Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Annisa Nur Hasanah
(2223240154) Nadia Wulandari
(2223240161)
Niken Febiola (2223240162)
Marlina Febrianti (2223240144)
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
A. Islam........................................................................................................6
B. Iman.........................................................................................................6
C. Ihsan........................................................................................................7
D. Ilmu dan Amal Secara Akademik dan Komperehensif..........................7
E. Dalil Naqli dan Dalil Aqli dalam Ajaran Islam.....................................9
F. Contoh-Contoh dan Cara Aplikasi Pokok Ajaran Islam Secara Kritis
dan Objektif.............................................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................13
A. Simpulan.................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai dasar kebenaran, maka konsepsi islam dan iman menjadi landasan
kebenaran pada kebenaran mutlak. Kebenaran menjadi titik ideal yang
manusia perlu mengindahkannya, titik ideal ini menjadi dasar konsepsi atau
sumber nilai yang menentukan kerja amal manusia sesuai dengan kebenaran.
Kebenaran yang menjadi dasar tidak serta-merta "ada", namun ikhtiar manusia
sebagai subjek kehidupan yang memiliki kehendak bebas serta berpikir bebas
selalu mencoba mendekatkan diri pada kebenaran melalui ilmu. Sebagai
sarana pendekatan diri pada kebenaran, ilmu pengetahuan sebagai pangkal
bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan secara masif mendekatkan dirinya
melalui pencarian kebenaran atau pembelajaran.
Ilmu sebagai cahaya pencerah akal manusia pada kebenaran, maka ilmu akan
senantiasa membawa manusia pada pribadi yang bernilai. Manusia yang
bernilai adalah manusia yang melakukan kerja kemanusiaan atau amal. Ilmu
akan menjadi hidup dengan membumikan ilmu dalam pola pikir dan pola
tindak manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ajaran pokok islam, iman, dan ihsan?
2. Apa itu ilmu dan amal secara akademik dan komperehensif?
3. Sebutkan dalil naqli dan dalil aqli tentang ajaran pokok islam!
4. Contoh-contoh atau cara aplikasi pokok ajaran islam secara kritis dan
objektif!
iv
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi ajaran pokok islam, ilmu dan amal beserta dalilnya.
2. Mengetahui contoh dan aplikasi ajaran pokok islam secara objektif.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam
Secara harfiah kata islam berasal dari bahasa Arab, yakni Aslama Yuslimu
Islaman yang berarti keselamatan. Adapun secara terminologi Islam
mengandung pengertian “Ketundukan, kepasrahan dan ketaatan dalam
menyembah (ibadah) kepada Allah, tidak musyrik kepada-Nya, kemudiam
melaksanakan segala perintah-Nya, seperti melaksanakan shalat, zakat,
berpuasa, haji, serta meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Islam
didefinisikan oleh sebagian ulama sebagai berikut: Al-islamu wuhyun ilahiyun
unzila ila nabiyyi Muhammadin Sallahu’alaihi wasallam lisa’adati al-dunya
wa al-akhirah, (islam adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.)
B. Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan
lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian,
pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah
itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya,
kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal
perbuatan secara nyata. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin
(orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di
atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,
tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,
maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna.
Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan.
vi
C. Ihsan
Dalam literatur Arab kata Ihsan berarti berbuat baik atau perbuatan baik.
Adapun secara terminologi ihsan bermakna sesuai dengan penjelasan
Rasulullah yakni engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya,
jika tidak maka sesungguhnya dia melihatmu. Iman, Islam, dan Ihsan
merupakan tiga serangkai atau trilogi doktrin (ajaran) ilahi yang tidak dapat
dipisahkan. Jadi seorang dikatakan sebagai Muslim sejati apabila ia mampu
menyatukan tiga dimensi tersebut. Pada perkembangan selanjutnya trilogi
tersebut menjadi tiga kerangka dasar Islam yang digunakan dalam tiga bidang
pemikiran Islam, yaitu Akidah, Syariat, dan Akhlak. Studi doktrinal ini berarti
studi yang berkenaan dengan ajaran atau studi tentang sesuatu yang bersifat
teoretis dalam arti tidak praktis. Mengapa tidak praktis? Jawabannya adalah
karena ajaran itu belum menjadi sesuatu bagi seseorang yang dijadikan dasar
dalam berbuat atau mengerjakan sesuatu.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal
dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam
vii
dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi
ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika
dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif
bagi peradaban manusia. Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua
hal. Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal
boleh lurus dan berkembang bila didasari dengan ilmu. Dalam semua aspek
kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa amal
ibadah atau amal perbuatan lainnya. Kedua jika orang itu berilmu maka ia
harus diiringi dengan amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi
dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika
diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam perilaku
manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam kehidupan
manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.
Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al- qur'an sangat kental
dengan nuansa–nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati
kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam. Keimanan yang
dimiliki oleh seseorang akan jadi pend orong untuk menuntut ilmu,
sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu berada pada posisi yang
tinggi dihadapan Allah yang berarti juga rasa takut kepada Allah
akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk beramal
shaleh. Dengan demikian nampak jelas bahwa keimanan yang
dibarengi dengan ilmu akan membuahkan amal–amal shaleh. Maka
dapat disimpulkan bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta
ilmu membentuk segi tiga pola hidup yang kokoh. Ilmu, iman dan amal shaleh
merupakan faktor menggapai kehidupan bahagia.
viii
Dengan itu di simpulkan bahwa kita jangan memisahkan ketiga komponen
yang telah kita perhatikan tadi (iman, ilmu dan amal) karena pemisahan setiap
komponen menjadikan islam itu janggal.
ج ۤا َءُه ُم ا ْل
وا ا ب اِ م ْۢ ْن َبRُ ْوتRُال ن ا َ ِ س و خت دR’ِ اِن ال
ِع ْل ُم َب ْغ ًي ْۢا َّ ٰ
ْل ِك ت َّل ْع ِد ما د ال ا ََل ُم َما ا ل ّ ِذ ْي يْ ن
ف َِّل ْ
ن
ع
ابR ُه ْم ۗ َو َم ْن َّي ْكف ٰ ِ ّٰلال س ِر ْي سRَْين
َ
ْ
ُع ا ل ِح ْر ِب ٰا ٰيت ّلل ان
ِا
Dalil tentang ihsan terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 83, Allah SWT
memerintahkan kepada umat-Nya untuk berperilaku ihsan yang berbunyi,
و ِذى ا ْلق وا ْليَ ٰت ٰمى حسان عب ُد َ َ و ِبا ْل َوا ُ ْ س َ ر ۤا ِن ا مRَ َخذْنRَواِذْ ا
ْر ٰبى ا ِل َد ْين ّٰ ْونَّل ت َّّل ِء يْ ل ي اRَيْ ث
ل ق
ل
ا
ix
وا ْل س ِك ْي ن
َم
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil,
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua
orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin.
x
Dalil naqli tentang iman terdapat di Al-Qur’an pada QS. Al A'raf ayat 54 yang
berbunyi,
س ت علَى ٱ ْل ي ْغ شى ٱَّل ْيل ّا ٍمR َيRَ ِة أRّ َوٱ ْْلَ ض ى ست ِإ ُم ٱلَّ ِذى خ ٱل س
ُ
َ ع ْر ش َو َّم ٱRُث ْر ت َّللُ ل ق َم ن ٱر
ٰى َو
ُّبك
بَا َّللُ ربRَ ْم ر ۗ تRَوٱ ْْل ۦه ۗ أ خلRِْٓ ْم ِرRَح وٱ ْ وٱ َْلق َم وٱلن ج مسخ ٍت ِبأ بRُٱلن طل
ُ
َ ر َك ٱ ٱ ْل قRُهRَََّل ل َر ّ و َر س ا ل مRًِثيث ّ َها َر ه
َم ش
َي ٱ ْل ٰ َعل
ِمين
Artinya: "Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha penuh berkah Allah, Rabb semesta alam."
F. Contoh-contoh atau cara aplikasi pokok ajaran islam secara kritis dan
objektif
Berikut merupakan contoh-contoh penerapan Islam dalam kehidupan sehari-
hari:
1. Berusaha atau bekerja dengan didasarkan keikhlasan, nilai-nilai
akhlak mulia, dan peduli terhadap sesama.
2. Meyakini bahwa dengan kerja keras pasti akan mendapatkan sesuatu
yang diinginkan (man jadda wa jada - siapa yang giat, pasti dapat).
3. Melakukan sesuatu dengan prinsip "mulai dari diri sendiri, mulai dari
yang terkecil, dan mulai dari sekarang."
xii
2. Mengimaninya dengan meniru sifat baik dari malaikat yang selalu taat
kepada Allah SWT.
3. Sebagai umat muslim kita harus selalu membaca, menghafal, bahkan
mengamalkan apa yang telah terkandung dalam Alquran dalam
kehidupan agar tidak tersesat. Firman Allah dalam Al-Qur’an sungguh
nyata, sebisa mungkin kita harus terus melakukan amalan yang
terkandung di dalamnya.
xiii
c) Memohon kepada Allah agar dosa keduanya diampuni
d) Melaksanakan amanah keduanya
e) Memuliakan teman-teman keduanya
xiv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sejarah kehidupan manusia, Allah SWT memberikan kehidupan yang
sejahtera, bahagia, dan damai kepada semua orang yang mau melakukan amal
kebaikan yang diiringi dengan iman, dengan yakin dan ikhlas karena Allah
SWT semata (QS. At-Thalaq ayat 2-3). Perbuatan baik seseorang tidak akan
dinilai sebagai suatu perbuatan amal sholeh jika perbuatan tersebut tidak
dibangun diatas nilai iman dan takwa, sehingga dalam pemikiran islam
perbuatan manusia harus berlandaskan iman dan pengetahuan tentang
pelaksanaan perbuatan.
Allah SWT akan mengangkat harkat dan martabat manusia yang beriman
kepada Allah swt dan berilmu pengetahuan luas, yang diterangkan dalam Q.S.
Al-Mujadalah ayat 11. Yang isinya bahwa Allah akan mengangkat tinggi-
tinggi kedudukan orang yang berilmu pengetahuan dan beriman kepada Allah
SWT, orang yang beriman diangkat kedudukannya karena selalu taat
melaksanakan perintah Allah SWT dan rasulnya, sedangkan orang yang
berilmu diangkat kedudukannya karena dapat memberi banyak manfaat kepada
orang lain.
Islam tidak menghendaki orang alim yang digambarkan seperti lilin, mampu
menerangi orang lain sedang dirinya sendiri hancur, dan ini besar sekali
dosanya, karena dapat memberitahu orang lain dan dirinya sendiri tidak mau
tau lagi juga tidak mengerjakan seperti dalam Q.S. Ash-Shaf ayat 3 yang
menerangkan bahwa orang alim dan pandai hendaknya menjadi contoh dan
teladan bagi orang lain. Dibawah naungan dan lindungan Allah swt.
Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sumber pokok ilmu pengetahuan
xv
menurut islam adalah wahyu dan akal yang keduanya tidak boleh
dipertentangkan karena manusia diberi kebebasan dengan mengembangkan
akalnya dengan catatan dalam pengembangan tersebut tetap, terikat dengan
wahyu dan tidak akan bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu
pengetahuan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi
yang tingkat kebenarannya bersifat mutlak dan ilmu yang bersifat perolehan
yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi. Menuntut ilmu pengetahuan
mendalami ilmu agama bertujuan untuk mencerdaskan umat dan
mengembangkan agama islam agar dapat disebarluaskan dan dipahami
oleh masyarakat.
B. Saran
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan, membantu, dan
memudahkan kita dalam memahami dan mempelajari ajaran islam yang
sebenarnya. Untuk itu kami menghimbau untuk memahami isi makalah ini
sebaik-baik mungkin sehingga dapat di implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Kami mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya kepada pembaca dan semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan makalah ini.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Rabbani. https://ft-undar.ac.id/iman-ilmu-dan-amal/
buku pendidikan agama islam karya Bachrul ilmy dan buku pendidikan agama
islam: Al-Quran hadits karya prof. Moh. Matsna.
Nurcholis Madjid, Iman, Islam, dan Ihsan Sebagai Trilogi Ajaran Islam.
Zakiah Darajat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam Cet. II, Jakarta: Sinar
Grafika Offset, 1995.
xvi
i