Kurdi. Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1138 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Beliau mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkat menjadi seorang wazir (konselor).
Di sana, dia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan
penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang kekuatan militer. Beberapa tindakan militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang lebih kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.
Tahun 559-564 H/ 1164-1168 M. Sejak itu Asaduddin, pamannya diangkat
menjadi Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamannya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi. Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir.
Pada akhir hayatnya, setelah mengalami demam misterius selama dua pekan, Salahuddin wafat pada tahun 1193. Ia tutup usia pada usia 55 atau 56 tahun.