Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Ilham Kasim

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041942507

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4206/Hukum Internasional

Kode/Nama UPBJJ : 85/UPBJJ-UT Gorontalo

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4206/Hukum Internasional
Tugas :2

No. Jawaban
1 PLO termasuk dalam kategori subjek hukum internasional belligerent. Berdasarkan
. paparan diatas, PLO menyatukan semua organisasi, memiliki wadah serta pemimpin
serta mendapatkan status di Sidang Umum PBB maka tidak lagi merupakan
insurgent namun telah menjadi belligerent.
Belligerent adalah PLO (Palestine Liberation Organisation) atau Organisasi
Pembebasan Palestina. PLO merupakan sebuah organisasi Palestina yang didirikan
pada tahun 196. Tujuan utama dari PLO untuk menyuarakan aspirasi rakyat
Palestina dalam jumlah besar yang hidup di tenda-tenda pengungsi di Lebanon. PLP
awalnya dibentuk oleh Liga Arab pada tahun 1964. PLO sebagian besar di bawah
kendali negara-negara Arab. Dalam perjalanannya, Yasir Arafat (dari organisasi al-
Fatah terpilih menjadi ketua PLO pada tahun 1969 hingg eninggal pada tahun 2004.
Organisasi ni mengusahakan sebuah negara Palestina di antara Laut Tengah dan
Yordania. PLO telah mendapat pengakuan dari dunia internasional. PLO
mendapatkan status peninjau di Sidang Umum PBB pada 1974 (Resolusi Sidang
Umum No. 3237). Bulan Juli 1998, Sidang Umum PBB menyetujui resolusi yang
memberikan kepada Palestina hak-hak dan privilege tambahan, termasuk hak untuk
ikut serta dalam perdebatan umum yang diadakan pada permulaan setiap sidang
umum, hak untuk menjawab, hak untuk ikut mensponsori resolusi dan hak untuk
mengajukan keberatan atau pertanyaan yang berkaitan dengan pembicaraan dalam
rapat (points of order) khususnya menyangkut masalah-masalah Palestina dan
Timur Tengah. Demikian dikutip dari Wagiman dan Anasthasya Saartje Mandagi
dalam buku Terminologi Hukum Internasional: Panduan Lengkap bagi Mahasiswa,
Praktisi, dan Penegak Hukum dalam Memahami Peristilahan hukum Internasional
2 a. Konflik Palestina dan israel merupakan salah satu tujuan didirikannya Organisasi
. Konfrensi Islam atau OKI. Setelah dibentuknya OKI sebagai wadah bagi kekuatan
islam, tidaklah sedikit peran yang telah dilakukan OKI dalam mengupayakan
perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina dari tangan rezim Israel. OKI turut
memainkan peran yang berarti bagi perdamaian Palestina, selain itu perjuangan
OKI adalah upayanya untuk meraih dukungan dari berbagai pihak didunia
internasional atas pengakuan kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara
berdaulat. Berbagai upaya dilakukan OKI dalam mengambil sikap pada setiap
ketimpangan yang dilakukan Israel. Maka itu, OKI sadar tidak punya cara lain agar
mencapai perdamaian di Palestina, selain menjadi Negara yang merdeka seutuhnya.
Menurut Ihsanoglu sebagai sekertaris jendral OKI menyatakan bahwa ada 3 pasal
kesepakatan jadi penegasan terhadap posisi OKI untuk memberi dukungan kepada
kemerdekaan palestina. Ini juga termasuk mengkecam Israel yang tak berhenti
menjajah tanah dan wilayah Palestina. Solusi lain yang direncanakan yaitu
menyelenggarakan Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa berjudul “United For
Peace" serta menjalankan berbagai langkah untuk dapat memberi hukuman kepada
Israel. Tujuan dari Organisasi Konfrensi Islam (OKI) sendiri merupakan organisasi
yang dibentuk sebagai reaksi dari peristiwa pembakaran masjid Al-aqsa yang
terletak di kota Al-quds atau yerusalem pada tanggal 21 Agustus 1961. Lalu
kejadian tersebut menimbulkan reaksi keras dari kalangan umat islam. Akibat
kejadian tersebut, muncul aksi dikalangan Negara-negara islam untuk menggalang
kekuatan umat islam dalam rangka pembebasan yerusalem sebagai tempat suci
ketiga umat islam.
b. TIdak ada konsekuensi hukum yang signifikan karena PLO sudah diakui sebagal
PBB meskipun bukan diakul sebagai negara Palestina, namun hanya sebatas diakui
sebagai perwakilan resmi dari Palestina. Konsekuensi hukum akan diterapkan pada
negara-negara OKI jika mereka mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan
mengadakan perundingan dengan perwakilan Palestina merdeka, bukan perwakilan
PLO.

Anda mungkin juga menyukai