Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NOVITA SELA RAHMASARI

NIM :042167055
MATA KULIAH : HUKUM ADAT / HKUM 4204
Jelaskan asas- asas hukum waris adat yang Anda ketahui. Diskusikan dengan teman-teman Anda!
Jawab :
Yang menjadi pangkal tolak berpikir dari hukum waris adat adalah filsafat hidup bangsa Indonesia , yaitu pancasila.
Pancasila dijadikan sebagai asas dalam proses pewarisan, sebagai pegangan dalam penyelesaian permasalahan
pewarisan. Tujuannya adalah agar dalam proses penerusan atau pembagian harta warisan dapat berlagsung dengan
rukun dan tidak terjadi persengeketaan diantara para pihak.
Berikut asas-asas hukum waris adat :
1. Asas ketuhanan dan pengendalian diri
Asas ini berpedoman pada sila ketuhanan yang maha esa. Setiap anggota keluarga percaya dan takwa kepada tuhan
yang maha esa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Tentunya mereka percaya bahwa rejeki dan harta
kekayaan yang dimiliki manusia merupakan karunia tuhan.
2. Asas kesamaan dan kebersamaan hak
Asas ini berpedoman pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab . setiap orang harus diperlakukan secara wajar
menurut keadaannya sehingga berlaku kesamaan hak dan kesamaan tangggung jawab dalam memelihara kerukunan
dalam ikatan keluarga. Maka dalam hukum waris adat sesungguhnya bukan penentuan banyaknya bagian waris yang
harus diutamakan, tetapi kepentingan dan kebutuhan para waris yang dibantu oleh adanya warisan itu.
3. Asas kerukunan dan kekeluargaan
Asas ini berpedoman pada sila persatuan, persatuan yang dimaksud dalam hal ini, dalam lingkup yang lebih kecil,
yaitu persatuan dan kerukunan dalam keluarga. Kepentingan mempertahankan kerukunan keluarga selalu diutamakan
daripada kepentingan kebendaan seseorang. Dengan demikian hubungan anggota-anggota keluarga tetap rukun dalam
mengurus,menikmati,dan memanfaatkan warisan yang tidak terbagi-bagi ataupun dalam menyelesaikan maslaah
pembagian kepemilikan harta warisan yang terbagi-bagi.
4. Asas musyawarah mufakat
Berpedoman pada sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakiln,
penafsirannya dalam lingkup hukum waris adat adalah lingkup yang lebih kecil yaitu keluarga. Dalam menyelesaikan
permasalahan keluarga harus berpegang pada dasarnya musyawarah dan mufakat antar anggota keluarga.
5. Asas keadilan parimirma
Berpedoman pada sila keadilan, dalam penyelesaian masalah warisan tentunya harus mengutamkan keadilan bagi
semua ahli waris dan oarng-orang yang berhak atas warisan.

Sumber Referensi :
Ria Siombo,Marhaeni. (2023).Hukum Adat (BMP). Tangerang :Universitas Terbuka (hal 6.12-6.13)

Anda mungkin juga menyukai