Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sering terdengar

keluhan dari siswa maupun dari guru tentang kesulitan yang dihadapi masing-

masing. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami Prakarya dan

Kewirausahaan karena dirasakan memberatkan karena harus menyisihkan

waktu untuk menyelesaikan tugas atau menghasilkan sebuah karya. Guru

merasakan kesulitan dalam memberikan materi pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan karena sulit melakukan pendekatan yang mampu memotivasi

siswa agar tertarik dan tidak merasa memberatkan akibat ketidakmampuan

mereka dalam mengerjakan tugas yang disampaikan guru tersebut. Di

samping itu kenyataan yang terjadi di lapangan, masih banyak peneliti jumpai

proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru sebagai pemberi

informasi dan siswa hanya mendengarkan. Akibatnya siswa merasa bosan,

pasif, tidak kreatif, dan tidak kritis. Mereka hanya sekedar menghafal dan

tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hal ini merupakan salah

satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar Prakarya dan Kewirausahaan.

Pada dua tahun terakhir rata nilai ulangan harian siswa kelas XII SMK

Negeri 1 Cilimus untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan pada

Materi Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah adalah sebagai berikut:

1
2

Tabel 1.1
Rata-rata Nilai Ulangan Harian Dua Tahun Terakhir pada Mata Pelajaran
Kewirausahaan Kelas XII

Tahun Pelajaran Rata-rata Nilai


2014/2015 74,56
2015/2016 75,87
Rata-rata Nilai 75,22

Rata-rata nilai di atas jika dibandingkan dengan KKM mata pelajaran

Kewirausahaan sebesar 80,00, maka hal ini masih dibawah nilai KKM.

Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan masih rendah. Rendahnya prestasi belajar ini

oleh sebagian orang diartikan sebagai rendahnya mutu pembelajaran,

sedangkan rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya

metode pembelajaran.

Untuk itu guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang

membuat siswa senang belajar Prakarya dan Kewirausahaan. Guru perlu

untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas dan

membantu siswa terlibat aktif, kreatif, dan mengembangkan keterampilan.

Model pembeljaran yang lebih menekankan pada aktifitas siswa dalam

menemukan jawaban dari suatu masalah adalah model pembeljaran

kooperatif. Beberapa ahli mengatakan bahwa pembelajaran ini tidak hanya

unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit tetapi juga

menumbuhkan kemampuan kerja sama, berfikir kritis dan kemampuan

membantu teman (Ibrahim dkk, 2000: 12). Model pembelajaran kooperatif


3

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan

kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri

dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri, dan model pembelajaran

kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir,

memecahkan asalah, dan mengintegrasikan pengetahuan denga keterampilan

(Wina Sanjaya, 2008: 242)

Menurut Slavin (Ibrahim , 2004 :4) "siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat

saling mendiskusikan masalah itu dengan temannya", sehingga diperlukan

model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam kelas dan saling

kerja sama dengan sesama siswa dan guru.

Model pembelajaran kooperatif terbagi dalam empat pendekatan,

"yaitu Student Team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Investigasi

kelompok (IK), dan pendekatan struktural". Peneliti memfokuskan pada

pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena STAD merupakan pendekatan

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dibanding pendekatan

lainnya. Menurut lbrahim:

Pendekatan kooperatif tipe STAD adalah suatu pendekatan


pembelajaran kooperatif di mana siswa dalam suatu kelas tertentu
dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4 - 5 orang, setiap
kelompok haruslah heterogen, baik berdasar kemampuan maupun
jenis kelaminnya. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau
perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi
pembelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk
memahami bahan pelajaran. (2000:20)
4

Dalam penelitian ini, peneliti memilih materi pokok Pengolahan

Modifikasi Pangan Daerah. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD konsep pada materi ini diharapkan siswa dapat dengan cepat

memahami materi tersebut.

Berkaitan dengan uraian di atas, maka peneliti menyusun sebuah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : " Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team-Achievement Dividions

(STAD) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dalam Pokok Bahasan Wirausaha Pengolahan

Modifikasi Pangan Khas Daerah Siswa Kelas XII AP-2 SMKN 1 Cilimus

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat

dimunculkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam Pokok

Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Siswa

Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2017/2018?

2. Bagaimanakah kinerja guru pada saat proses pembelajaran mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dalam Pokok Bahasan Wirausaha


5

Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Siswa Kelas XII AP-2 SMK

Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah

diberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ?

3. Bagaimanakah dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

student Team-Achievement Dividions (STAD) dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

dalam Pokok Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas

Daerah Siswa Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan :

1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam Pokok Bahasan

Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Daerah Siswa Kelas XII AP-2

SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Kinerja guru pada proses pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dalam Pokok Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi

Pangan Khas Daerah Siswa Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018.

3. Dampak penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student Team-

Achievement Dividions (STAD) dalam meningkatkan prestasi belajar


6

siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pokok Bahasan

Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Siswa Kelas XII

AP-3 SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat praktis : a. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru

Prakarya dan Kewirausahaan tentang penerapan

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam Pokok

Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan

Daerah l Siswa Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1

Cilimus Semester Ganji Tahun Pelajaran

2017/2018.

b. Dapat melatih keterampilan kooperatif dan dapat

meningkatkan kerjasama antar siswa.

2. Manfaat teoretis : a. Menambah referensi khasanah pengetahuan

khususnya dalam penelitian-penelitian lanjutan

yang berkaitan dengan pembelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan.
7

E. Penegasan Istilah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang ada dan untuk

menghindari kesalahan penafsiran, maka diberikan penegasan istilah sebagai

berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD

Pendekatan kooperatif tipe STAD adalah suatu pendekatan pembelajaran

kooperatif di mana siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi

kelompok dengan anggota 4 - 5 orang, setiap kelompok haruslah

heterogen, baik berdasar kemampuan maupun jenis kelaminnya. Anggota

tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain

untuk menuntaskan materi pembelajarannya dan kemudian saling

membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil tertinggi dalam

belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan

sesuatu pada saat tertentu pula.

3. Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah

Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah adalah materi

mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang diberikan pada Semester

Ganjil di Kelas XII AP-2 SMKN 1 Cilimus Tahun Pelajaran 2017/2018.


8

F. Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas

Keberhasilan pembelajaran, dalam arti tercapainya tujuan-tujuan

pembelajaran, sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengolah

pembelajaran. Pembelajaran yang baik dapat menciptakan situasi yang

memungkinkan anak belajar sehingga merupakan awal keberhasilan

pembelajaran. Di dalam Kurikulum SMK, siswa dituntut untuk lebih kritis,

kreatif, imajinatif, dan mandiri.

Pengalaman dan kegiatan pembelajaran menunjukkan aktivitas belajar

yang perlu dilakukan siswa dalam rangka mencapai penguasaan standar

kompetensi. Pengalaman yang diciptakan harus mampu mengembangkan

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu keahlian guru dalam

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi yang

akan dicapai sangat diperlukan. Model pembelajaran yang mungkin digunakan

diantaranya adalah pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

STAD, di mana siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok

dengan anggota 4 - 5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, baik

berdasar kemampuan maupun jenis kelaminnya. Anggota tim menggunakan

lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan

materi pembelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran.

Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka hipotesis tindakan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:


9

1. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam

Pokok Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah

Siswa Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2017/2018.

2. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kinerja

guru pada proses pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan dalam Pokok Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi

Pangan Khas Daerah Siswa Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018.

3. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pokok

Bahasan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Siswa

Kelas XII AP-2 SMK Negeri 1 Cilimus Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2017/2018.

Anda mungkin juga menyukai