Anda di halaman 1dari 12

PENGERJAAN SKL PPKN

Nama : Ahmadinejad Haikal Frasetia

Kelas : 7 Toledo 2

Mapel : PPKn

1.Faktor Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

1.Letak strategi wilayah Indonesia

2.Kondisi negara kepulauan

3.Perbedaan kondisi alam

4.Keadaan transportasi dan komunikasi

5.Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

2.Keberagaman Ras

1) Landasan Hukum Keberagaman Ras

UUD 1945 Pasal 32 Yaitu :

1.Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dgn menjamin
kebebasan masyarakat dlm memelihara dan mengembangkan nilai2 budayanya.

2.Negara menghormati dan memlihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

2) Macam Macam Ras Yang Ada Di Indonesia

1.Malayan Mongoloid

2.Asiatic Mongoloid

3.Melanosoid

4.Kaukasoid

3.Keberagaman Antar Golongan

1) Ciri-ciri struktur masyarakat Indonesia menurut ahli

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi :


Struktur sosial merupaka keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok,
yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
2) Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

Bhinneka = Beraneka

Tunggal = Satu

Ika = Itu

4.Dampak Positif Dan Negatif Kebergaman

1) Dampak Positif

Memberi manfaat bagi perkembangan dan kemajuan

2) Dampak Negatif

mengakibatkan ketidak harmonisan bahkan perpecahan

5.Perilaku Toleran Terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan

1) Perilaku toleran dalam kehidupan beragama

- Tidak memaksakan agama yang dianut ke seseorang yang berbeda keyakinan.

- Menghargai dan menghormati agama yang dianut orang lain.

- Tidak menganggu ibadah dan jalannya kegiatan keagamaan orang lain.

- Tidak merusak tempat ibadah dan mengganggu ketenangan agama lain.

2) Perilaku toleran dalam keberagaman suku dan Ras di Indonesia

- Bergaul dengan orang lain tanpa memandang mereka dari suku apa dan berasal dari ras apa.

-Tetap melakukan kerja sama dengan seseorang yang memiliki ciri fisik atau ras berbeda,
misalnya kerja kelompok di kelas dengan orang yang berasal dari keturunan Cina.

-Tidak menghina orang dari suku atau ras lain yang berbeda dengan kita.

3) Perilaku toleran dalam keberagaman sosial budaya

- Menghormati setiap kelompok yang menjalankan kebiasaan sosial dan adat istiadatnya


masing-masing.

- Memahami keragaman budaya bangsa Indonesia, serta mempertahankannya.


6.Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan

1) Pengertian Kerjasama

Usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk
mencapai tujuan bersama.

2) Tujuan nasional bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara RI tahun
1945

Tujuan nasional bangsa Indonesia terdapat pada UUD 1945 alinea ke-4, yaitu:


“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” 

3) Istilah gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia

1. Alang tulung (Nangroe Aceh Darussalam)


2. Ngacau gelamai (Bengkulu)
3. Marsialapari (Sumatera Utara)
4. Hoyak Tabuk (Padang Pariaman, Sumatera Barat)
5. Sidapari (Tapanuli Utara, Sumatra Selatan)
6. Nyambungan nyambungan (Baduy, Banten)
7. Liliuran (Sukabumi, Jawa Barat)
8. Kuriak (Subang, Jawa Barat)
9. Sabilulungan (Dataran Sunda, Jawa Barat)
10. Sambatan (Daerah Istimewa Yogyakarta)
11. Grebuhan (Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta)
12. Gugur Gunung (Daerah Istimewa Yogyakarta)
13. Sambatan (Jember, Jawa Timur)
14. Ngayah (Bali)
15. Song-osong lombhung (Madura)
16. Song-osong lumbhung (Bangkalan Madura)
17. Gemohing (Nusa Tenggara Timur)
18. Pawonda (Waingapu, Nusa Tenggara Timur)
19. Batobo (Riau)
20. Alak tau (Kalimantan)
21. Nugal (Kalimantan Barat)
22. Paleo (Nunukan, Kalimantan Timur)
23. Mapalus (Minahasa, Sulawesi Utara)
24. Mappalette Bola (Sulawesi Selatan)
25. Ammossi (Sulawesi Selatan)
26. Masohi (Maluku)
27. Bari (Ternate, Maluku Utara)

28. Helem Foi Kenambai Umbai (Papua)


4) Ciri khas gotong royong

- Adanya satu tujuan bersama yang dapat membuat perkerjaan lebih,lancar,mudah,dan ringan.

- Adanya kebersamaan dan saling membantu yang dapat menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan
dan rasa sosial bermasyarakat.

- Saling membantu dan kerja sama.

7.Kerjasama dalam bidang kehidupan ekonomi

1) Landasan hukum kehidupan ekonomi Indonesia

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) Pasal 33 ayat (1)


menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan .
2) Keunggulan koperasi dari badan usaha lain

- Sukarela dan terbuka

- Demokrasi Kooperatif

- Bertujuan utk menyejahterahkan

- Mengusung asas persamaan

- Mengutamakan persatuan

- Demokrasi ekonomi

-Membina dan mendidik anggota

- Hubungan dan kerja sama

8.Kerjasama dalam bidang kehidupan pertahanan dan keamanan Negara

1) Landasan bela negara

Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni Pasal 27 ayat (3) yang
menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara

2) Nilai nilai dasar bela negara

- Kecintaan kepada tanah air

- Kesadaran berbangsa dan bernegara

- Yakin kepada Pancasila sebagai ideologi Negara


- Rela berkorban untuk bangsa dan Negara

- Memiliki kemampuan bela negara baik secara psikis maupun fisik

9. Kerjasama antar umat beragama

1) Arti penting kerjasama dalam berbagai kehidupan

Memperkokoh persatuan dan kesatuan

2) Trikerukunan dalam toleransi

- Kerukunan intern umat beragama

- Kerukunan antar umat beragama dan

- Kerukunan antara umat beragama dan pemerintah.

10.Daerah Dalam Kerangka NKRI

1) Makna pesan dari Ir.Soekarno

Pesan itu bagi seorang pelajar mengandung arti bahwa kita dituntut untuk mempersiapkan diri dlm
menghadapi masa depan. Generasi muda, yang akan meneruskan, mempertahankan, mengelola, dan
memajukan bangsa dan negara Indonesia.

2) Perjuangan menuju NKRI

Indonesia pertama kali dijajah oleh bangsa belanda dengan waktu yang cukup lama setelah perang
dunia dimulai belanda mulai kehilangan kekuatannya dan indonesia pun akhirnya diduduki oleh bangsa
jepang, akan tetapi berkuasanya bangsa asia di indonesia juga mengakibatkan kesengsaraan bagi bangsa
indonesia, setelah jepang menyerah pada sekutu indonesia mengalami kekosongan kekuasan yang
mengakibatkan para tokoh tua dan muda ingin memproklamasikan kemerdekaan indonesia meskipun
terjadi perdebatan antara golongan tua dan muda namun pada akhirnya semua mengutamakan
kepentingan bangsa dan melaksanakan proklamsi pada tanggal 17 agustus 1945, meskipun belanda
mencoba mengambil kembali indonesia akan tetapi indonesia tidak runtuh dan berhasil merdeka hingga
saat ini.

3) Makna Proklamasi kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia yang memiliki makna ditinjaudari
berbagai aspek

Makna proklamasi dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk aspek politis. Dari aspek politis,
proklamasi berarti bahwa bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan
dan sekaligus mendirikan bangsa dan negara yang baru, NKRI yang bebas dan merdeka.
4) Pengertian daerah dalam kerangka NKRI

Daerah sebagai penyusun negara saling bergabung menyusun semangat yang kuat menyatukan wilayah
NKRI yang diperjuangan oleh persatuan dan kesatuan.

11.Peran peran daerah dalam NKRI

1) Peran daerah dalam perjuangan kemerdekaan

Daerah berperan dalam memberikan dukungan penuh terhadap kemerdekaan indonesia, serta


melakukan penyerangan kepada penjajah asing yang ingin menguasai daerah tersebut

2) Tokoh Pahlawan Nasional

1. Cut Nyak Dien


Cut Nyak Dien merupakan pahlawan yang lahir di Aceh Besar tahun 1848. Semasa Perang
Aceh, dirinya berdiri memimpin pasukan untuk melawan Belanda.

Cut Nyak Dien tak gentar melawan Belanda karena juga ingin membalas kematian
suaminya yang meninggal akibat perang. Perjuangan Cut Nyak Dien pun membawa dirinya
ke sosok Teuku Umar yang pada akhirnya menjadi suami kedua beliau.

Sayangnya dia ditangkap, diasingkan, lalu meninggal di Sumedang tanggal 06 November


1908. Cut Nyak Dien turut dimakamkan di sana.

2. Tuanku Imam Bonjol


Peto Syarif yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol adalah sosok yang lahir di Kampung
Tanjung Bunga, Sumatra Barat pada 1772. Di sana, dia adalah seorang ulama dan
pimpinan masyarakat.

Sebagai buntut pertentangan kaum Adat dan kaum Paderi (kaum agama), Imam Bonjol
akhirnya melawan Belanda. Dirinya berjuang bersama kaum Paderi pada tahun 1803
sampai 1838.

Gara-gara pengkhianatan Belanda, Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, lalu
Ambon, hingga yang terakhir ke Manado. Imam Bonjol pada akhirnya wafat pada 06
November 1864 saat usianya 92 tahun.

3. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman lahir di Bodas Karangjati tanggal 24 Januari 1916. Dia adalah seorang
panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Ketika berusia 31
tahun, Jenderal Soedirman bergabung dengan pahlawan kemerdekaan yang lain dalam
melawan penjajah Jepang, Belanda, serta Sekutu.

Jenderal Soedirman berjuang dengan luar biasa, bahkan saat sakit pun dia tidak menyerah
dan melawan musuh bersama anak buahnya. Dirinya meninggal akibat penyakit pada
tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Semaki DI Yogyakarta.

4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo. Ia lahir di D.I.
Yogyakarta pada 11 November 1785.

Pangeran Diponegoro merupakan anak sulung Sultan Hamengkubuwono III yang dikenal
sejak kepemimpinannya pada Perang Diponegoro tahun 1825-1830.

Perang tersebut menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1830,
Belanda bersiasat licik dengan pura-pura mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding
di Magelang. Dalam perundingan itu, dia ditangkap lalu dibuang ke Manado. Setelah dari
sana, dia dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal di sana tanggal 08 Januari 1985.

Selain dianugerahi sebagai pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro juga mendapat


beberapa penghormatan seperti didirikannya Museum Monumen Pangeran Diponegoro
serta namanya dijadikan sebagai nama jalan, stadion, hingga universitas.

5. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan
Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid.
Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar.

Pasca diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa, dia berusaha menggabungkan beberapa
kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan sengit.

Hal ini mengakibatkan Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos
benteng terkuat Gowa, yakni Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin
kemudian mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni 1670.

6. Ki Hadjar Dewantara
Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di DI Yogyakarta pada
02 Mei 1889. Dirinya adalah sosok yang mendirikan perguruan Taman Siswa pada 1929
dan berkontribusi pada pribumi saat itu yang tidak dapat sekolah.

Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan


setelah kemerdekaan. Dia wafat 26 April 1959 dan dimakamkan di DI Yogyakarta.

7. Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura melawan
Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya, memaksa kerja rodi, dan
menguras kekayaan Maluku.
Pattimura juga menyatukan Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah pada
tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah menawarkan kerja sama, namun Pattimura
menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16 Desember 1817.

8. Raden Ajeng Kartini


Raden Ajeng Kartini lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879. Semasa
masih hidup, dia memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan membangun sekolah
perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Sekolah Kartini ada di Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lain sebagainya.

Kartini meninggal saat masih muda, yakni pada umur 25 tahun pada 17 September 1904 di
Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah kumpulan dari surat-surat Kartini.

9. Dewi Sartika
Selain Kartini, ada pula Pahlawan Nasional Dewi Sartika yang memperjuangkan
pendidikan khusus perempuan. Dia lahir pada 04 Desember 1884 di Cicalengka.

Dewi Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa mengenyam
pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan Sekolah Istri atau sekolah khusus
perempuan se-Hindia Belanda.

Berkat jasanya itu, Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari pemerintah
Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengungsi ke Cinean dan wafat
pada 11 September 1947.

10. Prof. Muhammad Yamin


Muhammad Yamin adalah anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28 Agustus
1903 di Sawahlunto. Tokoh ini dikenal sebagai bagian dari yang merumuskan Sumpah
Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah Pancasila dalam BPUPKI.
Muhammad Yamin meninggal pada 17 Oktober 1962 dan dikebumikan di tanah
kelahirannya.

11. Sutan Syahrir


Sutan Syahrir lahir pada 05 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Pahlawan
nasional Indonesia satu ini sudah memulai sepak terjang di kancah politik saat mendirikan
Jong Indonesia atau Pemuda Indonesia.

Sutan Syahrir terkenal atas jasanya mengorganisir kemerdekaan Indonesia bersama Bung
Karno dan Bung Hatta. Pada awal kemerdekaan, Sutan Syahrir pernah menjabat sebagai
perdana menteri.

Kemudian, pada masa Orde Lama dia dipenjara dan jatuh sakit. Syahrir pun dikirim ke
Swiss untuk berobat. Ia kemudian wafat pada 09 April dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata.
12. Haji Agus Salim
Haji Agus Salim mempunyai peran yang besar pada masa perjuangan kemerdekaan dan
setelahnya. Pahlawan ini lahir 08 Oktober 1884 di Kota Gadang.

Semasa masih hidup, Haji Agus Salim memimpin organisasi Islam terbesar Sarekat Islam,
menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan banyak melakoni peran lainnya.

Agus Salim adalah tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa asing. Pahlawan yang
dikenal sebagai diplomat ulung itu meninggal di Jakarta 04 November 1954.

13. Ir. Sukarno


Sukarno atau Bung Karno lahir 06 Juni 1901 di Kota Surabaya. Sejak sekolah di HBS
Surabaya, dia sudah aktif dalam aktivitas pergerakan nasional.

Setelah sepak terjangnya itu, Bung Karno menjadi Presiden Indonesia pertama mulai
tahun 1945 sampai 1967.

Banyak peran penting yang dilakoni Bung Karno, mulai dari mencetuskan dasar negara
Pancasila, menjadi proklamator, hingga orator yang membangkitkan semangat perjuangan
rakyat.

Bung Karno wafat 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

14. Drs. Mohammad Hatta


Bung Hatta lahir tanggal 09 Agustus 1902 di Bukittinggi. Pahlawan nasional ini pernah
menempati banyak posisi penting, contohnya perdana menteri dalam kabinet Hatta I, Hatta
II, serta RIS.

Wakil Presiden pertama Indonesia ini juga mendapat julukan Bapak Koperasi. Dirinya dan
Bung Karno disebut sebagai Pahlawan Proklamator. Bung Hatta meninggal di Jakarta
pada Maret 1980.

3) Peran daerah dalam kerangka NKRI saat ini

1. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana


ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, ”Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan


masyarakat.

3. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah.
4. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik, dan
daya saing daerah.

5. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.

4) Pasal dalam UUD Negara RI tahun 1945 tentang daerah dan potensi daerah

Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 mengatur dengan jelas bahwa:


“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
Pemerintahan, yang diatur dengan undang-undang.”

5) Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang
budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana
umumnya dipahami.
Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan
umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk,
etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam
perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.

Pengertian Etnosentrisme Menurut Para Ahli


 Dayakisni dan Yuniardi (2004)

Menurut Dayakisni dan Yuniardi, etnosentrisme adalah sikap dalam melihat dan melakukan
interpretasi terhadap seseorang ataupun kelompok lain berdasarkan nilai-nilai yang ada pada
budayanya sendiri.

 Poerwanti

Poerwanti mengartikan etnosentrisme sebagai pandangn bahwa kelompok sendiri merupakan


pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar
kelompoknya sendiri.

 Menurut KBBI

Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan
sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan
kebudayaan lain.
 Wikipedia

Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya
sendiri.
6) Otonomi daerah
Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat menurut praksara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan undang-
undang, yakni undang-undang nomor 22 tahun 1999.

12. Nilai-nilai perjuangan daerah dalam kerangka NKRI dalam berbagai


lingkungan kehidupan secara nyata

1) Perwujudan dalam lingkungan sekolah

- Memilih ketua kelas tidak berdasar asal daerah.


- Menghormati perbedaan ras suku agama dan warna kulit, untuk menciptakan kesatuan.

- Selalu bersungguh-sungguh dalam belajar, untuk mewujudkan cita-cita bangsa mencerdaskan


kehidupan bangsa.

- Bersikap sopan dan jujur kepada guru dan seluruh warga sekolah, untuk menciptakan kedamaian

2) Perwujudan dalam lingkungan pergaulan

- Bergaul tanpa memilih asal daerah.


- Bermusyawarah dan memutuskan masalah secara bersama.
- Saling membantu antar sesama teman.
- Bergaul tanpa memandang status sosial.
- Menghargai pendapat teman, untuk mewujudkan keadilan dalam mengemukakan pendapat.

3) Perwujudan dalam lingkungan masyarakat

- Saling gotong royong jika ada orang yang memerlukan pertolongan


- Menjenguk orang yang sakit
- Saling menolong sesama manusia , harus ikhlas
- Kita harus membela yang benar dlm lingkungan masyarakat
- Saling toleransi

Anda mungkin juga menyukai