1
1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Laporan Kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional
(OSN).
2. Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) ini dilaksanakan di
SMP Al Albab Pakis , Jawa Tengah. Dalam hal ini, pembinaan Olimpiade
Sains dilaksanakan di Laboratorium IPA dan di perpustakaan.
3. Waktu Kegiatan
Pembinaan Olimpiade Sains ini berlangsung setiap hari Kamis setelah pulang
sekolah pukul 14.00 WIB.
4. Pembina
Pembina dalam kegiatan Pembinaan Olimpiade di SMP Al Albab Pakis adalah
4.1 Tri Puryani (Guru Mapel IPA),
4.2 Fitria Rizqi (Guru Mapel Matematika),
5. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains di SMP Al Albab Pakis adalah
sejumlah sepuluh (10) siswa-siswa kelas VII dan VIII yang berpotensi untuk
dapat lolos dalam kompetisi Olimpiade OSN. Oleh karena itu, siswa-siswa
yang mengikuti pembinaan ini mestinya memiliki kemampuan akademik yang
unggul (lebih baik) daripada siswa-siswa yang lainnya, terutama dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika.
6. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains di SMP Al Albab Pakis adalah
pertemuan berbentuk tambahan pelajaran. Pertemuan dilakukan sekali
dalam seminggu. Pertemuan berlangsung selama empat jam pelajaran,
2
yakni 120 menit atau 2 jam. Setiap jam pelajaran berlangsung selama 60
menit.
Dalam tiap jam pelajaran diberikan latihan-latihan soal , khususnya soal- soal
yang setingkat Olimpiade Sains Nasional. Soal-soal seperti ini bukanlah soal-
soal yang biasa ditemukan untuk ujian semesteran maupun ujian akhir. Soal-
soal Olimpiade Sains tingkat SMP justru hampir menyamai soal-soal setingkat
SMA. Contoh-contoh soal Olimpiade Sains dapat dilihat dalam Lampiran 1.
7. Pelaksanaan Kegiatan
Secara umum, pelaksanaan kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains di SMP Al
Albab Pakis berjalan dengan baik. Sebagaimana disebutkan di atas,
pelaksanaan pembinaan ini dilaksanakan dalam bentuk tambahan pelajaran
yang berlangsung setiap hari kamis dalam satu minggu, dimulai jam 14.00
WIB sampai 16.00 WIB.
Tiap pertemuan diisi dengan berbagai latihan soal Ilmu Pengatahuan Alam dan
Matematika terutama soal-soal di tingkat Olimpiade. Pertama, setiap siswa
diminta untuk mengerjakan berbagai soal-soal Olimpiade secara mandiri
maupun bekerja sama dengan teman sebangku. Hal ini dilakukan selama
kurang lebih 30 menit. Dalam setiap pertemuan diusahakan agar siswa-siswa
tersebut dapat mengerjakan tiga sampai lima soal-soal Olimpiade Sains.
Kedua, Pembina membahas satu sampai dua soal. Untuk membahas satu buah
soal Olimpiade Sains tidaklah sederhana karena memang tingkatannya tinggi.
Satu soal membutuhkan sekitar sepuluh menit untuk dibahas dengan baik.
Pembahasan soal menjadi penting sekali agar siswa-siswa menjadi paham
untuk mengerjakan soal-soal lain yang sejenis.
Salah satu indikator yang penting dalam kompetisi Olimpiade Sains adalah
terbiasa mengerjakan soal-soal Sains setingkat SMA. Salah satu tujuan
pembinaan ini adalah untuk membiasakan siswa-siswa dengan soal-soal
Olimpiade Sains. Selain itu, tujuan lain dari pembinaan ini adalah
menumbuhkan intuisi Sains agar siswa dapat beradaptasi dengan cepat
dengan berbagai soal yang berbeda.
3
Selama pembinaan berlangsung, respon dari siswa cukup baik. Siswa
bersemangat dalam mengikuti setiap pembinaan. Siswa sangat aktif
mengerjakan soal-soal Olimpiade Sains yang diberikan oleh pembina. Banyak
pula pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik ketika mengerjakan
soal-soal maupun ketika pembina memberi penjelasan tentang soal tertentu.
Pada akhirnya, tidak semua siswa yang mengikuti pembinaan ini akan
diajukan untuk mengikuti kompetisi Olimpiade Sains. Selama peimbinaan ini
terjadi pula proses seleksi. Telah dipilih empat siswa (dua siswa kelas VII dan
dua siswa kelas VIII) terbaik untuk mengikuti kompetisi Olimpiade Sains
yang dimulai dari tingkat Kabupaten, Propinsi, dan terakhir, tingkat Nasional.
8. Hasil Terbaik
Hasil terbaik dari kegiatan pembinaan Olimpiade Sains ini adalah
meningkatnya minat belajar pada siswa-siswa yang mengikuti pelatihan,
terutama pada bidang Ilmu Pengatahuan Alam dan Matematika.
10. Kesimpulan
Secara umum, pembinaan Olimpiade Sains ini telah berjalan dengan baik dan
mencapai tujuannya.
12. Penutup
Demikianlah laporan ini disusun. Semoga laporan ini dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk menyusun kegiatan pembinaan Olimpiade Sains
mendatang yang lebih baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan pembinaan Olimpiade
Sains ini. Semoga jerih payah yang telah dilakukan oleh semua pihak dapat
memberi manfaat dalam peningkatan kualitas akademik siswa-siswa
khususnya di SMP Al Albab Pakis dan umumnya di Indonesia. Amiin.
5
Lampiran I: Contoh Soal-Soal Olimpiade Sains SMP
BIOLOGI
A. Pteridophyta
B. Bryophyta
C. Angiospermae
D. Gymnospermae
E. Spermatophyta
Jawaban: A
Pembahasan:
Berdasarkan organ reproduksinya, Plantae dibagi menjadi Cryptogamae
(tumbuhan tingkat rendah) dan Phanerogamae (tumbuhan tingkat tinggi).
Cryptogamae terdiri atas Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Bryophyta
(tumbuhan lumut). Pteridophyta (tumbuhan paku) memiliki karakteristik
sebagai berikut:
6
2. Ordo tumbuhan yang terdapat pada kelas dikotil adalah ....
Jawaban: E
Pembahasan:
Jawaban: C
Pembahasan:
Tumbuhan yang diamati oleh Daniel adalah Equisetum karena memiliki ciri
khas yaitu percabangan batang yang berbentuk ulir, memiliki rongga, dan
beruas-ruas. Tumbuhan ini termasuk ke dalam subdivisi sphenopsida (paku
ekor kuda). Paku ekor kuda sering tumbuh di daerah tempat berpasir.
7
Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak
transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang Sphenopsida berongga
dan beruas-ruas. Batang tampak keras karena tersusun oleh sel-sel dengan
dinding sel mengandung silika (sehingga dikenal juga sebagai scouring rushes
atau ampelas, yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok). Batangnya
memiliki rizom. Pada ujung beberapa batang, terdapat strobilus yang di
dalamnya terdapat sporangia. Sporangium menghasilkan spora yang bentuk
dan ukurannya sama, tetapi ada yang berjenis jantan maupun betina, sehingga
paku ekor kuda disebut sebagai paku peralihan.
4. Organisme berikut ini yang merupakan contoh dari produsen adalah ....
A. bakteri metanogen
B. bakteri heterotrof
C. zooplankton
D. protozoa
E. jamur
Jawaban: A
Pembahasan:
Produsen merupakan anggota dari ekosistem yang berperan sebagai penghasil
utama makanan karena memiliki kemampuan mengubah senyawa anorganik
menjadi senyawa organik. Salah satu contoh dari produsen adalah bakteri
metanogen. Bakteri tersebut dapat memanfaatkan metana yang terdapat di
suatu lingkungan untuk menjadi produk organik. Oleh karena itu, pada daerah
yang banyak mengandung metana dan tidak terdapat tumbuhan atau alga,
bakteri metanogen akan berperan sebagai produsen primer.
5. Pencemaran cahaya dapat mengganggu hewan yang memiliki cara hidup ....
A. diurnal
B. nokturnal
C. krepuskular
D. diurnal dan nokturnal
E. krepuskular dan nokturnal
8
Jawaban: E
Pembahasan:
Pencemaran cahaya merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat intensitas
cahaya berlebih pada saat kondisi gelap. Hal tersebut dapat mengganggu
hewan-hewan yang mencari makan pada kondisi gelap. Cara hidup hewan
secara umum dikelompokkan menjadi tiga, yaitu diurnal, nokturnal, dan
krepuskular.
Hewan diurnal merupakan hewan yang aktif di kondisi terang seperti pagi dan
siang hari. Hewan nokturnal merupakan hewan yang aktif di kondisi gelap
seperti malam hari. Hewan krepuskular merupakan hewan yang aktif di
kondisi remang atau kelam seperti fajar dan senja. Berdasarkan informasi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa hewan yang dapat terganggu akibat
pencemaran cahaya adalah nokturnal dan krepuskular.
A. Hukum I Newton
B. Hukum II Newton
C. Hukum III Newton
D. Hukum Kekekalan Energi
E. Hukum Kekekalan Momentum
Jawaban: A
Pembahasan:
Peristiwa terlemparnya tas-tas di sebelah Rima ketika mobil berhenti
mendadak menunjukkan bahwa tas-tas tersebut berusaha mempertahankan
keadaannya yaitu bergerak ke depan bersama mobil. Hal ini dijelaskan pada
Hukum I Newton mengenai kelembaman, bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya.
9
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.
Jawaban:
Pembahasan: D
Gaya tarik-menarik antara dua benda:
Pernyataan yang tepat ketika suatu planet berada di titik aphelium adalah
pernyataan nomor....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
1
0
D. 2 dan 4
E. hanya 4
Jawaban: A
Pembahasan:
Sebuah benda bergerak dari titik A sampai titik E seperti pada gambar. Jika
titik A sebagai acuan energi potensial maka benda mempunyai energi
potensial negatif pada saat benda berada pada titik ....
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
1
1
Jawaban: E
Pembahasan: E
Benda pada titik E mempunyai energi potensial negatif karena berada dibawah
(-h) dari titik acuan energi potensial (A).
Pernyataan yang benar jika kedua benda mengalami tumbukan tidak lenting
sama sekali adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
Jawaban: A
Pembahasan
Uji tiap pernyataan:
1. Koefisien restitusi sama dengan nol → benar, tumbukan tidak lenting sama
sekali memiliki koefisien restitusi nol
2. Jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan sama besar → benar,
pada setiap jenis tumbukan yang ideal berlaku hukum kekekalan momentum
yang menjamin jumlah momentum sebelum dan setelah tumbukan sama
1
2
4. Energi kinetik total kedua benda tetap → salah, pada tumbukan tidak
lenting sama sekali, energi kinetik total kedua benda setelah tumbukan akan
lebih kecil daripada energi kinetik total sebelum tumbukan.
Jawaban: C
Pembahasan:
Perubahan warna kertas lakmus saat dicelupkan dalam larutan asam dan basa
adalah sebagai berikut.
Larutan asam
Larutan basa
1
3
Lakmus merah -> biru
Lakmus biru -> biru
Menurut Arrhenius, basa adalah spesi yang dapat melepaskan ion saat
dilarutkan ke dalam air (membentuk larutan). Berdasarkan perubahan warna
kertas lakmus di atas, larutan basa ditunjukkan oleh larutan 4.
Jawaban: D
Pembahasan:
Titran adalah larutan penitrasi yang berada di dalam buret, sedangkan titrat
adalah larutan yang dititrasi yang berada di dalam labu Erlenmeyer.
Keterangan dari gambar dapat disimpulkan sebagai berikut.
1 = buret
2 = titran
1
4
3 = statif
4 = titrat
Maka, titran dan titrat secara berurutan ditunjukkan oleh nomor 2 dan 4.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
a. 20 mL
b. 40 mL
c. 10 mL
d. 4 mL
e. 2 mL
Jawaban: B
Pembahasan:
Volume asam yang digunakan untuk titrasi dapat dihitung melalui persamaan
berikut.
1
5
Jawaban: B
Pembahasan:
Salah satu sifat koloid yang melibatkan penghamburan cahaya adalah efek
Tyndall. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid
menghasilkan berkas cahaya. Campuran yang tergolong ke dalam koloid
adalah air susu. Air kopi merupakan campuran heterogen, sedangkan gula dan
air sirup merupakan larutan (campuran homogen).
Jawaban: D
Pembahasan:
Jenis koloid yang menggunakan zat padat sebagai medium pendispersi adalah
sebagai berikut.
a. 6
b. 10
c. 16
1
6
d. 20
e. 26
Jawaban: E
Pembahasan:
Jawaban: C
Pembahasan:
1
7
Perhatikan tabel berikut!
Jawaban: A
Pembahasan:
1
8
Oleh karena itu, didapat perhitungan sebagai berikut.
Jawaban: E
Pembahasan:
1
9
Dengan demikian, nilai dari adalah -5.
Jawaban: E
Pembahasan:
Ingat bahwa apabila berada di kuadran IV, maka dan bernilai negatif,
sedangkan bernilai positif.
Dengan demikian, informasi yang tepat apabila berada di kuadran IV adalah
bernilai negatif dan bernilai positif.
Jadi, jawaban yang tepat adalah E
2
0