Anda di halaman 1dari 9

BAB II

SITE MANAGEMENT

Manajemen lapangan (Site Management) adalah sebuah metode

pengedalian kegiatan operasional maupun non – operasional di lokasi proyek agar

segala proses pelaksanaan pembangunan proyek dapat berjalan dengan aman,

nyaman, dan selamat. Sehingga diperlukan adanya perencanaan tentang site

manajement yang akan diterapkan ke dalam pelaksanaan pembangunan proyek.

Aspek – aspek yang terkait dengan site manajement, antara lain :

a. Sistem Keamanan Proyek

Keamanan proyek perlu diutamakan baik di da lam maupun di sekitar

lingkungan proyek agar pelaksanaan pembangunan proyek dapat berjalan lancar.

Sistem keamanan yang terdapat pada proyek meliputi pemasangan pagar proyek,

pos jaga satpam, Safety Area, Work Area, dan kamera pengintai.

b. Traffic Manajement

Manajemen lalu lintas di dalam proyek perlu diperhatikan baik lalu lintas

yang berada di dalam proyek, maupun area jalan yang berada di luar pagar batas

proyek. Pengaturan lalu lintas ini diharapkan dapat membantu meningkatkan

produktivitas proyek pada s aat pagi, siang, dan sore hari. Pengaturan ini biasanya

berupa pengaturan waktu untuk lalu lintas kendaraan yang masuk ke dalam

proyek, dan jalur lalu lintas kendaraan besar maupun kecil, serta area parkir

kendaraan untuk pegawai maupun pengunjur, jalur lintas cepat,daerah pejalan

kaki, jalur darurat ketika terjadi force majeur, dan jalur angkut muat barang

logistik dan material.


c. Perencanaan Site Layout

Perencanaan Site Layout adalalah perencanaan yang mencakup

penempatan fasilitas dan utilitas proyek yang menunjung kebutuhan pelaksanaan

proyek agar proyek dapat berjalan secara maksimal. Yang termasuk ke dalam

perencanaan ini antara lain penempatan kantor owner, direksikeet, K3Office dan

Klinik,gudang material, gudang peralatan, barak pekerja, tempat fabrik asi besi dan

bekisting, Los besi, Cleaning Pit, kantin staff dan pekerja, kamar mandi staff dan

pekerja, tempat ibadah, dan tempat pengolahan limbah proyek .

Berikut ini diatur dalam site management proyek, antara lain

1. Jalan Proyek.

Buatkan jalan menuju proyek untuk kendaraan mobilisasi material maupun

perlengkapan dan peralatan menuju ke proyek. Jalan kendaraan proyek

seharusnya tidak melintasi area bangunan agar pada saat area dibangun tidak

mengganggu proses mobilisasidan demobilisasi. Selain jalan pr oyek untuk

kendaraan, buatkan juga jalan untuk pekerja menuju proyek yang biasanya

diamankan dengan tali tambang di kanan kiri jalan.

2. Pagar Proyek.

Buat pagar di area terluar proyek mengelilingi area proyek untuk menghindari hal -

hal yang tidak diinginkan / dampak proyek terhadap lingkungan sekitar. Pagar

proyek juga bertujuan agar area proyek tidak menjadi tempat lalu lalang orang -

orang / masyarakat sekitar. Area proyek hanya boleh dimasuki untuk orang -orang

tertentu. Maka pagar proyek wajib dibuat dalam sebuah proyek.


Gambar 2.1. Pagar proyek bahan dari seng gelombang BJLS 32 dicat, kolom
setempat dari rangka kayu Borneo ukuran 5/7

3. Site Office.

Posisi site office usahakan di area yang aman dan tidak di area bangunan sehingga

site office tersebut tidak berpindah -pindah tempat sampai proyek selesai.

Ataukalaupun tidak ada area yang bebas, maka usahakan site office ditempatkan

di area yang paling terakhir dibangun.

4. Area Pembersihan Mobil Truk dan Mobil Molen Beton.

Buatkan area khusus untuk mencuci mobil truk pengangkut tanah maupun mobil

truk molen, sehingga ketika mobil truk tersebutkeluar dari area proyek, ban mobil

tersebut tidak mengotori jalan sekitar dan lingkungan.Lebih -lebih apabila pada

pelaksanaan proyek tersebut pada musim huja n, maka untuk menghindari

komplain dari warga sekitar, area pembersihan kendaraan proyek harus ada
5. Gerbang Proyek.

Posisi gerbang proyek rencanakan pada posisi yang langsung menuju jalan utama

dan mudah diakses.

6. Pos Satpam.

Rencanakan posisi pos satpam berada di dekat gerbang proyek untuk

memudahkan dalam pengontrolan lalu lintas keluar masuk proyek. Selain di dekat

gerbangmasuk proyek, usahakan buat pos satpam di area yang rawan yang

memerlukan pengamananyang ketat.

7. Jalur Evakuasi.

Rencanakan skenario evakuasi dan jalur evakuasi pekerja apabila terjadi hal -hal

yang tidak diinginkan dalam proyek. Pasang rambu -rambu jalur evakuasi

untukmemudahkan proses evakuasi pekerja dan sediakan titik kumpul evakuasi

pekerja di tempatyang aman.

8. Tower Crane (TC)/Mobil crane.

Apabila proyek menggunakan tower crane, cari posisi tower crane yang dapat

menjangkau dan melayani pengangkutan material untuk semua area lokasi proyek.

9. Passenger Hoist (PH).

Apabila proyek menggunakan passenger hoist, cari posisi yang aman dan di jalur

jalan proyek untuk pekerja. Area jalan proyek untuk pekerja ke passenger

hoistharus diamankan.

10. Tangga Darurat Sementara .

Biasanya terbuat dari scaffolding. Fungsi tangga darurat ini biasanya untuk

inspeksi sebelum ada passenger hoist (bila ada ) atau tangga bangunan dibuat.Cari

posisi penempatan tangga darurat yang aman dan mudah dijangkau. Tangga
daruratsementara ini kelihatannya sepele namun diperlukan untuk inspeksi pada

saat pengecoran.Biasanya di tangga darurat sementara juga dipasang jarin g

pengaman.

11. Lampu Penerangan.

Lampu penerangan perlu diatur posisinya agar kegiatan pekerjaan dapat

berlangsung dengan baik, terutama apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari.

Jumlahlampu penerangan juga harus cukup dan di jalur -jalur evakuasi harus

dipasang lampu penerangan. Sediakan juga lampu penerangan yang moveable

yang dapat dipindah-pindahsehingga dapat diletakkan pada titik darurat yang

membutuhkan penerangan dalam waktucepat.

12. Toilet Sementara.

Toilet sementara diperlukan untuk menjaga kebers ihan dalam proyek danuntuk

mendukung program K3. Biasanya hanya disediakan untuk tempat kencing bagi

pekerja. Letakkan posisi tempat kencing tiap lantai yang mudah terlihat namun

tetapmenutup aurat. Pasang rambu -rambu menuju tempat kencing agar pekerja

tidak kencingsembarangan di area proyek

13. Area Khusus Merokok.

Area khusus merokok perlu disediakan bagi pekerja agar pekerjatidak merokok

sembarangan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran di proyek.

Petugas K3 harus melarang semua pekerja mer okok pada saat melakukan aktivitas

pekerjaan. Apabila pekerja mau merokok harus ke tempat area khusus merokok

yang telah disediakan. Usahakan pasang rambu -rambu di area khusus merokok.
14. Gudang Proyek.

Atur posisi gudang proyek pada titik mana kendaraan pe ngangkut material

maupun perlengkapan berhenti sehingga memudahkan pekerja memindahkan

material / perlengkapan tersebut ke lokasi proyek.

15. Area yang boleh dan yang tidak boleh di akses.

Pada saat pelaksanaan proyek sudah menginjak pada tahapan pekerjaan f inishing

biasanya dilokalisir area-area mana yang tidak boleh diakses dan area -area mana

yang masih boleh di akses. Hal ini bertujuan untuk menjaga produk yang sudah

dipasang dari kerusakan sebelum serah terima pekerjaan.Biasanya kontraktor

merencakan pengaturan area-area tersebut dengan memperhatikan jalur - jalur

pekerja agar pekerjaan yang belum selesai tetap berjalan namun tidak

mengganngu areayang telah selesai dikerjakan dari kerusakan. Biasanya dipasang

rambu-rambu khusus di areayang tidak boleh di ak ses atau apabila area tersebut

berbentuk ruangan tertutup makaruangan tersebut dikunci untuk mengamankan

barang-barang yang telah dipasang.

 CONTON SITE LAYOUT PROYEK

Beberapa contoh site Layout Proyek dapat dilihat pada gambar 2.1, 2.2,
2.3. berikut :
Gambar 2.1. Site Layout proyek
Gambar 2.2. Site Layout proyek PLTU Takalar
Gambar 2.3. Site Layout proyek

Anda mungkin juga menyukai