Anda di halaman 1dari 2

Tipe Manusia

Menurut Imam Al-Ghazali, ada 4 macam atau tipe manusia yang ada di dunia ini. Pertama,
manusia yang selamat di dunia dan di akherat. Kedua, manusia yang selamat di akherat tetapi
sengsara di dunia. Ketiga, manusia yang bahagia di dunia namun sengsara di akherat dan yang
keempat, manusia yang sengsara baik di dunia maupun diakherat.

Manusia pertama, adalah manusia yang paling mulia dan beruntung. Itulah target yang harus kita
capai sebagai seorang muslim. Manusia kedua adalah manusia yang masih beruntung. Walaupun
di dunia tidak bahagia namun di akherat kelak akan mendapatkan keselamatan. Sedangkan
manusia ketiga adalah manusia kurang beruntung dan pada manusia keempat adalah manusia
yang lebih tidak beruntung lagi. Sudah di dunia sengsara, di akherat pula tidak selamat.
Nauzubillahiminzalik.

Untuk menjadi manusia yang beruntung dalam artian bahagia di dunia dan selamat di akherat,
maka menurut Imam Nawawi ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan. Pertama, hati dan pikiran
kita selalu ingat Allah, SWT. Dimanapun kita berada baik dikantor, dijalan, dirumah, hati kita
selalu tertuju kepada Allah, SWT. Dzikir selalu mengingat Allah, SWT dimana dan kapanpun
berada adalah rahasia bagi seseorang yang akan bisa bahagia baik di dunia yang fana ini maupun
di akherat yang kekal. Jika hati kita selalu tertuju dan ingat kepada Allah, SWT niscaya semua
perbuatan yang dilakukan akan bernilai ibadah.

Kedua, bersabar dalam beribadah. Sabar dalam caci-makian. Sabar adalah kata yang sangat
mudah di ucapkan dan penuh perjuangan untuk dilakukan. Bersabar dalam beribadah adalah
bagaimana hendaknya ketika melakukan ibadah dengan sebenar-benarnya niat dan tujuan hanya
karena Allah,SWT. Sabar dalam caci makian adalah dimana suatu kondisi cobaan manusia untuk
menjadi seseorang yang lebih beriman dan bertaqwa. Inilah prinsip yang harus dijalankan
sebagai seorang muslim. Sabar konteksnya luas, oleh karena itu hendaknya semua perbuatan
yang kita lakukan bersandarkan pada sifat sabar.

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
(QS: Ali Imran Ayat: 200)
Ketiga, Qana'ah artinya merasa ridha dan cukup dengan pembagian rezeki yang diberikan Allah,
SWT. Apapun yang diberikan kepada Allah, SWT hendaknya disyukuri dengan penuh
keridhoan. Bukan harta dan kekayaan, bukan jabatan, juga bukan pula ketampanan yang akan
membuat manusia menjadi bahagia melainkan sifat qana'ah yang dilandasi dengan rasa syukur
dan ridho. Jika kita abai terhadap rasa syukur, niscaya hati tidak akan tentang dan tentram.
Belum lagi peringatan keras Allah, SWT yang akan mengadzab bagi manusia ingkar.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS: Ibrahim Ayat: 7)
Semoga kita semua bisa menjalankan tiga amalan menurut Imam Nawawi tersebut sehingga kita
semua bisa menjadi manusia yang beruntung yakni manusia yang bahagia di dunia dan akherat
kelak. Amin.

Anda mungkin juga menyukai