Anda di halaman 1dari 15

1.

2 Site Layout dan Traffic Management


Site layout dan traffic management erat hubungannya karena dalam perencanaan traffic
management bergantung pada perencanaan tata letak fasilitas proyek yang semuanya itu diatur
dalam perencanaan site layout.

Secara garis besar, rencana site layout bertujuan untuk mengatur tata letak bangunan
sementara sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Site layout
yang baik memiliki fasilitas pendukung seperti direksi keet, gudang material dan alat, pagar
pembatas proyek, pos jaga, barak pekerja, tower crane dan lainnya. Bangunan sementara yang
berfungsi sebagai penunjang aktifitas proyek ini dibangun berdasarkan besar dan kecilnya
proyek yang dikerjakan. Site layout yang baik dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan dalam
hal ini alat dan pekerja sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Sedangkan untuk traffic management bertujuan untuk mengorganisir dan mengatur lalu
lintas yang berada di sekitar proyek agar dapat meningkatkan produktifitas pekerjaan di proyek
tersebut. Pengaturan traffic management yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan dalam
bekerja, efisiensi biaya proyek, dan kecepatan dalam menyelesaikan proyek. Hal-hal yang perlu
diatur dalam traffic management antara laib jalan proyek, area pembersihan dump truck, posisi
gerbang proyek, jalur evakuasi ketika terjadi bencana, pengaturan lampu penerangan proyek,
posisi khusus area merokok, area yang boleh dan tidak boleh diakses, dan lainnya.

2.2.1 Site Layout


Sebelum merencanakan site layout, terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap fasilitas
site yang diperlukan dalam proyek. Berikut adalah fasilitas site yang diperlukan pada pekerjaan
konstruksi Proyek Bandara International Dhoho Kediri.
Gambar

1. Pos Jaga (Pos Security)


Bangunan pembantu untuk pos keamanan dibuat untuk keperluan para petugas keamanan
dari pekerjaan/proyek. Untuk letaknya berada di pintu masuk dan keluar agar mempermudah

U
pengawasan. Pos keamanan ini terbuat dari 0,67 m × 0,4 m. Untuk denah dapat dilihat pada
gambar ...

Gambar

2. Kantor (Direksi Keet)


Kantor/direksi keet terletak di sebelah utara tempat parkir, disini owner menyediakan salah
satu bangunan untuk dijadikan kantor/direksi keet. Kantor/direksi keet berfungsi sebagai tempat
kontraktor, konsultan dan owner untuk berdiskusi dan berbagai macam kegiatan yang
bersangkutan dengan pengerjaan proyek yang dilakaukan. Ukuran dari kantor/direksi keet ini
4,04 m × 2,69 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar ...

Gambar

3. Kantor Konsultan
Kantor konsultan dibuat disebelah barat kantor kontraktor atau direksi keet karena dibangun
untuk mempermudah kontraktor menjalankan proyek agar bisa berjalan dengan baik dan tepat
waktu. Sebab, dalam hal ini tugas konsultan hanya sebagai penasehat atau pengawas proyek.
Ukuran dari kantor konsultan ini 3,5 m × 2,02 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar ...

Gambar

4. Tempat Parkir Mobil


Tempat parkir mobil ditempatkan disebelah barat kantor konsultan dan sebelah selatan
musholla, serta dibangun untuk memudahkan para pegawai kontraktor maupun konsultan untuk
memarkirkan mobilnya tetap berada diwilayah kantor. Ukuran dari tempat parkir mobil ini 2,02
m × 0,67 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar ...

Gambar

5. Musholla
Musholla ditempatkan pada sebelah utara tempat parkir mobil dan dibangun untuk tempat
beribadah umat muslim yang berada diwilayah kantor dan sekitarnya. Ukuran dari musholla ini
0,54 m × 0,4 m. Untuk denah dapat dilihat dari gambar
Gambar

6. Point View
Point view ditempatkan menghadap ke selatan, dan disebelah timur pos satpam. Point view
dibangun sebagai tempat peristirahatan sementara, atau merupakan bangunan pendukung
lainnya. Ukuran dari point view ini berdiameter 0,54 m berbentuk lingkaran. Untuk denah dapat
dilihat pada gambar

Gambar

7. Ruang Tunggu Sopir


Ruang tunggu sopir ditempatkan disebelah barat kantor konsultan untuk digunakan sebagai
tempat berisitirahat sopir supaya lebih dekat jika ada panggilan mendadak untuk survey
lapangan. Ukuran dari ruang tunggu sopir ini 0,67 m × 0,4 m. Untuk denah dapat dilihat pada
gambar

Gambar

8. Pantry
Pantry ditempatkan pada satu gedung dengan kantor atau direksi keet untuk mempermudah
jangkauan pegawai dan pekerja pada jam istirahat. Ukuran dari pantry ini 1,35 m × 1,08 m.
Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar
9. Tempat Parkir Sepeda
Tempat parkir sepeda dibangun untuk pegawai dan pekerja yang bersepeda, ditempatkan
disebelah utara kantor dan pantry untuk memudahkan jangkauan pegawai atau pekerja setelah
selesai bekerja. Ukuran tempat parkir sepeda ini 2,69 m × 1,08 m. Untuk denah dapat dilihat
pada gambar

Gambar

10. TPS
TPS atau tempat pembuangan sampah ditempatkan disebelah timur pantry agar memudahkan
pekerja dapur untuk membuang tempat sampah dan memudahkan pengangkutan sampah oleh
Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja setiap seminggu dua kali. Ukuran TPS ini 0,27 m × 0,13
m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar

11. Kantor Lab


Kantor Lab ditempatkan sebelah barat pos satpam atau terpisah dari kantor dengan pembatas
pagar. Kantor lab digunakan untuk pegawai atau pekerja yang berada di divisi laboratorium dan
pengetesan di lapangan. Ukuran kantor lab ini 1,88 m × 0,54 m. Untuk denah dapat dilihat pada
gambar
Gambar

12. Laboratorium
Laboratorium ditempatkan disebelah barat kantor lab agar mudah dijangkau pegawai atau
pekerja laboratorium setelah pengetesan di lapangan. Ukuran laboratorium ini 1,08 m × 0,67 m.
Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar

13. Stokyard dan Fabrikasi


Stokyard dan fabrikasi ditempatkan disebelah utara kantor lab dan laboratorium, digunakan
untuk pekerjaan yang membutuhkan langsung bahan yang dibuat di lapangan. Ukuran stokyard
dan fabrikasi ini 4,71 m × 1,35 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar
14. Gudang Mekanik
Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan. Biasanya gudang alat berukuran
kecil karena hanya untuk menyimpan peralatan seperti meteran, waterpass dan box peralatan
pekerja. Selain itu Gudang alat juga digunakan untuk menyimpan peralatan K3. Gudang alat
pekerja ini dibangun dengan ukuran 2,04 m × 0,81 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar

15. Gudang Material


Gudang material merupakan tempat tertutup untuk menyimpan material yang perlu
dilindungi dari panas dan air hujan serta kemungkinan pencurian material. Penempatan gudang
material berada di dekat gudang peralatan dan di titik dimana kendaraan pengangkut material
akan berhenti sehingga pekerja akan mudah memindahkan material tersebut ke lokasi gudang.
Ukuran gudang material ini 1,35 m × 1,35 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar

16. Tempat Istirahat Pekerja


Tempat istirahat pekerja ditempatkan pada sebelah barat gudang mterial dan mekanik,
digunakan untuk tempat istirahat pekerja dilapangan. Ukuran tempat istirahat pekerja ini 1,29 m
× 0,94 m. Untuk denah dapat dilihat pada gambar

Gambar

2.2.2

3.2.2 Traffic Management


Lokasi pekerjaan konstruksi proyek pembangunan Bandara International Dhoho Kediri
yang terletak pada kawasan area perbukitan dengan membuat jalur yang berada di sekitar proyek
perlu adanya Traffic Management. Jalur yang ada didekat proyek tersebut adalah Jl. Jawa Bedrek
Selatan Grogol Kediri yang biasanya dilewati oleh buruh kerja dan pegawai PT.Wijaya Karya
(Persero) Tbk. Maka dari itu perlu direncanakan sebuah traffic management, hal ini membantu
dalam hal mempermudah proses mobilisasi dan demobilisasi material dan alat untuk kebutuhan
proyek. Seperti Pada kawasan proyek nantinya terdapat 2 pintu untuk mengakses area proyek,
yaitu pintu masuk dan pintu keluar. Untuk menghindari jalur lintas yang sangat padat, maka
proses mobilisasi dan demobilisasi dikondisikan pada pagi hari sekitar pukul 23.00 WIB sampai
dengan pukul 03.00 WIB dimana arus lalu lintas pada jam tersebut tidak padat. Disini ada 2
(dua) alternatif, dimana alternatif pertama dimaksudkan ketika kondisi material yang datang
berasal dari arah Jl.Jawa Bedrek Selatan Grogol Kediri, untuk alternatif kedua digunakan ketika
kondisi material datang dari arah Dahu, Jatirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Di
dalam area proyek ini material seperti tulanghan baja,semen,pasir,serta profil baja akan
diletakkan langsung di lapangan demi mempermudah proses perakitan dan penggunaan material
tersebut dilihat pada gambar
Gambar

1.3 Strategi dan Metode Pelaksanaan

3.3.1 Strategi Pelaksanaan


Strategi pelaksanaan proyek dibuat untuk merencanakan bagaimana pekerjaan secara
umum dilaksanakan. Strategi pelaksanaan merupakan penjelasan mengenai garis besar dalam
pelaksanaan proyek yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan area pekerjaan dan juga
kemudahan pengerjaannya. Strategi pelaksanaan dibuat agar dapat memudahkan dalam
pengerjaan metode pelaksanaan dari tiap item pekerjaan. Pada perencanaan strategi pekerjaan
konstruksi Pembagunan Commercial Apron Pada Bandara Udara International Dhoho Kediri ini
penulis membuat 2 (dua) alternatif. Untuk alternatif pertama yaitu pelaksanaan proyek pekerjaan
dilaksanakan dengan adanya pembagian zona seperti gambar berikut :
Area C
Area A Area B

Untuk alternatif kedua yaitu pelaksanaan proyek pekerjaan dilaksanakan tanpa adanya
pembagian zona seperti gambar berikut :
Pembagian zona menjadi 3 bagian tersebut didapatkan berdasarkan pertimbangan
kemudahan akses dan kecepatan pengerjaan mengingat durasi pekerjaan direncanakan hanya
selama 228 hari kalender. Dengan dibagi menjadi 4 bagian zona seperti pada gambar maka akses
jalan kerja berada pada akses alat berat untuk zona B lebih leluasa, alat berat serta pekerja bisa
lebih fokus terhadap pekerjaan di zona B. Sedangkan jalan akses menuju zona A dan C sedikit
kurang leluasa dibandingkan dengan zona B, tetapi alat berat serta pekerja juga bisa fokus
terhadap pekerjaan di zona A dan C.

Dari alternatif yang telah dibuat diambil alternatif yang pertama karena dari segi waktu,
kemudahan akses dan fokus pekerjaannya.

4.3.2 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan pekerjaan menjelaskan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan. Metode pelaksanaan dibuat untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan agar
pelaksanaan pekerjaan dapat terarah sehingga dapat terlaksana dengan tepat waktu, mutu dan
biaya. Dalam perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi
item pekerjaan atau lingkup pekerjaan. Berikut adalah lingkup pekerjaan yang ada dalam
proyek :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pembersihan Lahan
Tahapan awal yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan area
pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan pepohonan dan tanaman
belukar disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendal. Kemudian
dilakukan pengukuran lokasi yang akan dibersihkan.
1) Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pembersihan jalan dan area sekitar proyek, pembuangan lapisan
tanah di sekitar lokasi proyek.
 Penimbunan daerah kurang datar, seperti jurang dikarenakan lokasi proyek berada pada
dataran tinggi atau perbukitan dengan hutan yang rimbun.
 Semua hasil pembersihan, pembongkaran, dan timbunan yang berada di area sekitar proyek
dibuang ke area yang sudah ditentukan.
2) Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat kerja adalah
sebagai berikut :
 Jika pada saat pembersihan lahan terdapat pohon maka dilakukan penebangan dengan
menggunakan bantuan alat seperti gergaji mesin (Chainsaw) sedangkan untuk pembersihan
tanah permukaan area proyek dapat menggunakan alat bulldozer.
 Setelah dilakukan pembersihan lahan dengan menggunakan alat berat, pekerjaan
selanjutnya adalah pengangkatan tanah dan benda-benda hasil pembersihan proyek di
mobilisasikan meggunakan dump truck untuk dibuang ke area pembuangan yang telah
ditentukan (disposal area).
3) Flowchart
3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Penempatan titik awal bangunan dilakukan untuk mengetahui letak atau posisi bangunan
secara keseluruhan. Didalam pengukuran untuk pemasangan bouwplank ini menggunakan
bantuan alat theodolite dan rambu ukur. Pembuatan bouwplank menggunakan papan kayu yang
dipasang di setiap titik. Papan bouwplank yang telah terpasang di lapangan digunakan sebagai
titik-titik bangunan atau titik per STA. Untuk patok permanen terbuat dari beton yang
difungsikan sebagai titik referensi yang mengikat titik-titik bangunan yang terbuat dari papan
kayu atau usun 5/7 yang ditancapkan ke tanah.
1) Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengukuran dan penentuan titik awal menggunakan alat ukur
theodolite dan rambu ukur.
 Pembuatan alat patok berupa papan usuk 5/7 dan beton.
2) Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank adalah sebagai
berikut :
 Mempersiapkan alat bantu ukut seperti theodolite dan rambu ukur.
 Menentukan titik awal referensi sebagai acuan seletah itu buat patokan permanen
menggunakan beton.
 Melakukan pembuatan titik patok yang lain dari titik patok yang telah tersedia sebagai
referensi acuan. (ilustrasi skethcup)
 Lakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan titik referensi yang ditentukan hingga titik
referensi yang diinginkan telah dibuat semua
 Flowchart
4. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah dikerjakan setelah pekerjaan persiapan telah selesai, maka ada beberapa
hal yang dipersiapkan untuk menunjang pekerjaan tanah ini, antara lain pekerjaan galian tanah,
pekerjaan pondasi dan pekerjaan timbunan.
1) Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah ditunjukkan untuk pekerjaan awal sebelum proses pembangunan
pondasi dilakukan. Tanah digali sesuai dengan kedalaman pondasi yang telah disetujui lalu
tanah galian dibuang ke tempat yang telah disepakati sebelumnya. Penggalian tanah
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan galian, penggunaan excavator dengan kapasitas 0,
2) Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Timbunan

Anda mungkin juga menyukai