Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintahan terus melanjutkan pengembangan kota baru dan mandiri

terpadu maja untuk bisa menciptakan simpul-simpul perekonomian yang baru

di Pulau Jawa dan persiapan kota mandiri Maja sebagai kota baru sudah

terkenal dengan pembangungan infrastruktur yang di bangun secara luas oleh

hak cipta. Kota maja sendiri sudah cukup matang dalam pembangunannya

karna masterplan sudah selesai disusun sejak lama, Maja ini terletak disebuah

Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Potensi yang ada dimaja saat ini sebagai

tempat hunian. Pemerintah telah menetapkan maja untuk menjadi

pengembangan kota mandiri yang baru dan pengembangan infrastruktur

dimaja.

Hal ini pula sejalan juga dengan pesan nawacita dan amanat RPJMN

2015 hingga 2019 yaitu pembangunan 10 kota baru dan maja sendiri menjadi

salah satu lokasi prioritas di bagian megapolitan Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang Dan Bekasi. Pembangunan kota maja ini sebenarnya memang

sudah termasuk dalam rencana program jangka menengah 2015-2019. Sebagai

kota baru yang berada di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi secara perencanaan itu akan mencakup beberapa kabupaten yang

lainnya bukan saja yang di Kabupaten Lebak itu juga mencakup Kabupaten

Tangerang, Tangerang selatan sedikit, Kabupaten Bogor tentunya itu menjadi

1
kota yang mencakup 2 Provinsi Banten dan Jawa Barat. Kota satelit atau

kota-kota baru adalah simpul-simpul baru diluar Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi.

Perlu dikembangkan tentunya Maja sendiri menjadi satu kota yang

inklusif, aman, nyaman, produktif, dan berestetik, bersih dan berkarakter yang

paling penting efisiensi serta menjamin keberlanjutan lingkungan kawasan

maja sendiri, Desa Maja sendiri bersifat menyerap ilmu teknologi ICT. Kira-

Kira itu kota maja sendiri yang akan terbentuk dalam 10 atau 20 tahun

mendatang kedepannya.

Pengembangan Desa Maja ini semulanya untuk pembuatan

perencanaan pembangunan infrastruktur pembangunan penyediaan perumahan

sejak tahun 1994 sudah ada perencanaan pengembangan perumahan di maja

dan kemudian krisis ekonomi pada tahun 1998 dan waktu krisis itu kemudian

berhenti.

Desa Maja sendiri menjadi ladang usaha bagi masyarakat asli maja ini

sebagai acuan mata pencarian nya dalam bekerja seperti petani,nelayan,dan

lainnya namun semenjak ada pembangunan perumahan di maja lahan yang

tadinya sangat luas dan menghasilkan beberapa hasil sumber daya alam nya

seperti jagung beras singkong dan lain sebagai berikut mereka harus

mengalah demi lahan tanah yang dibuat untuk pembangunan yang sekarang

menjadi perumahan bersubsidi dan komersional, karena dari hasil kerja

mereka yang dikelola saat itu mereka menjadi tidak bisa menikmati pekerjaan

2
nya sehari-hari dalam mencari mata pencahariannya untuk menyambung

kesenjangan dan kelangsungan hidupnya.

Pada tahun 1994 dimulai sudah ada upaya dari kementerian

Perumahan Rakyat dan Perumahan Nasional serta pengembangan-

pengembangan melakukan pergerakan pembangunan perumahan yang makin

lama makin banyak orang yang tinggal di perkotaan dan sekarang saja sudah

53% penduduk Indonesia ada diperkotaan sehingga membentuk kota baru

maja yang mandiri ini sudah menjadi kebutuhan dan ini yang kemudian

pemerintah membuat MOU antara kementrian pekerjaan Kabupaten Lebak

umum perumahan rakyat Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan Kabupaten

Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor untuk membentuk Kota Mandiri

Maja itu sendiri, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) yang telah di rencanakan pemerintah sejak april 2015 lalu

memberikan perubahan besar pada pembangunan di Maja Lebak .

Pembangunan kota baru Maja seluas 15.000 ha. Di Kabupaten Lebak,

Provinsi Banten yang masuk salah satu dari 10 Kota baru Publik di Indonesia

terus dipacu pembangunan nya mulai dari infrastruktur utama sistem

transportasi masal hingga utitas kota lainnya, melakukan pembangunan hunian

terpadu dan terlengkap berasaskan Transit Oriented Development (TOD).

Digagas dengan konsep Transit Oriented Development (TOD)

dibangun berbasiskan sistem-sistem transportasi masal yang didukung dan

sudah dilengkapi dengan Commuter Line, Rel double Track, serta sarana

stasiun yang lebih modern dan nyaman. Dalam perkembangannya kini

3
perumahan Maja hanya dalam 3 tahun telah mengalami perkembangan yang

sangat pesat demikian dengan pembangunannya, Kota Maja telah mencatatkan

prestasi pembangunan maupun dalam pemasarannya karena berhasil

memasarkan dan membangun lebih dari 13.000 unit rumah. Hal sama juga

dalam perkembangan pembangunan fasilitas pendukungnya maja kini telah di

lengkapi ratusan unit ruko di sepanjang jalan diantaranya sudah digunakan

sebagai ruang usaha mini market bisnis kuliner dan klinik kesehatan.

Sementara fasilitas lainnya yang kini tengah dalam proses pembangunan ada

fasilitas sport club yang kini sudah mencapai lebih dari 70% dan pusat belanja

dan lifestyle, Ecoplaza.

Sementara itu dalam progress pembangunan rumah di pengembangan

tahap 1 sebagian sudah rampung, bahkan sudah di serah terimakan kepada

konsumen sejak 2017. Sebagai bagian dalam pengembangan kota baru

mandiri Maja. Maja juga didukung oleh berbagai infrastruktur yang tengah

dikebut pemerintah diantaranya adalah stasiun maja, sebagai pendukung

kawasan kota terpadu mandiri maja ini yang berorientasi pada konsep Transit

Oriented Development (TOD), Stasiun maja kini telah bersolek menjadi

stasiun modern berlantai 2 didalamnya dilengkapi dengan gate card system

memiliki ruangan tunggu posko kesehatan serta pelayanan yang sangat

memadai dan kebersihan yang terjaga. Stasiun maja juga dilengkapi dengan

area parkir yang cukup luas dan akses jalan yang lebar.

Sementara itu, akses jalan utama menuju kota maja juga telah

mengalami perubahan yang signifikan, di Maja seluruh akses jalan sudah di

4
cor beton sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya dalam

mengakses kota baru mandiri Maja.

Sebelum Kota Maja di bangun menjadi kota metropolita ini tentu saja

banyak sekali perekonomian petani yang masih berkebun dan memiliki

penghasilan dari hasilnya seperti tanam jagung,padi,dan masih banyak lagi

yang di hasilkan dari hasil jeri payahnya sendiri disitu lah para petani bisa

menadapatkan untung dari hasil kebunnya namun sekarang sangat jauh

berbeda maja sendiri telah menjadi desa yang telah di kelilingi oleh

perumahan dan masyarakat luar sehingga petani di kampung menjadi

terkikiskan dan banyak yang menganggur dari dampak pembangunan ini.

Perkembangan Kota Maja saat ini menjadi sangat berubah dari

sebelumnya memang dulu nya maja menjadi desa yang sangat terpencil dan

tertinggal oleh desa yang berkembang seperti desa lainnya,desa maja sewaktu

dulunya hanya di kelilingi oleh hutan terlarang,perkebunan kelapa sawit

pepohonan dan hasil tanaman lainnya serta lapangan yang sangat luas,namun

keadaan menjadi berubah drastis semenjak adanya pembangunan perumahan

kini maja menjadi desa yang sangat maju seperti adanya sekarang maja kini

sudah mempunyai perumahan yang telah di miliki oleh perusahaan dan ruang

serba guna untuk bisa di perlukan oleh orang banyak.

Mata pencaharian masyarakat maja jika di bandingkan dari saat ini

dan sebelumnya sangat mempunyai banyak perbandingan saat itu maja para

nelayan,petani,buruh dan wiraswasta bisa bekerja dengan kreatifnya tersendiri

atau dengan kemampuan yang mereka kelolah dari tenaga kerja nya namun

5
mungkin sekarang banyak nya atau mulai menumbuhnya para pengangguran

yang ada dimaja, zaman dulu masih ada yang berjualan dengan hasil kebunnya

yang mereka memperjual belinya ke pasar atau ke suatu tempat perbelanjaan

dan mendapatkan keuntungan sendiri dari yang di ciptakan dan kemanfaatan

nya dari situ mereka bisa mencukupi kebutuhan pokok sandang pangannya

untuk sehari-hari.

Banyak nya masyarakat luar yang manjadi transmigrasi dari daerah

luar hingga masuk ke daerah maja saat ini tidak hanya satu atau dua orang saja

namun banyak nya masyarakat luar yang semakin meningkat dan masyarakat

Maja yang keluar untuk mencari lapangan pekerjaan di luar maja karna

mereka tau susahnya mencari kerja ditanah kelahirannya yang telah menjadi

perumahan atau dampak dari pembangunan kini.

Keadaan maja saat ini dari sesudah di bangun dan sebelum di bangun

ada sisi baik dan tidak baik nya saat ini Maja bisa menjadi desa yang

berkembang karena kaya akan mempunyai keanekaragaman yang berbeda dari

segi jalan sekarang maja kini telah memiliki Flyover atau pembagian dua jalan

raya sehingga para kendaraan tidak yang lawan arus atau tidak membuat

macet kendaraan lainnya sudah layak di lewati oleh kendaraan dan

mempunyai perumahan siap huni untuk para pendatang baru untuk

mempunyai rumah yang siap pakai dan tidak harus merancangnya serta

pendukung infrastruktur lainnya sangat tercukupi dan didukung pembangunan

fasilitas khusus dan fasilitas umum,dari sisi kurang baiknya hilangnya mata

pencaharian masyarakat atau nelayan dan buruh tani yang ada di Maja yang

6
menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan penangkap ikan maupun

nelayan yang melakukan budidaya kerang hijau serta warga membuat bata,dan

petani yang bercocok tanam dan padi. Proses pembanguan perumahaan untuk

membangun perumahan di maja menyebabkan udara menjadi panas dan

gersang tidak sejuk seperti sedia kalanya adanya debu dan menyebabkan

menjadi wabah penyakit dan air sungai menjadi hitam dan keruh akibat

buangan lumpur atau galian tanah yang telah tercemar, maka kerang hijau dan

ikan serta udara menjadi semakin punah dan budidaya ikan kerang menjadi

mati atau tidak bisa hidup lagi di lokasi sungai tersebut.

Demikian pula para buruh tani yang tidak bisa lagi mendapatkan hasil

yang optimal karena air dan sawah mereka yang tercemar dengan makin

besarnya kemungkinan resiko warga menjadi memprihatinkan, hilangnya mata

pencaharian menyebabkan banyaknya anak-anak usia sekolah yang kehilangan

kesempatan untuk bersekolah karena sekolah menjadi sesuatu beban yang

mahal dan untuk keperluan kebutuhan sehari-hari keluarganya hal ini di

sebabkan karena orang tua mereka kehilangan penghasilan yang di dapat.

Tabel. 2.1 .

Lembaga Ekonomi Yang Dimiliki Anggota Keluarga

1 Koperasi 2 Jaipongan -
2 Unit Usaha Simpan Pinjam 2 Wayang Golek -
3 Industri Kerajinan Tangan - Group Musik -
4 Industri Pakaian - Group Vocal -
5 Industri Usaha Makanan -
Usaha Pengecer Gas dan
6 Industri alat rumah tangga - 2
bahan bakar Minyak
Industri usaha bahan Usaha air minum dalam
7 3 2
bangunan kemasan

7
8 Industri Alat Pertanian - Tukang kayu -
9 Restoran - Tukang batu -
22
10 Toko Swalayan Tukang jahit 8
4
11 Warung kelontong 30 Tukang cukur 7
12 Angkutan Darat - Tukang service 2
13 Angkutan sungai - Tukang besi -
14 Angkutan laut - Tukang pijat -
15 Angkutan udara - Tukang sumur 8
16 Jasa ekspedisi - Notaris 2
17 Pengacara advokat - Usaha pasar harian 224
18 Konsultan manajemen - Usaha pasar mingguan -
19 Konsultan teknis 1 Usaha pasar ternak -
Usaha pasar hasil bumi dan
20 Pejabat pembuat akta tanah - -
tambang
21 Wisma - Pengijon -
Pedagang
22 Asrama 1 -
pengumpul/tengkulak
23 Persewaan kamar - Usaha peternakan 1
10
24 Kontrakan Rumah Usaha perikanan -
1
25 Mess - Usaha perkebunan -
26 Hotel - Kelompok simpan pinjam -
27 Home stay - Usaha minuman -
28 Villa - Industri Farmasi -
29 Town house - Industri Karoseri -
30 Usaha asuransi - Penitipan kendaraan bermotor 6
Lembaga keuangan bukan
31 - Industri perikatan elektronik -
Bank
32 Lembaga perkreditan rakyat - 1. Pengolahan kayu -
33 Pegadaian - Bioskop -
34 Bank perkreditan rakyat - Film keliling -
35 Usaha penyewa alat pesta 5 Sandiwara/Drama -
Usaha pengolahan dan
36 - Group lawak -
penjual hasil hutan

Tabel

Tabel 2.2

Anggota Keluarga Sebagai Wajib Pajak Dan Retribusi

8
1 Wajib Pajak Bumi dan Bangunan 1.843 6 Wajib retribusi keamanan
2 Wajib Penghasilan Perorangan - 7 Wajib Iuran
3 Wajib Pajak Badan/Perusahaan - 8 Wajib Pungutan
4 Wajib Pajak Kendaraan Bermotor 3.000 9 -
5 Wajib Retribusi Kebersihan 224 10 -

Sumber Daftar Isian Table 2.1 Dan 2.2 Data Dasar


Keluarga Potensi Masyarakat Maja (2017) Desa Maja Kecamatan Maja.

Data diatas adalah laporan hasil pendapatan masyarakat desa maja

yang terjadi di tahun 2017, dimana data tersebut di dapat dari Desa Maja

Kecamatan Maja.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah di uraikan maka perlu

di lakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap perkembangan wilayah

maja sendiri. Oleh karena itu penulis tergugah untuk melakukan penelitian

tentang “ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN

PERUMAHAN DI KECAMATAN MAJA”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka timbul

masalah-masalah yang dapat di identifikasi. Beberapa masalah yang terkait

dalam penelitian ini, anatra lain :

1. Perkembangan kota mandiri maja dengan adanya pembangunan

perumahan.

2. Mata pencaharian petani yang semakin punah semenjak adanya

pembangunan perumahan.

3. Banyak nya orang luar yang menjadi masyarakat tetap di kota mandiri

maja.

9
4. Keadaan maja dengan dibangunnya pembangunan perumahan dari

sebelum di bangun dan setelah di bangun

5. Pertambahan penduduk dan keluasan wilayah Maja dengan adanya

pembangunan di Maja.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di

batasi pada ‘’Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Perumahan Di

Kecamatan Maja Kabupaten Lebak’’

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat di

rumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut : “ Adakah terdapat

dampak baik dan buruknya setelah ataupun sebelum adanya pembangunan

perumahan bagi masyarakat luar dan masyarakat asli pribumi di Maja’’

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian adalah :

a. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

kesenjangan dan untuk memperbaiki kinerja masyarakat,sehingga dapat:

1. Mengetahui perbandingan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat

Maja sebelum pembangunan dan sesudah pembangunan

10
2. Bagaimana gambaran para pendatang baru di maja dan masyarakat

pribumi di Maja

3. Mengetahui pekerjaan masyarakat maja seperti apa totalitasnya

4. Setelah pembangunan bagaimana profesi mereka dan berapa

penghasilannya, berdampak positif atau tidak

b. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu

arahan dalam kajiannya terkait peralihan profesi masyarakat Maja yang

terdampak pembangunan.

11
DAFTAR PUSTAKA

A.Djaja Saefullah, 2008. Modernisasi Perdesaan Dampak Mobilitas Penduduk,

Bandung : Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dr.Ir.Ernady Syaodih, MT.IAP. 2015, Manajemen Pembanguann Kabupaten

dan Kota, Bandung : PT.Refika Aditama

Hanif Nurcholis.2011, Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Jakarta : Erlangga

http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-administrasi/

M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Moleong Lexy J. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung

Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit: PT. Remja

Rosdakarya Offset, Bandung.

Muhamad Erwin, S.H.,M.Hum. 2008, Hukum Lingkungan Dalam Sistem

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia,

Bandung : PT.Refika Aditama

Prof.Dr.Ir.F.Gunawan Suratmo. 2004, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,

Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Prof.Dr.Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Adminstrasi, Bandung : Alfabeta

Prof.Drs.Robinson Tarigan, M.R,P. 2005, Perencanaan Pembangunan Wilayah,

Jakarta : Bumi Aksara

12
.

13
14

Anda mungkin juga menyukai