Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : SUSANTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030809747

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4433/PEMBANGUNAN PEMERINTAH

Kode/Nama UPBJJ : 51/TARAKAN

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pada akhir tahun 2019 dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya suatu
wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau yang akrab disebut Covid 19, hampir
semua aspek kehidupan mengalami perubahanperubahan yang semakin hari semakin
mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia. Covid-19 telah menjadi perhatian publik sejak
kemunculannya terdeteksi di Tiongkok di kota Wuhan Provinsi Hubei untuk kali pertama di awal
tahun 2020. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini membuatnya menjadi pusat perhatian
banyak negara, termasuk Indonesia sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini
sebagai pandemi global. Pandemi COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi
ekonomi dan sosial di Indonesia sejak akhir tahun 2019. Dampak ekonomi ini berdampak luas di
seluruh wilayah Indonesia. Perekonomian masing-masing daerah terancam, ditambah dengan
kondisi daerah yang lebih buruk dari sebelumnya. Karena hal tersebut, pemerintah Indonesia
langsung mengambil langkah agresif agar angka penyebaran bisa ditekan semaksimal mungkin.
Kita Indonesia lebih memilih pembatasan sosial (social distancing) sebagai solusi daripada
melakukan lockdown yaitu mengunci akses masuk dan keluar wilayah bagi siapapun untuk
mencegah penyebaran virus yang umumnya digunakan oleh kebanyakan negara. Inti dari
pembatasan sosial adalah menjauhi diri dari aktivitas sosial secara langsung dengan orang lain,
sedangkan lockdown berarti suatu wilayah akan diisolasi dan terjadi pemberhentian total semua
aktivitas di wilayah tersebut. Alasan fundamental kenapa Indonesia lebih memilih memberlakukan
pembatasan sosial adalah banyak masyarakat Indonesia yang mengandalkan upah harian, jadi
akan rawan mereka tidak bisa mencari mata pencaharian apabila lockdown diberlakukan. Menjaga
jarak sosial setidaknya memberlakukan beberapa himbauan kepada seluruh warga negara,
diantaranya adalah bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Pemerintah
memutuskan untuk memberlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Darurat mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus untuk wilayah di Pulau Jawa dan
Bali kemudian diperpanjang kembali, terakhir perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) di wilayah Jawa-Bali guna menekan laju penularan virus Corona (COVID-19). Inmendagri
Nomor 4 5 / 2 0 2 2 PPKM akan berlaku mulai 4 Oktober sampai dengan 7 November 2022.
Mengapa Pulau Jawa dan Pulau Bali sebagai perioritas utama dalam penanganan covid 19, ini
karena “Pulau Jawa dan Bali menjadi kontributor terbesar peningkatan kasus covid-19 di tingkat
nasional sejak awal pandemic,” dan tingkat kematian yang tinggi di Indonesia. Ratusan ribu
manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan ribu menjadi korban meninggal.
Tercatat negara-negara yang memiliki kasus tinggi terpapar covid-19 saat ini adalah Italia,
Tiongkok, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang.
Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubasi
covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. Penularan
lewat kontak antar manusia yang sulit diprediksi karena kegiatan sosial yang tidak bisa dihindari
merupakan penyebab terbesar menyebarnya covid-19 ini. Obat penawar yang belum bisa
ditemukan dan membludaknya jumlah pasien terpapar covid-19 menjadi penyebab kematian yang
paling tinggi. Rumah sakit dan paramedis yang menangani merasa kewalahan sehingga banyak
pasien yang tidak tertangani dengan baik. Sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis
menjadi penyebab pasien berjatuhan termasuk dokter dan paramedis lainnya yang juga terpapar
covid-19 sehingga akhirnya meninggal. Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial
semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama.
Semuanya telah merasakan dampak dari virus covid 19 ini, terutama pada dunia pendidikan. Kita
harus siap menghadapi perubahan ini, karena cepat atau lambat pendidikan akan mengalami
perubahan drastis akibat pandemi covid 19. Saat itu pemerintah pusat telah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan, salah satunya meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga
pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona atau covid
19 ini. Hal ini tentunya berdampak besar pada perkembangan pendidikan anak, yang saat ini
dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring atau
online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa
tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini merupakan tantangan besar bagi
seorang guru, karena dalam kondisi seperti ini guru pun dituntut untuk bisa mengelolah,
mendesain media pembelajaran (media online) sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan untuk mencegah atau mengantisipasi kebosanan siswa dalam pembelajaran
model daring tersebut.

2. Dinamika isu dan aktor dalam politik internasional kontemporer hari ini telah menjadikan negara
tidak lagi menjadi satu-satunya aktor dalam politik internasional. Terdapat beberapa aktor lainnya
yang berpengaruh dalam arena politik internasional, salah satunya adalah organisasi internasional.
Menguatnya peran organisasi internasional baik regional ataupun internasional telah menjadikan
organisasi internasional yang diisi oleh keanggotaan negara-negara yang bergabung menjadi
sebuah rezim dalam politik institusi internasional. Sehingga mengakibatkan semakin bervariasinya
isu, aktor dan pola hubungan internasional secara teori dan praktik. Artikel ini akan
mendeskripsikan konsep dan pendekatan dari rezim internasional dalam arena politik
internasional. Analisis terhadap rezim internasional dalam kajian ilmu hubungan internasional saat
ini mendapatkan perhatian yang cukup besar oleh para penstudi hubungan internasional terutama
terkait bagaimana rezim internasional mampu mempengaruhi pola kepentingan dan kebijakan
negara sebagai unitary and rational actor dan menciptakan pola perdamaian dalam hubungan
internasional. Rezim internasional berkembang pesat sejak perang dunia kedua. Sampai saat ini
pun rezim sudah meliputi hampir seluruh aspek hubungan internasional yang membutuhkan
koordinasi antar state, mulai dari isu pertahanan (misalnya pembatasan pengembangan senjata
atau pertahanan kolektif), perdagangan, keuangan dan investasi, informasi dan komunikasi, hak
asasi manusia, dan lingkungan. Hubungan internasional merupakan suatu studi dalam ilmu sosial
yang mempelajari mengenai hubungan – hubungan negara, individu atau aktor non negara dengan
negara lainnya atau organisasi internasional yang melewati batas – batas teritiorial negara.
Hubungan internasional bersifat sangat kompleks karena didalamnya terlibat bangsa – bangsa
yang masing – masing berdaulat, sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada
hubungan antar kelompok manusia didalam suatu negara. Hubungan itu secara potensial
mengandung tingkat bahaya yang tinggi karena umumnya setiap negara yang terlibat
mendasarkan diri pada upaya mengejar kepentingan nasional masingmasing apalagi dengan
ditemukannya senjata pemusnah massa. Asumsi dari studi hubungan internasional adalah bahwa
potensi bahaya itu dikurangi dan kemungkinan untuk menciptakan perdamaian bisa ditingkatkan,
asalkan umat manusia mau melakukan sesuatu demi tujuan itu. Pengkaji ilmu hubungan
internasional sangat merasakan mendesaknya kebutuhan untuk menghindari perang. Pada
dasarnya tujuan utama studi hubungan internasional adalah mempelajari perilaku internasional,
perilaku para aktor negara maupun non negara di dalam arena transaksi internasional. Perilaku iut
bisa berwujud perang, konflik, kerjasama, pembentukan Struktur politik merupakan konstruksi
atas aktor politik, tingkah laku aktor politik dan aksi serta interaksi mereka didalam masyarakat.
Secara struktur politik domestik memiliki struktur politik yang bersifat hirarkis dimana hubungan
tatanan politik dan pemerintahan bersifat subordinasi dan pemilihan kepala pemerintahan
biasanya didominasi oleh dua partai politik besar. Sedangakan model struktur politik internasional
bersifat koordinasi diantara negara-negara dalam dunia internasional. Struktur politik domestik
memiliki institusi dan pemerintahan yang berdaulat yang bertugas mengatur dan memelihara
stabilitas sistem domesitik, sedangkan politik internasional tidak memiliki lembaga dan
pemerintahan internasional yang bertugas menjalankan roda pemerintahan internasional
layaknya pemerintahan sebuah negara. Lingkungan politik internasional yang anarkis
memperkenankan setiap negara menjadi final judge (penentu terakhir) atas kepentingannya
sendiri, dan harus berusaha dengan kekuatan sendiri mendapatkan semua sarana-prasarana untuk
mencapai kepentingankepentingannya. Karena ketiadaan otoritas central yang membolehkan
perang terjadi, maka pertimbangan keamanan menjadi yang terpenting. Karena efect dari security
dilemma, usaha pemerintah untuk melindungi rakyatnya bisa membawa ketegangan dan perang
meskipun semua pihak menginginkan perdamaian. Dua negara, atau dua kelompok negara,
mungkin puas dengan status quo dan mencari keamanan, tetapi tidak mendapatkannya. Konflik
dan perang dapat terjadi tanpa adanya konflik ekonomi atau ideologi. Pecahnya perang tidak
selalu berarti bahwa expansi, atau bahwa manusia pada dasarnya memiliki dorongan untuk
mendapatkan kekuasaan. Security dilemma bisa menjelaskan terjadinya sebuah peperangan
tetapi tidak bisa menjelaskan semua perang yang pernah terjadi. Perang bisa terjadi ketika tidak
seorangpun menginginkannya; perang bisa terjadi karena memang diinginkan. Dalam kondisi
anarkis paling benar bukan pertanyaan, ”why does war occur?” , tetapi “Why does war not occur
more frequently than it does?”. Kalau hubungan internasional adalah dalam state of war, mengapa
tidak ada lebih banyak lagi negara yang hancur? Dua jawaban mengantar kita memahami politik
internasional: mengapa negara tidak serawan individual – mengapa mereka bisa mengatasi dan
tetap survive? Arnolds Wolfers menunjukkan mengapa keamanan, meskipun mahal, bersaing
dengan tujuan lain dari suatu negara dan mengapa batas-batas diperlukan terhadap usaha
melakukan keamanan. Pengertian anarki merupakan starting point untuk memahami hubungan
internasional.

3. Menurut pendapat Organski, bahwa negara-negara yang sekarang


ini disebut sebagai negara modern menempuh pembangunannya melalui tiga tahap
pembangunan, yaitu unifikasi (unification), industrialisasi (industrialization), dan negara
kesejahteraan (social welfare).17 Pada tingkat pertama, yang menjadi masalah berat adalah
bagaimana mencapai integrasi politik untuk menciptakan persatuan dan kesatuan nasional.
Tingkat kedua adalah perjuangan untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi politik.
Akhirnya, dalam tingkat ketiga, yang menjadi tugas negara yang terutama adalah melindungi
rakyat dari sisi negatif industrialisasi, memperbaiki kesalahan pada tahap sebelumnya dengan
menekankan pada kesejahteraan masyarakat. Tingkat-tingkat tersebut dilalui secara berurutan
(consecutive) dan memakan waktu relatif lama. Persatuan nasional adalah prasyarat untuk
memasuki tahap industrialisasi. Industrialisasi merupakarvjalan untuk mencapai negara
kesejahteraan.18 Edgar Faure (1978) menyatakan bahwa jarak waktu antara penemuan sains
dan penggunaannya secara besar-besaran, semakin pendek. Manusia memerlukan waktu 112
tahun untuk secara efektif menggunakajr secara praktis prinsip-prinsip fotografi (1727-1839).
Sedangkari untuk radio menjadi lebih pendek, yakni 35 tahun (1867-1902). Berikutnya untuk
televisi hanya membutuhkan waktu 12 tahun (1922-1934). Namun, hanya dibutuhkan waktu 2
tahun (1953-1955) dari penemuan baterai surya sampai ke penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai