Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU BIOMEDIS DASAR ( IBD )

DOSEN PENGAMPUH : AGENG ARI WIDODO

DISUSUN OLEH
NAMA : ROZI HAMZAN HADI
NIM : 300STYC22
KELAS : A5/ INTERNATIONAL CLASS
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK
2022/2023

TEMA 1 : SISTEM KARDIOVASKULAR


PRAKTIKUM 1 : ANATOMI JANTUNG

• Tujuan praktikum :
1. Mampu menyebutkan anatomi jantung dan pembuluh darah
2. Mampu menjelaskan fungsi jantung dan peredaran darah

• Dasar Teori
Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari tubuh yang sangat penting karena
merupakan pengatur. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung yang merupakan pompa,
dengan jaringan pembuluh darah yang luas, yang bertugas sebagai pengangkut untuk
darah. Sistem kardiovaskular pada prinsipnya terdiri dari jantung, penbuluh darah dan
limfe. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi dan zat-zat lain untuk di
distribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-bahan hasil akhir metabolisme
untuk di keluarkan dari tubuh. Ukuran jantung sekitar sedikit lebih besar dari satu
kepalan tangan dengan berat pada rentang 7-15 ons. Dalam sehari nya jantung mampu
memompa sampai 100.000kali dan dapat memompa darah sampai 7.571 liter. Jantung di
lapisi oleh lapisan perikardium yang tersusun oleh membrane fibroserosa dan
permukaaan pembuluh darah besar.
• Alat dan bahan
Alat : gambar anatomi jantung, ,
Bahan : alat tulis

• Cara kerja:
Mengamati anatomi jantung:

Persiapkan gambar/model anatomi jantung

Mengamati dan menggambar anatomi jantung serta memberi keterangan bagian


jantung

• Hasil Praktikum:

Gambar 1. Anatomi Jantung


Keterangan:
a. Arteri pulmonalis sinistra
b. vena pulmonalis
c. atrium sinistra
d. ventrikel sinistra
e. ventrikel dextra
f. vena cava inferior
g. atrium dextra
h. vena cava superior
i. arteri pulmonalis dextra
j. aorta

Gambar.2 Anatomi Pembuluh Darah


Keterangan :
• Arteri

• Arteriola

• Venula

• Vena

• kapiler
Gambar 3. Anatomi suplai darah bagi jantung
Keterangan:
a. cabang arteri coronaria sinistra
b. arteri coronaria sinistra
c. cabang arteri coronaria dextra
d. vena cava inferior
e. arteri coronaria dextra
f. vena cava superior
Jawaban menjodohkan:
Pernyataan Organ
Memisahkan antara ventrikel kanan dengan paru-paru Katub pulmonal

Pembuluh darah yang mengalirkan darah yang kaya CO2 dari seluruh Vena
tubuh kembali jantung
Sebagai sekat antar ventrikel atau antar atrium Septum
Memisahkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri Katub bicuspid
Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, kecuali Arteri
ke arteri pulmonalis

Praktikum 2: menghitung denyut nadi dan tekanan darah


• pembahasan

1. Denyut jantung/nadi merupakan faktor penting dalam bidang kesehatan yang


berfungsi untuk mengetahui kondisi kesehatan pada tubuh seseorang. Metode
pengukuran jumlah denyut nadi saat ini masih menggunakan cara manual yaitu dengan
menghitung detak denyut jantung/nadi per menit.

2. Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi. Terdapat
dua macam kelainan tekanan darah yakni dikenal dengan hipertensi atau tekanan darah
tinngi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.

• Tujuan pratikum

1. Mampu mengukur denyut nadi dan tekanan darah

2. Mampu menentukan faktor yang mempengruhi hasil pengukuran denyut nadi dan
tekanan darah

• Alat dan bahan

Alat : Meja kerja dan kursi, spighnomanometer, stetoskop, stopwatch/ arloji, alat
tulis Bahan : Lembar catatan

• Cara kerja:


• Memeriksa Denyut Nadi secara palpasi

Memilih probandus

Minta probandus terlentang tenang selama 2-3 menit ditempat tidur

Letakkan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan volar

Memeriksa denyut arteri radialis dextra

Catat data sesuai format


• Mengukur tekanan darah secara palpasi

Probandus tetap berbaring di tempat tidur

Letakkan lengan yang hendak diukur tekanan darahnya (lengan kanan)

Memasang manset pada lengan atas kanan

Meraba serta merasakan denyut nadi arteri radialis dextra

Memompa udara kedalam manset sampai denyut arteri radialis dextra tak teraba

Memompa udara ke dalam manset sampaintinggi Hg pada manometer ± 20 mmHg


lebih tinggi dari titik dimana denyut arteri radialis dextra tak teraba

Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan , mencatat tinggi Hg pada manometer
dimana arteri radialis pertama kali teraba kembali. Nilai menunjukkan besar tekanan
sistolik secara palpasi

Catat data sesuai format

• Mengukur tekanan darah secara auskultasi


Proobandus tetap berbaring terlentang dengan manset tetap terpasang disisi tubuh

Tentukan letak arteri brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti dan letakkan
stethoscope di atas arteri tersebut

Memompakan udara ke dalam manset, maka akan terdengan suara bising arteri
brachialis dextra melalui stethoscope

Memompa udara terus ke manset sampai suara bising arteri brachialis dextra akan
hilang

Memompa terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer berkisar 20
mmHg diatas titik dimana suara bising arteri brachialis hilang

Keluarkan udara dalam manset perlahan, hingga terdengan lagi suara bising arteri dan
terlihat tinggi Hg pada manometer, didapatkan tekanan darah sistolik. Dan setelah
diturunkan lagi suara bising tersebut menghilang, didapat tekanan darah diastolic

Catat sesuai format

• Hasil Praktikum

Umu TD TD
TB BB Nadi TD
N P/ r Sistol Diastol Aktivita
Nama (cm (kg (x/mnt palpas
o L ( thn ( mm (mmHg s
) ) ) i
) Hg ) )
Kelompok 1
1 Mestanika P 18 163 63 55 100 100 90 Biasa
larasakti
2 David L 19 166 72 92 110 110 80 Suka
pratama olahraga
hakim
Kelompok 2
3 Deby P 18 160 45 91 90 90 70 Jarang
selomita olahraga
putri
4 Putri P 18 153 35 61 100 100 90 Jarang
nindy olahraga
pariha
Kelompok 3
5 Ni made P 18 168 65 78 110 110 70 Biasa
sari
darmayant
i
6 Zulkarnae L 18 160 45 75 100 100 60 Biasa
n
Kelompok 4
7 Riyan L 18 180 58 60 120 120 100 Biasa
Firmansya
h
8 Huspita P 17 154 45 64 100 100 70 Biasa
Handayan
i
Kelompok 5
9 Ayu putri P 18 157 38 85 100 100 90 Jogging
lestari
10 Nia aulia P 19 158 50 84 110 110 80 Biasa
Kelompok 6
11 Dila tri P 18 159 37 78 90 90 70 Jarang
wahyu olahraga
12 Juwita P 19 163 65 80 80 80 60 Jarang
putri olahraga
Kelompok 7
13 Tiara P 19 157 52 66 110 110 80 Jarang
Oktaviani olahraga
14 Annisa P 18 151 45 94 110 110 80 Jarang
fitri ayu olahraga

TEMA 2: PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI


PRAKTIKUM 1: ANATOMI SISTEM RESPIRASI

• TUJUAN PRAKTIKUM
• Mampu menyebutkan anatomi sistem pernapasan

• Mampu menjelaskan proses pernapasan

• Dasar Teori
• Struktur dari sistem pernapasan

Komponen Fungsi
Hidung Lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga
hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara
yang dihirup
Faring Membawa udara antara rongga hidung dan laring; filter,
menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup; berfungsi
sebagai jalan terusan untuk makanan dari mulut ke kerongkongan;
menyetarakan tekanan udara dengan telinga tengah melalui tabung
pendengaran
Laring Membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara
untuk menghasilkan suara dalam vokalisasi; mencegah obyek masuk
trakea
Trakea Membawa udara antara laring dan bronkus; filter, menghangatkan, dan
melembabkan udara yang dihirup
Bronkus Membawa udara antara trakea dan bronkiolus; filter, menghangatkan,
dan melembabkan udara yang dihirup
Bronkiolus Mengatur laju aliran udara melalui bronkokonstriksi dan bronkodilatasi
Alveoli Memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam
kapiler sekitarnya
2
2. Proses Pernapasan

• Pertukaran Gas

• Ventilasi pulmonari. Kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari


adalah istilah lain untuk pernapasan. Udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-
paru dan kemudian dikelurkan dari paru-paru

• Respirasi eksternal (respirasi pulmonari). Pertukaran gas yang terjadi antara


paru-paru dan darah. Pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan
melepaskan karbon dioksida

• Respirasi internal (respirasi jaringan). Pertukaran gas yang terjadi antara darah
dan sel jaringan. Pada respirasi internal darah melepaskan oksigen dan mengikat
karbon dioksida.

• Gambar: Mekanisme Pernapasan

• Mekanisme Pernapasan
• Alat dan bahan

Alat:
• Gambar/model anatomi pernapasan manusia
• Alat tulis

• Cara kerja:
Mengamati anatomi jantung:

Persiapkan gambar/model anatomi jantung

Mengamati dan menggambar anatomi jantung serta memberi keterangan bagian


jantung

• Hasil Praktikum

Keterangan :
• Hidung/ nasal

• Mulut

• Laring

• Trakea

• Bronkus

• Bronkiolus

• Alveoli

• Alveolus
Gambar 1. Anatomi paru-paru

Jodohkanlah pernyataan berikut dengan organ yang tepat!


Fungsi Komponen
Membawa udara antara laring dan bronkus; filter, menghangatkan, Trakea
dan melembabkan udara yang dihirup
Membawa udara antara trakea dan bronkiolus; filter, Bronkus
menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup
Mengatur laju aliran udara melalui bronkokonstriksi dan Bronkiolus
bronkodilatasi
Memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah Alveoli
dalam kapiler sekitarnya
Lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar Hidung
rongga hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan
melembabkan udara yang dihirup
Membawa udara antara rongga hidung dan laring; filter,
menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup; berfungsi
sebagai jalan terusan untuk Faring
makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan
udara dengan telinga tengah melalui tabung pendengaran
Membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara Laring
untuk menghasilkan suara dalam vokalisasi; mencegah obyek
masuk trakea

PRAKTIKUM 2: MENGUKUR FREKUENSI PERNAPASAN

• Pembahasan
Sistem pernapasan berfungsi untuk membantu manusia menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida. Selama proses pernapasan, saluran pernapasan berfungsi
sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran udara di dalam tubuh manusia. Urutan saluran
pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung – faring – laring – trakea – bronkus –
bronkiolus – alveolus – alveoli

• Tujuan praktikum
1. Mampu menyebutkan anatomi sistem pernapasan
2. Mampu menjelaskan proses pernapasan
• Alat dan bahan
Alat
Meja periksa dan kursi
Arloji/ jam tangan
Lembar catatan
Alat tulis
• Hasil praktikum

Macam-macam kegiatan
Berat
Nama BB Ringan Sedang ( naik Riwayat/
No P/L
responden (kg) ( duduk ( lari 2 turun aktivitas
1 mnt ) mnt ) tangga 3
mnt )
Kelompok 1
1 Mestanika P 63 22 x/mnt 42 37 x/mnt Normal
larasakti x/mnt
2 David pratama L 72 17 x/mnt 39 64 x/mnt Suka olahraga
hakim x/mnt
Kelompok 2
3 Deby selomita P 45 17 x/mnt 39 66 x/mnt Normal
putri x/mnt
4 Putri nindy P 35 22 x/mnt 36 52 x/mnt Normal
pariah x/mnt
Kelompok 3
5 Ni made sari P 65 21 x/mnt 40 50 x/mnt Normal
darmayanti x/mnt
6 M. Rifqi L 100 24 x/mnt 29 48 x/mnt Normal
habibullah x/mnt
Kelompok 4
7 Riyan L 58 20 x/mnt 22 23 x/mnt Normal
Firmansyah x/mnt
8 Huspita P 45 20 x/mnt 23 24 x/mnt Normal
Handayani x/mnt
Kelompok 5
9 Ayu putri lestari P 38 24 x/mnt 38 40 x/mnt Normal
x/mnt
10 Nia aulia P 50 22 x/mnt 34 38 x/mnt Normal
x/mnt
Kelompok 6
11 Baiq annisa P 45 25 x/mnt 37 42 x/mnt Riwayat penyakit
x/mnt asma
12 Siti mustia dian P 45 17 x/mnt 27 37 x/mnt Normal
x/mnt
Kelompok 7
13 Tiara Oktaviani P 52 18 x/mnt 25 30 x/mnt Normal
x/mnt
14 Annisa fitri ayu P 45 28 x/mnt 45 25 x/ mnt Normal
x/mnt
TEMA 3 : PRAKTIKUM SISTEM PERSARAFAN KEGIATAN
PRAKTIKUM 1: ANATOMI SISTEM PERSARAFAN

• Pembahasan
istem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ
sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua syarat yang menghubungkan
organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja dengan mengambil
informasi melalui bagian tubuh atau indra tertentu, kemudian memproses informasi
tersebut, serta memicu reaksi, seperti membuat otot kita bergerak, merasa sakit, atau
bernapas.

• Tujuan praktikum
• Mampu menyebutkan anatomi system saraf
• Mampu menjelaskan fungsi masing-masing struktur organ system saraf
• Alat dan bahan
• Alat : gambar/model system saraf
• Bahan : alat tulis
• Cara kerja
Mengamati anatomi jantung:

Persiapkan gambar/model anatomi system saraf

Mengamati dan menggambar anatomi system saraf serta memberi keterangannya

• Hasil praktikum
aG. ambar Anatomi Neuron
Keterangan :
• Dendrit
• Badan sel
• Sel schwann
• Sinapsis
• Bodus ranvier
• Selubung mieln
nukleus
b. Gambar Anatomi Siste Syaraf

Keterangan :
• meninges
• otak tengah
• pons varoli
• medulla oblongta
• sumsum tulang belakang
• otak kecil (cerebellum)
• otak besar
c. Gambar Anatomi Sistem Syaraf Tepi
Keterangan :
• saraf kepala ( kranial )
• saraf leher ( 8 pasang )
• saraf punggung ( 12 pasang )
• saraf pinggal/lumbal ( 5 pasang )
• saraf pinggul/sacral ( 4 pasang )
• saraf ekor/cocxae ( 1 pasang )
saraf spinal
PRAKTIKUM 2: PRAKTIKUM PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS

• Tujuan praktikum

• Mampu mengetahui aktivitas refleks yang ada pada tubuh manusia

• Alat dan bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu: Martil refleks

Bahan-bahan yang digunakan yaitu: kapas, aquades, lembar catatan, alat tulis

• Cara kerja

Penilaian refleks

NILAI KARAKTERISTIK

0 Tidak ada respon

1+ Normal rendah dengan sedikit kontraksi otot

2+ Normal dengan kekuatan otot yang dapat terlihat dari Gerakan lengan
atau tungkai

3+ Lebih cepat dari normal, tidak mengidentifikasi penyakit

4+ Hiperaktif ataiu sangat cepat, seringkali berhubungan dengan gangguan


medulla spinalis

• Hasil praktikum

JENIS HASIL PENILAIAN REFLEKS


NAMA
NO KELAMIN BRAKHORDIALI
RESPONDEN BISEP TRISEP PATELLA ACHILES
(P/L) S
1. HAERUNNISA P 1+ 2+ 1+ 1+ 2+
2. ROFINA FERONIKA P 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
3. HUSNAYAMI P 2+ 2+ 1+ 2+ 2+
4. NI PUTU WULAN
P 3+ 3+ 2+ 4+ 2+
CAHYANI
5. AYU PUTRI LESTARI P 0 1+ 0 1+ 1+
6. ANITA AMALIA P 2+ 3+ 3+ 2+ 2+
7. LINGGA ELFARA P 0 2+ 0 2+ 2+

TEMA 4: PRAKTIKUM SISTEM MUSKULOSKELETAL


PRAKTIKUM 1: ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL

• pembahasan
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta
tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila
sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas pun
bisa terganggu.
• Tujuan Praktikum
• Mampu menyebutkan struktur jaringan tulang dan klasifikasi tulang (skeletal).
• Mampu menjelaskan klasifikasi berdasarkan gerakan dan struktur sendi.
• Mampu menjelaskan klasifikasi berdasarkan struktur dan lokasi otot.
• Dasar teori
• Struktur dan Klasifikasi Jaringan Tulang
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka
• Struktur Tulang

Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat
(endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang
kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang
merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang jaringan ikat dan
pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet)
ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang
rusak.

• Klasifikasi Tulang

Berdasarkan bahan pembentuknya : tulang rawan dan tulang keras

Berdasarkan Penyusunnya : tulang kompak dan tulang spongiosa

Berdasarkan Bentuknya: tulang Panjang, pendek, pipih, dan tulang tidak beraturan.

• Struktur dan Klasifikasi Jaringan Otot

Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah


berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian. Otot kerangka
biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat yang terkuat disebut origo (asal)
dan yang lebih dapat bergerak disebut insersio. Origo dianggap sebagai tempat dari
mana otot timbul, dan insersio adalah tempat kearah mana otot berjalan.

• Struktur dan Klasifikasi Persendian

Persambungan, sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk


menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka. Terdapat
tiga jenis utama : sendi yang fibrus, sendi tulang rawan, dan sendi synovial. Sendi
dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit bergerak,
dan bergerak luas.
• Sendi fibrus atau sinartrosis adalah sendi yang tak dapat bergerak atau merekat
ikat, maka tiada mungkin gerakan antara tulang-tulangnya.

• Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit dan
permukaan persendiannya dipisahkan oleh bahan-antara dan hanya dan
mungkin sedikit gerakan misalnya simfisis pubis.

• Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat
banyak ragamnya.

• Alat dan bahan


• Gambar/ model anatomi musculoskeletal manusia
• Tempat tidur periksa
• Lembar catatan
• Alat tulis

• Cara kerja
Mengamati anatomi jantung:

Persiapkan gambar/model anatomi system muskuluskletel

Mengamati dan menggambar anatomi system muskuluskletal serta memberi


keterangannya
• Hasil praktikum
• Keterangan:
• Os cranial
• Os scapula
• Os vertebra lumbalis
• Os cocxae
• Os patella
• Os falang ( jari kaki )
• Os carpal
• Os metacarpal
• Os falang ( jari tangan )
• Os tibia
• Os fibula
• Os femuralis
• Os ulna
• Os radius
• Os costae
• Os humerus
• Os clavicula
• Ientifikasi tulang rangka manusia
Gambar 1. Tulang kerangka manusia
• Identifikasi anatomi susunan otot kerangka manusia
Gambar 2. Susunan otot kerangka manusia

Keterangan:
• Identifikasi bagian tulang panjang

Gambar 3. Tulang panjang

Keterangan:










• Identifikasi tulang tengkorak

Keterangan:
• Os frontalis
• Os parietal
• Os temporal
• Os occipital
• Os baji
• Os lacrimal
• Os nasal
• Os zygomaticum
• Os maxilla
• os lingual
• Os mandibulla
Gambar 4. Bagian tulang tengkorak dan suturanya (sendi)
PRAKTIKUM 2: PRAKTIKUM PEMERIKSAAN TONUS DAN KEKUATAN OTOT

• Tujuan Praktikum

1. Mampu melakukan pemeriksaan tonus

2. Mampu melakukan pemeriksaan kekuatan otot

• Alat dan bahan

alat dan bahan yang digunakan : alas tidur, lembar catatan dan alat tulis

• Cara kerja

Persiapkan lingkungan untuk pemeriksaan

Laksanakan pemeriksaan tonus dan kekuatan otot sesuai prosedur

• Hasil praktikum

Perubahan bentuk otot:

Eutrofi : Otot tampak normal

Hipertrofi : Otot membesar

Hopotrofi : Otot kecil


Tremor : Kontraksi otot ritmis yg tidak disengaja yg menyebabkan gerakan
gemetar di satu atau lebih bagian tubuh

Khores : kelainan yg ditandai dengan gerakan yg tidak disadari, berulang, singkat,


tidak teratur dan agak cepat.

Atetose : kelainan gerak tubuh yg ditandai dngn gerakan mnggliat atau mliuk yg
lambat, berulang dan tak sadar, terutama di tngn, leher, jari, lengan dan
kaki.

Distonia : kondisi ketika otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkontrol


sehingga menyebabkan tubuh bergerak sendiri tanpa sadar

Balismus : gerakan melempar atau gerakan tubuh yg tidak disengaja, yg disesbabkan


oleh kontraksi otot yg parah akibat kerusakan neurologis

Spasme : Kontraksi pada satu otot atau lebih secara tiba-tiba yg tidak disengaja.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya mersa tidak nyaman, nyeri keram
atau bahkan tidak bisa bergerak

Tik : termasuk sindrom tourette, adalah salah satu gangguan mental yg ditandai
adanya pergerakan (tic motorik) atau vokalisasi (tic vokalis) yg cepat dan
berulang-ulang tidak bersifat ritmis, tidak bisa dikendalikan atau bisa
dikendalikan secara parsial, dan terjadi secara mendadak

Fasikulasi : kontraksi otot kecil di tubuh (otot berkedut)

Miokloni otot : kejang otot yg terjadi secara tiba-tiba. Gerakan ini tidak disengaja dan
tidak dapat dihentikan atau dikendalikan.

Perubahan tonus otot:

Fleksi: Gerak otot yang menekuk. Gerakan ini ditimbulkan oleh otot fleksor misal
pada siku, lutut, ruas-ruas jari.

Ekstensi sendi: gerak otot meluruskan yg timbul dari otot ekstensor misal pd lengan

Interpretasi : kekuatan otot dinilai dalam derajat:


5: Kekuatan normal, seluruh gerakan dapat dilakukan berulang-ulang tanpa terlihat
adanya kelelahan

4: seluruh gerakan otot dapat dilakukan dengan benar dan dapat melawan tahanan
ringan dan sedar dari pemeriksa

3: Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat

2: Di (gravitasi)dapatkan gerakan tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat

1: kontraksi minimal dapat terasa atau teraba pada otot yang bersangkutan tanpa
mengakibatkan gerakan

0: tidak ada kontraksi sama sekali, paralisis total

Pemeriksaan kekuatan otot


Prosedur pemeriksaan tonus dan kekuatan otot
LANGKAH KLINIK PEMERIKSAAN MOTORIK Ya Tidak
A. UKURAN OTOT
1 Mintalah klien berbaring dengan santai Lakukanlah observasi
pada semua
2 Periksalah perubahan bentuk otot (eutrofi, hipertrofi, hipotrofi)
3 Carilah ada atau tidaknya tremor, khores, atetose, distonia,
balismus, spasme, tik, fasikulasi dan miokloni otot
B. TONUS OTOT
1 Mintalah klien berbaring dengan santai.
2 Alihkanlah perhatian klien dengan mengajaknya berbicara.
3 Gunakan kedua tangan untuk menggerakkan lengan bawah
klien di sendi siku secara pasif, lakukan berulang kali secara
perlahan dan kemudian secara cepat
4 Nilai tahanan yang dirasakan sewaktu menekukkan dan
meluruskan
5 Lakukanlah pemeriksaan juga pada sendi lutut, pada anggota
gerak kanan
Cara pemeriksaan lain:

Lakukan fleksi dan ekstensi pada sendi siku, lutut,


pergelangan tangan dan kaki.
C.KEKUATAN OTOT
1. Meminta klien berbaring, kemudian pemeriksa berdiri
disamping kanan tempat tidur klien. Suruhlah klien
mengangkat kedua lengan ke atas sampai melewati kepala.
Nilailah kekuatan lengan dengan membandingkan kiri dan
kanan. Kelemahan dapat dilihat bila lengan yang satu lebih
berat atau lebih lambat bergerak dibandingkan lengan yang
lainnya.
2 Berikan tahanan ringan sampai berat pada lengan klien dan
nilailah besar kekuatan yang dimilki oleh klien.
3 Hal yang sama dilakukan pada kedua tungkai.
4 Interpretasi : Kekuatan otot dinilai dalam derajat :
5 : Kekuatan normal Seluruh gerakan dapat dilakukan

berulang- ulang tanpa terlihat adanya kelelahan


4 : Seluruh gerakan otot dapat dilakukan dengan benar dan
dapat melawan tahan ringan dan sedang dari pemeriksa
3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat
2 : Di dapatkan gerakan tetapi gerakan ini tidak mampu
melawan gaya berat (gravitasi)
1 : Kontraksi minimal dapat terasa atau teraba pada otot
yan
g bersangkutan tanpa mengakibatkan gerakan
0 : Tidak ada kontraksi sama sekali. Paralisis total.
5 Lakukan cuci tangan rutin

HASIL PRAKTIKUM TEMA 4


UKURAN OTOT TONUS KEKUATAN OTOT
JENIS OTOT
NAMA
N KELAMI BENTUK TREM SEN SEND TANPA LENGAN TUNGKAI
RESPONDE
O N OTOT OR DI I TAHAN (TAHANA (TAHANA
N
(P/L) SIKU LUTU AN N) N)
T
1. HAERUNNI EUTROFI - 4 5 5 2 3
P
SA
2. ROFINA EUTROFI - 4 4 5 4 4
P
FERONIKA
3. HUSNAYA EUTROFI - 1 1 2 2 1
P
MI
4. NI PUTU HYPOTR - 2 2 1 1 2
P
WULAN C OFI
5. SINDI EUTROFI - 1 1 2 1 1
HANDAYA P
NI
6. DILA TRI EUTROFI - 4 4 5 4 3
P
WAHYU
7. LINGGA HYPOTR - 4 3 5 4 4
P
ELFARA OFI

Tabel 1. Bentuk pergerakan tubuh manusia


No Pernyataan Jawaban
1 Membungkuk, umumnya ke depan
2 Meluruskan atau membungkuk ke belakang
3 Pergerakan menjauhi garis tengah tubuh
4 Pergerakan menuju garis tengah tubuh
5 Pergerakan ekstremitas atau jari sehingga
membentuk kerucut di udara
6 Pergerakan mengelilingi aksis panjang dari tulang
7 Memutar telapak tangan menghadap bawah
8 Memutar telapak tangan menghadap atas
9 Memutar telapak kaki ke dalam
10 Memutar telapak kaki ke luar

Tabel 2. Otot-otot yang terlibat dalam pergerakan sendi bahu


Pergerakan Otot-otot yang terlibat
Fleksi
Ekstensi
Abduksi
Adduksi
Sirkumduksi
Rotasi medial
Rotasi lateral

Tabel 3. Hasil pemeriksaan tonus dan kekuatan otot


Ukuan otot Tonus otot Kekuatan otot
N
Nama L/P Bentuk Sendi Sendi Tanpa Lengan Tungkai
o Tremor
otot Siku Lutut Tahanan (tahanan) (tahanan)
1
2
3
4
5
6
7

• PEMBAHASAN
Pemeriksaan tonus:
Pemeriksaan kekuatan otot:
• KESIMPULAN
• Struktur jaringan tulang
TEMA 5: Praktikum Sistem Pencernaan

Kegiatan Praktikum 1: Praktikum Anatomi Sistem Pencernaan

A. Tujuan Pratikum

1. Mampu menyebutkan organ-organ yang menyusun sistem pencernaan

2. Mampu menjelaskan proses pencernaan makanan

B. Dasar Teori

Tubuh organisme harus mendapatkan gizi untuk memenuhi kebutuhan energi. Sistem
pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari
makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga
akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Organ utama yang menyusun sistem
pencernaan menusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sementara organ pendukung lainnya adalah pankreas, kandung
empedu dan hati

C. Alat dan Bahan

Alat : Gambar/model sistem pencernaan manusia

Bahan : Alat tulis

D. Cara Kerja

Mengamati anatomi system pencernaan

Persiapkan gambar / model anatomi system pencernaan

Mengamati dan menggambar anatomi system pencernaan

E. Hasil Pratikum
TEMA 6: Praktikum Sistem Reproduksi

Kegiatan Praktikum 1: Praktikum Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

A. Tujuan Pratikum

1. Mampu menyebutkan organ-organ yang menyusun sistem reproduksi wanita

2. Mampu menyebutkan anatomi fisiologi payudara dan proses laktasi

3. Menjelaskan siklus menstruasi dan proses kehamilan

B. Dasar Teori

Organ reproduksi wanita terdiri atas genetalia eksterna (vulva); terdiri atas labia
mayora, labia minora, klitoris, orifisium vagina, hymen, dan kelenjar vestibular (kelenjar
Bartholini) dan genetalia internal; vagina, uterus, dua tuba fallopi, dan dua ovarium.

C. Alat dan Bahan

Alat :Gambar/model anatomi sistem reproduksi wanita

Bahan : Alat tulis

D. Cara Kerja

Persiapkan gambar / model anatomi system reproduksi wanita

Mengamati dan menggambar anatomi system reproduksi wanita

E. Hasil Pratikum
Kegiatan Praktikum 2: Praktikum Anatomi Sistem Reproduksi Lakilaki

• Tujuan Pratikum

1. Mampu menyebutkan organ-organ yang menyusun sistem reproduksi lakilaki

2. Mampu menjelaskan proses spermatogenesis dan aktivitas seksual pria

• Dasar Teori

Sistem reproduksi ada laki-laki dan perempuan dibentuk berbeda, walaupun


fungsi primernya sama yaitu untuk memastikan produksi keturunan dan mewariskan
materi genetik dari otang tua kepada generasi berikutnya. Kedua sistem memproduksi
sel gamet, atau sel kelamin yang bergabung untuk membentuk manusia potensial.

• Alat dan Bahan

Alat :Gambar/model anatomi sistem reproduksi Laki laki

Bahan : Alat tulis


• Cara Kerja

Persiapkan gambar / model anatomi system reproduksi wanita

Mengamati dan menggambar anatomi system reproduksi wanita

• Hasil Pratikum

TEMA 7: Praktikum Sistem Penginderaan

Kegiatan Praktikum 1: Praktikum Anatomi Sistem Penginderaan

• Tujuan Pratikum

1. Mampu menyebutkan organ-organ yang menyusun sistem penginderaan

• Dasar Teori
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang
terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki
sel-sel resep tor khusus. Sistem indera pada manusia dibagi menjadi 5 yaitu : Indra
Penglihatan ( Mata), . Indera Pendengaran dan Keseimbangan (Telinga), Indera
penciuman/pembau (Hidung), Indera Pengecap (Lidah), Indera Peraba (Kulit)

• Alat dan Bahan

Alat :Gambar/model anatomi sistem Pengindraan

Bahan : Alat tulis

• Cara Kerja

Persiapkan gambar / model anatomi system reproduksi wanita

Mengamati dan menggambar anatomi system reproduksi wanita

• Hasil Pratikum
Daftar pustaka

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=Rm9nDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6&dq=kardiovaskuler&ots=woZqIExvQ
C&sig=kq_wYMN2AXYsNeOUe84bd78GXp0&redir_esc=y#v=onepage&q=kardiovaskuler
&f=false

https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/viewFile/691/622

https://core.ac.uk/reader/235573620

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/08/160200523/organ-sistem-pernapasan-
manusia-dan-fungsinya?page=all.

Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. .


Jakarta. Penerbit: Salemba Medika Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi
untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi
fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh
manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit: Salemba Medika.

Mashudi S. 2012. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar (aplikasi peta konsep
pembelajaran). Salemba Medika. Jakarta Syaifuddin. 2012. Latihan Soal dan Jawab Fisiologi
Tubuh Manusia Latihan Praktik KBK untuk mahasiswa keperawatan Edisi 2. Salemba
Medika: Jakarta Syaifuddin. (2016). Ilmu Biomedik Dasar. Salemba Medika: Jakarta. Waugh,
A., and Grant, A., (2011). Ross and Wilson Anatomy and Physiology in Health and Illness
10th ed. Elsevier. Singapor

Anda mungkin juga menyukai