Anda di halaman 1dari 6

KASUS 3

Anggota Kelompok Penanggung Jawab Kasus :

▪ Andrianto Mustapa Pratiwi Isa


▪ Eka Sasmita A Saleh Riska Ngilalo
▪ Laila Bakari Sri Elin Potale
▪ Mutiara Meli Tasya Fadila Ali

Saat pembelajaran luring mulai diterapkan, guru pembina UKS SMP Y bekerja sama dengan
seorang ahli gizi melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan pengecekan suhu badan
sebelum masuk pembelajaran. Dari kegiatan ini diketahui sebesar 22% siswa yang terdiri dari
10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas. Siswa/i tersebut kemudian diwajibkan
untuk menjawab FFQ dan kuesioner aktifitas fisik. Hasi olah data FFQ menunjukan bahawa
kebiasaan siswa/i enam bulan selama pembelajaran daring lebih sering mengonsumsi nasi,
ikan, dan data makanan manis. Frekuensi olahraga hanya sekali dua minggu dengan rata-rata
durasi screentime mencapai 5 jam perhari.

1. buatlah proses asuhan gizi yang sesuai pada kasus diatas!


2. jelaskan peran serta masyarakat dalam menangani kasus diatas!
3. sebagai seorang calon ahli gizi gizi, apa yang anda akan lakukan untuk menggerakan
masyarakat masyarakat agar berperan serta dalam penaganan kasus diatas!
PROSES ASUHAN GIZI

PENGKAJIAN
Antropometri:
Sebesar 22% siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas.

Laboratorium:-

Fisik Klinis:
22% siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas.

Riwayat Gizi:
Dari survei makanan melalui metode FFQ menunjukan bahwa kebiasaan siwa dan siswi SMP selama pembelajaran daring lebih sering
mengonsumsi nasi, ikan, dan makanan manis

Riwayat klien:
Frekuensi olahraga hanya sekali dua minggu dengan rata-rata durasi screentime mencapai 5 jam perhari.
Domain Problem (P) Etiologi (E) Sign/Symptom
Asupan Kelebihan asupan oral (NI 2.2) Adanya akses terhadap makanan Hasi olah data FFQ menunjukan
berkaitan dengan: (karbohidrat lebih dan makanan bahawa kebiasaan siswa/i enam
tinggi gula) dan situasi yang terus bulan selama pembelajaran
dirumah. Yang dibuktikan daring lebih sering mengonsumsi
dengan: nasi, ikan, dan data makanan
manis.
Klinis Kelebihan BB/Obesitas (NC 3.3) Kurangnya keterampilan dalam sebesar 22% siswa yang terdiri
berkaitan dengan : pemilihan serta penyediaan dari 10 laki-laki dan 15
makanan bergizi seimbang. Yang perempuan mengalami obesitas
dibuktikan dengan:
Perilaku dan lingkungan Aktifitas fisik kurang (NB 2.1) adanya pandemi semua kegiatan Frekuensi olahraga hanya sekali
berkaitan dengan: dilakukan di rumah salah satunya dua minggu dengan rata-rata
belajar daring, yang durasi screentime mencapai 5
memungkinkan siswa dan siswi jam perhari.
harus mengunakan hp atau media
elektronik lain untuk belajar. hal
ini terus dilakukan oleh mereka
dan sedikit melakuakan aktivitas
fisik (olahraga). yang dibuktikan
dengan:
INTERVENSI (I)
Tujuan intervensi
Menurunkan prevelesi gizi gemuk/obesitas pada siwa dan siswi SMP dari 22% kegiatan daring menjadi 0% pada pada kegiatan luring.

Pemberian makanan dan zat gizi:


Peneyediaan makanan gizi seimbang dan sehat yang akan disediakan oleh pihak kantin saat pemebelajaran luring

Edukasi:
• Penyuluhan menegnai makanan gizi seimbang yang disediakan untuk siswa dan siswi ketika berada disekolah atau pemebrian bekal
anak ketika disekolah yang akan disampaikan pada orangtua, guru dan siswa.
• Penyuluhan menegnai oalahraga dan aktifitas fisik dengan durasi 30 mnt sehari.
• Melakukan penyusunan diet khusus bersama-sama keluarga dengan dibimbing oleh ahli gizi.
• Peneyediaan sarana Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) berupa poster, lefleat dan brusr serta pemaran materi mengunakan
power piont.

Koordinasi asuhan gizi:


• Melakukan kerja sama dengan guru ataupu dengan penanggung jawab UKS
• Melakukan kerja sama dalam mengawasi jajanan siawa selam di sekolah
• Merujuk anak yang dicurigai adanaya penyakit penyerta ke fasilitas pelayanan kesehatan.
MONITORING
Monev dilakukan 3 bulan pertama dengan memantau dan mencatat yang dilakukan seharian berupa:
• Asupan makanan dirumah atau pun makanan di luar rumah
• Pola makan anak ketika dirumah dan diluar rumah bahana di sekolah
• Mementau aktivitas fisik
• Proporsi anak sekolah saat melakukan aktifitas fisik
• Kantin sebagai Penyediaan makanan sehat dan seimbang di kantin sekolah
• Terselengaranya penyuluhan gizi di sekolah
• Kepatuhan orang tua dalam mendukung pemberian makanan yang seimbang dan bergizi pada anak
Setelah melakukan pemantauan selama 3 bulan, bila terjadi menurunan atau masih tetap makan maka intervensi akan terus diberikan namun,
bila berat badan tetap terjadi peningkatan bahkan ditemukan komordibitas atau penyakit lainya maka akan dirujuk ke rumah sakit.

2. masyarakat memiliki peran utama yaitu menerima, mendukung, memhami serta mengikuti alur dan proses asuahan gizi untuk mengubah dan
mendapat solusi dari sebuah permasalahan gizi sehingga dapat mengurangi status gizi buruk (obesitas) yang terjadi pada individu atau pada
populasi tersebut.

3. sebagai ahli gizi kita mampu memberi kepercayaan ataupun pendekatan kepada individu atau populasi sasaran, agar mereka bisa menerima
dan mendukung ahli gizi dalam melakukan tugasnya. Ahli gizi juga mamapu memberikan pelayanan yang baik terhadap individu atau populasi
karena semua itu kembali kepada kita jika kita mampu dan memeberikan kepercayaan pada masyarakat maka akan ada timbal balik yang baik
dari mereka.
RESUME

Pertanyaan dari Moh Hafiz Otoluwa:

Dari PAG yang dipaparkan meyingung tentang monev yang akan dilakukan untuk pengadaan makanan yang sehat dan seimbang di kantin
sekolah. Lalu upya seperti apa yang akan dilakukan?

Jawaban dari kelompok yang memaparkan:

- Penyedian menu yang seimbang contohnya ada karbohidratnya (makanan pokok), proteinya (lauk), dan syuran yang mengandung serat
- Memberdayakan makanan pokok yang ada di daerah tersebut jika pangan yang lain tidak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai