama tidak batal.

4. Istiqo ya'ni sengaja memuntahkan yang sudah di dalam perut keluar batas makhroj Ha
kecil.

5. Hed atau nifas walau sedikit jika keluar disiang hari ya'ni setelah Subuh sebelum Magrib
maka batal shaumnya dengan itu.

6. Melahirkan walau tanpa dibarengi dengan darah jika melahirkannya setelah Subuh
sebelum Magrib maka batal shaumnya dengan itu.

7. Pingsan atau ayan seharian full dari Subuh sampai Magrib walau tak disengaja.

8. Mabuk full ya'ni mabuk yang tidak sadar  dari Subuh sampai Magrib disengaja atau tidak
disengaja seperti mabuk karena disengat binatang atau karena keracunan obat atau sengaja
makan atau minum sesuatu yang bisa memabukkan.

9. Gila walau sejenak jika terjadi disiang hari ya'ni setelah Subuh sebelum Magrib.

10. murtad na'uudzu biLLaah min dzaalik..

WALLOOHU A'LAM BISHSHOWAAB..

Hurmat Alfaqir
Muhammad Muhyiddin AbduL Qodir Almanafi Bin Ahmad Toha Mustawi
Khodim Ummat dan Khodim Para Tholabah di Pondok Pesantren Internasional Islam Asy-
Syifaa Walmahmuudiyah Sumedang Jawa Barat Indonesia.

Selamat menjalankan Ibadah Shaum semoga Alloh Menerimanya dan Membalasnya dengan
sebaik-baiknya ganjaran..❤️❤️❤️
Pembahasan bersambung....

Sambungan Bab Shaum episode kedua.. tentang hal-hal yang menghanguskan pahala Shaum.

‫الحمد هلل وأفضل الصالة واتم التسليم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن وااله اما بعد‬:
Dalam Hadits Nabi Saw sudah dijelaskan tentang orang-orang yang berpuasa namun ia tidak
mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yaitu orang yang dalam Shaumnya
melakukan dosa-dosa besar yang akan dibahas di bawah ini;

1.SUUDZON, yaitu buruk sangka kepada Alloh atau dan kepada sesama di dalam hal-hal
yang belum pasti sesuai dengan Haqiqatnya perkara yang disangkanya.

2.GHIBAH, yaitu menceritakan kejelekan sifat atau fisik seseorang di belakang orang yang
dibicarakanya, yang sesuai dengan buktinya. Jika membicarakanya di hadapan orangnya,
maka disebut menghina atau memperolok-olok atau menyakiti hati orang tersebut kecuali
niatnya menasehati atas dasar kasih sayang dengan cara yang halus lemah lembut langsung
kepada orangnya tanpa diketahui oleh orang lain, dengan ikhlas karena Alloh,dan niat
menasehati diri kita terlebih dahulu,dan tanpa merasa diri kita lebih baik dari orang itu.

3.FITNAH, yaitu kita menceritakan kejelekan sifat atau fisik seseorang di belakang orangnya
yang tidak sesuai dengan haqiqat perkaranya yang dituduhkan pada orang tersebut. Ini dosa
besar yang lebih berat dosanya daripada membunuh manusia.

4.HASAD atau HASUT, yaitu hati kita merasa tidak suka atau tidak nyaman jika melihat atau
mendengar orang lain mendapat Ni’mat dari Alloh. Sifat hasut ini bisa melahirkan sifat-sifat
yang amat buruk lainya dan melahirkan kejahatan-kejahatan yang amat banyak sekali, dan
sifat ini jika diucapkan bisa melahirkan ghibah atau fitnah juga namimah yaitu sifat mengadu
domba dan sifat hasut inilah yang menurut Sabda Nabi Saw bisa melanda semua kalangan
bahkan kelas Para Ulama sekalipun.

5.NAMIMAH, yaitu ucapan kita yang mengakibatkan orang lain saling benci atau saling
bermusuhan karena ucapan itu. Berapa banyak ikatan keluarga,sodara,teman bahkan bangsa
yang besar bisa perpecah bermusuhan hatta berperang gara-gara adu domba".

6.KADZIB atau DUSTA, yaitu menceritakan perkara yang tidak sesuai dengan haqiqat
perkaranya padahal kita tahu haqiqat perkara itu, dan dusta ini bisa menyeret kepada hukum
fitnah.
7.Mendengarkan ghibahannya atau fitnahnya orang lain itu juga sama dosanya dengan dosa
orang yang melakukannya walaupun hanya melalui media sosial.

Marilah kita berjuang menjaga hati dan anggota tubuh kita dari segala bentuk dosa agar
segala bentuk Ibadah kita menghasilkan Ridlo Alloh dan Pahala yang besar di SisiNya juga
kita terhindar dari MurkaNya dan Api NerakaNya, Na’uudzu biLLaahi mindzaalik.

Ingatlah Alloh di setiap detak jantung!!!


Semoga kita semua selalu dibimbing oleh Alloh dalam segenap gerak-gerik hati dan jasad
kita, juga dihujani oleh Kasih SayangNya dan BarokahNya juga RidloNya dan AmpunanNya.
Aamiin..

WALLOOHU A'LAM BISHSHOWAAB..

Hurmat Alfaqir
Muhammad Muhyiddin AbduL Qodir Almanafi Bin Ahmad Toha Mustawi
Khodim Ummat dan Khodim Para Tholabah di Pondok Pesantren Internasional Islam Asy-
Syifaa Walmahmuudiyah Sumedang Jawa Barat Indonesia.

Selamat menjalankan Ibadah Shaum semoga Alloh Menerimanya dan Membalasnya dengan
sebaik-baiknya ganjaran..❤️❤️❤️

Pembahasan bersambung..

Sambungan Maqalah Shaum..

‫الحمد هلل وأفضل الصالة واتم التسليم على سيدنا وموالنا محمد وعلى آله وصحبه ومن وااله اما بعد‬:
Maqalah sekarang adalah mengenal hal-hal yang Disunnahkan dan yang Dimakruhkan di
dalam Romadlon agar Shaum kita lebih sempurna dan Pahalanya lebih sempurna pula jika
kita bisa menjalankan Sunnah-Sunnahnya dan jika bisa meninggalkan yang makruh-
makruhnya.

Adapun sebahagian hal-hal yang Disunnahkan adalah:


1. Bersuci setiap ba'da  Magribnya dengan niat memuliakan Bulan Romadlon,niat mau Solat
Fardlu dan Sunnah berjama'ah, mau membaca Qur'an,mau berdzikir,mau bersholawat,mau
berdo'a, mau I'tikaf .

2. Sunnah lebih menjaga berjama'ah dalam Sholat Fardlu yang 5 waktu di Masjid bagi laki-
laki dan di rumah bagi perempuan.

3. Sunnah menghidupkan malam-malam Romadlon dari Magrib sampai Subuh dengan warna
warni Amal Sholeh.

4.Sunnah Sholat Tarowih 20 Roka'at dengan pelaksanaan dua raka'at dua raka'at dan Sunnah
berjama'ah walaupun sah jika tidak berjama'ah, yang lebih utama di Masjid bagi laki-laki
dengan niat I'tikaf walaupun sah di mana saja di luar Masjid, Sunnah memberjama'ahkan
Sholat Witir, dan Sunnah Qunut di setiap Sholat Witir dari mulai Malam ke 16 Romadlon
sampai akhir Romadlon.

5. Sunnah mengamalkan dan memperbanyak Baca Qur'an,Dzikir,Sholawat, berdo'a,I'tikaf di


Masjid terutama di 10  Malam-Malam terakhir.

6. Sunnah mengamalkan dan memperbanyak Shodaqoh,infaq,hadiah  terutama kepada orang-


orang Sholeh,Ulama juga kepada faqir miskin,yatim dan kaum dlu'afa, Sunnah menambah
nafaqoh kepada keluarga dari yang biasanya.

7. Sunnah Ta'jil ya'ni buka puasa lebih awal dan Sunnah diawali dengan kurma 1/3/5/7 biji
dan seterusnya  dengan bilangan ganjil,lalu minum Zamzam jika ada, atau air putih, Sunnah
berdo'a ketika sudah membatalkan puasanya karena do'a di saat itu Dijamin Diqobul oleh
Alloh, Sunnah makan sahur walau hanya dengan minum air dan Sunnah makan sahurnya
agak akhir kira-kira setengah jam sebelum Subuh..

8. Sunnah mengintai LailatuLQodar di Malam-Malam Romadlon terutama di 10 Malam


terakhir.

9. Sunnah di 10 Malam yang akhir memperbanyak do'a


‫اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عنى‬
Alloohumma innaka 'Afuwwun Kariim ,Tuhibbul 'Afwa Fa'fu 'Annii..
Yaa Alloh! Sesungguhnya Engkau Maha Pema'af juga Maha Derma", Engkau Maha
Menyukai Mema'afkan", maka ma'afkanlah seluruh dosa-dosa hamba!

Adapun hal-hal yang Dimakruhkan di Bulan Romadlon adalah;


1. Makruh mengakhirkan buka puasa, makruh meninggalkan makan sahur.

2. Makruh mencicipi makanan yang tidak terus dimakan di sa'at shaum tanpa ada maksud
yang dibolehkan oleh Agama seperti halnya tukang masak maka ia dibolehkan mencicipi
tanpa ditelan lalu berkumur lagi, makruh menghisap aroma makanan di sa'at shaum,Makruh
menghidangkan makanan minuman sebelum Magrib di hadapan yang Shaum, makruh
mengemut benda tanpa urzur seperti mengemut kelereng ,adapun jika ada zat yang terpisah
dari benda itu seperti permen lalu ditelan maka harom dan batal Shaumnya.

3. Makruh Mandi setelah Dzuhur sampai Magrib kecuali ada udzur.

4. Makruh mandi junub setelah Subuh kecuali jika ada udzur.

5. Makruh bersiwak setelah Dzuhur sampai Magrib.

6. Makruh Memakai wangi-wangian setelah Dzuhur sampai Magrib kecuali memakai wangi-
wangiannya sebelum Dzuhur lalu membekas wanginya sampai melewati Dzuhur maka itu
tidak apa-apa.

7. Makruh berkumur di dalam Shaum jika tidak ada kepentingan membersihkan mulut.

8. Makruh menyelam di sa'at Shaum kecuali ada kebutuhan.

9. Makruh berlebihan dalam berkumur atau istinsyaq dalam wudlu.

10.Makruh dibekam atau dikeluarkan darah sedang berpuasa.

11. Makruh taroffuh ya'ni berlebihan dalam makanan dan minuman di malam harinya.
12. Makruh mencium bibir atau pipi istrinya atau suaminya,makruh menyentuh kulit istri atau
suami dengan syahwat, makruh memandang istrinya atau suaminya dengan syahwat.

13. Makruh membayangkan bercinta dengan istrinya atau suaminya di sa'at shaum.

14. Makruh berbicara jorok atau yang tidak ada manfa'atnya.

15. Makruh meninggalkan Sholat Tarowih, dan makruh meninggalkan berjama'ahnya,


Makruh meninggalkan Solat Rowatib dan Witir, Makruh meninggalkan berjama'ah Sholat
Witir, Makruh meninggalkan Qunut dalam Sholat Witir di malam ke 16 Romadlon sampai
akhir Romadlon..

Adapun disuntik atau dipaksin demi kebutuhan pengobatan yang tidak lewat lubang terbuka
yang terus ke dalam usus atau otak maka tidak batal dan tidak makruh.

Adapun swab yang dengan cara memasukkan alat ke dalam lewat hidung maka itu
membatalkan Shaum dan wajib qodlo..

WALLOOHU A'LAM BISHSHOWAAB..

Hurmat Alfaqir
Muhammad Muhyiddin AbduL Qodir Almanafi Bin Ahmad Toha Mustawi
Khodim Ummat dan Khodim Para Tholabah di Pondok Pesantren Internasional Islam Asy-
Syifaa Walmahmuudiyah Sumedang Jawa Barat Indonesia.

Selamat menjalankan Ibadah Shaum semoga Alloh Menerimanya dan Membalasnya dengan
sebaik-baiknya ganjaran.

Pembahasan bersambung..

Anda mungkin juga menyukai