1. Lahan yang secara alami maupun karena pengaruh manusia memiliki kesuburan dan produktivitas rendah sehingga memerlukan masukan yang tinggi untuk meningkatkan produktivitasnya disebut lahan marjinal 2. Yang termasuk lahan marjinal adalah lahan yang memiliki Ordo tanah Andisol, Molisol dan Vertisol. 3. Lahan yang memiliki bahan tanah organik > 50 cm digolongkan sebagai lahan marjinal 4. Hampir semua tanah yang tersebar di Provinsi Riau tergolong tanah marjinal 5. Cara terbaik memanfaatkan lahan marjinal untuk produksi biomasa adalah dengan menanam tanaman yang adaptif dan melakukan pemupukan dan pemberian amelioran yang intensif. 6. Lahan marjinal banyak dijumpai didaerah humid tropik 7. Lahan dengan tanah yang mengandung bahan tanah organik < 50 cm tergolong lahan marjinal 8. Tanah gambut sedang memiliki bahan tanah organik 50-100 cm 9. Menurut Keppres No 32 thun 1990, gambut dengan ketebalan > 3 m di hulu sungai dan rawa termasuk kawasan lindung, gambut tersebut tergolong gambut dalam 10. Gambut hemik dominan terdapat di Riau, yaitu gambut yang memiliki bahan kasar > 2/3 bagian 11. Gambut fibrik memiliki kesuburan yang > gambut hemik > gambut saprik 12. Gambut Eutropik memiliki kesuburan > gambut mesotropik > gambut oligotropik 13. Tanah gambut memiliki hydraulic conductivity dan water holding capacity yang rendah, hal itu disebabkan bahan gambut bersifat hidrofobik 14. Pada kondisi alami, tanah gambut memiliki drainase buruk, tetapi aerasi tanahnya sangat tinggi 15. Secara umum konversi hutan rawa gambut menjadi lahan pertanian memiliki potensi terbakar yang tinggi.
B. Pilih B bila benar dan S bila salah
1. Dome/puncak kubah gambut memiliki kadar pirit yang tinggi 2. Tanah gambut memiliki pH rendah, sehingga sering dijumpai tanaman keracuanan Al, Fe dan Mn 3. Tanah gambut dalam umumnya memiliki kesuburan yang lebih rendah dibanding gambut dangkal 4. Gambut pasang surut memiliki kesuburan yang lebih tinggi dibanding gambut non pasang surut. 5. Salah satu masalah gambut bila digunakan untuk pertanian adalah kemasamannya tinggi yang bersumber dari ion H dan hidrolisis Al 6. Kejenuhan basa pada tanah gambut umumnya rendah, yang disebabkan kadar basa-basanya rendah dan KTK nya tinggi. 7. Konduktivitas hidrolik gambut tinggi, sehingga efisiensi pemupukan juga sangat tinggi 8. Hutan rawa gambut alami memiliki emisi CO 2 yang lebih rendah bila dibandingkan gambut untuk pertanian 9. Subsidensi yang terjadi pada saat pembuatan saluran drainase disebabkan tingginya aerasi yang berdampak pada meningkatnya dekomposisi gambut 10. Keanekaragaman hayati tanah hutan rawa gambut alami sangat tinggi, sedangkan setelah dirubah menjadi lahan pertanian seperti HTI menjadi rendah 11. Potensi kebakaran lahan gambut yang dijadikan lahan pertanian lebih tinggi dibanding kondisi alaminya 12. Emisi GRK dari lahan gambut di Riau yang digunakan untuk tanaman pangan lebih tinggi daripada bila digunakan untuk perkebunan karet 13. Agar produktivitas kelapa sawit di gambut tinggi maka perlu pemberian amelioran dan pupuk. 14. HTI Akasia Crassicarpa yang diusahakan pada lahan gambut tidak berkelanjutan dibanding kelapa sawit. 15. Water management kunci keberhasilan dalam pengusahaan lahan gambut untuk pertanian 16. Pengelolaan air diperlukan untuk menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi 17. Water management juga diperlukan untuk mengurangi emisi GRK, subsidensi dan bahaya kebakaran. 18. Below ground biodiversity lahan gambut sangat dipengaruhi iklim mikronya 19. Kebakaran gambut harus dihindari karena dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah gambut. 20. Hal yang paling menguntungkan bagi Indonesia adalah mempertahankan hutan rawa gambutnya untuk tetap menjadi paru-paru dunia dari pada mengusahakannya untuk produksi biomassa.
C. Essay 1. Sebutkan masalah dan uraikan solusi/pengelolaan tanah mineral masam untuk produksi biomassa 2. Sebutkan masalah dan uraikan solusi/pengelolaan tanah gambut untuk produksi biomassa.