Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

Renang Gaya Dada


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Dan Rohani
Guru Pengajar : Muhammad Bambang Herinanta

Disusun Oleh :
Nama : Septiono Raka Wahyu Sasongko
Kelas : X Multimedia 2
No. Absen : 29
Sekolah : SMK Negeri 3 Surabaya
Lembar Pengesahan
Makalah Pendidikan Jasmani Dan Rohani
Tentang Renang Gaya Dada

Tujuan Disusunnya Makalah :


“Makalah ini disusun untuk menggantikan renang bulanan Hari
Minggu, 2 November 2019 yang tidak saya ikuti dikarenakan
ada Lomba LKBB Suprise Di SMKN 10 Surabaya”

Disusun Oleh :
Nama : Septiono Raka Wahyu Sasongko
No. Abs : 29
Kelas : X Multimedia 2
Sekolah : SMK Negeri 3 Surabaya

Surabaya, 6 November 2019

Disahkan Oleh
Guru Pengajar Olahraga SMKN 3 Surabaya

Muhammad Bambang Herinanta


Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami sehingga makalah ini
dapat di selesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini
dan  berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data  dan fakta
pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam  berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan
makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami
deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca
yang budiman sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah
kami di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan
makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih  baik. Dengan
menyelesaikanmakalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat di  petik dan diambil dari makalah ini. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat menambah  pengetahuan kita.

Surabaya, 6 November 2019

Penyusun
Daftar isi
Judul.........................................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................................
Lembar Pengesahan................................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................................. 
Bab I Pendahuluan ................................................................................................. 
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 
D. Manfaat Penulisan ...............................................................................................
Bab II Pembahasan.................................................................................................
A.   Sejarah Perkembang Renang di Indonesia.........................................................
B.   Renang Gaya Dada............................................................................................
C.  Teknik Renang Gaya Dada.................................................................................
1.Gerakan kaki (Kicking)................................................................................
2. Teknik gerakan meluncur .........................................................................
3. Latihan gerakan tangan.............................................................................
4. Latihan pengambilan nafas  ......................................................................
5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada......................................
6. Rotasi tangan (Hand Rotation)................................................................. 
7. Kordinasi nafas- tangan............................................................................
8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)......................................
9. Perbaikan gaya..........................................................................................
D. Teknik Meningkatkan Kecepatan Renang Gaya Dada.......................................
E. Prinsip – Prinsip Melakukan Renang Gaya Dada...............................................
Bab III Penutup.......................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
Daftar pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan


jantung dan paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan
anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi faktor
pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan olahraga
renang dengan baik, benar, dan yang paling penting: aman!
Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan
pelampung yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa
mereka sudah tidak takut-takut lagi dan mulai dapat menggerakkan
tangan dan kakinya untuk melaju di air.
Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh
serta kesehatan jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau
kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi
oleh faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan
olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting aman.

B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?
2.Apa itu renang gaya dada ?
3.Bagaimana teknik dalam renang dada ?

C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di
Indonesia
2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada
D.Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan
adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
belajar ,khususnya bagi para siswa dan umumnya bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia
Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam
renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan
bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal
ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah
diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara
para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk
berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah
tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan
pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang
Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia
dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse
Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun
1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya
adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya
OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-
perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di
tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang
Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau
Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota
seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat
itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan
kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri
Belanda.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de
Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-
nomor papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila,
Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak
tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.
Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya
0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang
Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam
Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda.
Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera
dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana
peloncat putri menduduki urutan ke 8.
Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah
beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang
tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa
Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan
Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat
umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air
praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah
perjuangan melawan penjajah.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di
bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak
tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia
yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta,
berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo
Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi
teknik.
Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju
dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi
anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari
Federation Internationale de Nation). dan International Olympic
Committee (IOC).
Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung
dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi
olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang
di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan
penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat
nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia


pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena
Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil
bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air
Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.
Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di
Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D.
Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam
kongres ini memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih
tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957
di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan
beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang
baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta
kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi
Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan
dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini
untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior
di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana
pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya
masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini
merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI)
menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua
induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI.
Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang
Jawa Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua,
dua sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik
dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat
dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti
Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris,
Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri.
Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres
dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D.
Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang,
loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres
PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga
sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh
Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa
dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya perkembangan
politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar
terhadap perkembangan olahraga.
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta
olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang
memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan
kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil
langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966,
Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia
mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.
Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal
24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan
kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan
kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris,
bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing
untuk renang, loncat indah dan polo air.
B. Renang Gaya Dada
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke
arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak
sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan
ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-
kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.       
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar
gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang
diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti
digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir
barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan
berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan
lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman
bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama,
Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan
berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun
demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis
buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang
serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari
pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar
perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di
London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris
menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang
gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri
sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris.
Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada
selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali
mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440
yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya
punggung, dan gaya bebas.
Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama
berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875 perenang
MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang
pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930
mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang
kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu. 
Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang
diperbolehkan dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang
intensif terutama dalam rangka mengebangkan renang gaya kupu-kupu .
Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya
renangan di bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan
bermacam-macam interprestasi . Bentukvariasi berenang dengan
secara utuh dibawah air digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada
Olmphiade tahun 1928, ia memodesikasi teknik mengambil nafas
setelah melakukan satu gerakan di bawah air .
Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara
Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju
dan dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan
gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan
berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai
modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan.Perenang
Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan
POWER BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).
Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai
mengembangkan gerak gaya dengan mana dapat menambahkan
kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap
dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini
merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memukinkan
agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini berperan
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal
berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat .
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi
dolphin pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie
yang menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 ,
menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak
keatas pada gayanya , dengan demikian membawa bahu dan bagian
punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit
Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi
penelitian setelah Olmpiade Montreal.
Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan
mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada .
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia
dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan “streamline”.
a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar
darim kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit
berada diatas permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline)
Saat mengambil nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian
gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus
kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan
mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar
b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh
kepala , bahu , lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit
bagian pinggul agak terangkat naik.

C. Teknik Renang Gaya Dada


Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak – Breast stroke ( Gaya
dada ) juga sering di sebut denga gaya katak sebab gerakan yang di
gunakan dalam gaya dada ini sangan serupa dengan teknik berenang
katak. Gaya dada merupakan berenang dengan menggunakan posisi
dada yang menghadap ke arah permukaan air. Batang tubung selalu di
posisikan dalam posisi stabil atau tetap. Kedua kaki digerakkan
menendang ke luar air, sedangkan kedua tangan digerakkaan lurus ke
arah depan. Kedua tangan di buka pada posisi samping, hal ini
bertujuan agar posisi badan bisa melaju ke arah depan dengan lebih
cepat.
Dengan berenang dengan menggunakan gaya dada, perenang bisa
mengambil pernafasan saat mulut sedang berada di atas permukaan air,
sesudah 1 atau 2 kali gerakan kaki dan tangan. Akan tetapi, berenang
dengan menggunakan gaya dada merupakan teknik renang yang
memiliki kecepatan paling lambat jika di bandingkan dengan teknik
renang yang lainnya. Agar bisa berenang dengan baik, tentunya anda
harus mengetahui dan menguasai betul mengenai teknik dasar
berenang dengan menggunakan gaya dada. Disini kami akan
memberikan ulasan informasinya kepada anda mengenai Teknik Dasar
Renang Gaya Dada atau Katak. Berikut ulasan informasinya.
1.Gerakan kaki (Kicking)
 Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang
cenderung membentuk gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada
saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian
bawah di tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah
fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah
keluar hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini
kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan
menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang .
Gerak ini sering disebut dengan istilah propeller , dimana
pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian bawah berfungsi
sebagai alatnya .
 Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki
menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas
permukan air, hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat
lentur (flexible) .
 Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai
kelenturan kaki tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari
ledutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah permukan
air.
 Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul
dilakukan semaksimal mungkin , sehingga sikap ini dapat
melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih kuat. Apabila
pada waktu melakukan gerak menarik tungkaikaki bawah agak
berat dilakukan , maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan
sediokit kedua belah paha dibuka .
 Meningkatkan kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah
sangat diperlukan dan penting . Kaki akan mendapat akselerasi
dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya karena kedua
kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di
belakang . Gerak yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi
tenaga gaya angkat (lift force )ke arah depan .
Badan dalam posisi menelungkup
Kedua belah tangan berpegangan pada bagian dinding
Kepala terletak di atas permukaan air sedangkan bagian kaki di luruskan
Kedua belah kaki di luruskan dan di tarik ke arah samping
Ketika posisi kedua kaki diluruskan, buatlah lecutan ketika kaki sedang
ditutupkan
Usahakan pergelangan kaki tetap relax
Lakukan latihan tersebut secara berulang – ulang dengan kekuatan dan
kecepatan maksimal sehingga akan terasa adanya tekanan ketika tubuh
dalam posisi meluncur ke depan
2. Teknik gerakan meluncur
Salah satu latihan dasar berenang dengan gaya dada adalah dengan
menggunakan teknik meluncur. Meluncur adalah latihan awal yang
harus dilakukan oleh perenang. Teknik meluncur sangat berguna untuk
dapat menghilangkan rasa takut seseorang ketika berada di dalam air,
menghilangkan adanya resiko cidera atau kecelakaan dan bisa
digunakan untuk menyesuaiakn suhu tubuh. Langkah – langkah yang
bisa di lakukan untuk meluncur dalam air adalah sebagai berikut :
Memposisikan badan untuk berdiri tegap di pinggir kolam dan
menempelkan salah satu kaki kepada dinding kolam.

Badan dalam posisi membungkuk ke depan searah dengan permukaan


air dan meluruskan kedua tangan sambil mengapit bagian telinga.
Agar badan bisa meluncur ke depan, tolakan bagian kaki yang
menempel di dinding dengan kuat.
Luruskan kedua lengan dan kaki ke arah depan.
Luruskan bagian tubuh dan jagalah keseimbangan ketika posisi badan
berada di permukaan air.

3. Latihan gerakan tangan 


Kedua kaki direkatkan terhadap dinding kolam 
Upayakan kedua belah tangan dalam posisi lurus dan kepala terlihat dari
atas permukaan air 
Tariklah kedua belah tangan dengan bersama – sama menuju arah
dada bagian bawah, sembari kedua telapak tangan di gerakkan
mengayuh dalam air
4. Latihan pengambilan nafas
Langkah ini serupa dengan prinsip yang di gunakan dalam teori gerakan
tangan, yaitu kedua belah tangan di tarik ke arah samping, dagu
diangkat ke atas menuju permukaan air sembari mengambil nafas
perlahan – lahan dengan menghirup udara.

5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada


Start gaya dada di lakukan dengan cara berdiri lurus di atas balok start
dengan posisi badan membungkuk 
Tekuklah kedua tumit sambil mengarahkan pandangan ke depan
Posisikan tubuh membungkuk sembari mendekati air dengan sikap
mengayun ke arah belakang 
Ayunan tangan tersebut dapat membuat posisi tubur untuk terdorong
maju ke depan mendekati permukaan air 
Sesudah itu posisi tubuh akan jatuh ke dalam air dan bertumpulah
terhadap kaki sembari badan mulai di lepaskan perlahan.

Beberapa bentuk latihan

 Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam


lakukan rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak
tersebut di atas.
 Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang
papan latihan gunakan rangkaian gerak baik menurut pendapat
pertama maupun mengikuti pendapat kedua.
 Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa
menggunakan papan latihan kedua tangan berada lurus di
samping tubuh , prinsip yang sama seperti mengguanakan papan
latihan dapat di lakukan di sini.
 Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di
samping, tetapi di lipat di punggung . Hal ini di kerjakan terutama
untuk menghindarkan tangan melakukan gerak ekstra untuk
membantu tubuh maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak
efektif lagi.

6. Rotasi tangan (Hand Rotation)


 Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push
(Outward and catch – pull recovery atau fase membuka atau
menangkap – fase menarik –mfase istirahat).
 Rotasi gerak Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong
(push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap – fase
menarik –fase mendorong – fase i           stirahat atau Outward
and catch – pull – push –recivery.
 Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi
Eropa Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan
melakukan fase mendorong di ubah menjadi fase menyapu
kedalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu
bertemu di depan hingga lengan membentuk paru lembing.
 Kedalam lengan atau tangan / lengan di bawah permukaan air
ketika melakukan fase istirahat sekitar 15-20 cm, bagi Versi
Amerika Utara.
 Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika
melakukan fase istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari:  VERSI AMERIKA UTARA


 Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan.
 Fase membuka keluar (Outward), saat kedua tangan membuka
keluar hingga lebih lebar dari perpanjangan garis bahu.
 Fase menangkap (cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari
melakukan fase membuka , dimana saat mengerjakan fase ini
usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk memutar pergelangan
tangan .
Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari:  VERSI EROPA TIMUR
 Fase istirahat (recovery) , saat kedua tangan lurus di depan
 Fase membuka keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan
membuka kesamping hingga memperpanjang garis bahu sudut
yang di bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada
saat menyapu keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk
antaraa lengan bawah dengan tangan pada pergelangan adalah
15-30.
 Fase mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah
berakhirnya fase membuka keluar, di mana saat melakukan fase
mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentak
dengan menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku
dengan juga menutup keduanya bertemu pada saat garis lurus di
bawah dagu.

VERSI CANADA

Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase
yang di kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi
Canada. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan
perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase menutup kedalam
(Inward sweep) di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar di
lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana kedua belah
siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak
tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.
7. Kordinasi nafas- tangan
 Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat
tangan melakukan akhir fase menarik.
 Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat
melakukan fase mendorong.
 Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada
mengambil nafas di lakukan pada saat melakukan sapuan tangan
kedalam (Inward sweep) .

Beberapa bentuk latihan


 Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak
antara tangan dengan nafas seperti halnya latihan tangan .
 Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian
korinasi tangan dengan nafas, maka rekan lainya mengepit kedua
kaki dan memegang pinggul atau paha yang bersangkutan.

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)


Beberapa bentuk latihan
 Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc – up .
 Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan
papan.

9.Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk
kesalahan sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk
kesalahan yang terjadi seperti:
 Posisi lutut turun , akibatnya pinggul naik:
Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah
berlatih dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan
dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat
dimana kedua tungkai kaki bawah di lipat hingga mendekati pinggul,
bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut
sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan sebagai
akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.

 Mengambil nafas terlalu dini:


Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang
kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.

 Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke


samping.
Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan
atau mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di
mana saat melipat , lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan
bukan gerakan melipat itu di lakukan sebagai akibat turunya lutut.

 Melakukan tarikan terlalu dalam;


Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat
terhentinya gerakan di saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini
tidak saja menjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas
hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang
bersangkutan.
D. Teknik Meningkatkan Kecepetan Renang Gaya Dada

Renang gaya dada atau Breast stroke biasa disebut juga dengan nama
renang gaya katak. Disebut demikian karena gaya renang ini mirip sekali
dengan cara katak berenang.
Gaya dada merupakan gaya berenang yang cukup santai sehingga
populer untuk berenang dengan tujuan bersenang-senang. Gerakan
yang halus membuat tubuh tidak terlalu capek saat berenang.
Gaya dada dilakukan dalam posisi terlungkup dalam air (dada nempel
ke air), posisi tubuh stabil, lalu bergerak maju dengan gerakan tangan
dan kaki secara simultan. Kedua kaki digerakkan dengan cara
menendang-nendang ke luar air dan Kedua tangan lurus ke arah depan.
Kedua tangan lalu dibuka ke posisi samping, ini bertujuan supaya badan
lebih mudah dan cepat untuk melaju ke arah depan.
Menggunakan gaya dada saat berenang memungkinkan perenang
dapat mengambil nafas saat mulut sedang berada di atas air setelah 2 –
4 kali gerakan tangan dan kaki. Namun gaya dada memiliki kecepatan
paling lambat dibandingkan dengan teknik renang lainnya.
Ketika berenang menggunakan gaya dada, penting untuk memposisikan
kepala dan badan dengan benar karena itu dapat membuat anda
berenang lebih efisien serta melindungi leher dari cedera.
Sebelum mulai mencoba renang gaya dada, anda harus mengetahui
dan menguasai tekniknya terlebih dahulu agar olahraga renang anda
bisa berjalan dengan maksimal. Anda bisa menggunakan tips berikut
untuk berlatih renang gaya dada.
Prinsip-Prinsip Gerakan Renang Gaya Dada

1. Prinsip Dasar Gerakan Kaki Renang Gaya Dada 

Gerkan kaki yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.


1. Kedua kaki lurus.
2. Lutut ditarik ke samping kedua tumit tetap dalam keadaan rapat.
3. Kedua tungkai tetap dibentangkan ke samping selebar bahu,
kemudiaan merapat kedua kaki dengan kuat sampai lurus. Dorong dan
luncurkan kaki ke depan yang dihasilkan dari gerakan merapat dua kaki
di samping gerakan lengan.

2. Prinsip Dasar Gerakan Sikap Badan Renang Gaya Dada

Prinsip dasar gerakan sikap badan Renang Gaya Dada adalah sebagai
berikut.
1. Sikap badan di permukaan air sebaiknyan. sejajar dengan permukaan
air, agar tahan terhadap air terjadi sekecil mungkin.
2. Badan dan seluruh anggota badan dalam keadaan rileks agar
mempermudah posisi badan di atas permukaan air.
3. Sewaktu meluncur ke depan, posisi badan sedatar mungkin. Kepala
masuk ke dalam permukaan air kira-kira 80% dengan mukasedikit
terangkat ke atas.

3. Prinsip Dasar Gerakan Lengan Renang Gaya Dada 

      Gerakan lengan pada Gaya Dada, terdiri atas gerakan menarik dan
gerakan pengembalian lengan (recovery).

1.Gerakan Menarik
a. Gerakan menarik adalah gerakan kedua lengan ke luar (ke samping)
sampai berjarak kira-kira 30 cm antara lengan kiri dan kanan.
b. Bengkokkan kedua siku sedikit dan lengan bagian atas diputar
dengan wajar. selanjutnya tarik kedua telapak tangan ke belakang
dengan kuat sampai segaris dengan bahu. Pada saat ini, gerakan pada
siku terlihat jelas.
c. Putarlah kedua telapak tangan ke arah dalam, sampai kedua telapak
tangan bertemu di bawah dada.
d. Gerakan menarik kedua lengan, bengkokkan kedua siku sampai ke
putaran kedua telapak tangan, lakukan dengan kuat dan mantap.
2. Gerakan Pengambilan Lengan
      Gerakan pengambilan lengan dilakukan setelah telapak tangan dan
kedua siku rapat di bawah dada.  Selanjutnya, kedua lengan didorong
lurus ke depan.  Upayakan agar kedua lengan dalam sikap rileks
dengan posisi horizontal.

4. Prinsip Dasar Gerakan Pengambilan Napas Renang Gaya Dada

      Gerakan mengambil nafas dilakukan pada akhir dorongan dari


gerakan lengan sewaktu tangan siap mendorong ke depan. Kepala
diangkat sampai batas-batas mulut keluar dari permukaan air.
Mengeluarkan nafas dilakukan pada saat gerakan lengan kembali ke
sikap awal, bersamaan dengan hidung dan mulut masuk ke dalam
permukaan air. Lalu keluarkan nafas melalui mulut dan hidung sedikit
demi sedikit.

5. Prinsip Dasar Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada

      Gerakan koordinasi renang gaya dada adalah tahapan di mana


seluruh teknik dasar yang telah dipelajari mulai digabungkan. Pada
mulanya akan terasa bahwa seluruh gerakan seolah bertentangan,
sehingga timbul ke bingungan kapan menggerakan lengan, dan kapan
menggerakkan kaki.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :


Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas,
batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang
ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua
belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak
sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan
ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-
kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang


rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar
gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang
diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.

B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
kita, jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu
kecuali ada hal-hal yang menghalangi seperti sakit.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.com/
2012/07/renang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfX
VCs2XwAPQ might be temporarily down or it may have moved
permanently to a new
http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-
gaya-dada.html

Anda mungkin juga menyukai