PENDIDIKAN KEIMANAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam yang atas karunia
dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Baginda Rasulillah Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya
kelak di yaumil qiyamah.
Makalah yang kami susun ini bertemakan “ Pendidikan Keimanan” pada mata kuliah
Hadist Tarbawi Dengan rujukan dari berbagai sumber dan bantuan dari teman-teman lain
akhirnya makalah ini berhasil kami susun meskipun jauh dari kata sempurna.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami berharap kritikan dan saran dari pembaca
dan semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi semua khususnya kami sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu pendidikam keimanan sangat penting, karena dalam pendidikan
keimanan ini seseorang akan dididik akan nilai-nilai ketuhanan, sehingga dengan
tertanamnya nilai-nilai ketuhanan di dalam diri seseorang akan menyadari
keberadaannya di dunia dan menyadari bahwa semua yang terjadi itu tidak terlepas dari
kehendak-Nya. Islam datang untuk menghapuskan sesembahan manusia atas manusia,
pengabdian yang menyesatkan dan menghapus semua aturan yang berasalkan dari
penolakan terhadap prinsip Islam. Islam datang untuk menaklukan kesesatan yang
dilakukan oleh umat manusia yang mengabdi kepada hawa nafsunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan keimanan?
2. Bagaimana bunyi hadist Pendidikan keimanan?
3. Apa kandungan hadist Pendidikan keimanan?
4. Apa nilai-nilai Pendidikan dalam hadist?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan keimanan.
2. Untuk mengetahui hadist pendidikan keimanan.
3. Untuk mengetahui kandungan hadist pendidikan keimanan.
4. Untuk mengetahui milai-nilai pendidikan dalam hadist.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia. 2002),hal.13
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka. 2007) Cet.II, hal.263
3
M.Djumransjah, Filsafat Pendidikan (Malang:Bayumedia Publishing, 2004), hal.22
4
Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),hal. 2
5
Muhammad Warson al-Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Yogyakarta: Pesantren al-Munawwir, 1984),
hal.44.
6
Iman secara umum dapat dipahami sebagai suatu keyakinan yang dibenarkan
dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan yang di
dasari niat yang tulus dan selalu mengikuti petunjuk Allah SWT serta sunnah Nabi
Muhammad SAW.6
Adapun yang dimaksud Pendidikan Keimanan adalah mengikat anak dengan
dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar Islam sejak anak mulai mengerti dan
dapat memahami segala sesuatu. Kewajiban para pendidik adalah menumbuhkan anak
atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman sejak masa pertumbuhannya.
Sehingga anak akan terikat dengan Islam baik akidah maupun ibadah, disamping
penerapan metode maupun peraturan. Setelah anak mendapatkan petunjuk tentang
Pendidikan Keimanan, ia hanya akan mengenal Islam sebagai ad- Dinnya, Al-Qur‟an
sebagai imamnya, dan Rasulullah sebagai pemimpin dan keteladanan.7
Jadi, Pendidikan Keimanan adalah penanaman nilai-nilai keimanan dan
ketuhanan oleh seorang yang memiliki pengalaman kegamaan yang lebih banyak dan
memiliki kualitas keimanan yang lebih baik kepada orang yang masih memiliki kualitas
keimanan yang masih lemah tersebut agar menjadi lebih kuat dengan membiasakan
mereka melakukan ibadah-ibadah baik mahdoh atau ghair mahdoh, serta akhlak yang
baik sebagai konsekuensi keimanan mereka dan bukti ketaatan mereka dalam
melaksanakan perintah Allah swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kwalitas iman
yang baik tentu akan dibarengi dengan menghasilkan ibadah-ibadah yang berkualitas.
Sebaliknya akhlak yang buruk akan timbul apabila seseorang tidak memiliki kualitas
keimanan yang baik.
6
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, Terj. H.Firdaus, (Jakarta: Bulan Bintang. 1976),hal. 25
7
Abdullah Nasih „Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Jilid I (Semarang, CV.As-Syifa,1981)
Cet.III, hal.151
7
B. Hadist Pendidikan Keimanan
8
antara tanda-tanda hari kiamat. Ada lima hal dimana tidak ada seorang pun yang
mengetahuinya hanya Allah saja Yang Maha Mengetahuinya. Kemudian Rasulullah
saw. membaca Surat Luqman ayat 34 yang artinya: “Sesungguhnya hanya disisi Allah
sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada di dalam rahim ibu yang mengandung. Dan tiada seorang pun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorang pun yang dapat mengetahui di bumi manakah dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Kemudian setelah laki-laki tadi pergi,
Rasulullah saw. bersabda: “Suruhlah laki-laki tadi kembali kepadaku.” Sahabat-sahabat
Nabi saw. segera mencarinya untuk menyuruhnya kembali, tetapi mereka tidak
menemukannya. Setelah itu Rasulullah SWA bersabda: “Dia adalah Jibril, datang untuk
mengajarkan agama kepada umat manusia.” Hadis ini tergolong syarif marfu’ dengan
kualitas perawi sebagian shaduq dan tsiqah tsiqah. Muhammad bin Isma’il al-Bukhari,
Shahih Bukhari (Saudi Arabia: Idarah al-Bahtsi Ilmiah wa Ifta’ wa ad-Da’wah wa al-
Irsyad, t.t.), juz 1.hal. 19-20. Lihat juga Shahih Muslim, Kitab Iman, hadis no. 10,
Nasa’i, Kitab Iman dan Syariat-syariatnya, hadis no. 4905, Ibnu Majah, Kitab
Pendahuluan, hadis no. 63, Fitnah hadis no. 4034, Ahmad Ibn Hanbal, Kitab Musnad,
juz 1, h. 426.8
8
Muhammad bin Isma'il al-Bukhari (Saudi Arabia: Idarah al-Bahtsi Ilmiah wa Ifta' wa ad-Da'wah wa
al-Irsyad)juz 1, hal. 19-20. Lihat juga Shahih Muslim, Kitab Iman, hadis no. 10, Nasa'i, Kitab Iman dan Syariat-
syariatnya,hadis no. 4905, Ibnu Majah, Kitab Pendahuluan, hadis Shahih Bukhari no. 63, Fitnah hadis no. 4034,
Ahmad Ibn Hanbal, Kitab Musnad, juz 1, hal. 426
9
Definisi Islam (Submission): Islam adalah tunduk kepada Allah, mengesakan-
Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berpuasa di bulan Ramadan,dan
mematuhi segala perintahnya .
Agama adalah tiang dalam berprilaku tanpa agama seseorang tidak bisa
berprilaku baik ditengah masyarakat karena agama yang selalu mengajarkan kebaikan,
10
tanpa agama seseorang sangat miskin dengan petuah segala sesuatu yang diajarkan
kebaikan, moral dan tentang norma-norma yang harus dijalankan dalam masyarakat.
9
Ulwan, Tarbiyat al-Awlad as-Islam, Jilid 1, h. 118-119.
11
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pendidikan Keimanan berasal dari dua kata yakni “pendidikan” dan
“keimanan”. Istilah pendidikan itu sendiri berasal dari kata “didik” yang diberi awalan
“pe”dan akhiran “kan”, mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan sebagainya).10 Kata
Pendidikan berasal dari bahasa arab yaitu kata Tarbiyah. Tarbiyah merupakan bentuk
masdar dari kata robba-yurabbi-tarbiyyatan, yang berarti Pendidikan. Pendidikan
Keimanan adalah penanaman nilai-nilai keimanan dan ketuhanan oleh seorang yang
memiliki pengalaman kegamaan yang lebih banyak dan memiliki kualitas keimanan
yang lebih baik kepada orang yang masih memiliki kualitas keimanan yang masih
lemah tersebut agar menjadi lebih kuat dengan membiasakan mereka melakukan
ibadah-ibadah baik mahdoh atau ghair mahdoh, serta akhlak yang baik sebagai
konsekuensi keimanan mereka dan bukti ketaatan mereka dalam melaksanakan
perintah Allah swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hadist Pendidikan Keimanan
Hadis ini tergolong syarif marfu’ dengan kualitas perawi sebagian shaduq dan tsiqah
tsiqah. Adapun ringkasan hadist pendidikan keimanan yang mencakup Iman Islam
Ihsan dan yang lain. Nilai Pendidikan: Kedatangan Malaikat Jibril untuk mengajarkan
agama kepada umat manusia menunjukkan nilai pendidikan dalam Islam.
B. Saran
Demikian makalah ini yang kami susun .Trimakasih atas partisipasinya untuk
membaca makalah ini,tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatanya
pengetahuan dan referensi yang ada hubungan dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap pembaca memberikan kritik dan saran kepada penulis
makalah.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia. 2002),hal.13
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nasih „Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Jilid I (Semarang, CV.As-
Syifa,1981) Cet.III, hal.151.
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, Terj. H.Firdaus, (Jakarta: Bulan Bintang. 1976),hal. 25
Abdullah Nasih „Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Jilid I (Semarang, CV.As-
Syifa,1981) Cet.III, hal.151.
Muhammad bin Isma'il al-Bukhari (Saudi Arabia: Idarah al-Bahtsi Ilmiah wa Ifta' wa ad-
Da'wah wa al-Irsyad)juz 1, hal. 19-20. Lihat juga Shahih Muslim, Kitab Iman, hadis no. 10,
Nasa'i, Kitab Iman dan Syariat-syariatnya,hadis no. 4905, Ibnu Majah, Kitab Pendahuluan,
hadis Shahih Bukhari no. 63, Fitnah hadis no. 4034, Ahmad Ibn Hanbal, Kitab Musnad, juz 1,
hal. 426.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka. 2007) Cet.II, hal.263
Ulwan, Tarbiyat al-Awlad as-Islam, Jilid 1, h. 118-119.
13