Anda di halaman 1dari 4

Nomor Dokumen: No.

Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
1 dari 3
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN Tanggal :
PENANGGULANGAN HIV/AIDS

1. TUJUAN
1.1. Menindak lanjuti kebijakan K3L perusahaan.
1.2. Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di tempat kerja

2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB


2.1. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk karyawan PT. Tiga Putri
Jakarta
2.2. Tanggung Jawab
2.1.1. Manager lokasi harus memastikan prosedur penanganan HIV
AIDS yang dapat ditularkan di tempat kerja, diterapkan, dipatuhi
dan dikembangkan.
2.1.2. Health Officer menyusun, melaksanakan dan mengawasi penilaian
risiko, prosedur tertulis, pelatihan, pencatatan dokumen, dan
tinjauan tahunan.
2.1.3. Karyawan harus mematuhi persyaratan prosedur HIV AIDS.
2.1.4. Dokter bertanggung jawab dalam mendiagnosa faktor resiko positif
dan gejala HIV AIDS serta menjaga kerahasiaan data medis.
2.1.5. Konselor HIV AIDS bertanggung jawab sebagai motivator serta
menjaga kerahasiaan medis.

3. REFERENSI
3.1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1818).
3.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279).
3.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-02/MEN/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
3.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor. PER-03/MEN/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
3.5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI Nomor: KEP.
68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan & Penanggulangan HIV/ AIDS di
Tempat Kerja.
3.6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja.
3.7. ISO 14001 : 2015, ISO 9001 : 2015.
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
2 dari 3
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN Tanggal :
PENANGGULANGAN HIV/AIDS

4. DEFINISI
4.1. Human Immuno deficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian dapat menimbulkan
AIDS.
4.2. Acquiered Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kondisi
medis berupa kumpulan tanda dan gejala yang diakibatkan menurunnya
atau hilangnya kekebalan tubuh karena terinfeksi HIV, sering berwujud
infeksi yang bersifat ikutan (oportunistik) dan belum ditemukan vaksin
serta obat untuk penyembuhannya.
4.3. Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS adalah upaya yang
dilakukan untuk mencegah penularan HIV AIDS dan menanggulangi
dampak negatif HIV AIDS.
4.4. Tes HIV adalah suatu tes darah yang dipakai untuk memastikan apakah
seseorang telah terinfeksi virus HIV atau tidak.
4.5. Konseling adalah kegiatan konsultasi yang bertujuan membantu
mempersiapkan mental pekerja/ buruh dan mengatasi masalah-masalah
yang mungkin atau sedang dihadapi.

5. PROSEDUR
5.1. Perusahaan dilarang melakukan test HIV untuk digunakan sebagai
persyaratan suatu proses recruitment dan kelanjutan status pekerja atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin
5.2. Tes hanya dilakukan terhadap pekerja atas dasar kesukarelaan dengan
persetujuan tertulis dari pekerja yang bersangkutan
5.3. Test HIV pada penderita hanya dapat dilaksanakan setelah diberikan
konseling oleh dokter dan telah mendapatkan persetujuan (informed
consent) dan tersedia rujukan untuk konseling serta dukungan
selanjutnya.
5.4. Memberikan saran untuk segera memeriksakan kesehatannya setiap
terjadi gejala penyakit apapun selama tindak lanjut apapun.
5.5. Pelaporan karyawan yang terjangkit virus HIV AIDS. Jika ada karyawan
yang datang dengan keluhan atau dengan keadaan positif HIV
AIDS, maka konselor harus dapat memberikan segala informasi yang
dibutuhkan untuk tetap menjadi sumber motivasi kepada penderita
Nomor Dokumen: No. Revisi :
PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN K3
00
Halaman :
3 dari 3
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN Tanggal :
PENANGGULANGAN HIV/AIDS

5.6. Perayaan hari HIV AIDS dilaksanakan setiap bulan desember bertepatan
dengan hari AIDS sedunia dengan melakukan beberapa kegiatan
edukasi sebagai pengetahuan untuk memutus penyebaran HIV AIDS
5.7. Membuat pelaporan bila terjadi paparan sesuai dengan prosedur Blood
Borne Pathogen.
5.8. Semua temuan atau diagnosis harus tetap dirahasiakan.

6. DOKUMENTASI
6.1. Informed consent

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


HSE MANAGER DIREKTUR

Nama : Nama : Nama : KUSYADI

Anda mungkin juga menyukai