Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II


PEMODELAN PERMUKAAN LOGAM PLATINUM DENGAN
STRUKTUR FCC
(ACARA – 8)

Disusun oleh :
Nama : 1. Oktiana Eka Mahwati K1C016024
2. M. Aulia Akbar Wijaya K1C016041
Asisten : Dian Bayu Aji

Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Rabu, 20 Maret 2019
Pengumpulan Laporan : Rabu, 27 Maret 2019

LABORATORIUM FISIKA INTI DAN MATERIAL

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2019
PEMODELAN PERMUKAAN LOGAM PLATINUM DENGAN
STRUKTUR FCC
Muhammad Aulia Akbar Wijaya (K1C016041), Oktiana Eka Mahwati
(K1C016024)
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jenderal Soedirman
Email: aulia.akbar1309@gmail.com, oktiana00@gmail.com.

ABSTRAK
Eksperimen pemodelan permukaan logam platinum dengan struktur FCC (Face
Centered Cubic) bertujuan memahami metode teori fungsional kerapatan (Density
Functional Theory, DFT). Memodelkan struktur permukaan platinum dengan
indeks (111) yang dijalankan dengan perintah-perintah yang terdapat di sistem
oprasi linux ubuntu. Dalam prosesnya perangkat linux dibekali software VASP
5.4, VESTA, Gnuplot dan leptop yang terinstal software M.S Excell. Face
Centered Cubic (FCC) adalah suatu struktur kristal dengan atom di tiap-tiap pojok
kubus. Sel satuan FCC memiliki empat buah atom, yang diperoleh dari jumlah
delapan seperdelapan atom pada delapan titik enam setengah atom pada enam sisi
kubus. Dan, memodelkan Partial Density of States (PDOS)

Kata Kunci: Partial Density Of States (PDOS), VASP 5.4, VESTA, Gnuplop,
Face Centered Cubic (FCC).
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Platinum ditemukan di Amerika Selatan oleh Ulloa pada tahun 1735
dan oleh Wood pada tahun 1741. Logam ini digunakan oleh orang India
sebelum Colombia datang. Platinum terdapat di alam, dengan sejumlah kecil
iridium, osmium, palladium, ruthenium dan rhodium, yang dmerupakan grup
logam yang sama. Platinum adalah logam dengan putih keperak-perakan yang
indah. Mudah ditempa dalam keadaan murni. Platinum memiliki koefisien
mulai yang hampir sama dengan kaca silika-natroium karbonat, dan
karenanya digunakan untuk membuat elektroda bersegel dalam sistem kaca.
Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suu berapapun, tapi termasuk oleh
halogen, sianida, sulfur dan basa kaustik.

Platinum merupakan logam yang mempunyai struktur kristal face


centered cubic (FCC). face centered cubic adalah suatu struktur kristal
dengan sebuah atom di tiap-tiap pojok kubus dan satu ditengah di setiap sisi
kubus. Sehingga dilakukan praktikum mengenai pemodelan permukaan
logam platinum dengan struktur FCC.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pemodelan permukaan logam platinum dengan struktur
FCC, yaitu:
1. Memodelkan permukaan platinum dengan bidang indeks (111).
2. Memahami metode teori fungsioanl kerapatan (Density Functional
Theory, DFT).
3. Menjalankan sistem melalui perintah-perintah yang terdapat di sistem
oprasi linux ubuntu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Platinum
Platinum (Pt) unsur kimia, yang paling dikenal dan paling banyak
digunakan dari enam logam platinum kelompok 8-10 (VIIIB), Periode 5
dan 6, dari tabel periodik. A sangat berat, berharga, silver-white metal,
platinum dan ulet dan memiliki titik leleh yang tinggi dan ketahanan yang
baik terhadap korosi dan serangan kimia. Sebagai contoh, permukaannya
tetap cerah setelah dibawa kepanas putih di udara, dan cerah setelah
dibawa ke panas putih di udara, dan meskipun muda larut dalam aqua
regia, platinum hampir bereaksi oleh asam sederhana. (platinum larut
perlahan dalam asam klorida dengan adanya udara). Sejumlah kecil
iridium biasanya ditambahkan untuk membuat platinum menjadi lebih
keras, membuat paduan kuat yang mempertahankan keuntungan dari
platinum murni.
Platinum, salah satu logam platinum yang palin banyak., dan
paduannya sangat diperlukan di laboratorium kimia untuk elektroda dan
cawan lembur dan piring dimana material dapat dilepaskan sampai suhu
tinggi. Platinum digunakan untuk kontak listrik dan poin pemicu karena
bersifat menolak baik suhu tinggi dan serangan kimia dari busur listrik.
Sebagian besar penggunaan platinumialah sebagai perhiasan dan paduan
gigi account. Platinum-iridium digunakan untuk pin bedah. Prototipe
kilogram standar internasional massa terbuat dari paduan 90 persen
platinum dan 10persen iridium. Resistivitas listrik platinum relatif tinggi
dan tergantung pada suhu, skala internasional suhu dari -183° sampai
630°C (-297 sampai 1.166°F) didefinisikan dalam termometer resistansi
dibuat dengan kawat platinum. Sebagai katalis, platinum memiliki banyak
aplikasi, terutama di catalytic converter otomatif dan penyulingan minyak
bumi.
2.2 Face Centered Cubic (FCC)
Face Centered Cubic didefinisakn sebagai susunan atom dalam kristal
dimana pusat-pusat atom dibuang diruangan sedemikian rupa sehingga
satu atom terletak disetiap sudut kubus dan satu ditengah setiap sisi kubus.
Struktur ini juga mengandung partikel yang sama dipusat enam sisi kubus
sel unit, dengan total 14 titik kisi yang identik. Sel unit kubik berpusat
pada wajah adalah unit berulang paling sederhana dalam struktur paling
padat kubik.
2.3 Density Functional Theory (DFT)
Metode Density Functional Theory (DFT) merupakan salah satu metode
yang terbukti akurat dalam perhitungan sistem-sistem kuantum yang
terjadi pada proses-proses atomik permukaan bahan karena sifat dari
pendekatan teori ini adalah perhitungan eksak kecuali pada bagian
exchange correlation. Selain itu, metode ini lebih mudah dan praktis krena
penggambaran elektron hanya melibatkan besaran kerapatan elektro
dengan derajat kebebasan yang lebih sedikit daripada besaran yang ada
dalam metode Hartee-Fock dalam menentukan sifat-sifat fisikanya. Pada
DFT ini, penggambaran sistem elektron dalam bentuk kerapatan n(r ) yang
mempunyai arti fisis, bukan hanya sekedar fungsi gelombang ψ (r ) yang
merupakan notasi matematis. Pada praktikum ini digunakan metode DFT
yang mana perhitungannya diimplementasikan dalam Vienna ab Initio
SImulation Package (VSAP), software yang memuat berbagai
pseudopotensial (Tim Dosen Fisika, 2017).
2.4 Bidang Kisi
Kebanyakan logam memiliki struktur kristal FCC (face-centered
cubic), salah satunya adalah logam platinum. Beberapa logam terkenal
lainnya yang memiliki struktur kristal ini adalah alumunium, tembaga,
perak, dan emas. Struktur kristal FCC terdiri dari satu titik lattice pada
setiap sudut dan satu titik lattice pada setiap sisi kubus. Pada Gambar 2.2
(a) terdapat kumpulan atom pada sebuah bagian Kristal yang mengandung
banyak sel satuan FCC. Inti atom menyentuh satu sama lain melewati
sebuah permukaan diagonal. Sel satuan FCC mempunyai 8 x 1/8 (pada
sudut kubus) dan 6 x ½ (pada pusat sisi kubus) yang setara dengan 4 atom
per sel satuan. Adapun hubungan antara panjang sisi kubus a dengan jari-
jari R ditentukan dengan persamaan berikut :
a=2 R √2

Gambar 2.2 (b) menunjukkan sebuah model bola pejal untuk sel satuan
FCC, sedangkan pada Gambar 2.2 (c) menunjukkan pusat atom yang
diwakili oleh lingkaran kecil.

(a) (b) (c)

Gambar 2.1 Struktur kristal FCC (a) Sejumlah dari banyak atom, (b)
Representasi sel satuan sebuah bola pejal, dan (c) Sebuah sel satuan bola
yang diperkecil (William D. Callister, 2007)

Atom-atom dari sebuah molekul mengalami interaksi atau gaya yang


sangat kompleks satu sama lainnya. Interaksi antaratom menjadi sangat
stabil ketika memiliki energi paling minimum. Potensial energi yang terjadi
pada interaksi antaratom menggambarkan tingkat kestabilan energinya dan
akan membentuk kurva Potensial Morse yang ditunjukkan pada Gambar
2.8. Pada titik sekitar equilibrium R0, potensial Morse bersifat harmonik.
U(r) mendeskripsikan potensial energi. Potensial energi akan bernilai nol
ketika atom-atom terpisah jauh (r = ∞) yang kemudian naik secara tajam
saat atom-atom saling berdekatan. Sehingga osilasi terjadi sekitar posisi
rata-rata ⟨ r ⟩ yang meningkat bersamaan dengan energi getaran (Serway,
Moses dan Moyer, 2005).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Perangkap Magnetik Garis Dipol Sejajar ini dilaksanakan pada
hari Rabu, tanggal 20 Maret 2019, pukul 9.00-11.30 WIB bertempat di
Laboratorium Fisika Inti dan Material, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal
Soedirman.

3.2 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :

A. Perangkat keras (hardware) :


1. Komputer dengan sistem oprasi linux ubuntu
2. Kapasitas : Octa Core
3. Processor : i7
4. RAM : 16 GB
5. Leptop dengan sistem oprasi windows
B. Perangkat lunak (software) :
1. VASP 5.4
2. VESTA
3. Gnuplot
4. M.S Excel
3.3 Prosedur percobaan
3.3.1 Relaksasi bulk Pt
1. Membuat folder dengan nama folder “Bulk_Pt_relaks”, kemudian
klik kanan pada folder dengan pilih open terminal, lalu ketikan
“nano INCAR” tekan enter, dan ketik parameter yang diperlukan
pada file INCAR untuk relaksasi struktur geometri dari bulk FCC
seperti pada gambar 3.1.
2. Setelah selesai menekan tombol Ctrl + X untuk keluar, kemudian
menekan tombol Shift + Y dan enter untuk menyimpan file.
3. Melakukan langkah 1 dan 2 untuk membuat KPOINTS, ketikan
parameter yang diperlukan untuk relaksasi struktur geometri
seperti pada gambar 3.2
4. Melakukan langkah 1 dan 2 untuk membuat POSCAR, ketikan
lattice vector dan koordinat atom bulk Pt pada POSCAR seperti
pada gambar 3.3
5. Membuat POTCAR dengan memasukkkan ke dalam folder
“Bulk_Pt_relaks”, kemudian klik kanan pada folder dan pilih open
terminal dilanjut ketikan perintah “cat
~potential/RW91/potpaw_RW91/Pt/POTCAR >POTCAR” dan
menekan tombol enter.
6. Masuk ke folder “Bulk_Pt_relaks” kemudian mengklik kanan pilih
open terminal, kemudian ketikan “mprun –np 8 vasp_std” dan
tekan enter tunggu hingga selesai perhitungan.
7. Setelah perhitungan selesai nampak seperti pada gambar 3.4 (misal
dikatakan telah selesai). Konvergenatau tidak konvergen lihatlah
pada runtutan kolom “dE”. Total energi relaksasi yang digunakan
adalah “E0” dan telah mencapai struktur yang optimum saat
terlihat keterangan “stopping structural energi minimisation”.

Gambar 3. 1 Tampilan parameter input relaksasi bulk atom Pt input file INCAR
Gambar 3. 2 Tampilan parameter input relaksasi bulk atom Pt input file KPOINTS

Gambar 3. 3 Tampilan parameter input relaksasi bulk atom Pt input file


POSCAR

Gambar 3. 4 Tampilan hasil relaksasi perhitungan atom bulk fcc Pt


3.3.2 Variasi lattice constant bulk Pt
Dalam mengetahui lattice constant (a 0) yang paling optimum pada
fccc bulk Pt berdasarkan metode DFT.
1. Membuat folder dengan nama folder “Var_latt_const_Bulk”.
2. Memvariasikan a 0 untuk bulk Pt, dilakutkan perhitugan statik (Self
Consisten Field, SCF) untuk setiap variasi a 0.
3. Membuat folder 1 sampai 10 pada folder “Var_latt_const_Bulk”.
4. Mengcopy INCAR, KPOINTS, CONTCAR dan POTCAR dari
folder “Bulk_Pt_relaks” dan letakan pada masing-masing folder 1
sampai 10.
5. Merubah nama folder INCAR menjadi KPOINTS untuk
memperhitungkan statik SCF seperti pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Tampilan input file dengan perintah "nano" untuk perhitungan statik/
scf. gambar kiri input file INCAR dan sebelah kanan input file
KPOINTS.
6. Kemudian, me-running setiap folder pada folder 1 sampai 10
dengan perintah : “mprun –np 8 vasp_std” dan tekan tombol enter
kemudian tunggu hingga selesai dan diperoleh hasil yang dituliskan
pada Tabel 3.1 dari nilai E0 yang terdapat pada file output
OSZICAR.
Tabel 3. 1 Perhitungan statistik/ SCF untuk variasi lattic constant a 0 (dalam Å)

No a 0 dari Bulk Pt atom (Å) TOTEN [E0] (eV)


.
1. 3,91 −0,56966113 ×10
1

2. 3,93 −0,57243473 ×10


1

3. 3,95 −0,57453196 ×10


1

4. 3,97 −0,57598142 ×10


1

5. 3,99 −0,57682208 ×10


1

6. 4,01 −0,57714068 ×10


1

7. 4,03 −0,57693527 ×10


1

8. 4,05 −0,57625972 ×10


1

9. 4,07 −0,57516899 ×101


10. 4,09 −0,57365679 ×10
1

Kesimpulan :
Berdasarkan Tabel 3.1 diperoleh nilai a 0 yang paling negatif adalah 4,01
Å
3.3.3 Relaksasi permukaan Pt (111)
1. Membuat terlebih dahulu folder “Relaks_Pt111”.
2. Mengcopy file INCAR, KPOINTS, dan POTCAR untuk relaksasi
seperti pada gambar 3.1, gambar 3.2, dan gambar 3.3.
3. Membuat file POSCAR, dengan menghitung terlebih dahulu lattice
vector dari a ^x , b x^ , dan b ^y menggunaka lattice constant yang
paling stabil (hasil perhitungan terlampir).

a0 a0
a ^x =a0 √2; b ^x = √2; b ^y = √6 ( 1)
2 2
Meletakan hasil a ^x , b x^ , dan b ^y seperti pada gambar 3.6
Gambar 3. 6 Tampilan koordinat atom untuk input file POSCAR pada relaksasi
permukaan Pt(111)
5. Setelah ada empat input tadi dalam saru folder “Relaks_Pt111”, lalu
klik kanan pilih open operator dan ketik perintah “mprun –np
vasp_std” dan tekan enter tunggu hingga perhitungan selesai.

3.3.4 Memplotkan Partial Density of States (PDOS) permkaan Pt(111)

1. Membuat folder DOS terlebih dahulu.


2. Membuat dua folder pada folder “DOS” dengan nama folder “dos1”
dan “dos2”.
3. Mengcopy file INCAR, KPOINTS, CONTCAR, POTCAR dari
folder “Relaks_Pt111” ke folder “dos1”.
4. Mengubah nama file CONTCAR menjadi POSCAR dan lihatlah pada
gambar 3.6 ubah “T T T” menjadi “F F F”.
5. Gunakanlah KPOINTS 5 ×5 ×1dalam perhitungan PDOS.
6. Mengubah parameter input INCAR seperti pada gambar 3.7(a)

Gambar 3. 7 (a) input INCAR untuk folder "dos1"; (b) input INCAR untuk folder
"dos2"
7. Me-running perhitungan “dos1” (menunggu hingga selesai running).
8. Mengcopy file CHGCAR, CHG, KPOINTS, POSCAR, dan
POTCAR dari folder “dos1” ke folder “dos2” dan mengganti input
INCAR seperti pada gambar 3.7(b).
9. Me-running perhitungan “dos2” (menunggu hingga selesai running).
10. Setelah selesai perhitungan, menghitung PDOS untuk masing-masing
atom dengan cara meletakan script “split_dos” (dengan cara mencari
folder vtstscripts) ke dalam folder “dos2”, dan membuka terminal
dengan mengetikan perintah : “perl split_dos” untuk membagi DOS
setiap atom. Menghasilakn berupa DOS0 sampai DOS12.
11. Merubah file DOS5 menjadi DOS5.dat sebagai atom bulk dan
DOS12 menjadi DOS12.dat sebagai atom permukaan.
12. Untuk memplot data DOS5.dat dan DOS12.dat menggunakan script
gnuplot “pdosplot.gpl” (cari di vtstscripts dan meletakan dalam folder
“dos2”) dengan cara memberikan perintah pada terminal : gnuplot
pdosplot.gpl dan tekan enter. Hasil dari PDOS nampak seperti pada
gambar 3.8.

Gambar 3. 8 Parsial DOS total d-states untuk atom bulk dan atom permukaan
pada Pt(111).
3.4 Flowchart

3.4.1 Relaksasi Bulk atom Pt

Mulai

 Perangkat Keras (Hardware)


1. Komputer dengan OS linux ubuntu
2. Kapasitas : Octa Core
3. Processor : i7
4. RAM : 16 GB
5. Leptop dengan OS Windows10
 Perangkat Lunak (softwere)
1. VASP 5.4
2. VESTA
3. Gnuplot
4. M.S Excel

Buat folder “Bulk_Pt_relaks”

Folder “Bulk_Pt_relaks”
Lakukan untuk KPOINTS
dengan parameter yang terlihat
pada gambar 3.2 dan POSCAR
dengan parameter terlihat pada
Nano INCAR dengan ketik parameter gambar 3.3

terlihat pada gambar 3.1

File INCAR, KPOINTS, dan


POSCAR

Ketik perintah : cat ~/potential/RW91/potpaw_RW91/Pt/POTCAR


>POTCAR

POTCAR

Ketik perintah pada open terminal : mpirun –np 8 vasp_dst


Total energi relaksasi E0 dan struktur
optimum dengan keterangan “stopping
structucal energi minimisation”

Selesai

Gambar 3. 9 Flowchart Relaksasi bulk atom Pt.


3.4.2 Variasi lattice constant bulk Pt

Mulai

 Perangkat Keras (Hardware)


6. Komputer dengan OS linux ubuntu
7. Kapasitas : Octa Core
8. Processor : i7
9. RAM : 16 GB
10. Leptop dengan OS Windows10
 Perangkat Lunak (softwere)
5. VASP 5.4
6. VESTA
7. Gnuplot
8. M.S Excel

Buat folder “Var_latt_const_Bulk”

Folder “Var_latt_const_Bulk”

Buat folder 1 sampai 10 dan copy INCAR, KPOINTS,


CONTCAR dan POSCAR dari folder “Bulk_Pt_relaks”
serta letakan pada setiap folder 1 sampai 10

Rubah CONTCAR ke POSCAR dengan parameter yang


terlihat pada gambar a 0 pada tabel 3.1

Ubah parameter INCAR dan KPOINTS sesuai yang


terlihat pada gambar 3.4
Running folder dengan perintah : “mprun –np 8
vasp_std” dan tekan enter

Nilai E0 dari output OSZICAR

Tulis nilai E0 pada dari parameter a 0 dari 3,91 sampai


4,09 pada nilai TOTEN [E0]

Nilai TOTEN [E0]

Tentukan nilai a 0 yang paling negatif

Nilai a 0

Selesai

Gambar 3. 10 Flowchart Variasi lattice constant bulk Pt


3.4.3 Relaksasi permukaan Pt(111)

Mulai

 Perangkat Keras (Hardware)


11. Komputer dengan OS linux ubuntu
12. Kapasitas : Octa Core
13. Processor : i7
14. RAM : 16 GB
15. Leptop dengan OS Windows10
 Perangkat Lunak (softwere)
9. VASP 5.4
10. VESTA
11. Gnuplot
12. M.S Excel

Buat folder “Relaks_Pt111”


Folder “Relaks_Pt111”

Copy INCAR, KPOINTS, dan POTCAR dari folder


“Var_latt_const_Bulk” serta letakan pada folder
“Relaks_Pt111”

Hitung lattice vector dari persamaan (1) dengan nilai a 0


paling negatif yaitu 4,01

a ^x , b ^x , b ^y

a ^x , b ^x , b ^y dimasukkan sesuai yang terlihat pada


gambar 3.6

File POSCAR

Running dengan perintah : “mpirun –np 8 vasp_dst


dan tekan enter

Analisa permukaan struktur awal (POSCAR) dan


struktur akhir (CONTCAR) permukaan Pt(111)
dengan software VESTA

Hitung perbedaan jarak antar layer atom (d 0)


a
dengan persamaan d 0 = 0 √ 3
3

d0

Selesai

Gambar 3. 11 Flowchart Relaks_Pt111


3.4.4 Memplotkan Partian Density of States (PDOS) permukaan

Pt(111)
Mulai

 Perangkat Keras (Hardware)


16. Komputer dengan OS linux ubuntu
17. Kapasitas : Octa Core
18. Processor : i7
19. RAM : 16 GB
20. Leptop dengan OS Windows10
 Perangkat Lunak (softwere)
13. VASP 5.4
14. VESTA
15. Gnuplot
16. M.S Excel

Buat folder “DOS”

Folder “DOS”

Buat folder “dos1” dan “dos2”

Folder “dos1” dan “dos2”

Copy INCAR, KPOINTS, dan POTCAR dari folder


“Relaks_Pt111)” serta letakan pada folder “dos1”

Ubah nama file CONTCAR menjadi POSCAR serta “T T


T” ubah menjadi “F F F” dapat dilihat pada gambar 3.6

Lakukan untuk “dos2” dengan


parameter yang terlihat pada
Hitung PDOS dalam KPOINTS pakai 5 ×5 ×1 gambar 3.6 dan copy file
CHGCAR, CHG, KPOINTS,
POSCAR dan POTCAR dari
“dos1”
Ubah parameter input INCAR terlihat pada gambar 3.7

Running dengan perintah : mpirun –np 8 vasp_dst

dos1
Hitung PDOS untuk masing-masing atom dengan perintah :
perl split_dos

DOS0 sampai DOS12

Ubah file DOS5 dan

DOS5.dat dan DOS12.dat

Pakai script gnuplop “pdosplot.gpl” dan ketik perintah


terminal : gnuplot pdosplot.gpl dan ketik enter

PDOS nampak seperti


gambar 3.8

Selesai

Gambar 3. 12 Plot PDOS permukaan Pt(111)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa:
1. Struktur awal (POSCAR) dan struktur akhir (CONTCAR)

Gambar 4. 1 Hasil struktur awal Relaksasi permukaan Pt(111)

Gambar 4. 2 Hasil struktur Relaksasi permukaan Pt(111)


2. Parsial DOS total d-states untuk atom bulk dan atom permukaan pada
Pt(111)

Gambar 4. 3 Parsial DOS total d-states untuk atom bulk dan atom
permukaan pada Pt(111) posisi atas

Gambar 4. 4 Parsial DOS total d-states untuk atom bulk dan atom
permukaan pada Pt(111) posisi bawah
B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa,
pada gambar Gambar 4. 5 Hasil struktur awal Relaksasi permukaan
Pt(111) terlihat bahwa bentuk struktur FCC mempunyai sebuah atom pada
pusat semua sisi kubus dan sebuah atom pada setiap titik sudut kubus.
Terdapat 17 atom yang dihasilkan dari struktur awal relaksasi Pt(111).
Sedangkan pada Gambar 4. 6 Hasil struktur Relaksasi permukaan Pt(111)
ini yang semula hanya 17 atom berubah menjadi 26 atom. Struktur kristal
FCC terdiri dari satu titik lattice pada setiap sudut dan satu titik lattice
pada setiap sisi kubus.

Partial Density of State (DOS) dari suatu sistem menggambarkan


jumlah keadaan per interval energi pada setiap tingkat energi yang tersedia
untuk ditempati. Secara umum, densitas keadaan materi adalah kontinu.
Namun dalam sistem yang terisolasi, seperti atom atau molekul dalam fase
gas, distribusi kerapatan berbeda seperti kerapatan spektral. Pada gambar
Gambar 4. 7 Parsial DOS total d-states untuk atom bulk dan atom
permukaan pada Pt(111) posisi atas, ini mengalami kontruksi pada tingkat
energi 2.5 eV.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Platinum merupakan logam yang mempunyai struktur kristal face centered
cubic (FCC). face centered cubic adalah suatu struktur kristal dengan
sebuah atom di tiap-tiap pojok kubus dan satu ditengah di setiap sisi kubus.
Sehingga dilakukan praktikum mengenai pemodelan permukaan logam
platinum dengan struktur FCC.
2. Metode Density Functional Theory (DFT) merupakan salah satu metode
yang terbukti akurat dalam perhitungan sistem-sistem kuantum yang terjadi
pada proses-proses atomik permukaan bahan karena sifat dari pendekatan
teori ini adalah perhitungan eksak kecuali pada bagian exchange
correlation.
3. Partial Density of State (DOS) dari suatu sistem menggambarkan jumlah
keadaan per interval energi pada setiap tingkat energi yang tersedia untuk
ditempati. Secara umum, densitas keadaan materi adalah kontinu.

5.2 Saran
Saat melakukan pratikum asisten lebih menjelaskan secara rinci tentang
langkah dan materinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://web2.clarkson.edu/projects/nanomat/chapter1html/chapters/fcc.html diakses
Jumat, 22 Maret 2019 pukul 21.30 WIB.
Tim Dosen Fisika, 2017. Modul Praktikum EKSPERIMEN FISIKA I (edisi revisi).
Purwokerto: Lab. Fisika Inti dan Material Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Unsoed.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil running Var_latt_const_Bulk folder 1

Lampiran 2 Hasil running Var_latt_const_Bulk folder 10

Anda mungkin juga menyukai