Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/364921084

UPAYA YANG HARUS DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


KHUSUSNYA DI ERA GLOBALISASI

Article · October 2022

CITATIONS READS

0 13

2 authors:

Aurelia Neyshanda Dascha Fatma Ulfatun Najicha


Universitas Sebelas Maret Universitas Sebelas Maret
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    79 PUBLICATIONS   126 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Resume Jurnal Ketenagakerjaan View project

Resume Hukum Ketenagakerjaan View project

All content following this page was uploaded by Aurelia Neyshanda Dascha on 30 October 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Nama : Aurelia Neyshanda Dascha Wibawa
NIM : E0020092
Kelas : Hukum Ketenagakerjaan (F)

UPAYA YANG HARUS DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


KHUSUSNYA DI ERA GLOBALISASI
Seiring perkembangan zaman, tentu keadaan suatu negara semakin berubah. Apalagi di
tengah era globalisasi yang mana segala arus penyebaran informasi dan kebudayaan dapat dengan
mudah diakses.globalisasi tidak akan terlepas dari perkembangan teknologi yang sangat berkaitan
erat dengan society 5.0. Dalam menghadapi society 5.0, Indonesia tentu harus siap dengan segala
dampak di masa mendatang. Cara untuk memanimalisir dampak negatif dan mengatasi hal ini
dengan penguatan identitas nasional. Salah satu urgensi penguatan identitas nasional dalam
menghadapi society 5.0 adalah untuk tetap menjaga kearifan lokal di tengah derasnya arus
internasional dan kemajuan teknologi.

Penguatan identitas nasional tentu sangat penting bagi suatu negara apalagi dalam
menghadapi tantangan globalisasi serta era society 5.0. Beberapa hal yang penting adalah
mencakup tentang rasa nasionalisme serta penahanan negara. Saat ini, ancaman bagi identitas
nasional yaitu banyak sekali kebudayaan asing masuk ke indonesia, dimana hal tersebut sangat
berpengaruh pada kehidupan bangsa. Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya menjaga
kearifan lokal diantaranya, menumbuhkan keasadaran kepada generasi muda betapa pentingnya
identitas nasioanl dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita negara di era modernisasi dan
perkembangan IPTEK yang semakin maju.

Membahas mengenai globalisasi tidak jauh dari pembahasan “Pancasila”. Pancasila dan
globalisasi merupakan dua hal yang saling berkesinambungan. Globalisasi menyebabkan banyak
perubahan dalam tatanan hidup dunia internasional yang menghasilkan pengaruh langsung bagi
perubahan di berbagai negara. Berbagai tantangan dan ancaman yang saat ini terjadi yang
berpengaruh pada kehidupan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara perlu dihadapi
dengan bagaimana cara untuk menyikapi fonomena globalisasi dengan berpegang teguh pada nilai-
nilai luhur Pancasila. Dengan menelaah kembali nilai-nilai luhur Pancasila dengan pertimbangan
rasionalitas dan aktualisasinya dalam mengatasi persoalan-persoalan modern, merupakan salah
satu cara mengaktualisasikan Pancasila di era globalisasi.

Akan tetapi, di era globalisasi saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia khususnya
generasi muda yang melupakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya. Sebab, globalisasi
membawa beragam nilai baik itu positif maupun negatif yang cenderung sulit untuk disaring oleh
generasi muda karena mereka menganggap bahwa budaya dari luar lebih modern dibanding
budaya sendiri. Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan degradasi moral dan merorngrong jiwa
nasionalisme generasi muda. Dengan demikian, nilai-nilai pancasila dan jiwa nasionalisme akan
senantiasa selalu tertanam dalam jiwa generasi muda dan setiap perilakunya sehingga tidak akan
terbawa oleh arus globalisasi.

Pada era moeder ini, keberadaan pemikiran mengenai usaha mempertahankan persatuan
serta kesatuan dan menguatkan jati diri bangsa Indoneisa di era globalisasi sangatlah penting untuk
didalami. Kali ini kita akan membahas mengenai memudarnya semangat nasionalisme yang
menyebabkan kurangnya persatuan dan kesatuan negara akibat globalisasi. Dengan tingginya
nasionalisme pada generasi muda sehingga akan membuat perilaku positif dan terbaik untuk
bangsa dan negara. Tidak hanya itu kita juga harus bisa selektif terhadap arus globalisasi ini agar
tidak terjerumus kedalam efek negatif globalisasi. Kita sebagai warga negara yang baik harus ikut
serta dalam pembangunan persatuan dan kesatuan negara ini, agar kedepannya masyarakat tidak
lengah akan dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi ini tetapi juga memperhatikan akan
banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi.
Globalisasi ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus diperoleh semua orang
yang ada di penjuru dunia mana pun, termasuk Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan
pedoman dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Dalam hal ini seharusnya masyarakat
menjadikan pancasila “way of life” pandangan hidup pada era globalisasi karena nilai-nilai
pancasilanyan mampu beradaptasi dengan era globalisasi ini. Menjadikannya sebagai pemilih,
mana yang baik dan buruk serta mana yang diterapkan dan tidak dapat diterapkan di lingkungan
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia baik anak-anak maupun
yang sudah dewasa sikap dan tekad bela negara sangatlah penting untuk ditanamkan di setiap
individu dengan mengacu pada nilai-nilai luhur Pnacasila agar semua masalah yang terjadi akibat
adanya era globalisasi minim bahkan tidak muncul di lingkungan masyarakat Indonesia.
Pengaruh negatif dari globalisasi berdampak besar kepada nilai-nilai kewarganegaraan
masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda. Oleh karena itu, terlahirlnya permasalahan
rasa nasionalisme dan cinta terhadap NKRI yang memudar. Dalam bidang pendidikan, sangat
penting sekali membangun pemahaman akan Pendidikan Kewarganegaraan serta
pengimplementasiaanya pada kehidupan sehari-hari sebagai solusi utama sarana pendidikan dalam
mengatasi ataupun mengantisipasi dampak negatif globalisasi. Dampak dari pengaruh globalisasi
baik itu positif dan negatif juga tidak dapat kita hindarkan. Dari berbagai pengaruh positif yang
dapat kita rasakan, adapun banyak pengaruh negatif yang harus kita hindari. Karena apabila
dibiarkan terus menerus terbawa arus globalisasi dan perkembangan zaman, maka akan
berpengaruh pada hilangnya nilai karakter moral pada generasi muda sebagai penerus bangsa.

Pada kondisi di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi yang semakin maju
menyebabkan pertukuran arus informasi antar negara menjadi sangat cepat. Hal ini menyebabkan
banyak pertukaran kebudayaan yang masuk dan keluar dalam suatu negara. Kebudayaan-
kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dapat menyebabkan pengaruh positif maupun negatif.
Adanya pengaruh negatif disebabkan oleh adanya sikap dari masyarakat yang tidak memilah atau
menyaring terlebih dahulu kebudayaan-kebudayaan asing tersebut, sehingga secara perlahan dan
tidak sadar akan menggerogoti dan melunturkan jati diri bangsa Indonesia Salah satu caranya
adalah dengan menanamkan konsep Wawasan Nusantara kepada setiap elemen masyarakat
melalui pengembangan pendidikan karakter yang baik pada tiap-tiap tingkat pendidikan. Adanya
Wawasan Nusantara dapat berperan sebagai pedoman untuk memperkuat dan memperteguh jati
diri bangsa Negara Indonesia.

Arus globalisasi yang semakin deras mengakibatkan maraknya kebudayaan-kebudayaan


dari luar Indonesia yang masuk ke Indonesia. Budaya atau kebudayaan yang masuk ini bisa saja
berdampak negatif ataupun positif bagi bangsa Indonesia. Masuknya budaya asing dapat
berdampak negatif apabila ditelan mentah-mentah oleh masyarakat Indonesia tanpa dipilah dan
disaring terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan perubahan-perubahan kebudayaan dalam
masyarakat yang secara perlahan dapat mengakibatkan lunturnya jati diri bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, bangsa Indonesia memerlukan suatu sikap atau peoman yang dapat menjadi suatu
pedoman untuk memeperkuat dan memperteguh jati diri atau identitas yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia.

Pada pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, banyak yang


menganggap mahasiswa sebagai agent of change, dimana sebagai peran tersebut mahasiswa harus
dapat menerapkan, mengamalkan, dan menjalankan nilai pancasila sebagai pedoman hidup dalam
kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila yang ada harus diterapkan dan diimplementasikan
dengan baik agar dapat mewujudkan suatu keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan.
Akan tetapi, pada kenyataannya penerapan nilai-nilai Pancasila di masyarakat memang semakin
lemah yang berdampak pada penurunan moral dan menyebabkan perilaku masyarakat tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Derasnya arus globalisasi saat ini tidak dapat dihentikan. Dampak dari pengaruh globalisasi
baik positif atau negatif pun tidak dapat dihindarkan. Dari berbagai pengaruh positif yang dapat
kita rasakan, ada banyak pengaruh negatif yang harus kita hindari. Kemajuan teknologi
menyediakan kemudahan, seperti teknologi informasi dan telekomunikasi yang memasuki dan
menyumbang perubahan signifikan dalam aspek-aspek kehidupan. Perubahan dalam hubungan
sosial, perubahan keseimbangan hubungan sosial, dan segala bentuk perubahan pranata sosial
suatu masyarakat mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antar
kelompok dalam masyarakat.

Budaya asing yang masuk dapat berdampak negatif jika orang Indonesia “menelan mentah-
mentah” tanpa pemilahan dan penyaringan terlebih dulu. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
perubahan budaya dalam masyarakat, yang lambat laun dapat menyebabkan terkikisnya jati diri
bangsa Indonesia. Dari kutipan tersebut, dapat dikatakan bahwa proses globalisasi membawa
pengaruh bagi kehidupan masyarakat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif yang tidak
dapat terelakkan. Datangnya pengaruh negatif yang tanpa disadari dan disikapi oleh masyarakat
akan mengakibatkan kemorosotan moral yang mengarah kepada kehancuran bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Zulfa, A., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Penguatan Identitas Nasional dalam Menghadapi
Society 5.0 di Era Globalisasi. Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan, 3(2), 65-
71.

Minarso, I. P., & Najicha, F. U. (2022). Upaya Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Untuk
Melawan Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 543-551.
Pratama, M. I., & Najicha, F. U. (2022). Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Pada Setiap
Individu Dengan Nilai-Nilai Pancasila Pada Era Globalisasi Saat ini. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), 1403-1409.

Amalia, F. R., & Najicha, F. U. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengatasi
Lunturnya Nilai Nasionalisme dan Cinta NKRI di Era Globalisasi. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), 428-435.

Akbar, H. M., & Najicha, F. U. (2022). Upaya Memperkuat Jati Diri Bangsa Melalui Pemahaman
Wawasan Nusantara Di Era Gempuran Kebudayaan Asing. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), 2122-2127.

Utami, S. G. A., & Najicha, F. U. (2022). Kontribusi Mahasiswa Sebagai Agent of Change Dalam
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila pada Kehidupan Bermasyarakat. De Cive: Jurnal
Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(3).

Dewi, N. N., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Menjaga Nilai Pancasila dalam Kehidupan
Bermasyarakat bagi Generasi Z. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2(1),
1-6.

Najicha, F. U., & Hermawan, S. (2019, October). Law in the Globalization and its influence on
economic development and environmental preservation based on pancasila and the
Indonesian Constitution of 1945. In 3rd International Conference on Globalization of
Law and Local Wisdom (ICGLOW 2019) (pp. 317-321). Atlantis Press.

Wibowo, K. A., & Najicha, F. U. (2022). Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di
Era Globalisasi. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 4(1),
22-31.

Ratri, E. P., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Pancasila Dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme
Pada Generasi Muda Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian
Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 25-33.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai