Proposal 18510115
Proposal 18510115
Oleh
MUHAMMAD IRVAN
NIM : 18510115
Oleh
MUHAMMAD IRVAN
NIM : 18510115
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KEDISIPLINAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Riau)
Oleh
MUHAMMAD IRVAN
NIM : 18510115
Mengetahui :
Ketua Jurusan,
ii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEDISIPLINAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau)
Oleh
MUHAMMAD IRVAN
NIM : 18510115
Telah Diseminarkan pada
2. Penguji II
Dosen 2 :( )
NIP:
Disahkan Oleh :
Ketua Program Studi,
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................8
BAB II...................................................................................................................10
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................10
2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu............................................................10
2.2 Kajian Teoritis........................................................................................16
2.2.1 Motivasi.............................................................................................16
2.2.1.1 Pengertian Motivasi....................................................................16
2.2.1.2 Teori Motivasi............................................................................17
2.2.1.3 Jenis-Jenis Motivasi....................................................................18
2.2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi........................................19
2.2.1.5 Metode Dalam Motivasi.............................................................20
2.2.1.6 Motivasi dalam Islam.................................................................21
2.2.2.7 Indikator
Motivasi………………………………………………..23
2.2.2 Kinerja................................................................................................22
2.2.2.1. Pengertian Kinerja......................................................................22
2.2.2.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kenirja……………………..
………..24
2.2.2.3
Indikator Kinerja……………………………………………….…………25
2.2.2.4 Kinerja Menurut Agama Islam………………………………….………..26
2.1.3 Kedisiplinan.......................................................................................25
2.2.3.1. Pengertian Kedisiplinan..............................................................25
2.2.3.2 Faktor-Faktor yang Meiliki Pengaruh Pada Kedisiplinan……….27
v
2.4 Model dan Konsep Penelitian..............................................................28
2.5. Hipotesis....................................................................................................29
BAB
III…………………………………………………………………………
32
3.1. Jenis Dan Pendekatan Penelitian………………………………………32
3.2. Lokasi Penelitian………………………………………………………..32
3.3. Populasi dan Sampel…………………………………………………….33
3.3.1.
Populasi………………………………………………………….33
3.3.2.
Sampel…………………………………………………………33
3.4. Teknik Pengumpulan Sampel………………………………………….34
3.5. Data dan Sumber Data………………………………………………….34
3.6. Metode Pengumplan Data………………………………………………35
3.7. Skala Pengukuran……………………………………………………….35
3.8. Definisi Oprasional Variabel…………………………………………36
3.8.1. Variabel
Motivasi………………………………………………36
3.8.2 Variabel
Kinerja………………………………………………36
3.8.3 Variabel
Kedisiplinan…………………………………………36
3.9 Uji Instrumen……………………………………………………………39
3.9.1. Uji Validai dan Reabilitasi…………………………………….39
3.9.2 Uji Asumsi Klasik………………………………………………40
3.10. Anilisis Data…………………………………………………………….40
Daftar Pustaka.....................................................................................................40
v
BAB I
PENDAHULUAN
4
sadar maupun tidak akan berusahan dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasu yang dipunyai oleh manusia dalam sebuah organisasi
kenyataannya masih menjadi sebuah variable yang mendominasi untuk
membuat kontribusi dalam mewujudkan kinerja organisasi.
5
membuat suatu peraturan yang menunjang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya. Adanya aturan ini membuat perusahaan dapat meminimalisir
resiko kelalaian para pegawainya dan juga membuat karyawan memiliki
batasan akan apa yang dilakukannya dalam perusahaan tersebut. Maka dari
itu, selain motivasi seseorang dalam bekerja, kedisiplinan juga harus ada
dalam diri manusia agar tidak keluar dari norma social dan juga tidak
melenceng dari tujuan perusahaan dalam mencapai apa yang diusahakan.
6
berdampak pada peningkatan hasil perusahaan, sehingga perusahaan yang
dinilai baik juga salah satunya dipandang dari cara kinerja karyawannya
dalam melaksanakan pekerjaan.
7
dan juga menilai resiko atas pengendalian intern yang terjadi.
Perdaan atau gap yang lainya juga bias di lihat dari objek yang di
teliti pada penelitian sebelumnya belum terdapat penelitian lainnya yang
membahas terkait penilitian saat ini pada objek yang sama, dan menurut
Desyantoro & Widhiastuti (2021) menyatakan bahwa penelitian yang
dilaksanakan pada objek yang yang di teliti bahwa motivasi kerja tidak
terlalu signifikan terhadap kinerja karyawan pada suatu organisasi maupun
perusahaan yang memberikan motivasi kerja secara menyeluruh, akan
tetapi hasil yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang telah di
rencakan sebelumnya.
8
1.2 Rumusan Masalah
9
Penelitian ini dapat diharapkan untuk mampu memberikan
saran dan masukan dari sejauh mana motivasi kerja dan juga
kedisiplinan guna menumbuhkan kinerja karyawan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan
terkait kelimuan bagi para pembaca yang memang
membutuhkan sarana ilmu untuk kebutuhan penelitian
maupun praktisi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama, Tahun
Variabel dan Metode/Analisis
No Penelitian, dan Judul
Indikator Data Hasil Penelitian
Penelitian
10
Nama, Tahun
Variabel dan Metode/Analisis
No Penelitian, dan Judul
Indikator Data Hasil Penelitian
Penelitian
11
Nama, Tahun
Variabel dan Metode/Analisis
No Penelitian, dan Judul
Indikator Data Hasil Penelitian
Penelitian
12
Nama, Tahun
Variabel dan Metode/Analisis
No Penelitian, dan Judul
Indikator Data Hasil Penelitian
Penelitian
13
Nama, Tahun
Variabel dan Metode/Analisis
No Penelitian, dan Judul
Indikator Data Hasil Penelitian
Penelitian
14
(2019) yang mempunyai judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Disiplin Kerja Sebagai
Variabel Intervening” yang memiliki kesimpulan bahwasannya motivasi
kerja mempunyai pengaruh signifikan pada disiplin kerja, kepuasan kerja
mempunyai pengaruh pada disiplin kerja, motivasi kerja mempunyai
pengaruh pada kinerja karyawan, dan motivasi kerja, kepuasan kerja, dan
disiplin kerja secara bersamaan saling berpengaruh pada kinerja.
4. Berdasarkan penelitian yang dikerjakan oleh Pratiwi & Hidajat (2019)
yang memiliki judul “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerha
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening” yang didapati kesimpulan bahwasannya kepemimpinan dan
motivasi kerja mempunyai pengaruh positif pada disiplin kerja. Selain itu
kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersamaan
mempunyai pengaruh positif pada kinerja karyawan. Namun penelitian ini
memperlihatkan hasil bahwasannya kepemimpinan dan motivasi kerja
secara tak langsung melalui variabel disiplin kerja tak memiliki pengaruh
pada kinerja karyawan. Hal ini memperlihatkan bahwasannya disiplin
kerja tak menjadi variabel intervening dalam menengahi pengaru
kepemimpinan dan motivasi kerja pada kinerja karyawan.
5. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Susanto (2019) yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Penjualan PT. Rembaka” yang
menyatakan bahwasannya hasil penelitian memperlihatkan bahwasannya
motivasi kerja mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan, kepuasan
kerja mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan, disiplin kerja
mempunyai pengaruh pada kinerja karyawan.
6. Berdasarkan dari penelitian yang dikerjakan oleh Hustia (2020) yang
memiliki judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan WFO Masa
Pandemi” yang menyatakan bahwasannya terdapat pengaruh motivasi
kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja pada kinerja karyawan
15
perusahaan, terdapat pengaruh signfikan terkait motivasi kerja pada kinerja
karyawan, terdapat pengaruh lingkungan kerja pada kinerja karyawan, dan
terdapat pengaruh disiplin kerja pada kinerja karyawan.
7. Berdasarkan dari penelitian yang dilaksanakan oleh Amri (2020) yang
memiliki judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kienrja Karyawan Degan
Kedisiplinan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada PDAM
Kabupaten Mojokerto)” yang menyatakan bahwasannya motivasi
memiliki pengaruh pada kinerja karyawan, kedisiplinan memiliki
pengaruh pada kinerja karyawan, motivasi pada kinerja karyawan
berpegaruh melalui kedisiplinan
8. Berdasarkan penelitian yang dilaskanakan oleh Kusumawati (2019) yang
memiliki judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada AJB
Bumiputera 1912 Malang)” yang menyatakan bahwasannya motivasi
memiliki pengaruh pada kinerja karyawan, motivasi memiliki pengaruh
pada kinerja dengan disiplin sebagai mediator.
9. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Hendra (2020) dengan
judul “Pengaruh Budaya Organisasi, Pelatihan, dan Motivasi Terhadap
Kienrja Karyawan Pada Universitas Tjut Nyak Dhien Medan” yang
menyatakan bahwasannya Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial budaya organisasi, pelatihan, dan motivasi memiliki pengaruh
terhadap kinerja. Secara simultan budaya organisasi, pelatihan dan
motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
10. Berdasarkan penelitian yang dilaksanaakn oleh Umar & Norawati (2022)
yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada UPT Sungai
Duku Pekanbaru” yang menyatakan bahwasannya motivasi memiliki
pengaruh pada komitmen, motivasi memiliki pengaruh pada kinerja, dan
komitmen memiliki pengaruh pada kinerja
16
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan Pada Penelitian
Perbedaan Persamaan
Perbedaan pada penelitian ini terkait : 1. Peneliti pada penelitian terhahulu
1. Sampel dan populasi penelitian memiliki kesamaan pada variable
2. Objek penelitian yang berbeda kinerja
2. Peneliti pada penelitian terhahulu
memiliki kesamaan pada variable
motivasi
3. Peneliti pada penelitian terhahulu
memiliki kesamaan pada variable
disiplin
17
sesuatu guna dapat mewujudkan keinginan yang dicapai.
Berdasarkan pernyataan Uno & Hamzah (2007) yang menyebutkan
bahwasannya motivasi mempermasalahkan bagaimana cara untuk
mendorong keinginan kerja seorang bawahan, supaya mereka memiliki
kemauan untuk bekerja memberikan seluruh kemampuan dan keahlian yang
dimiliki guna mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Motivasi
adalah suatu konsep hipotesa untuk sebuah kegiatan yang dipengaruhi oleh
pemikiran dan tingkah laku manusia guna mengubah keadaan yang tak
memuaskan baginya. Kebutuhan secara hierarki mecakup kebutuhan secara
fisiologis (sandang pangan), kebutuhan dari rasa aman (bebas dari bahaya),
kebutuhan bersosial, kebutuhan apresiasi diri, dan kebutuhan dari
pengakuan atau aktualisasi diri.
18
terkait hierarki kebutuhan. Kebutuhan manusia terbagi 5 (lima) tingkatan
antara lain :
a. Kebutuhan dari segi fisik seperti halnya sandang, pangan, dan juga papan.
b. Kebutuhan dari keamanan dengan contoh keamanan dari segi raga, jiwa,
dan kepemilikan harga pribadi.
c. Kebutuhan dari segi social guna berproses dalam keluarga, menghidupi
anak, dan status social manusia.
d. Kebutuhan atas agama yang diyakini dan pendidikan.
e. Kebutuhan dari kepercayaan diri guna menjaga kehormatan.
f. Kebutuhan manusia dari segi aktualisasi sebagai bentuk bukti keberhasilan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
19
2. Motivasi negative yaitu sebagai contohnnya seorang atasan memberikan
suatu motivasi kepada bawahannya dengan bentuk hukuman yang
disebabkan karena karyawan tersebut melaksanakan pekerjaannya
dengan tidak baik. Dengan adanya motivasi negative ini semangat kerja
dari para pegawai akan terbentuk dikarenakan para karyawan akan takut
pada punishment yang diberikan, tetapi atas hukuman ini dalam jangka
panjang akan memberikan dampak yang kurang baik dikarenakan
karyawan akan jenuh merasa diberikan hukuman.
Penggunaan dari jenis motivasi tersebut harus dibawa dengan
seimbang dan juga pembawaan yang baik agar dapat menumbuhkan
kinerja pada karyawan perusahaan. Penempatan antara motivasi positif
dan juga negative harus tepat waktu agar para karyawan dapat selalu
efektif dalam melaksanakan pekerjaannya. Para atasan juga harus
membawa para karyawannya dengan adil agar teori ini daapt berjalan
secara konsisten.
20
b. Kebutuhan atas rasa keamanan, kebutuhan manusia atas dasar
jaminan, keamanan, dan juga keselamatan dari perihal bahaya
yang menganggu kelangsungan hidup. Harapan manusia
tentunya merasa aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Perusahaan selayaknya memberikan kejelasan atas kedudukan
para karyawan agar dapat memberikan keamanan atau jaminan
atas pekerjaan karyawan yang memang menunjang operasional
perusahaan. Jika jaminan atas hal tersebut dilaksanakan,
tentunya akan berdampak baik pada kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugasnya.
c. Kebutuhan atas social, kebutuhan ini menggambarkan dari segi
afiliasi seorang manusia dan juga kebutuhan pertemanan atau
bisa juga disebut dalam pekerjaan sebagai rekan kerja.
Perusahaan yang menyelanggarakan acara seperti bonding
karyawan, liburan karyawan, dan juga pertemuan tim akan
membuat tumbuhnya rasa saling kenal dan meningkatkan
kinerja karyawan karena akan terbentuk tim yang solid dalam
melaksanakan suatu tugas yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawannya.
d. Kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan ini terkait dengan
pengakuan seorang dalam segi statusnya, seperi jika seorang
karyawan mendapatkan prestasi maka perusahaan memberikan
suatu bentuk penghargaan dalam bentuk fisik maupun non fisik.
e. Kebutuhan atas pengakuan atau aktualisasi, dalam hal ini
perusahaan akan menumbuhkan potensi para karyawannya
dengan pengembangan dari keahlian masing-masing unit,
seperti penyelenggaraan pertemuan guna berbagi ilmu dan
keikutsertaan dalam seminar yang memang memberikan
manfaat bagi keahlian para karyawan perusahaan.
21
Metode yang terkait dengan motivasi diterangkan dalam Hasibuan
(2005) yang menjelaskan sebagai berikut :
a. Metode langsung atau disebut sebagai Direct Motivation, yaitu
motivasi yang dilimpahkan secara langsung pada tiap orang
karyawan guna memberikan kepuasan dan juga kebutuhan
psikologis seorang karyawan. Sebagai contoh memberikan
penghargaan, pujian, piagam, bonus, dan lain sebagainya.
b. Motivasi tak langsung atau disebut sebagai Indirect Motivation,
merupakan suatu motivasu yang dilimpahkan guna mendukung
fasilitas karyawan dan menunjang kelancaran pekerjaan
karyawan, sehingga dalam melaksanakan tugasnya karyawan
dapat terfasilitasi dengan baik oleh perusahaan agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya penunjang ruang
kerja yang nyaman, alat elektronik yang memadai, dan juga
susasana peekrjaan yang baik.
22
(sebelas) yang memiliki makna “sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki kerukunan terahdap suatu
kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sesekali tidak ada
pelinfdung bagi mereka selain Dia”.
Seorang manusia akan memiliki kekuatan untuk bekerja guna
mencukupi dirinya sendiri, keluarga, dan orang sekitarnya. Karena
mencukupi ataupun menafkahi keluarga adalah sebuah kewajiban bagi
seorang manusia dan terhitung sebagai pahala. Islam sendiri telah
menerangkan bahwasannya motivasi memang sangat penting ditanamkan
dalam diri mansuia guna bisa menjalankan hidup. Seluruh manusia memiliki
sebuah tujuan yang sama-sama ingin digapai sehingga jika motivasi telah
tumbuh dalam dirinya maka manusia tersebut akan bekerja dengan penuh
semangat dan juga maksimal untuk mewujdukan apa yang memang ingin
diharapkan olehnya.
2.2.1.7. Indikator Motivasi
Menurut maslow dalam sihotang (2007) menyatakan bahwasanya
hirarki kebutuhan dari amnesia terdiri atas :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan cinta kasih
d. Kebutuhan harga diri
e. Kebutuhan atas aktualisasi diri
2.1.2 Kinerja
2.2.2.1. Pengertian Kinerja
Berdasarkan Mangkunegara (2005) yang menerangkan terkait
dengan isitilah kinerja yaitu berasal dari sebuah kata Job Performance
(prestasi kerja) atau actual performance (prestasi yang sesungguhnya
diwujudkan karyawan). Pengertian kinerja ini dijabarkan dengan suatu hasil
kerja berbentuk kualitas dan kuantitas yang telah diwujudkan oleh manusia
23
dalam mengerjakan tugas yang diberikan sesuai tanggung jawabnya dalam
suatu perusahaan.
Dalam penjelasan yang disebutkan oleh Haynes didalam Sinambela
(2012) menerangkan bahwasannya tak semua masukan menjadi relevan
dengan maksud kinerja disini, terdapat empat yang memang relevan yaitu :
(1) memasukkan, menjlankan, melaksankan, (2) melakukan, (3)
melaksanakan sebuah tanggungnjawab, dan (4) melakukan suatu hal yang
diinginkan oleh seorang manusia. Dari keempat masukan yang telah
disebutkan, bisa diartikan bahwasannya kinerja merupakan pengerjaan
sebuah pekerjaan dan memaksimalkan pekerjaan tersebut menurut dengan
apa yang memang diinginkan atau yang ingin diwujudkan oleh seseorang
yang melaksanakan kinerja tersebut.pengertian tersebut memperlihatkan
bahwasannya kinerja lebih terfokus pada sebuah proses yang mana selama
sebuah pekerjaan tersebut dilaksanakan pemaksimalan dan terus
dikembangkan maka pencapaian dari hasil dapat menjadi hasil yang
memang diharapkan atau optimal.
Berdasarkan penjelasan yang diterangkan oleh Prawirosentono
(2002) Kinerja merupakan sebuah hasil yang bisa digapai oleh seorang
manusia atau kumpulan orang didalam sebuah organisasi sesuai dengan
kewajiban dan wewenang tiap orang tersebut, dalam sebuah rangka usaha
guna menggapai tujuan dari organisasi secara legal tak melenceng dari
hokum dan memang sesuai pada moral etika yang ada.
Dari pendapat ahli yang telah dihimpun oleh penulis yang
menjelaskan terkait pengertian dari kinerja, dapat diambil suatu kesimpulan
bahwasannya kinerja merupakan sebuah hasil yang memang menjadi suatu
tujuan yang ingin digapai oleh seorang maupun sebuah kelompok organisasi
yang didalamnya terdapat beberapa orang dengan satu tujuan dalam
kemahirannya masing-masing, orang-orang tersebut melaksanakan kinerja
dengan adanya standard yang mengevaluasi kinerjanya agar dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2.2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
24
Berdasarkan penjelasan yang diterangkan oleh Prawirosentono,
(1999) yang menerangkan bahwasannya terdapat empat factor yang dapat
mempengaruhi suatu kinerja yaitu antara lain :
a. Efisiensi dan juga Efektifitas
Jika suatu tujuan dapat digapai oleh seseorang maka kita dapat
menerangkan bahwasannya aktivitas tersebut telah berjalan
dengan efektif .
b. Wewenang (otoritas)
Otoritas merupakan sebuah sifat yang dimiliki seseorang dari
sebuah komunikasi ataupun komando dalam sebuah organisasi
berbentul formal yang dipunyai oleh anggota organisasi guna
melaksanakan sebuah aktivitas kerja sesuai denagn apa yang
telah ditetntukan.
c. Disiplin
Merupakan suatu ketaatan pada peraturan ataupun hokum yang
telah berlaku. Sedangkan disiplin bagi seoang karyawan
merupakan suatu aktivitas seorang karyawan yang ada dalam
suatu perusahaan guna menghormati peraturan yang dibuat atau
perjanjian pekerjaan dengan perusahaan yang mana karyawan
tersebut bekerja di dalamnya.
d. Inisiatif
Inisiatif merupakan keterkaitan dengan pola pikir kreatifitas
guna membuat ide dalam merencanakan suatu hal yang
memang searah dengan apa yang diharapkan atau tujuan
organisasi.
Dari teori yang telah disebutkan, bisa ditarik kesimpulan dan
ketahui bersama bahwasannya variable dari kinerja karyawan adalah suatu
perihal yangpenting untuk ditelaah, hal tersebut disebabkan karena baik
buruknya aktivitas operasional suatu perusahaan ditentukan dengan
bagaimana kualitas kinerha pegawainya untuk mencapai atau muwujudkan
apa yang memang diinginkan oleh perusahaan.
25
2.2.2.3. Indikator Kinerja
Indikatorr dari kinerja karyawan berdasarkan apa yang telah
dijelaskan oleh Dharma (1991) yaitu memberikan sebuah tolak ukur pada
kinerja sebagai berikut :
a. Jumlah yang memang wajib dikerjakan (Kuantitas)
b. Mutu atau kesesuaian yang dihasilkan (Kualitas)
c. Kesesuaian waktu yang telah ditentukan (ketepatan waktu)
Peneliti dalam penelitian ini memanfaatkan tiga (3) factor tersebut
guna dimanfaatkan sebagai landasan teori dalam memutuskan indicator
penelitian yang ada dalam variable kinerja karyawan.
26
2.1.3 Kedisiplinan
2.2.3.1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan salah satu bentuk usaha bagi sebuah
perusahaan guna meningkatkan aktivitas kinerja karyawan. Menurut
Hasibuan (2007) yang mempunyai pendapat bahwasannya kedisplinan
merupakan suatu kesadaran dan juga kesediaan manusia dalam menaati
seluruh aturan yang dimiliki oleh perusahaan dan norma social yang
memang berlaku disekitarnya. Disiplin wajib dilaksanakan dalam sebuah
organisasi perusahaan. Dengan tidak adanya kedisplinan pegawai yang
terlaksana, maka akan sulit bagi sebuah perusahaan tersebut dalam
menghasilkan tujuan yang memang direncanakan didalamnya. Kedisiplinan
memberikan salah satu kunci dalam kesuksesan perusahaan mendapatkan
apa yang memang dicita-citakan.
Berdasarkan Siswanto (2005) yang menjelaskan bahwa
kedisiplinan merupakan suatu sikap guna menghormati, patuh, taat, dan
menghargai pada aturan-aturan yang ada, baik tertulis dan tak tertulis serta
mampu melaksanakannya dan menerima jika memang diberikan sanksi
apabila melanggar aturan saat melaksanakan tugas kerja.
Menruut pendapat ahli yang telah diambil, maka kedisiplinan
dalam kerja merupakan suatu kemampuan manusia untuk melaksanakan
suaut hal secara teratur, konsisten dan bekerja menurut pada peraturan yang
berlaku dan tak melanggat peraturan yang memang telah disetujui, juga
menjaga agar tidak melenceng dari norma social.
2.2.3.2. Faktor-Faktor yang Memiliki Pengaruh Pada Kedisiplinan
Berdasarkan Mangkunegara (2004) yang menerangkan
bahwasannya terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi
kedisiplinan yaitu antara lain :
a. Jam kerja
Jam kerja merupakan jam yang telah ditetapkan oleh suatu
perusahaan yang mengatur terkait jam kedatangan dan juga jam
27
kepulangan karyawan saat bekerja dalam perusahaan.
b. Perizinan karyawan
Perizinan bagi para karyawan yang tidak dapat hadir dalam
melaksanakan pekerjaan atau meninggalkan pekerjaannya
sementara dalam jam kerja untuk kepentingan pribadi maupun
perusahan agar terlebih dahulu mengajukan izin dari atasan.
c. Absensi Karyawan
Absensi karyawan merupakan sebuah rekap kehadiran para
karyawan perusaahan yang terdapat di tempat kerja, hal
terseebut diadakan perusahaan guna mempelihatkan kehadiran
para karyawannya disebuah perusahaan.
28
menyatakan bahwasannya motivasi memiliki pengaruh pada kinerja
karyawan dalam perusahaan
Maka daripada itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
H1 = Motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kinerja
29
H3 = Kedisiplinan menjadi mediasi antara motivivas dan juga kinerja
karyawan.
30
2.5. Hipotesis
(2021).
31
BAB III
METODE PENELITIAN
tujuan guna menghimpun data dan meneliti dengan baik hal-hal yang terkait
menetapkan terkait hipotesis yang akan diuji, lalu hasil hipotesis dilakukan
membutuhkan data yang terdapat dalam sebuah lokasi yang mana lokasi
(DLHK Provinsi Riau) yang beralamat di JL. Jend. Sudirman, No. 468,
32
Pekanbaru, 28126, Jadirejo, Sukajadi, Pekanbaru City, Riau Kode Pos
28121.
3.3.1. Populasi
kuantitatif yaitu terkait dengan populasi dari data yang akan diteliti.
Populasi memiliki arti yaitu suatu kumpulan orang dalam sebuah peristiwa
suatu daerah atau wilayah dari generalisasi yang terhimpun dari objek atau
data dari DLHK Provinsi Risau untuk Populasi yang ada di objek penelitian
ini adalah Keryawan yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau
3.3.2. Sampel
Sampel yaitu suatu bagian dari seluruh jumlah dan juga karakteristik
populasi yang terdapat pada sebuah objek yang ingin diteliti mempunyai
kapasitas yang banyak, dan peneliti tidak mampu dalam meneliti satu
tenaga, dan juga dana yang dimiliki oleh seorang peneliti, maka peneliti
33
dapat memanfaatkan sampel yang diambil dari populasi yang memang
dapat mewakili seuluruh populasi yang ada. Hasil dari penelitian yang akan
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data primer
adalah sumber data yang penelitian yang di peroleh secara langsung dari
sumber aslinya berupa wawancara, kuisoner, atau angket dan jejak pendapat
dari individua tau kelompok serta hasil observasi dari suatu objek kejadian
atau hasil pengujian (Sugiyono, 2016: 142) adapun sumber data yang akan
di ambil sebagai berikut:
34
memanfaatkan metode yaitu antara lain :
1. Kuisioner merupakan sebuah pertanyaan atau angket yang
dibentuk dengan struktur terperinci agar peneliti dapat menarik
data yang diperlukan, sehingga dapat diperoleh data yang
memang akurat dengan bentuk tanggapan yang bersifat langsung
dari pada responden. Maksud dari pembuatan kuesioner yaitu
agar dapat memperoleh segala bentuk informasi yang bermanfaat
dan juga relevan pada penelitian yang dilaksanakan.
2. Wawancara merupakan salah satu cara agar dapat menggali
informasi menggunakan Tanya jawab dengan pihak manajemen,
khususnya pada pegawai di DLHK Provinsi Riau. Wawancara
digunakan guna memperoleh informasi tambahan guna
menunjang penelitian.
35
pergerakan pada pribadi seorang karyawan yang ter arah atau sepakat guna
menggapai tujuan dari organisasi suatu perusahaan Mangkunegara (2005).
Dalam pernyataan hierarki dari kebutuhan manusia terdiri atas : kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta kasih, kebutuhan harga
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
36
Variabel Indikator Item Sumber
ditempat bekerja
Kebutuhan -Perasaan tenang dengan
rasa aman kepastian kedudukan pada
pekerjaan di tempat bekerja
-Jaminan perusahaan atas
asuransi kesehatan
Kebutuhan -Adanya kesempatan guna
cinta kasih berperan serta dalam
aktifitas kepanitiaan dalam
perusahaan
-Adanya kesempatan dalam
membina persahabatan
antar karyawan
Kebutuhan -Sebuah penilaian dari atasan
harga diri pada hasil prestasi kerja
karyawan
-Promosi suatu jabatan pada
para karyawan
Kebutuhan -Kesempatan dalam membina
atas karir
aktualisasi diri -Adanya kesempatan guna
mengikuti pelatihan
Kinerja Kuantitas -Kuantitas pekerjaan dari Indikator dari
Karyawan pekerjaan pegawai melebihi dari Kinerja
(Y) karyawan lainnya berdasarkan
Swasto
(Supriyanto dan
Maharani, 2013)
Kualitas -Kualitas dari pekerjaan
Pekerjaan pegawai lebih bagus dari
37
Variabel Indikator Item Sumber
pegawai lainnya
Pengetahuan -Pengetahuan dari para
pegawai yang terkait
dengan pelaksanaan
pekerjaan yang baik
Pendapat dan -Mempunyai kebebasan guna
pernyataan memberikan suatu
pendapat ataupun
pernyataan pada suatu
organisasi
Keputusan -Mempunyai suatu keberanian
yang diambil guna melaksanakan
penarikan keputusan pada
pekerjaan
Perencanaan -Mempunyai peran dan juga
kinerja andil dalam memberi
bentuk konsep dan juga
rencana pada pekerjaan
Organisasi -Mempunyai suatu keahlian
kerja tugas yang telah jadi
tanggung jawab pada
lanjutan table pegawai
secara individu maupun
kelompok
Kedisipinan Tujuan dan -Kejelasan pada pekerjaan (Hasibuan,2004)
Kerja (Z) Kemampuan -Beban dari pekerjaan
Teladan -Kepuasan pada balas jasa
kepemimpina yang diberikan
n
38
Variabel Indikator Item Sumber
Keadilan -Terdapat kesamaan hak dan
juga kewajiban
Sanksi dan -Pelaksanaan hukuman jika
juga hukuman karyawan melakukan
sebuah kesalahan
Ketegasan -Tindakan atas kesalahan
yang konsisten dalam
melaksanakan aturan kerja
Pengawasan -Atasan memberikan
pengawasan secara
langsung
Hubungan -Hubungan diantara para
kemanusiaan karyawan
39
secara ulang pada suatu kelompok yang memiliki kesamaan akan
menghasilkan suatu data yang memang sama pula (Simamora, 2002).
40
penelitian yang dilaksanakan, skala bisa ditentukan yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.2
Analisis Variabel Mediasi
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Adha, R. N., Qomariah, N., & Hafidzi, A. H. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja,
https://doi.org/10.32528/ipteks.v4i1.2109
Candana, D. M., & Putra, R. B. (2020). pengaruh motivasi dan lingkungan kerja
Darmawan, A. S., Hamid, D., & Mukzam, M. D. (2019). Pengaruh motivasi kerja
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang).
Desyantoro, I., & Widhiastuti, H. (2021). Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
https://doi.org/10.26623/philanthropy.v5i1.3262
43
Dyah Pratiwi, S., & Hidajat, T. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi
Bumi Aksa.
Aksara.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4813
https://doi.org/10.32529/jim.v4i2.493
Jufrizen, J., & Sitorus, T. S. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
44
Terhadap Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening.
841–856.
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/16784%0Ahttp://etheses.uin-
malang.ac.id/16784/1/15510095.pdf
Listiyana, W., & Ngatno, D. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan
Karya.
Robbins, S., & Jugde. (2007). Perilaku Organisasi (Alih Bahas). Salemba Empat.
Pradnya Paramitha.
45
Simamora, B. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sobariah, I., Sanusi, F., & Yazid, H. (2018). Strategi Meningkatkan Kinerja
Alfabeta.
Susanto, N. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Disiplin Kerja
7(1), 6–12.
Umar, A., & Norawati, S. (2022). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Sungai Duku Pekanbaru. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 5(1),
835–853. https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.656
Uno, B., & Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksana.
46
Winardi, J. (2004). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Raja Grafindo.
47