Saat pembelajaran luring mulai diterapkan, guru pembina UKS SMP Y bekerja sama dengan
seorang ahli gizi melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan pengecekan suhu badan
sebelum masuk pembelajaran. Dari kegiatan ini diketahui sebesar 22% siswa yang terdiri dari
10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas. Siswa/i tersebut kemudian diwajibkan
untuk menjawab FFQ dan kuesioner aktifitas fisik. Hasi olah data FFQ menunjukan bahawa
kebiasaan siswa/i enam bulan selama pembelajaran daring lebih sering mengonsumsi nasi,
ikan, dan data makanan manis. Frekuensi olahraga hanya sekali dua minggu dengan rata-rata
durasi screentime mencapai 5 jam perhari.
PENGKAJIAN
Antropometri:
Sebesar 22% siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas.
Laboratorium:-
Fisik Klinis:
22% siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan mengalami obesitas.
Riwayat Gizi:
Dari survei makanan melalui metode FFQ menunjukan bahwa kebiasaan siwa dan siswi SMP selama pembelajaran daring lebih sering
mengonsumsi nasi, ikan, dan makanan manis
Riwayat klien:
Frekuensi olahraga hanya sekali dua minggu dengan rata-rata durasi screentime mencapai 5 jam perhari.
Domain Problem (P) Etiologi (E) Sign/Symptom
Asupan Kelebihan asupan oral (NI 2.2) Adanya akses terhadap makanan Hasi olah data FFQ menunjukan
berkaitan dengan: (karbohidrat lebih dan makanan bahawa kebiasaan siswa/i enam
tinggi gula) dan situasi yang terus bulan selama pembelajaran
dirumah. Yang dibuktikan daring lebih sering mengonsumsi
dengan: nasi, ikan, dan data makanan
manis.
Klinis Kelebihan BB/Obesitas (NC 3.3) Kurangnya keterampilan dalam sebesar 22% siswa yang terdiri
berkaitan dengan : pemilihan serta penyediaan dari 10 laki-laki dan 15
makanan bergizi seimbang. Yang perempuan mengalami obesitas
dibuktikan dengan:
Perilaku dan lingkungan Aktifitas fisik kurang (NB 2.1) adanya pandemi semua kegiatan Frekuensi olahraga hanya sekali
berkaitan dengan: dilakukan di rumah salah satunya dua minggu dengan rata-rata
belajar daring, yang durasi screentime mencapai 5
memungkinkan siswa dan siswi jam perhari.
harus mengunakan hp atau media
elektronik lain untuk belajar. hal
ini terus dilakukan oleh mereka
dan sedikit melakuakan aktivitas
fisik (olahraga). yang dibuktikan
dengan:
INTERVENSI (I)
Tujuan intervensi
Menurunkan prevelesi gizi gemuk/obesitas pada siwa dan siswi SMP dari 22% kegiatan daring menjadi 0% pada pada kegiatan luring.
Edukasi:
• Penyuluhan menegnai makanan gizi seimbang yang disediakan untuk siswa dan siswi ketika berada disekolah atau pemebrian bekal
anak ketika disekolah yang akan disampaikan pada orangtua, guru dan siswa.
• Penyuluhan menegnai oalahraga dan aktifitas fisik dengan durasi 30 mnt sehari.
• Melakukan penyusunan diet khusus bersama-sama keluarga dengan dibimbing oleh ahli gizi.
• Peneyediaan sarana Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) berupa poster, lefleat dan brusr serta pemaran materi mengunakan
power piont.
2. masyarakat memiliki peran utama yaitu menerima, mendukung, memhami serta mengikuti alur dan proses asuahan gizi untuk mengubah dan
mendapat solusi dari sebuah permasalahan gizi sehingga dapat mengurangi status gizi buruk (obesitas) yang terjadi pada individu atau pada
populasi tersebut.
3. sebagai ahli gizi kita mampu memberi kepercayaan ataupun pendekatan kepada individu atau populasi sasaran, agar mereka bisa menerima
dan mendukung ahli gizi dalam melakukan tugasnya. Ahli gizi juga mamapu memberikan pelayanan yang baik terhadap individu atau populasi
karena semua itu kembali kepada kita jika kita mampu dan memeberikan kepercayaan pada masyarakat maka akan ada timbal balik yang baik
dari mereka.
RESUME
Dari PAG yang dipaparkan meyingung tentang monev yang akan dilakukan untuk pengadaan makanan yang sehat dan seimbang di kantin
sekolah. Lalu upya seperti apa yang akan dilakukan?
- Penyedian menu yang seimbang contohnya ada karbohidratnya (makanan pokok), proteinya (lauk), dan syuran yang mengandung serat
- Memberdayakan makanan pokok yang ada di daerah tersebut jika pangan yang lain tidak tersedia.