Anda di halaman 1dari 1

Tanggul nosarara yang terletak di Kelurahan Nunu ini memiliki potensi yang sangat besar

untuk menopang perekenomian masyarakat, hal ini dibuktikan dengan mengeliatnya


perekonomian masyarakat yang berada disekitaran tanggul nunu. Berdasarkan data yang penulis
dapatkan dari hasil observasi dilapanga, tercatat pada tahun 2022 jumlah penduduk yang tinggal
disekitaran lokasi tersebut ada sebanyak 12.478 masyarkat, Dari jumlah tersebut kemudian
diketahui ada 3.817 masyarkat Kelurahan Nunu yang tercatat tidak memiliki pekerjaan dan ada
8.661 masyarakat yang telah memiliki pekerjaan. Sedangkan pada tahun 2021 tercatat bahwa ada
sekitar 7 .890 masyarakat Kelurahan Nunu yang tidak memiliki pekerjaan sedangkan masyarakat
yang bekerja hanya ada sekitar 4.588 hal ini diakibatkan karena adanya pandemi covid-19. Data
diatas penulis dapatkan dari pemerintah Kelurahan Nunu yang dapat di lihat dalam tabel berikut:

Perbedaan yang terjadi berdasarkan data diatas dipengaruhi oleh pembangunan fasilitas
publik berupa jembatan lolove yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka
usaha atau berjualan yang mana hal ini tentu saja dapat mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian masyarakat yang berada disekitaran lokasi tersebut. Mengeliatnya perekonomian
masyarakat yang ada disekitaran lokasi tersebut tidak lepas dari perhatian pemerintah kelurahan
seperti yang disampaikan oleh seksi ekonomi dan pengembangan Ibu Mulyani Dj. Umar dalam
wawancaranya bersama penulis:

“Perhatian pemerintah kelurahan terhadap peningkatan pertumbuhan perekonomian


masyarakat pasca pandemi sangat di utamakan apalagi dengan dibangunnya jembatan
lalove di kelurahan nunu pada tahun 2021 yang kemudian dijadikan salah satu ikon Kota
Palu diharapkan dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat yang berada disekitar
lokasi tersebut.”
Namun banyak hal yang kemudian dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Nunu
terkhusus bagi masyakat yang melakukan aktivitas berjualan, yang berkaitan dengan kurang
optimalnya pengelolaan lokasi tersebut yang sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar
untuk di jadikan sebagai salah satu objek wisata, seperti yang di sampaikan oleh ibu Lilik
sebagai salah satu pelaku usaha dalam wawancaranya bersama penulis:

“kurang optimalnya pengelolaan lokasi tanggung nunu tersebut yang sebenarnya


memiliki potensi untuk dijadikan sebagai lokasi wisata nantinya akan berdampak
terhadap pertumbuhan masyarakat yang mengantunggkan hidupnya dengan berjualan,
Seperti saat ini ada beberapa tempat yang sudah mulai terbengkalai”

Anda mungkin juga menyukai