Disusun oleh :
Kelompok VII
1
PEMBAHASAN
2
2. Tujuan Pesan Persuasif
3
Menganalisis Situasi
Mengumpulkan Informasi
Mengorganisasikan Informasi
4
dalam kebutuhannya. Adapun kebutuhan manusia yang
mempengaruhi motivasi yaitu :
5
- Menyediakan bukti yang objektif
- Menekankan keyakinan, sikap, dan pengalaman yang dimiliki
- Objektif dan menyajikan argument yang logis
- Menunjukkan rasa hormat akan nilai dan prioritas audiens
- Persuasi dengan logika, bukti, dan narasi yang menarik
- Coba untuk membangun kredibilitas
4.3. Menyelesaikan Pesan Persuasif
6
- Desire (Keinginan). Membantu audiens memahami idea Anda
dengan menjelaskan bagaimana perubahan dapat bermanfaat bagi
mereka dan menjawab tujuan potensial.
- Action (Aksi). Menyarankan tujuan spesifik yang Anda inginkan.
b. Menyeimbangkan Tiga Jenis Daya Tarik Persuasif
1. Etos (Daya tarik etis). Merupakan daya tarik dalam dimensi etika
seperti kredibilitas seseorang dalam suatu bidang.
2. Pathos (Daya Tarik Emosional). Daya tarik emosional memanggil
perasaan atau simpati penonton. Misalnya, Anda bisa memanfaatkan
emosi yang diilhami oleh kata-kata seperti kebebasan, kesuksesan,
gengsi, kasih sayang, kebebasan, dan kenyamanan. Kata-kata seperti
itu menempatkan audiens Anda dalam kerangka berpikir tertentu dan
membantu orang menerima pesan Anda.
3. Logos (Daya Tarik Logis). Daya tarik logis melibatkan penggunaan
alasan dan bukti faktual. Tiga umum mode persuasi logis adalah
induksi, deduksi, dan analogi:
- Induksi. Dengan penalaran induktif, Anda bekerja dari bukti khusus
ke umum, kesimpulan yang kemudian dapat Anda terapkan pada
situasi yang dihadapi.
- Deduksi. Dengan penalaran deduktif, Anda bekerja dari teori atau
hipotesis umum pada kesimpulan tertentu. Sebuah generalisasi bisa
jadi bahwa pelanggan yang tidak puas cenderung tidak untuk membeli
dari perusahaan yang sama di masa depan, yang menghasilkan
kesimpulan khusus bahwa perusahaan Anda harus mengambil
langkah-langkah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sebelum
mulai kehilangan bisnis.
- Analogi. Dengan analogi, Anda bernalar dari bukti spesifik ke bukti
spesifik, pada dasarnya mengambil contoh dari sesuatu yang familiar
untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dikenal.
7
4.5. Menghindari Kesalahan Umum dalam Komunikasi
Persuasif
Menggunakan hard sell. Tidak ada yang suka ditekan untuk membuat
keputusan. Komunikator yang mengambil pendekatan ini dapat terlihat
lebih peduli dengan memenuhi tujuan mereka sendiri daripada dengan
memuaskan kebutuhan audiens mereka. Sebaliknya, “soft sell” lebih
seperti percakapan nyaman yang menggunakan ketenangan, persuasi
rasional.
Menolak kompromi. Persuasi yang sukses seringkali merupakan proses
memberi dan menerima, terutama dengan pesan bisnis yang persuasif.
Hanya mengandalkan argumen hebat. Argumen hebat itu penting,
tetapi menghubungkan dengan audiens Anda pada tingkat emosional yang
tepat dan berkomunikasi dengan jelas bahasa sama pentingnya.
Asumsi bahwa persuasi adalah upaya satu kali. Persuasi sering kali
merupakan proses, bukan hanya dilakukan satu kali. Dalam banyak kasus,
Anda perlu menggerakkan audiens untuk mebuat langkah kecil pada satu
waktu daripada mencoba meyakinkan mereka untuk mengatakan "ya"
dalam satu langkah besar.
Melakukan penipuan atau perilaku tidak etis lainnya. Perpaduan
emosi dan daya tarik logis, yang diperkuat oleh kepercayaan audiens pada
pembawa pesan, dapat menjadi kekuatan persuasif yang kuat. Selalu ingat
kebutuhan audiens untuk menggunakan cara yang positif dan etis.
4.6. Memperkuat Posisi Anda
8
kemungkinan mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan harapan
Anda. Selanjutnya, periksa bahasa Anda. Dapatkah Anda menemukan kata-kata
yang lebih kuat untuk menyampaikan pesan Anda? Selain memeriksa pilihan kata
individu, pertimbangkan untuk menggunakan metafora dan figur pidato lainnya.
Demikian pula, anekdot (cerita singkat) dapat membantu audiens Anda
memahami arti dan pentingnya argumen Anda.
9
DAFTAR PUSTAKA
10