Anda di halaman 1dari 3

RESUME

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam


“Shalahuddin Al-Ayuubi sang penakluk Jerusalem”

Nama : Salsabila Lutfia Ananda


Guru Pembimbing : M. Atho’un Niam,S.Pd

SMP ISLAM TERPADU ARAFAH


1. Keluarga dan Pertumbuhan Shalahuddin
Shalahuddin berasal dari keluarga Kurdi yang mempunyai kedudukan mulia.
Keluarga ini berhasil menguasai Mesir dan Syiria. Pemerintahan mereka banyak dikenal
dengan Daulah Ayyubiyah.. Suku Kurdi juga banyak dikenal dengan sebutan Rawadiyah
dari marga Hazian yang merupakan marga terbesar dalam suku Kurdi.

Sahalahuddin adalah keturunan Najmuddin Ayyub bin Syadzi bin Marwan Al-
Kurdi. Sultan Shalahuddin Yusuf bin Ayyub lahir pada 532 H bertepatan dengan 1137 M.
Beliau lahir di benteng Tikrit. Tikrit adalah kota kuno yang lebih dekat ke Baghdad
daripada ke Mosul. Shalahuddin tumbuh pada masa kecilnya serta pada dekade kedua
dan ketiga dari masa mudanya atas perbuatan baik dan kebiasaan-kebiasaan terpuji. Dari
hubunga dekatnya dengan para penguasa dan persahabatannya dengan para pemimpin
pasukkan, Shalahuddin memperoleh kebiasaan-kebiasaan baik, kemahiran perang,
semangat Islam, dan keberanian materi maupun moral.

Shalahuddin hidup dalam perlindungan Imaduddin dengan mendapatkan


penghormatan yang cukup baik. Imaduddin menyerahkan urusan mengenai pasukan
kepada Najmuddin dan Shalahuddin. Sejak kecil, Shalahuddin terbiasa hidup mulia,
belajar menunggang kuda, serta berlatih perang, jihad, belajar politik dan mengelola
berbagai urusan.Masa yang dilalui Shalahuddin di Mesir dianggap sebagai masa paling
penting yang memperlihatkan kepahlawanannya yang luar biasa dan pengalaman
perangnya yang langka.

Shalahuddin menghabiskan masa kecilnya di Baalbekk. Beliau selalu mendatangi


tempat-tempat kajian untuk belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an yang
mulia. Shalahuddin selalu berada di barisan orang-orang besar dan mulia karena dia
senantiasa besikap tegar dan bijak pada saat orang-orang yang berada disekitarnya
kehilangan akal jernih dan menjadi sempit hatinya.
2. Permulaan Kekuasaan Shalahuddin
Menjelang munculnnya Shalahuddin, Mesir sering dilanda pemberontakan
dan perselisihan antarkelompok; yaitu antara raja-raja Turki, Sudan, dan Maghrib.
Kelaparan dan berbagai penyakit menular tersebar di mana-mana dan
menggerogoti kekuatan Mesir. Pembunuhan terhadap khalifah dan menteri
dilakukan secara terorganisasi dengan berbagai bentuk.

Ketika Ruzzik bin Thala-i’ memnduduki jabatna sebgai wazir Khilafah


Fathimiyah, seterunya, Syawar bin Mujir As-Sa’di yang menjabat sebagai
gubernur Mesir Atas, melakukan pemberontakan. Syawar pun mengalahkan
Ruzzik dan membunuhnya. Dia kemudian menduduki jabatan sebagai wazir
Khilafah Fathimiyah, Al-‘Adhid. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharam tahun
558 H bertepatan dengan 1163 M.

Dari berbagai peristiwa yang dilalui oleh Shalahuddin dan pamannya,


Asaduddin Syirkuh, di beberapa pertempuran di Mesir melawan pasukkan salib
dan pasukkan Mesir, terlihat jelaslah bahwa Shalahuddin adalah sosok langka
dalam hal keberanian, kepawaian, siasat, dan pengalaman dalam seni berperang.
Seakan-akan takdir telah mempersiapkannya semenjak kecil hingga menganjak
masa mudanya agar menjadi sosok unik dalam sejarah. Pertempuran-pertempuran
pertama yang ia lalui bersama pamannya di Mesir semakan menambah kekuatan
dan keahliannya. Selain itu, pertempuran-pertempuran tersebut juga semakin
memenuhi jiwanya dengan keimanan dan kepercayaan diri serta menyingkap
kepahlawanannya yang langka yang mempunyai gaung keras dalam sejarah.

Anda mungkin juga menyukai