Makalah PAI
Makalah PAI
Disusun oleh:
142210080
PRODI AKUNTANSI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abdi, H. 2021. Akidah adalah Iman yang Teguh Tanpa Keraguan, Pahami
Penjabaranya. https://hot.liputan6.com/read/4575537/akidah-adalah-iman-yang-teguh-tanpa-
keraguan-pahami-penjabarannya. Diakses 7 Juni 2021, 14:05 WIB
2
Efendi, Didik. "Proses pembentukan akidah dan akhlak pada siswa sekolah dasar di kota
Jayapura." Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 9.1 (2019): 9-20.
Pendidikan bagi anak usia dini amat krusial. Sebab, pada usia 0-5 tahun
merupakan saat dimulainya pembentukan mental dan karakter.3 Perilaku anggota
keluarga dan tata cara mengajar orang tua memberikan dampak bagi
perkembangan karakter anak. Di usia dini, anak cenderung meniru perilaku orang-
orang disekitarnya. Apabila lingkungan tempat anak berkembang cenderung
berperilaku tidak sesuai dengan ajaran agama, tidak menutup kemungkinan anak
berperilaku demikian. Maka sudah seharusnya orang tua menyadari pentingnya
pendidikan akidah sejak dini kepada anak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, untuk memudahkan
pemahaman masalah yang akan dibahas dalam makalah. Maka disajikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan akidah?
2. Mengapa pendidikan akidah harus diberikan sejak dini?
3. Bagaimana peran keluarga dalam memberikan pendidikan akidah kepada
anak usia dini?
1.3 Metodologi
1.3.1 Jenis Penulisan
Penulisan makalah ini bersifat deskriptif analisis dengan cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjelaskan, dan menganalisis situasi dan kondisi suatu obyek
permasalahan dari sudut pandang penulis berdasarkan studi literatur.
1.3.2 Fokus Penulisan
Obyek permasalahan dalam makalah adalah lingkungan tempat seorang muslim
tumbuh dan berkembang akan mempengaruhi akidah muslim tersebut. Penulis
3
Sindo, Koran. 2018. Mengapa Pendidikan Penting Diberikan kepada Anak saat Usia Dini.
https://edukasi.sindonews.com/berita/1316227/144/mengapa-pendidikan-penting-diberikan-
kepada-anak-saat-usia-
dini#:~:text=Mengapa%20Pendidikan%20Penting%20Diberikan%20kepada%20Anak%20saat%2
0Usia%20Dini,-
Koran%20Sindo&text=PENDIDIKAN%20bagi%20anak%20usia%20dini,dimulainya%20pemben
tukan%20mental%20dan%20karakter.&text=Oleh%20karena%20itu%2C%20menanamkan%20ke
biasaan,aspek%20kognitif%20dan%20afektif%20anak. Diakses 25 Juni 2018, 16:32 WIB
mencoba memberi solusi dari permasalahan tersebut dengan cara memberikan
pendidikan akidah kepada anak sejak usia dini oleh keluarga.
1.3.3 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari jurnal,
artikel, dan laman website terkait yang relevan.
1.3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dengan cara
mengumpulkan data-data sekunder yang berhubungan dengan topik dan masalah
yang terkait dengan peran keluarga dalam pengajaran akidah kepada anak sejak
usia dini.
1.3.5 Analisis Data
Analisi data dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan membandingkan
data yang sudah terkumpul serta menginterpretasikan hasil analisis.
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Modul yang berjudul “Hakikat Anak Usia Dini” yang ditulis oleh Mukti
Amini, S. Pd., M. Pd. Modul ini berisi tentang pengertian, karakter,
prinsip-prinsip perkembangan, dan tahap perkembangan anak usia dini.
1.4.2 Jurnal yang berjudul “Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis
Akidah” yang ditulis oleh Fitriningsih. Jurnal ini membahas tentang
pendidikan anak usia dini, hubungan penanaman akidah dengan
pendidikan anak usia dini, karakteristik pendidikan akidah berbasis Islam,
serta pihak-pihak yang berperan dalam PAUD.
1.4.3 Jurnal yang berjudul “Pendidikan Akidah pada Anak Usia Dini” yang
ditulis oleh Susiba dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Indonesia. Jurnal ini berisi tentang pendidikan anak usia dini,
perkembangan keagamaan anak usia dini, urgensi pendidikan akidah bagi
anak usia dini, serta metode pembinaan akidah bagi anak usia dini.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yang berisikan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang peran keluarga dalam memberika pendidikan akidah
kepada anak sejak usia dini. Selain itu, dalam bab ini juga membahas bagaimana
cara yang baik untuk memberikan pendidikan akidah kepada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akidah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akidah adalah kepercayaan dasar
atau keyakinan pokok. Dalam bahasa Arab, akidah adalah kata yang berasal dari
al-'aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan
yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu
biquw-wah yang berarti mengikat dengan kuat.4 Jadi akidah dapat diartikan
sebagai kepercayaan yang kuat dan kokoh.
Akidah adalah sesuatu yang sangat penting karena di atasnya dibangun
amalan-amalan seorang muslim. Artinya, bila akidah ini rusak maka amalan yang
terbangun di atasnya akan ikut rusak pula.5 Maka, membangun pondasi keimanan
penting bagi setiap muslim. Apabila keimanan sudah kokoh, seperti yang telah
disebutkan akan menjaga amalan-amalan yang telah diperbuat agar tidak rusak.
4
Abdi, H. 2021. Akidah adalah Iman yang Teguh Tanpa Keraguan, Pahami Penjabaranya.
https://hot.liputan6.com/read/4575537/akidah-adalah-iman-yang-teguh-tanpa-keraguan-
pahami-penjabarannya. Diakses 7 Juni 2021, 14:05 WIB
5
Rawiyah An-Nawawi, Abu Usamah bin. Akidah adalah Pondasi Islam.
https://www.annasindonesia.com/read/723-akidah-adalah-pondasi-islam. Diakses 14 Januari 2017,
9:13
Seperti bunyi surat Al Maidah ayat 5 yang artinya: “Barangsiapa yang
mengingkari keimanan maka sungguh telah terhapus amalannya dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang merugi.”
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ucapan Al-Imam Asy-
Syafi’i mengandung keimanan kepada apa yang datang dari Allah di dalam kitab-
Nya sesuai dengan apa yang dimaukan-Nya tanpa menambah, mengurangi dan
menyelewengkannya.” Dalam mengartikan akidah, umat Islam harus bersumber
dari Al Qur’an yang merupakan pegangan hidup umat Islam yang berisikan
firman Allah. Selain itu, terdapat sumber lain untuk memahami arti akidah yaitu
as sunnah. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ucapan Al-Imam
Asy-Syafi’i mengandung keimanan kepada apa yang datang dari Allah di dalam
kitab-Nya sesuai dengan apa yang dimaukan-Nya tanpa menambah, mengurangi
dan menyelewengkannya.”
Terdapat beberapa pendapat tentang batasan anak usia dini, antara lain:
Dalam mengartikan anak usia dini menurut beberapa sumber memang berbeda,
namun pada intinya anak usia dini adalah dimana pendidikan diberikan kepada
seseorang sebagai upaya pembinaan.
Berbeda dengan fase usia anak lainnya, anak usia dini memiliki
karakteristik yang khas. Beberapa karakteristik untuk anak usia dini tersebut
adalah sebagai berikut:6
6
Amini, Mukti, and Siti Aisyah. "Hakikat Anak Usia Dini." Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini (2014): 1-43.
7
Amini, Mukti, and Siti Aisyah. "Hakikat Anak Usia Dini." Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini (2014): 1-43.
memiliki kegemaran terhadap musik. Contoh lain misal, Doni dan Dino
saudara kembar namun mereka memiliki tingkah laku yang berbeda.
c. Suka berimajinasi
Anak usia dini suka membayangkan sesuatu yang ada dalam pikiranya
yang kadang tidak masuk akal. Namun imajinasi mereka ini justru dapat
membangun kreativitas serta bahasanya.
d. Masa paling potensi untuk belajar
Pada usia dini pertumbuhan anak terbilang cepat. Begitupun dengan
pertumbuhan otaknya. Anak usia dini memiliki potensi kepekaan dalam
mempelajari sesuatu.
e. Menunjukan sikap egosentris
Anak pada usia dini cenderung suka berpikir melalui sudut pandang
mereka sendiri dan tidak mempedulikan pandangan orang lain. Mereka
suka bercerita tentang diri sendiri kepada orang disekitarnya. Sifat
egosentris perlahan hilang ketika anak mulai bersekolah.
f. Daya konsentrasi pendek
Ketika bermain, anak pada usia dini suka gonta-ganti mainan atau bahkan
berganti kegiatan. Saat melihat hal lain yang dirasa lebih menarik,
konsentrasi anak pada kegiatan sebelumnya teralihkan.
g. Sebagai makhluk sosial
Anak mulai bergaul dengan teman sebayanya. Dengan adanya interaksi
ini, sifat egosentris anak perlahan akan menghilang. Hal tersebut karena
anak mendapatkan teman untuk berkomunikasi sehingga mereka perlahan
mulai beradaptasi dengan lingkungan.
8
Fitriningsih, Fitriningsih. "Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akidah." Jurnal
Musawa IAIN Palu 8.1: 55-68.
usia dini adalah untuk mengajarkan tauhid bahwa Allah itu esa. Hal ini tergambar
dalam firman Allah mengenai nasehat Luqman kepada anaknya:9
Kata keluarga berasal dari bahasa Inggris yaitu familiy. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2002: 536), keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak-
anaknya; seisi rumah. 10 Unsur-unsur dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan
anak. Keluarga mempunyai peran penting dalam pertumbuhan jasmani dan ruhani
anak. Tata cara dalam berprilaku sehari-hari mempengaruhi terbentuknya karakter
anak.
a. Demokratis
Tata cara iri membuat anak pandai bergaul, ramah, dapat menerima
pandangan orang lain, dan mampu mengutarakan pendapat.
b. Membiarkan
Anak dalam keluarga ini cenderung jauh dari sosial, perkembangan anak
jadi terhambat, dan membuat anak menjadi lebih gampang frustasi
dikarenakan tidak mempunyai teman dalam bercerita.
9
Susiba, Susiba. "PENDIDIKAN AKIDAH BAGI ANAK USIA DINI." POTENSIA: Jurnal
Kependidikan Islam 4.2 (2019): 155-168.
10
ANAK, TINJAUAN UMUM TENTANG KONSEP PENDIDIKAN. "A. Keluarga 1. Pengertian
Keluarga."
11
ANAK, TINJAUAN UMUM TENTANG KONSEP PENDIDIKAN. "A. Keluarga 1. Pengertian
Keluarga."
c. Otoriter
Tata cara ini membuat anak menjadi tidak agresif dalam bertingkah laku.
Akan selalu menyesuaikan dengan pemikiran orang lain sehingga
kreativitas anak tersebut terhambat.
Dalam ajaran Islam, pendidikan akidah sangat penting. Maka dari itu keluarga
sebagai tempat pendidikan pertama bagi seseorang, berkewajiban memberikan
pendidikan akidah. Namun dengan metode yang benar, karena metode yang
digunakan berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Berikut beberapa
metode pengajaran akidah yang dapat dilakukan dalam keluarga:
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam bahasa Arab, akidah adalah kata yang berasal dari al-'aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah
yang berarti mengikat dengan kuat.
Beberapa karakteristik untuk anak usia dini seperti, rasa ingin tahu yang
besar, pribadi unik, suka berimajinasi, potensi belajar inggi, mempunyai sifat
egosentri, sebagai makhluk sosial, dan konsentrasi pendek.
Pertumbuhan otak pada anak usia dini begitu pesat. Sehingga mampu
menerima informasi dan pengalaman dengan cepat pula. Pada masa ini pemberian
informasi dan pengalaman untuk anak usia dini penting dilakukan. Informasi
pendidikan akidah penting diberikan sejak usia dini. Pendidikan dapat didapat dari
orang sekitar seperti keluarga, teman bermain, dan yang lainya. Tujuan dari
pemberian pendidikan akidah sejak usia dini adalah untuk mengajarkan tauhid
bahwa Allah itu esa.
Kata keluarga berasal dari bahasa Inggris yaitu familiy. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2002: 536), keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak-
anaknya; seisi rumah. Unsur-unsur dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan
anak. Keluarga mempunyai peran penting dalam pertumbuhan jasmani dan rohani
anak. Tata cara dalam berprilaku sehari-hari mempengaruhi terbentuknya karakter
anak. Terdapat tiga tata cara menurut Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun yaitu
demokratis, membebaskan, dan otoriter.
Dalam ajaran Islam, pendidikan akidah sangat penting. Maka dari itu
keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi seseorang, berkewajiban
memberikan pendidikan akidah. Namun dengan metode yang benar, karena
metode yang digunakan berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.
Berikut beberapa metode pengajaran akidah dalam keluarga:
Abdi, H. 2021. Akidah adalah Iman yang Teguh Tanpa Keraguan, Pahami
Penjabaranya. https://hot.liputan6.com/read/4575537/akidah-adalah-iman-yang-
teguh-tanpa-keraguan-pahami-penjabarannya. Diakses 7 Juni 2021, 14:05 WIB
Efendi, Didik. "Proses pembentukan akidah dan akhlak pada siswa sekolah dasar
di kota Jayapura." Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
9.1 (2019): 9-20.
Sindo, Koran. 2018. Mengapa Pendidikan Penting Diberikan kepada Anak saat
Usia Dini. https://edukasi.sindonews.com/berita/1316227/144/mengapa-
pendidikan-penting-diberikan-kepada-anak-saat-usia-
dini#:~:text=Mengapa%20Pendidikan%20Penting%20Diberikan%20kepada%20
Anak%20saat%20Usia%20Dini,-
Koran%20Sindo&text=PENDIDIKAN%20bagi%20anak%20usia%20dini,dimula
inya%20pembentukan%20mental%20dan%20karakter.&text=Oleh%20karena%2
0itu%2C%20menanamkan%20kebiasaan,aspek%20kognitif%20dan%20afektif%
20anak. Diakses 25 Juni 2018, 16:32 WIB
Abdi, H. 2021. Akidah adalah Iman yang Teguh Tanpa Keraguan, Pahami
Penjabaranya. https://hot.liputan6.com/read/4575537/akidah-adalah-iman-yang-
teguh-tanpa-keraguan-pahami-penjabarannya. Diakses 7 Juni 2021, 14:05 WIB
Amini, Mukti, and Siti Aisyah. "Hakikat Anak Usia Dini." Perkembangan dan
Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (2014): 1-43.