Site Layout Dan Traffic Management
Site Layout Dan Traffic Management
Secara garis besar, rencana site layout bertujuan untuk mengatur tata letak bangunan
sementara sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Site layout
yang baik memiliki fasilitas pendukung seperti direksi keet, gudang material dan alat, pagar
pembatas proyek, pos jaga, barak pekerja, tower crane dan lainnya. Bangunan sementara yang
berfungsi sebagai penunjang aktifitas proyek ini dibangun berdasarkan besar dan kecilnya
proyek yang dikerjakan. Site layout yang baik dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan dalam
hal ini alat dan pekerja sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
Sedangkan untuk traffic management bertujuan untuk mengorganisir dan mengatur lalu
lintas yang berada di sekitar proyek agar dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan di proyek
tersebut. Pengaturan traffic management yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan dalam
bekerja, efisiensi biaya proyek, dan kecepatan dalam menyelesaikan proyek. Hal-hal yang perlu
diatur dalam traffic management antara laib jalan proyek, area pembersihan dump truck, posisi
gerbang proyek, jalur evakuasi ketika terjadi bencana, pengaturan lampu penerangan proyek,
posisi khusus area merokok, area yang boleh dan tidak boleh diakses, dan lainnya.
U
pengawasan. Pos keamanan ini terbuat dari 0,67 m × 0,4 m. Untuk denah dapat dilihat pada
gambar ...
Gambar
Gambar
3. Kantor Konsultan
Kantor konsultan dibuat disebelah barat kantor kontraktor atau direksi keet karena dibangun
untuk mempermudah kontraktor menjalankan proyek agar bisa berjalan dengan baik dan tepat
waktu. Sebab, dalam hal ini tugas konsultan hanya sebagai penasehat atau pengawas proyek.
Ukuran dari kantor konsultan ini 3,5 m × 2,02 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar ...
Gambar
Gambar
5. Musholla
Musholla ditempatkan pada sebelah utara tempat parkir mobil dan dibangun untuk tempat
beribadah umat muslim yang berada diwilayah kantor dan sekitarnya. Ukuran dari musholla ini
0,54 m × 0,4 m. Untuk denah dapat dilihat dari gambar
Gambar
6. Point View
Point view ditempatkan menghadap ke selatan, dan disebelah timur pos satpam. Point view
dibangun sebagai tempat peristirahatan sementara, atau merupakan bangunan pendukung
lainnya. Ukuran dari point view ini berdiameter 0,54 m berbentuk lingkaran. Untuk denah dapat
dilihat pada gambar
Gambar
Gambar
8. Pantry
Pantry ditempatkan pada satu gedung dengan kantor atau direksi keet untuk mempermudah
jangkauan pegawai dan pekerja pada jam istirahat. Ukuran dari pantry ini 1,35 m × 1,08 m.
Untuk denah dapat dilihat pada gambar
Gambar
9. Tempat Parkir Sepeda
Tempat parkir sepeda dibangun untuk pegawai dan pekerja yang bersepeda, ditempatkan
disebelah utara kantor dan pantry untuk memudahkan jangkauan pegawai atau pekerja setelah
selesai bekerja. Ukuran tempat parkir sepeda ini 2,69 m × 1,08 m. Untuk denah dapat dilihat
pada gambar
Gambar
10. TPS
TPS atau tempat pembuangan sampah ditempatkan disebelah timur pantry agar memudahkan
pekerja dapur untuk membuang tempat sampah dan memudahkan pengangkutan sampah oleh
Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja setiap seminggu dua kali. Ukuran TPS ini 0,27 m × 0,13
m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar
Gambar
12. Laboratorium
Laboratorium ditempatkan disebelah barat kantor lab agar mudah dijangkau pegawai atau
pekerja laboratorium setelah pengetesan di lapangan. Ukuran laboratorium ini 1,08 m × 0,67 m.
Untuk denah dapat dilihat pada gambar
Gambar
Gambar
14. Gudang Mekanik
Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan. Biasanya gudang alat berukuran
kecil karena hanya untuk menyimpan peralatan seperti meteran, waterpass dan box peralatan
pekerja. Selain itu Gudang alat juga digunakan untuk menyimpan peralatan K3. Gudang alat
pekerja ini dibangun dengan ukuran 2,04 m × 0,81 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar
Gambar
Gambar
Gambar
2.2.2
Untuk alternatif kedua yaitu pelaksanaan proyek pekerjaan dilaksanakan tanpa adanya
pembagian zona seperti gambar berikut :
Pembagian zona menjadi 3 bagian tersebut didapatkan berdasarkan pertimbangan
kemudahan akses dan kecepatan pengerjaan mengingat durasi pekerjaan direncanakan hanya
selama 228 hari kalender. Dengan dibagi menjadi 4 bagian zona seperti pada gambar maka akses
jalan kerja berada pada akses alat berat untuk zona B lebih leluasa, alat berat serta pekerja bisa
lebih fokus terhadap pekerjaan di zona B. Sedangkan jalan akses menuju zona A dan C sedikit
kurang leluasa dibandingkan dengan zona B, tetapi alat berat serta pekerja juga bisa fokus
terhadap pekerjaan di zona A dan C.
Dari alternatif yang telah dibuat diambil alternatif yang pertama karena dari segi waktu,
kemudahan akses dan fokus pekerjaannya.
Pekerjaan Timbunan