BORAAAANG

KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. JL. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry Palembang 30126 Telp. 0711-353276
Nama : Muhamad Aziz Ali
NIM : 1930202147
Borang Pengajuan Judul Skripsi

A. Judul
Penerapan Metode Muhasabah An-Nafs Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Kelas IX Mts.
An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya pemahaman siswa tentang Muhasabah A-Nafs.
2. Minimnya pemahaman siswa tentang karakter disiplin
3. Terdapat siswa melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai keasusilaan
4. Banyak siswa yang merasa bahwa dirinya paling benar dalam bertindak padahal tindakan
tersebut belum tentu perilaku yang baik.
5. Masih terdapat siswa yang melakukan bullying terhadap temannya.
6. Siswa mampu menilai kesalahan orang lain tetapi belum tentu ia bisa menilai dirinya sendiri.
7. Banyak siswa yang menganggap remeh dengan adanya muhasabah an-nafs
8. Kurangnya guru dalam memberikan wawasan tentang Muhasabah an-nafs terhadap siswa.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan metode muhasabah an-nafs dalam meningkatkan karakter disiplin siswa
Kelas IX Mts. An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek.
2. Bagaimana dampak dari penerapan metode muhasabah an-nafs dalam meningkatkan karakter
disiplin siswa Kelas IX Mts. An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek.
D. Pokok Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di jelaskan diatas tadi maka peneliti mengambil pokok
permasalahannya yaitu banyak siswa yang belum faham mengenai karakter disiplin siswa.
E. Penelitian Sebelumnya
Guna menunjang pengambilan judul diatas maka peneliti mengambil beberapa penelitian sebelumnya
yang relevan dengan Metode Muhasabah An-Nafs, diantaranya sebagai berikut:
1. Jurnal, Mutmainah, Metode Muhasabah : Analisis Pendekatan Psikologi Sufistik Prespektif Al-
Ghozali, ISSN : 2086-9088, Volume 12 Number 1 Maret 2021
KEMENTRIAN AGAMA
2. Jurnal, Iqbal Syafri, Hudzaifah Achmad Qotadah, Adang Darmawan Achmad, Muhasabah Diri
Sebagai Media Penanggulangan Perilaku Juvenile Dilinquency, ISSN : 2715-968, Volume 2 No.
3 Oktober 2020
3. Skripsi, Essa Muliana Iqrobi, Efektifitas Muhasabah Untuk Meningatkan Control Diri Pada
Pemain Game Online Siswa SMP Hasanuddin 6 Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang,
Universitas Negeri Walisongo Semarang, 2020
4. Skripsi, Muhammad Alwiansyah, Implementasi Metode Muhasabah Dalam Pembinaan Karakter
Siswa Di SMP IT Ibnu Halim Medan, Universitas Muhamadiyyah Sumatera Utara Medan, 2021
F. Deskripsi Lengkap
1. Metode Muhasabah An-Nafs
Pendidikan memiliki tingkat yang lebih tinggi dari pengajaran, karenapengajaran hanya
sebatas proses memberikan materi belaka, berbeda dengan pendidikan yang mentransformasikan
nilai-nilai serta membentuk moral, etika dengan seluruh aspek yang ada. Perbedaaan dari
keduanya ialah dilihat dari cara penekanan pendidikan dalam menciptakan kepribadian anak
didik yang unggul disamping pemberian materi dan keahlian. Dalam menggapai kesuksesan
dalam pendidikan tidak luput dari mkeanisme cara metode yang sangat efektif tentunya.
Berbicara mengenai metode dalam suatu pendidikan Imam Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa
syariat agama mempunyai peranan penting dalam membentuk akhlak untuk membiasakan
mereka menjalankan perbuatan yang terpuji.
Secara etimologi metode berasal dari bahasa yunani yaitu meta dan modos meta yang
artinya melalui hodos yang artinya jalan / cara. Dalam KBBI metode memiliki makna suatu cara
yang terstruktur guna melakukan suatu pekerjaan supaya selesai dengan seperti apa yang di
inginkan.
Kata muhasabah adalah bentuk mashdar dari kata hasaba-yuhasibu yang kata dasarnya
hasaba-yahsibu atau yahsubu yang berarti menghitung (instropeksi). Dalam bahasa Arab kata
muhasabah berasal dari satu sumber yang mencakup konsep-konsep seperti menata perhitungan
atau menetapkan (seseorang untuk) bertanggung jawab.
Metode muhasabah an-nafs adalah metode yang mengutamakan hati nurani guna
mempelajari benar dan salahnya tindakan serta merupakan sebagai bentuk tanggung jawab
seseorang. Metode muhasabah an-nafs diartikan sebagai instropeksi diri, yang dimana
seseorang mampu memawas atau menelaah tentang tindakan apa yang sudah dilakukan.
KEMENTRIAN AGAMA
Instropeksi diri adalah latihan yang dilakukan guna menjadi sosok pribadi yang baru yang
sesuai dengan norma-norma islam. Muhasabah yang dilakukan secara serius dengan tujuan
menjadikan perubahan akan mampu menciptakan sosok pribadi yang disiplin unggul dan lebih
baik.
2. Karakter Disiplin
Pendidikan karakter sangat penting di laksanakan dalam suatu pembelajaran. Dengan
karakter yang baik akan mencciptakan perilaku baik baik antar lingkungan ataupun antar
sesama. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan seseorang dalam menanamkan
norma-norma yang baik agar menjadi pribadi yang disiplin salah satunya. Disipin termasuk
salah satu nilai karakter yang memang harus di tanamkan pada peserta didik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah taat (patuh), terhadap norma
atau peratutan. Karakter disiplin merupakan perbuatan yang terpuji serta menjadikan seseorang
kepada hal yang baik. Jika karakter disiplin diterapkan dengan sungguh-sungguh maka akan
membuahkan kebaikan bagi yang menerapkannya, yang akan menjadikan keepribadian yang
lebih baik. Penerapan karakter disiplin bisa diterapkan dimana saja baik di dalam lingkungan
sekolah atai diluar lingkungan sekolah. Siswa yang menerapkan karakter disiplin lingkungan
sekolah yaitu dengan mentaati peraturan-peraturan yang telah di terapkan didalam sekolah,
penerapan karaakter disiplin diluar lingkungan sekolah yaitu dengan mematuhi apa yang telah
di perintahkan keluarga atau kedua orang tua. Siswa yang menanamkan sikap karakter displin
didalam dirinya maka akan menjadikan seluruh kegiatannya kepribadannya akan terarah
dengan baik.
KEMENTRIAN AGAMA
NIM : 1930202147

A. Judul
Implementasi Etika Keseharian Santri Terhadap Guru Di Pondok Pesantren An-Nidhom Sidoharjo
Banyuasin Dalam Kitab Bidayatul Hidayah
1. Menurunnya etika santri terhadap guru.
2. Kurangnya pemahaman santri tentang kitab Bidayatul Hidayah.
3. Terdapat santri yang masih berburuk sangka terhadap guru ketika melihat perbuatan lahiriyahnya
kurang sesuai dengan ilmu yang di ajarkan.
4. Banyak dari mereka yang belum menerapkan etika-etika keseharian santri yang terdapat didalam
kitab bidayatul hidayah.
5. Masih terdapat santri yang kurang menghormati guru diluar maupun didalam kegiatan belajar
6. Masih ada santri yang memotong pembicaraan guru pada saat guru sedang memberikan
arahan/materi.
7. Banyaknya santri yang tidak menghiraukan apa yang telah disampaikan seorang guru.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika keseharian santri terhadap guru di dalam kitab biadayatul hidayah.
2. Bagaimana implementasi etika keseharian santri terhadap guru di Pondok Pesantren An-Nidhom
Sidoharjo Banyuasin
D. Pokok Masalah
Dalam judul ini peneliti menentukan pokok masalahnya adalah masih banyak santri yang
belum mampu menerapkan etika-etika keseharian santri terhadap guru/ustadz yang terdapat di dalam
kitab bidayatul hidayah. Dalam lingkup pesantren seluruh santri tentunya di beri kajian kitab yang
berakaitan tentang moral salah satunya kitab bidayatul hidayah sebelum mengkaji kitab-kitab yang
lainnya, hal ini dilakukan karena sesuai dengan tujuan utama pondok pesantren yaitu melahirkan
generasi yang berakhlakul karimah. Akan tetapi pada saat ini masih ada santri yang belum
memahami dan belum mampu menerapkan nilai-nilai tersebut didalam kegiatan sehari-harinya, ini
sangat mengkhawatirkan jika terus di biarkan begitu saja karena akan berdampak pada diri santri
serta menyebabkan tidak suksesnya tujuan dari pesantren itu sendiri.
KEMENTRIAN AGAMA
1. Jurnal, Ijah Khadijah, Etika Guru dan Murid dalam Pendidikan Prespektif Imam Al-Ghozali,
ISSN : 2443-1435, Volume 5, Number 1, 2019
2. Skripsi, Abdullah, Adab Murid Terhadap Guru Dalam Prespektif Kitab Bidayatul Hidayah
Karangan Imam Al-Ghozali, Institut Agama Islam Negeri Antasari, 2016
3. Jurnal, im Fitriyani, Asis Saefuddin, Sani Insan Muhamadi, Analisis Materi Akhlak Mengenai
Adab Guru dan Adab Murid Dalam Kitab Bidayatul Hidayah Untuk Membina Karakter Siswa
MI, ISSN : 2721-3595 , Volume 30, Number 2, Desember 2020
Pendidikan adalah proses atau sistem yang membutuhkan beberapa komponen yang saling
berhubungan antara komponen satu dengan kompomnen yang lainnya untuk mensukseskan tujuan
yang telah di tetapkan. Seandainya satu dari komponen-komponen yang ada terdapat komponen yang
kurang maksimal, maka akan menjadikan tidak maksimalnya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun komponen-komponen didalam pendidikan adalah diantaranya komponen
tujuan, komponen lingkungan, komponen pendidik, komponen peserta didik, komponen alat,
komponen kurikulum, dan komponen evaluasi.
Diantara komponen-komponen diatas terdapat komponen yang sangat penting yaitu komponen
peserta didik atau murid. Dikatakan komponen penting karena tanpa adanya murid maka pelaksanaan
kegiatan belajar tidak akan berjalan. Akan tetapi selain dari pada hal-hal yang telah dijelaskan
sebelumnya, salah satu hal yang akan menjadi tunjangan suksesnya murid/peserta didik adalah etika,
sikap kepribadian murid selama menempuh proses pembelajaran. Hal ini dikatakan karena etika
murid adalah suatu landasan utama yang paling mendasar didalam hidupnya dimasa yang akan
datang.
Etika atau yang biasa disebut dengan perilaku adalah bagian inti dari pendidikan yang sangat
berkaitan dengan aspek sikap dan nilai tentunya, karena dengan etika akan membawa pengaruh besar
didalam kehidupan sesorang (santri). Etika keseharian santri adalah tatanan nilai yang harus ada pada
diri santri sebagai patokan atau landasan guna menjalani kehidupan sehari-hari baik dalam proses
pendidikan ataupun diluar pendidikan. Didalam islam etika merupakan aturan yang bersumber dari
Allah dan para rosulnya. Dan bahkan memperbaiki etika keseharian merupakan misi rosulullah SAW
di ciptakan di bumi. Sebagai sebuah tatanan kehidupan etika menempati posisi terpenting dalam
kehidupan manusia di bumi maka tidak heran banyak ilmuwan-ilmuwan yang mengeluarkan
KEMENTRIAN AGAMA
pemikiranya didalam karya-karyanya yang membahas tentang etika, akhlak, adab serta tatanan nilai
kehidupan yang berlandaskan Al-Quran dan Assunah.
KEMENTRIAN AGAMA
NIM : 1930202147

A. Judul
Pelaksanaan Program Ziarah Makam Para Wali Dalam Menciptakan Religiusitas Santri di Pondok
Pesantren Hidayatul Ulum Lubai Muara Enim
1. Kurangnya pemahaman santri terhadap makna dari ziarah
2. Masih banyak santri yang belum faham hikmah dibalik kegiatan ziarah makam para wali
3. Kurangnya pemaham santri terhadap para wali
4. Banyak santri yang beranggapan program ziarah makam para wali hanya sekedar wisata
5. Kurangnya guru dalam memberikan pengetahuan tentang nilai yang terkandung pada program
ziarah
6. Masih banyak santri yang hanya sekedar ikut tanpa mengetahui tujuan dari ziarah makam para
wali
7. Kurangnya minat santri dalam mengikuti program ziarah makam para wali
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan program ziarah makam para wali di SMP Hidayatul Ulum Lubai Muara
Enim
2. Bagaimana dampak dari pelaksanaan program ziarah dalam menciptakan religiusitas santri di
SMP Hidayatul Ulum Lubai Muara Enim
D. Pokok Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah yang telah di sebutkan diatas maka pokok
permasalannya adalah kurangnya pemahaman santri tentang manfaat serta tujuan dari pada ziarah ke
makam wali.
1. Jurnal, Ahmad Hanif Rusdiansyah, Pelaksanaan Program Ziarah Kubur Dalam Penguatan
Sikap Spiritual Santri (Studi Kasus Kualitatif di Pondok Pesantren Al-Banaat Gebangsari
Senggowar Gondang Nganjuk), ISSN : 2442-5907, Vol. 6, No. 2, September 2020
KEMENTRIAN AGAMA
2. Jurnal, Donny Khorul Aziz, Tri Lestari, Nilai-Nilai Religius dan Tradisi Ziarah Kubur Makam
Syekh Baribin di Desa Sikanco Kecamatan Nusa Wangu Cilacap, ISSN : 2337-5957, Vol. 8, No.
1, Mei 2020
3. Skripsi, Asy’ad Syamsul Arifin, Pengaruh Internalisasi Budaya Ziarah Kubur Terhadap
Kesalehan Santri Di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2020
Ziarah makam atau yang biasa disebut dengan ziarah kubur merupakan tradisi ritual keagamaan
yang sering dilakuakan oleh kaum muslim di dunia. Kajian tentang ziarah makam diawali dengan
konsep wasilah atau yang biasa disebut dengan tawasul. Di Indonesia usaha untuk melaksanakan
tawasul biasanya dalam bentuk berziarah makam para wali.
Pada masa awal Islam Rosulullah SAW pernah melarang umatnya berziarah. Hal ini
bermaksud untuk melindungi akidah kaum muslimin. Rosulullah sangat khawatir seandainya ziarah
kubur di perbolehkan sejak dulu, kaum muslimin akan menjadi penyembah kuburan. Namun setelah
meluasnya islam serta kukuhnya iman di hati para pengikutnya dan kuatnya akidah umat Islam selagi
tidak menimbulkan kekhawatiran untuk berbuat syirik, Rosulullah SAW memperbolehkan para
sahabat dan umat muslim untuk berziarah kubur, karena dengan berziarah kubur akan menimbulkan
dampak positif. Berbagai hadis yang membahas tentang ziarah kubur tentu mejelaskan juga terkait
hukum dan manfaatnya bahwa manfaat dari ziarah kubur supaya peziarah mengambil pelajaran
dengan mengingat kematian. Ketika terdapat seseorang yang ingat akan kematian pasti akan
memikirkan akhiratnya, maka dari itu dengan adanya hal tersebut menjadikan seseorang terus
mengutamakan hal-hal yang berkaitan dengan akhirat serta menduakan perkara dunia. Selain dari
pada itu pelaksanaan program ziarah ini juga mampu membawa perubahan terhadap individu salah
satunya adalah terciptanya religiusitas pada individu.
Religiusitas atau karakter religius merupakan tindakan yang taat dalam menjalankan ajaran
agama yang dianut dan toleran dalam segala hal. Religiusitas biasa dikaitkan dengan kata agama,
dimana agama adalah keseluruhan tingkah laku individu yang baik yang dilakukan hanya untuk
mengaharapkan ridho Allah. Tingkah laku tersebut yang nantinya akan menjadikan manusia yang
berakhlak mulia atas dasar iman kepada Allah. Definisi diatas menjelaskan bahwa religiusitas atau
karakter religius ialah nilai-nilai yang ada didalam kehidupan sehari-hari yang menggambarkan
tumbuhnya kehidupan dalam beragama yang terdiri dari beberapa unsur diantaranya akidah, ibadah
KEMENTRIAN AGAMA
serta akhlak yang dijadikan sebagai pedoman dalam bertindak sesuai dengan syariat-syariat Islam
untuk menggapai kebahagian dunia dan akhirat.
KEMENTRIAN AGAMA
NIM : 1930202147
Pengajuan Judul Skripsi
1. IMPLEMENTASI ETIKA KESEHARIAN SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK

PESANTREN AN-NIDHOM SIDOHARJO BANYUASIN DALAM KITAB BIDAYATUL
HIDAYAH
2. PELAKSANAAN PROGRAM ZIARAH MAKAM PARA WALI DALAM MENCIPTAKAN
RELIGIUSITAS SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL ULUM LUBAI MUARA
ENIM
3. PENERAPAN METODE MUHASABAH AN-NAFS DALAM MENINGKATKAN
KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS IX MTs. AN-NIDHOM DESA SIDOHARJO
KECAMATAN AIR SALEK
4. PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR INKLUSIF
BERLANDASKAN MORAL KEAGAMAAN TERHADAP SISWA PADA MTs. AN-NIDHOM
DESA SIDOHARJO KECAMATAN AIR SALEK
5. PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs. AN-NIDHOM DESA
SIDOHARJO KECAMATAN AIR SALEK
6. PENGARUH LINGKUNGAN EKSTERNAL DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN
SISWA DI SISWA MTs. AN-NIDHOM DESA SIDOHARJO KECAMATAN AIR SALEK
7. PENGARUH PELAKSANAAN KEGIATAN MEJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT
RIJALUL ANSOR DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS KAUM MUDA DESA
SRIMULYO KECAMATAN AIR SALEK
8. EFEKTIVITAS ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR DALAM PENINGKATAN
SPIRITUALITAS MASYARAKAT DESA SIDOHARJO KECAMATAN AIR SALEK
KEMENTRIAN AGAMA
BUKTI SCREENSHOT JUDUL
1. Implementasi Etika Keseharian Santri Terhadap Guru Di Pondok Pesantren An-Nidhom Sidoharjo
Banyuasin Dalam Kitab Bidayatul Hidayah
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
2. Pelaksanaan Program Ziarah Makam Para Wali Dalam Menciptakan Religiusitas Santri Di Pondok
Pesantren Hidayatul Ulum Lubai Muara Enim
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
3. Penerapan Metode Muhasabah An-Nafs Dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa Kelas Ix
Mts. An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
4. Peran Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Suasana Belajar Inklusif Berlandaskan Moral Keagamaan
Terhadap Siswa Pada Mts. An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
5. Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
Viii Mts. An-Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
6. Pengaruh Lingkungan Eksternal Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Siswa Mts. An-
Nidhom Desa Sidoharjo Kecamatan Air Salek
Diterima :
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
7. Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Mejelis Dzikir Dan Sholawat Rijalul Ansor Dalam Membentuk
Karakter Religius Kaum Muda Desa Srimulyo Kecamatan Air Salek
Diterima
Ditolak :
KEMENTRIAN AGAMA
8. Efektivitas Organisasi Gerakan Pemuda Ansor Dalam Peningkatan Spiritualitas Masyarakat Desa
Sidoharjo Kecamatan Air Salek
Diterima :
Ditolak :

BORAAAANG

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BORAAAANG

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

Borang Pengajuan Judul Skripsi

Borang Pengajuan Judul Skripsi

Borang Pengajuan Judul Skripsi

1. IMPLEMENTASI ETIKA KESEHARIAN SANTRI TERHADAP GURU DI PONDOK

Anda mungkin juga menyukai